Anda di halaman 1dari 15

I

Eny : Ke/ompok Tani Set


59 :
KELOMPOK TANI SEBAGAI MEDIA INTERAKSJ SOSIAL
( KAJIAN ANALISIS FUNGSIONAL STRUKTURAL TALCOTT PARSON)

Oleh :
Ir. Eny Lcstari, MS*

ABSTRACT

Fa111er gro up or social interaction m edia is ve1J1 efective to give innovation, and
thi!s111a//est 1111it .fiw11 nonformal i11stitutionfiw11 rural community. Social interaction
always (wppen i11 social live, expecial/y in ruralcommunity group, who still have
strong.family relationship.
~ Fa r111er 's motivation by became a member of farmer group are ve,y various.
fa rm er g roup or social interaction media have advantage.for.farmer as:
! . Adapta tion of the environmental
2. To reac ther purpose
3. In tegration tools
-1. A ·way to keep culture value:;, nonn , cooperation in mral live

Key Words :fa rmer g roup, interaction, ta/colt parson

PEl\rnAHULUAN kedelai dan jagung dipacu kembali secara lebih


terarah dan terpadu.
Latar Belakang Untuk itu Menteri Pertanian Kabinet
Kelompok tani mempakan unit terkecil Refonnasi Pembangunan pada rapat koordinasi
dari lembaga non fonnal masyarakat yang Simas tanggal 3 Juli 1998 mencanangkan Gema
berada di pedesaan, dan mempakan wadah dari Palagung 2001 yang diharapkan dapat bergema
petani-petani dalam menghimpun dirinya. sampai di daerah (Propinsi, Kabupaten,
Banyak fungsi dan manfaat yang dapat diambil Kecamatan, Desa). Konsep Gema Palagung
dengan adanya kelompok tani ini. Pada tahun 200 I didasarkan atas keragaan produksi dan
2001 Pemerintab meluncurkan suatu gerakan pennasalahannya di Pelita VI, potensi dan
swasembada pangan yang disebut GEMA peluang mengembalikan posisi swasembada
PALAGUN G 2001 (Gerakan Mandiri pangan serta mempertahankannya sampai tahun

Peni.ngkatan Produksi Padi, Kedelai, Jagung). 2025 , sasaran intensifikasi Repelita VII dan

Gerakan ini diharapkan dapat mengembalikan penyesua,an mutu pelayanan penyuluhan

posisi swasembada pangan yang pemah dicapai pertanian, serta pennodalan dan penyaluran

ban gsa ini pada tahun J984 . Sehubungan dengan sarana produksi dalam pemantapan sistem

hal tersebut, upaya peningkatan produksi padi, Bimas Baru.

*Dosen Juru san Penyuluhan dan Komunikasi Fakultas Pertanian UNS

Agi-itex .,· 16 Desember 2004


Eny: Kelompok Tani Sebngni 60

Mempelajari keragaan produksi dan luas cukup pesat, seiring dengan peningkatan

panen padi sejak tahun I 984 - I998, maka konsumsi manus1a, kebutuhan bahan baku
selama Pelita VI dan khususnya tahun 1998 indust1i dan untuk pakan temak. Dengan

(menurnt angka ramalan II BPS), terjadi demikian untuk mengatasi pennasalahan ini

penumnan luas panen rata-rata - 0,03 % dan laju beberapa hal yang harus diupayakan antara lain
penumnan pertumbuhan produktivitas rata-rata - I. Pengadaan benih bennutu
0,06 %. Apabila tidak dilaksanakan Gema 2. Pemberantasan lrnma dan penyakit (PHT)
Palagung diperkirakan terjadi Iaju penurunan 3. Pemupukan
produJ..1ivitas dan luas panen akan Iebih tinggi 4. Panen dan Pasca panen
lagi . Berdasarkan tingkat pennintaan dalam 5. Penyediaan Kredit Usaha Tani (K UT)
negeri dan ekspor kebutuhan konsumsi dan 6. Penyuluhan pertanian
pakan ternak, maka dalam pelita VI kebutuhan 7. Pemasaran hasil
jagung diproyeksikan meningkat sebesar 3,44% 8. Kelembagaan petani
per tahun dan akan terns meningkat pada tahun 9. Peranan kepemimpinan kepala daerah
berikutnya, sedangkan produksi diproyeksikan /wilayah
meningkat sebesar 7,93% per tahun. Pada Tahun
1998 diperkirakan kebutuhan konsumsi jagung Perumusan Masalah
mencapai angka 5,058 juta ton , dan untuk Dalam upaya untuk mensukseskan
kebutuhan pakan ternak diperkirakan sebesar gerakan peningkatan produktivitas petani dalam
3,343 juta ton . Jadi total kebutuhan konsumsi kegiatan GEMA PALAGUNG 2001 terdapat
jagung tahun1998 sebanyak 9,362 juta ton. salah satu variabel yang difokuskan dalam
Menumt ARMP JI pada tahun 1998 produksi penulisan paper ini yaitu tentang Kelcmbagaan
jagung hanya tercapai sebesar 9,171 juta ton . Petani. Pertumbuhan dan peningkatan
Untuk mengatasi kekurangan produksi tersebut kemampuan kelompok tani sebagai kelas belajar
perlu dilaksanakan peningkatan mutu mengajar, unit produksi, dan wahana kerjasama
intensifikasi melalui peningkatan IP seluas antar petani dan atau antar kelompok cenderung
59.060 ha, pemanfaatan lahan tidur seluas menurun . Demikian juga kemampuan manajerial
46 .000 dan pemanfaatan lahan perkebunan atau kelompok tani menjadi koperasi masih perlu
areal transmigrasi seluas 70 .06 I ha . ditingkatkan agar dapat berfun gsi sebagai
Pada Pelita VI produktivitas kedelai lembaga ekonomi rakyat yang professional.
menin gkat sebesar 2,34% tetapi diikuti oleh Kelompok tani sebagai wujud modifikasi
areal panen sebesar - 4,70% dan produksi kelembagaan petani mempunyai peranan sangat
sebesar 2,54%. Dipihak lain permintaan kedelai penting dalam peningkatan eksistensi petani,
pada beberapa tahun terakhir ini meningkat kelompok tani yang tentu saja anggotanya terdiri
Agritexs J6 Desemher 2004
Eny: Ke!ompok Tani Sebagai 61

