10 BAB 4 Alfamart
10 BAB 4 Alfamart
Kegiatan usaha PT. Alfaria Trijaya, Tbk. ini pertama kali didirikan tanggal
22 Februari 1989 oleh Djoko Susanto, seorang pengusaha rokok asal Jakarta. Pada
Sampoerna Tbk dan 30% dimiliki oleh PT Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko
Susanto). Pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Alfa Minimart Utama (AMU)
dengan pemegang saham PT. Alfa Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT. Lancar
Distrindo sebesar 49%. Pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi dijalan Beringin
Raya, Karawaci Tangerang, PT. Alfa Minimart Utama (AMU) ini kemudian
Kemudian nama Alfa Minimart diganti menjadi Alfamart pada tanggal 1 Januari
2003.
memiliki 1.293 gerai hanya dalam enam tahun.Pada tahun 2006 memperoleh
50
51
Pada tahun 2019 atau tepatnya 20 tahun sejak Alfamart memulai bisnisnya
di Indonesia kini telah beroperasi lebih dari 14.300 toko ritel yang tersebar hampir
daerah Blitar Jawa Timur, di kota Blitar ada lebih dari 15 gerai Alfamart
Salah satu gerai Alfamart yang ada di Kabupaten Blitar yaitu Alfamart
Bakung yang berada di Jl. Raya Kediri - Blitar No.48, Tapan, Bakung, Udanawu,
Blitar, Jawa Timur.Sedangkan salah satu gerai yang ada di Kota Blitar yaitu
Alfamart Tanjungsari yang berada Jl. Raya Kediri - Blitar No.201, Pakunden,
a. Visi Alfamart
secara global.
b. Misi Alfamart
2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan
c. Motto Alfamart
d. Budaya Alfamart
4. Kerjasama Tim
kekompakan tim.
b. Selviana
c. Langgeng
3. Pramuniaga : a. Fauzi
b. Dwi
c. Rizal
d. Nizam
b. Ariq
c. Anis
5. Kasir : a. Fina
b. Siti
c. Hilta
6. Keamanan : Aziz
c. Syamsi
d. Ike
9. Pramuniaga : a. Fathur
54
b. Nanang
c. David
d. Rangga
b. Mayang
c. Nafa
b. Dian
c. Yuli
Tabel 4.1
responden.
jawaban sebanyak lima item mulai sangat setuju dengan skor 5, setuju
dengan skor 4, kurang setujul dengan skor 3, tidak setuju dengan skor
berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kompetensi Pegawai Variabel Motivasi Kerja
5 (SS) 4 (S) 3 (KS) 2 (TS) JUMLAH
Item
F % F % f % f % n %
1 8 26,7% 16 53,3% 6 20 % 0 0% 30 100 %
2 6 20% 11 36,7% 10 33,3% 3 10 % 30 100 %
3 5 16,7% 10 33,3% 12 40 % 3 10 % 30 100 %
setuju bahwa pegawai selalu melaksanakan tugas dengan baik dan teliti.
tidak setuju.
setuju.
lalu sebanyak 40% menyatakan kurang setuju dan terakhir sebanyak 10%
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Kompetensi Pegawai Variabel Insentif
5 (SS) 4 (S) 3 (KS) 2 (TS) JUMLAH
Item
f % f % f % f % N %
1 7 23,3% 13 43,3% 10 33,3 % 0 0% 30 100 %
2 5 16,7% 18 60 % 7 23,3 % 0 0% 30 100 %
3 2 6,7 % 20 66,7 % 8 26,7 % 0 0% 30 100 %
4 5 16,7% 12 40 % 12 40% 1 3,3% 30 100 %
5 3 10% 13 43,3% 14 46,7% 0 0% 30 100 %
6 1 3,3% 20 66,7% 8 26,7% 1 3,3% 30 100 %
Data diolah pada tahun 2020
setuju lalu sebanyak 40% juga menyatakan kurang setuju dan sebanyak
layak, adil dan merata, sebanyak 43,3% menyatakan setuju, dan 46,7%
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kompetensi Pegawai Variabel Lingkungan Kerja
5 (SS) 4 (S) 3 (KS) 2 (TS) JUMLAH
Item
F % f % f % F % N %
1 11 36,7 % 15 50 % 3 10 % 1 3,3 % 30 100 %
2 5 16,7 % 20 66,7 % 5 16,7 % 0 0% 30 100 %
58
sudah terhande dengan baik. Pada item kedua sejumlah 16,7 menyatakan
sangat setuju jika kondisi penerangan ruangan layak untuk tempat bekerja.
kuran setuju.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan
5 (SS) 4 (S) 3 (N) 2 (TS) JUMLAH
Item
f % f % f % f % n %
1 5 16,7% 11 36,7% 12 40 % 2 6,7 % 30 100 %
2 8 26,7% 10 33,3% 10 33,3% 2 6,7 % 30 100 %
3 8 26,7% 13 43,3% 7 23,3% 2 6,7 % 30 100 %
4 9 30% 11 36,7% 9 30% 1 3,3 % 30 100 %
setuju.
setuju.
a. Uji Validitas
cara yaitu: analisis faktor dan analisis butir. Dalam penelitian ini
Apabila r hitung >rtabel maka butir instrumen dapat dikatakan valid, akan
tetapi jika r hitung <r tabel maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak
valid.
