Oleh :
Ir. Eny Lcstari, MS*
ABSTRACT
Fa111er gro up or social interaction m edia is ve1J1 efective to give innovation, and
thi!s111a//est 1111it .fiw11 nonformal i11stitutionfiw11 rural community. Social interaction
always (wppen i11 social live, expecial/y in ruralcommunity group, who still have
strong.family relationship.
~ Fa r111er 's motivation by became a member of farmer group are ve,y various.
fa rm er g roup or social interaction media have advantage.for.farmer as:
! . Adapta tion of the environmental
2. To reac ther purpose
3. In tegration tools
-1. A ·way to keep culture value:;, nonn , cooperation in mral live
Peni.ngkatan Produksi Padi, Kedelai, Jagung). 2025 , sasaran intensifikasi Repelita VII dan
posisi swasembada pangan yang pemah dicapai pertanian, serta pennodalan dan penyaluran
ban gsa ini pada tahun J984 . Sehubungan dengan sarana produksi dalam pemantapan sistem
Mempelajari keragaan produksi dan luas cukup pesat, seiring dengan peningkatan
panen padi sejak tahun I 984 - I998, maka konsumsi manus1a, kebutuhan bahan baku
selama Pelita VI dan khususnya tahun 1998 indust1i dan untuk pakan temak. Dengan
(menurnt angka ramalan II BPS), terjadi demikian untuk mengatasi pennasalahan ini
penumnan luas panen rata-rata - 0,03 % dan laju beberapa hal yang harus diupayakan antara lain
penumnan pertumbuhan produktivitas rata-rata - I. Pengadaan benih bennutu
0,06 %. Apabila tidak dilaksanakan Gema 2. Pemberantasan lrnma dan penyakit (PHT)
Palagung diperkirakan terjadi Iaju penurunan 3. Pemupukan
produJ..1ivitas dan luas panen akan Iebih tinggi 4. Panen dan Pasca panen
lagi . Berdasarkan tingkat pennintaan dalam 5. Penyediaan Kredit Usaha Tani (K UT)
negeri dan ekspor kebutuhan konsumsi dan 6. Penyuluhan pertanian
pakan ternak, maka dalam pelita VI kebutuhan 7. Pemasaran hasil
jagung diproyeksikan meningkat sebesar 3,44% 8. Kelembagaan petani
per tahun dan akan terns meningkat pada tahun 9. Peranan kepemimpinan kepala daerah
berikutnya, sedangkan produksi diproyeksikan /wilayah
meningkat sebesar 7,93% per tahun. Pada Tahun
1998 diperkirakan kebutuhan konsumsi jagung Perumusan Masalah
mencapai angka 5,058 juta ton , dan untuk Dalam upaya untuk mensukseskan
kebutuhan pakan ternak diperkirakan sebesar gerakan peningkatan produktivitas petani dalam
3,343 juta ton . Jadi total kebutuhan konsumsi kegiatan GEMA PALAGUNG 2001 terdapat
jagung tahun1998 sebanyak 9,362 juta ton. salah satu variabel yang difokuskan dalam
Menumt ARMP JI pada tahun 1998 produksi penulisan paper ini yaitu tentang Kelcmbagaan
jagung hanya tercapai sebesar 9,171 juta ton . Petani. Pertumbuhan dan peningkatan
Untuk mengatasi kekurangan produksi tersebut kemampuan kelompok tani sebagai kelas belajar
perlu dilaksanakan peningkatan mutu mengajar, unit produksi, dan wahana kerjasama
intensifikasi melalui peningkatan IP seluas antar petani dan atau antar kelompok cenderung
59.060 ha, pemanfaatan lahan tidur seluas menurun . Demikian juga kemampuan manajerial
46 .000 dan pemanfaatan lahan perkebunan atau kelompok tani menjadi koperasi masih perlu
areal transmigrasi seluas 70 .06 I ha . ditingkatkan agar dapat berfun gsi sebagai
Pada Pelita VI produktivitas kedelai lembaga ekonomi rakyat yang professional.
