Anda di halaman 1dari 13

GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK

AIRWAY/ LMA)

RSUD K.R.M.T No.Dokumen No.Revisi Halaman


WONGSONEGORO 086.03.00.2020 00 1/13
KOTA SEMARANG
Ditetapkan :
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
K.R.M.T. Wongsonegoro
PANDUAN Kota Semarang
ASUHAN
KEPERAWATAN

Dr. Susi Herawati, M.Kes


NIP. 19641006 199003 2 006
Suatu tindakan yang bertujuan menghilangkan nyeri,
membuat tidak sadar, dan menyebabkan amnesia yang
PENGERTIAN
bersifat reversibel dan dapat diprediksi. Tindakan ini dengan
memasang alat bantu nafas laryngeal mask airway (LMA)
ASESSMEN Asesmen
KEPERAWATAN 1. Status fisiologis
2. Riwayat operasi sebelumnya
3. Rencana operasi
4. Riwayat alergo obat, makanan
5. Riwayat anestesi sebelumnya
6. Kondisi psikologis
7. Pemeriksaan penunjang yang terkait
8. Hasil konsultasi terkait
9. Klasifikasi ASA
DIAGNOSA a. D.0001 Bersihan jalan nafas tidak efektif
KEPERAWATAN b. D.0005 Pola nafas tidak efektif
c. D.0006 Risiko Aspirasi
d. D.0080 Ansietas
e. D.0149 Risiko alergi
f. D.0136 Risiko cidera
g. D.0149 Nyeri akut
h. D.0141 Risiko hipotermi perioperatif
KRITERIA a. L.01001 Bersihan jalan nafas meningkat
EVALUASI 1. Batuk efektif meningkat
2. Produksi sputum menurun
3. Bunyi nafas tambahan menurun
4. Dispnea, orthopnea menurun
5. Frekuensi dan pola nafas membaik
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 2/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

KRITERIA b. L.01004 Pola nafas meningkat


EVALUASI 1. Ventilasi semenit meningkat
2. Kapasitas vital meningkat
3. Diameter thoraks anterior - posterior meningkat
4. Tekanan ekspirasi meningkat
5. Tekanan inspirasi meningkat
6. Dispnea menurun
7. Penggunaan otot bantu napas menurun
8. Pemanjangan fase ekspirasi menurun
9. Ortopnea menurun
10. Pernapasan pursed - lip menurun
11. Pernapasan cuping hidung menurun
12. Frekuensi napas membaik
13. Kedalaman napas membaik
14. Ekskursi dada membaik
c. L.01006 Tingkat aspirasi menurun
1. Mampu menelan
2. Bunyi paru bersih
3. Saturasi oksigen normal
4. Mulut bersih tidak ada sekret
5. Tidak ada sianosis
6. Tidak terjadi muntah
d. L.09093 Ansietas menurun
1. Perilaku gelisah, tegang menurun
2. Keluhan pusing menurun Anoreksia menurun
3. Frekuensi nadi dan nafas membaik
4. Kontak mata membaik
e. L.14131 Respon alergi lokal menurun
1. Tidak ada nyeri
2. Tidak ada gatal lokal
3. Tidak terjadi sekresi mukus
4. Tidak ada erithema lokal
5. Tidak ada edema lokal
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 3/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

KRITERIA f. L.08063 Kontrol nyeri meningkat


EVALUASI 1. Melaporkan nyeri terkontrol
2. Kemampuan mengenali onset nyeri meningkat
3. Kemampuan mengenali penyebab nyeri meningkat
4. Kemampuan menggunakan teknik non farmakologis
meningkat
5. Adanya dukungan orang terdekat
6. Keluhan nyeri menurun
7. Penggunaan analgetik minimalis
g. L.14136 Tingkat cidera menurun
1. Kejadian cidera menurun
2. Ketegangan otot menurun
3. Ekspresi wajah tenang
4. Tidak ada agitasi
5. Tekanan darah normal
6. Frekuensi nadi normal
7. Frekuensi nafas normal
8. Denyut jantung normal
h. L.14132 Respon alergi sistemik menurun
1. Hemodinamik stabil
2. Respon alergi teridentifikasi
3. Tidak terjadi penurunan kesadaran
4. Tidak terjadi perubahan pola nafas
5. Suhu tubuh normal
6. Tidak muncul bunyi nafas tambahan
i. L.14134 Termoregulasi membaik
1. Suhu tubuh normal
2. Tidak menggigil
3. Kulit merah dan hangat
4. Nadi normal
5. Tekanan darah normal
6. Pengisian kapiler normal
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 4/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

