Anda di halaman 1dari 168

PANDUAN PRAKTIS

HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan MUAMALAH
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI:
[Ibadah, Muamalah, dan Doa-Doa]

Penulis:
Agus Miswanto, MA.
Drs. Mujahidun HN, M.Pd.

Editor:
M. Zuhron Arofi, M.Pd.I
Eko Kurniasih Pratiwi, M.SI.

Pra Cetak dan Distribusi


Dede Asikin Noor, S.Ag.

Edisi pertama
Maret 2014

ISBN: 978-602-18110-3-0

Penerbit:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (P3SI)
Universitas Muhammadiyah Magelang
KATA PENGANTAR

ْ
‫اله َدى َو ِديْ ِن احل َ ِّق يِلُظ ِه َر ُه ع‬ ُ ‫احل َ ْم ُد هلل ذَّال ْي أَ ْر َس َل َر ُس ْو هَ ُل ب‬
ِ ِ ِ
َ
ْ ُ ْ َ َ
ْ َ ْ‫ِّ ْ لُ ِّ َ َ ْ َ ُ ر‬
ُ َ
‫اهلل َوأش َه ُد‬ ‫ أش َه ُد أن ال ِإ َهل ِإال‬ ‫شك ْون‬ ِ ‫ادلي ِن ك ِه ولو ك ِره الم‬
‫ع‬َ َ‫ار ْك ىل‬ َ ‫ الل ُه َّم َص ِّل َو َسل ْم َو‬  ‫أَ َّن َسيِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعبْ ُد ُه َو َر ُس ْو ُل‬
‫ب‬
ِّ ّٰ ُ‫ه‬
ِ
ِْ‫ع آل َوأَ ْص َحابه َو َم ْن تَب َع ُه ْم بإ ْح َسان إ ىَل يَوم‬ َ‫َ ِّ َ حُ َ َّ لَى‬
ِ ٍ ِِ ِ ِِ ِ ِ‫سي ِدنا مم ٍد َو ه‬
ْ َ ِّ
‫ أ َّما َبع ُد‬ ‫ادليْ ِن‬
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT
atas segala limpahan rahmat, nikmat, barakah-Nya
kepada kita semua. Semoga shalawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan seluruh
umatnya.
Alhamdulillah, sekali lagi kami ucapkan syukur
kepada Allah atas terbitnya buku saku tuntunan
praktis ini. Dengan kemampuan yang terbatas
di P3SI, kami berusaha mengumpulkan meteri-
materi yang terserak sehingga dapat dikompilasikan

PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah III
menjadi buku seperti yang ada di tangan pembaca
saat ini.
Penerbitan buku ini dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan civitas akademika dan
masyarakat Muslim untuk bimbingan-bimbingan
yang bersifat praktis tentang ibadah dan doa-doa
penting dalam momen-momen tertentu. Karena
sifatnya praktis, maka materi yang kami sajikan dalam
buku ini tidak menyajikan dalil-dalil yang panjang
lebar. Tapi kami sengaja hanya menghadirkan
dalil-dalil yang bersifat teknis dan sangat terbatas.
Sehingga bagi para pembaca ingin mendalami lebih
lanjut kami sarankan untuk membaca buka-buku
induk yang lebih mendetail. Walaupun demikian,
kami berharap sajian buku ini tidak mengurangi
kualitas yang ada.
Mudah-mudahan dengan terbitnya buku ini,
membantu masyarakat muslim dalam mengamalkan
nilai-nilai Islam yang bersifat teknis dan praktis.
Terakhir, kesempurnaan hanya milik Allah SWT,
oleh karena itu, manakala para pembaca menemukan
hal-hal yang tidak berkenan dan kekurangan dalam
materi buku ini, maka saran dan pendapat dapat
disampaikan ke penerbit atau penulis. Sehingga

IV PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
untuk penerbitan selanjutnya dapat dilakukan
koreksi dan perbaikan. Trimakasih.

Wassalam.

Magelang, 20 Pebruari 2014

Pusat Pembinaan dan


Pengembangan Studi Islam (P3SI)

Ketua

Ttd
Agus Miswanto, MA

PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah V
VI PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................... III


Daftar Isi . ..................................................................... VII

BAB I TUNTUNAN TOHARAH............................. 01


A. Tuntunan Wudhu............................................. 01
B. Tuntunan Tayamum......................................... 04

BAB II TUNTUNAN SHALAT................................ 06


A. Cara Shalat..................................................... 06
B. Cara Shalat Jenazah........................................ 24
C. Shalat Malam, Tarawih, Tahajud...................... 30
D. Shalat Gerhana Bulan (Khusuf) dan Mata Hari
(Shalat Kusuf) . .............................................. 36
E. Shalat Idul Fitri/Adha....................................... 40

BAB III TUNTUNAN MENYAMBUT RAMADHAN.... 49


1. Pengertian Ramadhan..................................... 49
2. Cara Mengetahui dan Menyambut Ramadhan.. 50
3. Kedudukan Bulan Ramadhan........................... 51
4. Orang Yang Tidak Diwajibkan Puasa Di Bulan
Ramadhan...................................................... 52
5. Yang Membatalkan Puasa .............................. 52
6. Yang Harus Dijauhi Selama Berpuasa.............. 53
7. Anjuran-Anjuran Selama Berpuasa Ramadhan. 53
8. I’tikaf.............................................................. 54

PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah VII
BAB IV TUNTUNAN JENAZAH.............................. 56
A. Saat Menghadapi Maut.................................... 56
B. Cara Memandikan Mayat................................. 57
C. Cara Mengkafani............................................. 61
D. Mengiringi Jenazah......................................... 63
E. Cara Mengubur............................................... 67
F. Bertakziyah..................................................... 69
G. Ziarah Kubur................................................... 73

BAB V TUNTUNAN SAAT SAKIT DAN


MENJENGUK ORANG SAKIT.................... 75
A. Hikmah Sakit.................................................. 75
B. Adab-adab ketika Sakit.................................... 77
C. Adab berkunjung Orang Sakit.......................... 84
D. Doa-doa Yang Perlu dipanjatkan Ketika sakit.... 85

BAB VI TUNTUNAN KHUTBAH JUM'AT................. 92

BAB VII TUNTUNAN WALIMATUN NIKAH


(WALAIMATUL ‘ARUSY).......................... 97
A. Walimah ........................................................ 97
B. Doa-doa Pernikahan........................................ 109

BAB VIII TUNTUNAN MENYAMBUT KELAHIRAN


ANAK....................................................... 111
A. Ajaran Islam Menyambut Kela­hiran Bayi.......... 111
B. Ucapan Selamat Untuk Kelahiran Anak ........... 113
C. Doa-Doa Menyambut Kelahiran Anak............... 115

VIII PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
BAB IX TUNTUNAN MELEPAS DAN MENYAMBUT
JAMA’AH HAJI......................................... 119
A. Melepas Jam’ah Haji....................................... 119
B. Menyambut Jam’ah Haji.................................. 126

BAB X TUNTUNAN BEPERGIAN DAN


PERJALANAN (SAFAR)............................ 130
A. Adab-adab Safar ............................................ 130
B. Ibadah Shalat dan Puasa Saat Safar................ 138
C. Doa dan Zikir Ketika Safar................................ 143

BAB XI TUNTUNAN DOA SEHARI-HARI................ 151


1. Doa Mau Makan.............................................. 151
2. Doa Setelah makan......................................... 152
3. Doa Sewaktu Minum Susu.............................. 152
4. Doa ketika bercermin...................................... 153
5. Doa Bangun Tidur........................................... 153
6. Doa Mau Tidur................................................ 153
7. Doa Mengenakan Pakaian............................... 154
8. Doa Masuk WC............................................... 154
9. Doa Keluar WC............................................... 154
10. Doa Keluar Rumah.......................................... 155
11. Doa Masuk Rumah......................................... 155
12. Doa Masuk Masjid.......................................... 155
13. Doa Keluar Masjid........................................... 156
14. Doa Ketika Berhubungan Badan....................... 156
15. Doa Kaffaratul Majelis..................................... 156
16. Doa Pada saat Ifthar (Berbuka puasa).............. 157

Daftar Pustaka............................................................... 158


PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah IX
X PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
BAB I
TUNTUNAN TOHARAH

Taharah adalah suatu proses kegiatan penyucian


dalam rangka untuk menghilangkan najis yang
bersifat hukmi maupun aini; dan hadats baik kecil
maupun besar yang tata caranya telah ditentukan
oleh syara. Bersuci hukumnya wajib bagi setiap
Muslim baik laki-laki maupun perempuan. Ini
didasarkan firman Allah swt:
َ ‫ي ُّب ال ْ ُمتَ َط ِّهر‬
‫ين‬
ُ‫َّ َ حُ ُّ َّ َ ح‬
ِ ‫اتل َّوابِني َو‬ ‫يب‬
ِ ‫إِن اهلل‬
ِ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan
diri”. (QS. Al-baqarah: 222).
Sementara benda-benda yang dapat
dimanfaatkan untuk alat bersuci adalah air, tanah,
dan benda-benda padat lainya.
A. Tuntunan Wudhu
Menurut tuntunan Rasulullah saw, tata cara
wudlu secara berturut-turut adalah sebagai berikut:
BAB I
Tuntunan Toharah 01
1. Membaca ‫الر ِحيْ ِم‬
َّ ‫حن‬َ ْ‫َّ م‬
ِ ‫هلل الر‬ ِ ‫ِمْسِب ا‬
Bismilla-hi Arrahma-ni Arrahi-
mi, dengan niat ikhlas karena
Allah SWT semata-mata.
2. Membersihkan telapak
tangan dengan air sampai ke
pergelangan tangan, sebanyak
tiga kali. Dan hendaklah
celah-celah jari dibersihkan
sebaik mungkin.
3. Berkumur dan menghirup air kedalam hidung
serta menyemburkannya kembali, dikerjakan
tiga kali. Tetapi bila sedang berpuasa, maka ti-
dak usah menghirup air kedalam hidung.
4. Membasuh muka secara
merata dan membersihkan
kedua ujung kelopak mata.
Membasuh muka ini di-
kerjakan tiga kali.
5. Membasuh tangan kanan
sampai siku tiga kali, kemudi-
an baru membasuh tangan kiri
sampai siku tiga kali.
6. Mengusap rambut dengan

02 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
air ke seluruh kepala dengan
kedua tanganya, dimulai dari
permulaan pangkal rambut
dikening sampai ke tengkuk,
dan dikembalikan lagi ke
depan, kemudian diteruskan
mengusap ke­dua telinga luar
dan dalam, yang dikerjakan
hanya satu kali untuk kedua
pekerjaan tersebut.
7. Membasuh kaki kanan
sampai dengan mata kaki
tiga kali, kemudian kaki kiri
sampai mata kaki tiga kali.
Sewaktu membasuh kaki
hendaknya tidak dilupakan
membersihkan antara celah-
celah jari.
8. Setelah dikerjakan semua dengan sempurna,
kemudian diteruskan dengan membaca :
َّ َ ْ َ َ‫َ ْ َ ُ َ ْ َ هَ َ َّ ُ َ ْ َ ُ َ رَ َ ه‬
‫شيْك ُل َوأش َه ُد أن‬
ِ ‫أشهد ان ال ِإل ِإال اهلل وحده ال‬
ُ‫ه‬ َ َ ُ‫ح‬
.‫م َّم ًدا عبْ ُد ُه َو َر ُس ْو ُل‬

BAB I
Tuntunan Toharah 03
ASYHADU ALLA-ILA-HA ILLALLA-HU
WA H DA HU-L A - S YA R I-K A L A HU-WA
ASYAHADU ANNA MUHAMMADAN
‘ABDUHU-WA RASU-LUH.
Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
yang Maha Esa yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan
saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah
hamba dan rasul-Nya.
Tata cara mengerjakan wudlu seperti tersebut
hendaklah dilakukan secara berurutan, serta harus
sempurna agar jangan sampai ada bagian-bagian
anggota wudlu yang tidak terkena air.
B. Tuntunan Tayamum
Tayamum adalah cara bersuci dalam keadaan
darurat karena adanya halangan untuk berwudlu
atau mandi yang disebabkan karena tidak
mendapatkan air, sakit atau berhalangan memakai air
atau dikhawatirkan terkena madlarat bila terkena air.
Adapun tata cara/kaifiyat tayamum adalah
sebagai berikut:
1. Mengikhlaskan niat kepada Allah dengan
membaca Basmalah.
2. Meletakkan kedua telapak tangan pada debu/
pasir kemudian meniupnya.

04 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
3. Mengusapkan debu pada kedua telapak tangan
tersebut pada wajah dan kedua tangan sampai
pergelangan.

Berdasarkan sebuah Hadits:


ْ َ ْ ُ ََ ْ َ َ َ َّ َ ْ َ
‫ أجنَبْ ُت فل ْم أ ِص ِب ال َم َاء فتَ َم َّعك ُت‬:‫ار قال‬ ٍ ‫لحِ ِدي ِث عم‬
َ َ‫َّ َ ا‬ َّ َ َ ُ َ َ َ َّ
ِّ ‫الص ِعيْ ِد َوصليت فذك ْرت ذلِك لِلن‬
ُ ْ َ َّ ‫ف‬
‫ب ص م إِنما كن‬ ِ‫ي‬ ِ‫ى‬
َ ْ َ ْ ْ َّ َ ُّ ‫انل‬َّ َ َ َ‫َ ر‬ َ َ َ َ ْ ْ َ
‫ب ص م بِكفي ِه األرض‬ ِ‫ وضب ي‬,‫يك ِفيك هكذا‬
َّ َ ُ ْ ُ َ ََ
)‫ (متفق عليه‬.‫َونفخ ِفيْ ِه َما ث َّم َم َس َح َوج َهه َوكفيْ ِه‬
Menurut hadits Ammar berkata: aku pernah
berjanabat dan tidak mendapat air, lalu berguling-
gulinglah aku dalam debu dan kemudian shalat.
Maka aku sebutkan yang demikian itu kepada
Nabi saw, maka beliau bersabda: Sesungguhnya
mencukupi bagimu begini; lalu beliau meletakkan
kedua tangannya di tanah dan meniupnya,
kemudian mengusap mukanya dan telapak
tangannya dengan kedua tangannya. (HR.
Bukhari dan Muslim)

Tuntunan Toharah
BAB I
05
BAB II
TUNTUNAN SHALAT

A. CARA SHALAT
1. Berdiri tegak
Kecuali bagi yang tidak
kuasa berdiri, seperti sedang
sakit atau lumpuh, maka boleh
dengan duduk atau berbaring atau
semampunya.
a. Menghadapkan seluruh
badan dan muka/wajah ke
arah kiblat.
b. Kedua belah kaki direnggangkan dengan jarak
kira-kira satu jengkal. [HR Bukhari-Muslim]
2. Takbiratul ihram
Yaitu takbir mulai shalat;
ُ َ‫هلل أَ ْك ر‬
‫ب‬ ُ َ‫ أ‬Allahu Akbar, seraya
berniat dalam hati dengan
ikhlas menunaikan shalat
karena Allah semata, tanpa

06 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
dinyatakan dengan lisan ataupun diucapkan.
a. Bersamaan dengan takbiratul ihram, kedua
belah tangan diangkat sepadan dengan bahu,
dan mensejajarkan ibu jari dengan daun telinga.
[HR Abu Daud]
b. Diteruskan dengan meletakkan telapak tangan
kanan diatas punggung telapak tangan kiri,
dan keduanya tepat diatas dada. [HR Abu
Huzaimah]
c. Kemudian membaca do’a iftitah atau do’a
pembukaan:
َ َ‫اي َك َما ب‬
َ ْ‫اع ْد َت َبين‬ َ َ‫أَللّٰ ُه َّم بَاع ْد بَيْن َو َبينْ َ َخ َطاي‬
ِ‫ى‬ ِ
ْ‫َ خ‬
َّ‫ال َ َطايَا َك َما ُينَق‬ ِّ َ َّ ُ ّٰ َ ْ َ ْ َ ْ‫ْ َ ر‬
‫أللهم نق ىِن ِمن‬.‫ش ِق والمغ ِر ِب‬ ِ ‫الم‬
َ َ‫اغس ْل َخ َطاي‬ ْ َّ ُ ّٰ َ َ َّ َ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ َّ
‫اي‬ ِ ‫أللهم‬.‫اثلوب االبيض ِمن ادلن ِس‬
ْ َ‫بال ْ َما ِء َواثلَّلْج َوا ْ ر‬
‫لب ِد‬ ِ ِ
ALLA-HUMMA BA-‘ID BAINI- WA BAINA
KHATHA-YA-YA KAMA- BA-‘ATTA BAINAL
MASYRIQI WAL MAGHRIB. ALLA-
HUMMA NAQQINI- MINAL KHATHA-YA-
KAMA-YUNAQQAST TSAUBUL ABYADLU
MINADDANAS. ALLA-HUMMAGHSIL
BAB II
Tuntunan Shalat 07
KHATHA-YA-YA BIL MA-I WAST TSALJI
WAL BARAD.
Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku
sebagaimana Engkau jauhkan antara timur
dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala
kesalahan, sebagaimana dibersihkannya pakaian
putih dari kotoran. Ya Allah, basuhlah segala
kesalahanku dengan air, salju dan embun.[HR
Bukhari-Muslim]
Atau:
ً َ ْ َ َ َّ َ َ َ َّ‫َو َّج ْه ُت َو ْج َ ذ‬
‫ات َواال ْر ِض َح ِنيْفا‬ ِ ‫ه ل ِ ِلى فطر السمو‬ ِ‫ي‬
ُ َُ َ َ َّ َ ْ‫ُ ْ ً َ َ َ َ َ ْ ُ رْ ين‬
‫وت ونسك‬ ِ‫ إِن صل ى‬. ‫ش ِك‬ ِ ‫مس ِلما وما أنا ِمن الم‬
َ َ َ ُ َ‫َ ِّ ْ َ َ ينْ َ َ رَ ْ َ ه‬ َ َ َ َ ْ َ‫ح‬
‫شيك ل وبِذلِك‬ ِ ‫ ال‬. ‫هلل رب العل ِم‬ ِ ِ ‫َومياي َومم ىِات‬
ْ َ َّ َ‫ْ ينْ َ ّٰ َ ْ ْ ُ َ ه‬ ََ
.‫ ألل ُه َّم أن َت ال َم ِلك ال ِإ َل ِاال أن َت‬. َ ‫َوأنا ِم َن ال ُم ْس ِل ِم‬
ْ َ ْ َ‫ْ ر‬ َْ َ َ َ َ َ ِّ‫َ ْ ى‬
.‫ ظل ْم ُت نف ىِس َواع َتف ُت بِذن ىِب‬.‫أن َت َرب َوأنا عبْ ُد َك‬
ْ ْ َ َّ ُ ُّ ْ َ َ ْ َ‫َ ْ ْ ُ ُ ْ م‬
‫ َواه ِدن‬.‫ ال يغ ِف ُر اذلن ْو َب ِإال أن َت‬.‫جي ًعا‬ ِ ‫فاغ ِفر ىِل ذنو ىِب‬
ْ ْ‫ْ َ َ ر‬ َ َّ َ َ ْ َ َْ َ َ َْ ْ َ َْ
‫اصف‬ ِ ‫ و‬.‫ِألحس ِن األخال ِق ال يه ِد ِألحس ِنها إِال أنت‬

08 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
َ ْ َ َّ َ ُ ْ‫َ ىِّ َ ِّ َ َ َ َ ر‬
‫ بََّليْك‬.‫صف ع ىِّن َسيِّئَاتِ َها إِال أن َت‬ ِ ‫عن سيئاتِها ال ي‬
َ َ َ ْ َ‫َ َ ْ َ ْ َ َ خْ َ رْ ُ لُ ُّ ُ َ َ ْ َ َ رَّ ُّ َ ْ َ ي‬
‫و سعديك والي كه ىِف يديك والش ليس ِإلك أنا‬
َ َ‫ي‬ َُ ْ َ َ‫َ ى‬ ْ َ َ َ َ ْ َ‫َ َ ي‬
.‫ارك َت َوت َعال أ ْستَغ ِف ُر َك َو أت ْو ُب ِإلْك‬ ‫ تب‬.‫بِك و ِإلك‬
WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZI
FATHARASSAMA-WATI WAL ARDLI HANI-
FAN MUSLIMAN WAMA-ANA MINAL
MUSYRIKIN. INNA SHALA-TI WA NUSUKI-
WAMAHYA-YA WAMA MA-TI LILLA-HI
RABBIL ‘A-LAMI-N. LA-SYARIKALAH WA
BIDZALIKA WA ANA- MINAL MUSLIMI-N.
ALLA-HUMMA ANTAL MALIKU LA-ILA-
HA ILLA ANTA. ANTA RABBI-WA ANA-
‘ABDUKA. DHALAMTU NAFSI WA’TARAFTU
BI DZAMBI-. FAGHFIRLI DHUNU-BI JAMI-
‘A . LA-YAGHFIRUDZ DZUNUBA ILLA ANTA.
WAHDINI-LIAHSANIL AKHLA-QI LA-YAHDI
LIAHSANIHA-ILLA-ANTA, WASHRIF’ANNI-
SAYYIA-TIHA LA-YASHRIFU’ANNI-SYYIA-
TIHA-ILLA-ANTA. LABBAIKA WA SA’DAIKA
WAL KHAIRU KULLUHU FI-YADAIKA
WASY-SYARRU LAISA ILAIKA ANA-BIKA

BAB II
Tuntunan Shalat 09
WA ILAIKA. TABA-RAKTA WA TA’A-LAITA
ASTAGHFIRUKA WA ATU-BU ILAI-K.
Kuhadapkan wajahku kehadapan yang Maha
Menjadikan semua langit dan bumi, dengan
tulus hati dan menyerah diri dan aku bukanlah
golongan orang-orang musyrik. Sungguh shalatku,
ibadahku, hidup dan matiku adalah kepunyaan
Tuhan yang menguasai semua alam, yang tidak
ada sekutu dan bandingannya, maka dengan
demikian aku diperintah dan aku menjadi orang
yang mla-mula berserah diri (dari orang-orang
yang berserah diri). Ya Allah, Engkaulah raja,
yang tidak ada yang disembah selain Engkau.
Engkaulah Tuhanku dan aku inilah hamba-Mu,
aku telah berbuat aniaya terhdap diriku dan
mengakui dosaku. Maka ampunilah dosa-dosaku
semua, yang mana tidak ada yang merngampuni
dosa selain Engkau. Dan berilah petunjuk-Mu
padaku, budi perkerti yang bagus, yang mana
tidak ada yang dapat memberikan petunjuk
kepada bagusnya budi pekerti selain Engkau.
Dan jauhkanlah daripadaku kelakuan yang jahat,
yang mana tidak ada yang dapat menjauhkannya
kecuali Engkau. Aku junjung dan aku turulah
perintah Engkau; sedang semua kebaikan itu

10 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
ada pada tangan Engkau, dan kejahatan itu
tidak kepada Engkau. Aku dengan Engkau dan
kembali kepada Engkau. Engkaulah yang Maha
Memberkati dan Maha Mulia, aku mohon ampun
dan bertobat pada Engkau.[HR Muslim]

3. Membaca Al-Fatihah dan Surat


Caranya didahului dengan ta’awudz dan
basmalah;
َّ َ ُُْ َ
‫الر ِجيْ ِم‬
َّ ‫الشيْ َطان‬
ِ ‫هلل ِمن‬
ِ ‫أعوذ بِا‬
A’U-DZU-BILLA-HI MINASY SYAITHA-
NIRRAJI-M,
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang
terkutuk. [QS an-Nahl: 98]
َّ ‫الر مْحن‬
‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫هلل‬
ِ ‫ِمْسِب ا‬
ِ
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHI-M.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang.[HR An-Nasai, Ibn Khuzaimah,
dan Ibn Hibban]

.‫ين‬ ‫ادل‬ َّ ‫الر مْحن‬.