menin gkat sebesar 2,34% tetapi diikuti oleh Kelompok tani sebagai wujud modifikasi
areal panen sebesar - 4,70% dan produksi kelembagaan petani mempunyai peranan sangat
sebesar 2,54%. Dipihak lain permintaan kedelai penting dalam peningkatan eksistensi petani,
pada beberapa tahun terakhir ini meningkat kelompok tani yang tentu saja anggotanya terdiri
Agritexs J6 Desemher 2004
Eny: Ke!ompok Tani Sebagai 61
dari beberapa petani sebagai individu dan petani masyarakat) bertalian, dan bukan kebutuhan
sebagai anggota kelompok tani, tentu saja individual.
mempunya1 sikap ataupun motivasi yang Analisa fungsional memberikan suatu
bervariasi dari satu individu dengan individu kerangka untuk melihat dilema-dilema
yang lain . Untuk itu penulis mencoba kebijaksanaan sosial, meskipun · fungsionalisme
menganalisis dengan menggunakan teori ini merupakan suatu perspektifyang abstrak dan
Fungsional Strnktural dari Talcot Parson. sangat umum. Secara praktis setiap pola perilaku
yang sesuai atau menyimpang, setiap kebiasaan
PERSPEKTIF FUNGSIONAL atau nonna, setiap keputusan kebijaksanaan
STRUKTURALTALCOTPARSON yang besar, setiap nilai budaya, dapat dianalisa
dengan istilah-istilah atau kerangka fungsional.
Talcot Parson dilahirkan pada tahun Disini penting sekali untuk membedakan antara
1902 dalam sebuah kota kecil di Amerika konsekuensi sosial dari suatu perilaku dengan
Serikat bagian tengah, Colorado Springs. Parson konsekuensi individual. Teori fungsional
mencita-citakan sebuah sebuah karir dalam terutama berhubungan dengan tingkat struktur
biologi atau kedokteran ketika dia masuk sosial (Johnson,1986 :100).
Emherst College (Massachusetts) pada tahun Perilaku individu dilihat sebagai
I 920. Namun minatnya dengan cepat beralih terbentuk oleh pola-pola institusional yang
kepada ihnu-ilmu sosial dan terutama pada melalui berbagai mekanisme sosialisasi dan
waktu itu yang disebut "Ilmu Ekonomi kontrol sosial. Tindakan induividu hams
Kelembagaan". Tetapi hal ini menghubungkan memenuhi persyaratan-persyaratan fungsional
Parson dengan Sosiologi (Talcot ini. Teori fungsional cendenmg untuk mulai
Parson , 1990 :2). dengan struktur yang sudah ada. Tekanan
Parson tokoh terkemuka fungsionalis utamanya adalah pada usal1a untuk mengerti
Amerika, secara khusus membahas hubungan dinamika-dinamika sosial yang harus ada untuk
antara kepribadian individual , sistem sosial, keberlangsungannya.
sistem budaya . Pada awalnya kurang lebih sama Kar-ya pertama Parson seLrarna dengan
dengan Weber yang memusatkan perhatian pada Weber, menggunakan pendekatan fungsional,
tin gkat tindakan sosial individu (perhatian tekanan pada tindakan individu sebagai satuan
kepad a sistern sosial baru muncul kemudian). dasar dalam analisa sosiologis. Ada perbedaan
Teka nan dalam fungsionalisrne adalah pada yang tajam antara teori tindakan sosial dengan
persyaratan -persyaratan yang hams dipenuhi analisanya tentang sistem sosial yang bersifat
supaya suatu sistern sosial (misalnya struktural fungsional. Meskipun ada perubal1an
tingkat analisa, namun perspektif fimgsional
Ag ritexs 1(j Oesem he r 200-1
I Parson mengenai sistem sosial sebetulnya 2.
