Anda di halaman 1dari 10

TAKEHOME ASSIGNMENT UNTUK NILAI UTS

TEMPLATE PENGUMPULAN DATA EKSEGESIS

Fakultas : Ilmu Teologi


Program Studi : Teologi
Semester : Gasal/Genap
Tahun Akademik : 20XX / 20 XX
Nama Matakuliah : Tafsir Perjanjian Baru: Kitab2 Injil dan Kisah Para Rasul
Kode Matakuliah : MKB 02 Th
Dosen Pengampu : Dr. Bernhardt Siburian, M.Th.
Nama Mahasiswa : Taronggal Sohuturon Si Timba Laut
NIM : 1234567890
Semester Berjalan : IV (Empat)
Group : A/B/C
Nama Dosen Wali : …………………………………………

PENGUMPULAN DATA EKSEGESIS


Teks : (Kitab Matius) (Pasal 6) (Ayat 1-2)

Kumpulkan dan susunlah data eksegesis teks (nas) terpilih pada awal perkuliahan
dari kitab-kitab Injil dan kitab Kisah Para Rasul dengan ketentuan berikut :

1. Mencantumkan teks (Gordon D. Fee, 18-19, 73-74).

Matius 6:1
Προσέχετε [δὲ] τὴν δικαιοσύνην ὑμῶν μὴ ποιεῖν ἔμπροσθεν τῶν ἀνθρώπων
πρὸς τὸ θεαθῆναι αὐτοῖς· εἰ δὲ μή γε, μισθὸν οὐκ ἔχετε παρὰ τῷ πατρὶ ὑμῶν
τῷ ἐν τοῖς οὐρανοῖς.

Matius 6:2
Ὅταν οὖν ποιῇς ἐλεημοσύνην, μὴ σαλπίσῃς ἔμπροσθέν σου, ὥσπερ οἱ
ὑποκριταὶ ποιοῦσιν ἐν ταῖς συναγωγαῖς καὶ ἐν ταῖς ῥύμαις, ὅπως δοξασθῶσιν
ὑπὸ τῶν ἀνθρώπων· ἀμὴν λέγω ὑμῖν, ἀπέχουσιν τὸν μισθὸν αὐτῶν.

2. Mencantumkan apparatus texts (Gordon D. Fee, 18-19, 73-74).

Matius 6:1
° Var. unit #0: (omitted word)
Προσέχετε °[δὲ] τὴν ⸀δικαιοσύνην ὑμῶν μὴ ποιεῖν ἔμπροσθεν τῶν ἀνθρώπων
πρὸς τὸ θεαθῆναι αὐτοῖς· εἰ δὲ μή γε, μισθὸν οὐκ ἔχετε παρὰ τῷ πατρὶ ὑμῶν τῷ ἐν
°1τοῖς οὐρανοῖς.
3. Mencantumkan transliterasi teks (pronounciation).

Matius 6:1
Prosechete de tēn dikaiosünēn hümōn mē poiein emprosthen tōn anthrōpōn
pros to theathēnai autois ei de mē¦ge misthon ouk echete para tō Patri hümōn
tō en tois ouranois

Matius 6:2
Hotan oun poiēs eleēmosünēn mē salpisēs emprosthen sou hōsper hoi
hüpokritai poiousin en tais sünagōgais kai en tais rhümais hopōs doxasthōsin
hüpo tōn anthrōpōn amēn legō hümin apechousin ton misthon autōn

4. Menyusun uraian kata-kata teks (Gordon D. Fee, 19, 89-118).

Matius 6:1

Προσέχετε : kata kerja imperatif hadir aktif orang ke-2 jamak dari προσέχω ,
yang artinya: Menghadiri, perhatikan

[δὲ] : konjungsi koordinat dari δέ , yang artinya : Tetapi, dan

τὴν : artikel pasti akusatif feminin tunggal dari ὁ, yang


artinya : itu

δικαιοσύνην : kata benda akusatif feminin tunggal umum dari keadilan


yang artinya : kebenaran

ὑμῶν : pronoun personal genitive plural from σύ, yang artinya :