dari beberapa petani sebagai individu dan petani masyarakat) bertalian, dan bukan kebutuhan
sebagai anggota kelompok tani, tentu saja individual.
mempunya1 sikap ataupun motivasi yang Analisa fungsional memberikan suatu
bervariasi dari satu individu dengan individu kerangka untuk melihat dilema-dilema
yang lain . Untuk itu penulis mencoba kebijaksanaan sosial, meskipun · fungsionalisme
menganalisis dengan menggunakan teori ini merupakan suatu perspektifyang abstrak dan
Fungsional Strnktural dari Talcot Parson. sangat umum. Secara praktis setiap pola perilaku
yang sesuai atau menyimpang, setiap kebiasaan
PERSPEKTIF FUNGSIONAL atau nonna, setiap keputusan kebijaksanaan
STRUKTURALTALCOTPARSON yang besar, setiap nilai budaya, dapat dianalisa
dengan istilah-istilah atau kerangka fungsional.
Talcot Parson dilahirkan pada tahun Disini penting sekali untuk membedakan antara
1902 dalam sebuah kota kecil di Amerika konsekuensi sosial dari suatu perilaku dengan
Serikat bagian tengah, Colorado Springs. Parson konsekuensi individual. Teori fungsional
mencita-citakan sebuah sebuah karir dalam terutama berhubungan dengan tingkat struktur
biologi atau kedokteran ketika dia masuk sosial (Johnson,1986 :100).
Emherst College (Massachusetts) pada tahun Perilaku individu dilihat sebagai
I 920. Namun minatnya dengan cepat beralih terbentuk oleh pola-pola institusional yang
kepada ihnu-ilmu sosial dan terutama pada melalui berbagai mekanisme sosialisasi dan
waktu itu yang disebut "Ilmu Ekonomi kontrol sosial. Tindakan induividu hams
Kelembagaan". Tetapi hal ini menghubungkan memenuhi persyaratan-persyaratan fungsional
Parson dengan Sosiologi (Talcot ini. Teori fungsional cendenmg untuk mulai
Parson , 1990 :2). dengan struktur yang sudah ada. Tekanan
Parson tokoh terkemuka fungsionalis utamanya adalah pada usal1a untuk mengerti
Amerika, secara khusus membahas hubungan dinamika-dinamika sosial yang harus ada untuk
antara kepribadian individual , sistem sosial, keberlangsungannya.
sistem budaya . Pada awalnya kurang lebih sama Kar-ya pertama Parson seLrarna dengan
dengan Weber yang memusatkan perhatian pada Weber, menggunakan pendekatan fungsional,
tin gkat tindakan sosial individu (perhatian tekanan pada tindakan individu sebagai satuan
kepad a sistern sosial baru muncul kemudian). dasar dalam analisa sosiologis. Ada perbedaan
Teka nan dalam fungsionalisrne adalah pada yang tajam antara teori tindakan sosial dengan
persyaratan -persyaratan yang hams dipenuhi analisanya tentang sistem sosial yang bersifat
supaya suatu sistern sosial (misalnya struktural fungsional. Meskipun ada perubal1an
tingkat analisa, namun perspektif fimgsional
Ag ritexs 1(j Oesem he r 200-1
I Parson mengenai sistem sosial sebetulnya 2.
Eny : Kelompok Toni Sebagai __ 62

Hubungan sebab akibat bersifat jamak dan

didasarkan pada tindakan sosial. Secara timbal balik


konsisten Parson melihat kenyataan sosial dari 3. Sistem sosial senantiasa berada dalam

suatu perspektif yang sangat Iuas, yang tidak keadaan keseimbangan dan dinamis,

terbatas pada tingkat struktur sosial saja. Sistem penyesuaian terhadap kekuatan yang

sosial hanya salal1 satu dari sistem-sistem yang menimpa sistem menimbulkan perubahan

tennasuk dalam perspektif keseluruhan; sistem minimal dalam sistem itu.


kepribadian dan sistem budaya, merupakan 4. Integrasi sempurna tidak pernah terwujud,
sistem-sistem secara analisis dapat dibedakan, setiap sistem mengalami ketegangan dan
juga seperti halnya organisme perilaku. Dalam penyimpangan namun cenderung

analisa yang terakhir, sistem-sistem sosial dinetralisir melalui fnstitusionalisasi .


