Anda di halaman 1dari 29

Makalah Ilmiah

Pengaruh Keasaman Buah terhadap Listrik yang Dihasilkan Diajukan untuk


memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bahasa Indonesia

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Semester Gasal
Tahun Ajaran 2019-2020

Dibimbing oleh H. Ucu Jamaludin A. M.Pd

Ditulis oleh :

1. Alfi Sachdeva Aziz Waktar NIS 171810075


2. Annisa Evo Andisalma NIS 171810079
3. Bil Aimar Al Syafar NIS 171810083

XII MIPA 3

Sekolah Menengah Atas (SMA) NEGERI 1 KARAWANG

Tahun 2019
ABSTRACT ABSTRAK

Fruit is often used as food, drink and Buah sering dijadikan sebagai
a good source of vitamin for the immune makanan, minuman dan sumber vitamin
system actually has the ability to generated untuk sistem pertahanan tubuh ternyata
an electrical energy especially fruits and memiliki kemampuan untuk menghasilkan
vegetables that are high acid. The pH of energi listrik khususnya untuk buah dan
fruit is inversely proportional to voltage and sayur yang memiliki tingkat keasaman yang
current, meaning that when the acidity of tinggi. Mengingat tingkat keasaman buah
fruit is low then the higher pH. yang berbeda – beda, maka peneliti
memandang perlu untuk melakukan
Key words : fruit, pH, voltage, current
penelitian seberapa besar tegangan dan kuat
arus listrik yang dihasilkan buah serta
hubungannya dengan tingkat keasaman
(pH) buah. pH buah berbanding terbalik
dengan tegangan dan kuat arus artinya
apabila pH buah rendah maka tegangan dan
kuat arus semakin tinggi dan sebaliknya.

Kata kunci: Buah, pH, Tegangan listrik,


Kuat arus listrik.
Lembar Pengesahan
MAKALAH
“Judul Makalah”

No. Nama NIS Tanda Tangan


1. Alfi Sachdeva Aziz 171810075 ________
Waktar
2. Annisa Evo Andisalma 171810079 ________
3. Bil Aimar Al Syafar 171810083 ________

Disetujui, .... Maret 2019 Dibimbing, .... Maret 2019

Wakasek Kurikulum Guru Bahasa Indonesia

Widada S.Pd H. Ucu Jamaludin Abdurahman M.Pd

NIP : 19650909 19801 1 002 NIP : 19650618 199802 1 001

Disahkan, .... Maret 2019

Drs. H. Dwi Setyono Agus H.S. M.Pd

NIP : 19600815 198412 1 003


Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada peneliti sehingga berhasil menyelesaikan karya
tulis ini.

Karya tulis berbasis ilmiah ini berisikan tentang Potensi, manfaat, akibat,
dan hasil dari penggunaan jantung buatan (Syncardia TAH) dalam prakteknya
terhadap pasien bernama Stan Larkin pada tahun 2015 sampai dengan tahap
bridging atau tahap transplantasi jantung donor pada tanggal 2 Juni 2016.

Peneliti menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Sebelum itu rasa terima kasih diberikan kepada

• Bapak Drs.H. Dwi Setyono H.S. M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 1
Karawang yang telah mengesahkan makalah ini
• Bapak Widada M.Pd selaku wakasek kurikulum yang turut serta
menyetujui makalah ini
• Bapak Ucu Jamaludin M.Pd sebagai pembimbing pembuatan makalah dan
berperan dalam penyusunan makalah ini
• Segala pihak yang berkaitan dan berkontribusi atas informasi dan juga hal-
hal kecil lain dalam penyusunan makalah.

Karawang, 28 Oktober 2018

Penulis
Daftar Isi

Abstrak ....…………………………………………....………...........…...….......i

Lembar Pengesahan …………………...………................................................ii

Kata Pengantar……………………………….....………………......................iii

Daftar Isi …………………………………………....………….........…............iv

Bab I Pendahuluan …………………………………………........................…..v

1.1 Latar Belakang Masalah ........…………......……....…...….............

1.2 Perumusan Masalah........…………......……....….….......................

1.3 Tujuan Penelitian........…………......……....….…...........................

1.4 Landasan Teori........…………......……....….…..............................

1.5 Manfaat Penelitian........…………......……....…...….......................

1.6 Hipotesis........…………......……................................….…............

1.7 Sistematika Penelitian........…………......……............….…............

Bab II Tinjauan Pustaka……………………....………….….….........................