ِّ ِ‫ َمالك يَ ْوم‬.‫الرحيم‬ َّ ‫ني‬َ ‫الحْ َ ْم ُد َر ِّب الْ َعالَم‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ‫لهل‬

BAB II
Tuntunan Shalat 11
‫ص َاط‬َ ِ‫يم ر‬ َ ‫الص َاط ال ْ ُم ْستَق‬ ُ ‫اك ن َ ْستَع‬
َ ِّ‫ ِا ْه ِدنَا ر‬. ‫ني‬ َ َّ‫اك َن ْعبُ ُد َوإي‬
َ َّ‫إي‬
ِ ِ ِ ِ
ِّ َّ َ َ ْ ْ َ َ
َ ‫ين أن َع ْم َت َعليْه ْم غ رْي ال َمغ ُضوب َعليْه ْم َوال الضال‬ ْ َ َ ‫ال‬ َّ‫ذ‬
.‫ني‬ ِ ِ ِ ِ ِ
1. ALHAMDULILLA-HI RABBIL ‘A-LAMI-N.
2. ARRAHMA-NIRRAHI-M. 3. MA-LIKI
YAUMIDDI-N 4. IYYA-KA NA’BUDU WA
IYYA-KA NASTA‘I-N. 5. IHDINASH SHIRA-
THAL MUSTAKI-M. 6. SHIRA-THALADZI-NA
AN’AMTA ALAIHIM GHAIRIL MAGHDLU-BI
‘ALAIHIM WALADL DLA-LLI-IN.
1. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan seru sekalian
alam. 2. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
3. Yang menjadi raja pada hari Pengadilan. 4. Hanya
kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada
Engkau kami memohon pertolongan. 5. Tunjukkanlah
kepada kami jalan yang lurus. 6. Yaitu jalan yang telah
Engkau anugerahkan kepada mereka yang Engkau
kasihi, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan
bukan jalan meraka yang sesat. [HR Bukhari-Muslim]
Sesudah itu hendaklah membaca; ‫“ آ ِمي‬A-mi-n”.
yang artinya: Ya Allah, kabulkanlah permohonan
kami.
Kemudian membaca salah satu ayat atau surat

12 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
al-Qur’an secara tartil sambil menghayati arti dan
maksudnya. [HR Bukhari dan Muslim]
4. Ruku’
Caranya: dengan membaca takbir
intiqal (Alla-hu akbar), yaitu takbir
sebagai isyarat perpindahan dari rukun
ke rukun shalat lainnya, kemudian
ruku’ dengan cara:
a. Membungkukkan separoh badan kemuka,
b. Punggung dan leher mem­bentuk garis lurus,
c. Kedua telapak tangan me­megang kedua lutut,
d. Membaca tasbih (do’a):
ْ ّٰ َ ّٰ َ َ
‫ُسبْ َحانك الل ُه َّم َر َّبنَا َو حِبَ ْم ِد َك ألل ُه َّم إغ ِف ْرل‬
SUBHA-NAKA ALLA-HUMMA RABBANA-WA
BIHAMDIKA ALLAH-HUMMAGHFIRLI.
Maha Suci Engkau Ya Allah, dan dengan
memuji-Mu Ya Allah Tuhan kami, aku memohon
ampunan. [HR Bukhari dan Muslim]
Atau :
ْ َ ِّ‫ُ ْ َ َ َ ي‬
×۳ ‫ب ال َع ِظيْ ِم‬ ‫سبحان ر‬
SUBHA-NA RABBIYAL ‘ADZIM. (3 KALI)

BAB II
Tuntunan Shalat 13
Maha Suci, Tuhan yang Maha Agung [HR Lima
Imam]
Atau :
َ َ َ ْ ُّ َ ٌ ْ ُّ ُ ٌ ْ ُّ ُ
‫الر ْو ُح‬
ُّ ‫ك ِة َو‬ ِ‫سبوح قدوس رب المالئ‬
SUBBU-KHUN QUDDU-SUN RABBUL
MALA-IKATI WARRU-KHI.
Maha Suci, Maha Qudus (tidak ada campuran),
Tuhan para malaikat dan ruh (jibril). [HR
Muslim, Ahmad, Abu Dawud]
5. I’tidal
a. Tegak berdiri seraya
mengangkat dua tangan
seperti waktu takbiratul-
ihram, sekaligus membaca :
َ‫َ َ ُ َ ْ م‬
‫ح َد ُه‬
ِ ‫اهلل لِمن‬ ‫س ِمع‬
SAMI’ALLA-HU LIMAN HAMIDAH
Semoga Allah berkenan memperhatikan orang
yang memujinya.
b. Bila kedua tangan telah kembali lurus seperti
sedia kala, maka dilanjutkan dengan membaca
tahmid (pujian) i’tidal:

14 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
ْ‫َ َ لح‬
‫َر َّبنَا َولك ا َ ْم ُد‬
RABBANA-WALAKALHAMD
Ya Tuhan kami, dan segala puji
itu hanya bagi-Mu semata. [HR
Mutafaqun ‘alaih]
Atau membaca :
ً‫َ َّ َ َ َ َ لحْ َ ْ ُ مَ ْ ً َ رْ ً َ ِّ ً ُ َ َ ا‬
‫ارك ِفيْ ِه‬ ‫ربنا ولك ا مد حدا ك ِثيا طيبا مب‬
RABBANA WALAKALHAMDU HAMDAN
KATSIRA-N THAYYIBA-N MUBA-RAKA-N
FIH.
Ya Tuhanku, bagi Engkau segala puji, pujian yang
banyak, baik dan memberkahi.

6. Sujud
a. Dari I’tidal ke sujud
membaca takbir intiqal.
b. Meletakkan kedua lutut
dan jari-jari kaki yang
dilipatkan keluar di atas
lantai dan di hadapkan ke
Kiblat.
c. Meletakkan kedua telapak
tangan ke tempat sujud yang
BAB II
Tuntunan Shalat 15
disusul oleh dahi dan hidung yang dilekatkan ke
tempat bersujud. [HR Imam Lima]
d. Membaca tasbih (memuji kesucian Allah)
dalam sujud, dengan membaca :
ْ ّٰ َ ّٰ َ َ
‫ُسبْ َحانك الل ُه َّم َر َّبنَا َو حِبَ ْم ِد َك ألل ُه َّم إغ ِف ْرل‬
SUBHA-NAKA ALLA-HUMMA RABBANA-
WABIHAMDIKA ALLA-HUMMAGHFIRLI.
Maha suci Engkau Ya Allah Tuhan kami, dan
dengan memuji-Mu Ya Allah, aku memohon
ampunan-Mu.
Atau :
َ‫ُ ْ َ َ َ يِّ َ ْ َ لْى‬
×۳ ‫ب االع‬ ‫سبحان ر‬
SUBHA-NA RABBIYAL A'LA. (3 KALI)
Maha Suci, Tuhan yang Maha Agung.
Atau :
َ َ َ ْ ُّ َ ٌ ْ ُّ ُ ٌ ْ ُّ ُ
‫الر ْو ُح‬
ُّ ‫ك ِة َو‬ ِ‫سبوح قدوس رب المالئ‬
SUBBU-KHUN QUDDU-SUN RABBUL
MALA-IKATI WARRU-KHI.
Maha Suci, Maha Qudus (tidak ada campuran),
Tuhan para malaikat dan ruh (jibril).

16 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
7. Duduk di Antara Dua Sujud
a. Takbir intiqal seraya
mengangkat kepala dan
duduk tenang, yang disebut
duduk iftirasy.
b. Duduk iftirasy, yaitu duduk
di atas telapak kaki kiri,
sedang kaki kanan bertumpu
dengan ujung jari-jarinya
yang dilipatkan kebawah.
c. Meletakkan kedua telapak
tangan di atas kedua lutut, seakan-akan telapak
tangan menggenggam lutut.
d. Membaca do’a :
ْ ْ ْ َ‫م‬ ْ ّٰ َ
‫ألل ُه َّم إغ ِف ْر ىِل َو ْإرحْ ىِن َواج رُ ْب ىِن َوإه ِد ىِن َو ْار ُزقن‬
ALLA-HUMMAGHFIRLI-WARHAMNI-
WAJBURNI-WAHDINI-WARZUQNI
Ya allah, ampunilah daku, belaskasihanilah
diriku, cukupilah aku, berilah petunjuk diriku
serta karuniakanlah rezeki padaku.[HR Tirmizi]
8. Sujud Yang Kedua
Cara melakukan sujud kedua adalah sama seperti
halnya sujud yang pertama. Apabila seseorang telah

BAB II
Tuntunan Shalat 17
melakukan semua ketentuan sebagaimana di atas,
maka berarti ia telah melakukan satu rakaat
9. Berdiri ke rakaat berikutnya
Cara berpindah ke rakaat kedua:
a. Mengangkat kepala seraya bertakbir intiqal,
untuk berdiri ke rakaat kedua.
b. Dari sujud kedua ke sikap berdiri, terlebih
dahulu harus duduk iftirasy barang sebentar,
dan ketika akan berdiri hendaknya menekankan
kedua telapak tangan pada lantai untuk
bertumpu.
c. Dan untuk rakaat yang berikutnya dilaksanakan
sebagaimana mengerjakan rakaat yang pertama.
d. Rakaat kedua dan selanjutnya tidak diawali
dengan do’a iftitah serta tidak membaca
ta’awudz. Apabila mengerjakan shalat fardlu
yang lebih dari dua rakaat seperti Maghrib,
isya’, dhuhur dan ashar, maka pada rakaat yang
ketiga dan keempat sesudah fatihah tidak perlu
membaca ayat al-Qur’an.
10. Duduk Tasyahud Awal
Shalat fardlu yang lebih
dari dua rakaat, maka pada
akhir rakaat kedua sebelum

18 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
berdiri lagi, harus duduk terlebih
dahulu :
a. Duduk iftirasy, seraya
mengacungkan jari telunjuk
tangan kanan, se­mentara
jari-jari lainnya meng­
genggam. [HR Muslim]
b. Telapak tangan kiri meng­
genggam lutut kiri ke­
mudian membaca tasyahud sebagai berikut :
َ َ َ َّ َ ُ َ ِّ َّ َ ُ َ َ َّ َ ُ َّ َ
‫لسال ُم َعليْك‬ ‫ ا‬.‫هلل والصلوات والطيبات‬ ِ ِ ‫ا َّتل ِحيات‬
َ‫َ َ َ اَ ُ ُ َ َّ َ َ لَى‬ ُ َ ْ‫َ ُّ َ َّ ُّ َ م‬
‫لسال ُم َعليْنَا َوع ِعبَا ِد‬ ‫ ا‬.‫هلل وبركته‬ِ ‫ب َورحة ا‬ ِ‫ايها انل ي‬
َ ْ َ‫َّ ينْ َ ْ َ ُ َ ْ َ هَ َ َّ ُ َ ْ َ ُ َ ر‬
‫شيك‬ ِ ‫ أشهد ان ال ِإل ِإال اهلل وحده ال‬. ِ ِ ِ‫هلل الصالح‬ ِ ‫ا‬
ُ‫هَ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ حُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُه‬
.‫ل وأشهد أن ممدا عبده ورسول‬
ATTAHIYYA-TU LILLA-HI WASH
SHALAWATU WATH-THAYYIBA-T.
ASSALA-MU ’ALAIKA AYYUHAN NABIYYU
WARAHMATULLA-HI WA BARAKATUH.
ASSALAMU’ALAINA-WA’ALA-‘IBADILLA-
HISH SHALIHI-N. ASYHADU ALLA-ILA-
HA ILLALLA-H WA ASYHADU ANNA
BAB II
Tuntunan Shalat 19
MUHAMMADAN ‘ABDUHU-WA RASU-
LUH.
Segala kehormatan, kebahagiaan dan
kebaikan adalah kepunyaan Allah semata.
Semoga keselamatan bagi engkau, wahai Nabi
Muhammad, beserta rahamat dan kebahagiaan
dari Allah. Semoga keselamatan juga bagi kita
sekalian hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
[HR Ahmad dan An-Nasai]
c. Diteruskan dengan membaca shalawat :
َّ َ َ ُ‫لَىَ َ ح‬ َ ُ‫ِّ لَىَ ح‬ ّٰ َ
‫ ك َما َصليْ َت ع‬.‫الل ُه َّم َصل ع م َّم ٍد َوع ا ِل م َّم ٍد‬
َ َ ُ‫ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ لَىَ حُ َ َ ح‬
‫ ك َما‬.‫ارك ع م َّم ٍد َوا ِل م َّم ٍد‬ ِ ‫ وب‬.‫ِابرا ِهيم وا ِل ِابرا ِهيم‬
ٌ ٌ ْ َ‫َ َ ْ َ لَىَ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َّ م‬
َ‫ج‬ َ
.‫ميْد‬ ِ ‫حيد‬ ِ ‫ ِانك‬.‫باركت ع ِابرا ِهيم وا ِل ِابرا ِهيم‬
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA MUHAMMAD
WA ‘ALA ALI MUHAMMAD, KAMA
SHALAITA ‘ALA IBRAHIM WA ALI
IBRAHIM, WA BARIK ‘ALA MUHAMMAD
WA ALI MUHAMMAD KAMA BARAKTA
‘ALA IBRAHIM WA ALI IBRAHIM, INNAKA
HAMIDUM-MAJID.

20 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
Ya Allah karunaikanlah shawalat kepada
Muhammad, dan keluarga Muhammad,
sebagaimana engakau karuniakan shalawat
kepada Ibrahim dan keluarga ibrahim. Ya
Allah berkahilah Muhammad dan keluarga
Muhammad, sebagaimana engkau berkahi
Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya
engkau adalah maha terpuji lagi maha Mulia.
[HR Imam Syafi’i]
d. Sesudah itu kemudian bacalah do’a sebagai
berikut :
ُ ُّ َْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ِّ‫َ ّٰ ى‬
‫ َوال يغ ِف ُر اذلن ْو َب‬.‫الل ُه َّم ِان ظل ْم ُت نف ىِس ظل ًما ك ِث رْ ًيا‬
ْ َ َ َّ َ‫م‬ ْ ً ْ ْ َ ْ َ َّ
‫ َمغ ِف َرة ِم ْن ِعن ِد َك َو ْارحْ ىِن ِانك ان َت‬.‫ِاال ان َت فاغ ِف ْر ىِل‬
َّ ‫الّ َغ ُف ْو ُر‬
.‫الر ِحيْ ُم‬
ALLA-HUMMA INNI-DHOLAMTU NAFSI-
DHULMAN KATSIRA. WALA-YAGHFIRUDZ
DZUNU-BA ILLA ANTA. FAGHFIRLI-
MAGHFIRATAN MIN ‘INDIKA WARHAMNI-
INNAKA ANTALGHAFU-RURRAHI-M.
Ya Allah, sesungguhnya aku telah berbuat aniaya
(dosa) yang begitu banyak terhadap diriku sendiri,

BAB II
Tuntunan Shalat 21
sementara tidak ada yang dapat mengampuni
segala dosa kecuali engkau, untuk itu ampunilah
aku dengan penuh ampunan dari-Mu, dan
kasihanilah aku. Sesungguhnya engkau adalah
maha pengampun lagi maha penyayang.

11. Berdiri rakaat ketiga


Lalu membaca takbir intiqal seraya berdiri,
mengangkat kedua tangan sebagaimana takbir
pertama, kemudian meletakkan kedua tangan di atas
dada untuk memulai rakaat ketiga.
12. Duduk Tasyahud Akhir
Pada rakaat terakhir,
setelah sujud kedua lalu duduk
tawarruq untuk tasyahud akhir
dan membaca salam tanda
bahwa shalat telah selesai.
a. Duduk tawarruq; yaitu duduk dengan cara
mempersilangkan kaki kiri, dibawah kaki kanan,
sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari
yang dilipat kebawah (lantai) [HR Bukhari].
b. Mengacungkan telunjuk jari tangan kanan
sebagaimana waktu tasyahud awal.
c. Membaca shalawat sebagaimana yang dibaca
sewaktu duduk tasyahud awal.

22 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
d. Membaca do’a :
َْ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ِّ‫َ ّٰ ُ َّ ى‬
‫اب الق رْ ِب‬ِ ‫اب جهنم و ِمن عذ‬ ِ ‫اللهم ِان اعوذبِك ِمن عذ‬
ْ ْ ِّ َ‫َ ْ ر‬ َ َْ َ َ ْ َْ َْ ْ َ
‫ش ِفتنَ ِة ال َم ِسيْ ِح‬ ‫ات و ِمن‬ِ ‫و ِمن ِفتن ِة المحيا والمم‬
َّ َّ
.‫ال‬ِ ‫ادلج‬
ALLA-HUMMA INNI A’U-DZUBIKA MIN
‘ADZA-BI JAHANNAMA WA MIN ‘ADZA-
BIL QABRI WA MIN FITNATIL MAHYA-
WALMAMA-TI WA MIN SYARRI FITNATIL
MASI-HID DAJJA-L.
Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari siksa
Jahannam dan dari siksa qubur, begitu juga dari
fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah
dajjal (pengembara yang dusta)[HR Muslim].
13. Membaca Salam
a. Jari-jari tangan kanan diluruskan kembali sambil
berpaling ke kanan
hingga pipi kanan ke-
lihatan seluruhnya dari
arah belakang [HR
Muslim]. Seraya mem-
baca salam :

BAB II
Tuntunan Shalat 23
ُ ُ َ‫ا‬ ُ َ ْ‫َ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ م‬
.‫هلل َو َب َركته‬
ِ ‫السالم عليكم َورحة ا‬
b. Kemudian berpaling ke kiri seraya membaca
salam seperti tersebut dia atas.
B. CARA SHALAT JENAZAH
Shalat Jenazah cukup dilakukan dengan berdiri
tegak dengan 4 (empat) kali takbir dan mengangkat
kedua tangan. Berdasarkan sabda Rasulullah saw :
َ َ َ َ‫َ ىَّ لَى‬ َّ ‫َع ْن َجابر ا َ َّن‬
.‫اش فك رَّ َب ا ْر َب ًعا‬
ِ‫انل َج ى‬
َّ ‫ع‬ َِّ‫انل ي‬
‫ب ص م صل‬ ٍِ
)‫(رواه ابلخارى ومسلم‬
Dari Jabir bahwasanya Nabi Muhammad saw,
menunaikan shalat jenazah atas raja Najasyi dengan
takbir 4 (empat) kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada saat shalat, bagi jenazah laki-laki, imam
shalat di posisi samping kepala mayat, dan bagi
jenazah perempuan Imam di posisi pinggang mayat.
Takbir I
Membaca Surat Al-Fatihah dan shalawat atas
Nabi Muhammad saw.
َّ ‫الر مْحن‬
َّ ‫هلل‬ َّ َ
ْ َّ ‫الشيْ َطان‬ ُُْ َ
.‫الر ِح ِيم‬ ِ ِ ‫الر ِجي ِم ِمْسِب ا‬ ِ ‫هلل ِمن‬
ِ ‫أعوذ بِا‬
24 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
ِّ ْ َ َ َّ ْ‫َ ِّ ْ َ َ َ َّ م‬ ُ ْ ْ‫لح‬
‫ين‬
ِ ‫ مال ِ ِك يومِ ادل‬.‫الرح ِن الر ِحيم‬. ‫هلل رب العال ِمني‬ ِ ِ ‫ا َمد‬
‫ص َاط‬ َ ِ‫يم ر‬َ ‫الص َاط ال ْ ُم ْستَق‬ ُ ‫اك ن َ ْستَع‬
َ ِّ‫ ِا ْه ِدنَا ر‬. ‫ني‬ َ َّ‫اك َن ْعبُ ُد َوإي‬َ َّ‫إي‬.
ِ ِ ِ ِ
َ. ‫الضالِّني‬
َّ َ َ ْ ْ َ َ ُ ْ َ ْ ْ‫ذَّ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ر‬ َ
‫وب علي ِهم وال‬ ِ ‫الين أنعمت علي ِهم غ ِي المغض‬ ِ
A’U-DZU-BILLA-HI MINASY SYAITHA-
NIRRAJI-M, BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHI-M.
1. ALHAMDULILLA-HI RABBIL ‘A-LAMI-N. 2.
ARRAHMA-NIRRAHI-M. 3. MA-LIKI YAUMIDDI-N
4. IYYA-KA NA’BUDU WA IYYA-KA NASTA‘I-N. 5.
IHDINASH SHIRA-THAL MUSTAKI-M. 6. SHIRA-
THALADZI-NA AN’AMTA ALAIHIM GHAIRIL
MAGHDLU-BI ‘ALAIHIM WALADL DLA-LLI-IN.
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang
terkutuk.. Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. 1. Segala Puji hanya
milik Allah Tuhan seru sekalian alam. 2. Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. 3. Yang menjadi raja
pada hari Pengadilan. 4. Hanya kepada Engkau kami
menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon
pertolongan. 5. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang
lurus. 6. Yaitu jalan yang telah Engkau anugerahkan
kepada mereka yang Engkau kasihi, bukan jalan mereka
yang Engkau murkai dan bukan jalan meraka yang sesat.

