Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

Dosen Pembimbing
Dr. Abduloh, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Fachtur Nahdhil Umam ( 2010631070069 )

Kelas : PJKR 3B

Mata Kuliah : Kurikulum dan Pembelajaran

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREAS
2021

SOAL DAN JAWABAN

1. Jelaskan komponen yang harus dikembangkan dalam pengembangan kurikulum pada


implementasi proses belajar mengajar ? ( bobot 20 %)
Jawab :

 Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan berkaitannya
dengan filsafat atau system nilai yang dianut masyarakat. Bahkan, rumusan tujuan
menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-citakan. Tujuan pendidikan memiliki
klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat
spesifik dan dapat diukur,yang kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan
diklasifikasikan menjadi 4, yaitu :
a. Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN) adalah tujuan pendidikan nasional yang
bersumber dari system nilai pancasila dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003
Pasal 3, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehudupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.

b. Tujuan Institusional ( TI ) sebagai tujuan yang harus dicapai oleh setip lembaga
pendidikan. Tujuan institusional merupan tujuan antara untuk mencapai tujuan umum
yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan,
misalnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan jenjang
pendidikan tinggi.

c. Tujuan Kurikuler ( TK ) sebagai tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang setudi
atau mata pelajaran. Tujuan kurikuler juga pada dasarnya merupakan tujuan antara
untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan. Dengan demikian, setiap tujuan kurikuler
harus dpat mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional.

d. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran ( TP ) sebagai kemampuan yang harus


dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi
tertentu dalam satu kali pertemuan. Karena hanya guru yang memahami kondisi lapangan,
termasuk memahami karakteristik siswa yang akan melakukan pembelajaran disuatu
sekolah, maka menjabarkan tujuan pembelajaran adalah tugas guru.
 Komponen Isi /Materi
Pelajaran Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman
belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang
berhubungan dengan pengetahuan atau mteri pelajaran yang biasanya tergambarkan pada
isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi
maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.dalam
pengembangan komponen kurikulum ini tenaga pendidik dituntut untuk membuat metode
pembelajaran yang efektif,inovatif,dan kreatif agar peserta didik tidak merasa bosan serta
merasa senang dalam proses belajar mengajar sehingga pemahaman materi yang diajarkan
masuk ke otak.

 Komponen Metode/Strategi
Metode atau Starategi merupakan komponen yang memiliki peran yang sangat penting,
sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum. strategi pembelajaran sebagai urutan
umum dari guru kepada peserta didik untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan Dari dua pengertian diatas ada dua hal yang pelu
diamati, yaitu :

1) Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan ( rangkaian tindakan )


termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan sebagai sumber daya/kekuatan dalam
pembelajaran.

2) Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Metode adalah upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang
telah disusun tercapai secara optimal. Metode juga digunakan untuk merealisasikan
strategiyang telah ditetapkan. Dalam satu strategi pembelajaran digunakan beberapa
metode. Strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada a plan of operation
achieving something, sedangkan metode adalah a way in achieving something.

 Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan dalam
pengembangan kompenen kurikulum evaluasi yang komprehensif dapat ditinjau dari tiga
dimensi, yakni dimensi I (formatif-sumatif), dimensi II (proses-produk) dan dimensi iii
( operasi keseluruhan proses kurikulum atau hasil belajar siswa).

Dimensi I
a. Formatif : evaluasi dilakukan sepanjang pelaksanaan kurikulum. Data ditumpilkan dan
dianalisis untuk menemukan masalah serta mengadakan perbaikan sedini mungkin.
b. Sumatif : proses evaluasi dilakukan pada akhir jangka waktu tertentu, misalnya pada
akhir semester , tahun pelajaran atau setelah lima tahun untuk mengetahui evektifitas
kurikulum dengan menggunakan semua data yang dikumpulkan selama pelaksanaan dan
akhir proses implementasi kurikulu.