2.1 Asam..........................…………......…….......….…..........................

2.1.1 Teori Asam Arhennius............................................................

2.1.2 Teori Asam Brownsted-Lowry...............................................

2.1.3 Teori Asam Lewis...................................................................

2.1.4 Teori Asam Joseph Louis Gay-Lussac...................................

2.2 Listrik...............................................................................................

2.2.1 Rangkaian Listrik Seri...........................................................

2.2.2 Rangkaian Listrik Paralel.......................................................


2.3 Larutan

2.3.1 Larutan Elektrolit.................................................................

2.3.2 Larutan Non-Elektrolit.........................................................

2.4 pH (Power of Hydrogen)...............................................................

Bab III Metode Penelitian………...........………………….....….......................

3.1 Berita Utama........………………......……....….…..............................

3.2 Sebab...........................……………….......…….....….…....................

3.3 Akibat......................................................…...........………………......

Bab IV Hasil Penelitian………..…………………….………...................…......

4.1 Keasaman Buah Jeruk Terhadap Kelistrikan ......................................

4.1.1 pH Memengaruhi Kelistrikan...............................................


4.2 Pengaruh Volume Terhadap Tegangan yang Dibatasi Waktu............

Bab V Penutup………………………………....…….....................….................

5.1 Kesimpulan...........................................................................................

5.2 Saran.....................................................................................................

Daftar Pustaka…………………………………………….……….....................

Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi sekarang ini, dapat diketahui bahwa listrik


menjadi bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup
manusia. Tanpa disadari, energi yang dipakai untuk membangkitkan listrik
secara terus-mener us suatu saat passti akan habis. Manusia harus mulai
memikirkan hal tersebut demi keberlangsungan hidup untuk kedepannya.
Sebagai manusia yang dibekali dengan otak berserta kecerdasannya, sudah
seharusnya untuk mencari pembangkit listrik yang berasal dari energi
alternatif untuk mempertahankan kehidupan.
Energi alternatif merupakan sebuah istilah yang mengarah kepada
semua energi yang bisa dipakai untuk tujuan menggantikan bahan bakar
konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut.
Biasanya, istilah ini dipakai untuk mengurangi pemakaian bahan bakar
hidrokarbon yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan emisi
karbon dioksida yang tunggi, yang memiliki peran sangat besar dalam
pemanasan global dengan berdasarkan Intergovernmental Panel on
Climate Change. Apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif
sudah berubah dikarenakan banyaknya pilihan energi yang dapat dipilih
yang tujuannya berbeda dengan penggunanya. Alternatif menurut istilah
mengarah kepada suatu teknologi selain teknologi yang dipakai pada
bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang
dipakai untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah serta tidak
menghasilkan masalah seperti pemakaian bahan bakar fosil. Sumber daya
alam terbaharukan dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif untuk
pembangkit listrik oleh manusia. Type equation here.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui tidak akan habis atau
punah jika digunakan, karena sumber daya alam ini dapat diperbaharui,
dapat didaur ulang, tumbuh atau dapat dibuat kembali. Salah satu
contohnya adalah buah-buahan. Semakin tinggi tingkat keasaman dari
buah, maka semakin baik dalam menghantarkan arus listrik dan juga
semakin besar energi listrik yang akan dihasilkan. Pada elektrolit, elektron
mengalir dibawa oleh ion-ion, sedangkan yang dapat menghasilkan ion
antara lain asam, basa dan garam. Asam terdiri atas asam kuat banyak
menghasilkan banyak ion sedangkan asam lemah menghasilkan sedikit ion
dimana semakin asam suatu larutan maka makin kecil nilai pH-nya
demikian pula semakin lemah tingkat keasaman suatu larutan maka pH-
nya makin besar. Dengan demikian apabila suatu larutan konduktor
elektolit memiliki tingkat keasaman yang tinggi (pH kecil) maka semakin
banyak ion yang dihasilkan sehingga arus listrik yang dihasilkan juga
semakin besar dan akibatnya konduktivitas larutan elektrolit tersebut juga
semakin besar. Salah satu buah yang termasuk dalam kategori tersebut
adalah jeruk.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis akan mengkaji dengan
tetang “Pengaruh Keasaman Buah Jeruk terhadap Kelistrikan” sebagai
pembatasan masalah dalam penelitian pada makalah ini.

1. 2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan pokok pembahasan


mengenai pengaruh keasaman buah jeruk terhadap kelistrikan.
Pembahasan yang akan dipaparkan adalah:
a. Bagaimana hubungan keasaman buah (pH) terhadap tegangan
arus yang dihasilkan?
b. Bagaimana hubungan antara penambahan volume larutan
terhadap tegangan dan arus?
c. Bagaimana efek dari variasi rangkaian jeruk seri dan rangkaian
jeruk pararel terhadap kelistrikan yang dihasilkan?
1. 3 Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas serta mempertegas arah dari penelitian ini, maka


tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Memahami hubungan antara keasaman buah (pH) terhadap
tegangan arus yang dihasilkan.
b. Memahami hubungan antara penambahan volume larutan
terhadap tegangan dan arus yang dihasilkan.
c. Mengetahui bentuk rangkaian yang paling menguntungkan
untuk menghasilkan listrik.