terbentuk dari tindakan-tindakan sosial individu. 5. Pembahan pada dasamya berlangsung
Tema-tema utama teori Parson adalah: secara Iambat, lebih mempakan proses
1. Dia melihat dunia sosial dalam hubungan penyesuaian ketimbang pembal1an
dengan ide-ide masyarakat terutama pada revolusioner.
nonna-norma dan nilai-nilai . Nonna dan 6. Perubahan adalah hasil penyesuaian atas
nilai inilah yang mempengaruhi tindakan perubahan yang terjadi diluar sistern,
sosial seseorang. pertumbuhan rnelalui diferensiasi dan
2. Parson tertarik dengan pengorganisasian melalui penemuan-penemuan internal.
tindakan-tindakan individu kedalam sistem- 7. Masyarakat te1inte!:,'Tasi melalui nilai-nilai
sistem tindakan yang menggunakan bersama (Robert H. Lauer. 1993)
pendekatan "Holistik" dan "Individual"
pada saat yang bersamaan (Ian Craib, 1992) Teori Tindakan Voluntaristik
Analisa Parson, menggunakan kerangka
Titik fokus Parson adalah , selalu pada alat-tujuan (means-ends frame work), intinya :
stabilitas dan keteraturan dan teori sosial I. Tindakan itu diarahkan pada
menjawab pertanyaan bagaimana keteraturan tujuannya/memiliki suatu tujuan
sosial sosial itu dapat terjadi. Menurut Van den 2. Tindakan terjadi dalam suatu situasi dimana
Berghe ada tujuh ciri umum perspektif beberapa elemennya sudah pasti, sedangkan
fungsional struktural yaitu : elemen-elemen Iainnya digunakan oleh yang
I. Masyarakat harus dianalisis sebagai bertindak itu sebagai alat menuju tujuan itu.
keseluruhan, selaku sislem yang terdiri dari J. Secara nonnatif tindakan itu cliatur
bagian-bagian yang saling berhubungan. sehubungan dengan penentuan alat dan
tujuan.
Agritexs 16 Desemher 2004
Eny : Kelompok Tani Sehagai 63 ·

Jadi tindakan itu dilihat sebagai satuan Perspektif ini juga tidak mengakui pentingnya
kenyataan sosial yang paling kecil dan paling menganalisa hambatan-hambatan serta tekanan
fundamental. Komponen-komponen dasar dari yang datang dari lingkungan materiil dan sifat-
satuan tindakan adalah tujuan, alat, kondisi dan sifat biologis.
nonna. Alat dan kondisi berbeda, orang Menurut Parson tindakan tidak logis
bertindak mampu menggunakan alat dalam adalah non rational atau non scientific dan
usahanya mencapai tujuan, kondisi mempakan bukan Irrational atau Unscientific. Artinya
aspek situasi yang tidak dapat dikontrol oleh pembenaran atau penjelasan teoritis mengenai
orang yang bertindak itu (Johnson, 1986:106) .. tindakan yang mungkin diberikan seseorang,
Hakikat tindakan sosial sesuai dengan bersifat non empiris atau berbeda di luar bidang
pikiran sehat dan pengalaman sehari-hari. penjelasan ilmiah atau rasional. Penjelasan
Banyaknya orang mengenal tindakannya senditi seperti itu sebagai "tidak dapat dibuktikan,
yang mempunyai tujuan yang diatur secara bukan salah" Misalnya apakah tujuan yang ingin
nonnative, dan situasi dimana tindakan itu dicapai adalah suatu tujuan subyektif dan bukan
terjadijuga penting. tujuan yang obyektif dan empiris. Pengalaman
Pentingnya analisa Parson tidak terletak subyektif individu bukan pembuktian yang logis
pada kaitan pikiran sehat dan pengalaman setiap atau ilmiah. Parson menekankan perbedaan yang
hari, melainkan kenyataan bahwa analisa itu kontras antara rasionalitas intrinsik yang
merupakan suatu jembatan penghubung posisi menghubungkan alat dan tujuan dalam suah1
yang saling bertentangan dan berat sebelah. konteks ilmiah dan hubungan simbolik antara
Positivisme menekankan metode ihniah suah1 tindakan dan h1juan-tujuan akhir yang
sebagai kunci untuk menjelaskan perilaku diungkapkan dalam katagori tindakan non
manusia, dimana terkandung di dalamnya suatu scientific.
model perilaku manusia yang bersifat
determenistik. Asumsi detetministik Teori lnduk Talcot Parson Tentang
implikasinya adalah perilaku hanya suatu fungsi Kehidupan Sosial
saja dari suatu situasi p = f (S). Teori induk Talcot Parson tentang
Kerangka referensi tradisi idealistik kehidupan sosial secara singkat dapat
menekankan pentingnya orientasi nonnatif dari dikemukakan sebagai berikut :
tindakan. Kekurangan pendekatan ini terutama 1. Unit tindakan
karena mengabaikan pengaruh situasi dimana Sistem tindakan dan institusionalisasi
tindakan itu terjadi. Perspektif idealistik manusia dipal1ami sewaktu dia membuat
menginterpretasikan tindakan manusia hanya pilihan atau keputusan. Manusia sebagai
semacam pancaran ideal-ideal dan nilai budaya. aktor dan manusia mempunyai tujuan yang
Agritexs 16 Desember 2004
•• I

Eny : Kelompok Tani Sebagai 64

hendak dicapai hal inilah yang menyebabkan mengendalikan pilihan-pilihan individu.


