Anda di halaman 1dari 8

WOC KMB DALAM

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN VARISES ESOFSGUS

OLEH :

Nama : Devi ismawati

Nim : 071202053

ROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Jl. GEDONG SONGO KEL. CANDI REJO

KEC. UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG


Pengerian : Anatomi : Esofagus Etiologi
dimulai dari tepi
Varises Varises esofagus
bawah kartilago
esofagus adalah krikoidea setinggi biasanya merupakan komplikasi
penyakit yang ditandai servikal VI atau VII sirosis. Sirosis adalah penyakit
dengan pembesaran dan berakhir pada
abnormal pembuluh yang ditandai dengan
muaranya di lambung
darah vena di esofagus pembentukan jaringan parut di
(kardia) setinggi ± 25
bagian bawah.
cm, sedang permulaan hati. Penyebabnya antara lain
Perdarahan varises
esofagus adalah, esofagus dari gigi seri hepatitis B dan C, atau
perdarahan dari varises ± 15 cm. Jadi jarak
antara kardia denagn konsumsi alkohol dalam jumlah
esofagus atau lambung
yang ditemukan pada gigi seri orang dewasa besar. Penyakit lain yang dapat
saat dilakukan ± 40 cm. menyebabkan sirosis adalah
endoskopi, atau adanya
varises esofasus besar Manifestasi Klinis
VARISES ESOFAGUS
Keluhan yang ditimbulkan oleh varises
esofagus sendiri sebetulnya tidak ada.
Patofisiologi : Peningkatan gradient tekanan Peni Pemeriksaan
Yang seringkali adalah, estela
portokaval akan mengajibatkan ngkatan
Hipertensi portal Penunjang timbulnya perforasi dan terjadi
terjadinya pembentukan vena resistensi
didefinisikan sebagai kolateral di sistemik sebagai intra hepar 1. Laboratorium perdarahan yang masif, yaitu
peningkatan dari tekanan usaha untukdekompresi sistem diakibatkan
darah pada sistem vena
2. Pemeriksaan hematemesis dan melena. Jadi yang
vena porta. Varises esophagus karena dua
porta. Tekanan porta secara merupakan salah satu produk macam Radiologi dapat menimbulkan perdarahan
tidak langsung diperkirakan kolateral yang paling penting mekanisme, sebagian besar varises berwarna
3. Pemeriksaan
berasal dari gradient karena memiliki kemungkinan meliputi
tekanan vena, yang endoskopi kemerahan. Tanda-tanda perdarahan
besar untuk berdarah. Varises mekanisme
merupakan gradient antara esofagus dapat terbentuk mekanis dan kadang-kadang adalah enselopati
vena hepar yang tersumbat ketika tekanan gradien vena dinamis. hepatic. Hipovolemia dan hipotensi
dan vena hepar yang bebas meningkat di atas 10 mmHg Komponen dapat terjadi bergantung pada jumlah
dari sumbatan. mekanis yang
mendasari dan kecepatan kehilangan darah.
Lanjutan varises esofagus
Derajat varises esofagus : Asuhan keperawatan
Pengkajian
Penatalaksanaan: 1. Derajat I
1. Kolaboratif : Varises yang kolaps jika Anamnesis
a. Kaji keparahan perdarahan esofagus dikembangkan dengan
b. Gantikan cairan dan produk udara - Riwayat penyakit dahulu
darah untuk mengatasi syok 2. Derajat II - Pada perdarahan karena pecahnya varises esophgaus, tidak
c. Tegakkan diagnosa Varises antara grade I dan III ditemukan keluhan nyeri atau pedih di daerah epigastrium
penyebab perdarahan 3. Derajat III - Tanda-gejala hematemesis timbul mendadak
d. rencanakan dan laksanakan Varises yang cukup besar untuk - Tanyakan prakiraan jumlah darah: misalnya satu gelas, dua
perawatan definitif. menutup lumen gelas atau lainnya.

