NIM : 15.2978
KITAB MALEAKHI
1. Analisis Teks
Analisis Kata perkata
Ayat 13
Rma : kata kerja perfek bentuk qal orang 3 tunggal maskulin, = dia telah
mengatakannya
Wnk.l;’h' : $lh kata kerja perfek bentuk qal orang 1 jamak = kita/kamu
memimpin
ynEßP.mi i : !m kata depan = dari, karena dari; hn<P' kata benda jamak =
permukaan, wajah-wajah
Terjemahan ; kamu mengatakan, melayani TUHAN adalah kehampaan, apa keuntungan ketika
kamu telah memelihara penjaganya karena kamu memimpin orang-orang berkabung dari
permukaan TUHAN bala tentara.
Ayat 15
~yrIåV.a;m. : rva kata kerja partisif bentuk piel maskulin jamak = menyebut
diberkati,
~ydI_zE : dzE kata sifat jamak maskulin = orang-orang kurang ajar, besar
mulut, biadab
!xb : kata kerja perfek bentuk qal orang 3 jamak = untuk memeriksa,
menguji
Ayat 16
Wr±B.d>nI : rbd kata kerja perfek bentuk niphal orang 3 jamak = mereka
mengatakan
Wh[e_rE-ta, : tae kata penunjuk = dengan; [;re kata benda maskulin tunggal
construct sufix org 3 tunggal maskulin = mengarahkan, bermaksud
bveÛq.Y:w: : w kata penghubung = dan bvq kata kerja imperfek
bentuk hiphil org 3 tunggal maskulin = memberikan perhatian
[m'êv.YIw: : w kata penghubung = dan; [mv kata kerja imperfek bentuk qal
org 3 tunggal maskulin = mendengar
bteK'YIw: : w kata penghubung = dan; btk kata kerja imperfek bentul niphal
org 3 tunggal maskulin = ditulis
‘wyn"p'l. : l kata depan = untuk, pada; hn<P' kata benda jamak construct
sufix org 3 tunggal maskulin = dihadapan, berhadapi
yaeär>yIl. : l kata depan = pada, untuk; arey" kata sifat maskulin jamak =
yang takut
Terjemahan : Pada waktu itu mereka mengatakan manusia takut TUHAN, dengan bermaksud
TUHAN memberikan perhatian dan mendengar, dan ditulis buku tanda ingatan untuk takut
dihadapan TUHAN, dan pada yang memperhitungkan namanya.
Ayat 17
‘rv,a]K;( ~h,êyle[]o yTiäl.m;x'w> hL'_gUs. hf,ä[ ynIßa] rv<ïa]
~AY¨l; tAaêb'c. hw"åhy> ‘rm;a' yliª Wyh'äw>
`At*ao dbeî[oh' AnàB.-l[; vyaiê lmoåx.y:
Wyh'äw> : W kata depan = dan; Hyh kata kerja bentuk perfek orang 3
jamak = mereka menjadi
yTiäl.m;x'w> : W kata depan = dan; lm;x' kata kerja perfek bentuk qal
org 1 tunggal = Aku menyayangi, meluangkan
~h,êyle[] : l[] kata depan sufix org ke 3 tunggal maskulin jamak = keatas
mereka
AnàB.-l[; : l[; kata depan = pada, atas, saat; !àB. kata benda sufix
construct orang ke 3 tunggal maskulin = anak lelaki
Terjemahan ; dan mereka menjadi milik, TUHAN bala tentara berkata, pada hari yang Aku
buat, dan Aku menyayangi keatas mereka, seperti ketika mereka menyayangi seorang atas anak
lelaki dengan melayaninya.
Ayat 18
~t,êyair>W : w kata penghubung = dan, tapi; har kata kerja perfek bentuk
qal org 2 jamak maskulin = kamu sekalian melihat, muncul
[v'_r"l. : l kata depan = untuk, juga, pada, kearah; [v'r' kata sifat maskulin
tunggal = jahat, kriminal
dbeä[o : kata kerja partisip bentuk qal tunggal maskulin = pelayan, pekerja
Ad)b'[] : kata kerja perfek bentuk qal org 3 tunggal maskulin = pelayan,
pekerja
Terjemahan : dan kamu sekalian melihat kembali perbedaan adil dan juga jahat, diantara
pelayan Allah juga yang tidak pelayan.
