Oleh :
ELSA YULIANTI
NIM : 201801014
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
TAHUN 2021
PEMBAHASAN
I. Konsep Teoritis
A. Definisi
Menurut WHO yang dimaksud dengan diabetes mellitus adalah
keadaan hiperglikemia kronis yang disebabkan oleh factor lingkungan
dan keturunanan secara bersama-sama mempunyai karakteristik
hiperglikemia tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol.
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolism yang ditandai
dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas
metabolism karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh
penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitifitas insulin atau
keduanya yang dapat menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler,
makrovaskuler dan neuropati.( Huda amin DKK 2015 )
B. Etiologi
Berdasarkan klasifikasi menurut WHO adalah :
a. DM tipe I ( IDDM )
1) Factor genetic / herediter : factor penyebab herediter
menyebabkan timbulnya DM melalui kerentangan sel-sel betha
terhadap penghancuran oleh virus-virus
2) Factor infkesi virus : berupa infkesi virus coxakie dan
gondogen yang merupakan pemicu yang menentukan proses
auto imun pada individu yang peka secara genetic.
b. DM tipe II ( NIDDM )
Terjadi paling sering pada orang dewasa dengan keadaan
obesitas.Obesitas dapat menurunkan jumlah reseptor dari dalam sel
terger insulin dari seluruh tubuh, sehingga membuat insulin yang
tersedia kurang efektif dalam meningkatkan efek metabolic yang
biasa.
c. DM malnutrisi
1) Fibrocalculous pancreatic DM ( FCPD ) : terjadi karena
mengkonsumsi makanan yang rendah kalori dan rendah protein
sehingga klasifikasi pangkreas melalui proses mekanik
( Fibrosis ) atau toksik ( Cyanide ) yang menyebabkan sel-sel
beta menjadi rusak.
2) Protein defisiensi pancreatic DM ( PDPD ) karena kekurangan
protein kronik menyebabkan hipofungsi sel beta pancreas
d. DM tipe lain
1) Penyakit pancreas seperti pancreacitis, Ca pancreas.
2) Penyakit hormonal seperti : acromengalli yang meningkat GH (
Growth Hormon ) yang merangsang sel-sel beta pancreas yang
menyebabkan sel-sel ini hiperaktif dan rusak.
F. Penatalaksanaan
1. Hindari stres
Stres adalah satu hal yang bisa menyebabkan gula darah
naik. Kondisi ini tak hanya terjadi pada orang dengan diabetes saja.
Orang yang tidak memiliki diabetes namun sedang mengalami
stres maka kadar gula darah didalam tubuhnya bisa meningkat.
Penngkatan kadar gula darah ini sebenarnya adalah respon alami
dari tubuh karena perubahan hormon ( adrenalin dan kortisol )
yang mempengaruhi kadar gula darah
2. Insulin
Pada DM tipe I yang tergantung pada insulin biasanya
digunakan human monocommponent Insulin ( 40 UI dan 100
Ui/ml Injeksi ), yang beredar adalah actrapid. Injeksi insulin juga
diberikan kepada penderita DM tipe II yang kehilangan berat
badan secara drastic.
Jenis insulin : insulin kerja cepat : regular insulin, cristalin zink,
dan semilente, insulin kerja sedang : NPH ( netral protamine
hagerdon), insulin lambat : PZI ( Protamine zinc insulin )
3. Edukasi
Penyuluhan diabetes adalah suatu proses pemberian
pengetahuan dan keterampilan bagi penderita DM, yang diperlukan
untuk merawat diri sendiri, mengatasi krisis, serta mengubah gaya
hidupnya agar dapat menangani penyakitnya dengan baik.
4. Diet
Tujuan utama pengaturan diet adalah membantu orang yang
dengan DM memperbaiki gizi dan olahraga untuk mendapatkan
control metabolic yang lebih baik, mempertahankan kadar glukosa
darah mendekati normal, memberikan energy yang cukup untuk
mencapai atau mempertahankan kadar glukosa darah mendekati
normal, memberikan energy yang cukup untuk mempertahankan
berat badan yang memadai, Latihan jasmani ( olahraga )
5. Olahraga
Olahraga selain dapat mengontrol kadar gula darah karena
membuat insulin bekerja lebh efektif. Olahraga juga membantu
menurunkan berat badan, memperkuat jantung, dan mengurangi
stress. Bagi pasien DM melakukan olahraga dengan teratur akan
lebih baik, tetapi jangan melakukan olahraga yang berat-berat.
Dianjurkan untuk latihan jasmani secara teratur 3-4 kali seminggu
selama kurang lebih 30 menit, yang sifatnya sesuai CRIPE
6. Pendampingan perawat
Konseling kesehatan ini merupakan suatu pola dengan
suatu system, cara kerja, bentuk atau model yang tepat.
Pendampingan berarti mendampingi yaitu suatu kegiatan menolong
yang karena suatu sebab butuh didampingi. Menurut Kemensos
pendampingan adalah kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat
dengan berperan sebagai fasilisator, komunikator, dan dinamisator.
Pendampinga dilakukan dengan cara melakukan perhatian,
menyampaikan pesan, memberikan solusi, menyampaikan layanan
atau bantuan, memberikan nasihat,merujuk menggerakan dan
bekerjasama. Hasil peneltian yang dilalukan Arif 2014 menunjukka
bahwa pendampingan terbukti untuk meningkatkan kepatuhan diet
pasien diabetes melitus.
G. Komplikasi
Komplikasi yang dapat muncul pada penyakit ini adalah :
a. Komplikasi metabolic
1) Ketoasidosis diabetic
2) HHNK ( hoperglikemik Hiperosmolar Non ketotik )
b. Komplikasi
1) Mikrovaskular kronis ( penyakit ginjal dan mata ) dan
neuropati
2) Makrovaskuler ( MCI, stroke, penyakit vaskuler perifer ).
( NANDA 2015 )
b) Observasi luka
Rasional : untuk mengetahui lokasi dimensi, kedalaman luka,
dan tanda-tanda infeksi
c) Ajarkan keluarga klien tentang luka dan perawatan luka
Rasional : agar pasien paham dan mengerti cara pengobatan
pada pasien DM secara mandiri
4. Resiko infeksi
Intervensi dan rasional :
a) Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
Rasional : untuk mengetahui produksi dan system kerja insulin
dalam tubuh
b) Gunakan sarung tangan proteksi
Rasional : untuk mencegah terjadinya cedera dan melindungi
pada saat melakukan tindakan
c) Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional : untuk mengurangi nyeri yang dirasakan klien
5. Retensi urine berhubungan dengan inkompit pengosongan kandung
kemih, spinter kuat dan poli urine
Intervensi dan rasional :
a) Bila masih terjadi inkontenensian kurangi waktu antara
berkemih yang telah direncanakan
Rasional : kapasitas kandung kemih mungkin tidak cukup
untuk menampung volume urine sehingga diperlukan untuk
lebih sering berkemih
b) Kaji kebiasaan pola berkemih dan gunakan catatan berkemih
sehari
Rasional : berkemih yang sering dapat mengurangi dorogan
beri distensi kandung kemih
c) Ajarkan untuk membatasi masukan cairan selama malam hari
Rasional : pembatasan pada malam hari dapat mengurangi
terajdinya enurasis
Huda Amin & Kusuma Hardhi. 2015. Asuhan Keperawatan Edisi Revisi Jilid 1.
IDF. IDF Diabetes Atlas Seventh Edition: International Diabetes Federation; 2015