1. 4 Landasan Teori

Berdasarkan tujuan di atas, dalam penelitian akan membahas:


a. Pengaruh asam (pH ) terhadap listrik yang dihasilkan.
b. Pengaruh volume larutan terhadap listrik yang dihasilkan.

1. 5 Manfaat penelitian

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat memberikan


kontribusi bagi para pebaca dalam menambah pengetahuan dan
keterampilan yang behubungan dengan sumber energi alternnatif untuk
membangkitkan listrik.

1. 6 Hipotesis
a. Buah jeruk dapat menjadi energi alternatif pembangkit listrik.
b. pH mempengaruhi kuat arus listrik yang dihasilkan.
c. Volume larutan mempengaruhi kuat arus listrik yang dihasilkan.
1. 7 Sistematika Penulisan

Abstrak
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Landasan Teori
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Hipotesis
1.7 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asam
2.1.1 Teori Asam Arhenius
2.1.2 Teori Asam Brownsted-Lowry
2.1.3 Teori Asam Lewis
2.1.4 Teori Asam Joseph Louis Gay-LUSSAC
2.2 Listrik
2.2.1 Rangkaian Listrik Seri
2.2.2 Rangkaian Listrik Paralel
2.3 Larutan
2.3.1 Larutan Elektrolit
2.3.2 Larutan Non-Elektrolit
2.4 pH (Power of Hydrogen)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Menulis Sesuai Isi Berita Utama
3.2 Sebab
3.3 Akibat
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Kasaman Buah Jeruk Terhadap Kelistrikan
4.1.1 pH Memengaruhi Kelistrikan
4.2 Pengaruuh Volume Terhadap Tegangan yang Dibatasi Waktu
BAB V KESIMPULAN dan SARAN

5.1 KESIMPULAN

5.2 SARAN
Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1 Asam

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang apabila


dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH kurang
dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat meberikan proton (ion H+)
kepada zat lain yang disebut basa atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa.

2.1.1 Teori Asam Arhenius

Menurut Svante August Arrhenius “asam adalah zat


yang dalam air melepaskan ion H+”. 1

Arhenius juga menyebutkan bawha asam adalah


spesies yang mengandung ion-ion hidrogen, H+, atau H3O+.
Teori Arrhenius ini berasumsi bahwa pelarut tidak
berpengaruh pada sifat asam basa. Jika hidrogen klorida
(HCl) dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam
hidroklorida, larutan ini menghantarkan listrik, tetapi jika
dilarutkan dalam pelarut seperti benzena, C6H6 larutannya
tidak menghantarkan arus listrik. Perbedaan sifat HCl di
dalam pelarut tersebut menyarankan bahwa pelarut benar-
benar berpengaruh terhadap tingkah laku zat terlarut. Teori
asam-basa Arrhenius hanya berlaku jika dalam keadaan
tertentu saja. Pertama, senyawa yang terlibat dalam reaksi

1Michael Purba dan Eti Sarwiyati, 2017, KIMIA 2 untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum
2013
Revisi (Jakarta : Penerbit Erlangga), hlm. 214.
harus dalam bentuk larutan. Kedua, suatu senyawa
dikatakan bersifat asam jika dalam larutannya menghasilkan
melepaskan isenyaw Kenyataannya, di alam ada fakta yang
tidak sesuai dengan aturan Arrhenius tersebut. Seperti gas
NH3 yang dapat langsung bereaksi membentuk NH4Cl.
Berdasarkan fakta tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
teori asam Arrhenius belum bisa menjelaskan semua
fenomena reaksi kimia tentang asam. Oleh karena itu perlu
ada teori asam yang baru yang lebih mampu menjelaskan
fenomena reaksi kimia.

2.1.2 Teori Asam Brownsted-Lowry


Menanggapi kekurangan teori asam Arrhenius
tersebut, pada tahun 1923, seorang ahli dari Denmark
bernama Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry dari
Inggris yang bekerja sendiri-sendiri, tetapi dalam waktu
yang bersamaan mengembangkan konsep asam berdasarkan
serah- terima proton (H+). Konsep asam berdasarkan serah-
terima proton juga bergabung dengan konsep basa
berdasarkan serah-terima proton yang dikenal dengan
konsep asam-basa Bronsted-Lowry. Johanes N. Bronsted
dan Thomas M Lowry (1923) menurut Bronsted dan
Lowry,” asam adalah spesi yang memberi proton.” 2

Teori asam basa Bronsted-Lowry ini mirip seperti


teori Arrhenius yang menyatakan bahwa asam merupakan
senyawa yang dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+.