Eny : Kelompok Toni Sebagai __ 62
suatu perspektif yang sangat Iuas, yang tidak keadaan keseimbangan dan dinamis,
terbatas pada tingkat struktur sosial saja. Sistem penyesuaian terhadap kekuatan yang
sosial hanya salal1 satu dari sistem-sistem yang menimpa sistem menimbulkan perubahan
Jadi tindakan itu dilihat sebagai satuan Perspektif ini juga tidak mengakui pentingnya
kenyataan sosial yang paling kecil dan paling menganalisa hambatan-hambatan serta tekanan
fundamental. Komponen-komponen dasar dari yang datang dari lingkungan materiil dan sifat-
satuan tindakan adalah tujuan, alat, kondisi dan sifat biologis.
nonna. Alat dan kondisi berbeda, orang Menurut Parson tindakan tidak logis
bertindak mampu menggunakan alat dalam adalah non rational atau non scientific dan
usahanya mencapai tujuan, kondisi mempakan bukan Irrational atau Unscientific. Artinya
aspek situasi yang tidak dapat dikontrol oleh pembenaran atau penjelasan teoritis mengenai
orang yang bertindak itu (Johnson, 1986:106) .. tindakan yang mungkin diberikan seseorang,
Hakikat tindakan sosial sesuai dengan bersifat non empiris atau berbeda di luar bidang
pikiran sehat dan pengalaman sehari-hari. penjelasan ilmiah atau rasional. Penjelasan
Banyaknya orang mengenal tindakannya senditi seperti itu sebagai "tidak dapat dibuktikan,
yang mempunyai tujuan yang diatur secara bukan salah" Misalnya apakah tujuan yang ingin
nonnative, dan situasi dimana tindakan itu dicapai adalah suatu tujuan subyektif dan bukan
terjadijuga penting. tujuan yang obyektif dan empiris. Pengalaman
Pentingnya analisa Parson tidak terletak subyektif individu bukan pembuktian yang logis
pada kaitan pikiran sehat dan pengalaman setiap atau ilmiah. Parson menekankan perbedaan yang
hari, melainkan kenyataan bahwa analisa itu kontras antara rasionalitas intrinsik yang
merupakan suatu jembatan penghubung posisi menghubungkan alat dan tujuan dalam suah1
yang saling bertentangan dan berat sebelah. konteks ilmiah dan hubungan simbolik antara
Positivisme menekankan metode ihniah suah1 tindakan dan h1juan-tujuan akhir yang
sebagai kunci untuk menjelaskan perilaku diungkapkan dalam katagori tindakan non
manusia, dimana terkandung di dalamnya suatu scientific.
model perilaku manusia yang bersifat
determenistik. Asumsi detetministik Teori lnduk Talcot Parson Tentang
implikasinya adalah perilaku hanya suatu fungsi Kehidupan Sosial
saja dari suatu situasi p = f (S). Teori induk Talcot Parson tentang
Kerangka referensi tradisi idealistik kehidupan sosial secara singkat dapat
menekankan pentingnya orientasi nonnatif dari dikemukakan sebagai berikut :
tindakan. Kekurangan pendekatan ini terutama 1. Unit tindakan
karena mengabaikan pengaruh situasi dimana Sistem tindakan dan institusionalisasi
tindakan itu terjadi. Perspektif idealistik manusia dipal1ami sewaktu dia membuat
menginterpretasikan tindakan manusia hanya pilihan atau keputusan. Manusia sebagai
semacam pancaran ideal-ideal dan nilai budaya. aktor dan manusia mempunyai tujuan yang
Agritexs 16 Desember 2004
•• I
Keempat persyaratan fungsional tersebut dikenal dengan terjadi transaksi internal, yang
saling kait mengkait dalam menganalisis polanya dapat digambarkan sebagai berikut:
tindakan sosial pada suatu sistem sosial, atau
Adaptation Goal Atteinment
ll ll
Latent Pattern Integration
Maintenance
Apabila menganalisis tentang sistem fungsional tersebut adalah dapat digambarkan
tindakan, dengan menggunakan keempat sebagai berikut:
persyaratan fungsional tersebut, maka hubungan
antar sistem tindakan umumnya dan persyaratan
I
Secara keseluruhan menurut Talcott
3. Integration adalah berhubungan dengan
Parsons, ada 4 jenis proses yaitu :
stmtur-strul.wr institusional : Sistem hukum;
a. Proses keseimbangan, meliputi proses
kontrol sosial ; agama; dan kebiasaan/ norma
antar pribadi. didalam sistem sosial.