Dimensi II
a. Proses : yang dievaluasi ialah metode dan proses dalam pelaksanaan kurikulum.
Tujuannya ialah untuk mengetahui metode dan proses yang digunakan dalam
implementasi kurikulum. Metode apakah yang digunakan? Apakah tepat
penggunaannya? Apakah berhasil baik atau tidak? Kesulitan apa yang dihadapi?

b. Produk : yang dievaluasi ialah hasil-hasil yang nyata, yang dapat dilihat dari silabus,
satuan pelajaran dan alat-alat pelajaran yang dihasilkan oleh guru dan hasil-hasil siswa
berupa hasil test, karangan, termasuk tesis, makalah, dan sebagainya.

Dimensi III
a. Operasi : disini dievaluasi keseluruhan proses pengembangan kurikulum termasuk
perencanaan , disain, implementasi, administrasi, pengawasan, pemantauan dan
penilaiannya. Juga biaya, staf pengajar, penerimaan siswa,pendeknya seluruh operasi
lembaga pendidikan itu .

b. Hasil belajar siswa : disini yang dievaluasi ialah hasil belajar siswa berkenaan dengan
kurikulum yang harus dicapai, dinilai berdasarkan standar yang telah ditentukan dengan
mempertimbangkan determinan kurikulum, misi lembaga pendidikan serta tuntutan dari
pihak konsumen luar.

Evaluasi sebagai alat untuk meliahat keberhasilan pencpaian tujuan dapt dikelompokan
kedalam du jenis, yaitu tes dan non tes.
1) Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat
penguasai materi pmbelajaran. Hasil tes biasanya diolah secara kuantitatif. Proses
pelaksanaan tes hasil belajar dilakukan setelah berakhir pembahasan satu pokok
bahasan, atau setelah selesai satu semester.
 Tes tertulis adalah tes yang dilakukan dengan cara menjawab sejumlah item soal
dengan cara tertulis berupa soal essai dan soal objektif.
 Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan.
 Tes perbuatan adalah tes dalam bentuk peragaan.

2) Non Tes Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek
tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa jenis non tes sebagai
alat evaluasi, diantaranya wawancara, observasi, studi kasus, dan skala penilaian.
2. Buatlah kerangka Silabus dan RPP( Rencana Persiapan Pembelajaran ) format RPP
1lembar dan langkah-langkah pokok pembelajaran ? (bobot 30 %)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP NEGERI 10 BEKASI


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Permainan Bola Besar Melalui Permainan Futsal
Alokasi Waktu : 120 Menit (1 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui Model Problem Based Learning peserta didik diharapkan mampu :
 Menganalisis dan mempraktikkan variasi keterampilan gerak permainan bola besar
melalui permainan Futsal
 Menganalisis dan mempraktikkan kombinasi keterampilan gerak permainan bola besar
melalui permainan Futsal
B. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)


Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran
peserta didikmateri/tema/kegiatan
Mengaitkan sebagai sikap disiplinpembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan

materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi :
materi selanjutnya.
Permainan
MenjelaskanBola Besar
hal-hal Melalui
yang Permainan
akan dipelajari, Futsal. yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
kompetensi
ditempuh, KegiatanInti ( 90 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi
Literasi Permainan Bola Besar Melalui Permainan Futsal dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui
Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan
Thinking yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar khususnya
Collaborat Peserta didikPermainan
pada materi dibentuk dalam
Bola beberapa kelompok
Besar Melalui untuk mendiskusikan,
Permainan Futsal. mengumpulkan informasi,
ion mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Permainan Bola Besar Melalui
Communi Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
cation klasikal,mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
Creativity Guru dan peserta
kelompok didik membuat
atau individu kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Permainan
yang mempresentasikan
Bola Besar Melalui Permainan Futsal. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
KegiatanPenutup (15 Menit)
 Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
 Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
 Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang Relevan kepada
kelompok yang kinerjanya Baik.
 Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
C. Penilaian Hasil
materi/pelajaran yang Pembelajaran
sedang atau yang akan pelajari.
1. Penilaian Sikap : Observasi dalam proses pembelajaran
2. Penilaian Pengetahuan : Tes lesan dan tes tulis bentuk uraian
3. Penilaian Keterampilan : Praktek/Rubrik

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mapel

………………………………
………………………………

NIP. NIP/NRK.

