Anda di halaman 1dari 7

Strategi Pelaksanaan komunikasi terapeutik pada klien Lansia dengan konstipasi

Proses Keperawatan

1. Kondisi klien
Bapak J. umur 60 tahun di rawat di ruang Mawar Putih karena Hipertensi, perawatan
hari ke 5, klien cemas karena sejak dirawat tidak tidak buang air besar, klien tidak
suka makan sayur dan jarang makan buah, aktivitas klien hanya berbaring saja
2. Diagnosa Keperawatan
Konstipasi
3. Tujuan Khusus
klien dapat mengungkapkan perasaan dan keluhannya
4. Intervensi keperawatan
Observasi:
 Periksa tanda dan gejala
 Periksa pergerakan usus, karakteristik fases
 Identifikasi faktor resiko konstipasi

Edukasi:

 Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan


 Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
 Ajarkan cara mengatasi konstipasi impaksi

Terapeutik:

 Anjurkan diet tinggi serat


 Lakukan Abdominal Massage, jika perlu
 Lakukan evakuasi, jika perlu

Kolaborasi:

 Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu


SP 1

1. Tahap Orientasi
Salam terapeutik:
selamat pagi bapak, perkenalkan nama saya (..........), saya biasa dipanggil (.....),
mahasiswa STIKes Yarsi Pontianak, saya bertugas disini dari pukul 08:00 sampai
dengan pukul 14:00 siang, untuk membantu dan merawat bapak. Nama bapak siapa?
Dan lebih senang dipanggil apa?

Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ? apa yang bapak rasakan saat ini ?

Kontrak
Topik : baiklah, bolehkah kita berbincang-bincang sebentar mengenai keluhan bapak
hari ini?
Tempat : mau dimana tempatnya, bagaimana kalau diruangan ini saja?
waktu : untuk waktunya kurang lebih 15 menit saja pak, apakah bapak bersedia?

2. Tahap Kerja
 Kita berbincang-bincang sebentar ya pak!, apakah bapak bisa mengungkapkan
apa yang bapak rasakan?
 Sejak kapan bapak tidak bisa buang air besar?
 Apakah bapak tahu penyebab dari tidak bisa buang air besar?
 Apakah boleh saya periksa perut bapak dan mengukur tekanan darah dan nadi
bapak?
 Kalau boleh tahu bagaimana pola buang air besar bapak di rumah?
 Bagaimana pola makan bapak?
 Dalam sehari bapak minum air putih berapa gelas?
 Apakah bapak senang berolah raga?

3. Tahap Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi Subyektif
klien dapat mengetahui penyebab dari konstipasi
b. Evaluasi Obyektif
klien masih tampak tidak nyaman akibat konstipasi

Rencana Tindak Lanjut.


Untuk masalah bapak yang sudah 5 hari tidak BAB, nanti saya konsulkan ke dokter
untuk mendapat obat agar bapak dapat BAB
a. Farmakologi (rekomendasi dari American College of Gastroenterology)
 Bulk-forming laxatives Psyllium (10-20 g malam hari dengan air)
 Methylcellulose (3-6 g/hari dengan air)
 Polycarbophil calcium (4-8 g/hari)
b. Non Farmakologi
 Aktivitas Fisik
 Konsumsi Air dan makanan berserat
 Abdominal Massage

Supaya ibu tidak mengalami konstipasi saya akan memberikan penyuluhan kepada
ibu tentang pola hidup sehat di usia lanjut

Kontrak
Saya kira cukup sekian dulu perbincangan kita hari ini. besok kita akan lanjutkan
membahas tentang pola hidup sehat. Tempatnya mau di sini atau ditempat lain pak?.
Bapak mau berbincang-bincangnya jam berapa? bagaimana kalau jam 10 besok?.
sampai berjumpa besok ya pak, selamat pagi.
Proses Keperawatan

1. Kondisi klien
Bapak J. umur 60 tahun di rawat di ruang Mawar Putih karena Hipertensi, perawatan
hari ke 5, klien cemas karena sejak dirawat tidak tidak buang air besar, klien tidak
suka makan sayur dan jarang makan buah, aktivitas klien hanya berbaring saja dan
kurang mengetahui informasi terkait pola hidup sehat (konstipasi).
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi terkait pola hidup
sehat (konstipasi).
3. Tujuan Khusus
klien dapat mengungkapkan perasaan dan keluhannya dan mendapatkan pengetahuan
terkait pola hidup sehat (konstipasi).
4. Intervensi keperawatan
Observasi:
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat
Terapeutik:
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi:
 Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
SP 2

1. Tahap Orientasi
Salam terapeutik :
Selamat pagi Pak, perkenalkan nama saya (..........), saya biasa dipanggil (.....),
mahasiswa STIKes Yarsi Pontianak, saya bertugas disini dari pukul 10:00 sampai
dengan pukul 18:00 malam, seperti janji kita kemarin hari ini kita akan berbincang-
bincang sebentar ya pak, terkait pola hidup sehat yang berhubungan dengan
konstipasi.