b. Pernbahan struktural, mencakup perubahan
4. Laten Pattern Maintence adalah
berhubw1gan dengan strutur-struktur fundamental dari sistem.
c. Defferensiasi struktural, meliputi perubahan
institusional keluarga; agarna ; pendidikan
satu subsistem atau lebih tetapi tidak
(Doyle Paul Johnson, 1986: 137).
menyebabkan perubahan sistem secara
Apabila kerangka AGIL digunakan
untuk menganalisa media pertukaran antar keseluruhan.
d. Evolusi, yakni proses yang melukiskan pola
subsistem - sistem sosial dimasyarakat yang
perkembangan masyarakat sepanjang waktu
lebih luas, akan dapat digarnbarkan sebagai
berikut: (Robert H. Lauer, 1993 : 111-112).
media pertukaran antar subsistem yang proses yang membantu mempertahankan batas-
utarna adalah uang atau aspek batas sistem. Proses ini bisa statis dan bisa
material/ekonomi. dinamis.
2. Goal Attainment (pencapain tujuan). Sebagai Perubahan struktural adalah perubahan
media pertukaran antar subsistem adalah dalam kultur normatif sosial bersangkutan, atau
3. Integration (integrasi). Sebagai media kehidupari sosial. Perubahan pada aspek ini akan
pertukaran antar subsistem adalah pengaruh. mempengruhi perubahan unit lain dalam sistem.
4. Latent Patern Maintenance (pemeliharaan Di:fferensiasi struktural, proses ini akan
pola). Sebagai media pertukaran antar menimbulkan perubahan didalam subsistem
subsistem adalah komitmen-komitmen pada tetapi tidak mengubah struktur sistem sosial
nilai (Doyle Paul Johnson, 1986 :138-140). secara keseluruhan.
Menurut Parsons sifat fungsi memaksa Evolusi masyarakat, arah evolusi sosial
tersebut perlu dipahami karena keempat fungsi adalah menuju kepada "peningkatan
itu menghubungkan antara struktur dan proses. kemarnpuan adaptasi" , menuju keseimbangan
Jika kita melihat proses didalam dan antar hidup (Robert H. Lauer, 1993:113-115).
sistem, harus dihhat dari sudut keempat fungsi
memaksa tersebut, yang sekaligus merupakan
inti struktural dari setiap sistem sosial.
pesat setelah keluamya Keputusan Menteri tani mempakan suatu bentuk adaptasi terhadap
Pertanian No.002/1979 tentang pedoman Iingkungan atau komunitas petani, karena dalam
tatalaksana intensifikasi. Dalam surat keputusan kelompok tani terdapat kegiatan-kegiatan yang
tersebut ditetapkan pelaksanaan intensifikasi bersifat penyebaran infonnasi dan bimbingan
khusus (Insus) dengan menerapkan pol a serta sebagai wahana komunikasi antara
intensifikasi secara berkelompok dalam wadah pemerintah dengan masyarakat petani. Apabila
kelompok tani. Berdasarkan kenyataan di seorang petani tidak menjadi anggota kelompok
lapangan , manfaat petani berkelompok adalah tani dapat mengakibatkan ketertinggalan
sebagai berikut: ternyata para petani yang informasi tentang kemajuan pertanian, dan
berkelompok produktivitasnya lebih tinggi eksistensi sebagai petani keberadaannya
dibanding petani yang tidak berkelompok berkurang. Interaksi yang terjadi bisa antar
meskipun mereka menggunakan benih, pupuk individu petani tersebut, juga bisa antara petani
dan sarana produksi lainnya yang sama. dengan penyuluh pertanian, atau antara petani
Sela.in itu para petani yang berkelompok dengan pemerintah/dinas-dinas terkait, juga
dalam membayar kredit lebih lancar dari pada petani dengan dunia luar. Adaptasi sebagai
yang tidak berkelompok. Dari kenyataan bentuk penyesuaian diri di lingkungan
tersebut usaha tani secara berkelompok komunitas petani, komunitas agen pembaharu
berperanan besar dalam mengembangkan ska.la dan komunitas pemerintahan.