Ayat 19
aB'ê : awB kata kerja partisip bentuk qal maskulin tunggal = datang
Wy“h'w> : w kata penghubung = dan; hyh kata kerja perfek bentuk qal org
3 jamak = menjadi
~ydIøzE-lk' : lKo kata benda tunggal maskulin = semua, setiap; dzE kata
sifat jamak = kurang ajar, lancang
jh;’liw> : w kata penghubung = dan; jh;’li kata kerja perfek bentuk piel
org 3 tunggal maskulin = membarakan
aB'ªh; : h; artikel; awB kata kerja partisif bentuk qal maskulin tunggal
= datang
bzOð[]y:-al{ : al{ kata negatif = tidak; bzOð[] kata kerja imperfek bentuk
qal org 3 tunggal maskulin = meninggalkan
terjemahan : dan muncul Matahari Keadilan, takut namanya, tapi penyembuhan pada sayap
dan pergi keluar dan sekitar musim semi seperti tempat seekor anak sapi.
Ayat 21:
‘~AYB; ~k,_yleg>r: tAPåK; tx;T;Þ rp,aeê Wyæh.yI-
yKi( ~y[iêv'r> ~t,äAS[;w>
tAa)b'c. hw"ïhy> rm:ßa' hf,ê[o ynIåa] rv<åa]
tAa)b'c : a)b'c kata benda umum kedua jamak absolut = tentara, perang
Terjemahan : dan penjahat dihimpit ketika pada saat itu debu dibawah telapak kaki,
yang saya berkata, “tentara TUHAN”
2. Kritik Aparatus
Ayat 13:
a. hw"+hy> barangkali kata ini disisipkan dalam ayat ini, dan dapat dibandingkan
dengan Teks Yunani dari Perjanjian Lama (Septuaginta) LXX dari hasil penelitian, dan
juga dapat dilihat dalam Kodeks Leningrad dari Perjanjian Lama Ibrani dari Antiokhia di
Syria yang mati syahid pada tahun312 M. Saya menerima kata ini dalam teks asli, karena
menurut saya kata ini sesuai dengan terjemahan yang dihasilkan dalam teks.
Ayat 16:
a. za'ó kata ini adalah terjemahan Yunani Septuaginta, yang diterbitkan A.Rahifs (1935)
dan pada Perjanjian Lama terjemahan Syria, dan dalam bahasa Yunaninya ialah tau/ta
dalam ayat ini kata tau/ta jelas membantu, walau dalam terjemahan bahasa Yunani dan
Ibraninya memiliki arti kata yang berbeda namun satu arti yang dapat melengkapi teks
asli dan terjemahan yang lebih sempurna.
b. ‘wyn"p'l. kata ini diusulkan oleh peneliti modern atau kata Am*v. saya setuju
dengan aparatus dalam teks ini, karena kata ini melengkapi arti teks, walaupun memiliki
sedikit perbedaan, namun perbedaan tersebut tidak terlalu berpengaruh dalam teks
ataupun terjemahan harafiahnya, seperti aparatus pada ayat 16 a yang memiliki sedikit
perbedaa, namun perbedaan ditekankan untuk mendapatkan penyesuaian teks.
Ayat 19:
a. rWN=T;K kata ini berasal dari Terjemahan Yunani dari Perjanjian Lama
(Septuaginta), bentuk kata tersebut merupakan dugaan (konyektur) yang ada pada
terjemahan Yunani yaitu kai auvtouj kata ini hampir memiliki artian yang sama dengan
adanya penunjuk dengan kata Yunani yang juga digunakan dalam bahasa Ibrani, yang
juga menekankan kata penunjuk pada kata agar menghasilkan arti yang lebih tepat dalam
terjemahan.