Tabel 4.6
Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Item R hitung R Tabel Sig. Keterangan
MOTIVASI 1 0,529 0,3610 0,003 Valid
2 0,603 0,3610 0,005 Valid
KERJA 3 0,483 0,3610 0,007 Valid
INSENTIF 1 0,413 0,3610 0,023 Valid
2 0,397 0,3610 0,030 Valid
3 0,366 0,3610 0,047 Valid
4 0,367 0,3610 0,046 Valid
5 0,380 0,3610 0,038 Valid
6 0,367 0,3610 0,041 Valid
LINGKUNGAN 1 0,660 0,3610 0,000 Valid
2 0,464 0,3610 0,010 Valid
KERJA 3 0,371 0,3610 0,044 Valid
4 0,528 0,3610 0,003 Valid
5 0,429 0,3610 0,018 Valid
61
Berdasarkan pada paparan data pada tabel 4.5 di atas terlihat bahwa
asumsi tingkat signifikan 5% nilai r hitung >r tabel maka dapat disimpulkan bahwa
b. Uji Reliabilitas
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
stabil dari waktu kewaktu dan suatu variabel dikatakan reliabel jika memberi
masing variabel.
62
Tabel 4.7
Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Croncbach’s Standar Keterangan
Alpha Reliabilitas
Motivasi Kerja (X1) 0,654 0,60 Reliabel
Insentif (X2) 0,640 0,60 Reliabel
Lingkungan Kerja 0,646 0,60 Reliabel
(X3)
Kinerja Karyawan 0,609 0,60 Reliabel
(Y)
Data diolah tahun 2020
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
insentif (X2) dan Lingkungan kerja (X3) terhadap kinerja pegawai (Y)
Tabel 4.8
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
63
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,545 ,609 -2,535 ,018
Motivasi ,268 ,098 ,300 2,748 ,011
Insentif ,773 ,149 ,528 5,182 ,000
Lingkungan ,370 ,115 ,347 3,202 ,004
Data diolah tahun 2020
Berdasarkan analisis regresi linier berganda pada tabel diatas maka dapat
-1,545 dengan nilai NEGATIF (searah) yang dapat dimaknai apabila variabel
0,268 bernilai positif hasil tersebut memberikan makna hubungan searah jika
d. Uji F
Tabel 4.9
Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of
signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5% (sig<α).
Sebaliknya jika nilai statistik signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi
variabel terikat. Analisis ini menghasilkan signifikansi pada uji F sebesar 0,000
mempunyai peluang salah sebesar 0,00% sangat signifikan pada level 5%. Maka
secara simultan hasil tersebut memiliki arti variabel motivasi kerja, insentif dan
lingkungan kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh yang nyata dan positif
e. Uji T
(X1), insentif (X2) dan lingkungan kerja (X3). Dengan uji parsial (uji t) dapat
tersebut lebih besar dari t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi kerja (X1), insentif (X2)
kinerja (Y).
Tabel 4.10
Hasil Uji T ( Uji Parsial )
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -1,545 ,609 -2,535 ,018
Motivasi ,268 ,098 ,300 2,748 ,011
Insentif ,773 ,149 ,528 5,182 ,000
Lingkungan ,370 ,115 ,347 3,202 ,004
Data diolah tahun 2020
66
berikut:
koefisien beta yang diperoleh dalam analisis sebesar 0,300 yang memberikan
makna bahwa setiap perubahan variable motivasi kerja memiliki efek sebesar
beta yang diperoleh dalam analisis sebesar 0,528 yang memberikan makna
bahwa setiap perubahan variabel insentif memiliki efek sebesar 52,8% yang
pegawai.
kerja memiliki efek sebesar 34,7% yang berpengaruh nyata dan positif
motivasi kerja (X1), insentif (X2) dan lingkungan kerja (X3) dalam
Tabel 4.11
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Std. Error of Durbin-
Adjusted R
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 ,869 ,756 ,728 ,19658 2,471
Data diolah tahun 2020
sedangkan sisanya sebesar 24,4% dijelaskan variabel lain di luar model yang tidak
4.6 PEMBAHASAN
Bakung
variabel insentif memiliki efek sebesar 52,8% yang berpengaruh nyata dan
Bakung
kerja memiliki efek sebesar 34,7% yang berpengaruh nyata dan positif