usaha yang lebih ekonomis dan efisien dalam
wacana gerakan masal. Perkembangan 2. Goal Attainment
selanjutnya peranan kelompok tani Iebih Petani masuk sebagai anggota kelompok
berkembang lagi setelah dilaksanakan pola tani tentu mempunyai motivasi dan tujuan-
Supra Insus sejak MT 1987 sebagai tujuan yang menguntungkan bagi
pengembangan pola Insus dimana dalam pola pengembangan usaha taninya. Diantara tujuan-
tersebut penyelenggaraan intensifikasi tujuan itu antara Iain: Untuk memperoleh
dilaksanakan atas dasar kerjasama antar infonnasi berbagai inovasi pertanian; Untuk
kelompok tani pada hamparan yang lebih luas. mendapatkan bimbingan penyuluhan pertanian;
Untuk mendapatkan saluran bantuan atau
Analisis Tindakan Sosial lndividu dengan subsidi baik kredit maupun saprodi; dan Untuk
Pola AGIL (Transaksi Internal) menjalin komunikasi antar petani. Tujuan dari
pemerintah yang berupaya meningkatkan
1. Adaptation produktivitas basil pertanian diupayakan melalui
Petani sebagai individu masuk kedalam pembinaan dengan media kelompok tani.
kelompok tani atau menjadi anggota kelompok Banyak harapan yang ditujukan dengan adanya
Agritexs 16 Desember 2004
Eny : Kelompok Tani Sebagai 71
kelompok tani, sebagai media interaksi sosiaJ di sarana produksi. Kelompok 'tani sebagai sarana
pedesaan. Tujuan dari petani tentu saja adanya media interaksi sosial merupakan suatu bentuk
peningkatan kesejahteraan petani beserta integrasi yang kuat di kalangan profesi petani.
keluarganya melalui proses produksi di usaha
taninya. Sedangkan pemerintah sebagai lembaga 4. Latent Pattem Maintenance.
tingkat nasional tentu saja mempunyai tujuan- Kelompok tani sebagai wadah aktualisasi
tujuan khusus dalam mengupayakan petani merupakan sarana untuk keseimbangan
swasembada pangan. Dengan pembinaan dalam sistem bermasyarakat dalam komunitas
kelompok oleh pemerintal1 sebagai pemilik petani agar kegiatan dalam usaha tani ada
program nasional swasembada pangan. Idealnya keterpaduan dalam usaha-usaha berproduksi.
tujuan dari petani dan pemerintah seharusnya Contohnya, keterpaduan didalam bercocok
sama yaitu adanya peningkatan kesejahteraan tanam agar terjadi ekologi sistem yang baik,
petani dan keluarganya. Tetapi kadang tujuan karena hal ini sangat dibutuhkan demi untuk
keduanya kurang serasi terbukti adanya kepentingan. dan keuntungan petani sendiri.
kekurangan tingkat kesejahteraan di tingkat Misalnya dalam hal mengatasi serangan ha.ma
petani, walaupun swasembada pangan pemah penyakit, juga dalam usaha untuk mendapatkan
tercapai. Inilah kesenjangan pencapaian tujuan penghargaan nilai produksi (penentuan harga).
antara anggota kelompok tani dan pemerintah Dengan petani mempunyai kelompok, berarti dia
sebagai pembina kelompok tani. mampu menunjukkan esksistensinya.