INTERVENSI a. I.01011 Manajemen jalan nafas


KEPERAWATAN 1. Observasi
a) Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha
nafas)
b) Monitor bunyi nafas tambahan (mis : gurgling,
mengi, wheezing, ronkhi kering)
c) Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
2. Terapeutik
a) Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head tilt
dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma cervikal)
b) Posisikan semi-fowler atau fowler
c) Berikan minum hangat
d) Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
e) Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
f) Lakukan hiperoksigenasi
g) Penghisapan endotrakheal
h) Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep
magil
i) Berikan oksigen, jika perlu
3. Edukasi

a) Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak


kontraindikasi

b) Ajarkan teknik batuk efektif

4. Kolaborasi

a) Kolaborasi pemberian bronkhodilator, ekspektoran,


mukolitik, jika perlu
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 5/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

INTERVENSI b. I.01026 Terapi Oksigen


KEPERAWATAN 1. Observasi :
a) Monitor kecepatan aliran oksigen
b) Monitor posisi alat terapi oksigen
c) Monitor aliran oksigen secara periodic dan pastikan
fraksi yang diberikan cukup
d) Monitor efektifitas terapi oksigen (mis. Oksimetri,
analisa gas darah), jika perlu
e) Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat
makan
f) Monitor tanda-tanda hipoventilasi
g) Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan
atelectasis
h) Monitor tingkat keemasan akibat terapi oksigen
i) Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
2. Terapeutik:
a) Bersihkan secret pada mulut, hidung dan trakea,
jika perlu
b) Pertahankan kepatenan jalan napas
c) Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
d) Berikan oksigen tambahan, jika perlu
e) Tetap berikan oksigen saat pasien ditransportasi
f) Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan
tingkat mobilitas pasien

c. I.01014 Pemantauan Respirasi


1. Observasi:
a) Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya
napas
b) Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea,
hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot,
ataksik)
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 6/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

INTERVENSI c) Monitor kemampuan batuk efektif


KEPERAWATAN d) Monitor adanya produksi sputum
e) Monitor adanya sumbatan jalan napas
f) Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
g) Auskultasi bunyi napas
h) Monitor saturasi oksigen
i) Monitor nilai AGD
j) Monitor hasil X-Ray Thoraks
2. Terapeutik:
a) Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
b) Dokumentasikan hasil pemantauan
3. Edukasi:
a) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
b) Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

d. I.09314 Reduksi Ansietas


1. Observasi:
a) Identifikasi saat tingkkat asnietas berubah (mis.
Kondisi, waktu, stressor)
b) Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
c) Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
nonverbal)
2. Terapeutik:
a) Ciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
b) Temani pasien untuk mengurangi keemasan, jika
memungkinkan
c) Pahami situasi yang membuat ansietas
d) Dengarkan dengan penuh perhatian
e) Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 7/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

INTERVENSI a) Tempatkan barang pribadi yang memberikan


KEPERWATAN kenyamanan
b) Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
c) Disukusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang
d) Edukasi:
e) Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
f) Informasikan secara factual mengenai diagnosis
pengobatan, dan prognosis
g) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,
jika perlu
h) Anjurkan melakukan kegiata yang tiidak
kompetitif, sesuai kebutuhan
i) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
j) Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
k) Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri
yang tepat
l) Latih teknik relaksasi

4. Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian obat ansietas, jika perlu

e. I.01018 Pencegahan aspirasi


1. Observasi
a) Monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah, dan
kemampuan menelan
b) Monitor status pernafasan
c) Monitor bunyi nafas
d) Prtiksa residu gaster
e) Periksa kepatenan selang nasogastrik
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 8/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