2. Penatalaksanaan umum
Penatalaksanaan ini memperbaiki 3. Penatalaksanaan khusus Pemeriksaan Fisik:
keadaan umum dan tanda vital. Yang
Penatalaksanaan khusus merupakan penatalaksanaan  Keadaan umum
paling penting pada pasien perdarahan
SCBA adalah memberikan resusitasi hemostatik perendoskopik atau terapi embolisasi arteri.  Kesadaran
pada waktu pertama kali datang ke  Nadi, tekanan darah
Tindakan skleroterapi varises perendoskopik (STE) dan
 Tanda-tanda anemia
rumah sakit. Kita harus secepatnya ligasi varises perendoskopik (LVE).  Gejala hipovolemia
memasang infus untuk pemberian cairan
4. Penatalaknaan definitif  Tanda-tanda hipertensi portal dan
kristaloid (seperti NaCL 0.9% dan sirosis hati: spider nevi,
lainnya) ataupun koloid (plasma Terapi Endoskofi, Bilas lambung, Pemberian pitresin ,
ginekomasti, eritema palmaris,
expander) sambil menunggu darah Mengurangi asam lambung , Memperbaiki status
capit medusae, adanya kolateral,
dengan/tanpa komponen darah lainnya hipokoagulasis, Balon tamponade asites, hepatosplenomegali dan
bila diperlukan. Selang nasogastrik perlu 5. Penatalaksanaan bedah edema tungkai.
dipasang untuk memonitor apakah Dilkukan bila penatalaksanaan konservtif dan khusus
perdarahan memang berasal dari SCBA gagal. Pembedahan dilakukan bila :
dan apakah masih aktif berdarah atau a. Keadaan gawat I sampai II
tidak dengan melakukan bilasan b. Komplikasi stenosis pilorus-duodenum, perforasi,
lambung tiap 6 jam sampai jernih. tukak duodenum refrakter
Pathway varises esofagus
Serosis hepatis

Difusi pada hati trombisis

Gangguan petcabangan pembulu


Sumbatan pad
darah
vena porta
Aliran portat terganggu

Aliran darah

Hipertensi portal

Tekanan vena

Vena esofagus mengembang

Vena esofagus pecah

VARISES ESOFAGUS

Ketidak nyamnan Penurunan Perdarahan Luka pada


abdomen vol. Darah esofagus esofagus
ke otak

Kram abdomen Kehilangan Aliran intravena terbuka


Penurunan darah
kapasitas
Muntah
oksigen Resiko bakteri
Kehilangan
hematemesis
Anoreksia
Pusing Resiko infeksi

Hipovolemi
Berat badan Pola nafas
abnormal Gangguan
menurun min.10
psikologis
dibawah rentan
ideal Gangguan
pertukaran Gelisah
Defisit gas
nutrisi
Merasa bingung

Ansietas Cemas dengan keadaan


Defisit nutrisi Manajemen nutrisi (I.03119)
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi
yang seimbang
Status nutrisi (L.03030)
Tindakan
Definisi : keadekuatan asupan nutrisi untuk memnuhi
Observasi
kebutuhan metabilosme
- Identivikasi status nutrisi
Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
pasien terpenuhi kriteria hasil :
- Identifikasi makanan yang disukai
1. Porsi makan yang dihabiskan dari skala 2 meningkat ke
- Monitor asupan makan
skala 4
- Monitor asupan BB
2. Serum albumin meningkat dari skala 2 meningkat ke
- Monitor hasil pemeriksaan laoratorium
skala 4
Terapeutik
3. Perasaan cepat kenyang membaik dari skala 2 meningkat
- berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
ke skala 4
knstipasi
4. Rambut rontok membaik dari skala 2 meningkat ke skala
edukasi
4
- ajarkan diet yang diprogramkan
5. Berat badan meningkat dari skala 2 meningkat ke skala 4
kolaborasi :
6. Imt meningkat dari skala 2 meningkat ke skala 4
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
7. Nafsu makan meningkat dari skala 2 meningkat ke skala 4
jumlah kalori dan jenis nutrien yang diperlukan
Pencegahan infeksi (I.14539)
Resiko infeksi Definisi : mengidentifikasi dan menurunkan risiko terserang organisme patogenik
Observasi
- Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
Terapeutik
Tingkat infeksi (L. 14137) - Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
Definisi : derajat infeksi berdasarkan observasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
atau sumber informasi - Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan
tingkt infksi pasien rendah dengan kriteria hasil :
Managemen Nutrisi (I.03119)
1. Kebersihan tangan (dari skala 2 meningkat ke Definisi : mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
skala 4) Tindakan :

