Anda di halaman 1dari 40

PEMELIHARAAN SWITCH

GEAR GARDU INDUK


Pengertian dan Fungsi CT

CT atau Current Transformer (Trafo Arus) adalah salah satu macam trafo
pengukuran .

CT adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi sebagai alat transformasi


arus listrik dari arus primer ke arus sekunder sehingga besaran arusnya
berada dalam jangkauan alat ukur dan alat proteksi.

CT digunakan untuk pengukuran arus listrik sisi primer yang berskala


besar dengan melakukan transformasi dari besaran arus yang besar
menjadi besaran arus yang kecil untuk keperluan pengukuran dan
proteksi.

www.pln.co.id |
Pengertian dan Fungsi CT

www.pln.co.id |
Jenis-jenis CT
a. Kontruksi Belitan Pimer c. Lokasi Pemasangan
• CT dengan sisi primer batang • CT Pasangan dalam (indoor)
• CT dengan sisi primer lilitan • CT Pasangan luar (outdoor)
b. Jenis Isolasi d. Jumlah Inti Belitan Sekunder
• CT kering • CT dengan inti tunggal
• CT isolasi minyak • CT dengan inti banyak
• CT isolasi SF6, minyak banyak

www.pln.co.id |
Jenis-jenis CT
a. Berdasarkan Kontruksi Belitan • CT dengan sisi primer lilitan
Pimer
• CT dengan sisi primer batang

Wound Primary

www.pln.co.id |
Jenis-jenis CT
b. Berdasarkan Jenis Isolasi
1. CT kering, biasanya digunakan pada tegangan rendah.
2. CT isolasi minyak, biasanya digunakan pada tegangan menengah,
3. CT isolasi SF6, minyak banyak, digunakan pada pengukuran arus
tegangan tinggi.

www.pln.co.id |
Jenis-jenis CT
c. Berdasarkan Lokasi Pemasangan
• CT Pasangan dalam (indoor) • CT Pasangan luar (outdoor)

www.pln.co.id |
Jenis-jenis CT
d. Berdasarkan Jumlah Inti Belitan Sekunder
1. Trafo arus dengan inti tunggal,
Contoh: 150 – 300 / 5 A, 300 – 600 / 1 A.
2. Trafo arus dengan inti banyak,
Contoh: Trafo arus 2 (dua) inti 150 – 300 / 5 – 5 A

www.pln.co.id |
Bagian-bagian CT dan Fungsinya

Bagian-bagian CT
tipe Cincin :
1. Terminal Utama
2. Terminal sekunder
3. Kumparan sedunder

www.pln.co.id |
Bagian-bagian CT dan Fungsinya
Bagian-bagian CT tipe Tanki:
1. Bagian atas CT
2. Peredam perlawanan pemuaian minyak
3. Terminal utama
4. Penjepit
5. Kumparan primer
6. Kumparan sekundeer
7. Tangki
8. Kotak terminal
9. Plat pentanahan

www.pln.co.id |
Pengertian dan Fungsi PT
• PT atau Potensial Transformer (Trafo Tegangan) adalah salah satu
macam trafo pengukuran .
• PT biasa disebut juga dengan VT (Voltage Transformer)
• PT adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi sebagai alat
transformasi tegangan listrik dari sisi primer ke sisi sekunder sehingga
besaran tegangannya berada dalam jangkauan alat ukur dan alat
proteksi.
• PT digunakan untuk melakukan transformasi tegangan sistem yang
lebih tinggi ke suatu tegangan sistem yang lebih rendah untuk peralatan
indikator, alat ukur dan proteksi.

www.pln.co.id |
Pengertian dan Fungsi PT

Rasio Belitan:
E1 N1

E2 N 2

Standarisasi besaran tegangan sekunder untuk keperluan peralatan sisi


sekunder:

100, 100/√3, 110/√3 dan 110 volt.

www.pln.co.id |
Jenis-jenis PT
Berdasarkan: Berdasarkan:
a. Konstruksi c. Lokasi Pemasangan
• PT jenis magnetik • PT Pasangan dalam (indoor)
• PT jenis kapasitif (CVT) • PT Pasangan luar (outdoor)
b. Jenis isolasi d. Jumlah Inti Belitan Sekunder
• PT kering • PT dengan inti tunggal
• PT isolasi minyak • PT dengan inti banyak
• PT isolasi SF6, minyak banyak

www.pln.co.id |
Jenis-jenis PT
a. Berdasarkan Konstruksi
• PT jenis magnetik
Disebut juga Trafo Tegangan induktif. Terdiri
dari belitan primer dan sekunder pada inti besi.
Prinsip kerjanya belitan primer
menginduksikan tegangan ke belitan
sekundernya.