3. Jelaskan empat bidang kajian evaluasi kurikulum dalam pelaksanaan perbaikan


kurikulum/ program pembelajaran? (bobot 15 %)
Jawab :

Evaluasi kurikulum akan sesuai dengan tujuan dari kurikulum, apabila evaluasi sesuai dengan
bidang kajian evaluasi kurikulum. Bidang kajian evaluasi kurikulum dalam pelaksaan
perbaikan kurikulum/program pembelajaran meliputi :

1. Evaluasi Sebagai Kajian Akademik


Bidang kajian akedemik adalah bidang yang banyak di geluti oleh para akademisi di
perguruan tinggi. Mereka membahas berbagai aspek filosofis, teoritis, pendekatan, prosedur,
dan model evaluasi kurikulum.
2. Evaluasi Sebagai Profesi
Bidang profesi evaluasi kurikulum adalah bidang yang digeluti oleh para evalutor yang
berpikir, bekerja, dan melaksanakan evaluasi di lapangan. Mereka adalah juga kelompok
orang yang melakukan pemikiran mengenai filosofi, tujuan, pendekatan, prosedur, model dan
etika evaluasi. Terkadang mereka lebih banyak mencurahkan perhatian, waktu dan tenaga
untuk melaksanakan suatu kegiatan evaluasi dibandingkan berpikir mengenai aspek, filosofis,
teoritis, dan pengembangan model. Mereka sangat terikat dengan etika profesi dalam
melakukan tugasnya.
3. Evaluasi Sebagai Kebijakan Publik
Bidang kebijakan publik terutama berkenaan dengan upaya hukum para akademisi, pemegang
profesi, dan pengambil keputusan untuk memperjuangkan kebijakan mengenai evaluasi
kurikulum. Mereka bekerja dalam memperjuangkan status hukum untuk evaluasi kurikulum
Bentuk dukungan kebijakan publik yaitu berupa ketentuan-ketentuan legal, UU, PP, Permen
Dll. Keberadaan ketentuan-ketentuan legal yang berkenan dengan kewajiban menggunakan
evaluasi untuk suatu pertanggung jawaban publik dari suatu upaya pengembangan kurikulum
adalah produk yang dihasilkan oleh mereka yang bekerja untuk kurikulum sebagai kebijakan
publik. Landasan Hukum didukung oleh kebijakan operasional yang menempatkan evaluasi.
Kebijakan Evaluasi kurikulum dan Evaluasi Pendidikan sebagai kebijakan publik harus juga
menjadi kebijakan diberbagai departemen diluar dikbud. Lahirnya berbagai ketentuan
mengenai evaluasi satuan pendidikan, proses pendidikan dan hasil pendidikan yang ditetapkan
dalam UU No. 20 tahun 2003, misalnya adalah salah satu contoh produk hukum yang
menempatkan evaluasi sebagai suatu kebijakan publik.
4. Evaluasi Pengukuran dan Tes
Yaitu bidang kajian kurikulum yang berakar pada pendekatan kuantitatif.Berdasarkan filosofis
fositivisme pendekatan kuantitatif dikenal dengan teori pengukuran (Measurement) untuk
pengumpulan data ,desai eksperimen untuk menghasilkan data dan kebenaran temuan yang
bersipat universal.

4. Jelaskan perbedaan evaluasi dan penilaian proses belajar mengajar ? ( bobot 5 %)

Jawab :
Evaluasi adalah evaluasi yang mencakup usaha-usaha yg terarah, terencana, sistematik untuk
meneliti proses belajar mengajar yg telah menghasilkan suatu meningkatnya perkembangan,
baik terhadap fase perencanaan maupun terhadap fase pelaksanaan yang bertujuan untuk
menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya dan
menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya
melalui cara yang sistematis.

Sedangkan penilaian proses belajar mengajar adalah penilaian yang menitik beratkan pada
perhatian pada tingkat efektif kegiatan belajar dalam rangka tujuan pengajaran.fungsi
penilaian proses belajar mengajar untuk Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam
kegiatan belajar.

proses pembelajaran menyangkut kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan
keterlaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil belajar menyangkut hasil belajar panjang
dan hasil belajar jangka pendek.

Penilaian proses pembelajaran berkaitan dengan paradigma bahwa dalam belajar kegiatan
utama terletak pada siswa secara dominan berkegiatan belajar mandiri dan guru hanya
melakukan pembimbingan.