munculnya tindakan tertentu oleh individu. Tetapi pilihan individu tetap diatur dan
Komponen dasar/ terbentuknya tindakan dikendalikan oleh nilai dan standart
tertentu (unit tindakan ) adalah : nonnative yang diakui bersama .
a. Tindakan muncul karena ada tujuan yang Oalam kerangka um.um, menurut
hendak dicapai. Parson orientasi subyek/individu untuk
b. Tindakan terjadi karena kondisi/ situasi bertindak itu terdiri dari dua elemen dasar
yang mendorong munculnya tindakan yaitu :
sebagai alat. a) Orientasi Motivasional, yang terdiri dari
c. Adanya nonna yang mengatur tindakan tiga dimensi: I) kognitif yaitu
iru muncul untuk mencapai tujuan. pengetahuan individu tentang situasi,
pengetahuan membuat generalisasi,
Unit-unit tindakan yang dilakukan membedakan rangsangan satu dengan
individu dalam kehidupan sosial yang saling yang Iain.2) dimensi Katektik, yaitu
berinteraksi berdasarkan aturan (normative) reaksi emosional individu terhadap
yang disepakati untuk mencapai tujuan, situasi, reaksi positif atau negatif 3)
disebut sistem tindakan sosial. Sistem dimensi evaluatif, yaitu memilih
tindakan yang sudah terjadi secara berulang- berbagai altematif tindakan untuk
ulang secara rapi, dan sudah menjadi pola dirinya.
kelompok disebut institusionalisasi (Ian b) Orientasi Nilai. Komponen dalam
Craib, 1992: 107). orientasi nilai sifatnya menunjuk pada
Parsons mengecam atau menolak standart normatif umum, bukan
paham positivisme utilitarian tentang keputusan dengan orientasi
tindakan manusia. Paham ini mengtakan tertentu/khusus (orientasi motivasional).
tindakan manusia semata diorientasikan pada Orientasi nilai ini terdiri dari tiga
kesenangan dan keuntungan rasional . dimensi :1) dimensi kognitif, yang
Sebagian besar tindakan manusia itu berhubungan dengan sistem kepercayaan
terbentuk dari keterpaduan unsur: tujuan , budaya 2) dimensi apresiatif yang
kondisi , alat dan nonna yang bersifat berhubungan dengan simbulisme
kompleks dan panjang. apresiatif 3) dimensi moral, yang
Teori Parson yang umum sifatnya berhubungan dengan sistem budaya
(General Theory) tentang tindakan sosial dalam orientasi nilai.
menekankan pada orientasi
subyektif/orientasi individu yang
Agritexs J6 Desember 2004
Eny: Kelompok Tani Sebagai · 65

Ada beberapa variabel-variabel a. Setiap sistem hams menyesuaikan diri


berpola, yang mempakan unsur-unsur dalam dengan lingkungannya (adptation).
aksi (tindakan). Oleh Parsons variabel ih1 b. Setiap sistem hams memiliki suatu alat
dikategorikan dalam dikotomi (berlawanan) untuk memobilisasi sumbemya supaya
yang menjadi pilihan individu dalam dapat mencapa1 tujuannya (Goal
mengambil keputusan untuk berinteraksi , attainment).
yaitu: c. Setiap sistem hams mempertahankan
a. Affectivity (perasaan untuk memberi koordinasi internal dari bagian-
kepuasan secara langsung dalam bagiannya dan membangun cara-cara
interaksinya dengan orang lain. Affective mempertahankan kesahiannya
neutrality ( menekan perasaan untuk (Integration).
mengikuti sitem yang ada, tidak secara d. Setiap sistem hams mempertahankan
langsung memberi kepuasan). dirinya sedapat mungkin dalam keadaan
b. Self orientation (orientasi pribadi)/untuk seimbang (Latent pattern maintenance)
kepentingan pribadi, kolectivity (Ian Craib, 1992 : 65-66)
orientation atau orientasi kepentingan
kelompok. 3. Strategi Analisa Struktural Fungsional
c. Particularisme, penilaiannya berpedoman Parsons
pada patokan subyekti£1 hubungan Strategi Analisa Stmktural Parsons
tertentu dalam interaksi, universalisme, tentang hubungan sosial, suatu hubungan
penilaian berpedoman pada patokan sosial akan tetap terjalin apabila :
umum. a. Setiap hubungan selalu ada interaksi, dan
d. Ascription yang dijadikan pedoman dalam interaksi semua pihak yang
adalah status bawaan atau kelahiran, terlibat akan menjaga keseimbangan
Achievement yang dinilai adalah status unhik pemenuhan kebutuhan.
keahlian/prestasi. b. Masing-masing individu yang terlibat
e. Diffuseness dalam hubungan itu tetap
(kekaburan/perluasan/campur baur/ruang mempertahankan orientasi timbal batik
lingkupnya luas dan beragam) - yang cocok (tidak hanya menumt nilai,
Specifity (tertentu atau terbatas). nonna umum tetapi juga menumt
harapan peran setiap individu.
2. Sistem dan Subsistem c. Masing-masing individu yang terlibat
Semua sistem sosial harus mempunyai 4 dalam hubungan sosial ini
prasyarat fungsional, yaitu : mengembangkan cara-cara untuk
Agritexs 16 Desember 2004
-----
Eny : Kelompok Tani Sebagai 66

mengatasi konflik yang muncul dalam Stmktur kekerabatan apabila dikaitkan


kelompok. dengan variabel-variabel berpola maka struktur
kekerabatan bercirikan afektivitas,

Berdasarkan ketiga hat tersebut maka part1·k uIansme,


· askn·psi dan kekaburan.