Kamu

μὴ : partikel dari μή , yang artinya : tidak, jangan sampai

ποιεῖν : verb infinitive present active from ποιέω , yang artinya :


untuk melakukan, membuat

ἔμπροσθεν : preposisi genitif dari ἔμπροσθεν , yang artinya : di depan,


sebelumnya

τῶν : artikel pasti genitif maskulin jamak dari ὁ , yang artinya :


itu

ἀνθρώπων : kata benda genitive maskulin jamak umum dari ἄντροπος


yang artinya : Pria

πρὸς : reposisi akusatif dari πρός , yang artinya : ke, menuju,


dengan
τὸ : artikel pasti akusatif netral tunggal dari ὁ , yang artinya :
itu

θεαθῆναι : kata kerja infinitif aorist pasif dari θεάομαι , yang artinya
: melihat

αὐτοῖς· : kata ganti personal dativ maskulin jamak dari αὐτός yang
artinya :dirinya sendiri

εἰ : konjungsi subordinasi dari εἰ yang artinya : Jika

δὲ : konjungsi koordinat dari δέ yang artinya : tetapi, dan

μή : partikel dari μή , yang artinya : tidak, jangan sampai

γε, : partikel dari γέ yang artinya : memang, setidaknya,


sungguh

μισθὸν : kata benda akusatif maskulin tunggal umum dari μισθός


yang artinya : upah, imbalan

οὐκ : kata keterangan dari οὐ yang artinya : tidak

ἔχετε : kata kerja indikatif hadir aktif jamak orang ke-2 dari ἔχω
yang artinya : memiliki, memegang

παρὰ : preposisi datif dari παρά yang artinya : dari, di samping,


di hadapan

τῷ : artikel pasti dativ maskulin tunggal dari ὁ yang artinya :


itu

πατρὶ : kata benda datif maskulin tunggal umum dari πατήρ yang
artinya : ayah

ὑμῶν : kata ganti personal genitive jamak dari σύ yang artinya :


kamu

τῷ : artikel pasti dativ maskulin tunggal dari ὁ yang artinya :


itu

ἐν : preposisi dativ dari ἐν yang artinya : di dalam

τοῖς : artikel pasti jamak maskulin datif dari ὁ yang artinya :


itu

οὐρανοῖς. : kata benda datif maskulin jamak umum dari οὐρανός yang
artinya : Surga
Matius 6:2

Ὅταν : konjungsi bawahan dari ὅταν ,yang artinya : Kapan pun

οὖν : konjungsi koordinasi dari οὖν ,yang artinya :


Kemudian

ποιῇς : kata kerja subjungtif hadir aktif orang ke-2 tunggal dari
ποιέω ,yang artinya : Melakukan, membuat

ἐλεημοσύνην, : kata benda akusatif feminin tunggal umum dari


ἐλεημοσύνη ,yang artinya : sedekah

μὴ : partikel dari μή , yang artinya : tidak, jangan sampai

σαλπίσῃς : verba subjungtif aorist aktif orang kedua tunggal dari


σαλπίζω ,yang artinya : membuyikan terompet

ἔμπροσθέν : preposisi genitif dari ἔμπροσθεν ,yang artinya : di depan,


sebelumnya

σου, : kata ganti personal genitive singular dari σύ ,yang artinya :


Kamu

ὥσπερ : konjungsi subordinasi dari ὥσπερ ,yang artinya : hanya


sebagai

οἱ : artikel pasti nominatif maskulin jamak dari ὁ ,yang artinya :


itu

ὑποκριταὶ : kata benda nominatif maskulin jamak umum dari


ὑποκριτής ,yang artinya : seorang munafik

ποιοῦσιν : verb indicative present active 3rd person plural from ποιέω ,
yang artinya : melakukan, membuat

ἐν : preposisi dativ dari ἐν ,yang artinya : didalam

ταῖς : artikel pasti jamak feminin datif dari ὁ ,yang artinya : itu

συναγωγαῖς : noun dative feminine plural common from συναγωγή


,yang artinya : sebuah sinagoge

καὶ : konjungsi koordinasi dari καί ,yang artinya : dan, bahkan,


juga

ἐν : preposisi dativ dari ἐν ,yang artinya : didalam

ταῖς : artikel pasti jamak feminin datif dari ὁ ,yang artinya : itu

ῥύμαις, : kata benda datif feminin jamak umum dari ῥύμη ,yang
artinya : jalan sempit, jalur, gang

ὅπως : konjungsi subordinasi dari ὅπως ,yang artinya : agar, itu


δοξασθῶσιν : kata kerja subjungtif aorist pasif orang ketiga jamak
dari δοξάζω ,yang artinya : memuliakan

ὑπὸ : preposisi genitif dari ὑπό ,yang artinya : Oleh, dibawah

τῶν : artikel pasti genitif maskulin jamak dari ὁ ,yang artinya : itu

ἀνθρώπων· : kata benda genitive maskulin jamak umum dari


ἄνθρωπος ,yang artinya : Seorang Pria

ἀμὴν : tak tergoyahkan dari ἀμήν ,yang artinya : sungguh, amen

λέγω : kata kerja indikatif hadir aktif orang pertama tunggal dari
λέγω ,yang artinya : berbicara

ὑμῖν, : kata ganti pribadi datif jamak dari σύ ,yang artinya : kamu

ἀπέχουσιν : kata kerja indikatif hadir aktif orang ketiga jamak dari
ἀπέχω ,yang artinya : telah menerima, menjadi jauh

τὸν : artikel pasti akusatif maskulin tunggal dari ὁ ,yang artinya :


itu

μισθὸν : kata benda akusatif maskulin tunggal umum dari μισθός ,yang
artinya : upah, imbalan

αὐτῶν : kata ganti pribadi genitif maskulin jamak dari αὐτός ,yang
artinya : diri sendiri

5. Menerjemahkan teks dengan ketentuan (Gordon D. Fee, 43, 168-189 + 215) :

a. Bahasa Indonesia LAI :


 Urutan Uraian Kata-kata Teks

Matius 6:1

Perhatikanlah, jangan kalian melakukan kewajiban agama di depan


umum supaya dilihat orang. Kalau kalian berbuat begitu, kalian tidak
akan diberi upah oleh Bapamu di surga

Matius 6:2

Jadi, kalau kalian memberi sedekah kepada orang miskin, janganlah


menggembar-gemborkan hal itu seperti yang dilakukan oleh orang-orang
munafik. Mereka suka melakukan itu di dalam sinagoge dan di jalan
raya, supaya dipuji orang. Ingatlah, mereka sudah menerima upahnya.

 Tata Bahasa Baku Indonesia (S-P-O-K)

Matius 6:1
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang
supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah
dari Bapamu yang di sorga.

Matius 6:2

Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan


hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan
di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

b. Bahasa Daerah

Matius 6:1

Jaga ma hamu, asa unang diulahon hamu hatigoranmuna di jolo ni halak,


sitotondurannasida! Ai molo songon i, ndang marupa be hamu sian
Amamuna na di banua ginjang i.

Matius 6:2

Antong, molo diulahon ho parasinirohaon, unang ma dokkon paluon


tingting songon binahen ni halak pangansi di angka parguruan dohot
alaman, asa dipuji halak nasida. Na tutu do na hudok on tu hamu: Nunga
sahat dijalo nasida upanasida.

c. King James Version (KJV)

Matthew 6:1

Take heed that ye do not your alms before men, to be seen of them:
otherwise ye have no reward of your Father which is in heaven.

Matthew 6:2

Therefore when thou doest thine alms, do not sound a trumpet before thee,
as the hypocrites do in the synagogues and in the streets, that they may
have glory of men. Verily I say unto you, They have their reward.

6. Membuat susunan kalimat (Gordon D. Fee, 51-72).

Matius 6:1
Perhatikanlah, jangan kalian melakukan kewajiban agama di depan
umum supaya dilihat orang. Kalau kalian berbuat begitu, kalian tidak
akan diberi upah oleh Bapamu di surga

Matius 6:2

Jadi, kalau kalian memberi sedekah kepada orang miskin, janganlah


menggembar-gemborkan hal itu seperti yang dilakukan oleh orang-orang
munafik. Mereka suka melakukan itu di dalam sinagoge dan di jalan
raya, supaya dipuji orang. Ingatlah, mereka sudah menerima upahnya.