2Michael Purba dan Eti Sarwiyati, 2017, KIMIA 2 untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum
2013
Revisi (Jakarta : Penerbit Erlangga), hlm. 237.
Satu hal yang membedakan teori Bronsted-Lowry dari teori
Arrhenius adalah pada teori Bronsted-Lowry melibatkan
molekul air (H20) dalam reaksi ionisasi yang melepaskan ion
baik H+ maupun OH-.

2.1.3 Teori Asam Lewis

Selanjutnya Lewis menerangkan konsepnya


mengenai asam dimana pada teorinya berbeda dengan dua
definisi tentang asam yang ada sebelumnya, Lewis
melibatkan elektron dalam mendefinisikan molekul asam
dan basa. Menurut Lewis, asam adalah suatu senyawa yang
melakukan akseptor elektron atau menerima elektron. Teori
asam Lewis ini lebih spesifik dari teori sebelumnya yang
hanya mendefinisikan keberadaan ion H+ dan ion OH-.
Teori Lewis ini diterapkan dalam reaksi yang melibatkan
senyawa asam pada satu reaksi sehingga kita dapat
membedakan mana senyawa-senyawa yang bersifat asam.
Lewis juga mengemukakan bahwa “asam adalah pasangan
akseptor elektron.”3

Teori Asam Gilbert Newton Lewis tersebut


merupakan sebuah Teori Asam yang mengembangkan Teori
Asam menurut Bronsted-Lowry karena Teori Asam menurut
Bronsted-Lowry mempunyai keterbatasan dan kelemahan
seperti saat menjelaskan reaksi-reaksi yang melibatkan
senyawa tanpa proton (H+). Gilbert Newton Lewis
berpendapat bahwa masalah Teori Asam harus diselesaikan

3Michael Purba dan Eti Sarwiyati, 2017, KIMIA 2 untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum
2013
Revisi (Jakarta : Penerbit Erlangga), hlm. 242.
dengan landasan Teori Struktur Atom, bukan hanya
berdasarkan hasil percobaam (penelitian) saja. Untuk
kesimpulan dari perbedaan Teori Asam Lewis dengan
Bronsted-Lowry adalah Teori Asam menurut Gilbert N.
Lewis lebih luas dan lengkap jika sepanjang yang dibahas di
dalamnya adalah senyawa tanpa proton, namun jika Reaksi
Asam yang melibatkan reaksi larutan dalam air maka Teori
Asam Bronsted-Lowrylah yang lebih mudah digunakan.

2.1.4 Teori Asam Joseph Louis Gay-Lussac

Pada tahun 1814 Joseph Louis Gay-Lussac


menyimpulkan bahwa “asam adalah zat yang dapat
menetralkan alkali dan kedua golongan senyawa itu hanya
dapat didefinisikan dalam kaitan satu sama lain.” 4

Demi untuk tetap mempertahankan pendapat


Lavoisier, Gay-Lussac mengusulkan suatu golongan asam
yang tidak mengandung oksigen sebagai golongan hidrasida.

2.2 Listrik

Listrik adalah rangkaian fenomena fisika


yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran
muatan listrik. Pada KBBI Edisi V dijelaskan bahwa
“listrik adalah daya atau kekuatan yang ditimbulkan
karena adanya gesekan atau dapat juga ditimbulkan
melalui proses kimia, listrik dapat digunakan untuk

4Michael Purba dan Eti Sarwiyati, 2017, KIMIA 2 untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum
2013
Revisi (Jakarta : Penerbit Erlangga), hlm. 214.
menghasilkan panas atau cahaya, atau untuk
menjalankan mesin.”5
Sekitar 600 SM, Thales of Miletos
menggosok amber (elektron dalam bahasa Yunani)
dengan bulu kucing dan mengambil sedikit bulu. Ia
kemudian menulis tentang amber yang bermuatan
menggosok. Dia menggambarkan apa yang sekarang
kita sebut listrik statis. Sejarah penemuan listrik juga
diselidiki oleh seorang Yunani Kuno, kurang lebih
tahun 6000 SM. Mereka mengamati batu ambar yang
mampu menarik benda-benda ringan setelah batu
tersebut digosokkan pada selembar kain wol. Batu
ambar yang digosok dengan wol dikatakan memiliki
muatan listrik.

