N
DI DESA KUALA KEC. PESISIR TENGAH KAB. PESISIR BARAT
PROVINSI LAMPUNG
Disusun Oleh :
NIM : 210102191P
Mengetahui,
Ketua Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Universitas Aisyah Pringsewu
A. LATAR BELAKANG
Lima puluh tahun yang lalu osteoporosis sama sekali tidak dikenal
orang. Dokter hanya menganggap sebagai penyakit tulang yang tidak
lazim. Kini, dengan perkembangan teknologi radiologi yang semakin
canggih, dapat dideteksi adanya pengeroposan tulang. Sayangnya hingga
kini osteoporosis belum banyak mendapat perhatian. Kalau kasus
hipertensi hampir 90% yang diobati, maka tulang keropos tidak lebih dari
20% penderita yang memperoleh pengobatan dengan baik, yang lainnya
diabaikan begitu saja. Osteoporosis bukan sekedar masalah proses penuaan
biasa seperti wajah yang keriput atau rambut yang beruban, tapi
merupakan suatu penyakit (Siregar 2016)
Menurut data Internasional Osteoporosis Foundation (IOF), lebih
dari 30% wanita diseluruh dunia mengalami resiko patah tulang akibat
osteoporosis, bahkan mendekati 40%. Sedangkan pada pria, resikonya
berada pada angka 13%. Angka kejadian patah tulang (fraktur) akibat
osteoporosis diseluruh dunia mencapai angka 1,7 juta orang dan
diperkirakan angka ini akan terus meningkat hingga mencapai 6,3 juta
orang pada tahun 2050. Penderita osteoporosis di Eropa, Jepang, dan
Amerika adalah sebanyak 75 juta penduduk, sedangkan di Cina 84 juta
penduduk, dan ada 200 juta penderita osteoporosis diseluruh dunia
(Situmorang, 2020).
Faktor-faktor resiko osteoporosis yang tidak dapat diubah yaitu
usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga/keturunan, bentuk tubuh dan
sejarah patah tulang. Faktor–faktor resiko osteoporosis yang dapat diubah
adalah merokok, defisiensi vitamin dan gizi, gaya hidup, gangguan
makan (anoreksia nervosa), menopause dini, serta penggunaan obat-
obatan tertentu seperti kortikosteroid, glukokortikosteroid, serta diuretik
(Halodoc, 2020).
Di masyarakat, banyak informasi mengenai hanya perempuan atau
wanita yang mengalaminya.Hal ini menjadi pertanyaan, apakah presepsi
masyarakat benar atau salah.Hal ini perlu menjadi pemikiran agar
masyarakat dapat mengenal lebih baik mengenai penyakit yang sudah
sangat umum di masyarakat.
World Health Organization (WHO) memasukkan osteoporosis
dalam daftar 10 penyakit degeneratif utama di dunia.Tercatat bahwa
terdapat kurang lebih 200 juta pasien di seluruh dunia yang menderita
osteoporosis. Prevalensi osteoporosis di Indonesia tidak diketahui secara
pasti. Untuk memberikan gambaran umum terjadinya osteoporosis di
Indonesia, telah dilakukan tes saring menggunakan ultrasound bone
density di 5 kota besar. Hasilnya menunjukan bahwa dari keseluruhan
masyarakat yang dilakukan tes saring, 35% menunjukkan hasil yang
normal, 36% menunjukkan adanya osteopenia, sedangkan 29% telah
terjadi osteoporosis (Wardhana, 2012)
B. TUJUAN
1.Tujuan Umum
Setelah melakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan sasaran
dapat memahami dan mengeti tentang osteoporosis
2.Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang osteoporosis, para lansia dapat :
a. Menyebutkan pengertian osteoporosis dengan benar.
b. Menyebutkan tanda dan gejala osteoporosis dengan benar.
c. Menyebutkan faktor resiko penyebab osteoporosis dengan benar.
d. Menyebutkan bagaimana cara mencegah osteoporosis dengan benar.
e. Menyebutkan makanan yang dianjurkan untuk mencegah
osteoporosis dengan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Pengertian Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat
khas berupa masa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang
dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya
menimbulkan kerapuhan tulang (Wiarto, Giri, 2017).
Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang
menurun. Kondisi ini membuat tulang menjadi keropos dan rentan
retak. Osteoporosis umumnya baru diketahui setelah ditemukan retak
pada tulang, setelah pasien mengalami jatuh ringan. Retak pada
pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang adalah kasus
yang paling banyak ditemui pada penderita osteoporosis ( Alodokter,
2019)
A. Data Pengkajian
1. Identitas
Umur : 53 Th
Pekerjaan : pedagang
Suku/Bangsa : Lampung/Indonesia
Agama : Islam
2. Keluhan utama
3. Riwayat Menstruasi
Lama : 7 Hari
Desminorea : ( ) Ya , ( ) Tidak
B. Objektif
C. Perumusan Masalah
Di kecamatan pesisir tengah kabupaten pesisisr barat tepatnya di
desa sukanegara terdapat masalah kesehatan pada lansia yaitu
osteoporosis, salah satunya pada Ny. N.maka dari itu rumusan masalah
terhadap Ny.N adalah Bagaimana cara mengatasi lansia yang belum
mengerti tentang osteopotosis,cara mengatasi gejala osteoporosis dan
cara mencegahnya?
D. Prioritas Masalah
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada Ny. N dapat
disimpulkan prioritas masalah yaitu Ny. N belum mengetahui tentang
osteoporosis, cara mengatatasinya dan cara mencegahanya.
E. Perencanaan
1. Menjelaskan pengertian osteoporosis dengan benar.
2. Menjelaskan tanda dan gejala osteoporosis dengan benar.
3. Menjelaskan faktor resiko penyebab osteoporosis dengan benar.
4. Menjelaskan bagaimana cara mencegah osteoporosis dengan benar.
5. Menjelaskan makanan yang dianjurkan untuk mencegah
osteoporosis dengan benar.
F. Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Rabu / 30 October 2021
Waktu : 13.30 WIB
1. Menjelaskan pengertian osteoporosis, yaitu : penyakit tulang yang
mempunyai sifat-sifat khas berupa masa tulang yang rendah disertai
mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang
dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun
2. Menjelaskan tanda dan gejala menopause yaitu perubahan tinggi badan
terjadinya patah tulang di pergelangan tangan, tulang belakang atau
panggul setelah terjatuh atau trauma yang ringan
3. Menjelaskan faktor resiko penyebab osteoporosis yaitu
Hormon seks. Kadar estrogen yang rendah berkaitan dengan
siklus menstruasi yang bolong-bolong maupun menopause dapat
menyebabkan osteoporosis pada perempuan. Sedangkan pada
laki-laki, kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan
osteoporosis. Hal ini dapat dimodifikasi dengan perubahan pola
makan dan juga terapi hormonal.
Anoreksia nervosa. Pada anoreksia nervosa, tubuh tidak
mendapatkan nutrisi yang seharusnya, sehingga kekurangan
komponen yang dibutuhkan untuk menjaga kepadatan tulang.
Konsumsi kalsium dan vitamin D yang kurang dapat
menyebabkan tulang menjadi rapuh.
Penggunaan obat-obatan tertentu
Kurangnya aktivitas fisik Merokok
Alkohol
Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:
Jenis kelamin. Perempuan lebih rentan mengalami osteoporosis
daripada pria
Usia. Sebagai penyakit degeneratif, osteoporosis menyerang
individu dengan usia lanjut sekitar 40 tahun ke atas
Ukuran tubuh yang kecil dan kurus pada perempuan
Perempuan dengan etnis Kaukasia dan Asia memiliki risiko
paling tinggi dibanding perempuan Hispanik dan kulit hitam
Riwayat keluarga dengan osteoporosis
4. Menjelaskan bagaimana cara mencegah osteoporosis yaitu
Rajin berolah raga (aktifitas fisik)
Upayakan mencapai berat tubuh yang ideal
Penuhi kebutuhan nutrisi tulang dengan menambah Kalsium
dan vitamin D
Hilangkan kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol
dan kafein.
Berjemur ± 15 menit di bawah sinar matahari pagi atau sore
hari, membantu tubuh untuk mensintesa atau membuat vitamin
D-nya sendiri.