Analisis Interelasi antar Komponen
3. Integration AGIL Petani dalam berkelompok disamping
Petani sebagai individu masuk dalam merupakan upaya Adaptasi juga secara tidak
kelompok tani merupakan suatu bentuk integrasi disadari juga merupakan usaha didalam integrasi
didalam komunitasnya. Karena dengan menyatu yang diwujudkan keikutsertaan daJam
dalam kelompok tani akan terbangun solidaritas kelompok. Dimana seseorang menjadi anggota
antar petani, dan ini akan menguatkan eksistensi kelompok tentu mempunyai tujuan-tujuan.
sebagai petani. Dalam wadah kelompok tani Tujuan-tujuan itu dapat berupa tujuan individu
pemerintah mengusahakan pemberdayaan petani maupun tujuan kelompok. Jika tujuan individu
melalui usaha dibentuknya Koperasi Tani, ha.I dengan tujuan kelompok seirama maka anggota
ini diharapkan akan banyak membantu dalam kelompok itu akan sangat merasa banyak
permodalan petani. Terbentuknya koperasi tani manfaatnya dalam berkelompok. Dalam
juga diharapkan akan membantu memecahkan kelompok ini akan terbentuk solidaritas-
problema internal petani k.hususnya dalam aspek solidaritas internal yang mampu menjaga dan
permodalan dan penya1uran kredit maupun mengikat individu atau petani dalam satu sistem.
Agritexs 16 Desember 2004
Eny : Kelompok Tani Sebago/
' -----
72
Dan sistem itu akan selalu menjaga adaptasi Jinglrungan bila seorang petani
Diantara langkah untuk tetap menjaga keutuhan 2. Petani tentunya mempunyai maksud dan
sistem, maka dibuatlah seperangkat aturan yang tujuan tertentu di dalam mengikuti kegiatan
mengikat untuk semua anggota dalam dari kelompok tani, yang tentu saja berkaitan
dengan usahataninya ,demikian juga
kelompok. Dinamika di dalam kelompok sangat
diperlukan untuk memberikan keseimbangan- aparatur pemerintah dalam menggunakan
Dengan dinamika yang hidup anggota kelompok inovasi.Sehingga Kelompok tani ini betul-
dapat berpartisipasi secara penuh baik dalam hal betul sebagai wadah interaksi untuk
KESIMPULAN
Doyle P~ul Johnson. 1990. Sociological Theory
, Classical Foenders and Contemporary
Adapun kesimpulan yang dapat kami Perspective. Diterjemahkan Robert
Lawang. PT. Gramedia Jakarta.
rangkum antara lain ; '
J. Kelompok tani sebagai media interaksi Eric R.Wolf 1985.Petani Suatu Tinjauan
Antropologis,CV. Rajawali Jakarta,
sosial , terjadi interaksi antar petani sendiri
Diterbitkan Untuk Yayasan Ilmu-Umu
dan petani dengan aparatur pemerintah Sosial.
dalam kegiatan kelompok tani. Suatu bentuk
Jan Craib. 1992. Modem Sosial Theory: from Team Yasogama . . PT. Grafindo Persada
Parsons to Habermas. Diterjemahkan T. Jakarta. '
Effendi.CV. Rajawali, Jakarta.
Peter Hamilton 1990. Reading From Tal/cot
James C. Scott.1989. Moral Ekonomi Petani, Parsons. Deterjemahkan Hartono
Pergolakan Dan Subsistensi Di Asia Hadikusumo. PT. Tiara Wacana
Tenggara, LP3ES. Y ogyakarta.
Jafar Hafsah. 1998.Visi dan Misi Gema Robert H. Lauer. 1993. Perspectives on Sosial
Palagung 2001 Sebagai Jmplementasi Change. Diterjemahkan Alimandan. PT.
Bimas Jnbis. Kerjasama IPB-Deptan- Rineka Cipta, Jakarta.
Depkop PKM, Bogor.
Veeger K.J. 1985. Realitas Sosial, Rejleksi
Koento Wibisono, 1983. Arti Perkembangan Filsafat Sosial, Rejleksi Filsafat Sosial
Menurut Filsafat Positivisme Auguste atas Hubungan lndividu-Masyarakat
Comte. Gajah Mada University Press. dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi. PT.
Gramedia, Jakarta.
Margaret M. Poloma. 2000. Contemporary
Sociological Theory. Diterjemahkan