strategi dasar pendekatan Parsons tentang Sedangkan untuk stmktur · instrumental


fungsional struktural adalah : bercirikan netralitas afektif universalisme
a. Mengidentifikasi prasyarat-prasyarat prestasi dan spesifikasi.
fungsional yang pokok dalam sistem Kerangka Agil (adaptation; Goal
yang sedang dipelajari. Attainment; Integration; Latent Pattern

b. Menganalisa struktur-strnktur tertentu Maintenance, menurut Parsons adalah kerangka


dengan menggunakan prasyarat- untuk menganalisa persyaratan-persyaratan
prasyarat fungsional tersebut. fungsional dalam semua sistem sosial (Doyle
Struktur-struktur institusional yang Paul Johnson, 1986: 129).
perlu dalam masyarakat, dalam penelitian Adaptation, adalah persyaratan
terhadap mekarusme untuk memenuhi fungsional yang berkaitan dengan: penyesuaian
prasyarat fungsional harus menghasilkan dengan situasi lingkungan; penyesuaian dari
identifikasi tipe struktur tertentu dan sistem terhadap 'tuntutan kenyataan'; dan proses
dikelompokan menjadi 4 struktur, yaitu : transformasi aktif dari situasi. Goal Attainment,
a. Struktur kekerabatan, berhubungan adalah persyaratan fungsional yang berkaitan
dengan ungkapan perasaan seksual, dengan: tindakan yang diarahkan pada
pemeliharaan dan pendidikan anak. pencapaian tujuan kelompok; prioritas pemilihan
b. Struktur prestasi instrumental dan tujuan yang penting (untuk kelompok) dari
stratifikasi, berhubungan dengan upaya beberapa tujuan. Integration, adalah persyaratan
pemenuhan tugas untuk kesejahteraan fungsional yang berkaitan dengan: interelasi
masyarakat, yang sesuai dengan nonna antara para anggota dalam sistem; upaya
sosial yang disepakati. membangun solidaritas internal.
c. Struktur teritorialitas, kekuatan dan Latent Pattern Maintenance, adalah
itegrasi dalam sistem kekeluargaan persyaratan fungsional yang berkaitan dengan:
(berhubungan dengan berbagai upaya menjaga sistem untuk tetap seimbang;
organisasi-orgarusasi teritorial dan upaya mengikat individu dalam sistem; upaya
politik). bersiap-siap bilamana sewaktu-waktu ada para
d. Struktur agama dan integrasi nilai, anggota bertindak diluar sistem (Doyle Paul
berhubungan dengan institusi agama. Johnson, 1986: 128-131, bandingkan Peter
Hamilton, 1990 : J78).
Agritexs 16 Desember 2004
Eny : Kelompok Tani Sehagai 67

Keempat persyaratan fungsional tersebut dikenal dengan terjadi transaksi internal, yang

saling kait mengkait dalam menganalisis polanya dapat digambarkan sebagai berikut:
tindakan sosial pada suatu sistem sosial, atau
Adaptation Goal Atteinment

ll ll
Latent Pattern Integration
Maintenance
Apabila menganalisis tentang sistem fungsional tersebut adalah dapat digambarkan
tindakan, dengan menggunakan keempat sebagai berikut:
persyaratan fungsional tersebut, maka hubungan
antar sistem tindakan umumnya dan persyaratan

Sistem Tindakan Persyaratan Fungsional


1. Organisme Perilaku berkaitan dengan ➔ 1. Adaptation
2. Sistem kepribadian berkaitan dengan ➔ 2. Goal Attainment
3. Sistem sosial berkaitan dengan ➔ 3. Itegration
4. Sistem budaya berkaitan dengan ➔ 4.Latent Pattern Maintence
(Doyle Paul Johnson, 1986 : 134 ).

Keempat persyaratan fungsional tersebut 4. Latent Pattern Maintenance adalah fungsi


sering disebut fungsi memaksa (Robert H. pemeliharaan pola, alat untuk memotivasi
Lauer, 1993 : 109). Keempat fungsi memaksa agar tetap dalam integrasi (Robert H. Lauer,
tersebut apabila dihubungkan dengan masing- 1993 : 110).
masing fungsi dalam kelompok maka dapat Apabila kerangka AGIL digunakan
digambarkan sebagai berikut : untuk menganalisa interelasi antar pola-pola
1. Adaptation adalah fungsi mendasar dari institusional dalam sistem sosial dimasyarakat
peranan individu dalam kelompok . yang lebih Iuas, akan dapat digambarkan sebagai
2. Goal Attainment adalah fungsi dan peran be1ikut:
kolektif (kesepakatan untuk mencapa1 1. Adaptation adalah berhubungan dengan
tujuan). strntur-struktur institusional ekonomi.
3. Integration adalah fungsi nilai dan norm a 2. Goal attainment adalah berhubungan dengan
yang menjadi pedoman dalam kelompok. strutur-strnktur institusional politik atau
peme1intahan.
Agritexs 16 Desember 2004
ri Eny : Kelornpok Tani Sebago/ . 68

I
Secara keseluruhan menurut Talcott
3. Integration adalah berhubungan dengan
Parsons, ada 4 jenis proses yaitu :
stmtur-strul.wr institusional : Sistem hukum;
a. Proses keseimbangan, meliputi proses
kontrol sosial ; agama; dan kebiasaan/ norma
antar pribadi. didalam sistem sosial.
b. Pernbahan struktural, mencakup perubahan
4. Laten Pattern Maintence adalah
berhubw1gan dengan strutur-struktur fundamental dari sistem.
c. Defferensiasi struktural, meliputi perubahan
institusional keluarga; agarna ; pendidikan
satu subsistem atau lebih tetapi tidak
(Doyle Paul Johnson, 1986: 137).
menyebabkan perubahan sistem secara
Apabila kerangka AGIL digunakan
untuk menganalisa media pertukaran antar keseluruhan.
d. Evolusi, yakni proses yang melukiskan pola
subsistem - sistem sosial dimasyarakat yang
perkembangan masyarakat sepanjang waktu
lebih luas, akan dapat digarnbarkan sebagai
berikut: (Robert H. Lauer, 1993 : 111-112).

