Dokumen 1
Dokumen 1
A. DEFINISI
Penyakit campak adalah suatu penyakit virus akut yang sangat menular dengan
gejala awal berupa demam, konjungtivitis, pilek, batuk, dan bintik-bintik kecil dengan
bagian tengah berwarna putih atau putih kebiru-biruan dengan dasar kemerahan di
daerah mukosa pipi (bercak Koplik). Penyebab infeksi adalah virus campak, anggota
genus Morbilivirus dari famili Paramyxoviridae. Tanda khas
bercak kemerahan dikulit timbul pada hari ketiga sampai ketujuh, dimulai di daerah
muka, kemudian menyeluruh, berlangsung selama 4-7 hari, dan kadangkadang berakhir
dengan pengelupasan kulit berwarna kecoklatan. Sering timbul lekopenia. Komplikasi
dapat terjadi sebagai akibat replikasi virus atau karena
c. Batuk
d. Fotofobia
e. Konjungtivitis
f. Koriza
Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul
bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh
eritema tapi itu sangat jarang dijumpai. Diagnosa perkiraan yang besar dapat
dibuat bila ada bercak koplik dan penderita pernah kotak dengan penderita morbili
dalam waktu 2 minggu terakhir.
2. Stadium Erupsi
Gejala klinik yang muncul pada stadium ini adalah :
a. Koriza dan Batuk bertambah
b. Kadang terlehat bercak koplik
c. Adanya eritema, makula, papula yang disertai kenaikan suhu badan
d. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening
e. Splenomegali
f. Diare dan muntah
Variasi dari morbili disebut “Black Measles” yaitu morbili yang disertai pendarahan
pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus.
3. Stadium Konvalensensi, erupsi mulai berkurang dengan meninggalkan bekas yang
berwarna lebih tua (hiperpigmentasi). Suhu menurun sampai normal kecuali ada
komplikasi.
C. POHON MASALAH
Kurang Volume Cairan dan
Diare
Elektrolit
Absorpsi Turun
Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Gangguan Integritas Kulit Hygiene Tidak Dijaga Dan Kurang Dari Kebutuhan
Imunitas Kurang, Akan
Meluas Pada Saluran Cerna
Bagian Bawah (Usus) Mulut Pahit Timbul Anorexia
Rash, Ruam Pada Daerah Balik
Telinga, Leher, Pipi, Muka,
Seluruh Tubuh. Deskuamasi
Terdapat Bercak Koplik
Rasa Gatal
Berwarna Kelabu Dikelilingi
Gangguan Pernapasan : Eritema Pada Mukosa Bukalis
Bersihan Pola Napas Berhadapan Pada Molar,
Eritema
PapulaMembentuk Macula Palatum Durum, Mole
Di Kulit Normal
Inflamasi Saluran Napas Atas :
Koplik Pada Mukosa Bukalis
Kulit Menonjol Di Sekitar Saluran Cerna
Meluas Ke Jari Trakeobronkhial
Sebasea Dan Folikel Rambut
Droplet Infection
Virus Moribili
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan darah tepi hanya ditemukan adanya leukopeni
2. Dalam sputum, seksresi nasal, sedimen urine dapat ditemukan adanya
multinucleated giant sel yang khas
3. Pada pemeriksaan serologi dengan cara hemaglutination inhibition test dan
complement fiksator test akan ditemukan adanya antibody yang spesifik dalam 1-
3 hari setelah timbulnya ras dan mencapai puncaknya pada 2-4 minggu
kemudian.
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Pemngobatan besifat suportif dan simtomatis, terdiri dari istirahat,
pemberian cairan yang cukup, suplemen nutrisi, antibiotic diberikan apabila terjadi
infeksi sekunder, anti konvulsi apabila terjadi kejang, antipiretik bila demam, dan
vitamin A 100.000 unit untuk anak usia 6 bulan hingga 1 tahun dan 200.000 unit
untuk anak usia >1 tahun. Vitamin A diberikan untuk membantu pertumbuhan
epitel saluran napas yang rusak, menurunkan morbiditas campak juga berguna
untuk meningkatkan titer IgG dan jumlah limfosit total. Indikasi rawat inap apabila
hiperpireksia (suhu>39,5oC), dehidrasi, kejang, asupan oral sulit atau adanya
penyulit. Pengobatan dengan
penyulit disesuaikan dengan penyulit yang timbul.
