Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEDESAAN DI DESA

KAUNERAN 1 KECAMATAN SONDER

APRILIA OLBATA
JOORIE M. RURU
NOVIE PALAR

Abstract:The implementation of the Rural Development Program is one form of the government in
developing villages. With rural development, it is expected that a change will occur in various aspects,
including efforts to improve the welfare of the community through the pace of economic growth. The
purpose of this study is to determine the level of effectiveness and the factors that influence it. To measure
the level of effectiveness, researchers use three measures of effectiveness according to Ducan, who is
quoted by Richard M. Steers in his book "Organizational Effectiveness" (2005), namely the level of
achievement of objectives, integration, and adaptation to the Effectiveness of the Implementation of Rural
Development Programs in Kauneran 1 Village, Sonder District. Researchers strive to be able to observe
and analyze the development progress that has been planned. Among them by observing based on the
results of interviews of 15 informants who are the village government, community figures, religious
leaders, and the surrounding community. Based on the results of the study, it can be seen that with the
development of the right target, it has increased the pace of the economy in the local community.

Keywords : Effectiveness, Rural Development.

PENDAHULUAN perencanaan dan pelaksanaan (implementasi)


Dari pengalaman-pengalaman program/proyek pembangunan yang
pelaksanaan sejumlah program pembangunan dikerjakan dalam masyarakat lokal.
pedesaan dengan beberapa penyebab Dimaklumi bahwa anggaran pembangunan
kegagalannya mengundang sejumlah yang tersedia adalah relatif terbatas
pertanyaan mendasar tentang apa sedangkan program/proyek pembangunan
sesungguhnya pembangunan pedesaan itu, yang dibutuhkan (yang telah direncanakan)
pembangunan bertujuan untuk jumlahnya relatif banyak, maka perlu
mensejahterakan masyarakat desa, tapi dilakukan peningkatan pertisipasi masyarakat
apakah masyarakat desa ikut terlibat secara untuk menunjang implementasi
penuh dan mendapatkan manfaat sehingga pembangunan program/proyek di
hasil pelaksanaan berbagai program masyarakat. Maka keterlibatan atau
pembangunan pedesaan telah efektif partisipasi dari masyarakat dalam proses
mengubah taraf kesejahteraan masyarakat pembangunan mulai dari perencanaan,
desa. Sejalan dengan pernyataaan diatas, pelaksanaan, sampai pada evaluasi hasil
maka pembangunan pedesaan yang telah pembangunan sangat penting utamanya di
dilaksanakan maupun yang akan tingkat desa.
dilaksanakan tidak dapat berjalan begitu saja Efektivitas pelaksanaan program
tanpa didukung oleh partisipasi masyarakat. pembangunan di desa Kauneran I masih
Salah satu masalah mendasar dalam proses terdapat masalah-masalah, keterbatasannnya
penyelenggaraan pemerintahan desa adalah infrastruktur sudah menjadi masalah yang
bagaimana membangun atau menciptakan lama dihadapi oleh pemerintah terutama
mekanisme pemerintahan yang dapat dalam pembangunan pedesaan. Infrastuktur
mengemban misinya dalam mewujudkan yang terbatas menyebabkan terganggunya
masyarakat yang sejahtera secara sistem pemerintahan di perdesaan, ini
berkeadilan. merupakan suatu masalah yang serius. Di
Partisipasi anggota masyarakat desa Kauneran 1 belum memiliki kantor desa
adalah ketertiban anggota masyarakat dalam sehingga aktivitas dari Kepala Desa dan
pembangunan, meliputi kegiatan dalam perangkat masih berlangsung di rumah