2. Kebersihan badan (dari skala 2 meningkat ke Observasi

skala 4) - Identivikasi status nutrisi


- Identifikasi alergi dan itoleransi makanan
3. Nafsu makan (dari skala 2 meningkat ke
- Monitor asupa makanan
skala 4)
- Monitor hasil pmeriksan labratorium
4. Demam (dari skala 2 meningkat ke skala 4)
Terapeutik
5. Kemerahan (dari skala 2 meningkat ke skala
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
4) - Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
6. Kadar sell darah putih (dari skala 2 - Berikan suplemen makanan
meningkat ke skala 4) Edukasi
- Anjurkan posisi duduk
- Ajarkan diet yang di programkan
Hipovolemi

Tingkat perdarahan Manajemen Hipovolemia (I.03116)


(L.02017)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola penurunan
Definisi : kehilangan darah volume cairan intravaskuler
baik internal maupun
eksternal Tindakan :
Observasi
Setelah dilakukan tindakan
- Periksa tanda dan gejala hipovolemi
3x24 jam diharapkan tingkt
- Monitor input dan intake cairan
perdarahan dapat teratasi
Terapeutik
dengan kriteria hasil :
- Hitung kebutuhan caoran
1. Kelembapan membran
- Berikan posisi modified trendelengburg
mukosa skala 2 meningkat
Edukasi
ke skala 4)
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2. Kelembapan kulit skala 2
Kolaborasi
meningkat ke skala 4)
- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
3. Hemoglobin (skala 2
meningkat ke skala 4) - Kolaborasi pemberian cairan IV Hipotonis
- Kolaborasi pemberian produk darah
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Pangestu ; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 2006, 291 – 294

Dooley S, Lok ASF, Burrouck AK. Sherlock’s Diseases of the Liver and Biliary System 12th
ed. Willey-Blackwell. West Sussex: 2011.

Feldman M, Friedman LS, Brandt LJ, Sleisenger MH. Sleisenger and Fordtran’s
gastrointestinal and liver disease 7th ed. Saunders Elsevier. Philadelphia:2002.

Kasper, Brauwald, Fauci et all. Harrison’s Principles of Internal Medicine 16th ed. McGraw-
Hill Medical Publishing Division. Ney York: 2005.

LaBrecque D, Khan AG, Sarin SK. Esophageal Varices. World

Gastroenterology Organisation Global Guidelines. USA. 2014

Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia. Konsesus Nasional Perkumpulan Gastroenterologi


Indonesia : Panduan Penatalaksanaan Perdarahan Varises pada Sirosih Hati.
Surabaya : 2007.

Nina, Dibb. Current management of the complications of portal hypertension: variceal


bleeding and ascites. CMAJ.May 9, 2006:174(10).

Sarin N, Monga N, Adams PC. Time to endoscopy and outcomes in upper gastrointestinal
bleeding. Can J Gastroenterol. Jul 2009;23(7):489-93.

Adi, Pangestu ; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 2006, 291 – 294

Dooley S, Lok ASF, Burrouck AK. Sherlock’s Diseases of the Liver and Biliary System 12th
ed. Willey-Blackwell. West Sussex: 2011.

Feldman M, Friedman LS, Brandt LJ, Sleisenger MH. Sleisenger and Fordtran’s
gastrointestinal and liver disease 7th ed. Saunders Elsevier. Philadelphia:2002.

Kasper, Brauwald, Fauci et all. Harrison’s Principles of Internal Medicine 16th ed. McGraw-
Hill Medical Publishing Division. Ney York: 2005.

LaBrecque D, Khan AG, Sarin SK. Esophageal Varices. World

Gastroenterology Organisation Global Guidelines. USA. 2014

Rajoriya N, Gorard DA. Endoscopic Management of Oesophageal and Gastric

Varices. http://cdn.intechopen.com/pdfs-wm/43557.pdf. 2013.

Anda mungkin juga menyukai