Hindari penularan
Tirah baring di tempat tidur
Diet makanan cukup cairan, kalori yang memadai. Jenis makanan disesuaikan
dengan tingkat kesadaran pasien dan ada tidaknya komplikasi
1. Ensefalopati/ensefalitis
Antibiotika bila diperlukan, antivirus dan lainya sesuai dengan PDT
ensefalitis Kortikosteroid, bila diperlukan sesuai dengan PDT ensefalitis
Kebutuhan jumlah cairan disesuaikan dengan kebutuhan serta koreksi terhadap
gangguan elektrolit. Kortikosteroid dosis tinggi biasanya diberikan kepada
penderita morbili yang mengalami ensefalitis, yaitu:
F. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pada pengkajian anak dengan campak umumnya dapat ditemukan adanya tanda-
tanda :
- Demam
- Nyeri tenggorok
- Konjungtivitis
- Eritema pada banan belakang telinga, leher dan bagian belakang
- Lemah, lesu
- Apabila terjadi komplikasi pada telinga dapat ditemukan adanya serumen
atau cairan yang keluar dari telinga
1. Data Fokus
a.Wawancara
1. Identitas penderita
Meliputi nama anak, umur : rentan pada anak berumur 1-14 th dengan
status gizi yang kurang dan sering mengalami penyakit infeksi, jenis
kelamin (L dan P pervalensinya sama), suku bangsa, no register, tanggal
masuk rumah sakit, diagnosa medis.
2. Keluhan utama
Anak masuk rumah sakit biasanya dengan keluhan adanya eritema
dibelakang telinga, di bagaian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan
bagian belakang bawah, badan panas, enantema (titik merah) dipalatum
durum dan palatum mole.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Pada anak yang terinfeksi virus campak biasanya ditanyakan pada orang
tua atau anak tentang kapan timbulnya panas, batuk, konjungtivitis,
koriza, bercak koplik dan enantema serta upaya yang telah dilakukan
untuk mengatasinya.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Anak belum pernah mendapatkan vaksinasi campak dan pernah kontak
dengan pasien campak.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah anak belum mendapatkan vaksinasi campak.
6. Riwayat imunisasiImunisasi apa saja yang sudah didapatkan misalnya
BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III; dan campak.
7. Riwayat nutrisi
Kebutuhan kalori, untuk pertambahan berat badan
ideal menggunakan rumus 8 + 2n. Klasifikasinya status gizinya adalah
sebagai berikut :
- Gizi buruk kurang dari 60%
- Gizi kurang 60 % - <80 %
- Gizi baik 80 % - 110 %
- Obesitas lebih dari 120 %
8. Riwayat tumbuh kembang anak.
a. Tahap pertumbuhan Dilihat dari
perkiraan berat badan b. Tahap
perkembangan.
- Perkembangan moral
- Perkembangan spiritual
- Perkembangan body image
- Perkembangan sosial
- Perkembangan bahasa
- Tingkah laku personal sosial
6. Kulit
- Inspeksi :
Eritema pada kulit, hiperpigmentasi, kulit bersisik.
- Palpasi : Turgor kulit menurun
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman peningkatan suhu tubuh berhubungan
dengan proses inflamasi.
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia.
3. Resiko kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan
sekunder terhadap demam.
4. Gangguan pola nafas berhubungan dengan inflamasi saluran nafas.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan proses
yakit
penmorbili.
H. RENCANA KEPERAWATAN
Kriteria Hasil Intervensi
No Diagnosa Rasional
(NOC ) (NIC )
1. Gangguan rasa Kriteria Hasil : 1. Monitor suhu inti 1. Suhu timpani