BAB II
Tuntunan Shalat 25
َ‫َّ لَى‬ َ َ ُ‫لَىَ َ ح‬ َ ُ‫ِّ لَىَ ح‬ ّٰ َ
‫ ك َما َصليْ َت ع ِابْ َرا ِهيْ َم‬.‫الل ُه َّم َصل ع م َّم ٍد َوع ا ِل م َّم ٍد‬
ْ َ َ َ َ َّ َ ُ‫َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ لَىَ حُ َ َّ َ َ ح‬
‫ارك َت ع‬ ‫ كما ب‬.‫ارك ع مم ٍد وا ِل مم ٍد‬ ِ ‫ وب‬.‫وا ِل ِابرا ِهيم‬
ٌ ٌ ْ َ‫ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َّ م‬
َ‫ج‬ َ
.‫ميْد‬
ِ ‫حيد‬ ِ ‫ ِانك‬.‫ِابرا ِهيم وا ِل ِابرا ِهيم‬
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA MUHAMMAD
WA ‘ALA ALI MUHAMMAD, KAMA SHALAITA
‘ALA IBRAHIM WA ALI IBRAHIM, WA BARIK
‘ALA MUHAMMAD WA ALI MUHAMMAD
KAMA BARAKTA ‘ALA IBRAHIM WA ALI
IBRAHIM, INNAKA HAMIDUM-MAJID.
Ya Allah karunaikanlah shawalat kepada Muhammad,
dan keluarga Muhammad, sebagaimana engakau
karuniakan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga
ibrahim. Ya Allah berkahilah Muhammad dan
keluarga Muhammad, sebagaimana engkau berkahi
Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya engkau
adalah maha terpuji lagi maha Mulia.

Takbir II
Membaca do’a bagi si mayat:
َ‫ْ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ ه‬ ُ َ‫م‬ َ‫ْ ه‬ ّٰ َ
‫الل ُه َّم اغ ِف ْر ُل َو ْارحْه َو اَع ِف ِه َواعف عنه َواك ِر ْم ن ُز ُل َو َو ِّس ْع‬

26 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
َ ْ‫خ‬ ِّ َْ ُْ ْ َُ َ ْ
‫َمدخله َواغ ِسله بِ َما ٍء َوثل ٍج َو َب ْر ٍد َونق ِه ِم َن ال َ َطايَا ك َما‬
َ ْ ْ‫َّ َ َ ْ هْ َ ً َ ر‬ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َّ َّ‫ُ َ ى‬
ِ‫ينق اثلوب االبيض ِم َن ادلن ِس َواب ِد ُل دارا خ ًيا ِمن د ِاره‬
َْ َ ْ َ َْ َ ً َْ
‫َواهال خ رْ ًيا ِم ْن اه ِل ِه َو َز ْو ًجا خ رْ ًيا ِم ْن َز ْو ِج ِه َوقِ ِه فِتنَة الق رْ ِب‬
)‫ (رواه مسلم‬.‫ار‬ َّ َ َ َ َ
ِ ‫وعذاب انل‬
ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA
‘AFIHI WA’FU ‘ANHU, WA AKRIM NUZULAHU
WA WASSI’ MADHALLAHU WAGHSIL HU BI
MAI-U-WASLJI-U-WA BARAD. WA NAQQIHI
MINAL KHATAYA KAMA YUNAQATS-
TSAUBUL ABYADHU MINAD-DANAS. WA
ABDILHU DARAN KHAIRAN MIN DARIHI WA
AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN
KHAIRAN MIN ZAUJIHI. WA QIHI FITNATAL
QABRI WA ‘A ZABAN-NAR.
Ya Allah ampunilah dia, sayangilah dia, maafkanlah
dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah
tempat masuknya, sucikanlah dia dengan air, salju,
dan empun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan
sebagaimana bersihnya pakaian yang putih dari
kotoran. Berilah ganti untuk tempat tinggalnya dengan
tempat yang lebih baik, keluarga yang lebih baik, dan

BAB II
Tuntunan Shalat 27
pasangan yang lebih baik. Lindungilah dia dari siksa
kubur dan azab api neraka.(HR Muslim)

Takbir III
Membaca do’a untuk orang yang hidup:
َ َ ْ ُ َ َ َ َ ْ‫رْ َ َ ر‬ َ َ ْ ّٰ َ
‫الل ُه َّم اغ ِف ْر لحِ َيِّنا َو َميِّتِنا َو َص ِغ ِينا َوك ِب ِينا َوذك ِرنا َوانثانا‬
َ ْ ْ َ‫َ ْ ْ ُ َّ َ َ ْ لَى‬ ّٰ َ َ َ‫َ َ ا‬
ِ‫ الل ُه َّم َم ْن احيَيتَه ِمنا فاح ِي ِه ع ا ِالسالم‬.‫َوشا ِه ِدنا َوغئِ ِبنا‬
َ ْ َ ْ ْ َ‫َ َ ْ َ َ َّ ْ َ ُ َّ َ َ َ َّ ُ لَى‬
‫ (رواه امحد‬.) ِ‫ان (ا ِال ْسالم‬ ِ ‫ومن توفيته ِمنا فتوفه ع ا ِاليم‬
)‫واصحاب السنن‬
ALLAHUMAGHFIR LIHAYYINA WA
MAYYITINA WA SHAGIRINA WA KABIRINA WA
ZAKARINA WA UNTSA-NA, WA SYAHIDINA
WA GHAIBINA. ALLAHUMA MAN AHYATAHU
MINNA FAAHYIHI ‘ALAL ISLAM, WA MAN
TAWAFAITAHU MINNA FATAWAFFAHU ‘ALAL
IMAN (ISLAM).
Ya Allah, ampunilah pada saat hidup dan kematian
kami, pada saat kecil dan dewasa kami, pada saat ada
dan tiadanya kami. Ya Allah, barangsiapa yang engkau
hidupkan diantara kami, hidupkanlah di atas jalan

28 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
Islam, barangsiapa yang engkau matikan di antara
kami, matikanlah di atas jalan iman (Islam). (HR
Ahmad)
ْ َّ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ‫َ ح‬ ّٰ َ
‫(رواه امحد واصحاب‬ .‫الل ُه َّم الت ِرمنَا اج َر ُه َوال تف ِتنا َبع َد ُه‬
)‫السنن‬
ALLAHUMMA LA TAHRIMNA AJRAHU,
WALA TAFTINNA BA’DAHU
Ya Allah, janganlah engkau halangi bagi kami terhadap
pahala kebajikanya, dan janganlah engkau berikan
fitnah kepada kami sepeninggalnya. (HR Ahmad)
Dan apabila mayat masih bayi membaca:
ْ َ ً ُ ً َ َ َ‫َ ّٰ ُ َّ ْ َ ْ ُ لن‬
)‫ (رواه ابلخارى ومسلم‬.‫َا سلفا َوف ُرطا َوذخ ًرا‬ ‫اللهم اجعله‬
ALLAHUMMAJ’AL-HU LANA SALAFA-U WA
FURUTHA-U WA DZAKHRA
Ya Allah, jadikanlah dia pahala untuk kami, dan
jadikanlah dia simpanan untuk kami (yang mana
engkau memberikan izin untuk memberikan syafaat
untuk kami di hari qiyamat nanti).(HR Bukhari dan
Muslim)

BAB II
Tuntunan Shalat 29
Takbir IV
Salam.
ُ ُ َ‫ا‬ ُ َ ْ‫َ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ م‬
.‫هلل َو َب َركته‬
ِ ‫السالم عليكم َورحة ا‬
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAH
WABARAKATUH

CATATAN:
1. Bahwa dalam pelaksanaan shalat jenazah, doa
pada masing-masing takbir di atas, bukanlah
ketentuan baku. Ada cara lain yang berbeda
dalam menempatkan masing-masing doa
tersebut.
C. SHALAT MALAM, TARAWIH, TAHAJUD
Shalat shalat lail adalah shalat malam (tahajud,
qiyamullail) dan khusus pada bulan Ramadlan
disebut dengan shalat tarawih atau qiyamurramadlan.
Ia dinamakan juga dengan shalat witir karena shalat
malam ini akan berangkai dan akan berakhir dengan
shalat witir, yaitu shalat yang rakaatnya gasal.
ُ ‫ول اهلل َص ىَّل‬ ُ َُ َ َ َ َ َُْ ُ َ َ َََُْ َ ْ َ
‫اهلل‬ ِ ‫عن أ يِب هريرة ر يِض اهلل عنه قال قال رس‬
َ َ َ َ َ ْ َ َ ِّ ُ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َ
ُ‫ان َش ْه ُر اهلل ال ْ ُم َح َّرم‬
ِ ‫علي ِه وسلم أفضل الصيامِ بعد رمض‬
30 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
َّ ُ َ‫َ َ ْ َ ُ َّلاَ َ ْ َ ْ َ َ لا‬
‫يض ِة َص ة الليْ ِل‬ ‫وأفضل الص ِة بعد الف ِر‬
Seutama-atamanya puasa sesudah puasa Ramadlan
ialah puasa sunnah pada bulan Muharram, dan
seutama-utamanya shalat sesudah shalat fardlu, ialah
shalat sunnah diwaktu malam (tahajud/Tarawih).
[HR Muslim, Tirmizi,Abu Dawud, Ahmad]

Tata Cara Pelaksanaannya:


1. Jumlah rakaat
Shalat lail (tahajud/tarawih) dilaksanakan
sebelas rakaat, dengan cara membagi rakaat menjadi
empat, empat, tiga, atau dua-dua-dua-dua-dua-satu.
َ َ َ ْ‫َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َّ م‬
ُ ‫ض‬
‫اهلل‬ َ ِ‫حن أنَّ ُه َسأ َل اَعئ ِ َش َة َر ي‬
ِ ‫عن أ يِب سلمة ب ِن عب ِد الر‬
ََّ َ َ ْ َ َ ُ َّ‫َ ى‬
‫هلل صل اهلل علي ِه وسلم‬ ُ َ ُ َ‫َ ْ َ َ ْ َ اَ َ ْ َ لا‬
ِ ‫ول ا‬ ِ ‫عنها كيف كنت ص ة رس‬
ْ‫َ ر‬ َ‫َ َ َ َ َ َ َ ْ َ اَ َ َ ُ َ َ َ َ لا‬
ِ‫يِف رمضان فقالت ما كن ي ِزيد يِف رمضان َو يِف غ ِيه‬
َ ْ َ َ‫َلا‬ َ ِّ‫لَىَ ْ َ َ رْ َ َ ْ ً ي‬
‫شة َرك َعة يُ َصل أ ْر َب ًعا ف ت َسل ع ْن ُح ْس ِن ِه َّن‬ ‫ع ِإحدى ع‬
َُّ َّ ُ َ َّ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ‫َ ُ َّ ُ َّ ُ َ يِّ َ ْ َ ً َلا‬
‫وطول ِ ِهن ثم يصل أربعا ف تسل عن حس ِن ِهن وطول ِ ِهن ثم‬
َ َ ُ ْ َ َ َ ُ َََ َ ُ َ َ ُ ْ ُ َ ً َ‫ُ َ يِّ َلا‬
‫ام قبْل أن توتِ َر قال يَا‬ ‫هلل أتن‬
ِ ‫يصل ث ثا فقلت يا رسول ا‬
BAB II
Tuntunan Shalat 31
ْ َ ُ َ َ َ‫اَ َ ُ َّ َ ْ يََّ َ َ َ َ لا‬
‫ام قلب‬ ‫ان و ين‬ ِ ‫عئِشة إِن عين تنام‬
Adalah Rasullullah saw melaksanakan shalat malam,
baik di bulan Ramadlan maupun di bulan lainnya
tidak melebihi dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat
rakaat, maka janganlah bertanya betapa bagus dan
panjangnya (lamanya), kemudian shalat empat rakaat
(lagi), maka janganlah bertanya betapa sempurna
dan lamanya, Kemudian beliaupun shalat tiga rakaat.
Akupun bertanya, wahai Rasulullah, apakah engkau
akan tidur sebelum witir? Beliau menjawab, wahai
Asiyah, kedua mataku terpejam, akan tetapi hatiku
tetap tidak tidur. [HR Bukhari, Muslim, Tirmizi,
Nasai, Abu Dawud, Ahmad, Malik]
ُ َ‫َّ َ َّ ُ َ َ لا‬ َ ُ َّ‫َ ْ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ِّ َ ى‬
‫اهلل َعليْ ِه َو َسل َم أنه قال َص ة‬ ‫عن اب ِن عمر عن انل يِب صل‬
ْ ْ َ َ ُّ َ ْ َ َ َ‫َّ ْ َ ْ ىَ َ ْ ى‬
‫الصبْ َح فأ ْوتِ ْر بِ َوا ِح َد ٍة َواج َعل‬ ‫اللي ِل مثن مثن فإِذا ِخفت‬
ْ َ َ‫لا‬
‫آ ِخ َر َص تِك ِوت ًرا‬
Nabi SAW bersabda: Shalat malam itu adalah dua-
dua, apabila kamu khawatir masuk waktu subuh
maka berwitirlah dengan satu rakaat, jadikanlah
akhir shalatmu menjadi ganjil. [HR Tirmizi, Bukhari,

32 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad,
Malik, Darimi]

2. Didahului oleh shalat Iftitah dua rakaat


ُ َ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ‫َ ى‬ ُ َُ َ َ
‫ام أ َح ُدك ْم ِم ْن‬ ‫هلل صل اهلل علي ِه وسلم ِإذا ق‬ ِ ‫قال رسول ا‬
ْ‫َّ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ لاَ َ ُ َ ْ َ َينْ َ َ َين‬
ِ ‫اللي ِل فليستف ِتح ص ته بِركعت ِ خ ِفيفت‬
Apabila seseorang diantara kalian bangun malam,
maka hendaklah memulai shalatnya dengan dua
rakaat (shalat iftitah) yang ringan atau singkat. [HR
Ahmad, Muslim, Abu Dawud].

3. Waktu
Waktu untuk melaksanakan shalat lail (tahajud/
tarawih) antara waktu sesudah shalat Isya sampai
menjelang subuh. Namun diantara waktu tersebut,
maka tengah malam yang terakhir adalah waktu
yang paling utama.
ُ ُ َ َ َ‫َ ْ اَ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ ا‬
ُ ‫ول اهلل َص ىَّل‬
‫اهلل‬ ِ ‫عن عئِشة ر يِض اهلل عنها قالت كن رس‬
َ َ ْ‫َ َ ْ َ َ َّ َ ُ َ يِّ َ َينْ َ ْ َ ىَ ْ َ ْ ْ َ َ ر‬
‫علي ِه وسلم يصل ما ب ال ِعشا ِء إِل الفج ِر إِحدى عشة‬
ْ‫لُ ِّ ْ ين‬ ِّ ً ْ
‫َرك َعة ي ُ َسل ُم يِف ك َرك َعتَ ِ َو ُيوتِ ُر بِ َوا ِح َد ٍة‬
BAB II
Tuntunan Shalat 33
Rasulullah saw mengerjakan shalat (tahajud) pada
waktu antara selesai shalat Isya’ yaitu orang yang
menyebutnya al-Atamah, sampai fajar sebanyak
sebelas rakaat. [HR Darimi, Nasai, Abu Dawud, Ibn
Majah, Ahmad]
Dalam riwayat lain, al-Aswad berkata: Aku
bertanya kepada Aisyah ra bagaimana shalat nabi
saw pada waktu malam? Beliau menjawab: adalah
nabi saw tidur pada waktu awal malam dan bangun
pada akhir malam kemudian shalat. [HR Bukhari,
Muslim, Nasai,Ibn Majah, Ahmad]
4. Surat yang dibaca saat Witir
Pada shalat witir hendaklah dibaca surat al-A’la
pada rakaat pertama surat al-Kafirun pada rakaat
kedua, dan surat Ikhlas pada rakaat ketiga.
َ َ
ْ َ‫َع ْن َعبْ ِد الْ َعزيز بْن ُج َريْج قَ َال َسألنْ َا اَعئ ِ َش َة بأ ِّي ي‬
‫ش ٍء‬ ِ ٍ ِ ِ
ُ َ ْ َ َ َ‫اَ َ ُ ُ َ ُ ُ ِ َ ىَّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ ا‬
‫هلل صل اهلل علي ِه وسلم قالت كن يقرأ‬ ِ ‫كن يوتِر رسول ا‬
َ‫ع َوف اثلَّانيَة ب ُق ْل يَا َأ ُّيها‬ َ‫لأْ ُ ىَ َ ِّ ْ َ َ ِّ َ لأْ َ لْى‬
‫يِف ا ول بِسب ِح اسم ربك ا‬
ِ ِ ِ ِ‫ي‬
ْ‫ْ اَ ُ َ َ َّ َ ُ ْ ُ َ ُ َ َ ٌ َ ْ ُ َ ِّ َ َين‬
ِ ‫الكفِرون و يِف اثلالثِ ِة بِقل هو اهلل أحد والمعوذت‬

34 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
Sesungguhnya Nabi saw pada waktu shalat witir, beliau
baca Sabikhis marabbikal a’la, dan Qul ya ayyuhal
kafirun pada rakaat kedua, serta Qulhuwallahu ahad
pada rakaat ketiga. [HR Tirmizi, Abu Dawud, Ibn
Majah]

5. Zikir setelah Witir


Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab, bahwa
Rasulullah pada shalat witir membaca Sabbikhisma
rabbikal a’la dan Qulya ayyuhal kafirun dan
Qul huwallahu ahad.Kemudian jika beliau telah
membaca salam, beliau membaca:
ُّ ُ ْ َْ َ َ ْ ُ
‫وس‬
ِ ‫سبحان الم ِل ِك القد‬
SUBHANAL MALIKI QUDDUS (3x). [HR Nasai
dan Dawud]
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib sesungguhnya
Nabi SAW pernah berdoa dalam shalat witirnya
dengan:
َ َ ُ َ َ َ ُ ُ َ ِّ‫ّٰ ُ َّ ي‬
َ ‫وذ بر َض‬
‫اك ِم ْن َسخ ِطك َوأ ُعوذ بِ ُم َعافاتِك ِم ْن‬ ِ ِ ‫اللهم ِإن أع‬
َ َْ َ َ َ ْ ُ َ‫ُ ُ َ َ َ ُ َ ْ َ لا‬
‫وب ِتك َوأ ُعوذ بِك ِمنك أح يِص ثنَ ًاء َعليْك أن َت ك َما‬ ‫عق‬
َ ْ َ َ‫َ ْ َ ْ َ لَى‬
‫أثنيت ع نف ِسك‬
BAB II
Tuntunan Shalat 35
ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA BI RIDHAKA
MIN SAKHATHIKA WA A’UDZUBIKA
BI MU’AFATIKA MIN ‘UQUBATIK WA
A’UDZUBIKA MINKA LA UHSHI TSANA-
AN ‘ALAIKA ANTA KAMA ATSNAITA ‘ALA
NAFSIK. (HR Tirmizi dan Abu Dawud)
Diriwayatkan dari Aisyah RA berkata: Saya bertanya
Wahai rasulullah bagaimana pendapatmu sekiranya
aku mengetahui suatu malam saat lailatul qadar,
apa yang harus aku baca di malam tersebut. Dia
(Rasulullah) menjawab: Berdoalah dengan:
َ ُْ َ ْ ْ ُ‫ّٰ ُ َّ َّ َ ُ ُ ٌّ َ ٌ ح‬
‫ت ُّب ال َعف َو فاعف عن‬
ِ ‫يم‬ ‫اللهم ِإنك عفو ك ِر‬
ALLAHUMA INNAKA ‘AFUWUN KARIM
TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNI. (HR Tirmizy,
hadis hasan sahih)
D. SHALAT GERHANA BULAN (KHUSUF)
DAN MATA HARI (SHALAT KUSUF)
Islam menuntunkan pada umatnya agar sewaktu
menjumpai peristiwa gerhana hendaklah melakukan
shalat sunnah dua rakaat semata-mta karena Allah
swt.