5. Bagaimana pelaksanaan konsep dan cara evaluasi belajar yang berkaitan dengan
pengukuran,tes dan evaluasi ? dan berikan contoh masalah-masalah belajar dan upaya
penanggulangannya sebagai hasil evaluasi pembelajaran. ? (bobot 30%)
Jawab :

A. Pelaksanaan konsep kaitannya dengan Pengukuran dapat dilakukan menggunakan


instrument pengukuran (alat ukur). Pengukuran adalah suatu proses untuk menentukan
kuantitas dari pada sesuatu. Sesuatu itu bisa berarti peserta didik, starategi pembelajaran,
sarana prasana sekolah dan sebagainya. Untuk melakukan pengukuran tentu dibutuhkan
alat ukur (tes atau non-tes).

Contoh masalah belajar dan upaya penanggulangan sebagai hasil evaluasi pembelajaran :
 Pada saat penilaian praktek teori kebugaran jasmani kepada siswa/i di sekolah dasar
minimnya sarana dan prasarana sehingga proses belajar mengajar terhambat.sebagai
tenaga pengajar/guru harus berpikir kreatif dan inovatif caranya dapat memodifikasi alat
praktek dan peraturan item tes tersebut agar bisa tetap melanjutkan belajar mengajar.

B. Pelaksanaan konsep kaitannya dengan Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan
pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Objek ini
bisa berupa kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi. Respons peserta tes
terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu.

Contoh masalah belajar dan upaya penanggulangan sebagai hasil evaluasi pembelajaran :

Bapak fatur ingin mengetahui apakah peserta didiknya sudah menguasai kompetensi dasar
dalam mata pelajaran Olahraga. Untuk itu, Bapak fatur memberikan tes tertulis dalam bentuk
objektif pilihan-ganda sebanyak 50 soal kepada peserta didiknya (artinya Bapak fatur sudah
menggunaka tes). Selanjutnya, Bapak fatur memeriksa lembar jawaban peserta didik sesuai
dengan kunci jawaban, kemudian sesuai dengan rumus tertentu dihitung skor mentahnya.
Ternyata, skor mentah yang diperoleh peserta didik sangat bervariasi, ada yang memperoleh
skor 25, 36, 44, 47, dan seterusnya (sampai disini sudah terjadi pengukuran). Angka atau skor-
skor tersebut tentu belum mempunyai nilai/makna dan arti. Untuk memperoleh nilai dan arti
dari setiap skor tersebut, Bapak fatur melakukan pengolahan skor dengan pendekatan PAP.
Hasil pengolahan dan penafsiran dalam skala 0 – 10 menunjukkan bahwa skor 25 memperoleh
nilai 5 (berarti tidak menguasai), skor 36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup menguasai), skor
44 memperoleh nilai 8 (berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh nilai 9 (berarti sangat
menguasai). Sampai disini sudah terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang lingkup hasil
belajar. Jika Bapak fatur ingin menilai seluruh komponen pembelajaran (ketercapaian tujuan,
keefektifan metode dan media, kinerja guru, dan lain-lain), barulah terjadi kegiatan evaluasi
pembelajaran.

C. Pelaksanaan konsep kaitannya dengan Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan
pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya. Proses yang
menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. pelaksanakan evalusi ada tujuh
elemen yang harus dilakukan, yaitu Penentuan fokus yang akan dievaluasi, Penyusunan
desain evaluasi, Pengumpulan informasi, Analisis dan inteprestasi informasi, Pembuatan
laporan , Pengelolaan evaluasi, dan Evaluasi untuk evaluasi.

Contoh masalah belajar dan upaya penanggulangan sebagai hasil evaluasi pembelajaran :

Guru memberikan soal pertanyaan kepada siswa, namun soal soal tersebut tidak sesuai dengan
materi yang telah disampaikan kepada siswanya selama pembelajaran di kelas. Hal tersebut
mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.upaya penanggulangannya seharusya guru
meberikan sebuah sesuai materi yang di berikan pada saat proses pembelajaran dari awal
hingga akhir pembelajaran sehingga peserta didik bisa mendapatkan pemahaman dalam
mengerjakan soal-soal ujian.

Anda mungkin juga menyukai