Anda di halaman 1dari 19

PSIKOPATOLOGI

Dr Farah Shafitry Karim, SpKJ


• Psikiatri dipenuhi oleh fenomenologi dan
penelitian fenomena mental.
• Bahasa psikiatri sangat presisi, sehingga
memungkinkan para klinisi mengutarakan
pengamatan mereka dengan nyaman.
• Hal ini memfasilitasi diagnosis akurat, yang
akan menghasilkan terapi yang efektif.
• Dokter psikiatri harus belajar untuk menguasai
observasi yang teliti, penjelasan yang
mengungkapkan sesuatu, dan belajar
keterampilan termasuk belajar bahasa baru.
• Akurasi bahasa memungkinkan psikiater dan
klinisi lainnya urntuk berkomunikasi secara
fasih, tidak hanya dengan sesamanya namun
juga dengan pasiennya.
• Tanda : pengamatan dan temuan objektif yang
diperoleh klinisi, misalnya afek menyempit
dan retardasi psikomotor pada pasien
• Gejala : pengalaman subjektif yang
didiskripsikan oleh pasien, seringkali
diungkapkan sebagai keluhan utama,
contohnya mood depresif atau kurang energi.
• Sindroma : sekumpulan tanda dan gejala yang
bersama-sama membentuk suatu keadaan
yang dapat dikenali yang dapat tampil lebih
menonjol daripada suatu gangguan atau
penyakit spesifik.
• Sangat jarang terdapat tanda atau gejala yang
patognomonik dalam psikiatri.
PSIKOPATOLOGI PERASAAN/EMOSI
EMOSI : suatu kompleks keadaan perasaan dengan komponen psikis,
somatik, dan perilaku yang berhubungan dengan afek dan
mood

Afek : respon emosional saat sekarang dapat dilihat dari ekspresi


wajah, gerak tangan dan gerak tubuh , nada suara.

Keserasian Afek :
- dinilai respon emosional dalam konteks topik
pembicaraan/buah pikirannya
- bila tidak serasi : ekspresi afek tidak serasi dengan topik
pembicaraan
1. Afek yang sesuai (appropriate affect)
2. Afek yang tidak sesuai (inappropriate affect)
3. Afek yang tumpul (blunted affect)
4. Afek yang terbatas
5. Afek yang datar (flat affect)
6. Afek yang labil (labile affect) : perubahan
irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba.
Mood :
- dialami secara subjektif dan dilaporkan oleh
pasien dan terlihat oleh orang lain
- emosi yang bersifat pervasif dan bertahan lama
yang mewarnai persepsi seseorang tentang dunia
- deskripsi tentang mood pasien harus mencakup
dalamnya, intensitasnya, lamanya dan
fluktuasinya
1. Mood disforik
2. Mood eutimik
3. Mood yang meluap-luap (expansive mood)
4. Mood yang iritable (irritable mood)
5. Pergeseran mood (mood yang labil)
6. Mood yang meninggi (elevated mood)
7. Euforia
8. Kegembiraan yang luar biasa (ecstasy)
9. Depresi
10. Anhedonia
11. Dukacita atau berkabung
12. Aleksitimia
Emosi Lain :
1. Kecamasan
2. Kecemasan yang mengambang
3. Ketakutan
4. Agitasi
5. Ketegangan
6. Panik
7. Apati
8. Ambivalensi
9. Abreaksional
10. Rasa malu
11. Rasa bersalah
Gangguan fisiologis yang berkaitan dengan mood, tanda-tanda
disfungsi somatik (biasanya otonom), paling sering dikaitkan dengan
depresi (disebut juga tanda vegetatif ) :
1. anoreksia
2. hiperfagi
3. insomnia
4. hipersomnia
5. variasi diurnal
6. penurunan libido
7. konstipasi
8. kelelahan
9. pika
10. pseudosiesis
11. bulimia
12. adinamia
PERILAKU MOTORIK (KONASI) : aspek psike
mencakup impuls, motivasi, keinginan, dorongan,
insting dan hasrat yang sangat kuat yang
ditunjukkan melalui aktivitas motorik atau
perilaku pasien.
1. ekhopraksia
2. katatonia pada skizofrenia katatonik :
- katapleksia
- eksitasi katatonik
- stupor katatonik
- rigiditas katatonik
- postur katatonik
- fleksibilitas cerea
- akinesia
3. negativisme
4. katapleksi
5. stereotipi
6. mennerisme
7. otomatisme
8. otomatisme perintah
9. mutisme
10. overaktivitas
11. hipoaktifitas
12. mimikri
13. agresi
14. berlagak (acting out)
15. abulia
16. anergi
17. astasia abasia
18. koprofagia
19. diskinesia
20. rigiditas otot
21. berputar
22. bradikinesia
23. khorea
24. konvulsi
25. kejang
26. distonia
27. aminia
BERPIKIR : Aliran gagasan, simbol, dan asosiasi
yang diarahkan oleh tujuan dimulai oleh
suatu masalah atau suatu tugas dan
mengarah (berakhir) pada kesimpulan yang
berorientasi kenyataan; jika terjadi urutan
yang logis, berarti cara berpikir adalah
normal; para praksis ( meleset dari logis yang
secara tidak disadari juga disebut pelesetan
menurut Freud) dianggap sebagai bagian dari
berpikir normal.
PROSES PIKIR : adalah bagaimana seseorang
menyatukan ide dan asosiasi
Buah pikirannya dapat berupa :
- logis/tidak logis
- Koheren/inkoheren
- Banyak/sedikit
- Cepat/lambat/ragu
- Jawaban sesuai/tidak sesuai
- Penjelasan sesuai sebab akibat
- Asosiasi longgar
GANGGUAN MENYELURUH DALAM BENTUK ATAU
PROSES PIKIR
1. gangguan mental
2. psikosis
3. ji realitas
4. gangguan bentuk pikir
5. pikiran tak logis
6. dereisme
7. pemikiran autistik
8. pemikiran magis
9. proses pikir primer
10. tilikan emosional
GANGGUAN SPESIFIK DALAM BENTUK PIKIR
1. neologisme
2. world salad
3. sirkumstansial
4. tangensial
5. inkoheresi
6. perseverasi
7. verbigerasi
8. ekholalia
9. kondensasi
10. jawaban tidak relevan
11. asosiasi longgar
12. dereilment
13. flight of ideas
14. clang association
15. blocking
16. glosolalia
Isi Pikiran adalah : apa yang menjadi
buah/bahan pikiran
GANGGUAN ISI PIKIR :
1. miskin ide
2. ide yang berlebihan
3. delusi ( waham )
4. preokupasi
5. egomania
6. monomania
7. hipokondria
8. obsesi
9. kompulsi
10. koprolalia
11. fobia
12. noesis
13. unio mystica

Anda mungkin juga menyukai