Upayakan menghindari cedera (khususnya jatuh)
5. Menjelaskan makanan yang dianjurkan untuk mencegah
osteoporosis yaitu
Susu :
Susu merupakan sumber utama kalsium serta vitamin D. Untuk
menjaga kesehatan tubuh, minumlah susu yang rendah lemak agar
kebutuhan kalsium terpenuhi tanpa perlu kawatir tubuh Anda akan
menjadi gemuk. Anda pun bisa mendapatkan asupan kalsium dari
produk-produk olahan susu seperti keju, es krim dan lain-lain.
Kacang-kacangan
Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang tanah
kaya akan magnesium yang membantu pembentukan kalsium.
Walnut, kaya akan asam lemak omega-3 dan alphalinoleic acid
yang membantu menguatkan tulang.
Wortel
Wortel kaya akan alpha-carotene, betacarotene dan
betacryptoxanthin yang baik untuk mempertahankan kekuatan
tulang. Cuci bersih buah wortel dan makanlah dalam keadaan
masih mentah.Wortel mentah punya manfaat lebih baik bila
dibandingkan yang sudah dimasak matang.Anda juga dapat
mengonsumsi wortel sebagai campuran salad.Usahakan untuk
mengonsumsi wortel setiap hari agar memiliki tulang yang kuat.
Sayuran yang berdaun hijau
Sayuran hijau banyak mengandung vitamin C yang berguna dalam
memproduksi sel-sel pembentuk tulang. Selain vitamin C, sayuran
hijau juga mengandung vitamin K yang masuk ke dalam kategori
vitamin B kompleks. Selain berperan dalam proses pembekuan
darah, vitamin B kompleks juga bisa meningkatkan kesehatan
tulang. Kekurangan vitamin B dapat melemahkan tulang sehingga
penting untuk memenuhi asupan vitamin B agar kepadatan tulang
tetap terjaga
Ikan
Ikan jenis sarden dan salmon mengandung vitamin D dan asam
lemak omega-3. Mengonsumsi jenis ikan tersebut bisa menguatkan
tulang dan menjaga kepadatan tulang, sehingga meminimalkan
risiko osteoporosis
Roti
Roti mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga bisa menahan
rasa lapar lebih lama. Selain karbohidrat, roti juga mengandung
vitamin B1, B2, zat besi, dan kalium yang berguna untuk menjaga
kesehatan tulang
G. Evaluasi
1. Lansia dapat menyebutkan pengertian osteoporosis dengan benar
2. Lansia dapat menyebutkan tanda dan gejala osteoporosis dengan
benar
3. Lansia dapat menyebutkan faktor resiko penyebab osteoporosis
dengan benar
4. Lansia dapat menyebutkan bagaimana cara mencegah
osteoporosis dengan benar
5. Lansia dapat menyebutkan makanan yang dianjurkan untuk
mencegah osteoporosis dengan benar
BAB IV
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Osteoporosis adalah penyakit rapuh tulang yang ditandai dengan
hilangnya kepadatan tulang sehingga tulang mudah patah serta tidak
tahan dengan benturan ringan. Sebenarnya osteoporosis tidak hanya
menimpa kaum wanita saja, pria pun dapat mengalami penyusutan
kepadatan tulang setelah mencapai usia tua. Akan tetapi wanita
mempunyai peluang lebih besar dibanding pria, karena penyusutan
tulang sangat banyak dipengaruhi oleh hormone Sekitar 80% persen
penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda
yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea).
Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko
terkena osteoporosisrogen.
Berdasarkan yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian osteoporosis diketahui bahwa aktifitas fisik sangat bermanfaat
untuk mencegah terjadinya osteoporosis karena aktifitas yang
melibatkan beban tubuh dapat meningkatkan kesehatan tulang,
merangsang pembentukan tulang, menjaga tulang tetap kuat serta dapat
menurunkan resiko jatuh dan luka pada tulang.
