KEPERAWATAN KELUARGA
“Diabetes Melitus”
Dosen Pengajar:
Ns. Fatimah, S,Kp., M.Kep., Sp.Kep.Kom
Disusun Oleh :
Anisa Surya Lestari (1032181027)
Cindy Anggraini Paramitha (1032181019)
Farah Jihan Putri Firdaus (1032181026)
Gunawan (1032181040)
Shifa Desti Ranika Handayani (1032181030)
Subhan Dzuama (1032181015)
Tressa Lisdayanti (1032181047)
DM adalah Suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi
nilai normal secara menahun. Sebutan Glukosa darah sering dikenal oleh masyarakat dengan
gula darah dimana kadar/jumlah gula darah dalam darah meningkat yaitu >200 mg/dL
(GDS), 80 - 125 mg/dL (gula darah puasa) dan 110 - 180 mg/dL (Gula darah 2 jam setelah
makan) (Kemenkes RI, 2018)
B. Penyebab
1. Keturunan (genetik)
2. Pola makan yang tidak teratur
3. Kegemukan (kelebihan berat badan)
4. Kelelahan (stress)
5. Infeksi
D. Akibat lanjut DM
1. Penyakit jantung
2. Penyakit ginjal
3. Penyakit stroke
4. Penyakit gangguan penglihatan pada mata
5. Luka sulit sembuh
6. Kematian
F. Perawatan DM
1. Makan sesuai anjuran (diet DM)
2. Makan secara teratur/terjadwal:
3. Sarapan pukul 06.30-07.00 Snack pagi 09.30-10.00 Makan siang 12.00-13.00 Snack
siang 15.30-16.00 Makan malam 18.30-19.00 Snack malam 20.30-21.00
4. Mengubah pola hidup dengan menghindari makanan yang mengandung banyak gula
dan lemak
5. Olah raga teratur (sebaiknya senam DM)
6. Perawatan kaki dengan teratur
7. Senam kaki dengan teratur
8. Menggunakan obat dengan teratur sesuai petunjuk dokter
9. Pemeriksaan kadar gula darah secara teratur
10. Pemeriksakan diri anda ke pelayanan kesehatan terdekat jika mendapat luka, Jangan
mengobatinya sendiri
1. Menyajikan makanan yang sedikit menggandung gula, makanan tinggi serat, makanan
sayurandan buah buahan.
2. Melakukan olahraga senam DM dengan teratur
3. Melakukan perawatan kaki dan senam kaki dengan teratur
4. Memelihara kebersihan rumah (jangan meletakkan barang sembarang)
5. Menggunakan alas kaki saat berjalan keluar dari rumah
6. Melakukan pemeriksaan kadar gula darah dengan teratur
Pengkajian Data
a) Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga (KK)
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga
6) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7) Tipe bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya
suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan
9) Status sosial ekonomi keluarga
Status ekonomi sosial keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh
keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
10) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama
untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan
mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
d) Data lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah dididentifikasikan dengan melihat luas rumah, tipe rumah,
jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah
tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum
yang digunakan serta denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitassetempat, yang
meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/ kesepakatan penduduk setempat,
budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobiltas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat
g) Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekeuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
merubah perilaku.
3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan denga kesehatan.
h) Fungsi-fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga, dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan
serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga
mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan
keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan,
dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan
setempat.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji megenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
Berapa jumlah anak
Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga.
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat
dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
j) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan
pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik. Pengkajian
menurut Tarwoto dkk (2012)
1) Pemeriksaan Integumen.
a) Kulit kering dan kasar
b) Gatal-gatal pada kulit dan sekitar alat kelamin
c) Luka gangren
2) Muskuloskeletal
a) Kelemahan otot
b) Nyeri tulang
c) Kelainan bentuk tulang
d) Adanya kesemutan, parestesia, dan kram ekstremitas
e) Osteomielitis
3) Sistem persarafan
a) menurunya kesadaran
b) kehilanagan memori, iritabilitas
c) parestesi pada jari kaki dan tangan
d) neuropati pada ekstremitasa
e) pemurunan sensasi dengan pemeriksaan monofilame
f) Penurunan reflex tendon dalam
4) System pernafasan
a) Nafas bau keton
b) perubahan pola nafas
5) System kadiovaskuler
a) Hipotensi atau hipertensi
b) Takikardia, palpitasi
k) Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
l) Tugas Keluarga
Hal-Hal Yang Dikaji Sejauh Man Keluarga Melakukan Pemenuhan Tugas Perawatan
Keluarga adalah :
1) Untuk mengetahui pengetahuan keluarga mengenal masyarakat kesehatan, yang
perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari
masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab
dan mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masyarakat.
2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :
Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah.
Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masyarakat yang dialami.
Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit.
Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada.
Apakah keluarga kurang mempercayai terhadap tenaga kesehatan.
Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah.
3) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit, yang perlu dikaji adalah :
Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit (sifat, penyebaran,
komplikasi, prognosa dan cara perawatannya).