28
Kepala Desa, saat ini sementara di bangun dapat dinilai dengan berbagai cara dan
kantor desa tetapi sudah 5 tahun namun mempunyai kaitan yang erat dengan efisiensi.
belum selesai juga. Berdasarkan apa yang Menurut Mahmudi (2005:92) Efektivitas
dapat penulis lihat, maka penulis ingin merupakan hubungan antara output dengan
menguraikan permasalahan yang tujuan, semakin besar kontribusi
mengakibatkan pembangunan di desa (sumbangan) output terhadap pencapaian
Kauneran 1 seperti tidak berjalan secara baik, tujuan, maka semakin efektif organisasi,
yang di jumpai bahwa fokus pembangunan program atau kegiatan. Berdasarkan pendapat
hanya pada pembangunan sarana prasaran tersebut, bahwa efektivitas mempunyai
yang bersifat meningkatkan kesejahteraan hubungan timbal balik antara output dengan
masyarakat dengan demikian sepertinya tujuan. Semakin besar kontribusi
pemerintah kehilangan fokus untuk output,maka semakin efektif suatu program
menyelesaikan gedung kantor desa yang atau kegiatan.
sebenarnya menjadi pusat pemerintahan, Moenir (2006:166) Efektivitas, pada
pusat pelayanan masyarakat, dan pusat sisi lain, menjadi kemampuan untuk memilih
kemasyarakatan. Peneliti memperhatikan sasaran hasil sesuai. Seorang manajer efektif
berbagai pembangunan yang sementara di adalah satu yang memilih kebenaran untuk
laksanakan di antaranya pembangunan jalan melaksanakan. Berdasarkan penjelasan di
setapak, pembangunan drainase, atas, bahwa efektivitas lebih memfokuskan
pembangunan pengerasan jalan, pada akibat atau pengaruh sedangkan
pembangunan betonisasi jalan, pembangunan efisiensi menekankan pada ketepatan
penampungan bak air bersih serta pengadaan mengenai sumber daya, yaitu mencakup
air bersih guna mencukupkan konsumsi air anggaran, waktu, tenaga, alat dan cara supaya
bersih bagi masyarakat. Dengan demikian dalam pelaksanaannya tepat waktu. Lebih
ada berbagai kendala dan permasalahan yang lanjut menurut Agung Kurniawan (2005:105)
mendorong terjadinya pembangunan akibat dalam bukunya Transformasi Pelayanan
desakan masyarakat yang bersumber dari Publik mendefinisikan efektivitas, sebagai
aspek kebutuhan bagi masyarakat desa dan berikut: “Efektivitas adalah kemampuan
Hukum tua kurang beradaptasi dengan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan
masyarakat sehingga masyarakat bermasa program atau misi) dari pada suatu organisasi
bodoh dalam setiap pembangunan di desa atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan
Kauneran 1. atau ketegangan diantara pelaksanaannya.”
Berdasarkan penelitian di atas maka Efektivitas merupakan keadaan yang
penulis tertarik untuk meneliti permasalahan berpengaruh terhadap suatu hal yang
dan kendala yang menyangkut dengan berkesan, kemanjuran, keberhasilan usaha,
Efektivitas Pelaksanaan Program tindakan ataupun hal yang berlakunya. Hal
Pembangunan Pedesaan di Desa Kauneran 1. yang sama juga dikemukakan oleh Supriyono
TINJAUAN PUSTAKA (200:29) dalam bukunya Sistem
A. Konsep Efektivitas Pengendalian Manajemen mendefinisikan
1. Pengertian Efektivitas pengertian efektivitas, sebagai berikut:
Efektivitas berasal dari kata efektif “Efektivitas merupakan hubungan antara
yang mengandung pengertian dicapainya keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan
keberhasilan dalam mencapai tujuan yang sasaran yang mesti dicapai, semakin besar
telah ditetapkan. Efektivitas selalu terkait konstribusi daripada keluaran yang
dengan hubungan antara hasil yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran
diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya tersebut, maka dapat dikatakan efektif pula
dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari unit tersebut.” Dengan demikian efektivitas
berbagai sudut pandang (view point) dan merupakan suatu tindakan yang mengandung