B. SARAN
Sebaiknya sejak dini kita harus memperhatikan pola makan dengan
cara mengkonsumsi kalsium yang cukup, berhati-hati mengkonsumsi
obat, membatasi konsumsi garam, mencukupi konsumsi vitamin D, dan
rutin aktifitas fisik karena untuk mencegah terjadinya osteoporosis
dengan aktifitas yang melibatkan beban tubuh dapat meningkatkan
kesehatan tulang, merangsang pembentukan tulang, menjaga tulang
tetap kuat serta dapat menurunkan resiko jatuh dan luka pada tulang.
DAFTAR PUSTAKA
www.amazine.co/6116/bahaya-osteporosis-efek-negatif-osteoporosis-pada-
tubuh/diakses 21 Desember 2020
Wiarto, Giri, (2017). Nyeri Tulang dan Sendi. Yogyakarta. Gosyen Publishing
Oleh :
HERA MALINDA
NPM : 210102191P
III. Pokok Materi
1. Pengertian osteoporosis.
2. Tanda dan gejala osteoporosis.
3. Faktor resiko yang mempengaruhi osteoporosis.
4. Cara mencegah Osteoporosis.
5. Makanan yang dianjurkan untuk mencegah osteoporosis.
IV. Kegiatan
a. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
b. Langkah langkah kegiatan :
www.amazine.co/6116/bahaya-osteporosis-efek-negatif-
osteoporosis-pada-tubuh/diakses 21 Desember 2020
Sapardan (201
5). Mengenal oesteoporosis Primer. Klik dokter.com rubrik.
Diakses 21 Desember 2020
VI. Evaluasi
a. Cara : Lisan
b. Jenis : Pertanyaan terbuka
c. Waktu : Setelah penyuluhan
d. Soal :
1. Sebutkan pengertian osteoporosis?
2. Sebutkan tanda dan gejala osteoporosis?
3. Sebutkan faktor yang mempengaruhi osteoporosis?
4. Sebutkan cara mencegah osteoporosis?
5. Sebutkan makanan apa yang baik untuk mencegah
osteoporosis.
MATERI OSTEOPOROSIS
A. Pengertian osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai
sifat-sifat khas berupa masa tulang yang rendah, disertai mikro
arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat
akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang (Wiarto, Giri, 2017)
Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang
menurun. Kondisi ini membuat tulang menjadi keropos dan rentan
retak. Osteoporosis umumnya baru diketahui setelah ditemukan
retak pada tulang, setelah pasien mengalami jatuh ringan. Retak
pada pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang
adalah kasus yang paling banyak ditemui pada penderita
osteoporosis ( Alodokter, 2019)
1. Susu :
Susu merupakan sumber utama kalsium serta vitamin D. Untuk
menjaga kesehatan tubuh, minumlah susu yang rendah lemak agar
kebutuhan kalsium terpenuhi tanpa perlu kawatir tubuh Anda akan
menjadi gemuk. Anda pun bisa mendapatkan asupan kalsium dari
produk-produk olahan susu seperti keju, es krim dan lain-lain.
2. Kacang-kacangan
Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang tanah
kaya akan magnesium yang membantu pembentukan kalsium.
Walnut, kaya akan asam lemak omega-3 dan alphalinoleic
acid yang membantu menguatkan tulang.
3. Wortel
alpha-carotene, betacarotene dan betacryptoxanthin yang baik
untuk mempertahankan kekuatan tulang. Cuci bersih buah wortel
dan makanlah dalam keadaan masih mentah.Wortel mentah punya
manfaat lebih baik bila dibandingkan yang sudah dimasak
matang.Anda juga dapat mengonsumsi wortel sebagai campuran
salad.Usahakan untuk mengonsumsi wortel setiap hari agar
memiliki tulang yang kuat.
5. Ikan
Ikan jenis sarden dan salmon mengandung vitamin D dan asam
lemak omega-3. Mengonsumsi jenis ikan tersebut bisa menguatkan
tulang dan menjaga kepadatan tulang, sehingga meminimalkan
risiko osteoporosis
6. Roti
Roti mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga bisa menahan
rasa lapar lebih lama. Selain karbohidrat, roti juga mengandung
vitamin B1, B2, zat besi, dan kalium yang berguna untuk menjaga
kesehatan tulang.
DOKUMENTASI PENYULUHAN
sss