Sejauh mana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan
yang dibutuhkan.
Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan
untuk perawatan.
Sejauh mana keluarga mengetahui tentang sumber-sumber yang ada dalam
keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan /
finansial, fasilitas fisik, psiko sosial).
Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
4) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan
rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah :
Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki.
Sejauh mana keluarga melihat keuntungan / manfaat pemeliharaan lingkungan.
Sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi.
Sejauh mana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit.
Sejauh mana sikap / pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi.
Sejauh mana kekompakan antara anggota keluarga
5) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas /
pelayanan kesehatan dimasyarakat yang perlu dikaji adalah :
Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan.
Sejauh mana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang diperoleh
fasilitas kesehatan.
Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas
kesehatan.
Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap
petugas kesehatan.
Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.
m) Skoring
1) Kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot yang lebih berat diberikan
pada tidak/ kurang sehat karena pertama memerlukan tindakan segera dan
biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.
2) Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu
memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :
Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani
masalah.
Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.
Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat, dan sokongan masyarakat.
3) Kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan ialah :
Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu maslah itu ada.
Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah.
4) Kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi
atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skore yang
tinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga
Cara skoring:
1. Tentukan skore untuk setiap kriteria
2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
Score x bobot
Angka tertinggi
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai, keluarga, atau masyarakat yang
diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa data secara cermat,
memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung
jawab untuk melaksanakannya (Mubarak & Chayatin, 2012).
1. Rencana Keperawatan
3. Keluarga mampu
3. Keluarga mampu merawat
merawat keluarga
keluarga
3.1 Keluarga mampu Diskusikan bersama
menyebutkan beberapa keluarga mengenai
pencegahan DM untuk pencegahan jangka
jangka panjang panjang DM
Berikan pujian kepada
3.2 Keluarga mampu
keluarga tentang
menyebutkan beberapa cara
pemahaman keluarga
merawat anggota keluarga
mengenai pencegahan DM
dengan DM
Berikan informasi kepada
3.3 Keluarga mampu keluarga mengenai
mendemonstrasikan senam pencegahan DM dengan
kaki dan melakukan dengan menggunakan media
mandiri cara merawat leaflet dan Power Point
anggota keluarga dengan Berikan kesempatan
DM kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang
belum dimengerti
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang
dijelaskan
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga
Dorong Keluarga untuk
menceritakan apa yang
dilakukan untuk Ibu S dan
bagaimana hasilnya
Diskusikan cara perawatan
ibu R
Mendemonstrasikan
kepada keluarga cara
merawat Ibu S dengan
mengatur jadwal makan
Motivasi keluarga untuk
menjelaskan kembali cara
perawatan DM dengan
mengatur jadwal makan
Mendemonstrasikan cara
senam kaki
Motivasi keluarga cara
melakukan senam kaki
Melakukan pemeriksaan
kadar gula darah
Motivasi keluarga untuk
mendemonstrasikan ulang
Berikan reinforment
terhadap kemampuan yang
dicapai oleh keluarga
Lakukan kunjungan yang
tidak terjadwal
4. Keluarga mampu
4. Keluarga mampu modifikasi lingkungan
modifikasi lingkungan Diskusikan bersama
4.1 Keluarga mampu keluarga yang menjadi
mengindentifikasi penyebab penyebab DM dirumah
DM di rumah Beri kesempatan dan
motivasi keluarga untuk
4.2 Keluarga mampu bertanya terhadap hal-hal
memodifikasi lingkungan yang belum jelas
yang menjadi penyebab DM Diskusikan bersama
keluargatentang
modifikasi lingkungan
untuk merawat Ibu R
Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya mengenai materi
yang telah dibahas
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang
telah dibahas
Motivasi keluarga untuk
melakukan modifikasi
lingkungan yang dapat
dilakukan
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga
Lakukan kunjungan yang
tidak terjadwal
4. Implementasi
Merupakan tahap dimana rencana keperawatan dilaksanakan sesuai dengan
intervensi. Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai
peningkatan kesehatan baik yang dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi dan
rujukan.
5. Evaluasi
Merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk mencapai kemampuan klien dan tujuan
dengan melihat perkembangan klien. Evaluasi klien diabetes mellitus dilakukan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya pada tujuan dan masalah
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Penyakit Diabetes Melitus (DM). Jakarta: Kemenkes RI.
Diakses pada tanggal 28 Mei 2021. Dari http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/page/3/apa-itu-penyakit-diabetes-melitus-dm
Kementrian Kesehatan RI. (2019). Tanda dan Gejala Diabetes. Jakarta: Kemenkes RI.
Diakses pada tanggal 28 Mei 2021. Dari http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/tanda-
dan-gejala-diabetes
Muhamaad Miftahudin. (2017). Diabetes Melitus Tipe 2. Lampung University. Diakses pada
tanggal 28 Mei 2021. Dari
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/615/619
Restyana Noor Fatimah. (2019). Diabetes Melitus. Unimus. Diakses pada tanggal 28 Mei
2021. Dari http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/615/619