INTERVENSI 2. Terapeutik
KEPERAWATAN a) Posisikan semo fowler pada pasien tidak sadar
b) Pertahankan kepatenan jalan nafas
c) Pertahankan pengembangan balon endotrakheal
tube (ETT)
d) Lakukan penghisapan jalan nafas, jika produksi
sekret meningkat

f. I.14578 Regulasi temperatur


1. Observasi
a) Monitor suhu tubuh bayi sampai stabil (36,50-37,50
C)
b) monitor tekanan darah, frekuensi pernafasan dan
nadi
c) monitor warna dan suhu kulit
d) monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia
2. Terapeutik
a) Pasang alat pemantau suhu kontinyu
b) Tingkatkan asupan cairan adekuat
c) Gunakan matras penghangat, selimut hangat

g. I.14507 Manajemen hipotermi


1. Observasi
a) Monitor suhu tubuh
b) Identifikasi penyebab hipotermia
c) Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
(hipoptermia ringan : takhipnea, disartria,
menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia sedang :
aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati, refleks
menurun; hipotermia berat : oliguria, refleks
menghilang, edema paru, asam basa abnormal)

2. Terapeutik
a) Sediakan lingkungan yang hangat
b) Ganti pakaian atau linen yang basah
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 9/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

KEPUSTAKAAN c) Lakukan penghangatan pasif ( selimut, menutup


kepala, pakaian tebal)
d) Lakukan penghangatan katif ekstrenal (matras
penghangat, kompres hangat, botol hangat, selimut
hangat)
e) Lakukan penghangatan aktif internal (infus cairan
hangat, oksigen hangat)
3. Edukatif
a) Anjurkan makan minum hangat (jika sudah
diijinkan)

h. I.14537 Pencegahan cidera


1. Observasi
a) Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
mengakibatkan cidera
b) Identifikasi obat yang berpotensi mengakibatkan
cidera
2. Terapeutik
a) Sediakan pencahayaan yang memadai
b) Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan
kebijakan fasilitas pelayanan kesehatan
c) Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
3. Edukasi
a) Jelaskan pasien alasan intervensi pencegahan jatuh

i. I.14540 Pencegahan jatuh


1. Observasi
a) dentifikasi faktor resiko jatuh (mis. Usia >65th,
penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif,
hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan,
gangguan penglihatan, neuropati)
b) identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan
risiko jatuh
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 10/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

INTERVENSI c) hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala


KEPERAWATAN (mis. Fall Morse Scale, Humpty Dumpty Scale)
d) monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke
kursi roda dan sebaliknya
2. Terapeutik
a) Orientasikan ruangan kepada pasien
b) Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu
dalam kondisi terkunci
c) Pasang handrail tempat tidur
d) Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
3. Edukasi
1. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh

j. I.01025 Stabilisasi jalan nafas


1. Observasi
a) Identifikasi ukuran dan tipe selang orofaringeal atau
nasofaringeal
b) Monitor suar nafas setelah selang jalan nafas
terpasang (mis. Sesak nafas, mengorok)
c) Monitor komplikasi pemasangan selang jalan nafas
d) Monitor kesimetrisan pergerakan dinding dada
e) Monitor saturasi Oksigen (SpO2) dan CO2
2. Terapeutik
a) Gunakan alat pelindung diri (mis. Sarung tangan,
kacamata, masker)
b) Posisikan kepala pasien sesuai dengan kebutuhan
c) Lakukan penghisapan mulut dan orofaring
d) Insersikan selang oro/nasofaring dengan tepat
e) Pastikan selang oro/nasofaring mencapai dasar
lidah dan menahan lidah tidak jatuh ke belakang
f) Fiksasi selang oro/nasofaring dengan tepat
g) Ganti selang oro/nasofaring sesuai prosedur
h) Insersikan laringeal mask airway (LMA) dengan
tepat
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 11/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