29
pengertian mengenai terjadinya suatu efek meningkatkan segenap sumber daya yang di
atau akibat yang dikehendaki dan lakukan secara berencana dan berkelanjutan
menekankan pada hasil atau efeknya dalam dengan prinsip daya guna yang merata dan
pencapaian tujuan. berkeadilan.
2. Ukuran Efektivitas 2. Ruang Lingkup Pembanguan Pedesaan
Keluaran (output) yang dihasilkan Pengembangan perdesaan mempunyai ruang lingkup
lebih banyak bersifat keluaran (output) tidak sebagai berikut
berwujud (intangible) yang tidak mudah (a) Pembangunan sarana prasarana perdesaan
untuk dikuantifikasi, maka pengukuran (b) Pemberdayaan masyarakat
efektivitas sering menghadapi kesulitan. (c) Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
Kesulitan dalam pengukuran efektivitas manusia
tersebut karena pencapaian hasil (outcome) (d) Penciptaan lapangan kerja, kesempatan,
seringkali tidak dapat diketahui dalam pendapatan kususnya pada masyarakat miskin
jangka pendek, akan tetapi dalam jangka 3. Ciri-Ciri dan Prinsip Pembangunan Pedesaan
panjang setelah program berhasil, sehingga Pembangunan desa dengan berbagai
ukuran efektivitas biasanya dinyatakan secara masalahnya merupakan pembangunan yang
kualitatif (berdasarkan pada mutu) dalam berlangsung menyentuh kepentingan
bentuk pernyataan saja (judgement), artinya bersama. Dengan demikian desa merupakan
apabila mutu yang dihasilkan baik, maka titik sentral dari pembangunan nasional
efektivitasnya baik pula. menurut Duncan Indonesia. Oleh karena itu pembangunan
dalam bukunya Richard M. Steers (2005) desa itu harus meliputi berbagai aspek
mengatakan mengenai ukuran efektivitas, kehidupan dan penghidupan artinya harus
sebagai berikut: melibatkan semua komponen yaitu dari pihak
(a) Pencapaian Tujuan masyarakat dan pemerintah, dan harus
(b) Integrasi langsung secara terus menerus demi
(c) Adaptasi tercapainya kebutuhan pada masa sekarang
dan masa yang akan datang. Pembangunan
B. Konsep Pembangunan Desa pedesaan seharusnya menerapkan pninsip-
1. Definisi Pembangunan prinsip yaitu:
Pembangunan pedesaan adalah (a) Transparansi
pembangunan berbasis pedesaan dengan (b) Partisipatif
mengedepankan kearifan lokal kawasan (c) Dapat dinikmati masyarakat
pedesaan yang mencakup struktur demografi (d) Dapat dipertanggungjawabkan
masyarakat, karakteristik sosial budaya, (e) Berkelanjutan
karakterisktik fisik/geografis, pola kegiatan 4. Tujuan dan Sasaran Pembanguan Desa
usaha pertanian, pola keterkaitan ekonomi Tujuan pembangunan desa
desa-kota, sektor kelembagaan desa, dan dinyatakan di dalam pasal 78 ayat (1), yaitu
karakteristik kawasan pemukiman. Menurut “meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Siagian (2006) Menurutnya suatu usaha atau Desa dan kualitas hidup manusia serta
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan penanggulangan kemiskinan melalui
yang berencana dan dilakukan secara sadar pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan
oleh suatu bangsa Negara. Menurut Deddy T. sarana dan prasarana Desa, pengembangan
Tikson (2005) Bahwa pembangunan nasional potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan
dapat pula diartikan sebagai transformasi sumber daya alam dan lingkungan secara
ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja berkelanjutan.” Tujuan pembangunan
melalui kebijakan dan strategi menuju arah pedesaan jangka panjang adalah peningkatan
yang diinginkan. Menurut Effendi (2002:2) kesejahteraan masyarakat pedesaan secara
pembangunan ialah suatu upaya langsung melalui peningkatan kesempatan

