Adoc - Pub Makalah Ekonomi Mikro Konsep Tentang Penawaran Dan
Adoc - Pub Makalah Ekonomi Mikro Konsep Tentang Penawaran Dan
DISUSUN OLEH:
KURNI RAHMAWATI
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah “EKONOMI MIKRO”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah EKONOMI MIKRO diprogram
studi Perbankan Syari’ah. Selanjutnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada bapak
Imahda Khoiri Furqon, M. IE selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Mikro dan
kepada segenam pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penyusunan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………....... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………….......... 1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………….. 2
C. TUJUAN MASALAH……………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN…………………………………………………………….... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perekonomian ada pula yang dikatakan dengan keseimbangan dan elastisitas.
Keseimbangan bisa juga disebut dengan harga pasar, dimana keseimbangan merupakan harga
yang terjadi sebagai akibat interaksi permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaa dan penawaran jika ada perubahan harga, secara umum elastisitas adalah suatu
pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/ respon dari jumlah barang yang diminta/
ditawarkan akibat perubahan factor yang mempengaruhinya.
B. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi permasalahan dalam penyusunan makalah ini penulis akan membahas tentang:
1. apa pengertian dari permintaan dan penawaran beserta konsep yang terdapat didalamnya
C. TUJUAN
2. penyusun dapat memahami apa yang dimaksud dari pokok pembahasan tersebut
PEMBAHASAN
Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk
membeli barang yang bersangkutan atau sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu
harga dalam waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau
ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Hukum permintaan adalah semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin
banyak barang tersebut yang diminta dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu
barang akan semakin sedikit permintaan barang tersebut (ceteris paribus). Hukum tersebut
setara dengan; bila harga naik maka penawaran naik, penawaran sedikit bila harga turun
(hukum penawaran). Oleh karena itu permintaan dan penawaran merupakan hal yang saling
berkaitan. Hukum permintaan tersebut memberikan gambaran bahwa konsumen (pembeli)
akan berlaku semakin konsumtif terhadap barang maka barang tersebut makin banyak
diminta. Hal ini terjadi karena mereka ingin mendapatkan suatu kepuasan berupa keuntungan
yang sebanyak-banyaknya. Namun, jika harga mulai menaik (tinggi) konsumen tidak lagi
mementingkan suatu barang tersebut dengan barang yang lebih murah. Misalnya, dalam kurun
waktu tertentu permintaan terhadap kacang kedelai menurun dikarenakan harga yang semakin
meningkat. Sehingga para pengusaha atau pembuat tempe sementara berhenti untuk tidak
memproduksi tempe. Jika terjadi suatu permintaan yang tak terhingga atau melebihi batas
maka hal ini akan menjadikan suatu kondisi berupa kelangkaan barang (kebutuhan/keinginan
seseorang atau masyarakat lebih besar daripada tersedianya barang dan jasa tersebut).
Kelangkaan barang ini terjadi ketika harga barang yang sangat murah banyak diminta
oleh para konsumen sehingga menimbulkan kelangkaan terhadap barang tersebut. Karena
kelangkaan tersebut maka harga yang sebelumnya jauh lebih murah, lambat laun akan
meningkat. Dalam hukum permintaan dijelaskan bahwa semakin rendah tingkat harga suatu
barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Hal yang berbeda
justru terjadi pada saat hari raya tiba, pada saat hari raya harga-harga barang semakin naik
tetapi permintaan juga semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena para pelaku ekonomi
(khususnya para pelaku rumah tangga) memerlukan kebutuhkan yang lebih besar dari kondisi
yang sebelumnya. Dalam menghadapi hari raya semua orang yang merayakan membutuhkan
segala sesuatunya lebih banyak jika dibandingkan hari biasanya, sehingga hal ini
dimanfaatkan bagi para pedagang untuk mengambil untung yang sebesar-besarnya. Hal
tersebut sangat bertentangan dengan hukum permintaan ekonomi. Jadi hukum permintaan
tidak berlaku mutlak pada asumsi ceteris paribus.
Hukum penawaran
Hukum penawaran adalah semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin
banyak jumlah barang yang ditawarkan, dengan anggapan cateris paribus. Apabila harga naik,
maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan meningkat. Jika harga barang atau jasa turun,
maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berkurang. Hukum penawaran berbanding
lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris paribus. Semakin
banyak penawaran harga cenderung turun. Harga akan naik bila penawaran sedikit. Semakin
tinggi harga semakin banyak pula penawaran yang dilakukan dengan anggapan ceteris
paribus. Setara dengan; bila harga naik maka permintaan turun, permintaan semakin banyak
bila harga turun (hukum permintaan).
1. Biaya produksi dan tekhnologi yang diharapkan. Jika biaya produksi/pembuatan suatu
produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga
jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk
tidak laku terjual, dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan
biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan perusahaan. Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya
(profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar
sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai
pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan
yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap. Jika ada produk pesaing sejenis
di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk
yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun
dikurangi.
5. Prediksi/ perkiraan harga dimasa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri
dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual
lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
Konsep Keseimbangan dan Elastisitas
1. Keseimbangan
Harga keseimbangan (harga Pasar) merupakan harga yang terjadi sebagai akibat
interaksi permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar, maka harga keseimbangan disebut
harga pasar. Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar menawar antara pembeli dan
penjual. Hasil tawar menawar antara pembeli dengan penjual dinamakan pasar, dalam ilmu
ekonomi disebut harga keseimbangan atau equilibrium.
Prosesnya berawal dari adanya interaksi antara pembeli (permintaan) dan penjual
(penawaran) yang dilakukan secara wajar.
Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara
penjual dan pembeli.
Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh
pembeli maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual.
Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan
penawaran.
Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan
permintaan
Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya
faktor yang menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual.
Peranan harga pasar dalam:
1. Menunjukkan perubahan kebutuhan masyarakat
2. Membantu menentukan penawaran
3. Menggerakkan pengusaha untuk berkreasi terhadap perubahan permintaan.
Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur
derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat
perubahan faktor yang mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka
dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu:
2. elastisitas silang
- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. jangka waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
- Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen
tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
- Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun
perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam
presentase yang relative kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
- Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam
jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat
segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4. Kemudian substitusi faktor produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin
elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja
ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga.
Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan
penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah
barang yang akan dijualnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Konsep permintaan adalah semakin rendah tingkat harga suatu barang akan
semakin banyak barang tersebut yang diminta dan sebaliknya. Semakin tinggi
tingkat harga suatu barang akan semakin sedikit permintaan barang tersebut
(ceteris paribus).
Konsep penawaran adalah semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan
semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, dengan anggapan cateris
paribus. Apabila harga naik, maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
meningkat. Jikaharga barang atau jasa turun, maka jumlah barang atau jasa
yang ditawarkan berkurang.
Konsep keseimbangan adalah
Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara
penjual dan pembeli.
Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh
pembeli maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual.
Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan
penawaran.
Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan
permintaan
Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya
faktor yang menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual.
Konsep elastisitas adalah
1. elastisitas harga permintaan
2. elastisitas silang
3. elastisitas pendapatan (pembeli/konsumen)
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta Utara: PT RajaGrafindo Persada,
2004, hal 101-120.
http://dila-dilu.blogspot.com/2013/03/keseimbangan-dan-elastisitas-harga.html
http://xcacingpanasx.blogspot.com/2012/11/harga-keseimbangan-dan-elastisitas.html
http://hartonookey.wordpress.com/2011/10/25/konsep-permintaan-dan-penawaran/