7. Menyusun uraian apparatus texts (Gordon D. Fee, 18-19, 73-87).

°[δὲ] teks (kira-kira sezaman dengan Paris, Bibl. Nat., Gr. 63 Washington,
Smithsonian Inst., Freer Gall. of Art, 06.274 St. Gallen, Stiftsbibl., 48 HURUF
KECIL LATIN F DENGAN HOOK, keluarga minuscules, hal. 58* Keluarga 13
St. Petersburg, Ross. Nac. Alkitab, Gr. 53 Paris, Alkitab. Nat., Gr. 97 London,
Inggris. Libr., Egerton 2610. Menyusulkan Kata berikutnya dalam teks
dihilangkan (= Teks mayoritas, termasuk teks Bizantium Koine) menunjukkan
bacaan yang didukung oleh mayoritas semua manuskrip, yaitu, selalu
menyertakan manuskrip jenis Koine dalam arti sempit. 𝔐 oleh karena itu
mewakili saksi dari jenis teks Koine. memiliki status sebagai saksi yang dikutip
secara konsisten. Akibatnya, dalam kasus peralatan negatif, di mana dukungan
untuk teks tidak diberikan, bacaan yang dibuktikan oleh 𝔐 dapat dengan aman
disimpulkan: jika tidak dikutip secara eksplisit, itu sesuai dengan txt (= teks).
mewakili dukungan Vulgata dan bagian dari tradisi Latin Kuno untuk membaca
(= Syrus Curetonianus). Evangelion da-mepharreshê. Versi Curetonian dari Empat
Injil, ed. oleh F. Crawford Burkitt, Cambridge 1904.

Tanggapan : °[δὲ]: Usulan ini dari dan kata ini juga merupakan lat mewakili
Saya setuju Kata °[δὲ] : konjungsi koordinat dari δέ : tetapi, dan sebaiknya di
HILANGKAN karena menurut saya kata tersebut tidak terlalu penting dalam
terjemahan asli (tanpa kata [δὲ] pembaca juga akan dapat mengerti maksud dari
ayat tersebut) dan dapat juga dikatakan kata [δὲ] merupakan pemborosan
kata.

8. Menyusun uraian latarbelakang sejarah-budaya teks (cultural & historical


criticism, Gordon D. Fee, 119-137) :

a. Bidang kehidupan vertikal, di antaranya tentang situasi: keberagamaan


(idiologi agama atau religiositas) dan kebertuhanan umat (teisme).

Ada beberapa Golongan keagamaan yang ada terkhususnya di dalam


Palestina di antaranya

Nama Farisi berasal dari Bahasa Ibrani peruschim, artinya orang yang
memisahkan diri. Nama ini pertama kali dikenakan kepada mereka oleh
orang di luar kelompok itu, sebab mereka menarik diri dari lingkungan
dengan maksud membentuk satu "komunitas yang kudus" milik Allah, dan
menghindari kontak dengan lingkungan yang tidak tahir. Jadi, nama
tersebut dikenakan kepada kelompok ini untuk menunjuk kepada ciri
mereka. Mereka lebih menampilkan kehidupan yang saleh dengan
melakukan doa, puasa, dan memberikan persepuluhan untuk perubahan
masa depan yang akan Allah lakukan. Dengan demikian, mereka juga
disebut kaum Hasidim (orang-orang saleh). Itulah sebabnya, di kemudian
hari, mereka menolak untuk bergabung dengan kelompok Zelot.

Kelompok Farisi tidak terdiri dari para imam. Mereka adalah orang-
orang biasa yang menguasai hukum Taurat dan bertanggung jawab untuk
mengembangkan serta memelihara tradisi lisan yang legal. Oleh karena
itu, mereka sangat dekat dengan sinagoge. Mereka juga sangat keras dalam
memelihara kesucian makanan, hasil panen, kesucian hari Sabat, perayaan-
perayaan, dan kesucian hubungan kekeluargaan.

Ketika Yesus tampil dalam pelayanan-Nya, la sering berdebat bahkan


berselisih dengan kelompok ini, karena sikap Yesus yang dipandang
menyimpang dari aturan-aturan Yahudi. Salah satu perdebatan antara
Yesus dengan kelompok ini adalah mengenai hari Sabat (Mat. 12:1-15a)

b. Bidang kehidupan horizontal, di antaranya tentang situasi: sejarah, budaya,


sosial, ekonomi, politik, antropologi, pendidikan, kekerabatan, paguyuban,
dll.).

Wilayah Palestina sebelumnya telah diperintah oleh sejumlah raja sebelum Yesus
lahir di Bethlehem. Alexander Agung menjabat sebagai presiden terkenal. Setelah
Alexander menaklukkan dunia kuno, Roma memerintah sebagai negara adidaya
dunia ratusan tahun sebelum kelahiran Yesus. Akibatnya, setiap bangsa yang
berada di bawah kekuasaannya terpaksa tunduk pada adikuasa ini dalam hal hak
yang berkaitan dengan budaya, bahasa (itulah sebabnya Perjanjian Baru ditulis
dalam bahasa Yunani), dan bahkan agama. Tetapi orang-orang Yahudi, apapun
alasannya, tidak akan pernah memeluk agama asing karena mereka memegang
teguh keyakinan yang diwariskan kepada mereka dari nenek moyang mereka,
yang secara konsisten mewartakan keesaan Tuhan tetapi ketika kita memasuki
masa kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus Kristus, Roma muncul sebagai
bangsa yang dominan pada waktu itu, dan akibatnya, Palestina juga diperintah
oleh Romawi. Tetapi orang-orang Yahudi di Palestina tidak pernah goyah dalam
tekad mereka untuk menentang kompromi agama, dan mereka terus berjuang
untuk kemerdekaan mereka kapanpun mereka bisa.

Keyakinan teguh mereka akan kebebasan membuat mereka percaya bahwa


mereka adalah umat pilihan Tuhan, untuk memerintah dunia di bawah
kepemimpinan Juruselamat yang dijanjikan Tuhan, yang mereka sebut sebagai
"Mesias". Karena paradigma mereka tentang Mesias adalah sosok yang terlihat
lebih unggul dalam posisi manusia (sosial), tidak seperti Yesus yang hanya
seorang tukang kayu, sehingga banyak orang Yahudi tidak percaya Yesus sebagai
Mesias.
Dalam lingkup pengaruh Yunani-Romawi, kota ini menjadi pusat kondisi
ekonomi. Biasanya, tuan tanah atau investor yang tinggal di kota memiliki
properti pertanian. Selain melayani sebagai pejabat pemerintah, mereka juga
memiliki lahan pertanian yang cukup besar di kota-kota terpencil. Hal yang sama
juga terjadi di Palestina. Rakyat harus membayar pajak yang besar sebagai akibat
dari kebutuhan keuangan para penguasa, yang menjadi beban berat bagi mereka.
Lahan pertanian, bagaimanapun, tidak terpelihara dengan baik. Secara umum,
orang cukup miskin. Mereka menawarkan tanah mereka untuk dijual kepada
investor untuk hidup. Dengan demikian, dapat ditentukan bahwa kelas atas, yang
memiliki kekayaan dan kekuasaan, memiliki kehidupan yang lebih baik. Buruh
upahan dan budak memainkan peran penting dalam memelihara kawasan
pertanian milik otoritas kota, di bawah arahan seorang bendahara. Budak
memainkan peran penting dalam mempertahankan ekonomi Yunani-Romawi.
Mereka berkembang menjadi tenaga kerja yang dapat diandalkan di berbagai
industri, termasuk perdagangan dan pertanian. Karena wilayah penguasa yang luas
menuntut jaminan kecukupan pangan, usaha di bidang pertanian memang perlu
berkembang. Penduduk pada masa pemerintahan Alexander tidak hanya
menghargai gaya kota-kota Yunani, tetapi juga menyerap bahasa dan budaya
Yunani. Pada periode ini, bahasa Yunani sangat berpengaruh dalam masyarakat,
terutama bahasa Yunani Attic, yang—lebih dari dialek Yunani lainnya—menjadi
bahasa filsafat, sains, seni, dan sastra. Itu diucapkan oleh para prajurit Alexander
yang tersebar di Asia. Akibatnya, bahasa Yunani menjadi populer di kalangan
tentara, diplomat, pengusaha, lembaga pendidikan, buruh, dan orang biasa,
sedangkan bahasa Aram ditinggalkan. Bahasa Yunani adalah bahasa yang banyak
digunakan dan ditulis. Praktik ini dimulai pada masa pemerintahan Aleksander
dan berlanjut selama beberapa abad setelah Roma menguasai wilayah kekuasaan
lama Aleksander.

c. Sejarah teks (konteks dekat), yaitu tentang kepenulisan teks tersebut.