INTERVENSI i) Pastikan pemasangan selang endotrakheal atau


KEPERAWATAN trakheostomi hanya oleh tim medis yang kompeten
j) Fasilitasi pemasangan selang endotrakheal dengan
menyiapkan peralatan intubasi dan peralatan
darurat yang diperlukan
k) Berikan oksigen 100% selama 3-5menit, sesuai
kebutuhan
l) Auskultasi dada setelah intubasi
m) Gembungkan manset endotrakheal/trakheostomi
n) Tandai selang endotrakheal pada bibir atau mulut
Verifikasi posisi selang dengan menggunakan X-ray
dada, pastikan trakhea 2-4cm diatas karina
3. Kolaborasi
a) Kolaborasi pemilihan ukuran dan tipe selang
endotrakheal atau selang trakheostomi yang
memiliki volume tinggi, manset yang memiliki
tekanan rendah

k. I.14520 Manajemen reaksi alergi


1. Observasi
a) Identifikasi penyebab dan riwayat alergi (mis. Obat,
makanan, debu, udara, lateks, tranfusi darah)
b) Monitor gejala dan tanda reaksi alergi (mis. Muka
merah, urtikaria, angioderma, batuk, paroksismal,
gelisah, dispnea, sianosis, wheezing atau syok)
c) Monitor selama 30menit setelah pemberian agen
farmakologis (mis. Antibiotik)
2. Terapeutik
a) Pasang gelang tanda alergi pada lengan
b) Hentikan paparan alergen
c) Berikan bantuan hidup dasar selama terjadi syok
anafilaktik
d) Lakukan tes alergi
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 12/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

a) Edukasi
b) Informasikan tentang alergi yang dialami
c) Ajarkan cara menghindari dan mencegah paparan
alergen dari lingkungan atau lainnya
d) Ajarkan pertolongan pertama syok anafilaktik
e) Kolaborasi
f) Kolaborasi pemberian obat-obat anti alergi

g) I.08239 Manajemen sedasi


h) Observasi
i) Identifikasi riwayat dan indikasi penggunaan sedasi
j) Periksa alergi terhadap sedasi
k) Monitor tingkat kesadaran
l) Monitor tanda-tanda vital pasien
m) Monitor saturasi oksigen
n) Monitor irama jantung
o) Monitor efek samping obat-obatan
p) Terapeutik
q) Berikan informed concent
r) Sediakan peralatan resusitasi darurat (mis.
Oksigen, obat darurat, defibrilator)
s) Pasang jalur IV, jika perlu
t) Berikan obat sesuai protokol dan prosedur
u) Edukasi
v) Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian sedasi
w) Jelaskan efek terapi dan efek samping sedasi
4. Kolaborasi
a) Kolaborasi penentuan jenis dan metode sedasi
GENERAL ANESTESI (PEMASANGAN LARYNGEAL MASK
AIRWAY/ LMA)
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 13/13
WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

INFORMASI DAN a. 1.12444 Edukasi Proses Penyakit


EDUKASI b. I.12440 Edukasi Preoperatif
c. 1.12441 Edukasi Program Pengobatan
d. I.12364 Edukasi Analgesia Terkontrol
e. I.12391 Edukasi Manajemen Nyeri
f. I.12445 Edukasi Reaksi Alergi
g. I.12452 Edukasi Teknik Nafas
h. 1.12442 Edukasi Prosedur Tindakan
i. 1.12416 Edukasi Pengurangan Resiko
EVALUASI Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah
dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan standar
luaran serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana tindak
lanjut.
PENELAAH KRITIS Sub Komite Mutu Komite Keperawatan

KEPUSTAKAAN a. Said A. Latief, Kartini A. Suryadi, M. Ruswan Dachlan,


Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi ke-2 Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta. 2009.

b. Seran MV, Rico R, Yurinda K. Anestesi Umum. Fakultas


Kedokteran UNDANA Kupang. 2012.

c. Tim Pokja SDKI DPP PPNI.(2016). Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(ed.1). Jakarta: DPP PPNI

d. Tim Pokja SLKI DPP PPNI.(2018). Standar Luaran


Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria hasil
keperawatan (ed.1). Jakarta: DPP PPNI

e. Tim Pokja SIKI DPP PPNI.(2018). Standar Intervensi


Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
keperawatan (ed.1). Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai