Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KONDISI AWAL PEREKONOMIAN INDONESIA”

IAIN PALOPO

Dosen Pembimbing : Mukhtaram Ayyubi S.E,I., M,Si

Oleh

Farah Octacilia 19 0303 0061


Luthfiah Mahira A 19 0303 0078
Ade Wirawan 19 0303 0064
Amalia 19 0303 0071
Yustiva

Kelompok 5
Kelas Hukum Ekonomi Syariah IV C

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah
yang berjudul “KONDISI AWAL PEREKONOMIAN
INDONESIA” dapat diselesaikan dengan baik.
Di kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih
khususnya kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Perekonomian
Indonesia Bapak Mukhtaram Ayyubi S.E,I., M,Si karena telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam
proses penyusunan makalah ini. Serta semua pihak yang telah
membantu dan mendukung baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini ini dibuat
dengan berbagai informasi dari beberapa sumber untuk membantu
menyelesaikan pembahasan yang akan kami susun dan yang akan
dibahas.
Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata,
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan kami
sendiri khususnya.

Palopo, 31 Mei 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................... i


KATA PENGANTAR....................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................3
A. Keadaan Kehidupan Ekonomi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan 3
B. Faktor – Faktor Penyebab Kacaunya Perekonomian Indonesia 4
C. Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah.........................4

BAB II PENUTUP.............................................................................10
A. Kesimpulan ..................................................................................10
B. Saran.............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal masa kemerdekaan, kondisi perekonomian Indonesia
cenderung masih tidak stabil. Berbagai permasalahan ekonomi yang
terjadi tidak terlepas dari keadaan politik pada masa itu. Beberapa
permasalahan ekonomi yang dihadapi antara lain adalah hiperinflasi,
blokade ekonomi Belanda, dan kekosongan kas negara. Dengan blokade
ekonomi, seluruh kegiatan ekspor dan impor Indonesia dihalang-halangi
oleh BeIanda. Akibatnya, kas negara Indonesia kosong serta pajak dan
bea masuk sangat berkurang sehingga pendapatan pemerintah tidak
sebanding dengan pengeluaran.
Latar belakang kekacuan ekonomi Indonesia pada awal
kemerdekaan :

 Indonesia belum memiliki pemerintah yang baik

 Belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi

 Kondisi keamanan tidak stabil

 Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan RI

B. Rumusan Masalah
1. bagaimana Keadaan Kehidupan Ekonomi Indonesia Pada Awal
Kemerdekaan ?
2. Apa saja Faktor – Faktor Penyebab Kacaunya Perekonomian Indonesia
?

1
3. bagaimana Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah ?

C. Tujuan
Adapaun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk
mengetahui :
1. Keadaan Kehidupan Ekonomi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan ?
2. Faktor – Faktor Penyebab Kacaunya Perekonomian Indonesia
3. Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keadaan Kehidupan Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan


Pada masa pasca proklamasi kemerdekaan, keadaan
perekonomian Indonesia mengalami kondisi yang cukup terpuruk dengan
terjadinya inflasi dan pemerintah tidak sanggup mengontrol mata uang
asing yang beredar di Indonesia, terutama mata uang Jepang dan mata
uang Belanda, keadaan kas Negara dan bea cukai dalam keadaan nihil,
begitu juga dengan pajak. Adapun beberapa kendala yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia dari segi ekonomi pada masa tersebut:
a. Masalah menentukan mata uang yang diberlakukan
b. Adanya blokade yang dilakukan oleh Belanda terhadap ekspor
RI
c. Masalah rendahnya penghasilan rakyat sehingga tingkat
kemiskinan sangat tinggi
Oleh karena itu dengan sangat terpaksa pemerintah Indonesia
menetapkan tiga mata uang sekaligus yaitu mata uang de javasche Bank ,
mata uang Hindia Belanda dan mata uang pemerintahan Jepang.
Pemerintah Indonesia juga mengambil tindakan lain yaitu
menasionalisasikan de javasche bank, KLM, KPM, dan perkebunan –
perkebunan asing milik swasta asing, serta mencari pinjaman dana dari
luar negeri seperti Amerika, tetapi semua itu tidak memberikan hasil
yang berarti dikarenakan adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan
menutup akses ekspor impor yang mengakibatkan negara merugi sebesar
200.000.000,00. Banyak peristiwa yang mengakibatkan defisitnya
keuangan negara salah satunya adalah perang yang dilancarkan sekutu
dan NICA. Usaha- usaha lain yang dilakukan oleh pemerintah RI untuk
mengatasi masalah ekonomi adalah menyelenggarakan konferensi