Alkitab ini seharusnya ditulis di luar Palestina atau wilayah terdekat karena ditulis
dalam bahasa Yunani. Suriah disebut-sebut oleh beberapa akademisi sebagai
lokasi kemunculannya. Orang Yahudi merupakan 20% dari populasi, dan ada juga
gereja Kristen di sana pada abad pertama Masehi. Karena kita hanya mempelajari
nama wilayah ini di Injil (Lukas 2:2), menarik bahwa Suriah benar-benar dirujuk
di Matius 4:25. Selain itu, Matius 17:24 dan 27 secara eksplisit mengatakan
bahwa satu stater (terjemahan LAI dari "empat dirham" dalam ayat 27) setara
dengan dua didrachna (terjemahan LAI dari "dua dirham" dalam ayat 24). Para
ahli mengklaim bahwa definisi uang tunai ini dengan sempurna menggambarkan
wilayah Suriah.

Matius 22:7 menyatakan bahwa karena penolakan para undangan dan perlakuan
mereka terhadap para budak maka kota Yerusalem dihancurkan. Kota Yerusalem
sendiri dihancurkan pada tahun 70 Masehi. Akibatnya, penulis menyadari
kejadian tersebut. Alhasil, acara selesai. Injil ini konon ditulis antara tahun 85 dan
100, 90, dan 80 sampai 100. Namun, sekitar tahun 110 M, Ignatius mengakui dan
merujuk Injil ini sebagai dokumen resmi. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa Injil ini disusun antara tahun 75 dan 80 M (Hakim 2010, 278–280). Selain
itu, ada beberapa yang mengklaim bahwa Alkitab ini ditulis antara tahun 72 dan
85 Masehi. Sumber lain mengklaim bahwa tahun 80–100 M, tahun sebelumnya
hingga 70 M, atau bahkan mungkin 40–60 M, tahun yang diyakini mayoritas ahli
Alkitab ini ditulis. Kelompok kami sampai pada kesimpulan bahwa kitab ini
disusun antara tahun 72 dan 85 M, yaitu setelah penghancuran Yerusalem pada
tahun 70 M.

9. Menyusun uraian tentang posisi teks di dalam perikop (Gordon D. Fee, 29-33,
140-162).

Dalam perikop-perikop ini Matius menekankan kerahasiaan dalam melakukan


kewajiban agama serta ibadah, dan hanya Allah Bapa yang ada di tempat
tersembunyi yang melihat dan membalasnya. Apakah pengajaran ini tidak
bertentangan dengan pengajaran sebelumnya tentang garam dan terang dunia?
Bukankah telah diajarkan bahwa terang kita harus bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Allah di surga?

Yesus menegaskan bahwa hakikat hubungan Kristen dengan Allah adalah


hubungan yang dekat, rahasia, dan pribadi. Karena itulah setiap kewajiban yang
timbul dari hubungan itu bukanlah suatu tindakan pamer. Banyak contoh di
masyarakat dimana memberi bantuan dipakai sebagai sarana untuk mengejar
prestise dan popularitas. Penghargaan ini penting bagi manusia karena akan
menaikkan pamor mereka di mata masyarakat dan memberikan dampak positif
bagi karier mereka. Kristen harus bebas dari praktik demikian, karena Kristen
justru harus memberi dengan motivasi menaati Allah dan berbelaskasihan kepada
sesama.

Ibadah juga bisa bertujuan pamer, seperti berpuasa (ayat 16-18). Yesus tidak
mengkritik puasa yang mereka laksanakan namun Ia mengkritik mereka yang
memamerkan bahwa mereka sedang berpuasa. Banyak Kristen pergi ke gereja dan
aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan hanya untuk memamerkan dan
memberikan kesan bahwa dirinya adalah seorang yang taat beribadah. Namun ia
sendiri tidak mempunyai persekutuan pribadi dan khusus dengan Allah. Yesus
menekankan bahwa sebagai warga negara Kerajaan Allah, Kristen harus
mempunyai hubungan dengan Allah secara nyata dan pribadi, bukan hubungan
yang bersifat sandiwara. Apa pun yang Kristen lakukan bagi Allah, harus
ditujukan kepada Allah dan bukan kepada manusia.

Anda mungkin juga menyukai