Anda di halaman 1dari 2

THE POWER OF AL-KINDI

Matematika adalah mukaddimah bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat.
(Al-Kindi)

Beberapa disiplin ilmu seperti matematika dan biologi mendefinisikan


secara lebih baik dan tepat dibandingkan subjek-subjek lainnya, seperti filsafat.
Semua ahli matematika dan biologi menyepakati apa yang ingin mereka bagi
kemunculan falsafah (filsafat islam).

Seorang yang memainkan peran sentral dalam membangun pemikiran


filsafat di dunia islam adalah Al-Kindi, seorang filsuf islam yang sangat
berpengaruh dan dikenal oleh orang barat sebagai “filsuf orang-orang arab”.

Abu Sufyan Yaqub bin Ishaq Al-Kindi lahir dikota Kufah, Irak. Berasal
dari suku Kindah di selatan Arabia. Al-Kindi diberkahi memori yang kuat dan
otak yang bagai ensiklopedia. Beliau menonjol dalam berbagai bidang keilmuan,
seperti matematika, astronomi, fisika, kimia, astrologi, musik, optik, geografi,
ilmu-ilmu agama, pemikiran komperatif dan sastra. Namun, dia memberikan
sejumlah konstribusi paling orsinalnya dalam bidang optik, musik, matematika
dan filsafat.

Di dalam bidang matematika Al-Kindi memainkan peran penting dalam


memperkenalkan angka India kedunia Islam dan Kristen. Al-kindi sangat
menghargai matematika, hal ini disebabkan karena matematika bagi Al-Kindi
adalah mukaddimah bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat. Mukaddimah
ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang untuk mencapai
keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dahulu menguasai matematika. Hingga saat
ini pun banyak sub bab penemuan al-kindi yang dipakai dalam materi matematika
seperti, aritmatika, geometri, jumlah relatih dan prosedur nomerik. Dia juga
pelopor dalam pembacaan sandi. Selain itu, beliau juga menggunakan keahlian
matematika dan medis, ia mampu mengembangkan skala yang memungkinkan
dokter untuk mengukur potensi obat mereka.
Meskipun konstriburi Al-Kindi dalam bidang optik, teori musik dan
matematika terhitung luar biasa. Sekarang ini dia lebih dikenal karena
keorsinilannya dan tulisan-tulisan filosofisnya. Dalam karya terkenalnya fi
falsafah al-ula, Al-Kindi mendefinisikan filsafat sebagai “pengetahuan tentang
hakikat sesuatu” sejauh yang mungkin bagi manusia ketahui bila berkaitan dengan
apa yang dia ketahui. Tujuan para filsuf adalah untuk bertindak secara jujur.

Sebegitu luasnya prestasi keilmuan Al-Kindi sampai-sampai para pemikir


berpengaruh Eropa seperti Roger Bacor menganggap sebagai salah satu pemikir
terbesar di dunia setelah beberapa bukunya di terjemahkan ke dalam bahasa latin
oleh Gerard dari Cremora. Al-Kindi menjadi populer di barat sebagai seorang
filsuf dan ahli optik. Sementara di dunia Islam, dia di kenal sebagai bapak filsafat
islam.

*Dina Raudhatul Jannah,

Mahasiswa Matematika semester V IST Annuqayah

Anda mungkin juga menyukai