b. hfeÛ[o-lk'w> kata ini diusulkan oleh peneliti modern dan dengan banyak naskah,
atau banyak naskah yang lebih dari 20 kodeks tulisan tangan terbitan teks Alkitab Ibrani
menurut Benyamin Kennicot (1718-1785) J.B de Rossi dan D. Gilsburg (1908,1926)
bandingkan dengan semua terjemahan-terjemahan yang terbanyak. Menurut saya kata ini
memiliki penempatan yang sesuai dalam teks, sehingga usulan-usulan yang diberikan
oleh beberapa peneliti modern dapat membantu penafsir dan pembaca agar lebih
mengerti.
c. bzOð[]y:-al{ akata ini terdapat dalam Terjemahan Yunani dari Perjanjian Lama
Ibrani, kata ini memiliki arti yang tidak jauh dengan arti kata yang terdapat dalam usulan
aparatus, karena menurut saya arti yang ada dalam teks asli maupun aparatus memiliki
arti yang tidak terlalu berbeda jauh, sehingga dituliskan dalam teks Terjemahan Yunani
dari Perjanjian Lama.
3. Kritik Bentuk :
A. Analisis Sastra
Nama Maleakhi hanya terdapat dalam Perjanjian Lama diayat Judul dari kitab ini.
Maleakhi bisa diterjemahkan “utusanku” atau “malaikatku”. Beberapa sarjana Alkitab
mengatakan bahwa nama itu hanya sekedar judul redaksional dari kitab itu. Sedikit sekali yang
diketahui tentang nabi Maleakhi, sebagaimana halnya dengan kitab Obaja, ayat pembukaan dari
nubuat ini tidak memberitahu tentang silsilah keturunan. Tradisi Yahudi menganggap bahwa
Maleakhi bersama dengan Hagai dan Zakaria sebagai tokoh sinagog yang besar, sinagog ini
merupakan dewan para ahli Taurat dan pemimpin-pemimpin Ibrani lainnya yang membantu kita
untuk mengatur kembali kehidupan keagamaan, kebudayaan sesudah pembuangan di Babilonia.1
Waktu nubuatan Maleakhi adalah sekitar tahun 450 s.M. Bait Suci telah didirikan
kembali dan sistem peribadahan sudah berlangsung seperti sedia kala (1:10). Nubuat yang
menentang perkawinan campur dalam kitab ini (2;10-16) sejajar dengan pandangan Nehemia
(Neh 13:23-27), sehingga para ahli memperkirakan kemungkinan besar Maleakhi sejaman
dengan Nehemia atau sebelum masa Nehemia dan Ezra. Kondisi bangsa Israel pada masa itu
setelah kembali dari pembuangan diharapkan membawa satu zaman Mesianis, akan tetapi hal itu
tidak terlaksana sehingga hati mereka menjadi tawar. Muncul keragu-raguan (1:2; 2:17; 3:14-
15), perzinahan, sumpah palsu, penindasan dan ketidakadilan merajalela (3:5). Nubuatan
Maleakhi menggambarkan penyataan Allah tentang sesuatu yang baru dan yang diperlukan oleh
umat Israel, yaitu hati yang baru, jiwa baru, hukum yang tertulis dalam hati, gembala yang
dengan sempurna mencerminkan sikap Allah. Semuanya itu akan diperoleh jika umat Allah mau
berjalan lagi menurut kehendak Allah.2
B. Analisis Redaksi
Hampir secara keseluruhan penulisan kitab ini pada pertengahan abad ke lima-kurang
lebih kira-kira 465-setelah Hagai dan Zakharia karena dia mengisyaratkan bait dan cara
pemujaan (1:10; 3:1,10). Bolmeriq mengatakan bahwa kitab ini ditulis pada dekade 485-445 s.M
dan menyampaikan Maleakhi sebagai asisten dari Ezra. Ungkapan pada 3:6 berisikan kata-kata
berikut yang dibicarakan oleh seorang tokoh, mereka menyebutnya reformasi Ezra. Mungkin,
1
Andrew Hill dan John Walton, Survei Perjanjian Lama Malang: Gandum Mas, 1980, hlm 699-700.