2.1.1 Rangkaian Listrik Seri


Susunan seri tidak memiliki cabang
rangkaian. Aliran listrik dari sumber
tegangan (semisal baterai) akan menuju
kepada hambatan dengan satu kabel.
Sehingga hanya ada satu kabel yang
menghubungkan hambatan listrik secara
lurus berjajar.
Penggunaan komponen yang
digunakan hanyalah sumber tegangan, kabel
dan juga hambatan. Jika dalam kehidupan

5Abdul Gaffar Ruskhan, dkk: 2016 Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi V (Badan Pengembangan
dan
Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia).
nyata, seperti sumber tegangan, saklar, kabel
dan bohlam lampu sesuai kebutuhan.

2.1.2 Rangkaian Listrik Paralel

Rangkaian Paralel terlihat lebih


kompleks. Hal ini terjadi karena adanya
percabangan pada rangkaian. Sehingga tidak
hanya akan terlihat satu kabel utuh saja.
Namun ada pembagian arah arus yang terjadi
menuju hambatan yang letaknya tidak lagi
dalam satu garis lurus seperti rangkaian seri.

Untuk rangkaian paralel memiliki


komponen dengan jumlah yang lebih banyak.
Saklar yang lebih banyak dari pada di
rangkaian seri, serta kabel yang lebih
panjang.

2.3 Larutan

Larutan adalah campuran homogen (komposisinya


sama), serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang
batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat
dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat
terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama
(baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih.
Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah
cairan, dan zat yang terlarut di dalamnya disebut zat
terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas.
Dengan demikian, larutan pelarut (solvent) + zat terlarut
(solute). Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya
adalah volume terbesar.

2.3.1 Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang


dapat menghantarkan listrik. Larutan
elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit
kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat
mempunyai daya hantar yang relatif tinggi
walaupun konsentrasinya relatif kecil,
sedangkan elektrolit lemah mempunya daya
hantar yang relatif rendah walaupun
konsentrasinya relatif besar.

Menurut teori ionisasi Arrhenius,


larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik
karena terdapat ion-ion yang bergerak bebas
dalam larutan. Ion-ion tersebut yang berperan
dalam menghantarkan arus listrik melalui
larutan. Sebagai contoh, larutan NaCl
merupakan larutan elektrolit. Zat terlarut
NaCl di dalam pelarut air akan terdisosiasi
(terurai) menjadi ion Na+ dan ion Cl−. Dalam
eksperimen hantaran listrik larutan elektrolit
dengan menggunakan sumber arus listrik
searah, lampu, dan dua elektroda, ion-ion
bermuatan positif akan bergerak ke arah
elektroda yang terhubung ke kutub negatif
(katoda) sedangkan ion-ion bermuatan
negatif akan bergerak ke arah elektroda yang
terhubung ke kutub positif (anoda).

2.3.2 Larutan Non-Elektrolit

Larutan non elektrolit adalah larutan


yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,
sebabnya karena larutan tidak dapat
menghasilkan ion-ion. Pada larutan non
elektrolit, zat non elektrolit yang terlarut
tidak dapat terurai menjadi ion-ion, sehingga
tidak terdapat ion-ion bebas yang dapat
menghantarkan arus listrik. Sebagai contoh,
larutan gula sukrosa (C12H22O11)
merupakan larutan non elektrolit. Zat terlarut
sukrosa di dalam pelarut air tidak dapat
terurai menjadi ion, sehingga tidak terdapat
ion bebas yang dapat menghantarkan listrik.

2.4 pH (Power of Hydrogen)

pH (Power of Hydrogen) adalah derajat keasaman


yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH juga
didefinisikan sebagai minus logaritma dari aktivitas ion
hidrogen dalam larutan berpelarut air. 6 Ia didefinisikan
sebagai kologaritma aktivitas hidrogen (H+) yang

6 IUPAC. Gold Book


terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat
diukur secara eksperimental, sehingga nilainya
didasarkan pada perhitungan teoretis. Skala pH bukanlah
skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan
larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
persetujuan internasional. 7

Konsep pH pertama kali diperkenalkan


oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen
pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna
singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan
mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan
untuk power (pangkat), yang lainnya merujuk
kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat),
dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens
Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada
tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah
tetapan yang berarti "logaritma negatif".

7The Measurement of pH - Definition, Standards and Procedures] – Report of the Working Party
on pH, IUPAC Provisional Recommendation" (PDF). 2001. A proposal to revise the current IUPAC
1985 and ISO 31-8 definition of pH.
Bab III

Metode Penelitian

3.1 Berita Utama


Batang (ANTARA) - Tenaga ahli proyek pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU) asal Jepang mengenalkan cara pembuatan energi listrik dari
bahan buah jeruk lemon pada siswa Sekolah Dasar Negeri Ujungnegoro
1, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Tenaga ahli PLTU Kabupaten Batang asal Jepang Kazuki Kamio di


Batang, Kamis, mengatakan bahwa energi listrik sangat penting untuk
kehidupan masyarakat sehari-hari sehingga manusia harus mengerti
bagaimana cara membuat listrik, termasuk para siswa dan siswi SD
Negeri Ujungnegoro.

