Anda di halaman 1dari 8

Uraian Materi

A. Definisi Kalimah
Menurut Muhammad bin „Abdillah Ibnu Malik di dalam Nazhm al-
Alfiyyah, kata “kalimah” (‫ )وٍّخ‬berbentuk mufrad (tunggal, satuan) dan
berasal dari isim jenis “kalim” (ٍُ‫)و‬. Ibnu „Aqil al-Hamadzani, seorang
pensyarah Nazhm al-Alfiyyah terkemuka, menegaskan bahwa “kalimah”
itu bermakna tunggal, sedangkan “kalim” menunjukkan makna tidak
tunggal atau lebih dari dua. Ibnu „Aqil mengatakan:
‫ ىي اللفظ‬:‫ والكلمة‬،"....‫ "إن قام زيد‬:‫ كقولك‬،‫ ما تركب من ثالث كلمات فأكثر‬:‫الكلم‬
.‫الموضوع لمعنى مفرد‬
Artinya: “Kalim” (ٍُ‫ )و‬ialah susunan kalimat yang terdiri atas tiga kalimah
atau lebih, seperti ucapan: “...،‫ذ‬٠‫( ”إْ لبَ ص‬Jika Zaid berdiri…), sedangkan
“kalimah” (‫ )وٍّخ‬ialah lafazh (ujaran) yang sengaja diucapkan untuk makna
yang tunggal (mufrad).
Akan tetapi, “kalimah” kadang juga digunakan untuk makna
“kalâm”, yaitu lafazh yang tersusun dan mengandung pengertian
sempurna, seperti ucapan ‫( وٍّخ اإلخالص‬kalimah al-ikhlash) dan ‫ذ‬١‫د‬ٛ‫وٍّخ اٌز‬
(kalimah al-tauhîd), yaitu ‫( ال إٌٗ إال هللا‬lâ ilâha illallâh: tiada tuhan selain Allah).
Juga, seperti sabda Nabi Saw.:
:‫ يريد قصيدة لبيد بن ربيعة العامري التي أولها‬."‫"أفضل كلمة قالها شاعر كلمة لبيد‬
‫ وكل نعيم ال محالة زائل‬/ ‫أال كل شئ ما خال اهلل باطل‬
Artinya: “Sebai-baik kalimah yang diucapkan oleh penyair adalah kalimah
Lubaid”. Maksudnya, senandung syair dari Lubaid bin Rabi„ah al-„Amiri
yang dimulai dengan: “Ingatlah, segala sesuatu yang bukan karena Allah
itu batil (rusak), dan setiap kesenangan itu pasti akan sirna.”
Kalimah (kata), sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu „Aqil dan para
ahli tata bahasa Arab, adalah unsur pembentuk kalimat yang lazim
disebut kalâm, atau dalam istilah lain adalah “jumlah”. Menurut Ibnu
Malik, kalâm ialah ujaran (lafzh) yang memberikan makna kepada lawan
bicara, seperti kata “َُْ ‫( ”اعْزم‬istaqim): “bersikap luruslah” atau “tetaplah
dalam kebaikan”, meskipun ujaran “َُْ ‫ ”اعْزم‬itu tidak tersusun dari dua kata
atau lebih. Sedangkan “kalim” ialah susunan tiga kalimah atau lebih,
meskipun tidak memberikan makna kepada lawan bicara, seperti ucapan:
“...،‫ذ‬٠‫( ”إْ لبَ ص‬Apabila Zaid berdiri…) yang belum sempurna.
Dalam al-Mu„jam al-Wasîth, dikatakan:
‫(الكلمة والكلمة) اللفظة الواحدة و (عند النحاة) اللفظة الدالة على معنى مفرد بالوضع سواء‬
‫ الجملة أو العبارة التامة المعنى كما في قولهم "ال إلو‬-‫ و‬.‫أكانت حرفا واحدا كالم الجر أم أكثر‬
‫ و‬،)‫ وفي التن زيل العزيز (وكلمة اهلل ىي العليا‬.‫ حكمو أو إرادتو‬:‫ وكلمة اهلل‬.‫إال اهلل" كلمة التوحيد‬
،‫ أو خطبة‬،‫ قصيدة‬،‫ الكالم المؤلف المطول‬-‫(كذلك حقت كلمة ربك على الذين فسقوا)؛ و‬
.‫ أو رسالة‬،‫أو مقالة‬
“Kalimah” dan “Kilmah”: ujaran/lafazh yang tunggal; menurut ahli nahwu
(tata bahasa): lafazh tunggal yang menunjukkan makna satuan dengan
cara disengaja, baik ia berupa satu harf (partikel), seperti lâm al-jarr (lam
yang menyebabkan isim setelahnya dibaca jarr) maupun lebih dari satu
kalimah. “Kalimah” berarti: kalimat atau ungkapan yang sempurna
maknanya, seperti ucapan orang Arab: “Lâ ilâha illallâh ialah kalimah
tauhid.” Kalimah Allah: hukum-Nya dan kehendak-Nya. Di dalam Al-
Quran dikatakan, “Kalimah (hukum dan kehendak) Allah itulah yang
tinggi.” Dan, “Demikianlah hukum Tuhanmu itu tetap bagi orang-orang
yang fasik.” “Kalimah” berarti juga: ucapan yang tersusun panjang;
kasidah/kumpulan puisi; khutbah; makalah; atau surat.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa makna leksikal
“kalimah” ialah ujaran bahasa yang tunggal. Secara umum, maksud
ujaran bahasa yang tunggal adalah kata, sehingga dapat dikatakan
bahwa arti kalimah adalah kata. Sedangkan penggunaan “kalimah”
memiliki maksud yang berbeda-beda, di antaranya: kalimat, hukum,
ucapan yang tersusun panjang, kasidah/kumpulan puisi, khutbah,
makalah, atau surat. Selain itu, di dalam bahasa Arab kontemporer,
dijumpai variasi penggunaan yang lain, seperti:
1. ‫ ٌٗ اٌىٍّح‬ٝ‫أعط‬: saya memberinya kesempatan bicara,
2. ‫ وزا‬ٍٝ‫ُ ع‬ٙ‫اجرّعد وٍّر‬: mereka bersepakat kata tentang masalah ini,
3. ‫شج‬١‫اٌىٍّاخ األخ‬: kata-kata atau pesan terakhir sebelum wafat,
4. ‫شج‬١‫اٌىٍّح األخ‬: keputusan terakhir,
5. ‫ا‬١ٍ‫اٌىٍّح اٌع‬: kekuasaan, pendapat, keputusan,
6. ‫ح‬١‫اٌىٍّح اٌّفراد‬: kata kunci,
7. ‫ِا ٔفزخ وٍّاخ هللا‬: tidak akan habis ilmu-ilmu Allah, dan lain sebagainya
Adapun menurut ahli nahwu (tata bahasa Arab), kalimah (kata)
ialah sebuah ujaran (bunyi bahasa) yang membentuk kalâm atau jumlah.
Joseph Ilyas dan George Nasief di dalam al-Wajîz fi al-Sharf wa al-Nahw wa
al-I„râb mengatakan:
‫ أو في غيره إذا استوى في جملة‬،‫ لفظ يدل على معنى فيو‬:‫الكلمة‬
“Kalimah ialah lafazh (ujaran) yang menunjukkan arti pada dirinya, atau
menunjukkan arti pada selainnya ketika tersusun dalam sebuah jumlah
atau kalimat.”
Maksud “menunjukkan arti pada dirinya” ialah memiliki arti
sendiri, seperti kalimah isim dan fi„il, sedangkan maksud “menunjukkan
arti pada selainnya” ialah tidak memiliki arti sendiri tetapi harus
bersambung dengan kalimah lain, seperti kalimah harf atau partikel.
Dalam linguistik umum, kata ialah satuan bunyi bahasa terkecil yang
dapat diujarkan sabagai bentuk yang bebas dan mengandung makna;
atau satuan (unsur) bahasa yang berupa morfem bebas dan mengandung
makna.
Dalam definisi lain diungkapkan:
.‫ وحرف‬،‫ وفعل‬،‫اسم‬ ٍ
ٌ ‫ وىي ثالثةُ أقسام‬.‫معنى ُمفرد‬
ً ‫ظ يدل على‬
ٌ ‫الكلمةُ لف‬
“Kalimah ialah lafzh (ujaran, kata) yang menunjukkan makna
tunggal. Kalimah dibagi tiga, yaitu: isim, fi„il, dan harf

B. Klasifikasi Kalimah
Dalam bahasa Arab, kalimah (kata) dibagi ke dalam tiga kelas, yaitu
isim, fi‟il, dan harf. Sedangkan dalam linguistik umum, dikenal beberapa
label kelas kata, yaitu: nomina (n), verba (v), adjektiva (a), adverbial (adv),
numeralia (num), partikel (p), pronominal (pron).
Berikut ini diurakan takrif kalimah isim, fi„il, dan harf.
1. Isim (kata benda atau sejenisnya)
Di dalam Syarh Matn al-Âjurûmiyyah, isim ditakrifkan sebagai
berikut:
.‫االسم ىو كلمة دلت على معىن يف نفسها ومل تقرتف بزمن وضعاً كزيد وأنا وىذا‬
Isim ialah kalimah (kata) yang menunjukkan arti pada dirinya dan
situasinya tidak disertai dengan kala/waktu, seperti kata ‫ذ‬٠‫( ص‬Zaid;
nama orang), ‫( أٔا‬saya; kata ganti orang pertama), dan ‫( ٘زا‬ini; kata
tunjuk).
Atau dapat diungkapkan:
‫كلمة دلت على معىن يف نفسها ومل تقرتف بأحد األزمنة الثالثة‬
“Kalimah yang menunjukkan makna pada dirinya dan tidak disertai
dengan kala/waktu yang tiga (mâdhî/lalu, mudhârî/sekarang, dan
mustaqbal/nanti).”
Dalam definisi lain diungkapkan:
ٍ ٍ
.‫وحنطة وماء‬ ُ ‫معىن يف نفسو غًن ُمق ِرتف بزماف كخالد َو َفر ٍس‬
‫وعصفوٍر ودا ٍر‬ َّ
ً ‫ ما دؿ على‬: ‫االسم‬
‫ أو‬،"‫ واأللف من "كتبَا" والواو من "كتبوا‬،"‫"كتبت‬
ُ ‫اإلخبار عنو كالتاء من‬
ُ ‫صح‬
ّ َ‫ أف ي‬:‫وعالمتو‬
‫اجلر كاعتمد‬
ِّ ‫حرؼ‬
َ ‫ أو‬،‫الناس‬
ُ ‫حرؼ النداء كيا أيُّها‬
َ ‫ أو‬،‫كفرس‬
َ ،‫ أو التنوين‬،‫"أؿ" كالرجل‬ ْ ‫يقبل‬
َ
ِ
.‫على من تث ُق بو‬
“Isim ialah kata yang menunjukkan makna pada dirinya yang tidak
disertai dengan kala/waktu, seperti kata: “‫( خبٌذ‬khâlid; nama orang),
‫( فشط‬faras; kuda), ‫س‬ٛ‫„( ػظف‬ushfûr; burung), ‫( دٕطخ‬hinthah; gandum), dan
‫( ِبء‬mâ‟; air). Ciri-ciri isim ialah: dapat digantikan oleh lafazh yang
berfungsi untuk memberitahukan, seperti dhamîr َ‫ د‬pada kata: َ‫نَرجْذ‬
(katabtu: saya telah menulis), dhamîr “‫ ”ا‬pada kata ‫( نَرجب‬katabâ: dua
orang telah menulis), dan dhamîr “ٚ” pada kata ‫ا‬ٛ‫( نَرج‬katabû: mereka
[3 orang atau lebih] telah menulis), menerima “‫ ”اي‬di awal, seperti kata
ً‫( اٌشج‬laki-laki itu), menerima tanwin ( َ‫ ) ـًــٍــ‬di akhir, seperti kata َ‫فشط‬,
menerima harf (partikel) sapaan “‫ب‬٠” seperti pada kata: ‫ب إٌبط‬ٙ٠‫َا أ‬٠ (hai
manusia!), atau harf al-jarr (partikel yang men-jarr-kan isim), seperti
kalimat: ٗ‫ٓ رضكَ ث‬َْ ِ ٍَٝ‫( ا ْػزّ َْذ َع‬berpeganglah kepada orang yang kamu
percayai!)”

Perhatikan tabel berikut!


‫المعنى‬ ‫المثال‬ ‫عالمة االسم‬ ‫الرقم‬
 Saya telah menulis ‫ت‬
ُ ْ‫ كتب‬:‫ت‬
ُ ‫يصح اإلخبار عنو‬ 1
 Dua orang telah menulis ‫ كتب ا‬:‫ا‬
 Mereka (3 orang atau lebih)
‫ كتب وا‬:‫و‬
telah menulis
 Laki-laki ‫ الػرجل‬:‫ال‬ ‫قبوؿ "اؿ" يف أولو‬ 2
 mahasiswa ‫الػطالب‬
 sekolah
‫الػمدرسة‬
 kampus
‫الػجامعة‬
(semuanya didahului ‫ اؿ‬untuk
arti khusus)
 Khalid ‫َخالِ ٌد‬ ‫التنوين ً" ػٌٍ" يف آخره‬ 3
 rumah ‫ت‬
ٌ ْ‫بَي‬
 kuda
‫س‬
ٌ ‫فَ َر‬
(semuanya diakhir tanwin)
 Hai Muhammad ‫يا محمد‬ ‫قبوؿ "يا" حرؼ النداء‬ 4
 Hai Fatimah ‫يا فاطمة‬
 Wahai Yang Maha Pemurah
‫يا رحمن‬
 Duhai Yang Maha
‫المعنى‬ ‫المثال‬ ‫عالمة االسم‬ ‫الرقم‬
Pengampun ‫يا غفور‬
(semuanya didahului partikel
sapa „‫)‟يا‬
 Dari kampus ‫من اجلامعة‬ ،‫ ِمن‬:‫ مثل‬،‫اجلر‬
ّ ‫قبوؿ حرؼ‬ 5
 Ke mesjid ِ
‫ْمسجد‬ ‫إىل ال‬ .‫ َعن‬،‫إىل‬
 Berpeganglah pada orang
‫اِ ْعتَ ِم ْد َعلَى َم ْن‬
yang kamu percayai
‫تثِ ُق بو‬

Kalimah isim secara umum menunjukkan arti benda (nomina)


atau yang menurut ahli bahasa Arab dianggap “sejenis” dengan arti
benda, seperti kata pelaku (isim fâ„il), kata objek (isim maf„ûl), dan kata
sifat (shifah musyabbahah, isim tafdhîl, dan shîghah mubâlaghah). Juga,
seperti isim ma„nâ atau mashdar yang artinya hanya dapat dicerap oleh
akal dan tidak memiliki wujud benda/fisik. Tentang isim ma„nâ atau
mashdar akan dijelaskan pada bab ketiga yang mengulas tentang isim
jâmid, yaitu kalimah yang statis, sangat sedikit perubahannya, dan
tidak memiliki akar, dan isim musytaqq, yaitu kalimah yang
berkembang, mengalami beberapa perubahan bentuk, memiliki akar
kata, dan dibentuk dari satu kata akar.

2. Fi‘il (kata kerja, verba)


Fi„il, di dalam Matn al-Âjurûmiyyah, ditakrifkan sebagai berikut:
‫الفعل ىو كلمة دلت على معىن يف نفسها واقرتنت بزمن وضعاً؛ فإف دلت تلك الكلمة على زمن‬
‫ وإف دلت على زمن حيتمل احلاؿ واالستقباؿ فهي الفعل‬،‫ قاـ‬:‫ماض فهي الفعل ادلاضي حنو‬
. ‫ وإف دلت على طلب شىء يف ادلستقبل فهي فعل األمر حنو قُ ْم‬،‫ يقوـ‬:‫ادلضارع حنو‬
“Fi„il ialah kalimah (kata) yang menunjukkan arti pada dirinya dan
situasinya disertai dengan kala/waktu. Apabila kalimah itu
menunjukkan kala yang telah lalu, ia disebut dengan fi‘il mâdhi ( ً‫فؼ‬
‫)ِبع‬, seperti kata: َ‫ ;لـب‬apabila kalimah itu menunjukkan kala
sekarang/kini atau akan datang/nanti, ia disebut dengan fi‘il
mudhâri‘ (‫)فؼً ِؼبسع‬, seperti kata: َٛ‫مـ‬٠, dan apabila kalimah itu
menunjukkan permintaan sesuatu pada kala yang akan datang, ia
disebut fi‘il amr (‫)فؼً األِش‬, seperti kata: َُْ ‫لــ‬.”
Dari takrif di atas, diketahui bahwa kalimah fi„il ialah kata yang
menunjukkan arti pada dirinya. Secara umum, arti yang ditunjukkan
kalimah fi„il ialah perbuatan atau kejadian. Karena itu, kata ini disebut
dengan ًَْ‫( فؼ‬fi„l[un]) yang artinya perbuatan, pekerjaan, atau kejadian.
Selanjutnya, apabila ditinjau dari kala/waktu yang menyertai
situasinya, kalimah fi„il dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu: fi„il mâdhi ( ً‫فؼ‬
‫)ِبع‬, fi„il mudhâri„ (‫)فؼً ِؼبسع‬, dan fi„il amr (‫)فؼً األِش‬, seperti kata-kata:
َُْ ‫ لــ‬- َ ْٛ‫م‬٠ – ََ‫لب‬.
Takrif yang lebih sederhana dapat diungkapkan sebagai berikut:
ِ ‫وَييء‬
.‫وج ْئ‬ ٍ ِ
ُ َ َ‫معىن ىف نػَ ْفسو ُمقرتف بزماف كجاء‬
ً ‫دؿ على‬
ّ ‫ما‬
“Fi„il ialah kata yang menunjukkan arti pada dirinya yang
disertai dengan kala/waktu, seperta kata: َْ‫ جئ‬،‫ء‬ْٟ ‫ج‬٠ ،‫جبء‬.”
Tentang ciri-ciri fi„il diungkapkan sebagai berikut:
‫ أو‬،"‫"ضمًن الفاعل‬ ِ
‫ أو‬،‫التأنيث الساكنة‬
َ َ‫ أو "تاء‬،"‫"سوؼ‬
ْ ‫"السٌن" أو‬
َ ‫يقبل "قَ ْد" أو‬
َ ‫وعالمتو أف‬
،‫يكتَب‬ ِ ِ
ّ َ ،‫ قمت‬،‫قمت‬ َ ،‫قامت‬ْ ،‫نذىب‬ُ ‫ سوؼ‬،‫ستذىب‬ُ ،‫يقوـ‬
ُ ‫ ق ْد‬،‫قاـ‬
َ ‫ قد‬:‫ ومثالُو‬."‫"نوف التوكيد‬
.‫اكتَب‬ ِ
ْ َ ،‫َب‬ ّ ُ‫ اكت‬،‫يكتَب‬
َّ ‫ل‬
“Ciri-ciri fi„il ialah dapat menerima ‫ل َْذ‬, َ‫ط‬, ‫ف‬ٛ‫( ع‬di awal), ‫د‬ َْ (di akhir),
dhamîr al-fc„il (kata ganti untuk pelaku), atau َْ/ْ َْ (nûn taukîd) di akhir
kata. Contohnya ialah: َ‫لذ لا‬, َٛ‫م‬٠ ‫لذ‬, ‫عـذز٘ة‬, ‫ف ٔز٘ة‬ٛ‫ع‬, ‫لاِد‬, ََ‫لّد‬, ‫د‬
َِ ّ‫ل‬, ََّٓ‫ىرث‬٠,
ََّٓ‫ىرث‬١ٌ, ََّٓ‫اورث‬, َْٓ‫اورث‬.

Perhatikan tabel berikut:


‫المعنى‬ ‫المثال‬ ‫عالمة الفعل‬ ‫الرقم‬
 Ia benar2 telah berdiri ‫قد قام‬ ‫دخوؿ "قَ ْد" يف أولو‬ 1
 Ia terkadang berdiri ‫قد يقوم‬
 Orang-orang Mukmin benar2
‫قد أفلح ادلؤمنوف‬
telah menang
 Ahmad akan membaca ‫سػيقرأ أمحد‬ ‫س" يف أولو‬
َ " ‫دخوؿ‬ 2
‫سػتذىب فاطمة‬
 Fathimah akan pergi
‫سػيقول السفهاء‬

 Orang-orang bodoh akan


berkata
 Nanti kita akan pergi ‫سوؼ نذىب‬ ‫ؼ" يف أولو‬
َ ‫دخوؿ " َس ْو‬ 3
 Kelak kamu semua akan ‫سوؼ تعلمون‬
mengetahui
 A‟isyah telah kembali ‫َر َج َع ت عائشة‬ ‫ت" (التأنيث) يف أخره‬
ْ " ‫قبوؿ‬ 4
 Ketika langit terbelah
ْ ‫ش ّق‬
‫ت‬ َ ْ‫إذا السماء ان‬
‫المعنى‬ ‫المثال‬ ‫عالمة الفعل‬ ‫الرقم‬
 Seekor semut berkata… ْ ‫قال‬
‫ت نَْلَة‬
ِ
 Jika kamu telah selesai (dari ‫صب‬ َ ‫إذا فر ْغ‬-
َ ْ‫ت فان‬ "‫ت‬
ُ ،‫ ت‬،‫ت‬
َ " ‫قبوؿ ضمًن‬ 5
satu urusan), tetaplah bekerja ِ ْ‫لقد ِجئ‬- ‫الفاعل يف أخره‬
‫ت َشْيئًا فَ ِريِّا‬
keras (untuk urusan lain)
 Sungguh, engkau telah ‫ك ِم ْن‬ َ ُ‫لََق ْد َخلَ ْق ت‬-
membawa sesuatu yang ‫ك َشْيئًا‬ُ َ‫قَػْب ُل َوَملْ ت‬
sangat mungkar
 Sungguh, engkau telah Aku
ciptakan sebelum itu, padahal
kamu belum berwujud sama
sekali
 Pasti akan kuhukum ia ‫ألُ َع ِّذبَػنَّوُ َع َذابًا َش ِديْ ًدا‬ ‫ ْف" يف‬،‫قبوؿ نوف التوكيد " ّف‬ 6
dengan hukuman yang berat ‫أخره‬
ً‫َب ِر َسالَة‬
ْ َُ‫اُ ْكت‬
 Tulislah dengan sungguh-
sungguh sebuah surat

3. Harf (kata penghubung, partikel)


Harf, di dalam Matn al-Âjurûmiyyah, ditakrifkan sebagai berikut:
‫ واحلرؼ ال يدخل يف تأليف الكالـ إال‬.‫احلرؼ ىو كلمة دلت على معىن يف غًنىا حنو إىل وىل ومل‬
،‫ فإف مل يكن لو معىن‬.‫ فإ ّف (ىل) معناىا االستفهاـ و(مل) معناىا النفي‬،‫إذا كاف لو معىن كهل ومل‬
‫ فإ ّف كالً منها حرؼ مبين ال‬،‫ زاي زيد ويائو ودالو‬:‫ال يدخل يف تركيب الكالـ كحروؼ ادلباين حنو‬
.‫حرؼ معىن‬

Harf ialah kalimah yang menunjukkan arti pada (bersama) kalimah


lain, seperti ٌٝ‫( إ‬ke), ًَْ٘ (apakah), dan َُْ ٌ (tidak/belum). Harf tidak
masuk ke dalam susunan kalam kecuali ia memiliki makna, seperti
harf ًَْ٘ yang artinya istifhâm (kata tanya: apakah) dan harf َُْ ٌ yang
artinya nafy (tidak/belum). Apabila harf tidak memiliki arti, maka ia
tidak masuk ke dalam struktur kalimat, seperti harf ‫ص‬/z, ٞ/y, dan ‫د‬/d,
yang membentuk kata ‫ذ‬٠‫ص‬. Harf ‫ص‬, ٞ, dan ‫ د‬adalah hurûf al-mabânî (tetap,
tidak memiliki arti), bukan harf ma„nâ (yang memiliki arti bila
bersanding dengan kalimah lain).
Dari takrif di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimah harf ialah
kalimah yang tidak memiliki arti yang sempurna kecuali setelah
berhubungan dengan kalimah lain. Kalimah harf bersifat pengait atau
penghubung kalimah lain. Bentuk kalimah harf berbeda dengan
kalimah isim dan fi„il. Dan, semua ciri kalimah isim dan kalimah fi„il
tidak terdapat pada kalimah harf.
Perhatikan contoh kalimah isim, fi„il, dan harf berikut:
‫الحرف‬ ‫الفعل‬ ‫االسم‬
‫ إىل‬،‫ِمن‬ ‫قمت‬
ُ ،‫قاؿ‬ ‫ فاطمة‬،‫حممد‬
‫ يف‬،‫ على‬،‫عن‬ ِ ‫ رجع‬،‫ذىبت‬
‫ت‬ ‫ زينب‬،‫زيد‬
ْ َ
‫ لن‬،‫أف‬ ‫ يقوـ‬،‫يقوؿ‬ ‫ جامعة‬،‫مدرسة‬
‫ كي‬،‫إذف‬ ِ ،‫يذىب‬
‫يرجع‬ ‫ فندؽ‬،‫دار‬
َ
‫ ل ّػما‬،‫مل‬ ‫ اذىب‬،‫اقرأ‬ ‫ فرس‬،‫أسد‬
‫ ما‬،‫ إف‬،‫ِؿ‬ ِ ،‫قل‬
‫ارجعِي‬ ‫ نلة‬،‫بقرة‬

Anda mungkin juga menyukai