2
W.S Lasor. (dkk), Pengantar Perjanjian Lama 2 (Jakarta: BPK-GM, 1996), hlm. 455.
bagaimanapun Ezra seharusnya ditulis dalam periode yang berbeda. Maleakhi mendahului kitab-
kitab Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen berdasarkan tindakan Luther dalam penyusunan
kitab ini, sekitar tahun 450-530 SM. Pandangan ini sebagian besar didasarkan pada gambaran-
gambaran paralel mengenai kemerosotan keagamaan dan sosial dalam masyarakat pasca
pembuangan yang dicatat dalam Kitab Maleakhi dan kitab Ezra dan Nehemia.3
Holtzmann menyampaikan bahwa ‘yang takut akan Yahweh’ (3:16) adalah identik
dengan ‘synagoge’ seperti yang disebutkan Hasideanz dalam 1 Maccabe 2:42 dan bahwa buku
ini dikombinasikan pada pertengahan abad ke tiga.4 Dalam pasal 1:8 dipakai perkataan bahasa
Persia mengenai Bupati, jadi kitab ini dikarang sesudah Persia menguasai tanah suci (539 s.M).
Akan tetapi menurut pasal 1:7; 2:1; 3:1, 10, sudah ada imam-imam di Bait Allah, sehingga
sesudah tahun 516 s.M, lebih kemudian daripada zaman nabi-nabi Haggai dan Zakharia. Dalam
kitab Maleakhi ini disebutkan bahwa pada keadaan masa itu tidak baik di tengah-tengah bangsa
Yehuda, hal ini dapat diterangkan seperti adanya perceraian dan perkawinan campuran bangsa
asing. Namun hal yang kontras di sini telah terjadi yaitu keadaan yang disebutkan di atas tersebut
diterangkan bahwa Ezra dan Nehemialah yang membersihkannya pada abad ke lima dan
seharusnya kitab Maleakhi ditempatkan pada permulaan abad 5 s.M.5
C. Kondisi Politik
Sebutan Allah yang paling umum dalam kitab Maleakhi adalah YHWH tseva’ot. Hal ini
diberitakan nabi Maleakhi karena bangsa Israel pada saat itu bersungut-sungut dan meragukan
tindakan Tuhan. Maleakhi mengatakan bahwa TUHAN-lah yang akan memimpin Israel dan
menjadi Raja Israel yang bertakhta di Sion untuk memerintah bangsa Israel. Tema ini muncul
ketika bangsa Israel pulang ke tanahnya dan berharap keadaan berubah. Mereka mengharapkan
keadaan yang menyenangkan, namun ternyata yang diraih adalah yang sebaliknya, keadaan tidak
membaik. Oleh karena itu, mereka meragukan tindakan Tuhan dalam hidup mereka. Ini juga
dinubuatkan karena pada saat itu bangsa Israel jauh dari jalan Tuhan. Perkawinan campuran,
perceraian, dan ibadat yang salah marak terjadi di tengah-tengah bangsa Israel setelah kembali
dari pembuangan di Babel. Teodisi adalah pembenaran tindakan Allah bahwa orang benar akan
diberkati sedangkan orang fasik akan mendatangkan penderitaan. Perdebatan dalam kitab ini
3
Andrew Hill dan John Walton, Survei Perjanjian Lama Malang: Gandum Mas, 1980, hlm 700-701.
4
George Fohrer, Introduction To The Old Testament (USA: 1968), hlm. 470.
5
D. C. Mulder, Pembimbing ke Dalam Perjanjian Lama (Jakarta: BPK-GM, 1970), hlm. 155.
memperlihatkan bahwa tuduhan yang dilontarkan bangsa itu dinyatakan dengan bermacam-
macam cara, antara lain: Tuhan tidak ada, Tuhan tidak mempertahankan kasih-Nya terhadap
Israel, dan juga tidak memperhatikan kualitas kurban, dan sebenarnya Ia merasa senang dengan
mereka yang berbuat jahat di hadapan-Nya.