3
ekonomi pada bulan februari tahun 1946. Agenda utamanya adalah usaha
peningkatan produksi pangan dan cara pendistribusiannya, masalah
sandang, serta status dan administrasi perkebunan milik swasta asing.

B. Faktor – Faktor Penyebab Kacaunya Perekonomian Imdonesia


 Terjadinya inflasi yang sangat tinggi
 Adanya blokade ekonomi dari belanda
 Kekosongan kas negara
C. Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah
1. Kebijakan untuk Mengatasi Hiperinflasi
Salah satu permasalahan yang menyebabkan kacaunya perekonomian
Indonesia pada awal kemerdekaan adalah hiperinflasi. Hiperinflasi adalah
keadaan menurunnya nilai mata uang secara berlebihan. Kondisi tersebut
disebabkan peredaran mata uang Jepang secara besar-besaran dalam
masyarakat. Dengan kondisi tersebut dibutuhkan uang dalam jumlah banyak
untuk membeli barang. Sementara itu, pemerintah Indonesia belum dapat
menghentikan peredaran mata uang Jepang karena belum memiliki mata uang
pengganti. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melakukan beberapa
kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut.

a) Pinjaman Nasional
Kekosongan kas negara menjadi salah satu pemicu besarnya inflasi di
Indonesia pada awal kemerdekaan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia
berupaya mengatasinya dengan melakukan pinjaman nasional.
b) Mengeluarkan Oeang Republik Indonesia (ORI)
Ketika Indonesia merdeka, Indonesia belum memiliki mata uang sendiri.
Akhirnya, pada tanggal 30 Oktober 1946 pemerintah Indonesia
mengeluarkan uang kertas pertama yang dikenal dengan nama Oeang
Repoeblik Indonesia(ORI).

4
c) Membentuk Bank Negara Indonesia
Keluarnya ORI ternyata menimbulkan masalah baru dalam perekonomian
Indonesia. Masalah tersebut disebabkan peredaran ORI dalam masyarakat
yang tidak terkendali. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu mengatur
percetakan dan peredaran ORI dalam satu sistem perbankan Republik
Indonesia. Selanjutnya, pemerintah Indonesia meresmikan pembentukan
Bank Negara Indonesia 46 (BNI 46) sebagai bank induk pada tanggal 1
November 1946.

2. Menembus Blokade Ekonomi Belanda


Setelah kemerdekaan Indonesia, Belanda berambisi ingin menguasai kembali
wilayah Indonesia. Keinginan untuk menguasai Indonesia terlihat jelas ketika
Belanda melakukan blokade ekonomi sejak bulan November 1945. Dalam
pelaksanaannya, Belanda memusatkan blokade di jalur perdagangan laut.
Tujuan Belanda untuk melakukan blokade ekonomi sebagai berikut :

a) Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.


b) Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik
asing lainnya.
c) Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang
dilakukan oleh bangsa asing.