36 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
‫هلل َصل‬ ُ َ ْ َ ُ ْ ُ‫َع ْن َعبْد ا ْ ُ َ َ َ َّ ُ اَ َ خ‬
ِ ‫ول ا‬
ِ ‫هلل ب ِن عمر أنه كن ي رِب عن رس‬ ِ ِ
َ ْ َ‫ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َّ ُ َ َ َّ َّ ْ َ َ ْ َ َ َ لاَ خ‬
‫ان‬
ِ ‫اهلل علي ِه وسلم أنه قال ِإن الشمس والقمر ي ِسف‬
َ َ َ ْ ٌ َ َ ُ َّ َ َ َ َ‫َ ْ َ َ لا‬
‫هلل ف ِإذا‬
ِ ‫ات ا‬ِ ‫لِمو ِت أح ٍد َو لحِ َياتِ ِه ول ِكنهما آية ِمن آي‬
ُّ َ ُ ْ َ
‫َرأيتُ ُموه َما ف َصلوا‬
Rasulullah saw bersabda: Bahwasannya matahari dan
bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda (kekuasaan)
Allah. Keduanya tidak akan gerhana karena kematian
seseorang dan tidak pula karena hidupnya. Maka
apabila kalian melihat keduanya (gerhana), maka
shalatlah. [HR Muslim, Bukhari, Nasai, Ahmad]

Tata Pelaksanaannya:
1. Dilaksanakan berjamaah atau munfarid
Shalat gerhana dapat dikerjakan secara
munfarid, tetapi yang lebih utama dikerjakan secar
berjamaah.
ُ ‫ع َع ْهد َر‬ َ‫َ ْ اَ َ َ َ َّ َّ ْ َ َ َ َ ْ لَى‬
‫هلل َصل‬ ِ ‫ول ا‬
ِ ‫س‬ ِ ‫عن عئِشة أن الشمس خسفت‬
ْ َ ٌ ُ َ‫َّلا‬ َ َ َّ َ ُ
‫اهلل َعليْ ِه َو َسل َم فبَ َعث ُمنَا ِديًا الص ة َجا ِم َعة فاجتَ َم ُعوا‬

BAB II
Tuntunan Shalat 37
َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ‫َ ْ َ َين‬ َ َ َ َ َ ْ َ َّ‫َ َ َ َّ َ َ َ رَّ َ َ َ ى‬
‫ات‬
ٍ ‫ات يِف ركعت ِ وأربع سجد‬ ٍ ‫وتقدم فكب وصل أربع ركع‬
Maka beliau mengutus seorang penyeru yang
menyerukan: Asshalatu jami’ah, berkumpullah untuk
shalat. [HR Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ahmad]

2. Dengan Menyaringkan Bacaan


Shalat gerhana, sekalipun siang dilakukan
dengan menyaringkan suara bacaan fatihah maupun
ayat/surat yang dibaca setelah fatihah.
َ‫لا‬ َّ َ ُ َّ‫َ ْ اَ َ َ َ َّ َّ يَِّ َ ى‬
‫اهلل َعليْ ِه َو َسل َم َج َه َر يِف َص ِة‬ ‫عن عئِشة أن انلب صل‬
َ ْ‫ين‬ ْ َ َ
َ َ َ َ ْ َّ‫َ َ َ َ ى‬ ُ ُ ْ‫خ‬
‫ات يِف َرك َعتَ ِ َوأ ْر َب َع‬
ٍ ‫وف بِ ِقراءتِ ِه فصل أربع ركع‬ ِ ‫الس‬
َ َ َ
‫ات‬
ٍ ‫س جد‬
Bahwasannya Nabi saw menyaringkan bacaan pada
shalat Kusuf, yaitu shalat dengan empat rukuk di
dalam dua rakaat dan empat sujud. [HR Muslim,
Bukhari, Tirmizi, Abu Dawud, Ahmad]

3. Shalat dengan empat ruku’ dan empat sujud.


Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah RA,
sesungguhnya Rasulullah saw pada hari terjadinya
gerhana matahari, berdiri kemudian bertakbir, dan

38 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
membaca bacaan panjang kemudian melakukan
ruku’ yang lama, kemudian mengangkat kepalanya
dan membaca sami’allah liman hamidah, dan berdiri
sebagaimana dia berdiri kemudian membaca bacaan
yang panjang teapi lebih pendek dari bacaan yang
pertama, kemudian melakukan ruku’ yang lama
tetapi lebih pendek dari yang pertama. Kemudian
melakukan sujud dengan sujud yang lama. Kemudian
pada rakaat yang kedua melakukan hal yang sama
seperti (pada rakaat pertama) kemdian salam dan
matahari sudah terlihat. Maka beliau berkhutbah
kepada manusia dan berkata: Bahwasannya gerhana
matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-
tanda (kekuasaan) Allah. Keduanya tidak akan
gerhana karena kematian seseorang dan tidak pula
karena hidupnya. Maka apabila kalian melihat
keduanya (gerhana), maka lakukanlah shalat. [HR
Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Dawud, Ibn
Majah, Ahmad, Malik, Darimi]
4. Khutbah setelah selasai shalat.
َ ‫اهلل َعلَيْه َو َسلَّ َم َخ َط َب ح‬
‫ني‬ ِ ِ
ُ ‫ب َص ىَّل‬ َّ ‫َع ْن َس ُم َر َة أَ َّن‬
َِّ‫انل ي‬
ْ َ َ ََ َّ َ َ ْ
‫انك َسف ْت الش ْم ُس فقال أ َّما َبع ُد‬

BAB II
Tuntunan Shalat 39
Sesungguhnya nabi saw berkhutbah ketika gerhana
matahari, dan beliau berkata: ”Amma ba’du”. [HR
Ahmad]

E. SHALAT IDUL FITRI/ADHA

1. Dasar pensyariatan Hari Raya dan shalat id


Sahabat Anas  bin  Malik menceritakan
bahwa orang-orang Jahiliyah mempunyai dua
hari raya dalam setahun, mereka merayakannya
dengan bersukaria. Ketika Rasulullah datang
di  Madinah,  beliau bersabda: “Kalian mempunyai
dua hari raya yang kalian bersenang-senang di
dalamnya, sungguh Allah telah mengganti keduanya
dengan yang lebih baik yaitu Hari Raya Fitri dan
Hari Raya Adha. (HR. Abu Dawud). Sementara
ketentuan tentang shalat id ditegaskan dalam hadis
berikut:

‫هلل َصل‬
ِ ‫با‬ ِّ َ‫ال َة الْ ِف ْطر َم َع ن‬
َ َ ُ ْ َ َ َ َّ َ ْ َ
‫ع ِن اب ِن عب ٍاس قال ش ِهدت ص‬
ِ‫ي‬ ِ
ِّ ُّ ُ‫ل‬ َ َ ْ
َ ‫كر َو ُع َم َر َوعث َمان فك ُه ْم يُ َصل‬
ُ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ
‫يها‬ ٍ ‫اهلل علي ِه وسلم وأ يِب ب‬
ْ‫َ َ خ‬
…‫قبْل ال ُ ْطبَ ِة‬

40 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
Hadits dari Ibnu Abbas berkata: Aku melaksanakan
shalat Idul Fitri bersama Nabi Allah SWT, Abu Bakar,
Umar dan Utsman. Mereka semua melaksanakan
shalat sebelum khutbah… (HR. Muslim).

2. Sebelum berangkat ke Tempat shalat


Sebelum ke tempat shalat, kaum muslimin
dianjurkan untuk mandi, berpakaian terbaik dan
berwangian, dan makan. (1) Mandi. Diriwayatkan
dari sahabat Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah
SAW mandi pada hari raya Idul Fitri dan Hari Raya
Idul Adha.(HR. Ibnu Majah). (2) Berpakaian
terbaik. Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas
bahwa Rasulullah SAW mengenakan pakaian
bercorak pada tiap hari raya ‘Id. (HR. al-Baihaqi).
(3) Makan, yaitu diriwayatkan dari sahabat Anas
RA yang mengatakan bahwa Rasulullah belum
pergi pada hari raya Idul Fitri sehingga beliau makan
beberapa kurma. (HR. Bukhori).
3. Tempat Shalat id dan Cara Berangkat
Shalat dilakukan di lapangan atau tempat yang
terbuka, dan ketika hujan shalat dilaksanakan di
masjid.
َ ُ َّ‫َ ى‬
‫اهلل َعليْ ِه‬ ‫هلل صل‬
ُ ُ َ َ َ‫خْ ُ ْ ِّ َ َ ا‬ َ َ ْ َ
ِ ‫عن أ يِب س ِعي ٍد الد ِري قال كن رسول ا‬
BAB II
Tuntunan Shalat 41
ْ َ‫ى‬ َْ ْ ْ ْ َ‫َّ خ‬
‫َو َسل َم ي ُر ُج يَ ْو َم ال ِف ْط ِر َواألض ىَح إِل ال ُم َصل‬
Dari Abu Sa’id al-Khudriy berkata bahwa Rasululah
SAW keluar ke tanah lapang untuk melaksanakan
shalat ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha. (HR. Bukhori)
Dalam riwayat Abu Hurairah diceritakan bahwa
mereka (para sahabat) pernah kehujanan pada suatu
hari raya maka Rasulullah memimpin mereka shalat
hari raya di masjid. (HR. Abu Dawud dan Ibnu
Majah).
Sementara untuk berangkat ke tempat shalat,
kaum muslimin dianjurkan: Pertama, Berangkat
dan pulang melalui  jalan yang berbeda. Hal ini
berdasarkan hadits Abu Hurairah yang mengatakan:
Apabila Rasulullah pergi shalat hari Raya beliau
pulang tidak melalui jalan semula (HR. Muslim,
Ahmad, at-Tirmidzi). Kedua, Pergi ke tempat sholat
berjalan  kaki. Hal ini berdasarkan suatu riwayat,
Bahwa Rasulullah SAW pergi dan pulang pada saat
shalat ‘Id dengan berjalan kaki.(HR. Ibnu Majah).
Ketiga, disyariatkan bertakbiran ketika pergi ke
tempat sholat  ‘id. Hal ini berdasarkan riwayat dari
sahabat Ibnu Umar bahwasanya ia ketika pergi pada
pagi hari ke tempat shalat pada hari Ied ia bertakbir
dan menyaringkan suaranya. (HR. Muslim).

42 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
4. Menyemarakan dengan Takbir
Sebagaimana yang diceritakan oleh Jabir bin
Abdullah, bahwa Rasulullah ketika melaksanakan
shalat Shubuh pada pagi hari Arafah beliau
menghadap ke arah para sahabatnya seraya berkata
:”Tetaplah di tempat kalian.” Kemudian beliau
mengucapkan:
ُ َ‫ُ َ ْ رَ ُ ُ َ ْ رَ ُ َ هَ َّ ُ ُ َ ْ رَ ُ ُ َ ْ ر‬
ِ ‫اهلل أكب اهلل أكب ال إِ َل إِال اهلل َواهلل أكب اهلل أكب َو‬
‫هلل‬
ْ‫لح‬
‫ا َ ْم ُد‬
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR LAA
ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR
ALLOHU AKBAR WA LILLAAHIL HAMD.
Maka mereka para sahabat bertakbir dari pagi hari
Arofah sampai selesai shalat ‘Asar pada hari teakhir
hari Tasyriq. (HR ad-Daruqathni)

5. Tidak ada Adzan dan Iqomah


َ َ َ
‫ار ِّى قاال ل ْم‬ َ َْ َْ ْ َ ْ َ َّ َ ْ َ
ِ ‫ع ِن اب ِن عب ٍاس َوعن جابِ ِر ب ِن عب ِد ا‬
ِ ‫هلل األنص‬
َْ َ ْ ُ َّ َ ُ
‫يَك ْن يُؤذن يَ ْو َم ال ِف ْط ِر َوال يَ ْو َم األضح‬
Hadits Ibnu Abbas dan Jabir yang mengatakan :Pada

BAB II
Tuntunan Shalat 43
Hari raya Fithri maupun Adha tidak pernah ada
orang yang mengumandangkan adzan.”(HR. Bukhari,
Muslim).

6. Tidak ada sholat sunnah sebelum dan


sesudah shalat ‘Id
َ
‫ب – صىل اهلل عليه وسلم – خ َر َج يَ ْو َم‬ َّ ‫َعن ابْن َع َّب ٍاس أَ َّن‬
َِّ‫انل ى‬
ِ ِ
ٌ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ِّ َ ُ ْ َ ْ‫ْ ْ َ َ ىَّ َ ْ َ َين‬
‫ فصل ركعت ِ لم يصل قبلها وال بعدها ومعه بِالل‬، ‫ال ِفط ِر‬
Hadits Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah
SAW keluar pada hari raya Adha atau hari raya
Fithri lalu beliau shalat hari raya dua rakaat tanpa
melaksanakan shalat sebelum ataupun sesudahnya
sedangkan Bilal bersamanya (HR. Bukhari, Muslim).

7. Memasang Sutrah Sebelum Dimulai Sholat


َ ُ َ َّ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ
‫هلل – صىل اهلل عليه‬ ِ ‫عن نا ِف ٍع ع ِن اب ِن عم َر أن رسول ا‬
َ ُ‫وسلم – اَك َن إ َذا َخ َر َج يَ ْو َم الْعيد أَ َم َر بالحْ َ ْر َبة َفت‬
َ ْ‫وض ُع َبين‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ َ ْ َ َ َ‫َ َ ْ َ ُ َ ىِّ يَ ْ َ َ َّ ُ َ َ َ ُ َ ا‬
‫ وكن يفعل ذلِك ف‬، ‫ فيصل إِلها وانلاس وراءه‬، ‫يدي ِه‬
َ َّ
‫السف ِر‬
44 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Hadits Nafi’ dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa
Rasulullah SAW apabila datang untuk shalat hari
raya beliau menyuruh orang menancapkan tombak
di depannya dan orang-orang ada dibelakangnya.
Beliau melakukan hal itu ketika bepergian. (HR. Abu
Dawud).
8. Takbir Zawaid Ketika Sholat ‘Id 
Rasulullah bertakbir Zawaid 12 kali selain
takbirotiul ihrom dan takbir intiqol:
َ ُ َ َّ َ ِّ َ ْ َ َ ْ َ َْ ُ ْ ْ َ ْ َ
‫هلل‬
ِ ‫عن عم ِرو ب ِن شعي ٍب عن أ ِبي ِه عن جدهِ أن رسول ا‬
ْ ْ َ
‫ ك رَّ َب ىِف ال ِعي ِد يَ ْو َم ال ِف ْط ِر َسبْ ًعا ف‬-‫صىل اهلل عليه وسلم‬-
َ َّ َ ْ َ َ ً ْ َ‫َ م‬ َ‫ُ ى‬
. ‫الصال ِة‬ ‫األول َو ىِف اآل ِخر ِة خسا ِسوى تك ِبري ِة‬
Dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya
bahwa Rasulullah bertakbir pada shalat ‘Idul Fitri
tujuh kali pada rokaat pertma dan lima kali pada
rokaat kedua selain takbir shalat (takbirotul ihram
dan intiqol). (HR. al-Baihaqi).
9. Surat  Yang Dibaca Ketika Sholat ‘Id
Pada rokaat pertama dibaca surat Al-A’la,
sedangkan pada rokaat kedua dibaca surat Al-
Ghosyiyah.
BAB II
Tuntunan Shalat 45
ُ ُ َ َ َ‫َ ُّ ْ َ ْ َ َ َ ا‬
‫صىل اهلل عليه‬- ‫هلل‬ ِ ‫ان ب ِن ب ِش ٍري قال كن رسول ا‬ ِ ‫ع ِن انلعم‬
َ ِّ َ َ ْ ِّ َ ْ‫ج‬ ْ ُ
َ ‫ َي ْق َرأ ف الع‬-‫وسلم‬
‫يديْ ِن َو ىِف ال ُ ُم َع ِة ِب (سب ِح اسم ربك‬ ِ ِ‫ى‬
ْ َ َ َ َ ُ َ َ ََ ْ َ
ْ َ‫َ لْى‬
‫اشيَ ِة) قال َوإِذا اجتَ َم َع‬ ِ ‫األع) َو (هل أتاك ح ِديث الغ‬
ْ‫َّ َ َين‬ َ ُ َْ ُ ْ‫ْ ُ ج‬
. ِ ‫الصالت‬ ‫يد َوال ُ ُم َعة ىِف يَ ْومٍ َوا ِح ٍد يق َرأ بِ ِه َما أيْ ًضا ىِف‬ ‫ال ِع‬
Dari Nu’man bin Basyir ia berkata bahwa Rasulullah
SAW selalu membaca sabbihisma rabbikal a’la dan hal
ataaka hadiitsul ghoosyiyah pada shalat hari raya dan
shalat jumat. Apabila berkumpul hari raya dan jumat
pada suatu hari, Rasulullah SAW membaca surat-
surat itu pada kedua shalat. (HR. Jamaah).

10. Khutbah ‘Id


Rasulullah melaksanakan khutbah ‘Id satu kali
sesudah sholat.

‫هلل َصل‬ ِ ‫با‬ ِّ َ‫َعن ابْن َع َّب ٍاس قَ َال َش ِه ْد ُت َصلاَ َة الْ ِف ْطر َم َع ن‬
ِ‫ي‬ ِ ِ ِ
َ َ ْ ُ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ
َ‫ان فَ لُكُّ ُه ْم يُ َصلِّيها‬ ‫اهلل علي ِه وسلم وأ يِب بك ٍر وعمر وعثم‬
ْ‫َ َ خ‬
‫قبْل ال ُ ْطبَ ِة‬

46 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
Hadits dari Ibnu Abbas berkata: Aku melaksanakan
shalat Idul Fitri bersama Nabi Allah SWT, Abu Bakar,
Umar dan Utsman. Mereka semua melaksanakan
shalat sebelum khutbah. (HR. Muslim).

11. Hari Raya Jatuh Pada Hari Jumat


Bila hari raya jatuh pada hari Jumat, kita
dibolehkan tidak melaksanakan Sholat Jumat.
Tetapi, para Ulama Majlis Tarjih dan Tajdid PP.
Muhammadiyah menghimbau shalat Jumat tetap
dilaksanakan.
ُ َّ َ َّ َ ُ َّ‫َ ى‬ َُ ْ َ َََُْ َ ْ َ
‫اهلل َعليْ ِه َو َسل َم أنه‬ ‫هلل صل‬ِ ‫ول ا‬ِ ‫عن أ يِب هريرة عن رس‬
َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َْ َ ََْ َ َ َ
‫ان ف َم ْن ش َاء أج َزأ ُه ِم َن‬
ِ ‫قال ق ِد اجتمع يِف يو ِمكم هذا ِعيد‬
َ َ ُ‫َّ ج‬ ْ‫ج‬
‫ال ُ ُم َع ِة َوإِنا م ِّم ُعون‬
Dari Abu Hurairah bahwa  Rasulullah bersabda : Pada
hari ini telah berkumpul dua hari Raya, barangsiapa
yang berkehendak shalat Jumat, diperbolehkan.
Sedangkan kami tetap melaksanakannya.  (HR. Abu
Dawud).

BAB II
Tuntunan Shalat 47
12. Wanita Haid Dan Nifas Dianjurkan Hadir Di
Tempat Shalat
ْ َ ْ َ‫َ ُ َ َ ْ خ‬ ُ َ َ َ َ َ ُ‫َ ح‬
‫ع ْن م َّم ٍد قال قال ْت أ ُّم َع ِط َّية أ ِم ْرنا أن ن ُر َج فنُخ ِر َج‬
ْ َ َ َ ُ ُ ْ‫خ‬ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َّ ْ‫لح‬
‫ قال ْاب ُن َع ْو ٍن أ ِو ال َع َواتِ َق‬. ‫ور‬ ِ ‫ات الد‬ ِ ‫ا ُيض والعواتِق وذو‬
‫ني‬َ ‫اع َة ال ْ ُم ْسلم‬ َ ‫ج‬ َ َ‫ فَأَ َّما الحْ ُ َّي ُض فَيَ ْش َه ْد َن م‬، ‫ال ُ ُدور‬
ْ‫خ‬
‫ات‬ ََ
ِِ ِ ِ ‫ذو‬
ُ َّ ْ َ‫ْ ز‬ َ ْ َ
‫ َو َيع ِتل َن ُم َصاله ْم‬، ‫َودع َوت ُه ْم‬
Hadits Ummi ‘Athiyah yang mengatakan bahwa
Rasulullah SAW memerintahkan kami agar membawa
keluar para wanita pada hari raya Fithri dan Adha
yakni semua gadis dan yang sedang haid serta
gadis-gadis pingitan. Berkata Ibnu ‘Aun adapun
wanita-wanita yang sedang haid maka hendaknya
mereka mengasingkan diri dari shalat agar mereka
menyaksikan kebajikan  dan seruan orang Islam.
(Riwayat Jama’ah lafadz Muslim).

48 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
BAB III
TUNTUNAN MENYAMBUT
RAMADHAN

1. Pengertian Ramadhan
Ramadhan jamaknya (plural) adalah
ramadhanat atau armidha’ yang maknanya sangat
terik, atau panas. Secara filosofis, Ramadhan,
mengandung makna bahwa bulan tersebut adalah
bulan ujian untuk bersabar baik dari segi fisik
maupun batin, sehingga seorang mukmin bisa
membakar segala kesalahan dan dosa yang ia milik
ketika ia berhasil melalui ujian puasa tersebut.
Nama-nama lain yang digunakan untuk
menyebut ramadhan, yaitu: (1) Syahrullah, artinya
bulan Allah; (2) Syahrul alai, yaitu bulan yang penuh
nikmat dan limpahan karunia; (3) Syahrul qur’an,
yaitu bulan diturunkanya permulaan al-Qur’an; (4)
Syahrun najah, bulan pelepasan dari azab neraka;
(5) Syahrul jud, yaitu bulan memberikan keihsanan
kepada sesama manusia dan melimpahkan bantuan
kepada fakir miskin atau bulan bermurah tangan;

BAB III
Tuntunan Menyambut Ramadhan 49
(6) Syahrul Muwasah, yaitu bulan memberikan
pertolongan kepada yang berhajat; (7) Syahrut
Tilawah, yaitu bulan membacakan al-Qur’an atau
bulan menekunkan diri untuk memahami makna
al-Qur’an; (8) Syahrush shabri, yaitu bulan melatih
diri bersabar atas penderitaan dengan ridha hati; (9)
Syahrush shiyam, yaitu bulan melaksanakan ibadah
puasa, ibadah yang Allah sandarkan untuk diri-Nya
sendiri; (10) Syahrur rahmah, yaitu bulan Allah
melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-Nya;
(11) Syahrul ‘Id, yaitu bulan yang dirayakan hari
berbukanya.
2. Cara Mengetahui dan Menyambut Ramadhan
Cara mengetahui masuknya bulan ramadhan
dengan (1) Melihat hilal (HR Bukhari dan
Muslim); (2) Kesaksian orang yang adil (HR Ibn
Hibban, ad-Daruquthni, al-baihaqi dan al-Hakim);
(3) Menggenapkan bulan sya’ban sampai 30 hari
apabila cuaca berawan (HR Bukhari dan Muslim);
(4) Perhitungan hisab (QS Yunus: 5; HR Syaikhan,
an-Nasa’i, dan Ibn Majah)
Rasulullah SAW ketika menyambut kedatangan
ramadhan dengan (1) Mengadakan ceramah
diakhir bulan sya’ban untuk menyambut ramadhan;
(2) Mengucapkan tahniah atas kedatangan bulan

50 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
Ramadhan; (3) memperbanyak puasa di bulan
Sya’ban.
3. Kedudukan Bulan Ramadhan
Kedudukan ramadhan dipanfang sangat penting
dalam islam, karena (1) Bulan diturunkanya al-
Qur’an; (2) Ramadhan satu-satunya bulan yang
disebut di dalam al-Qur’an; (3) Bulan yang dipilh
untuk kesuksesan peperangan badr al-Kubra; (4)
Bulan yang dipilih Nabi menaklukan kota Makah
dan mengambilnya dari kekuasaan kaum Musyrikin
(Fathu Makkah); (5) Bulan telah dipilih Allah untuk
bulan yang didalamnya ada malam kemuliaan yaitu
lailatul qadar; (6)Bulan yang dipilh untuk shalat
tarawih (shalatul qiyam/ qiyamul lail); (7) Bulan
yang dipilh untuk melahirkan aktivitas-aktivitas
ibadah; dan (8) Bulan yang dipilh untuk ibadah
puasa sebagai tanda kesyukuran kepada Allah atas
nikmat-Nya yang sangat besar, yaitu menurunkan
Alqur’an yang membawa hidayah dan petunjuk
untuk manusia.
Sementara Puasa ramadhan mempunyai fungsi
penting dalam Islam, yaitu: (1) Untuk pembinaan
iman, (QS al-Baqarah 182-185); (2) Salah satu
rukun Islam (HR bukhari dan Muslim dari Ibn
Umar)
BAB III
Tuntunan Menyambut Ramadhan 51
4. Orang Yang Tidak Diwajibkan Puasa Di
Bulan Ramadhan
1) Yang tidak boleh berpuasa dan wajib
melaksanakan puasanya diluar ramadhan
sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan
karena halangan, yaitu: wanita yang haid dan
nifas
2) Yang boleh menunda puasa di luar bulan
Ramadhan sebagai pengganti puasa yang
ditinggalkan karena rukhsah, yaitu (1) musafir
dan (2) orang yang sakit.
3) Yang boleh mengganti puasanya dengan fidyah
1 mud (0,5 kg) makanan lengkap sehari-hari
untuk setiap hari puasa yang ditinggalkanya,
yaitu: (1) orang yang tidak mampu berpuasa
seperti orang tua, pekerja berat, dan orang sakit
menahun (kronis), (2) wanita hamil, dan (3)
wanita menyusui.
5. Yang Membatalkan Puasa
Hal-hal yang membatalkan puasa yaitu:
(1) Makan, minum, serta merokok di siang hari
ramadhan; (2) Melakukan hubungan seksual suami
Istri di siang hari, maka harus mengganti puasanya di
luar ramadhan ditambah dengan membayar kaffarat
dengan membebaskan budak, atau Berpuasa dua

52 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 orang
miskin x 1 mud; (3) Muntah dengan sengaja; (4)
Mengeluarkan mani dengan sengaja baik dengan
mencium, menghayal, melihat film dan sebagainya,
maka ia wajib mengqadha puasanya.
6. Yang Harus Dijauhi Selama Berpuasa
Hal-hal yang perlu dijauhi selama puasa, yaitu:
(1) Berbicara atau berbuat yang tidak benar, pandir,
jahil (bersikap bodoh), berbicara kotor, cabul,
kelakar berlebihan, bersikap yang menimbulkan
pertengkaran, perselisihan, dan konflik; (2)
Berlebihan dalam berkumur dan istinsyaq, tetapi
tidak mengapa menggosok gigi dan mandi karena
panas; (3) Mencium Istri di siang hari (kalau tidak
bisa menahan nafsu).
7. Anjuran-Anjuran Selama Berpuasa
Ramadhan
Hal-hal yang dianjurkan untuk dilakukan selama
ramadhan, yaitu: (1) Melakukan qiyam Ramadhan/
qiyamul lail/shalat tarawih (lihat tuntunan shalat
malam/tarawih di halaman sebelumnya); (2)
Makan sahur di akhir waktu (mendekati fajar);
(3) Menyegerakan berbuka di awal waktu (takjil)
dengan kurma atau air; (4) Berdoa setelah berbuka;
BAB III
Tuntunan Menyambut Ramadhan 53
(5) Memperbanyak shadaqah; (6) Memperbanyak
tadarus Alqur’an; dan (7) Memperbanyak i’tikaf,
khususnya di sepuluh hari yang terakhir; serta (8)
Melakukan umrah bagi yang mampu.
8. I’tikaf
1) Secara syar’i i’tikaf adalah tinggal di masjid
untuk kepentingan mendekatkan diri kepada
Allah SWT. I’tikaf disyari’atkan berdasarkan
firman Allah dalam QS al-baqarah [2]: 187.
Dan berdasarkan sunnah rasulullah SAW,
Aisyah berakata, “Nabi SAW beri’tikaf pada
sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Setelah
Allah wafatkan beliau, Istri-istri beliau tetap
melakukan i’tikaf sepeninggal beliau”, (HR
Bukahri).
2) Syarat sahnya i’tikaf adalah: (1) Berpuasa,
diriwayatkan dari Aisyah RA, “Siapa yang
beri’tikaf maka dia harus berpuasa” HR Abdur
Razzaq [8037]; (2) Harus dilakukan di masjid
dan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah
dan tinggal di dalamnya; (3) Waktunya, orang
yang beri’tikaf hendaknya masuk masjid pada
waktu subuh (HR Bukhari)
3) hal-hal yang dianjurkan dalam beri’tikaf adalah
(1) melakukan amalan-amalan sunnah seperti

54 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
shalat, membaca al-qur’an, dzikir, istighfar,
berdoa, dll, (2) menjauhi hal-hal yang tidak
perlu baik berupa perkataan maupun perbuatan
seperti debat, mencela, perkataan keji dan kotor.
4) Hal-hal yang membatalkan i’tikaf adalah: (1)
sengaja keluar masjid tanpa ada keperluan,
(2) Murtad, (3) gila, (4) haid dan nifas, (5)
melakukan hubungan suami Istri
5) Hal-hal yang dibolehkan selama beri’tikaf
adalah: (1) buang air kecil maupun besar, (2)
menyisir rambut dan menggeraikanya, (3)
menggunakan wangi-wangian, (4) mandi dan
bersih-bersih, (5) bercukur, (6) menggunakan
tempat tidur.

BAB III
Tuntunan Menyambut Ramadhan 55
BAB IV
TUNTUNAN JENAZAH

A. SAAT MENGHADAPI MAUT


Hal-hal yang perlu dilakukan saat sakaratul maut
dan sesaat setelah kematian, yaitu: (1) dianjurkan
untuk mentalqinya saat syakaratul maut [HR.
Muslim dan At-Tirmidzi]. Dan kaum muslimin boleh
mentalqin orang kafir yang sekarat sehingga masuk
Islam. [HR Bukhari]. (2) Memejamkan Matanya
[HR. Ahmad, Ibnu Ibnu Majah dan Al-Hakim]. (3)
Membaringkan menghadap Qiblat [HR Abu daud
dan An-Nasai]; dan menutup tubuhnya dengan kain.
(4) Apabila berhutang dan berwasiat hendaklah
segera diselesaikan. Nabi bersabda: Jiwa seorang
mukmin terikat dengan hutangnya hingga dilunasi.
[HR Ahmad, At Tirmidzi]. (5) Diperbolehkan
berduka, menangis, tetapi dilarangi meratapi mayat
[HR Muslim]. (6) Bersegera untuk mengurus
jenazahnya. Rasulullah bersabda: Tidak pantas
bagi mayat seorang Muslim untuk ditahan di antara
keluarganya[HR Abu Dawud]. (7) Diperbolehkan
untuk menyampaikan berita kematianya kepada

56 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
orang lain. (8) Diperbolehkan untuk membuka dan
mencium wajah mayit. [HR Abu Dawud dan At
Tirmidzi].
B. CARA MEMANDIKAN MAYAT

1. Orang Yang Berhak Memandikan


1) Dan yang paling utama melakukannya, adalah
seseorang yang sudah diwasiati oleh si mayit
untuk itu. Setelah itu kerabatnya yang terdekat,
kemudian siapa saja yang masih ada hubungan
rahim dengannya.
2) Seorang lelaki boleh memandikan istrinya, dan
seorang istri boleh memandikan suaminya.
Wanita juga boleh memandikan anak kecil lelaki
yang belum berumur tujuh tahun. Dan seorang
lelaki boleh memandikan perempuan kecil yang
belum berumur tujuh tahun.
3) Tetapi seorang wanita tidak boleh memandikan
lelaki, meski ia mahramnya sendiri. Dan seorang
lelaki tidak boleh memandikan wanita, meski
wanita itu adalah ibu atau putrinya, ia hanya
boleh mentayamumi mereka dengan debu.
2. Cara Memandikan Jenazah
1) Jika kita hendak memandikan jenazah, maka
BAB IV
Tuntunan Jenazah 57
jenazah itu harus ditutup auratnya jika berumur
lebih dari tujuh tahun. Yang ditutupi adalah
daerah antara pusar hingga lutut. Kemudian ia
melepaskan seluruh bajunya, dan menutupinya
dari pandangan orang lain, yaitu jenazah itu
dimandikan di dalam rumah atau di dalam
tenda.
2) Tidak boleh ada orang lain hadir dalam
pemandian ini, selain seseorang yang membantu
dalam proses pemandian.
3) Memulai dengan membaca basmalah.
Setelah itu kita mengangkat kepalanya hingga
mendekati posisi duduk. Kita memijit perutnya
pelan-pelan, pada saat ini kita banyak-banyak
menyiramkan air dengan wewangian, juga
perlu mengasapi ruangan dengan wewangian
jika dikawatirkan ada sesuatu yang keluar dari
perutnya.
4) Lalu kita membelitkan kain ke tangan kita untuk
membersihkan jenazah tadi dan menggosok-
gosok kedua kemaluannya. kita tidak boleh
menyentuh aurat jenazah yang sudah berumur
tujuh tahun keatas kecuali dengan penghalang.
Dan lebih utama jika tidak menyentuh seluruh
anggota tubuh lainnya kecuali dengan sarung

58 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
tangan atau kain yang dibelitkan ke tangan kita.
5) Setelah itu, kita membelitkan sepotong kain
pada kedua jari untuk membersihkan gigi-
gigi, dan kedua lobang hidungnya, tanpa
memasukkan air ke dalam mulut atau hidung.
6) Kemudian membasuhi seluruh anggota
wudhunya. Kemudian menyiapkan air yang
bercampur daun bidara atau bercampur sabun
pembersih. Lalu kita membersihkan kepala,
serta jenggotnya dengan busa air tersebut. Dan
membasuh sekujur tubuhnya dengan sisa air
tadi. Kemudian kita membasuh bagian samping
kanan, lalu samping yang kiri, dimulai dari kulit
lehernya. Kemudian bahu hingga akhir telapak
kakinya.
7) Lalu membalikkannya sembari membasuh
tubuhnya. Kita mengangkat sisi bagian kanannya
sambil membasuh punggung dan pantatnya.
Lalu membasuh sisi bagian kiri juga seperti itu.
Kita tidak boleh menelungkupkan jenazah di
atas wajahnya. Setelah itu kita menyiramkan air
ke sekujur tubuhnya.
8) Memandikan mayat dengan bilangan ganjil,
seperti mengulang tiga, lima, tujuh. Pada
pemandian yang terakhir, kita mencampur

BAB IV
Tuntunan Jenazah 59
airnya dengan kapur barus dan daun bidara.
9) Lalu kita cukur kumisnya, dan kita potong
kukunya jika panjang-panjang. Jika wanita,
maka kita mengelabang rambutnya menjadi
tiga kali dan kita letakkan pada bagian belakang
kepalanya. Kemudian kita handuki.
10) Jika jenazah yang kita mandikan adalah
seseorang yang sedang ihram, maka kita
memandikannya tanpa minyak wangi dan
tanpa harum-haruman. Tubuhnya dibersihkan
dengan sabun dan daun bidara jika perlu saja.
Dan kepalanya tetap dibiarkan terbuka.
11) Anak yang gugur (lahir dalam keadaan mati)
jika sudah berumur empat bulan, juga orang-
orang yang sulit dimandikan seperti yang mati
terbakar dan yang hancur lebur, maka ia hanya
ditayammumi. Sedang orang yang memandikan,
ia wajib menutupi bagian tubuhnya yang buruk.
12) Disyariatkan mandi, setelah memandikan
jenazah
ْ َّ َ َ ْ َ ُ َ َ َ‫َ ْ َ َّ َ َ ِّ ً َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ م‬
‫من غسل ميتا فليغت ِسل َومن حله فليت َوضأ‬
Barangsiapa memandikan orang mati, maka
hendaklah ia mandi. Sedangkan siapapun yang
menggotongnya maka hendaknya ia berwudhu.

60 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
[HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan
Ahmad]

C. CARA MENGKAFANI
1) Untuk kain kafan, kita mengutamakan
membelinya terlebih dahulu dari harta
pribadinya, sebelum kita gunakan untuk
melunasi hutang dan tanggungannya yang lain.
Jika si mayit tidak memiliki harta, maka kita
mengambil uang untuk membeli kain kafan itu
dari orang yang wajib menafkahinya, yaitu pada
saat tak ada seorangpun yang berderma untuk
membelikan kain kafan buat si mayit.
2) Jenazah seorang lelaki, dikafani dengan tiga
lembar kain putih dari katun atau semisalnya.
Lalu sebagian kain itu dibentangkan atas
sebagian yang lain. Dan sebelumnya kain-kain
itu sudah disemprot dengan air, kemudian
diasapi dengan semisal kayu gaharu. Bagian
paling atas sendiri, kita taruh kain yang terbaik.
Lalu kita menebar harum-haruman diantara
kain yang atas ini, dan memberi parfum pada
setiap lembar kain-kain tersebut.
3) Setelah itu si mayit diletakkan di atasnya,
kita mengambil sedikit harum-haruman lalu
BAB IV
Tuntunan Jenazah 61
ditaruh pada kapas dan diletakkan diantara
kedua pantatnya. Kemudian kita mengikatnya
dari atas dengan kain yang terbelah ujungnya,
seperti bentuk celana dalam, yang bisa mengikat
erat antara dua pantat dan kandung kemihnya.
4) Kemudian harum-haruman yang masih tersisa
kita letakkan pada setiap lobang yang ada pada
wajah dan anggota-anggota wudhunya. Jika kita
mengharumi seluruh tubuhnya, maka itu lebih
baik.
5) Setelah itu kain paling atas, yang ada di sebelah
kanan mayit, ditutupkan pada bagian kirinya.
Dan kain yang disebelah kiri ditutupkan pada
bagian kanannya. Kemudian seperti itu pula
kita lakukan pada kain kedua dan ketiga. Dan
kita menjadikan kain yang banyak lebihnya
ada di bagian kepala. Lalu bagian tengah setiap
kain itu kita ikat. Ikatan itu baru dibuka kembali
saat jenazah dimasukkan dalam kuburan. Kita
juga dibolehkan, jika mengkafani jenazah lelaki
dengan baju, sarung dan selembar kain.
6) Adapun yang disunnahkan pada jenazah
seorang wanita, ia harus dikafani dalam lima
kain. Sarung untuk menutupi aurat, kerudung
untuk menutup kepala, baju gamis yang

62 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
dilobangi tengahnya untuk memasukkan kepala
dari lobang tersebut, kemudian dua lembar
kain yang ukurannya seperti kain kafan jenazah
lelaki.
D. MENGIRINGI JENAZAH
1) Hukum mengiringi jenazah adalah fardhu
kifayah, karena termasuk hak seorang Muslim.
ْ َ‫ج‬ ْ َ‫لَى‬ ْ
‫ ِي ُب لِل ُم ْس ِل ِم‬:‫َح ُّق ال ُم ْس ِل ِم ع ال ُم ْس ِل ِم َو يِف ِر َوايَ ٍة‬
ُ ِّ
‫يض َواتبَاع‬ َ ْ ُ َ َ َ َ‫لَىَ َ ْ مَ ْ ٌ َ ُّ َّلا‬
ِ ‫ع أ ِخي ِه خس رد الس مِ و ِعيادة الم ِر‬
ْ ُ ْ َ َ َ ْ َّ ُ َ َ َ ْ‫ج‬
‫رواه‬. ‫يت ال َعا ِط ِس‬ ‫الَنَائِ ِز وإِجابة ادلعو ِة وتش ِم‬
‫ابلخاري ومسلم‬
Kewajiban seorang Muslim terhadap Muslim
yang lain ada lima, (yaitu): menjawab salam,
menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah,
menghadiri undangannya dan mendo’akan orang
yang bersin. [HR Bukhari dan Muslim].
2) Disunnahkan untuk bersegera ketika berjalan
mengangkat jenazah.

BAB IV
Tuntunan Jenazah 63
ْ‫َ ىَ خ‬ َ ً َ َ‫جْ َ َ َ َ ْ ا‬ ْ‫َ ر‬
‫از ِة ف ِإن كن ْت َصالحِ َة ق َّربْتُ ُموها إِل ال َ رْ ِي‬ ‫س ُعوا بِالن‬
ِ ‫أ‬
ُْ َ ْ َ ُ َ ُ َ َ ًّ َ‫َ ْ اَ َ ْ َ رْ َ َ َ اَ َ ر‬
‫وإِن كنت غي ذلِك كن شا تضعونه عن ِرقابِكم‬
‫رواه مسلم‬
Bersegaralah kalian ketika membawa jenazah.
Apabila dia orang shalih, maka kalian akan
segera mendekatkannya kepada kebaikan. Dan
apabila bukan orang shalih, maka kalian segera
meletakkan kejelekan dari punggung-punggung
kalian. [HR Muslim].
3) Dianjurkan untuk mengangkat jenazah dari
seluruh sudut keranda dengan sifat tarbi’, yakni
mengangkat dari empat sudut keranda. [HR
Ibnu Majah].
4) Mengiringi dan mengangkat jenazah adalah
khusus bagi kaum lelaki. Tidak boleh bagi wanita
untuk mengiringi jenazah, karena hadits Ummu
Athiyah menyatakan: Kami dilarang untuk
mengiringi jenazah, akan tetapi tidak ditekankan
kepada kami. [HR Bukhari].
5) Diperbolehkan berjalan di belakang jenazah
atau di depannya. Sedangkan orang yang naik
kendaraan berjalan di belakang jenazah.

64 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
ْ‫َّ ُ َ ُ َ ْ َ ج‬
َ َ‫الَن‬
‫از ِة رواه أبو داود‬ ‫الرا ِكب ي ِسري خلف‬
Seorang yang naik kendaraan berjalan di belakang
jenazah. [HR Abu Dawud dan dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani].
6) Tidak diperbolehkan mengiringi jenazah
dengan sesuatu yang menyelisihi Sunnah.
Misalnya seperti mengeraskan suara ketika
menangis, berdzikir, mengucapkan tarahhum
(berdo’a untuk mayit agar diberi rahmat).
7) Diharamkan mengiringi jenazah dengan sesuatu
yang mungkar, seperti memukul kendang, alat
musik yang mencerminkan kesedihan, meratap
dan yang lainnya. Demikian pula apabila wanita
memukul rebana ketika jenazah diberangkatkan
ke kuburan.
8) Apabila pada acara mengiringi jenazah terdapat
kemungkaran, sedangkan dia tidak mampu
untuk menghilangkan seluruhnya, maka dia
tetap mengikuti jenazah tersebut, demikian
menurut pendapat yang benar.
9) Tidak mengapa mengiringi jenazah dengan naik
mobil atau kendaraan yang lain apabila kuburan
letaknya jauh. Dianjurkan bagi orang yang
mengiringi jenazah untuk khusyu’ menghayati
BAB IV
Tuntunan Jenazah 65
kematian dan memikirkan apa yang akan
dialami oleh si mayit dan tidak membicarakan
masalah duniawi.
10) Disunnahkan untuk tidak duduk hingga jenazah
diletakkan di tanah. Rasullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
َ ُ‫از ًة فَلاَ جَتْل ُسوا َح ىَّت ت‬
َ َ‫إ َذا َّاتبَ ْعتُ ْم َجن‬
‫وض َع رواه ابلخاري‬ ِ ِ
‫ومسلم‬
Apabila kalian mengikuti jenazah, maka
janganlah duduk hingga diletakkan. [HR Bukhari
dan Muslim].
11) Disunnahkan bagi orang yang telah selesai
mengangkat jenazah untuk wudhu’.
ْ َّ ْ َ ُ َ َ َ‫َ ْ َ َّ َ َ ِّ ً َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ م‬
‫حله فليَتَ َوضأ رواه أبو‬ ‫من غسل ميتا فليغت ِسل َومن‬
‫داود والرتمذي‬
Barangsiapa yang memandikan mayit, maka
hendaklah dia mandi. Dan barangsiapa yang
mengangkatnya, maka hendaklah dia berwudhu’.
[HR Abu Dawud, At Tirmidzi].

66 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
E. CARA MENGUBUR
1) Dan bentuk lahat lebih utama dari bentuk Syaqq.
Dalam penggalian kuburan, kita disunnahkan
memperdalam kuburan dan melebarkannya,
sekiranya hal itu membuat baunya tidak tercium
dan jenazah menjadi aman dari gangguan
binatang buas.
2) Yang sesuai dengan sunnah, seharusnya kita
memasukkan jenazah ke liang lahat dari kaki
kuburan, jika itu mudah kita lakukan. Jika
kondisinya tidak memungkinkan, maka kita
boleh memasukkan jenazah dari bagian tengah
kuburan.
3) Kuburan jenazah lelaki tidak perlu ditutupi,
kecuali ada udzur seperti penyakit atau angin.
Adapun alasan kenapa kuburan wanita harus
ditutup dengan kain, hal itu agar proses
pemasukannya ke dalam lahat bisa berjalan
dengan sempurna.
4) Sedangkan orang yang paling utama dalam
memasukkan jenazah adalah orang yang paling
dekat nasabnya kepada jenazah itu. Tetapi jika
ada orang yang lebih mengerti cara meletakkan
posisi jenazah di liang lahat, maka ia lebih utama
dibanding para kerabat jenazah yang tidak
BAB IV
Tuntunan Jenazah 67
mengerti.
5) Disunnahkan memasukkan jenazah di
dalam lahatnya di sisi bagian kanan, dengan
menghadap kiblat. Ketika memasukkannya kita
sambil mengucap:
ْ ُ َ َّ َ‫لَى‬
ِ ‫هلل َوع ِمل ِة رسو ِل ا‬
‫هلل‬ ِ ‫ِمْسِب ا‬
Dengan menyebut nama Allah SWT dan sesuai
dengan ajaran Rasulullah SAW.
6) Kemudian kita menancapkan batu bata pada
lahat itu. Setelah itu kita meletakkan tanah liat
pada setiap ujung batu bata tadi, dan menutupi
setiap kerenggangan yang ada padanya. Dan
yang sunnah kita memastikan kembali apakah
wajah sang jenazah sudah menghadap kiblat
atau tidak.Kemudian disunnahkan pada setiap
pengiring untuk menciduk dengan tangannya
sebanyak tiga cidukan, lalu dilemparkan ke
dalam kuburannya. Setelah itu baru ditimbuni
dengan tanah. Lalu kuburannya ini kita naikkan
sejengkal dari permukaan tanah, agar jika ada
orang yang lewat, ia bisa membedakannya
dengan tanah yang lain. Kemudian kita
meletakkan kerikil di atasnya agar tanah menjadi

68 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
kuat dan tidak berhamburan. Lalu kita siramkan
air di atasnya.
7) Setelah proses penguburan selesai, kita
disunnahkan untuk mendoakan ketetapan buat
sang mayit saat berjumpa dengan dua orang
malaikat. Kita disunnahkan mengucapkan doa
seperti di bawah ini,
َ ْ‫لح‬ َ ْ ُ ْ َ ّٰ َ ُ ُ ْ ِّ َ ّٰ َ
‫ الل ُه َّم ثبِّته بِالق ْو ِل اثلَّابِ ِت يِف ا َيا ِة‬،‫الل ُه َّم لقنه ُح َّجتَه‬
ْ َ ْ ُّ
‫ادلنيا َو يِف اآل ِخ َر ِة‬
Ya Allah! Ajarkan kepada dia hujjahnya. Ya
Allah! Tetapkan dia dengan perkataan yang tetap
di dunia dan akhirat."
8) Dimakruhkan bagi kita dalam kondisi di atas
kuburan seperti ini untuk berbicara tentang
urusan dunia, tertawa atau tersenyum. Dan tidak
mengapa jika kita menakuti-nakuti manusia dan
mengingatkan mereka dengan kecemasan alam
barzakh.
F. BERTAKZIYAH
1) Menyalami, Menghibur, dan mendoakan
sahibul musibah

BAB IV
Tuntunan Jenazah 69
ْ َ ُْ ََُ ً َ ُ َ ْ َ
ِ‫من ع َّزى مصابا فله ِمثل أج ِره‬
"Barangsiapa menghibur seseorang yang tertimpa
musibah, maka ia mendapat pahala seperti orang
yang tertimpa musibah itu." [HR. At-Tirmidzi, no.
993]
2) Ucapan Takziyah:
َ ْ َ َ
ْ َ‫إ َّن لهلِ ِ َما أ َخ َذ َو هَ ُل َما أ ْع َطى َو لُ ُّك ي‬
‫ش ٍء ِعن َد ُه بِأ َج ٍل‬ ِ
ْ َ ْ َ ْ‫ُ َ ىًّ َ ْ َ ْ ْ َ لت‬
‫رواه ابلخاري‬-- ‫مسم فلتص رِب و حت ِسب‬
Sesungguhnya milik Allah, segala yang diambilnya
dan milikNya, segala yang diberkan, dan segala
sesuatu disisiNya dengan ketentuan yang sudah
ditetapkan waktunya. Maka, hendaknya engkau
sabar dan ihtisab. [HR Bukhari].
3) Disyariatkan membuatkan makanan diberikan
kepada Sahibul Musibah. Rasulullah berkata
kepada istri-istri beliau, saat meninggalnya
Ja’far:
ُ ْ ُ ََ ْ َ َ ً َْ َْ
‫ِا ْصنَ ُع ْوا ِأله ِل َجعف َر َط َعاما فقد أتاه ْم َما يُش ِغل ُه ْم‬
Buatlah makanan buat keluarga Ja`far, karena
mereka mendapat musibah yang menyibukkan

70 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
mereka. [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah]
4) Tidak disyariatkan membaca al-qur`an ketika
takziyah, terlebih menyewa orang-orang untuk
membaca Al Qur’an dan berkumpul dengan
suatu hidangan makanan, membaca al-Qur’an
di samping kuburan dan membaca al-qur`an
tiga hari di rumah si mayit.
5) Dilarang membuat pesta dan menyembelih
binatang ketika seorang kerabatnya meninggal
dunia. Dari Jarir bin Abdullah Al-Bajali
Radhiyallahu ‘anhu ia berkata,
ْ َ َّ َ َ ْ ُ َ ِّ َ ْ ْ َ َ‫ُ َّ َ ُ ُّ ْ ْ َ َ ى‬
‫الطعامِ َبع َد‬ ‫كنا نعد ا ِالج ِتماع ِإل أه ِل المي ِت وصنعة‬
َ ْ َّ
‫ادلف ِن ِم َن انلِّيا َح ِة‬
Kami dulu (pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa Salam) menganggap perkumpulan di rumah
keluarga si mayit dan membuat makanan setelah
mayit dikubur adalah termasuk niyahah.[HR.
Ahmad]
6) Bagi orang yang sedih, tidak boleh merobek
bajunya atau menampar pipinya atau berteriak
dengan ucapan jahiliyah.[HR bukhari dan
Muslim]. Diperbolehkan menangisi mayit.

BAB IV
Tuntunan Jenazah 71
Karena Rasulullah SAW menangis ketika
Ibrahim, putra Beliau meninggal dunia. [HR
Bukhari dan Muslim]
7) Para ulama telah sepakat haramnya niyahah,
yaitu dengan menyebut-nyebut kebaikan mayit
dengan mengeraskan suaranya. Karena dalam
hal ini terdapat perbuatan jahiliyah, serta tidak
menerima terhadap taqdir dan ketentuan Allah.
8) Tidak diperbolehkan mencela orang yang sudah
meninggal dunia.
َّ َ َ‫ى‬ ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ ْ‫لأ‬ َ َ‫لا‬
‫ت ُس ُّبوا ا م َوات فإِن ُه ْم قد أف َض ْوا إِل َما قد ُموا رواه‬
‫ابلخاري‬
Janganlah kalian mencela orang yang sudah mati,
karena mereka mendapatkan dari apa yang telah
mereka kerjakan. [HR Bukhari].
9) Tidak boleh bagi wanita untuk ihdad
(berkabung) lebih dari tiga hari, kecuali apabila
ditinggal mati suaminya; maka dia ihdad selama
empat bulan sepuluh hari. Kecuali apabila dia
hamil, maka selesai masa ihdadnya ketika dia
melahirkan kandungannya.

72 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
G. ZIARAH KUBUR

1. Ziarah kubur yang terlarang


Ada beberapa sebab ziarah kubur dilarang,
yaitu: (1) Menjadikan kuburan sebagai berhala yang
disembah [HR Bukhari]; (2) Menjadikan kuburan
sebagai masjid [HR Abu Dawud dan Ibn Majah];
(3) Membuat penerangan berupa lampu-lampu;
(4) Menjadikan kuburan sebagai tawasul [QS az-
Zumar: 3]; (5) Menjadikan kuburan sebagai tempat
mencari berkah [QS al-Hajj: 73 dan QS Yunus:
106]; (6) Membacakan al-Qur’an di atas kuburan
[QS an-Naml: 80]; (7) Menghadiahkan pahala
kepada mayit [QS an-Najm: 38-39 danQS Fushilat:
46]; (8) Tercetus kata-kata yang tidak layak [HR
Ibn Majah]; (9) Penziarah Wanita, sebagaimana
sabda Nabi: Allah melaknat wanita-wanita yang
selalu berziarah kubur. (HR. Ibn Majah)
2. Ziarah yang disyariatkan
Ziarah yang disyariatkan adalah sebagai berikut:
(1) Disunnahkan untuk ziarah kubur dengan tujuan
untuk mengambil pelajaran dan mengingatkan
kematian, meskipun ziarah kubur orang yang mati
dalam keadaan kafir. [HR Muslim]. (2) Membuka
BAB IV
Tuntunan Jenazah 73
alas kaki ketika berjalan di sela-sela kuburan.
Bahwa rasulullah SAW melihat seorang laki-laki
berjalan dengan terumpah di kuburan, maka beliau
bersabda: “Hai orang yang berterompah, bukalah
terompahmu”. (HR. Abu Dawud, Ahmad, Imam
Empat). (3) Menghadap kiblat berdoa kepada Allah
memohonkan ampun dan kebaikan untuk mereka:
“Bahwasanya Rasulullah SAW duduk menghadap
kiblat ketika pergi berziarah kubur (HR Abu
Dawud). (4) Disunnahkan bagi orang yang ziarah
kubur ketika masuk kuburan untuk mengucapkan
do’a:
َّ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ َ ِّ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ‫َّلا‬
‫ني َوإِنا‬ ‫ار ِمن المؤ ِم ِنني والمس ِل ِم‬
ِ ‫الس م عليكم أهل ادلي‬
َ ُ َ ْ َ‫ح‬ َ َ‫لن‬ ْ َ َ ُ َ‫ْ َ َ ُ ُ َلا‬
‫اهلل بِك ْم ل ِحقون أنتُ ْم َا ف َر ٌط َون ُن لك ْم تبَ ٌع‬ ‫ِإن شاء‬
َ َ َ ْ ْ ُ َ َ ََ َ َُ ْ َ
‫رواه مسلم‬- ‫أسأل اللهلنا ولكم العا ِفية‬
Semoga keselamatan bagi kalian yang ada di sini dari
kaum mukminin dan muslimin. Dan kami, insya Allah,
sungguh akan menyusul kalian. Kalian lebih dahulu
daripada kami dan kami mengikuti kalian. Saya minta
kepada Allah kesejahteraan untuk kami dan kalian.
[HR Muslim].

74 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
BAB V:
TUNTUNAN SAAT SAKIT DAN
MENJENGUK ORANG SAKIT

A. Hikmah Sakit
1. Ujian dan cobaan
Sikap seorang muslim tatkala menghadapi
berbagai ujian dan cobaan adalah senantiasa
berusaha sabar, ikhlas, mengharapkan pahala dari
Allah SWT, terus-menerus memohon pertolongan
Allah SWT sehingga tidak marah dan murka
terhadap taqdir yang menimpa dirinya, tidak pula
putus asa dari rahmat-Nya. Allah berfirman: Dialah
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji
kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS
Al-Mulk: 2). Dan dalam firman yang lain: Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada
Kamilah kamu dikembalikan. (QS Al-Anbiya`: 35)

BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit 75
2. Penghapus dosa
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu
Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
َ َ َ َ َ َ ‫يب ال ْ ُم ْس‬
‫لم ِم ْن ن َص ٍب َوال َو َص ٍب َوال ه ٍ ّم َوال ُح ْز ٍن‬ ُ ‫َما يُص‬
ِ
ُ ‫ك َّف َر‬
َ‫اهلل بها‬ َ َّ َ ُ َ ُ َ ْ َّ َّ‫َ َ َ ً َ َ َ ّ َ ى‬
ِ ‫وال أذى وال غ ٍم حت الشوك ِة يشاكها إِال‬
َ
‫ِم ْن خ َطايَ ُاه‬
Tidaklah menimpa seorang Muslim kelelahan, sakit,
kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sampai
pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan
menghapus dengannya dosa-dosanya. (Muttafaqun
alaih)

3. Pengingat Nikmat Kesehatan


Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullah SAW
bersabda:
َّ ‫ون ِفيْه َما َكث ٌري ِم َن‬
‫انل ِاس‬
ٌ َُْ ََْ
‫ان مغب‬
ِ ِ ِ ‫نِعمت‬
Dua kenikmatan yang kebanyakan orang terlupa
darinya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (HR. Al-
Bukhari)

76 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
B. Adab-adab ketika Sakit

1) Sabar, ridha, dan husnu zhann


Sabar dan ridha atas ketentuan Allah SWT,
serta berbaik sangka kepada-Nya. Rasulullah SAW
bersabda:
َ َ َ َ ْ َ ٌ ْ‫َّ َ ْ ُ لَُّ ُ هَ ُ َ ر‬ ْ ْ َْ
‫اك لأِ َح ٍد‬ ‫ ِإن أم َره كه ل خي َوليس ذ‬،‫َع َجبًا لأِ م ِر ال ُمؤ ِم ِن‬
َ َ‫ْ َ َ َ ْ ُ رََّ َ َ َ اَ َ َ رْ ه‬ ْ ْ َّ
‫ َوإِذا‬،‫س ُاء شك َر فكن خ ٌي ُل‬ ‫ إِن أصابته‬،‫إِال لِل ُمؤ ِم ِن‬
َ‫َ اَ َ َ ه‬ ََّ‫أَ َص َابتْ ُه ر‬
‫ض ُاء َص رَ َب فكن خ رْ ٌي ُل‬
Sungguh menakjubkan urusan orang yang beriman.
Sesungguhnya semua urusannya baik baginya,
dan sikap ini tidak dimiliki kecuali oleh orang yang
mukmin. Apabila kelapangan hidup dia dapatkan, dia
bersyukur, maka hal itu kebaikan baginya. Apabila
kesempitan hidup menimpanya, dia bersabar, maka
hal itu juga baik baginya. (HR. Muslim)
Dari Jabir RA diceritakan, bahwasa Nabi SAW
bersabda:
َ َّ َّ ْ ُ‫َ َ ُ َ َّ َ َ ُ ُ ْ َّ ُ ح‬
‫هلل ت َعال‬
ِ ‫ال يموتن أحدكم ِإال َوه َو ي ِس ُن الظن بِا‬
Janganlah salah seorang di antara kalian itu mati,

BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit 77
kecuali dalam keadaan dia berbaik sangka kepada
Allah swt. (HR. Muslim).

2) Berobat dengan cara yang dibenarkan oleh


syariat.
Diriwayatkan dari Abud Darda` RA:
ََ َ َّ ‫اهلل َخلَ َق‬
َ َ َّ ‫ادل َاء َو‬ َ ‫إ َّن‬
ٍ‫ادل َو َاء فتَد َاو ْوا َوال تد َاو ْوا حِبَ َرام‬ ِ
Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan
obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan berobat
dengan sesuatu yang haram. (HR. Ad-Daulabi)1
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa
Nabi SAW bersabda:
ُ ُ َ َ‫َّ َ ْ َ ه‬ َ ُ ‫َما أَنْ َز َل‬
‫ َع ِل َمه َم ْن َع ِل َمه‬،‫اهلل ِم ْن دا ٍء إِال أن َزل ُل ِشف ًاء‬
َُ َُ
‫َو َج ِهله َم ْن َج ِهله‬
Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit pun
melainkan Allah turunkan pula obat baginya. Telah
mengetahui orang-orang yang tahu, dan orang yang
tidak tahu tidak akan mengetahuinya. (HR. Al-
Bukhari dan Muslim).
1 Asy-Syaikh Al-Albani menyatakan sanad hadits ini hasan. Lihat
Ash-Shahihah no. 1633

78 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
Adapun berobat kepada tukang sihir atau
dukun, atau dengan cara-cara perdukunan semacam
mantera yang mengandung unsur syirik, atau rajah-
rajah yang tidak diketahui maknanya, maka haram
hukumnya, dan bisa menyebabkan seseorang keluar
(murtad) dari Islam. Dari Shafiyyah bintu Abi
‘Ubaid, dari sebagian istri Nabi SAW, Nabi SAW
bersabda:
ٌَ َ‫َ ْ َ ىَ َ َّ ً َ َ َ هَ ُ َ ْ يَ ْ َ َّ َ ُ َ ُ ْ ْ ه‬
‫ش ٍء ف َصدقه ل ْم تقبَل ُل َصالة‬ ‫من أت عرافا فسأل عن‬
َ ‫أَ ْر َبع‬
‫ني يَ ْو ًما‬ ِ
Barangsiapa mendatangi peramal, kemudian
dia bertanya kepadanya tentang sesuatu lalu dia
membenarkannya, maka tidak akan diterima
shalatnya selama 40 hari. (HR. Muslim).

3) Menyelesaikan kewajiban adami


Apabila dirinya mempunyai kewajiban (seperti
hutang, pinjaman, dll), atau amanah yang belum
ditunaikan, atau kezaliman terhadap hak orang
lain yang dia lakukan, hendaknya dia bersegera
menyelesaikannya dengan yang bersangkutan, bila
memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, karena
jauh tempatnya, atau belum ada kemampuan, atau
BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit 79
sebab lainnya, hendaknya dia berwasiat (kepada ahli
warisnya) dalam perkara tersebut. Dari Abu Huraiah
diceritakan, Nabi SAW bersabda:
َ َ
ْ َ‫َم ْن اَكنَ ْت ِعنْ َد ُه َم ْظلَ َم ٌة لأِ ِخيْ ِه ِم ْن ِع ْر ِض ِه أ ْو ِم ْن ي‬
‫ش ٍء‬
ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ْ‫َ ْ َ َ َ َّ ْ ُ ْ ُ ي‬
ٌ َ‫ون د ْين‬
‫ إِن‬،‫ار َو ِد ْره ٌم‬ ِ ‫فليتحلله ِمنه الَوم قبل أن ال يك‬
ُ َ ْ َ ْ ْ َ ُْ َ ُ ٌ َ َ‫اَ َ ه‬
‫ َوإِن ل ْم يَك ْن‬،‫كن ُل ع َمل َصا ِل ٌح أ ِخذ ِمنه بِقد ِر َمظل َم ِت ِه‬
َ َ َ
‫ات َصا ِح ِب ِه ف ُح ِمل َعليْ ِه‬ َ ّ َ ْ َ ُ ٌ َ َ َ ُ َ‫ه‬
ِ ‫ل حسنات أ ِخذ ِمن س ِيئ‬
Barangsiapa berbuat kezaliman terhadap
saudaranya, baik pada harga dirinya atau sesuatu
yang lain, hendaknya dia minta agar saudaranya
itu menghalalkannya (memaafkannya) pada hari
ini, sebelum (datangnya hari) yang tidak ada dinar
maupun dirham. Apabila dia memiliki amal shalih,
akan diambil darinya sesuai kadar kezalimannya
(lalu diberikan kepada yang dizaliminya). Apabila
dia tidak memiliki kebaikan-kebaikan, akan diambil
dari kejelekan orang yang dizalimi lalu dipikulkan
kepadanya. (HR. Al-Bukhari)

4) Menuliskan wasiyat
Disyariatkan segera menulis wasiat dengan

80 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
saksi dua orang lelaki muslim yang adil. Allah SWT
berfirman: Hai orang-orang yang beriman, apabila
salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang
dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu)
disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu,
atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu,
jika kamu dalam perjalanan di muka bumi lalu kamu
ditimpa bahaya kematian. (Al-Ma`idah: 106)
Dari Ibnu Umar RA, Nabi SAW berkata:
َ ُ ُ ٌ َ‫َ َ َّ ْ ٌ ُ ْ ٌ َ ْ ُ يَ ْ َ َينْ َ هَ ُ ي‬
‫وص‬َ ِ‫يد أ ْن يُ ي‬ ‫شء ي ِر‬ْ ‫ما حق ام ُرؤ مس ِلم يبيت للت ول‬
ِ ِ
ْ َّ
ُ‫ض اهلل‬ َ ِ‫ َوقَ َال ْاب ُن ُع َم َر َر ي‬.‫ال َو َو َّصيْتُ ُه ِعنْ َد َرأ ِس ِه‬ ‫ِفي ِه ِإ‬
َ ٌ َ َ‫ي‬
ُ ‫ َما َم َّر ْت َع يََّل لْلة ُمنْ ُذ َسم ْع ُت َر ُسول اهلل َص ىَّل‬:‫َعنْ ُه َما‬
‫اهلل‬ ِ ِ
ْ َّ َ َ َ َ َّ َ
 ِ‫َعليْ ِه َو َسل َم قال ذلِك إِال َو ِعن ِدي و ِصيتي‬
َّ َ
Tidak berhak seorang Muslim melalui dua malam
dalam keadaan dia memiliki sesuatu yang ingin dia
wasiatkan kecuali wasiatnya berada di sisinya. Dan
Ibnu Umar RA berkata: Tidaklah berlalu atasku satu
malam pun semenjak aku mendengar Rasulullah SAW
berkata demikian, kecuali di sisiku ada wasiatku.
(Muttafaqun ‘alaih)

Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit


BAB V:
81
Wasiat harta maksimal sepertiga dari hartanya.
Wasiat tersebut tidak boleh untuk ahli waris yang
berhak mendapatkan warisan, kecuali dengan
kerelaan dari seluruh ahli waris lainnya. Rasulullah
SAW bersabda:
َ َ َ ُ َّ َُّ‫ل‬ ْ َ ْ َ َ َّ
‫اهلل قد أع َطى ك ِذي َح ٍّق َحقه فال َو ِص َّية ل ِ َو ِار ٍث‬ ‫إِن‬
Sesungguhnya Allah telah memberi setiap yang
memiliki hak akan haknya, maka tidak ada wasiat
untuk ahli waris. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

5) Berwasiat agar jenazahnya diurus dan


dikuburkan sesuai As-Sunnah
Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ahkamul Jana`iz,
hal. 17-18) berkata: “Ketika adat kebiasaan yang
dilakukan mayoritas kaum muslimin pada masa
ini adalah bid’ah dalam urusan agama, lebih-lebih
dalam masalah jenazah, maka termasuk perkara yang
wajib adalah seorang muslim berwasiat (kepada ahli
warisnya) agar jenazahnya diurus dan dikuburkan
sesuai As-Sunnah.
Para sahabat RA banyak memberikan contoh
dalam hal ini. Diceritakan dari Amir bin Sa’d bin
Abi Waqqash, bahwa ayahnya (yakni Sa’d bin Abi
Waqqash) berkata ketika sakit yang mengantarkan

82 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
kepada wafatnya: “Buatlah liang lahat untukku, dan
tegakkanlah atasku bata sebagaimana dilakukan
demikian kepada Rasulullah SAW.” Demikian
juga Abu Burdah bercerita bahwa Abu Musa RA
mewasiatkan ketika hendak meninggal: “Apabila
kalian berangkat membawa jenazahku maka cepatlah
dalam berjalan. Jangan mengikutkan (jenazahku)
dengan bara api. Sungguh jangan kalian membuat
sesuatu yang akan menghalangiku dengan tanah.
Janganlah membuat bangunan di atas kuburku.
Aku mempersaksikan kepada kalian dari al-haliqah
(wanita yang mencukur gundul rambutnya karena
tertimpa musibah), as-saliqah (wanita yang menjerit
karena tertimpa musibah), dan al-khariqah (wanita
yang merobek-robek pakaiannya karena tertimpa
musibah).” Mereka bertanya: “Apakah engkau
mendengar sesuatu dari Nabi SAW tentang hal itu?”
Dia menjawab: “Ya, dari Rasulullah SAW.” (HR
Ahmad, Al-Baihaqi, dan Ibnu Majah)
Al-Imam An-Nawawi berkata dalam Al-
Adzkar: “Disunnahkan baginya dengan kuat
untuk mewasiatkan kepada mereka (ahli waris)
untuk menjauhi adat kebiasaan yang berupa bid’ah
dalam pengurusan jenazah. Dan dikuatkan perkara
tersebut (dengan wasiat).” 

BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit 83
C. Adab berkunjung Orang Sakit
Mengunjungi orang sakit sangat dianjurkan
dalam Islam. Dalam suatu riwayat Rasulullah SAW
bersabda: Apabila seorang laki-laki berkunjung
kepada saudaranya yang Muslim, maka seakan-
akan  dia  berjalan di kebun Surga hingga duduk.
Apabila sudah duduk, maka dituruni rahmat dengan
deras. Apabila berkunjung di pagi hari, maka tujuh
puluh ribu malaikat akan mendoakannya, agar
mendapat rahmat hingga sore. Apabila berkunjung
di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan
mendoakannya agar diberi rahmat hingga pagi.[HR.
At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad]. Sementara adab
islam ketika berkunjung adalah:
1. Menanyakan keadaannya dan Menghiburnya
Tanyakanlah keadaan si sakit entah itu secara
langsung kepada penderita atau melalui keluarganya.
Jangan lupa memberi pesan atau nasehat agar sabar
menjalani ujian sakit tersebut. Tapi jangan lupa pula
ingatkan agar si sakit itu tetap beribadah terutama
dalam hal shalat.

84 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
2. Mendoakan untuk kesembuhanya.
Hendaknya mendoakan si sakit agar cepat
sembuh. Doa yang dipakai bisa menggunakan
bahasa apa saja karena Allah SWT Maha Menerima
Doa.
D. Doa-doa Yang Perlu dipanjatkan Ketika sakit
1. Doa yang dibacakan kepada Orang  yang
Sakit
Tuntunan doa yang dapat dibaca saat berkunjung
kepada orang yang sakit.
Doa Pertama:
ْ َ
ُ ‫ال بَأ َس َط ُه ْو ٌر إ ْن َش َاء‬
.‫اهلل‬ ِ
Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu
bersih, insya Allah. [HR Bukhari]

Doa Kedua:
َ ْ َْ ْ ْ ْ َ َُ ْ َ
.‫اهلل ال َع ِظيْ َم َر َّب ال َع ْر ِش ال َع ِظيْ ِم أن يَش ِفيَك‬ ‫أسأل‬
)7x(
Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan

BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit 85
yang menguasai arasy yang agung, agar menyembuhkan
penyakitmu. [HR Tirmizi dan Abu Dawud]

Doa Ketiga:
Dari Aisyah RA berkata: “Nabi SAW biasa
membacakan doa perlindungan kepada sebagian
mereka (sahabatnya), beliau mengusap orang
tersebut dengan tangan kanan beliau lalu beliau
membacakan doa:
َ َ َْ ْ َ
َّ
‫ ال ِشف َاء ِإل‬،‫ َواش ِف أن َت الش يِاف‬،‫انلَ ِاس‬ّ ‫اس َر َّب‬ َ ‫أ ْذ ِهب‬
َ ‫ابل‬
ِ
َ َُ َ َ ُ َ
‫ ِشف ًاء ال يغا ِد ُر َسق ًما‬،‫ِشفاؤ َك‬
Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia dan
berilah kesembuhan, sesungguhnya Engkau adalah
Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan
kecuali dengan kesembuhan dari-Mu, (berilah)
kesembuhan  total  yang tidak menyisakan penyakit.
(HR.Bukhari dan Muslim)

Doa Keempat:
Dari Abdurrahman  bin  Saib keponakan
Maimunah Al-Hilaliyah RA bahwasanya Maimunah
bertanya kepadanya, “Wahai anak saudaraku,
maukah apabila aku bacakan kepadamu doa

86 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
kesembuhan yang biasa dibaca oleh Rasulullah
SAW?” Abdurrahman menjawab, “Tentu.”
Maimunah berkata:
َْ َ َ ّ ُ‫َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ْ ل‬
‫ أذ ِه ِب‬،‫ك دا ٍء ِفيك‬ ِ ‫ ِمن‬،‫ واهلل يش ِفيك‬،‫هلل أر ِقيك‬ِ ‫ِمْسِب ا‬
َ َ
ْ َ ّ‫ا‬
‫اف إِل أن َت‬
َ‫لا‬ َّ َ ْ
َ ِ‫ َش ي‬،‫الش يِاف‬ ْ ّ ‫اس َر َّب‬
‫ َواش ِف أنت‬،‫انلَ ِاس‬ َ ْ‫ب‬
َ ‫ال‬
Dengan nama Allah aku membacakan doa kesembuhan
untukmu, Allah-lah Yang menyembuhkanmu, dari
segala penyakit yang ada padamu. Hilangkanlah
penyakit wahai Rabb manusia dan berilah kesembuhan,
sesungguhnya Engkau adalah Maha Menyembuhkan,
tidak ada yang mampu memberi kesembuhan kecuali
Engkau. (HR. Ahmad, An-Nasai, Ibnu Hibban, dan
Ath-Thabrani)

2. Doa Yang Dibaca Oleh Orang Yang Sakit


Doa Pertama:
Dari Abu Abdillah Utsman bin Abil ‘Ash RA:
Dia mengadukan kepada Rasulullah SAW tentang
rasa sakit yang ada pada dirinya. Rasulullah SAW
berkata kepadanya: “Letakkanlah tanganmu di atas
tempat yang sakit dari tubuhmu, lalu bacalah:

,)x3( ‫هلل‬
ِ ‫ِمْسِب ا‬
BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit 87
kemudian bacalah:
ُ َ ّ َ‫َ ُ ْ َ ْ ر‬ ُ َُ
)7x( ‫ش َما أ ِج ُد َوأ َحا ِذ ُر‬ ِ ‫أعوذ بِ ِع َّز ِة ا‬
ِ ‫هلل وقدرتِ ِه ِمن‬
"A'UDZU BI'IZZATILLAHI WA QUDRATIHI
MIN SYARRI MAA AJIDU WA UHAADLIRU."
7X
Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan
kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan
yang aku khawatirkan. (HR. Muslim)

Doa kedua:
Membacakan surat Al-Falaq, An-Nas, Al-
Fatihah atau doa-doa perlindungan lainnya dan
mengusapkannya ke anggota badan yang sakit
ْ َ َ َ‫َّ ا‬ َ ُ َّ‫َ ْ اَ َ َ َ َّ َّ َّ َ ى‬
‫اهلل َعليْ ِه َو َسل َم كن ِإذا اشتَك‬ ‫ أن انل يِب صل‬:‫عن عئِشة‬
ُْ ُ َّ ْ َ َ ُ ُ ْ َّ َ ُْ ْ َ َ‫َ ْ َ ُ لَى‬
‫ فل َّما اشتَد َو َج ُعه كن ُت‬،‫ َو َينفث‬،‫ات‬ ِ ‫يقرأ ع نف ِس ِه بِالمع ِوذ‬
َ َُْ َْ َ ُ َْ
‫ َر َج َاء بَ َرك ِت َها‬،ِ‫ َوأم َس ُح عنه بِيَ ِده‬،‫أق َرأ َعليْ ِه‬
Dari Aisyah ra berkata: Jika Nabi SAW sedang sakit,
maka beliau membacakan untuk dirinya sendiri al-
mu’awwidzat (surat-surat Al-Qur’an dan doa-doa
perlindungan) lalu meniupkannya pada diri beliau

88 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
sendiri. Namun ketika sakit beliau telah parah, sayalah
yang membacakan al-mu’awwidzat untuk beliau,
lalu saya (tiupkan bacaan tersebut ke tangan beliau
dan) usapkan tangan beliau ke badan beliau, dengan
mengharap keberkahan tangan beliau.(HR. Muslim)
ُ ُ َ َ َ‫َ ْ اَ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ ا‬
‫هلل َصل‬ ِ ‫ «كن رسول ا‬:‫ض اهلل عنها قالت‬ ِ‫ ر ي‬،‫عن عئِشة‬
َ‫ َن َف َث ف َك َّفيْ ِه ب ُق ْل ُهو‬،‫اهلل َعلَيْ ِه َو َسلَّ َم إ َذا أَ َوى إ ىَل فِ َراش ِه‬
ُ
ِ ِ‫ي‬ ِ ِ ِ
ُ ْ َ ُ ً َ‫َ َ ٌ َ ْ ُ َ ّ َ َينْ م‬
‫ َو َما‬،‫ ث َّم ي ْم َس ُح بِ ِه َما َوج َهه‬،‫يعا‬ ‫ج‬ِ ِ ‫الل ُهَّ أحد وبِالمع ِوذت‬
َ َ‫َ َ ْ اَ َ ُ َ َ َّ ْ َ ىَ ا‬ ََ
‫ «فلما اشتك كن‬:‫بَلغ ْت يَ َد ُاه ِم ْن َج َس ِدهِ» قالت عئِشة‬
َ َ َ َْ ْ َ ْ
»‫يَأ ُم ُر يِن أن أف َعل ذلِك بِ ِه‬
Dari Aisyah RA berkata: Jika Rasulullah SAW
berbaring di tempat tidurnya untuk tidur, maka
beliau membaca surat Al-Ikhlas dan dua surat
Al-Mu’awidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) lalu
meniupkannya kepada kedua telapak tangan beliau,
lalu beliu mengusapkan kedua telapak tangannya ke
wajahnya dan seluruh anggota badannya yang bisa
dijangkau dengan kedua tangannya. Tatkala beliau
sakit keras, maka beliau memerintahkan kepadaku
untuk melakukan hal itu bagi beliau.(HR. Bukhari)

Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit


BAB V:
89
3. Doa Orang Sakit Yang Tidak Ada Harapan
Untuk Sembuh
Bila sakitnya bertambah parah atau tidak kunjung
sembuh, tidak diperbolehkan mengharapkan
kematian. Diriwayatkan dari Anas RA dia berkata:
Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah seorang
kalian mengharapkan kematian karena musibah
yang menimpanya. Apabila memang harus
melakukannya, maka hendaknya dia berdoa: 
ُ َ ْ َ َ‫َ َّ َ ا‬ َ ُ ْ‫اَ َ لح‬ ْ َ ّٰ
‫الل ُه َّم أح ِي يِن َما كن ِت ا َيَاة خ رْ ًيا يِل َوت َوف يِن ِإذا كن ِت ال َوفاة‬
ً َ
‫خ رْيا ل‬
Ya Allah, hidupkanlah aku bila kehidupan itu adalah
kebaikan bagiku dan wafatkanlah aku bila kematian
itu adalah kebaikan bagiku. (Muttafaqun ‘alaih)
َ‫ْ َ لْى‬ َ
ْ ْ ْ‫َ ّٰ ُ َّ ْ ْ ْ َ ْ مَ ْ ْ َ لح‬
.‫الر ِفيْ ِق األع‬
َّ ‫ن ب‬
ِ ِ‫اللهم اغ ِفر يِل وارح يِن وأ ِق ي‬
Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku
dan pertemukan aku dengan Kekasih Yang Maha
Tinggi. [HR Bukhari dan Muslim]
َّ َ َ َ ْ ُ َّ َ َ َ ُ َ‫َ َ َ َّ ُ َ ُ َ ْ ر‬
‫ ال ِإلـه ِإال‬،‫اهلل َوح َد ُه‬ ‫ ال ِإلـه ِإال‬،‫ال ِإلـه ِإال اهلل واهلل أكب‬

90 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
ْ‫ُ َ ْ َ ُ َ رَ ْ َ هَ ُ َ َ َ َّ ُ هَ ْ ْ ُ هَ لح‬
،‫اهلل ُل ال ُملك َو ُل ا َ ْم ُد‬ ‫ ال إِلـه إِال‬،‫شيك ل‬ِ ‫اهلل وحده ال‬
َّ َ َّ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ َ َ
.‫هلل‬
ِ ‫ال ِإلـه ِإال اهلل وال حول وال قوة ِإال بِا‬
Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah
Maha Besar. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah
selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa,
tiada sekutu bagiNya, tidak ada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah, bagiNya kerajaan dan bagiNya
pujian. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah. Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali
dengan pertolongan Allah. [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu
Majah]

BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit 91
BAB VI
TUNTUNAN KHUTBAH JUM'AT

Shalat Jum'at diawali dengan khutbah Jum'at


yang dapat dilakukan oleh imam shalat atau oleh
orang lain. Khutbah terbagi dua, khutbah pertama
dan khutbah kedua yang biasanya dipisah dengan
duduk sebentar. Secara prinsip, isi khutbah harus
mengandung lima unsur, yaitu:
1. Membaca Tahmid (alhamdulillah) disertai
lafadz jalalah (lafadz Allah).
2. Membaca shalawat.
3. Berwasiat atau berpesan pada jamaah agar
bertakwa.
4. Membaca ayat Al Quran pada salah satu dari
dua khutbah.
5. Berdo'a dengan segala hal yang bersifat ukhrowi
(keakhiratan) pada waktu khutbah kedua.
Berikut contoh khutbah Jum'at pendek dalam
Bahasa Arab yang sudah memenuhi 5 unsur rukun
khutbah. Dan biasaya digunkan untuk muqadimah

92 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
‫‪saat khutbah. Anda dapat Menambahnya dengan‬‬
‫‪bahasa Indonesia pada khutbah pertama.‬‬
‫‪Khutbah Pertama‬‬
‫حَ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ ْ َ ُ ُ‬ ‫َّ لحْ ْ َ‬
‫هلل ِم ْن‬ ‫ِإن ا َمد لهلِ ِ نمده َونست ِعينه َونستغ ِف ُره َونعوذ بِا ِ‬
‫ُ َ َ‬ ‫َْ‬ ‫رُ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ِّ َ َ ْ‬
‫اهلل فال‬ ‫ات أع َمالنِ َا‪َ ،‬م ْن يه ِد ِه‬ ‫شو ِر أنف ِسنا و ِمن سيئ ِ‬
‫َّ‬ ‫هَ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ال َها ِد َي ُل‪َ .‬وأ ْش َه ُد أ ْن ال إ َل إال ُ‬‫َ‬ ‫هَ‬ ‫ُ َّ هَ ُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ‬
‫اهلل‬ ‫ِ ِ‬ ‫م ِضل ل ومن يض ِلل ف‬
‫ال رَشيْ َك هَ ُل َوأَ ْش َه ُد أَ َّن حُمَ َّم ًدا َعبْ ُد ُه َو َر ُس ْو هُ ُل‪ .‬اَللّٰ ُهمَّ‬ ‫َ ْ َُ َ‬
‫وحده‬
‫ِ‬
‫َْ‬ ‫ُ‬
‫َ ْ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫لَىَ‬
‫َص ِّل ع م َّمد َوع َ َ‬ ‫َ‬ ‫حُ‬ ‫لَىَ‬
‫ان ِإل‬ ‫آل وصح ِب ِه ومن ت ِبعهم بِ ِإحس ٍ‬ ‫هِ ِ‬ ‫ٍ‬
‫َ َ َّ ُ َ َ َ‬ ‫َ ْ ِّ ْ َ َ ُّ َ ذَّ ْ َ َ َ ُ َّ ُ‬
‫الين ءامنوا اتقوا اهلل حق تقاتِ ِه وال‬ ‫يومِ ادلي ِن‪ .‬يا أيها ِ‬
‫لحْ‬ ‫َ ُ ْ ُ َّ َّ َ ُ ْ ُّ ْ ُ ْ َ َّ َ ْ ُ َّ ْ َ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫يث‬ ‫تموتن ِإال َوأنتم مس ِلمون‪ .‬أما بعد؛ ف ِإن أصدق ا َ ِد ِ‬
‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ىَّ‬ ‫َ ُ َ َ ْ ْ َ ْ حُ َ‬
‫اهلل‪َ ،‬وخ رْ َي ال َهد ِي هد ُي م َّم ٍد َصل اهلل َعليْ ِه َو َسل َم‬ ‫ِكتاب‬
‫ٌََ‬ ‫َ رَّ َ ُ حُ ْ َ ُ لَُّ حُ ْ َ ْ ٌ لَُّ ْ‬ ‫ُ‬
‫ور م َدثات َها َوك م َدث ٍة بِد َعة َوك بِد َع ٍة َضاللة‬ ‫وش األم ِ‬
‫َّ‬ ‫َ لَُّ َ َ َ‬
‫ار‬
‫وك ضالل ٍة يِف انل ِ‬

‫‪Tuntunan Khutbah Jum’at‬‬


‫‪BAB VI‬‬
‫‪93‬‬
‫‪Jama’ah Jum’ah yang dirahmati Allah.‬‬
‫‪-------------------------------------------------------------------‬‬
‫‪[selanjutnya anda tambah dengan materi yang coc‬‬
‫‪ok]--------------------------------------------------------------‬‬
‫ُ‬
‫ن َوإِيَّاك ْم‬ ‫آن الْ َع ِظيْ ِم‪َ ،‬و َن َف َع ْ‬ ‫ُْ ْ‬ ‫َ َ َ ُ ْ ََ ُ ْ‬
‫بارك اهلل يِل ولكم يِف القر ِ‬
‫يِ‬
‫َ َ‬ ‫ِّ ْ لحْ ْ َ ُ ُ َ‬ ‫َ ْ َ ْ َ‬
‫ات َواذلك ِر ا َ ِكي ِم‪ .‬أق ْول ق ْو يِ ْل هذا‬ ‫بِما ِفي ِه ِمن اآلي ِ‬
‫لُ ِّ‬ ‫ْ ينْ‬ ‫َ ُ‬ ‫ََ ْ َْ ُ َ ْ‬
‫اهلل ال َع ِظيْ َم يِ ْل َولك ْم َول ِ َسائِ ِر ال ُم ْس ِل ِم َ ِم ْن ك‬ ‫وأستغ ِفر‬
‫ْ‬ ‫َذنْب‪ .‬فَ ْ‬
‫استَ ْغف ُر ْو ُه‪ ،‬إنَّ ُه ُه َو ال َغ ُف ْو ُر َّ‬
‫الر ِحيْ ُم‬ ‫ِ ِ‬ ‫ٍ‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫حَ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ ْ َ ُ ُ‬ ‫َّ لحْ ْ َ‬
‫هلل ِم ْن‬ ‫ِإن ا َمد لهلِ ِ نمده َونست ِعينه َونستغ ِف ُره َونعوذ بِا ِ‬
‫ُ َ َ‬ ‫َ ْ َْ‬ ‫ش ْور أَ ْن ُفسنَا َوم ْن َسيِّئَ َ ْ َ‬ ‫رُ ُ‬
‫اهلل فال‬ ‫ات أعمالنِ َا‪ ،‬من يه ِدهِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ال ُ‬ ‫ُ َّ هَ ُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ هَ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ هَ َ َّ‬
‫اهلل‬ ‫م ِضل ل ومن يض ِلل فال ها ِدي ل‪ .‬وأشهد أن ال إِل إِ‬
‫ال رَشيْ َك هَ ُل َوأَ ْش َه ُد أَ َّن حُمَ َّم ًدا َعبْ ُد ُه َو َر ُس ْو هُ ُل‪ .‬أَ َّما َب ْعد؛ُ‬‫َ ْ َُ َ‬
‫وحده‬
‫ِ‬
‫َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ لَىَ َّ ِّ َ َ ُّ َ ذَّ ْ‬
‫الي َن َء َامنُ ْوا‬ ‫ِإن اهلل ومالئِكته يصلون ع انل يِب‪ ،‬يا أيها ِ‬

‫‪94‬‬ ‫‪PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :‬‬


‫‪Ibadah, Doa, dan Muamalah‬‬
‫ِّ لَىَ حُ َ‬ ‫َ ّٰ‬ ‫ِّ َ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬
‫َصل ْوا َعليْ ِه َو َسل ُم ْوا ت ْس ِليْ ًما‪ .‬الل ُه َّم َصل ع م َّم ٍد َوع‬
‫َّ َ‬ ‫حُ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ لَىَ ْ َ ْ َ َ لَىَ‬
‫آل ِإبْ َرا ِهيْ َم‪ِ ،‬إنك‬ ‫آل مم ٍد كما صليت ع ِإبرا ِهيم وع ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫حُ َ َّ َ َ َ َ ْ‬ ‫مَ ْ ٌ جَ ْ ٌ َ َ ْ لَىَ حُ َ َّ َ لَىَ‬
‫آل مم ٍد كما باركت ع‬ ‫ارك ع مم ٍد وع ِ‬ ‫ميد‪ .‬وب ِ‬ ‫حيد ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ َ ْ َ َّ َ مَ ْ ٌ جَ ٌ‬ ‫لَىَ‬
‫ميْد‪.‬‬ ‫حيد ِ‬ ‫آل ِإبرا ِهيم‪ِ ،‬إنك ِ‬ ‫َْ َْ َ‬
‫ِإبرا ِهيم وع ِ‬
‫َ ْ ُ ْ ينْ َ َ ْ ُ ْ َ‬ ‫َ َّ ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ينْ َ َ ْ ُ ْ َ‬
‫ات‬ ‫ات‪ ،‬والمؤ ِم ِن والمؤ ِمن ِ‬ ‫اللهم اغ ِفر لِلمس ِل ِم والمس ِلم ِ‬
‫أل ْم َوات‪ ،‬إنَّ َك َسميْ ٌع قَريْ ٌب جُ ْ ُ ّ َ َ‬ ‫ْ َ َْ ُْ ْ َْ َ‬
‫ات‪.‬‬ ‫ميب ادلعو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫األحيا ِء ِمنهم وا‬
‫َ ّ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ّ َ َ َ حَ ْ ْ َ ْ ََ‬
‫ربنا التؤا ِخذ نا ِإن ن ِسينا أو أخطأنا ربنا وال ت ِمل علينا‬
‫َ‬ ‫َ حً ْ‬ ‫َ‬ ‫رْ ً َ َ مَ َ ْ ُ لَ َىَ ّ ْ‬
‫حلتَه ع ا ِذلي َن ِم ْن قبْ ِلنَا َر ّبنَا َوال تَ ّملنَا َماال‬ ‫ِإصا كما‬
‫َ ْ ُ َ ّ َ ْ ْ لنَ َ َ ْ مَ ْ َ َ ْ َ َ ْ ََ‬ ‫َ َ لنَ‬
‫َطاقة َا بِ ِه واعف عنا واغ ِفر ا وارحنا أنت موالنا‬
‫ً‬ ‫ّْ‬ ‫َ ْ رُ ْ َ لَىَ ْ َ ْ اَ‬
‫ادلنيَا َح َسنَة َوف‬ ‫صنا ع الق ْومِ الكفِ ِريْ َن َ‪.‬ر َبنَا َءاتِنَا يِف‬ ‫فان‬
‫َ‬
‫ار‪ .‬واحلمد هلل رب العاملني‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ‬
‫األ ِخر ِة حسنة وقِنا عذاب انل ِ‬
‫ك ْم بالْ َع ْدل َواْإل ْح َسان َوإيتَ‬ ‫َّ َ َ ْ ُ ُ ُ‬ ‫َ َ‬
‫آئ‬‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫هلل‪ِ ،‬إن اهلل يأمر‬ ‫ِعباد ا ِ‬