"Oleh karena, kami mencoba mengenalkan bagaimana cara pembuatan


energi listrik yang cukup mudah diterima oleh para siswa SD, yaitu dari
bahan buah jeruk lemon," katanya.

Pada kesempatan itu, Kazuki memeragakan pembuatan energi dari buah


jeruk lemon dengan menggunakan mainan tiup kincir angin dan gerakan
mainan dengan tangan yang cepat sehingga menghasilkan listrik dan bisa
menyalakan lampu.

"Melalui permainan ini, para siswa tidak jenuh sehingga mereka ikut
bersama mempratekkan bagaimana cara buah jeruk itu dapat
menghasilkan tenaga listrik," katanya.

Ia mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi


pembangunan PLTU Batang dengan menggunakan media edukasi yang
menyenangkan sehingga menambah wawasan siswa tentang kelistrikan
dan pengalaman belajar membuat energi listrik yang cukup sederhana.

"Kami berharap kegiatan ini benar-benar dimanfaatkan secara maksimal


oleh para siswa dan siswi, serta sekolah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan dengan budaya, alam, teknologi," katanya.

Siswa SDN 1 Ujungnegoro Gilang Ramadhan mengatakan dirinya


bersama siswa lainnya merasa terkejut saat mengetahui buah jeruk
ternyata memiliki daya listrik.
"Saya kaget dan sekaligus senang karena bisa mendapatkan pengetahuan
baru tentang energi listrik, apalagi para siswa bisa langsung
mempraktikan langsung, bagaimana lampu LED bisa nyala ketika
dihubungkan dengan kabel yang tertancap di buah jeruk yang sudah
dibelah menjadi dua menjadi energi listrik," katanya.8

3.2 Sebab
Berdasarkan berita diatas menyalanya listrik
disebabkan oleh ion-ion yang terkandung dalam air buah
jeruk atau lemon. Asam merupakan elektrolit yang artinya
dapat menghantarkan listrik, entah itu kuat ataupun lemah.
Pada larutan elektrolit, elektron mengalir dibawa oleh ion-ion
yang terkandung dalam larutan tersebut. Dengan demikian
apabila suatu larutan konduktor elektrolit memiliki tingkat
keasaman yang tinggi (pH kecil) maka semakin banyak ion
yang dihasilkan sehingga arus listrik yang dihasilkan juga
semakin besar dan akibatnya konduktivitas larutan elektrolit
tersebut juga semakin besar.
Buah lemon atau jeruk merupakan alternatif larutan
elektrolit karena mengandung senyawa asam sitrat. Oleh
karenanya, lemon bisa menghasilkan listrik. Satu buah lemon
rata-rata dapat menghasilkan tegangan 0,9 sampai dengan 1
volt. Untuk memperbesar tegangan yang dihasilkan cukup
dengan menambahkan jumlah lemon yang digunakan.

3.3 Akibat
Keasaman dalam larutan bisa menghasilkan energi listrik
salah satunya yaitu buah jeruk atau lemon. Karena buah jeruk
dapat menghasilkan listrik maka dapat dijadikan sumber energi.
Namun, karena tegangan yang dihasilkan buah jeruk kecil yaitu
hanya sekitar 0,9 sampai 1 volt, maka buah jeruk hanya dapat
dijadikan sumber energi listrik untuk elektronik yang berskala kecil

8 https://www.google.co.id/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/1035018/saat-tenaga-ahli-
jepang-kenalkan-energi-listrik-dari-buah-jeruk
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 KEASAMAN BUAH JERUK TERHADAP KELISTRIKAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti


menggunakan bedah pustaka mendalam pada sumber terpercaya dan
narasumber profesional yang memiliki pemahaman tentang pengaruh
keasaman buah jeruk terhadap listrik yang dihasilkan. Hasil analisis ini
menjelaskan 2 tema yang ditemukan pada penelitian ini. Berbagai uraian
yang ditemukan terkait dengan pengaruh keasaman buah jeruk terhadap
kelistrikan adalah sebagai berikut.

a. pH mempengaruhi kelistrikan

4.1.1 pH memengaruhi kelistrikan


Banyak sekali macam dan jenis energi yang berhubungan
dengan kehidupan manusia di alam ini, tetapi secara garis besar
dibedakan menjadi dua macam jenis sumber energi yaitu sumber
energi utama dan sumber energi alternatif. Salah satu jenis energi
yang banyak dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah energi
listrik. Energi listrik merupakan salah satu faktor pendukung penting
bagi kehidupan manusia karena banyak sekali peralatan yang biasa
kita gunakan menggunakan listrik sebagai sumber energinya.
Sumber energi untuk membangkitkan listrik sangat bermacam-
macam, contohnya air, pembangkit listrik tenaga air merupakan
salah satu contoh sumber energi yang berasal dari kekuatan air.
Contoh lain sumber energi listik adalah nuklir, panas bumi,
batubara, matahari, minyak, dll. Arus listrik harus memiliki sumber
agar dapat dinyalakan dan diubah menjadi bentuk energi lainnya.
Dalam arus listrik sendiri ada dua jenis partikel, yaitu proton dan
electron. Berbeda partikel pastinya juga memiliki energi listrik dan
arus yang berbeda-beda, yaitu proton memiliki arus positif
sedangkan elektron bermuatan negative. Jika sebuah benda yang
kekurangan elektron di dalamnya, bisa dikatakan bahwa benda
tersebut kelebihan energi positif dari proton. Sebaliknya jika benda
memiliki elektron yang berlebih, maka muatannya adalah negative.
Dan jika kedua benda memiliki proton dan elektron yang sama
benda tersebut merupakan benda yang netral. Ada beberapa buah-
buahan yang diketahui dapat menghasilkan energi
listrik,kebanyakan buah yang dapat menghasilkan energi listrik
adalah buah yang memiliki rasa masam, sedangkan untuk buah-
buahan yang rasanya manis kebanyakan tidak dapat menghasilkan
energi listrik. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh keasaman buah terhadap kekuatan listrik yang
dihasilkan.

Dari penelitian yang menggunakan metode studi pustaka


menghasilkan hasil yaitu jeruk yang memiliki pH yang kecil
membuat bohlam menyala dengan terang. Buah yang masam dapat
menyalakan lampu bohlam dengan sangat terang. Lampu bohlam
yang menyala dengan sangat terang menandakan terdapat energi
listrik yang sangat kuat di dalam buah yang memiliki pH kecil. Ini
dikarenakan di dalam buah yang rasanya masam terdapat pH yang
nilainya kecil, semakin kecil nilai pH maka kuat arus listrik larutan
tersebut semakin besar. Lampu bohlam yang tidak menyala
menandakan bahwa tidak terdapat energi listrik di dalam buah.
Semakin kecil pH semakin besar kuat arus yang dihasilkan, dan
semakin besar pH semakin lemah kuat arus yang dihasilkan.
Dari penelitian yang menggunakan metode studi pustaka
yang kami lakukan, dapat diketahui bahwa ionisasi pada jeruk dapat
menghasilkan energi listrik alternatif. Elektrolit berperan dalam
proses menghantarkan arus listrik sebagai penghasil suatu energi
akibat dari adanya arus dan tegangan listrik. Jeruk dapat membuat
lampu bohlam ataupun LED dapat menyala dengan terang. Hal ini
dikarenakan adanya sumber energi listrik. Sumber energi listrik yang
dimaksudkan ialah elemen volta yang dibuat secara alami
menggunakan jeruk sebagai elektrolitnya. Elektrolit dalam buah
jeruk berupa asam sitrat
(CH2(COOH)*COH(COOH)*CH2(COOH)). Elektrolit tersebut
akan bereaksi dengan logam (tembaga dan seng) sehingga
menyebabkan adanya ionisasi antara lempeng tembaga dengan asam
jeruk dan lempeng seng dengan asam jeruk. Adanya reaksi ionisasi
menyebabkan pertukaran atom menjadi suatu senyawa yang baru
dan menyebabkan adanya arus listrik dikarenakan beda potensial
antara kedua titik.

Ionisasi antara tembaga dan seng dengan elektrolit jeruk


terus berlangsung hingga beda potensial antara keduanya menjadi
sama. Syarat dari adanya arus listrik adalah beda potensial antara
kedua titik. Logam tembaga dan seng memiliki beda potensial yang
berbeda-beda. Dari proses ionisasi pada percobaan ini, arus listrik
mengalir dari benda yang berpotensial tinggi atau kutub positif
(tembaga) ke benda yang berpotensial rendah atau kutub negatif
(seng). Aliran arus berlangsung hingga menyebabkan tidak ada lagi
beda potensial antara kedua titik. Ketika sudah tidak ada arus listrik,
ionisasi antara kedua titik sudah tidak lagi berlangsung sehingga
menyebabkan tidak adanya lagi energi yang dihasilkan oleh sumber
arus listrik tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan
fisika yang memberikan fakta bahwa energi yang dihasilkan
berbanding lurus dengan beda potensial dan kuat arus listrik. Oleh
karena energi listrik yang dihasilkan karena adanya proses ionisasi
ini dihasilkan dari energi kimia, maka energi listrik yang dihasilkan
dinamakan elektrokimia. Setiap jenis asam pasti memiliki atom
hidrogen (H). Tembaga (Cu) tidak bisa menyatu dengan atom
hidrogen sehingga menimbulkan polarisasi, yaitu terbungkusnya
kutub tembaga oleh gas hidrogen (ditandai dengan munculnya
gelembung–gelembung di sekitar tembaga) sehingga menyebabkan
arus listrik menjadi terhambat. Oleh karena itu, tembaga yang sudah
mengalami polarisasi harus diamplas agar atom hidrogen yang
menempel pada batang tembaga.