D. Kondisi Keagamaan
Tuhan semesta alam adalah Raja yang Besar dan nama-Nya, Ia “ditakuti di antara
bangsa-bangsa” (1:14). Seandainya gagasan Allah yang univerasal hanya muncul sesudah masa
pembuangan, maka gagasan ini terasa agak maju untuk zaman Maleakhi. Tetapi, sebagaimana
terlihat dalam pasal-pasal terdahulu, ada banyak bukti bahwa gagasan tersebut sudah tua,
kemudian menjadi kabur karena masuknya ide-ide agama lain, lalu ditegakkan kembali oleh para
nabi, terutama oleh Yesaya.6
E. Kondisi Tradisi
Pemurnian
Hari Tuhan, yang telah dikenal pada masa nabi Amos dan dibicarakan secara panjang
lebar pada masa Yoel dan Zefanya, muncul lagi dalam kitab nabi yang terakhir ini. Gagasan
tentang hari itu terdapat dalam seluruh kitab Maleakhi. Ia akan memurnikan dan mentahirkan
para imam-Nya, mengadili tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah, orang-orang yang
bersumpah dusta, yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu-dengan kata lain, orang-
orang “yang tidak takut kepada-Ku”. Namun hari itu tidak sepenuhnya berupa kegelapan dan api.
Ia akan membedakan antara orang benar dan orang fasik, yaitu orang yang beribadat kepada
Allah dan orang yang tidak beribadat kepada-Nya (ay. 18). Hari itu akan datang, menyala seperti
perapian, “tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan
kesembuhan pada sayap-Nya” (4:2).7 Pemusnahan orang-orang fasik dan keselamatan orang-
orang yang melayani Tuhan, dinantikan sebagai babak terakhir sejarah dunia ini (4:1-2). Nama
orang-orang yang menghormati nana Tuhan ditulis dalam sebuah kitab peringatan (3:16).8
6
W.S Lasor. (dkk), Op. Cit, hlm. 458
7
Ibid.,hlm. 459.
8
C. Barth, Theologia Perjanjian Lama 4 (Jakarta: BPK-GM, 2005), hlm. 130.
Perjanjian
Persembahan
F. Kondisi Ekonomi
Pada masa Maleakhi masyarakat Israel sudah kembali dari pembuangan dan Bait Allah
sudah dibangun kembali. Tetapi hidup Isreal dihadapan Tuhan tidak pernah begitu semangat,
sebagaimana disaksikan oleh nabi Hagai, Zakaria, dan Maleakhi yang bernubuat pada 520-515
9
D.J Wiseman, The Tyndale Old Testament (London:Inter-Varsity Press, 1972), hllm 216-217.
10
Ibid hlm 217.
11
Ellen G. White Testimonies For the Churces, jld III, 394-395.
sM. Tetapi tentang penarikan Maleakhi tidak ada Informasi dan dia sering ditempatkan pada
abad berikut, karena sampai masa Yesus Israel biasanya dibawah penjajahan, sehingga kasih
Tuhan diragukan. Pada masa ini, tugas imam terkait dengan Bait Allah serta pengajaran Hukum
Taurat kepada masyarakat, jadi istilah mengenai perintah untuk dirman ini kepada mereka
bertujuan untuk menyindir. Ketika Maleakhi menulis, orang Yahudi Pasca pembuangan di
palestina kembali mengalami kesusahan dan kemunduran rohani. Orang-orang telah menjadi
sinis, meragukan kasih dan janji-janji Allah, menyangsikan keadilan-Nya dan tidak percaya lagi
bahwa ketaatan kepada perintah-Nya itu berguna. Seiring dengan memudarnya iman, maka
pelaksanaan ibadah menjadi otomatis dan tidak berperasaan. Mereka juga acuh tak acuh terhadap
tuntutan hukum Taurat dan bersalah karena berbuat bermacam-macam dosa terhadap perjanjian.
Maleakhi memperhadapkan para imam dan umat itu dengan panggilan kenabian yaitu untuk
bertobat dari dosa-dosa dan kemunafikan agama mereka sebelum Allah datang tiba-tiba dengan
hukuman, untuk menyingkirkan semua rintangan ketidaktaatan yang menghalangi arus
kemurahan dan berkat Allah, dan untuk kembali kepada Tuhan dan perjanjian-Nya dengan hati
yang tulus dan taat. Nubuatan Maleakhi menggambarkan penyataan Allah tentang sesuatu yang
baru dan yang diperlukan oleh umat Israel, yaitu hati yang baru, jiwa baru, hukum yang tertulis
dalam hati, gembala yang dengan sempurna mencerminkan sikap Allah.12
4. Tafsiran
Ayat 13: Dalam ayat 13 ini menjelaskan bahwa ada pernyataan mereka dimana ingin
memperkuat diri sendiri, hal ini tergambar dari kehidupan mereka yang bertentangan dengan
perintah Tuhan.