Dengan adanya blokade ekonomi ini, Belanda berharap keadaan


sosial dan ekonomi bangsa Indonesia memburuk sehingga rakyat tidak
percaya terhadap pemerintah Indonesia. Dalam keadaan demikian,
Belanda akan mudah mengembalikan kekuasaannya di Indonesia.
Pemerintah Indonesia berusaha menembus blokade ekonomi yang
dilakukan oleh Belanda dengan berbagai usaha. Adapun usaha yang
dilakukan pemerintah Indonesia sebagai berikut.

a. Melaksanakan Diplomasi Beras

5
b. Membentuk Lembaga Banking and Trading Company (BTC)

c. Membentuk Indonesia Office (Indoff)

d. Membentuk Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri


(KPULN)

3. Konferensi Ekonomi
Pada awal kemerdekaan, pemerintah masih berkonsentrasi pada pemulihan
dampak pendudukan Jepang dan mengatasi kedatangan Belanda beserta
sekutu. Oleh karena itu, pada bulan Februari 1946 pemerintah mengadakan
Konferensi Ekonomi yang dipimpin oleh Menteri Kemakmuran Darmawan
Mangunkusumo. Konferensi Ekonomi dilaksanakan dengan agenda
menyamakan persepsi dan meraih kesepakatan dalam menanggulangi
masalah perekonomian.
4. Planning Board
Pemerintah Indonesia membentuk Planning Board (Badan Perancang
Ekonomi). Planning Board dibentuk atas usul Menteri Kemakmuran A.K.
Gani. Lembaga yang terbentuk pada tanggal 19 Januari 1947 ini bertugas
membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu tertentu. Pada
awalnya dihasilkan keputusan mengenai rencana pembangunan jangka waktu
2-3 tahun. Dalam perkembangannya disepakati Rencana Pembangunan
Sepuluh Tahun.
5. Plan Kasimo
Indonesia merupakan negara agraris. Sebagian besar penduduk Indonesia
bermata pencaharian sebagai petani. Melihat kondisi tersebut, Menteri
Persediaan Makanan Rakyat I.J. Kasimo mencetuskan kebijakan yang disebut
Plan Kasimo. Plan Kasimo merupakan kebijakan yang bertujuan
meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada pangan.

6
6. Persatuan Tenaga Ekonomi
Beberapa bulan sebelum kekalahan Jepang hingga Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, para pemimpin bangsa Indonesia mengadakan beberapa kali rapat
membahas perekonomian bangsa. Dalam pertemuan di Bandung pada tanggal
6-8 April 1945, Moh. Hatta mencetuskan ide mengenai ekonomi kerakyatan
sebagai dasar pembangunan ekonomi Indonesia. Ekonomi kerakyatan dapat
diartikan sebagai ekonomi koperasi. Dari gagasan ekonomi kerakyatan pula
muncul gagasan mengenai pembentukan Persatuan Tenaga Ekonomi.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada awal berdirinya Republik Indonesia keadaan ekonomi Indonesia
sangat kacau. Hal ini disebabkan oleh semakin tingginya inflasi, adanya
blokade ekonomi oleh Belanda, dan kas negara yang kosong, pajak dan bea
masuk sangat berkurang. Pemerintah melakukan usaha-usaha untuk
menembus blokade ekonomi yang dilakukan oleh pihak Belanda dengan
berbagai cara seperti diplomasi beras ke India, mengadakan hubungan
dagang langsung ke luar negeri. Seiring berjalannya waktu kondisi Indonesi
di bidang ekonomi mulai membaik dan berkembang menjadi negara yang
memiliki kesejahteraan ekonomi yang lebih baik.
B. Saran
Untuk ekonomi Indonesia kedepannya :

-  meningkatkan kedalaman sektor keuangan  (M2/ GDP)

- mewujudkan Indonesia Incorporated

- menempatkan sektor pangan dan energi sebagai prioritas di masa


depan.
DAFTAR PUSTAKA
https://roboguru.ruangguru.com/question/kondisi-perekonomian-
indonesia-pada-awal-kemerdekaan-adalah-_QU-TBMHADQB
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/303-kebijakan-
ekonomi-indonesia-pada-awal-kemerdekaan
https://www.slideshare.net/RizkaPratiwiPunya/kehidupan-politik-
ekonomi-dan-sosial-budaya-bangsa-indonesia-pasca-kemerdekaan-
1945-1950

11

Anda mungkin juga menyukai