30
kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan (e) Membina kehidupan masyarakat desa.
berdasarkan pendekatan bina lingkungan, (f) Membina perekonomian desa.
bina usaha dan bina manusia, dan secara (g) Mengoordinasikan pembangunan desa
tidak langsung adalah meletakkan dasar- secara partisipatif.
dasar yang kokoh bagi pembangunan (h) Mewakili desanya di dalam dan di luar
nasional. Tujuan pembanguan pedesaan pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
jangka pendek adalah untuk meningkatkan hukum untuk mewakili sesuai dengan
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan peraturan perundang undangan.
ekonomi dan pemanfaatan sumberdaya 2. Tugas Pemerintah Desa
manusia dan sumberdaya alam. Sasaran (a) Memegang teguh dan mengamalkan
pembangunan pedesaan adalah terciptanya: Pancasila, melaksanakan
(a) Peningkatan produksi dan produktivitas UUD 1945 serta mempertahankan dan
(b) Percepatan pertumbuhan desa memelihara keutuhan Negara Kesatuan
(c) Peningkatan keterampilan dalam Republik Indonesia.
berproduksi dan pengembangan lapangan (b) Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
(d) kerja dan lapangan usaha produktif. (c) Memelihara ketenteraman dan ketertiban
(e) Peningkatan prakarsa dan partisipasi masyarakat.
masyarakat. (d) Melaksanakan kehidupan demokrasi.
(f) Perkuatan kelembagaan. (e) Melaksanakan prinsip tata pemerintahan
C. Konsep Desa desa yang bersih dan bebas dari kolusi,
Pengertian desa berdasarkan korupsi dan nepotisme.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (f) Menjalin hubungan kerja dengan seluruh
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mitra kerja pemerintahan desa.
memiliki batas-batas wilayah yang (g) Menaati dan menegakkan seluruh
berwenang untuk mengatur dan mengurus peraturan perundang undangan.
kepentingan masyarakat setempat, (h) Menyelenggarakan administrasi
berdasarkan asal usul dan adat istiadat pemerintahan yang baik.
setempat yang diakui dan hormati dalam (i) Melaksanakan dan
Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan mempertanggungjawabkan pengelolaan
Republik Indonesia. Berdasarkan uraian keuangan desa.
diatas, Kepala Desa adalah pemimpin desa (j) Melaksanakan urusan yang menjadi
yang bertanggung jawab dalam kewenangan desa.
penyelenggaraan pemerintahan desa, (k) Mendamaikan perselisihan masyarakat di
pelaksana pembangunan dan pembinaan desa.
kemasyarakatan. (l) Mengembangkan pendapatan masyarakat
1. Wewenang Pemerintah Desa dan desa
(a) Memimpin penyelenggaraan
METODE PENELITIAN
pemerintahan berdasarkan kebijakan
Metode ini menggunakan metode penelitian
yang ditetapkan bersama Badan
bersifat deskriptif kualitatif. Informan yaitu 1
Perwakilan Desa (BPD).
orang Hukum Tua, 1 orang Sekertaris Desa, 2
(b) Mengajukan rancangan peraturan desa.
orang Badan Permusyawaratan Desa, 4 orang
(c) Menetapkan peraturan desa yang telah
Aparatur Desa , 4 orang Tokoh Masyarakat,
mendapat persetujuan bersama BPD.
dan 3 orang Masyarakat. Teknik
(d) Menyusun dan mengajukan rancangan
Pengumpulan Data yan dipakai yaitu Teknik
peraturan desa mengenai Anggaran
Wawancara, Teknik Pengamatan/Obsevasi,
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)
dan Teknik Dokumentasi. Serta Teknik
untuk dibahas dan ditetapkan bersama
BPD.