Evaluasi/Validasi
 Bagaimana kondisi bapak hari ini? bagaimana tidurnya semalam, nyenyak?
 Apakah bapak sudah bisa buang air besar?

Kontrak
Baiklah pak bagaimana kalau kita mulai berbincang-bincang mengenai cara hidup
lebih sehat diusia lanjut kurang lebih 20 menit, tempatnya di sini aja ya pak.

2. Tahap Kerja
Sekarang saya akan mulai menjelaskan kepada ibu tentang cara hidup lebih sehat agar
tidak mudah sembelit atau konstipasi. Pertama saya akan menjelaskan terlebih dahulu
apa yang di maksud LANSIA atau lanjut usia Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) pengertian lansia digolongkan menjadi 4, yaitu:
a. Usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun
b. Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun
c. Lanjut usia tuna (old) 75-90 tahun
d. Lansia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Salah satu masalah yang sering diderita oleh lansia adalah Sulit buang air besar
(konstipasi) atau sembelit.

Yaitu BAB kurang dari tiga kali seminggu, perut terasa kembung dan kesulitan untuk
mengeluarkan kotoran, berarti kita sudah mengalami kondisi yang disebut sembelit
(konstipasi).
Ada beberapa faktor yang mempermudah terjadinya konstipasi atau sembelit, seperti:

 kurangnya gerakan fisik.


 makanan yang kurang sekali mengandung serat,
 kurang minum,
 akibat pemberian obat-obat tertentu dan lain-lain.

Akibatnya, dari konstipasi:

pengosongan isi usus menjadi sulit terjadi atau isi usus menjadi tertahan. Pada
konstipasi, kotoran di dalam usus menjadi keras dan kering, dan pada keadaan yang
berat dapat terjadi akibat yang lebih berat berupa penyumbatan pada usus disertai rasa
sakit pada daerah perut Agar kita tidak mengalami konstipasi atau sembelit, kita harus
mengubah gaya hidup yang tidak sehat menjadi pola hidup yang sehat.

Disini saya akan jelaskan tipe hidup lebih sehat di usia lanjut:

1) Pola makan yang baik dan teratur, dengan menkonsumsi makanan dalam porsi
kecil tapi sering.
2) Perkuat daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung dan vitamin E, B6, C, contohnya biji-bijian utuh, sayuran hijau,
daging tidak berlemak, margarine atau minyak dari tumbuhan.
3) Untuk menjaga saluran cerna tetap sehat, sebaiknya konsumsi makanan yang
kaya serat seperti biji-bijian (kacang hijau, kacang merah), buah-buahan
(jeruk, pepaya, nanas, apel), dan sayuran berdaun hijau tua (kailan, sawi,
bayam).
4) Untuk menjaga kesehatan mata serta mencegah katarak, sangat dianjurkan
untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C, vitamin
E, dan beta karoten seperti sayuran berwarna kuning dan hijau.
5) Kurangi risiko penyakit jantung dengan membatasi makanan yang
mengandung kolesterol tinggi, seperti telur puyuh, cumi, dan kuning telur. 7.
Menjaga fungsi syaraf tetap baik dengan makan makanan yang banyak
mengandung vitamin B6, B12, dan asam folat.
6) Mempertahankan berat badan ideal, makan makanan rendah lemak dan kaya
akan karbohidrat kompleks seperti pisang.
7) Menjaga otot agar tetap lentur dengan melakukan olahraga: renang, dan
jogging. 10. Tetap terus beraktivitas. Massa tulang banyak di pengaruhi oleh
lamanya tulang digunakan, atau tekanan yang dikenakan pada tulang. Dengan
rangsangan ini, tulang memperoleh kemampuan memperbaiki diri hingga
mencapai usia tua.
8) Kita juga harus menjaga agar jiwa tetap sehat dan hindari stress dengan pola
hidup sederhana, berpikir positif, dan selalu bahagia dengan apa yang telah di
peroleh.

3. Tahap Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang ? apakah merasa lebih
senang?
b. Evaluasi Obyektif
 Klien mampu menyebutkan penyebab konstipasi
 Klien mampu menyebutkan tip cara menjalankan pola hidup sehat

Rencana Tindak Lanjut.


Bagaimana kalau mulai sekarang ibu menjalankan cara hidup lebih sehat agar tidak
mengalami konstipasi lagi

Kontrak
Saya kira cukup sekian dulu perbincangan kita hari ini. Lain waktu kita bisa
berbincang-bincang lagi tentang topik yang lain. Selamat siang pak.

Anda mungkin juga menyukai