Ayat 14: Di dalam ayat ini muncul pernyataan soalah-olah mereka memberi bukti bahwa sia-sia
seseorang melayani Allah, dan tidak ada keuntungan dalam menjaga ketetapan-Nya.
Ayat 15: Ayat ini menjelaskan mengenai orang-orang yang bermulut besar atau bisa dikatakan
orang yang sombong, orang yang kaya namun mempergunakan kekayaanya untuk berbuat jahat
dan orang yang mencobai Allah atau menguji Allah. Hal ini jelas menggambarkan bahwa bangsa
Israel pada saat itu benar-benar sudah meninggalkan perintah Tuhan.
12
Charles F.Preiffer, The Wycliffe Bible Comentary Vol 2 (Malang:Gandum Mas, 2014), hlm 1233-1235.
Ayat16: Namun ayat 16 dengan melihat hal ini, sekelompok bangsa Israel yang tetap setia dan
takut akan Tuhan, mereka saling memberikan dorongan dan saling mengingatkan untuk selalu
setia kepada Tuhan.
Ayat 17: Dalam ayat ini dijelaskan bahwa TUHAN mendengar bangsa Israel yang masih setia
kepadaNya dan mereka menjadi milik TUHAN, dengan cara khusus dan mereka akan terhindar
pada hari penghakiman.
Ayat 18: Penghakiman di ayat 17 akan juga dengan jelas bahwa dengan keadilan Allah yang
mana akan menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang baik dan yang jahat.
Ayat 19-21: Dalam 3 ayat ini dikatakan bahwa tentang hari yang akan datang ketika orang Fasik
dan para penjahat akan dibakar seperti jerami tanpa akar dan cabang. Tetapi orang-orang yang
takut akan nama Yahweh akan dihangatkan dan disembuhkan oleh sinar matahari keadilan Allah.
Mereka akan dilepaskan dan bergembira karena mereka akan menang atas orang fasik, yaitu
musuh mereka. Dengan ayat ini semakin meneguhkan nubuat dari nabi Maleaki bahwa adanya
Matahari Keadilan dimana, jelas juga terlihat pada penghakiman bahwa Allah yang memiliki ke
Adilan akan menunjukkan kuasaNya terhadap manusia yang baik dan yang jahat, dengan
matahari keadilan yang sangat jelas akan membedakan juga antara orang yang baik dan juga
orang yang jahat, sesusai juga dengan nubuatan nabi maleaki, akan adanya keadilan Allah yang
terwujudkan di kalangan atau kawasan manusia khususnya kepada bangsa Israel, yang mana
mereka setelah keluar dari pembuangan kembali, berdalih dari hadapan Allah.
5. Kesimpulan
1. Dalam kitab ini ingin menjelaskan bahwa Maleakhi bernubuat pada bangsa Israel, jika
barang siapa yang menyimpang dari hukum Tuhan akan dilenyapkan di hari
penghakiman, namun barangsiapa yang setia dan takut akan Tuhan akan menjadi milik
Tuhan seutuhnya. Dengan begitu jelaslah Kebesaran dan Kuasa yang ditunjukkan Tuhan
pada bangsa Israel dan pada kita.
2. Dalam kehidupannya bangsa Israel harus mengingat dan melaksanakan Taurat Musa
supaya mereka diselamatkan pada Hari TUHAN. Sekalipun Taurat Musa itu diberikan
oleh Tuhan pada masa lampau, tetapi tidak boleh diabaikan dan harus menjadi hukum
menciptakan kedamaian dalam keluarga sekaligus masyarakat. Elia yang dinubuatkan ini
6. Skopus
Teologi keselamatan: Tuhan menyelamatkan bangsa Israel dan UmatNya melalui Kebesaran
dan Kuasa-Nya.