31
Analisis yang di pakai yaitu Reduksi Data, sosialisasi merupakan faktor yang paling
Penyajian Data, serta Penarik Kesimpulan. utama. Dalam hal ini dapat dilihat
kurangnya sosialisasi dalam menentukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
proses pembangunan yang dalam hal ini
Hasil Wawancara
pendanaanya bersumber dari swadaya
Berdasarkan deskriptif dari hasil
masyarakat.
wawancara dengan narasumber di atas, maka
(c) “Adaptasi merupakan kemampuan dari
berikut adalah rangkuman dari semua
organisasi untuk menyesuaikan dengan
narasumber berdasarkan indikator :
lingkungan sekitar. Hal ini juga
(a) “Pencapaian tujuan di desa kauneran 1,
merupakan bagian yang utama dalam
dapat dilihat dari hasil akhir dan dampak
mencapai tingkat keberhasilan dari visi
yang di timbulkannya, baik dampak
yang ada di desa Kauneran 1. Misalkan
positif dan dampak negatif. Dari segi
pembangunan drainase air untuk
dampak positif ialah dapat menunjukan
pengairan air menuju sawah-sawah
kinerja pemerintah dalam membangun
masyarakat. Ini membutuhkan
desa dan mesejahterakan masyarakat,
perhitungan yang tepat untuk mengukur
sekalipun kinerja yang di hasilkan belum
kemiringan tanah agar dapat memberi
begita luarbiasa hasilnya. Dengan
kekuatan volume air yang cukup untuk
demikian dapat terlihat tingkat
mengairi sawah, sehingga dengan
keberhasilan pemerintah desa dalam
pengairan yang baik akan menambah
mencapai tujuan. Positifnya ialah banyak
keunungan pada masa panen. Untuk itu
pekerjaan dalam desa yang sudah terlihat
akan menambah pendapatan dari para
hasilnya baik dalam bentuk fisik maupun
petani sawah. Oleh sebab itu pemerintah
nonfisik. Namun dari segi negatifnya
harus mampu menyesuaikan setiap
telah muncul beberapa penilaian dari
keputusan dengan kebutuhan yang ada di
masyarkat tentang pelaksanaan program
masyarakat dan harus mampu
pembangunan di desa terhenti atau
menyesuaikan pembangunan berdasarkan
kualitas pembangunannya tidak bertahan
dana yang tersedia sehingga dapat
lama. Namun yang menjadi
memeberi hasil yang maksimal. Telah
permasalahan adalah kurangnya
dilihat bahwa adaptasi terjadi karena
pergerakkan pemerintah untuk
adanya perubahan-perubahan yang
mendorong masyarakat supaya dapat
terjadi dengan sendirinya atau akibat dari
bersama-sama mendanai pembangunan
adanya campur tangan dari pihak-pihak
gedung kantor desa yang adalah pusat
tertentu. Sehingga jika adaptasi yang baik
kegiatan pemerintahan dan
dari pemerintah maka akan ada
kemasyarakatan di desa.
pembaharuan-pembaharuan untuk
(b) “Dengan konsep integrasi yang baik,
memperbaiki dan memperlengkapi suatu
telah menjadi bagian dasar dalam
objek yang belum baik menjadi lebih
menentukan pembangunan yang tepat
baik lagi.
sasaran. Pemerintah dan masyarakat
perlu adanya saling komunikasi yang
Pembahasan
baik untuk tercapainya tujuan. Proses
Berdasarkan penjelasan pada sub-bab analisis
sosialisasi dalam menetukan visi kedepan
deskripsi hasil penelitian, selanjutnya peneliti
sangat mempengaruhi kemajuan dan
akan membahas mengenai bagaimana
kesejahteraan di desa Kauneran 1. Proses
pencapaian tujuan, pengintegrasian, dan
panjang dalam mensosialisasikan adalah
adaptasi dari pelaksanaan program
penentu untuk terlaksanannya pencapaian
pembangunan pedesaan di desa Kauneran 1
tujuan, sehingga dengan pengaruh dari
Kecamatan Sonder.