www.pln.co.id |
Jenis-jenis PT
a. Berdasarkan Konstruksi
• PT jenis kapasitif (CVT)
Terdiri dari rangkaian seri 2 (dua) kapasitor atau lebih yang
berfungsi sebagai pembagi tegangan dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah pada sisi primer.
Selanjutnya tegangan pada satu kapasitor ditransformasikan
menggunakan trafo tegangan yang lebih rendah agar diperoleh
tegangan di sisi sekunder.

www.pln.co.id |
Jenis-jenis PT
a. Berdasarkan Konstruksi
• PT jenis kapasitif (CVT)

www.pln.co.id |
Pengertian dan Fungsi LA
• LA atau Lightning Arrester merupakan peralatan yang didesain untuk
melindungi peralatan lain dari tegangan surja (baik surja hubung
maupun surja petir) dan pengaruh follow current.
• LA disebut juga Surge Arrester.
• Fungsi utama LA adalah melakukan pembatasan nilai tegangan yang
mengenai peralatan gardu induk yang dilindunginya.

www.pln.co.id |
Jenis-jenis LA
a. Berdasarkan Level Tegangan Withstand Voltage Peralatan yang
dilindungi :
Mengacu pada IEC 60071-1:
• Range I (1kV – 245kV)
• Range II (di atas 245 kV)

ANSI/ IEEE C62.1 dan C62.11:


• Station Class
• Intermediate Class
• Distribusi Class
• Secondary Class
www.pln.co.id |
Jenis-jenis LA
b. Berdasarkan Letak Pemasangan :
- LA GIS
- LA saluran transmisi
- LA gardu induk

www.pln.co.id |
Jenis-jenis LA
b. Berdasarkan Material Non-linear
- Metal Oksida (MO)
- Silikon Karbida (SiC)

www.pln.co.id |
Bagian-bagian LA dan Fungsinya

www.pln.co.id |
Bagian-bagian LA dan Fungsinya

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan CT-PT
1. Dielectric
Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan dalam keadaan beroperasi
dengan cara melihat visual kecukupan dari media dielectric CT/PT
melalui :
• Memeriksa level ketinggian minyak ada gelas penduga.
• Memeriksa tekanan gas N2 (jika ada manometer)
• Memeriksa tekanan gas SF6 (jika ada manometer)
• Rembesan / kebocoran minyak CT/PT.
• Isolator porcelain

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan CT-PT
2. Mechanical Structure
adalah peralatan yang menyokong berdirinya trafo arus. Inspeksi
dilakukan dengan memeriksa :
- Kondisi core housing (rumah/tangki core) secara visual, apakah
kondisi core housing normal, korosi atau retak.
- Kondisi support structure.
3. Pentanahan CT/PT
Inspeksi pentanahan dilakukan dengan memeriksa kawat dan
terminal pentanahan, yaitu hubungan antara terminal dengan mess
grounding switchyard dengan kencang dan sempurna.

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan CT-PT
Thermovision
Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi listrik.
Semakin tinggi suhu hotspot yang terjadi maka semakin besar losses
yang terjadi.
Losses dapat diakibatkan oleh sambungan yang kurang baik,
pemeriksaan dengan thermovision digunakan untuk melihat titik-titik
sambungan pada CT/PT.

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan CT-PT
Thermovisi dilakukan pada:
• Konduktor dan klem CT/PT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan suhu antara konduktor dan klem CT/PT.
• Isolator dan housing CT/PT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
adanya kelainan / hotspot di dalam CT/PT.

Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CT/PT 500 kV


dilakukan setiap 2 minggu.

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan CT-PT
1. Tahanan Isolasi
Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat uji tahanan isolasi 5 KV untuk
sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui
kualitas tahanan isolasi pada CT/PT.
2. Tan Delta
Pengujian tangen delta dilakukan untuk mengetahui nilai faktor dissipasi
(tan delta) dan nilai kapasitansi dari CT/PT. Peningkatan nilai dari
kapasitansi akan mengindikasikan adanya kertas isolasi yang
terkontaminasi oleh kelembaban, pencemaran atau adanya pemburukan
pada sistim isolasi CT/PT.
3. Pengujian Kualitas Minyak isolasi.
Pengujian kualitas isolasi dilakukan secara time based setiap 10 tahun
(setelah 5 kali pemeliharaan 2 tahunan) atau jika hasil pengujian tan delta
buruk.
www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan CT-PT
1. Tahanan Isolasi
Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat uji tahanan isolasi 5 KV untuk
sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui
kualitas tahanan isolasi pada CT/PT.
2. Tan Delta
Pengujian tangen delta dilakukan untuk mengetahui nilai faktor dissipasi
(tan delta) dan nilai kapasitansi dari CT/PT. Peningkatan nilai dari
kapasitansi akan mengindikasikan adanya kertas isolasi yang
terkontaminasi oleh kelembaban, pencemaran atau adanya pemburukan
pada sistim isolasi CT/PT.
3. Pengujian Kualitas Minyak isolasi.
Pengujian kualitas isolasi dilakukan secara time based setiap 10 tahun
(setelah 5 kali pemeliharaan 2 tahunan) atau jika hasil pengujian tan delta
buruk.
www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan CT-PT
4. Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA)
Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA) adalah merupakan suatu tool diagnosa untuk
mendeteksi dan mengevaluasi gangguan pada peralatan tenaga listrik dengan cara
mengukur beberapa kandungan gas di dalam minyak isolasi.
5. Tahanan Pentahanan
Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji tahanan pentanahan. Nilai
tahanan pentanahan mempengaruhi keamanan personil terhadap bahaya tegangan sentuh.
6. Ratio
Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil pengukuran dengan nilai
pada nameplate.
7. Pengujian Eksitasi atau Vknee
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui karakteristik eksitasi dari trafo arus.
Karakteristik eksitasi adalah suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara arus
eksitasi dan tegangan rms yang diterapkan pada sisi sekunder CT dalam kondisi sisi primer
open circuit

