Bab 13 Kinetika Kimia
Bab 13 Kinetika Kimia
3 9/1/2020
9/1/2020 Departemen Kimia Fakultas
Departemen Matematika
Kimia Fakultas danPengetahuan
Matematika dan Ilmu Ilmu Pengetahuan
Alam UniversitasAlam
Indonesia3
Kinetika
• Study kecepatan dimana proses kimia
terjadi.
• Informasi tentang Mekanisme reaksi.
0,46 M − 0,00 M
= = 2,3x10 − 2 M / det ik
20 det ik − 0
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 6
Konsep Laju Reaksi …
• Ada 2 cara untuk mengukur laju, misal untuk reaksi :
A→ B
yaitu laju pembentukan produk (perubahan mol B per satuan waktu) atau
laju berkurangnya reaktan (perubahan mol A per satuan waktu)
Δ[A]
Laju rata − rata berkurangnya A = −
Δt
0,54M− 1,00M
=− = 2,3x10−2 M/detik
20detik − 0
• Satuan laju adalah Molaritas per satuan waktu
• Laju berubah dengan waktu (seperti pada contoh)
0,30M− 1,00M
Laju rata − rata berkurangn ya A = − = 1,75x10−2 M/detik
40detik − 0
Laju spontan
• Laju rata-rata bertambah pada t = 0
(laju awal)
kecil dengan waktu
• Plot [C4H9Cl] terhadap waktu
Laju spontan
pada t = 600 det
Waktu (detik)
• Laju pada setiap saat adalah kemiringan kurva dan tidak sama dengan laju
rata-rata
• Yang dimaksud dengan laju adalah laju pada setiap saat, bukan laju rata-rata
• Jalannya reaksi dapat diikuti dengan bermacam cara, misal pada reaksi
dekomposisi N2O5 dalam pelarut CCl4
2 N2O5(pelarut) → 4 NO2(pelarut) + O2(gas)
• reaksi diikuti dengan memonitor kenaikan tekanan gas O2, dimana
banyaknya mol gas dihitung menggunakan persamaan gas ideal, pV = nRT
dan sesuai stokiometri reaksi 1 mol O2 ekivalen dengan 2 mol N2O5
• Temperature
– Pada temperatur tinggi, molekul-molekul reaktan
memiliki energi kinetik yang lebih besar, lebih
cepat dan bertumbukan lebih sering.
• Kehadiran katalis
– Katalis mempercepat reaksi dengan
merubah mekanisme reaksi.
– Katalis tidak dikonsumsi selama reaksi
(dihasilkan kembali setelah reaksi). Note:
Katalis ikut bereaksi
Laju = k[A]m[B]n
dimana : k disebut tetapan laju, nilainya berubah dengan temperatur
nilai eksponen m dan n umumnya kecil dan merupakan bilangan
bulat 0, 1 atau 2
atau n = 0
Laju3 16,0 x10 −5 M / det ik k[0,200 M ]m [0,100 M ]n
= = 4 = = 2 m
atau m = 2
Jadi laju = k [A]2 dan k = 4,0 x 10-3 M-1 detik-1
Laju = (4,0x10-3 M-1 detik-1)(0,050M)2 = 1,0x10-5 M/detik
[ A]t
ln[ A]t − ln[ A]0 = −kt atau ln = −kt
[ A]0
[ A ]t t
[ A ] −
d[ A]
= kdt
Laju = − = k[ A ]2 →
t [ A ]0 [ A]2 0
1 1 1 1
− = kt atau = kt +
[ A]t [ A]0 [ A]t [ A]0
Bila reaksi merupakan reaksi orde dua, maka plot 1/[A]t terhadap t akan
menghasilkan garis lurus dengan kemiringan yang sama dengan nilai k dan
potongan sumbu y merupakan nilai 1/[A]0
Contoh : reaksi dekomposisi nitrogen dioksida dalam fase gas pada 300oC :
NO2(g) → NO(g) + ½ O2(g)
(2 ) = 0.693
ln 1
1
t1 =−
2 k A 0
Waktu
Waktu(detik)
(detik)
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 27
4. Temperatur dan Laju Reaksi
• Model tumbukan