32
(a) Pencapaian Tujuan Dari Pelaksanaan pembangunan yang layak untuk
Program Pembangunan Pedesaan dilaksanakan, namun di dasari pada tingkat
Agar pencapaian tujuan akhir pendidikan yang tidak merata maka dapat
semakin terjamin, diperlukan pentahapan, dimungkinkan kurangnya pemahaman
baik dalam arti pentahapan pencapaian masyarakat tentang program pembangunan
bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam pedesaan berdasarkan sumber pendanaan
arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri setiap program pembangunan, maka sangat di
dari beberapa faktor, yaitu : Kurun waktu, perlukan transparansi pemerintah dalam
sasaran yang merupakan target kongkrit, dan mensosialisasikan berbagai kegiatan
dasar hukum. Pencapaian tujuan adalah pembangunan yang tepat sasaran berdasarkan
keseluruhan upaya dalam mencapai tujuan kebutuhan di lingkungan masyarakat.
yang harus dipandang sebagai suatu proses. Pemerintah desa telah memfasilitasi
Tujuan yang hendak dicapai oleh masyarakat lewat sosialisasi untuk penetapan
pelaksanaan program pembangunan pedesaan pelaksanaan program pembangunan pedesaan
di desa Kauneran 1 ialah dengan tercapainya di forum Musrenbang jaga yang bertujuan
pembangunan yang dapat memajukan untuk memberikan kesempatan secara
perekonomian masyarakat dan meningkatkan terbuka bagi masyarakat untuk menyalurkan
kesejahteraan masyarakat untuk terciptanya pendapat, aspirasi, serta usulan yang nantinya
kemajuan yang signifikan di desa Kauneran akan di pertimbangan dalam forum rapat
1. Berdasarka dari segi waktu , sasaran atau Musrenbang. e
target yang konkrit, maka pada dasarnnya (c) Adaptasi terhadap Pelaksanaan
dapat di lihat bahwa pembangunan di desa Program Pembangunan Pedesaan
Kauneran 1 dominan sudah pada tahap Adaptasi atau penyesuaian diri ialah
pencapaian. Dengan memperhatikan setiap tingkat dimana organisasi dapat benar-benar
program yang lahir dari aspirasi masyarakat tanggap terhadap perubahan internal dan
yang akhirnya tertuang dalam keputusan eksternal. Sehingga dapat di simpulkan
pemerintah desa, sehingga dengan bahwa adaptasi merupakan penyusunan
terealisasinya bentuk-bentuk pembangunan strategi dalam menyikapi perubahan-
yang sudah tercapai berdasarkan program perubahan yang terjadi untuk dapat dalam
maka dengan demikian program menentukan objek yang tepat. Adaptasi yang
pembangunan di desa Kauneran 1 belum di lakukan pemerintah desa Kauneran 1
berada pada tahap pencapaian target secara dengan melihat perubahan-perubahan di
konkrit. sekitar lingkungan masayarakat, sehingga
(b) Integrasi terhadap Pelaksanaan dapat menetukan pelaksanaan proses
Program Pembangunan Pedesaan pembangunan yang tepat sasaran.
Dalam penelitian ini integrasi Penyesuaian dengan keadaan sangat
mempunyai pengertian pengukuran terhadap mendukung akan tercapainya tujuan. Hal ini
prosedur dan tingkat kemampuan organisasi perlu di imbangi dengan strategi-strategi
untuk mengadakan sosialisasi tentang yang tepat sasaran dan mampu membawa
program pembangunan pedesaan di desa perubahan secara cepat di lingkungan
Kauneran 1. Untuk itu dengan adanya masyarakat. Sehingga dari penelitian penulis
sosialisasi maka akan menumbuhkan dapat memahami pentingnya adaptasi
kerjasama antara pemerintah desa bersama pemerintah dalam perlaksanaan program
dengan masyarkat setempat. Sosialisasi yang pembanggunan pedesaan sehingga
baik akan menunjang kelangsungan dan tercapainya efektivitas dalam pembangunan
keberhasilan dari setiap program yang di di desa dengan tujuan utama mensejahterakan
rencanakan. Pada umumnya masyarakat desa masyarakat.
Kauneran 1 sudah mengetahui bentuk-bentuk