I . Adaptation (penyesuaian kondisi). Sebagai Proses keseimbangan mengacu pada

media pertukaran antar subsistem yang proses yang membantu mempertahankan batas-

utarna adalah uang atau aspek batas sistem. Proses ini bisa statis dan bisa

material/ekonomi. dinamis.
2. Goal Attainment (pencapain tujuan). Sebagai Perubahan struktural adalah perubahan

media pertukaran antar subsistem adalah dalam kultur normatif sosial bersangkutan, atau

kekuasaan. perubal1an dalam "sistem nilai terpenting" dalam

3. Integration (integrasi). Sebagai media kehidupari sosial. Perubahan pada aspek ini akan
pertukaran antar subsistem adalah pengaruh. mempengruhi perubahan unit lain dalam sistem.
4. Latent Patern Maintenance (pemeliharaan Di:fferensiasi struktural, proses ini akan
pola). Sebagai media pertukaran antar menimbulkan perubahan didalam subsistem
subsistem adalah komitmen-komitmen pada tetapi tidak mengubah struktur sistem sosial
nilai (Doyle Paul Johnson, 1986 :138-140). secara keseluruhan.
Menurut Parsons sifat fungsi memaksa Evolusi masyarakat, arah evolusi sosial
tersebut perlu dipahami karena keempat fungsi adalah menuju kepada "peningkatan
itu menghubungkan antara struktur dan proses. kemarnpuan adaptasi" , menuju keseimbangan
Jika kita melihat proses didalam dan antar hidup (Robert H. Lauer, 1993:113-115).
sistem, harus dihhat dari sudut keempat fungsi
memaksa tersebut, yang sekaligus merupakan
inti struktural dari setiap sistem sosial.

Agritexs 16 Desember 2004


Eny : Kelompok Tani Sebagai 69

ANALISIS KELOMPOK TANI c. Mewujudkan pencapaian kelompok tani


SEBAGAI MEDIA INTERAKSI SOSIAL antara lain meliputi peningkatan peran
serta, kerjasama , peningkatan mutu dan
Kelompok tani merupakan organisasi produktivitas usaha tani, peningkatan
non fonnal yang terdiri dari kumpulan petani pendapatan, dan kesejahteraan kelompok
yang tumbuh berdasarkan keakraban dan tani .
keserasian serta kesamaan kepentingan dalam Upaya peningkatan kemampu an
memanfaatkan sumberdaya pertanian untuk kelompok tani diarahkan agar fungsi kelompok
bekerjasama meningkatkan produktivitas usaha tani sebagai kelas belajar mengajar, sebagai unit
tani dan kesejahteraan anggota. Karena itu produksi, dan sebagai wahana kerjasama dapat
pembinaan kelompok tani diarahkan untuk terselenggara dengan baik dan berkemba ng
menumbu h kembangkan kerjasama antara petani secara mandiri menuju kelompok usaha
dengan pihak lain yang t~rkait dengan usaha berwawasan agribisnis,
tani, sehingga kelompok tani mampu menjadi Tolak ukur pengemba ngan kelompok
subyek pembangunan yang terns meningkat tani pada hakikatnya adalah untuk meningka tkan
serta dapat lebih berperan dalam pembangunan kemampuan kelompok tani dalam beberapa hal
pertanian. berikut ini:
Keberadaan kelompok tani dicirikan oleh a. Merencanakan kegiatan peningkat an
dua aspek yaitu: produktivitas usaha tani anggota melalui
1. Aspek statika (struktur) yang mencakup penerapan rekomendasi dan pemanfaa tan
unsur pengurus, anggota, wilayal1 kerja dan sumber daya alam secara optimal.
aclministrasi / catatan. b. Melaksanakan dan mentaati perjanjian
2. Aspek dinamika (fungsi) kelompok yang dengan pihak lain
mencakup: c. Memupuk modal dan memanfaa tkan
a. Gerakan atau kegiatan pengurus dan pendapatan secara rasional
anggota dalam meningkatkan d. Meningkatkan hubungan melembag a dengan
kemampuan, ketrampilan berusaha tani , Koperasi
bekerjasama dan belajar bersama e. Mencari dan memanfaatkan informasi serta
(gerakan didalam satuan organisasi). menggala ng kerjasama antar kelompok tani.
b. Gerakan atau kegiatan pengurus dan Berdasarkan pengalaman selama ini,
anggota dalam menjalin hubungan yang peranan kelompok tani sangat strategis di dalam
saling menguntungkan dengan unsur atau pembangu nan pertanian secara umwn dan
satuan organisasi di luar organisasinya khususnya dalam program intensifikasi
(gerakan dari dalam keluar). pertanian. Peran kelompok tani berkembang
Agritexs 16 Desember 2004
Eny: Kelompok Tani Sebagai 70