Kebanyakan reaksi
berlangsung lebih cepat
bila temperatur
dinaikkan, disebabkan
oleh tetapan laju yang
meningkat dengan
naiknya temperatur
Contoh : transformasi
metil isonitril
Suhu (°C)
• Model tumbukan :
- molekul-molekul harus bertumbukan supaya terjadi reaksi
- makin banyak jumlah tumbukan per detiknya, maka makin cepat laju
reaksi
- makin besar konsentrasi reaktan, maka makin besar probabilitas
tumbukan yang menyebabkan naiknya laju reaksi
- makin tinggi temperatur, makin cepat molekul bergerak sehingga
lebih sering bertumbukan dengan energi yang lebih besar yang
menyebabkan laju reaksi meningkat
- tetapi tidak semua tumbukan menghasilkan produk reaksi
Tumbukan efektif
N
H3C N C H3C H3C C N
C
Energi →
Jalur Reaksi
E
− a
f =e RT
Temperatur rendah
Temperatur tinggi
Fraksi molekul
Energi Kinetik
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 34
Temperatur dan Laju Reaksi …
• Persamaan Arrhenius :
− Ea
k = Ae RT
dimana :
– k adalah tetapan laju, Ea adalah energi aktivasi, R adalah tetapan
gas (8,314 J/K-mol) dan T adalah temperatur Kelvin
– A disebut faktor frekuensi, merupakan ukuran probabilitas untuk
tumbukan yang menghasilkan produk
– A dan Ea adalah spesifik untuk reaksi tertentu
Ea
ln k = − + ln A
RT
Ea Ea
ln k1 = − + ln A and ln k2 = − + ln A
RT1 RT2
Ea Ea
ln k1 − ln k2 = − + ln A − − + ln A
RT1 RT2
k1 Ea 1 1
ln = −
k2 R T2 T1
Laju = k[NO]2[Br2 ]
k1 k1
Laju = k 2 [ NO][ Br2 ][ NO] = k 2 [ NO]2 [ Br2 ]
k −1 k −1
9/1/2020
Reaksi tanpa katalisis
Oksigen mengoksidasi
Besi menjadi karat
Fosil tumbuhan &
binatang
terdekomposisi 1 minggu atau beberapa bulan
menjadi minyak dan
batu bara
Hydrogen
Peroksida membentuk
Jutaan Tahun Reaksi kimia dengan
tubuh kita
Beberapa detik
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 44
Upaya mempercepat reaksi kimia
Temperature
Pressure
Disadvantage--Cause Explosions
Disadvantage--Too hot!
Oil Industries
Chemical/Pharmaceutical Companies
Reaksi dengan
Energi →
katalis
Jalur reaksi
Berdasarkan fasa dari katalis dan senyawa yang bereaksi, katalis dibagi dua:
1. Katalis homogen
2. Katalis heterogen
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 47
Katalis …
1. Katalis homogen
Fase katalis sama dengan fase reaktan
Katalis mempercepat laju reaksi kimia dengan cara menurunkan energi
aktivasi reaksi
Contoh : hidrogen peroksida terurai sangat lambat,
2 H2O2(aq) → 2 H2O(l) + O2(g)
tetapi dengan adanya ion Br- reaksi dekomposisi berjalan sangat cepat :
• Enzim
Enzim adalah katalis biologis dan kebanyakan merupakan molekul
protein dengan massa yang sangat besar
Enzim memiliki bentuk yang sangat spesifik dan mengkatalisis
reaksi secara sangat spesifik
Substrat bereaksi pada sisi aktif enzim dengan cara terkunci pada
enzim dan terjadi reaksi yang sangat cepat. Hanya substrat yang
sesuai dengan enzim dapat masuk dan ikut serta pada reaksi.
Substrat Produk
Enzim
Enzim Kompleks
enzim-substrat