33
PENUTUP yang tidak di fasilitasi oleh pemerintah
pusat. Diantaranya dengan membangun
Kesimpulan
kebijakan baru agar dapat melanjutkan
Dari hasil penelitian ini maka dapat
dan menyelesaikan pembangunan yang
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
terhenti lewat sumber dana dari swadaya
(a) Pada dasarnya Pelaksanaan Program
masyarakat.
Pembangunan Pedesaan di Desa
(b) Pentingnya respon masyarakat untuk
Kauneran 1 Kecamatan Sonder sudah
menyikapi dan berperan aktif dalam
berjalan baik namun belum mencapai
melanjutkan pembangunan yang
pada tahap efektif. Karena dilihat dari
terhenti akibat dana yang tidak
berbagai pembangunnan di desa
memadai, agar supaya dengan segera di
Kauneran 1 , masih terdapat
lanjutkan demi kesejahteraan bersama.
pembangunan yang belum selesai
Dalam hail ini khusus untuk
selama bertahun- tahun.
pembangunan yang tidak di danai oleh
(b) Hukum Tua dan pemerintah desa harus
pemerintah, yang sumber pendanaanya
menjadi penggerak dan harus lebih
berasal dari swadaya masayarakat.
trampil dalam menerapkan dan
(c) Pemerintah dan masyarakat perlu
membangun strategi pembangunan yang
berkerja sama dalam menjaga dan
tepat sasaran dan berguna untuk
mengawasi fasilitas publik yang di
penningkatan perekonomian di
bangun di desa, agar masa pakainya
masyarakat. Adanya pembangunan tepat
sesuai dengan target masa pakai saat
sasaran maka dapat di lihat bahwa
awal program perencanaan pembanguan
tingkat perekonomian masyarakat
ditetapkan.
bertumbuh pesat sehingga siklus laju
perekonomian semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Sehinnga tujuan dari pembanguanan
Hariantja, Effendi. 2002. Manajemen Sumber
desa dapat tercapai.
Daya Manusia: Pengadaan
(c) Pemerintah harus transparansi dalam
Pengembangan, Pengkompensasian,
melibatkan masyarakat untuk
dan Peningkatan Produktivitas
memecahkan masalah yang ada di desa,
Pegawai. Jakarta: Grafindo.
lewat komunikasi dan sosialisasi yang
Kurniawan. 2005. Trasformasi Pelayanan
baik dengan masyarakat agar
Publik. Yogyakarta: Pembaharuan.
masyarakat dapat melibatkan diri dan
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor
bekerja sama dengan pemerintah guan
Publik. Yogyakarta: UPP AMP.YKPN.
melanjutkan pembangunan yang terhenti
Moenir. 2006. Manajemen Pelayanajn
di desa Kauneran 1
Umum di Indonesia. Jakarta: PT.
Bumi.
Siagian. 2006. Sistem Informasi Manajemen.
Saran
Jakarta: PT Bumi
Untuk meningkatkan kualitas
Steers. R. 2005. Efektivitas Organisasi.
pembangunan, kiranya perlu diperhatikan
Jakarta : Erlangga
beberpa hal yang sekiranya perlu
Sugiyono. 2016, Memahami Penelitian
diperhatikan di kemudian hari :
Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
(a) Pemerintah desa perlu menjadi motor
Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya
penggerak yang harus bergerak secara
Perencanaan dan Pengendalian Biaya
aktif untuk menggerakkan masyarakat
Serta Pembuatan Keputusan.
supaya berpartisipasi langsung dalam
Yogyakarta:BPFE.
pelaksanaan program pembangunan desa

34
Tikson, T. Deddy. 2005.Administrasi Undang-Undang nomor 32 tahun 2004
Pembangunan. Makassar: Gemilang tentang Pemerintah Daerah 2
Persada. Undang-Undang Desa Pasal 78 tentang
Pembanguan Desa 1
SUMBER-SUMBER LAINNYA

35

Anda mungkin juga menyukai