pesat setelah keluamya Keputusan Menteri tani mempakan suatu bentuk adaptasi terhadap
Pertanian No.002/1979 tentang pedoman Iingkungan atau komunitas petani, karena dalam
tatalaksana intensifikasi. Dalam surat keputusan kelompok tani terdapat kegiatan-kegiatan yang
tersebut ditetapkan pelaksanaan intensifikasi bersifat penyebaran infonnasi dan bimbingan
khusus (Insus) dengan menerapkan pol a serta sebagai wahana komunikasi antara
intensifikasi secara berkelompok dalam wadah pemerintah dengan masyarakat petani. Apabila
kelompok tani. Berdasarkan kenyataan di seorang petani tidak menjadi anggota kelompok
lapangan , manfaat petani berkelompok adalah tani dapat mengakibatkan ketertinggalan
sebagai berikut: ternyata para petani yang informasi tentang kemajuan pertanian, dan
berkelompok produktivitasnya lebih tinggi eksistensi sebagai petani keberadaannya
dibanding petani yang tidak berkelompok berkurang. Interaksi yang terjadi bisa antar
meskipun mereka menggunakan benih, pupuk individu petani tersebut, juga bisa antara petani
dan sarana produksi lainnya yang sama. dengan penyuluh pertanian, atau antara petani
Sela.in itu para petani yang berkelompok dengan pemerintah/dinas-dinas terkait, juga
dalam membayar kredit lebih lancar dari pada petani dengan dunia luar. Adaptasi sebagai
yang tidak berkelompok. Dari kenyataan bentuk penyesuaian diri di lingkungan
tersebut usaha tani secara berkelompok komunitas petani, komunitas agen pembaharu
berperanan besar dalam mengembangkan ska.la dan komunitas pemerintahan.
usaha yang lebih ekonomis dan efisien dalam
wacana gerakan masal. Perkembangan 2. Goal Attainment
selanjutnya peranan kelompok tani Iebih Petani masuk sebagai anggota kelompok
berkembang lagi setelah dilaksanakan pola tani tentu mempunyai motivasi dan tujuan-
Supra Insus sejak MT 1987 sebagai tujuan yang menguntungkan bagi
pengembangan pola Insus dimana dalam pola pengembangan usaha taninya. Diantara tujuan-
tersebut penyelenggaraan intensifikasi tujuan itu antara Iain: Untuk memperoleh
dilaksanakan atas dasar kerjasama antar infonnasi berbagai inovasi pertanian; Untuk
kelompok tani pada hamparan yang lebih luas. mendapatkan bimbingan penyuluhan pertanian;
Untuk mendapatkan saluran bantuan atau
Analisis Tindakan Sosial lndividu dengan subsidi baik kredit maupun saprodi; dan Untuk
Pola AGIL (Transaksi Internal) menjalin komunikasi antar petani. Tujuan dari
pemerintah yang berupaya meningkatkan
1. Adaptation produktivitas basil pertanian diupayakan melalui
Petani sebagai individu masuk kedalam pembinaan dengan media kelompok tani.
kelompok tani atau menjadi anggota kelompok Banyak harapan yang ditujukan dengan adanya
Agritexs 16 Desember 2004
Eny : Kelompok Tani Sebagai 71

kelompok tani, sebagai media interaksi sosiaJ di sarana produksi. Kelompok 'tani sebagai sarana
pedesaan. Tujuan dari petani tentu saja adanya media interaksi sosial merupakan suatu bentuk
peningkatan kesejahteraan petani beserta integrasi yang kuat di kalangan profesi petani.
keluarganya melalui proses produksi di usaha
taninya. Sedangkan pemerintah sebagai lembaga 4. Latent Pattem Maintenance.
tingkat nasional tentu saja mempunyai tujuan- Kelompok tani sebagai wadah aktualisasi
tujuan khusus dalam mengupayakan petani merupakan sarana untuk keseimbangan
swasembada pangan. Dengan pembinaan dalam sistem bermasyarakat dalam komunitas
kelompok oleh pemerintal1 sebagai pemilik petani agar kegiatan dalam usaha tani ada
program nasional swasembada pangan. Idealnya keterpaduan dalam usaha-usaha berproduksi.
tujuan dari petani dan pemerintah seharusnya Contohnya, keterpaduan didalam bercocok
sama yaitu adanya peningkatan kesejahteraan tanam agar terjadi ekologi sistem yang baik,
petani dan keluarganya. Tetapi kadang tujuan karena hal ini sangat dibutuhkan demi untuk
keduanya kurang serasi terbukti adanya kepentingan. dan keuntungan petani sendiri.
kekurangan tingkat kesejahteraan di tingkat Misalnya dalam hal mengatasi serangan ha.ma
petani, walaupun swasembada pangan pemah penyakit, juga dalam usaha untuk mendapatkan
tercapai. Inilah kesenjangan pencapaian tujuan penghargaan nilai produksi (penentuan harga).
antara anggota kelompok tani dan pemerintah Dengan petani mempunyai kelompok, berarti dia
sebagai pembina kelompok tani. mampu menunjukkan esksistensinya.
Analisis Interelasi antar Komponen
3. Integration AGIL Petani dalam berkelompok disamping
Petani sebagai individu masuk dalam merupakan upaya Adaptasi juga secara tidak
kelompok tani merupakan suatu bentuk integrasi disadari juga merupakan usaha didalam integrasi
didalam komunitasnya. Karena dengan menyatu yang diwujudkan keikutsertaan daJam
dalam kelompok tani akan terbangun solidaritas kelompok. Dimana seseorang menjadi anggota
antar petani, dan ini akan menguatkan eksistensi kelompok tentu mempunyai tujuan-tujuan.
sebagai petani. Dalam wadah kelompok tani Tujuan-tujuan itu dapat berupa tujuan individu
pemerintah mengusahakan pemberdayaan petani maupun tujuan kelompok. Jika tujuan individu
melalui usaha dibentuknya Koperasi Tani, ha.I dengan tujuan kelompok seirama maka anggota
ini diharapkan akan banyak membantu dalam kelompok itu akan sangat merasa banyak
permodalan petani. Terbentuknya koperasi tani manfaatnya dalam berkelompok. Dalam
juga diharapkan akan membantu memecahkan kelompok ini akan terbentuk solidaritas-
problema internal petani k.hususnya dalam aspek solidaritas internal yang mampu menjaga dan
permodalan dan penya1uran kredit maupun mengikat individu atau petani dalam satu sistem.
Agritexs 16 Desember 2004
Eny : Kelompok Tani Sebago/
' -----
72