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan CT-PT

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan LA
Periode: Harian
NO PERALATAN YANG DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN
1 SUBSISTEM ISOLASI
Kebersihan dari debu/ pengotor
Kompartemen/ Housing
Ada/ tidak retak
Insulating Feet Retak/ Berlumut
2 SUBSISTEM MONITORING
Cek struktur counter tidak boleh menyentuh flange/
support arrester
Kondisi meter, kaca buram/ pecah
Counter Jumlah Kerja
Angka penunjukan
Cek struktur counter tidak boleh menyentuh flange/
support arrester
Kondisi meter, kaca buram/ pecah
Meter Arus Bocor Total
Angka penunjukan
3 SUBSISTEM PENGAMAN TEKANAN
LEBIH
Flag Pressure Relief Device Kondisi Flag, terpasang baik atau tidak atau bahkan
sudah terlepas
-

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan LA
Periode: Mingguan
NO PERALATAN YANG DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN
1 SUBSISTEM PENTANAHAN
Kawat Grounding Terdapat rantas atau tidak.
Ditumbuhi lumut atau tidak
Koneksi dari dan ke konstruksi penyangga (longgar/
atau tidak)
2 SUBSISTEM KONEKTOR
Koneksi ke Bubar Terpasang baik/ ada korosi atau tidak
Koneksi ke Kawat Grounding Terpasang baik/ ada korosi atau tidak
3 SUBSISTEM GRADING RING/ RING
Grading Ring Posisi pemasangan, kondisi grading ring
(bengkok/tidak)

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan LA
Periode: Bulanan
NO PERALATAN YANG DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN
1 SUBSISTEM KONSTRUKSI DAN
PONDASI
Konstruksi Kondisi besi member, bengkok atau tidak.
Tingkat korosi.
Kondisi baud-baud
Pondasi Temuan Retak atau tidak. Masih baik atau tidak.

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan LA

Periode: 6 Bulanan

NO PERALATAN YANG DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN


1 SUBSISTEM PENTANAHAN
Pengukuran Pentanahan Mengetahui nilai tahanan pentanahan baik di musim
hujan maupun di musim kemarau

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan LA
1. Pengukuran thermovisi
Titik-titik yang menjadi objek pengamatan Thermovisi pada Lightning
Arrester adalah sebagai berikut :
• Koneksi Arrester ke Busbar
• Kompartemen/ Housing dari Arrester
• -Koneksi Arrester ke kawat grounding

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan LA
2. Pengujian Korona
Pengujian korona dilaksanakan pada Lighnting Arrester untuk
mengecek kondisi konektor pada bagian yang bertegangan, juga
kondisi arrester di sekitar flange dan kompartemen. Korona
dilaksanakan untuk mendeteksi lebih dini kualitas dari konektor
arrester, dari pengaruh korosi ataupun pemasangan yang tidak
sempurna

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan LA
3. Pengukuran Arus Bocor
Komponen kritis dari Lightning Arrester tipe Metal Oksida adalah
pada komponen Resistor Non Linearnya. Degradasi pada komponen
non linear tersebut dapat dideteksi melalui pengukuran arus bocor
resistif dari arrester.
Hasil pengukuran ini sangat sensitive terhadap suhu dan level
tegangan operasi dari arrester, oleh karenanya pencatatan kondisi
saat pengukuran perlu dilaksanakan.

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan LA
Pekerjaan Pemeliharaan:
Shutdown Function Check
NO PERALATAN YANG DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN

1 SUBSISTEM ISOLASI

Dilaksanakan pembersihan kompartemen


Kompartemen/ Housing
Arrester

2 SUBSISTEM MONITORING

Fungsi dari Counter Arrester, masih bekerja


Counter Arrester
baik atau tidak

www.pln.co.id |

Anda mungkin juga menyukai