4.2 PENGARUH VOLUME TERHADAP TEGANGAN yang DIBATASI


WAKTU

Dari penelitian yang menggunakan metode studi pustaka yang


kami lakukan, untuk mengetahui hubungan antara tegangan dan arus yang
dihasilkan terhadap penambahan volume pada tiap larutan jeruk.
Pengukuran ini dilakukan dengan cara menuangkan larutan elektrolit buah
pada wadah rangkaian elektrolisis. Lalu menaruh katoda Cu dan anoda Zn
pada larutan dan dijepitkan. Penambahan volume dilakukan secara
bertahap yakni 20 ml, 30 ml, 40 ml dan 50 ml. Selanjutnya dilakukan
pengukuran tegangan dan arus per satuan sel dan keseluruhan sel dengan
multimeter untuk setiap penambahan volume.
BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang menggunakan metode studi pustaka yang kami


lakukan, dapat kita ketahui bahwa keasaman buah yang disebabkan oleh
nilai pH yang dimiliki oleh buah sangat memengaruhi kuat arus listrik yang
dihasilkan. Selain itu, buah jeruk dapat dijadikan ataupun dikembangkan
menjadi sumber energi alternatif bagi kehidupan manusia. Serta pengukuran
tegangan dengan dibatasi oleh waktu variasi atau perbedaan volume
mempengaruhi tegangan yang dihasilkan.

5.2 Saran

Diharapkan ada banyak penelitian untuk membantu menyadarkan


masyarakat mengenai pengurangan penggunaan sumber daya fossil karena
Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak dapat diperbaharui ini lama kelamaan
akan habis dan kita tidak akan memiliki cadangan energi tersisa sehingga
mulai dari saat ini gunakanlah energi alternatif yang ramah lingkungan.
Penelitian ini syarat akan keterbatasan ilmu pengetahuan, penulis, alat yang
tidak professional dan memenuhi syarat, serta keterbatasan waktu dan biaya.
Sehingga, penulis menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

The Measurement of pH - Definition, Standards and Procedures] – Report of the

Working Party on pH, IUPAC Provisional Recommendation" (PDF). 2001. A

proposal to revise the current IUPAC 1985 and ISO 31-8 definition of pH.

Michael Purba dan Eti Sarwiyati, 2017, KIMIA 2 untuk SMA/MA Kelas XI

Berdasarkan Kurikulum 2013 Revisi (Jakarta : Penerbit Erlangga).

Abdul Gaffar Ruskhan, dkk: 2016 Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi V (Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia).

file:///C:/Users/hp/Downloads/SKRIPSI%2520TANPA%2520BAB%2520PEMB

AHASAN.pdf

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21608/9.%20BAB%20V.

pdf?sequence=9&isAllowed=y

https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65065

https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sainmatika/article/view/989/845

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/prosidingsnf/article/view/4630/3475
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/55360625/Upload_Academia

.pdf?responsecontentdisposition=inline%3B%20filename%3DPEMANFAATAN

_ENERGI_LISTRIK_ALTERNATIF_DA.pdf&XAmzAlgorithm=AWS4HMAC

SHA256&XAmzCredential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20191119%2Fu

s-east-1%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20191119T121441Z&X-Amz-

Expires=3600&X-Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-

Signature=c22697b1ac62b834b46a4bc8190d487b0320db04591de516ad214ee4b4

bc95ff

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/ikpj/kimia-larutan-kimia-

dasar_54ff3c6da33311394c50f83d

https://www.studiobelajar.com/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/

https://ajarkimia.wordpress.com/kimia-xi/larutan-asam-dan-larutan-basa/materi/teori-

asam-basa/

https://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-asam-dan-basa.html

https://www.pakarkimia.com/asam-basa/

https://m.liputan6.com/tekno/read/2515233/buah-buahan-ini-rupanya-bisa-jadi-

charger-smartphone

Anda mungkin juga menyukai