Dan sistem itu akan selalu menjaga adaptasi Jinglrungan bila seorang petani

keseimbangan didalam keutuhan kelompok. menjadi anggota kelompok tani

Diantara langkah untuk tetap menjaga keutuhan 2. Petani tentunya mempunyai maksud dan

sistem, maka dibuatlah seperangkat aturan yang tujuan tertentu di dalam mengikuti kegiatan

mengikat untuk semua anggota dalam dari kelompok tani, yang tentu saja berkaitan
dengan usahataninya ,demikian juga
kelompok. Dinamika di dalam kelompok sangat
diperlukan untuk memberikan keseimbangan- aparatur pemerintah dalam menggunakan

keseimbangan dalam gerakan kelompok. kelompok tani sebagai media penyampaian

Dengan dinamika yang hidup anggota kelompok inovasi.Sehingga Kelompok tani ini betul-

dapat berpartisipasi secara penuh baik dalam hal betul sebagai wadah interaksi untuk

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan mencapai suatu tujuan.


pemanfaatan kegiatan-kegiatan kelompok. 3. Kelompok tani merupakan suatu organisasi
Kelompok dapat berperan sebagai sarana difusi non formal di tingkat petani, tetapi dapat
inovasi sangat bermanfaat bagi anggota juga berfungsi sebagai kekuatan untuk
didalamnya. Disinilah terjadi komponen- integrasi dalam profesi petani.Dengan
komponen syarat fungsional saling kait mengait interaksi yang baik akan membuat integrasi
dalam transaksi internal pada suatu tindakan yang kokoh di kalangan petani tersebut.
sosial. Kelompok tani yang eksis akan mudal1 4. Kelompok tani merupakan media interaksi
dipakai sebagai media untuk memperdayakan sosial berfungsi juga sebagai pemeliharaan
petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani pola-pola dalam masyarakat petani, baik itu
beserta keluarganya, karena dalam kelompok pola nilai-nilai budaya, norma, kerjasama
tani akan berkembang norma atau aturan-aturan dan kegotongroyongan dalam kehidupan
yang berkembang untuk dipatuhi demi untuk petani di pedesaan.
kepentingan bersama dan keuntungan bersama.
Dengan berserikat akan menjadi kuat. DAFT AR PUST AKA

KESIMPULAN
Doyle P~ul Johnson. 1990. Sociological Theory
, Classical Foenders and Contemporary
Adapun kesimpulan yang dapat kami Perspective. Diterjemahkan Robert
Lawang. PT. Gramedia Jakarta.
rangkum antara lain ; '
J. Kelompok tani sebagai media interaksi Eric R.Wolf 1985.Petani Suatu Tinjauan
Antropologis,CV. Rajawali Jakarta,
sosial , terjadi interaksi antar petani sendiri
Diterbitkan Untuk Yayasan Ilmu-Umu
dan petani dengan aparatur pemerintah Sosial.
dalam kegiatan kelompok tani. Suatu bentuk

Agri/exs 16 Desember 2004


Eny : Kelompok Tani Sebagai 73

Jan Craib. 1992. Modem Sosial Theory: from Team Yasogama . . PT. Grafindo Persada
Parsons to Habermas. Diterjemahkan T. Jakarta. '
Effendi.CV. Rajawali, Jakarta.
Peter Hamilton 1990. Reading From Tal/cot
James C. Scott.1989. Moral Ekonomi Petani, Parsons. Deterjemahkan Hartono
Pergolakan Dan Subsistensi Di Asia Hadikusumo. PT. Tiara Wacana
Tenggara, LP3ES. Y ogyakarta.

Jafar Hafsah. 1998.Visi dan Misi Gema Robert H. Lauer. 1993. Perspectives on Sosial
Palagung 2001 Sebagai Jmplementasi Change. Diterjemahkan Alimandan. PT.
Bimas Jnbis. Kerjasama IPB-Deptan- Rineka Cipta, Jakarta.
Depkop PKM, Bogor.
Veeger K.J. 1985. Realitas Sosial, Rejleksi
Koento Wibisono, 1983. Arti Perkembangan Filsafat Sosial, Rejleksi Filsafat Sosial
Menurut Filsafat Positivisme Auguste atas Hubungan lndividu-Masyarakat
Comte. Gajah Mada University Press. dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi. PT.
Gramedia, Jakarta.
Margaret M. Poloma. 2000. Contemporary
Sociological Theory. Diterjemahkan

Agritexs 16 Desember 2004

Anda mungkin juga menyukai