‫‪Tuntunan Khutbah Jum’at‬‬


‫‪BAB VI‬‬
‫‪95‬‬
‫ْ ُ ْ ىَ َ َ ْ ىَ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ بْ َ يْ ُ ُ‬
‫غ يَ ِعظك ْم‬‫ِذي القرب وينه ع ِن الفحشآ ِء والمنك ِر وال ِ‬
‫َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ُْ‬ ‫َ َّ ُ َ َ َّ َ َ ْ ُ‬
‫ل َعلك ْم تذك ُر ْون‪ .‬فاذك ُروا اهلل الع ِظيم يذكركم‬
‫َ ْ ُْ ُ‬ ‫َ ْ ُ ُ ْ ُ لَىَ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ‬
‫اسأل ْو ُه ِم ْن فض ِل ِه يع ِطك ْم‬ ‫واشكروه ع نِع ِم ِه ي ِزدكم و‬
‫َْ‬ ‫ذَ ْ‬
‫هلل أك رَ ُب‬
‫َو ِلك ُر ا ِ‬

‫‪96‬‬ ‫‪PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :‬‬


‫‪Ibadah, Doa, dan Muamalah‬‬
BAB VII
TUNTUNAN WALIMATUN NIKAH
(WALAIMATUL ‘ARUSY)

A. WALIMAH
1. Hukum Walimah
Dianjurkan bagi yang menikah, orang tua
dan walinya agar menyelenggarakan walīmah atau
resepsi pernikahan. Dasarnya adalah hadits Anas
bin Malik RA, bahwa Rosululloh SAW melihat
bercak kuning pada pakaian ‘Abdur Rahman bin
‘Auf RA. Maka Rosululloh SAW bertanya: “Apa itu?”.
‘Abdur Rahman RA menjawab: “Wahai Rosululloh,
sesungguhnya aku baru saja menikahi seorang
wanita dengan mahar satu keping emas. Maka
Rosululloh SAW bersabda:
َ َ َ َ َ ُ ََ َ
‫ أ ْول ِ ْم َول ْو بِشا ٍة‬،‫اهلل لك‬ ‫بارك‬
“Semoga Alloh memberkahimu. Adakanlah walimah
walau hanya dengan menyembelih seekor kambing!”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy) 97
Adapun tentang hukum walimah, jumhur
ulama berpendapat hukumnya adalah sunnah.
Ibnu Qudamah berkata: Tidak ada perbedaan
pendapat di antara ahli ilmu bahwa hukum pesta
perkawinan adalah sunnah dan disyariatkan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: Adapun
walīmah al-‘urs, maka hukumnya adalah sunnah.
Kemudian ia menambahkan: dianjurkan untuk
menyelenggarakannya (walimah) berdasarkan
kesepakatan ulama’, bahkan di antara mereka ada
pula yang mewajibkannya.
2. Adab Penyelenggaraan Walimah
Agar walimah pernikahan memiliki nilai ibadah
dan mendapatkan pahala di sisi Alloh SWT serta
terselenggara dengan baik, maka ada beberapa rambu
yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara
walimah tersebut, baik kedua mempelai pengantin,
orang tuanya maupun panitia pembantunya, yaitu:
a) Meluruskan Niat dan Mengikuti Sunnah
Diniatkan dengan ikhlash untuk
mendapatkan pahala di sisi Alloh SAW, bukan
karena kepentingan lainnya. Diselenggarakan
sesuai dengan Sunnah dan tuntunan Rosululloh
SAW serta dilandasi kecintaan kepada tuntunan

98 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
tersebut sebagai sebuah tradisi yang harus
dibiasakan, bahkan untuk menggilas tradisi
jahiliyah. Agar mendapatkan “doa keberkahan”
sebagaimana yang disunnahkan oleh Rosululloh
SAW. Doa tersebut adalah:
َ ُ ْ َ َ‫َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ م‬
‫ج َع بَينَك َما خِب رْ ٍي‬‫ و‬،‫ وبارك اهلل عليك‬،‫بارك اهلل لك‬
“Semoga Allah memberkahimu, melimpahkan
keberkahan atasmu dan mengumpulkan kalian
berdua dalam kebaikan.”

b) Waktu Penyelenggaraan Walimah


Disunnahkan bagi mempelai laki-laki untuk
menyelenggarakan walimah setelah ia bertemu
dengan isterinya, yaitu setelah aqad-nikāh dan
selesainya ījāb-qabūl. Dalilnya adalah hadits
Anas bin Malik RA, ia berkata: “Rosululloh SAW
menikah dengan seorang wanita, lalu mengutusku
agar mengundang beberapa orang untuk makan-
makan.” (HR. al-Bukhari). Dan telah disebutkan
sebelumnya pada kisah ‘Abdur Rahman bin
‘Auf RA, bahwa Rosululloh SAW memerintah-
kannya untuk mengadakan walimah, dan
itu diselengga-rakan setelah ia bertemu dan
berkumpul dengan isterinya.
BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy) 99
c) Lama Penyelenggaraan Walimah
Dianjurkan agar pesta walimah
diselenggarakan selama tiga hari. Dasarnya
adalah hadits Anas bin Malik RA, ia berkata:
َ َ َْ َ َ َ ُّ َّ َ َّ َ َ
‫ َو َج َعل‬،‫ َو َج َعل ِعتق َها َص َداق َها‬،‫ص ِف َّية‬  ‫تزوج انلب‬
ََّ َ َ َ ِ‫ْ َ ْ َ َ َ ي‬
ٍ‫الو يِلمة ثالثة أيام‬
Rosululloh SAW menikahi Shafiyah, dan
menjadikan pembebasan dirinya (dari tawanan
perang) sebagai maharnya. Dan Rosululloh SAW
menyelenggarakan walimah tersebut selama tiga
hari. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

d) Walimah dengan Daging


Disunnahkan menghidangkan daging
kambing, namun diperbolehkan untuk
meyelenggarakan walimah tanpa daging. Hal
ini berdasarkan hadits Shafiyyah binti Syaibah
RA, ia berkata: “Rosululloh SAW mengadakan
walimah sebagian istri-istri beliau dengan dua
mud gandum.” (HR. al-Bukhari). Walimah
boleh diselenggarakan atau diadakan sesuai
dengan kemampuan “sederhana” yang dimiliki,
karena fungsi walimah adalah sebagai sarana

100 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
“mengumumkan” pernikahan.
e) Tidak menghidangkan Makanan dan
Minuman yang haram
Ada beberapa makanan dan minuman
oleh syariat dilarang untuk dikonsumsi, seperti
khamar (minuman keras, rokok), daging babi,
darah, bangkai, binatang disembelih bukan atas
nama Allah, dan lain-lain.
f) Tidak membeda-bedakan undangan
Dan dianjurkan bagi para penyelenggara
walimah, agar tidak membeda-bedakan orang
yang diundangnya untuk walimah, antara orang
miskin dan orang kaya. Namun hendaklah ia
mengundang mereka semua. Karena adanya
larangan jika hanya mengundang   orang-orang
kaya saja tanpa mengundang para fakir miskin.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa
Rosululloh SAW bersabda:
ْ‫ر‬ ْ َ َ َ‫ْ ى‬ ْ ُ َ َ َ َّ ُّ َ‫ر‬
‫ام ال َو يِل َم ِة يُدع ل َها األغ ِنيَ ُاء َو ُي َت ُك‬ ‫ش الطعامِ طع‬
َ‫َ َ َ ُ ُه‬ َ‫ْ ُ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َّ ْ َ َ َ ْ ى‬
‫ادلع َوة فقد َعص اهلل ورسول‬ ‫ ومن ترك‬،‫الفقراء‬
Seburuk-buruk hidangan adalah hidangan

BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy) 101
wali-mah, yang diundang padanya orang-orang
kaya saja dan tidak diundang para fakir miskin.
Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan,
maka ia telah mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya.
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

g) Tidak menyelenggarakan Standing Party


Dari Anas RA, beliau mengatakan bahwa
Nabi SAW melarang sambil minum berdiri. (HR
Muslim no. 2024, Ahmad no. 11775 dll). Dari
Abu Sa’id al-Khudriy, beliau mengatakan bahwa
Nabi SAW melarang minum sambil berdiri. (HR
Muslim no. 2025). Dari Abu Hurairah RA,
Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian
minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga
minum sambil berdiri, maka hendaklah ia
berusaha untuk memuntahkannya.” (HR Ahmad
no 8135)
Dari hadis-hadis di atas, banyak ulama
yang menghukumi makan berdiri (standing
party) adalah haram. Perspektif yang berbeda
dikemukakan oleh ulama-ulama mazhab,
seperti tiga aliran mazhab fiqh dalam Islam,
menyatakan bahwa makan minum sambil berdiri
adalah makruh (suatu yang dibenci), tidak

102 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
sampai haram. Mazhab as-Safi’iyah, misalnya
mengatakan bahwa minum sambil berdiri
adalah khilaful aula (menyalahi keutamaan). Jadi
bukan berarti haram hukumnya secara total.1
Dalam pandangan salah satu riwayat mazhab al-
Hanabilah, mengatakan karahah (kebencian).2
Dan mazhab al-Hanafiyah berpendapat, makan
dan minum sambil berdiri hukumnya adalah
karahah tanzih, maksudnya dibenci atau tidak
disukai. Namun mazhab ini mengecualikannya
dengan mengatakan bahwa dibolehkan minum
air zamzam atau air bekas wudhu sambil
berdiri,3 hal ini berdasarkan hadis:

‫ رشب انليب ص من زمزم‬:‫عن ابن عباس قال‬


)‫وهو قائم (رواه الرتمذي‬
Dari Ibnu Abbas RA berkata, "Nabi SAW minum
air zamzam dalam keadaan berdiri (HR At-
Tirmizy 4/301 dengan status Hasan Shahih)

1 Raudhatuttalibin, VII: 340 dan Mughni Al-Muhtaj, I: 250.


2 Kasysyaf Al-Qinna', V: 177 dan kitab Al-Adab Asy-Syar'iyah, III:
175-176.
3 Lihat Ibnu Abidin, I: 387.

BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy) 103
3. Menghadiri Walimah dan Adabnya
Menghadiri undangan walimah merupakan
suatu kewajiban bagi setiap Muslim. Diriwayatkan
dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA, Rosululloh SAW
bersabda:
َْ َ‫ُ ى‬ َ ُ َ
‫ع أ َح ُدك ْم إِل َو يِل َم ِة ُع ْر ٍس فليُ ِج ْب‬
َ ِ‫إذا د ي‬
ِ
Jika salah seorang dari kalian diundang ke resepsi
pernikahan, maka hendaklah ia datang memenuhinya.
(HR. Muslim)
Bahkan sekalipun orang yang diundang
itu berpuasa, maka tetap dianjurkan untuk
menghadiri undangan walimah walaupun dia tidak
menyantap hidangan yang disediakan. Bahkan
ia pun diperbolehkan untuk memakannya dan
membatalkan puasanya. Dari Abu Hurairah RA, ia
berkata bahwa Rosululloh SAW bersabda:
ْ ِّ ْ َ َ َ‫َ ْ ا‬ َْ ُ َ ُ َ
‫ َوإِن‬،‫ ف ِإن كن َصائِ ًما فليُ َصل‬،‫ع أ َح ُدك ْم فليُ ِج ْب‬ َ ِ‫إذا د ي‬
ِ
ْ‫اَك َن ُم ْفط ًرا فَلْيَ ْط َعم‬
ِ
“Jika salah seorang dari kalian diundang, maka
hendaklah ia menghadirinya. Jika ia sedang puasa,
maka hendaklah ia berdoa untuk tuan rumah, jika

104 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
ia tidak puasa, maka hendaklah ia makan.” (HR.
Muslim)
ْ َ ْ َ َْ َ‫ُ ى‬ َ ُ َ
‫ َوإِن‬،‫ فإِن ش َاء َط ِع َم‬،‫ع أ َح ُدك ْم إِل َط َعامٍ فليُ ِج ْب‬َ ِ‫إذا د ي‬
ِ
َ‫َش َاء تَ َرك‬
Apabila salah seorang dari kalian diundang makan,
maka hendaklah ia menghadirinuya. Jika menghendaki
ia diperbolehkan makan dan jika tidak menghendaki,
maka iapun diperbolehkan untuk tidak makan. (HR.
Muslim)
Beberapa adab penting dalam Islam ketika
diundang dalam acara walimah al-‘arusy (resepsi
nikah):
a) Berterimakasih atas undangan sahibul hajat
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa
Rosululloh SAW bersabda:
َ ْ َ َ ُُ َْ َ
َّ ‫ال ي َ ْش ُك ُر‬
َ ‫انل‬
‫اس‬ ‫ال يشكر اهلل من‬
Tidak bersyukur kepada Alloh, orang yang tidak
mampu berterima kasih kepada manusia (orang
lain). (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi)

BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy) 105
b) Mendoakan Pihak yang Mengundang pada
Acara Walimah
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Busr RA,
ia berkata: Rosululloh SAW datang bertamu
ke rumah ayahku, dan aku menghidangkan
kepada beliau makanan dan kurma yang
segar, maka beliau menyantapnya. Kemudian
di-hidangkan kepada beliau kurma lain dan
beliau memakannya. Beliau mengeluarkan
biji kurma di antara dua jari beliau, dengan
merapatkan jari telunjuk dan jari tengah.
Kemudian dihidangkan kepada beliau
minuman dan beliau meminumnya, kemudian
beliau  memberikannya kepada orang yang ada
di kanannya. Ayahku berkata (pada saat itu ia
memegang tali kekang kendaraan Rosululloh):
“Berdoalah kepada Alloh untuk kami”.
Rosululloh SAW berdoa:
َ‫م‬ َ ْ ْ َ ْ َ َّ ُ ّٰ
‫ َو ْارحْ ُه ْم‬،‫ َواغ ِف ْر ل ُه ْم‬،‫ارك ل ُه ْم يِف َما َر َزقتَ ُه ْم‬
ِ ‫اللهم ب‬
Ya Alloh berkahilah mereka pada rezeki yang telah
Engkau berikan pada mereka dan ampunilah
mereka serta rahmatilah mereka.” (HR. Muslim)

106 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
c) Mendoakan Pengantin dan Keluarganya
Dengan Keberkahan dan Kebaikan
Telah disebutkan pada hadits Anas RA,
bahwa Rosululloh SAW berkata kepada
‘Abdur Rahman bin Auf RA: “Semoga Alloh
memberkahimu”. Diriwayatkan dari Abu
Hurairah RA, ia berkata: “Bahwa jika Rosululloh
SAW mengucapkan selamat atas pernikahan
seseorang, beliau berdoa:
َ ُ ْ َ َ‫َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ م‬
‫ج َع بَينَك َما خِب رْ ٍي‬‫ و‬،‫ وبارك اهلل عليك‬،‫بارك اهلل لك‬
“Semoga Alloh memberkahimu, dan semoga Alloh
memberikan berkah atasmu, dan mengumpulkan
kalian berdua dalam kebaikan.” (HR. Sa’id bin
Manshur)
d) Membawakan hadiah manakala ada dan
mampu
Dan dari hadits Anas bin Malik RA tentang
kisah per-nikahan Nabi SAW dengan Ummul
Mukminin Shafiyyah binti Huyay RA, ia berkata
bahwa Rosululloh SAW bersabda:
ْ ‫ش ٌء فَلْيَج‬
‫ئ بِ ِه‬ ْ َ‫َم ْن اَك َن ِعنْ َد ُه ي‬
ِ

BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy) 107
Barangsiapa yang memiliki sesuatu, hendaklah ia
datang membawanya.
Maka dibentangkanlah sebuah hamparan,
di antara para sahabat ada yang membawa
keju, ada yang membawa kurma dan ada pula
yang membawa minyak samin, lalu mereka
menikmatinya, itulah walimah Rosululloh
SAW. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
e) Tidak makan minum dalam keadaan Berdiri
f) Tidak menyia-nyiakan makanan dan Minuman
yang sudah diambil (membuangnya)
Menyia-nyiakan makanan yang sudah
diambil adalah termasuk sifat tabzir yang
dilarang oleh agama. Oleh karena itu, untuk
menghindari prilaku tabzir, maka dalam
mengambil hidangan harus selektif dan
menghindari sikap berlebih-lebihan (israf),
karena sikap tersebut juga dilarang oleh agama.
[QS al-A’raf: 31]

108 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
B. DOA-DOA PERNIKAHAN
1. Do’a untuk mendapatkan jodoh yang baik
َ ‫الصا‬ َّ ْ ْ‫ُ ْ ً َلح‬ ْ َ ّ
‫ني‬ ِ ِ‫َر ِب هب يِل حكما َوأ ِق يِن بِ لح‬
Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah (agar aku
menjadi orang yang bijaksana) dan pertemukanlah
aku dengan orang-orang yang shaleh. [Q.S. Asy-Syu’ara
(26): 83]

2. Do’a saat menikah
ْ ْ ْ ُ‫ْ َ َ ْ َ ْ ْ خ‬ ْ َْ
‫َّر ِّب أد ِخل يِن ُمدخل ِصد ٍق َوأخ ِرج يِن م َر َج ِصد ٍق َواج َعل‬
َّ ً ْ َ َّ‫يّ لد‬
‫ِل ِمن ُ نك ُسل َطانا ن ِص ًريا‬
Ya Tuhan-ku, masukkanlah dengan cara yang baik dan
keluarkanlah (pula) aku dengan cara keluar yang baik
dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan
yang menolong. [QS.Al Isra’(17): 80]

3. Do’a Saat Senggama


ّ َ ْ َّ َ ْ ّ ّٰ َ َ ْ‫َّ م‬
‫الر ِح ِيم الل ُهم َجـ ِنـبناالشـي َطان َو َج ِن ِب‬
َّ ‫حن‬
ِ ‫هلل الر‬ ِ ‫ِمْسِب ا‬
ْ َ َ ْ َّ
‫ار َزقـتَـنَا‬
َ ‫ان َم‬ ‫الشـيط‬
BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy) 109
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha
Penyayang. Ya Allah Ya Tuhan kami, jauhkanlah kami
dari syaithon dan jauhkanlah syaithon dari (anak)
yang Engkau karuniakan/berikan kepada kami. [HR
Ahmad]

4. Doa Pengantin Kepada pasanganya


a. Doa Pengantin laki-laki kepada pasanganya:
ُ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ْ ّ‫َ ّٰ ُ َّ ي‬
‫ َوأ ُع ْوذ‬،‫ن أ ْسألك خ رْ َيه َاوخ رْ َي َما َجبَلتَ َها َعليْ ِه‬ِ ِ‫اللهم إ‬
ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ّ َ‫َ ْ رَ ّ َ َ ر‬
 ‫ش ما جبلتها علي ِه‬ ِ ‫شهاو‬ِ ‫بِك ِمن‬
Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu
kebaikan laki-laki (perempuan) ini dan apa yang
telah Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku
mohon perlindungan kepadaMu dari kejelekan
laki-laki (perempuan) ini dan apa yang telah
Engkau ciptakan dalam wataknya.[HR. Abu
Dawud, Ibnu Majah]
b. Doa Pengantin Perempuan kepada
pasanganya:
َْ ُ ْ َ ْ‫ي ُه َو َخ ر‬ َ َُ ْ َ
َ ْ‫ك َخ ر‬ ْ ّ‫اَللّٰ ُه َّم إ ي‬
،‫ي َما َجبَلتَه َعلي ِه‬ ‫أسأل‬ ‫ن‬ ِِ

110 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
َ ُ ْ ّ َ‫شهِ َو ر‬ َ ُْ ُ ََ
ّ َ‫ك ِم ْن ر‬
 ‫ش َما َجبَلتَه َعليْ ِه‬
ِ ِ ِ‫وأعوذ ب‬
Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu
kebaikan laki-laki (perempuan) ini dan apa yang
telah Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku
mohon perlindungan kepadaMu dari kejelekan
laki-laki (perempuan) ini dan apa yang telah
Engkau ciptakan dalam wataknya.[HR. Abu
Dawud, Ibnu Majah]
5. Do’a kepada Sang Pengantin

.‫ف خ ٍي‬ َ َ‫ار َك َعلَيْ َك َو م‬


ْ‫ج َع بَيْنَ ُك َما ْ َ ر‬ َ ‫اهلل ل َ َك َو َب‬
ُ ‫ار َك‬
َ َ‫ب‬ 
ِ‫ي‬
Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu
serta mengumpulkan kamu berdua (pengantin laki-
laki dan perempuan) dalam  kebaikan. (HR Ahmad,
Ibn Hibban, Tirmizi)

Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy)


BAB VII
111
BAB VIII
TUNTUNAN MENYAMBUT
KELAHIRAN ANAK

A. AJARAN ISLAM MENYAMBUT KELA­


HIRAN BAYI

1) Mengazankan (mendoakan)
Diazankan di telinga kanan dan diiqamatkan di
telinga kiri bayi. Nabi SAW bersabda: barangsiapa
yang dianugerahkan seorang bayi, lalu dia
mengumandangkan azan di telinga kanannya
dan iqamat di telinga kirinya, maka bayi itu akan
dijauhkan dari Ummu Syibyan.1 [HR Baihaqi]
2) Hendaklah ditahnikkan bayi itu.
Abu Musa RA berkata: “Saya dikurniai seorang
anak laki-laki. Lalu saya membawanya kepada Nabi
SAW. Baginda SAW memberinya nama Ibrahim dan
mentahniknya dengan kurma.” [HR al-Bukhari dan
Muslim].
1 jin perempuan/yang menakutkan anak/ angin yang menyebabkan
sakit

112 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
3) Memberikan nama untuk anak
Menamakan anak yang baru dilahirkan dengan
dengan nama-nama yang baik.
4) Mencukur rambut bayi.
Dari Abi Rafi’ Maula Rasulullah SAW bahawa
ketika Hasan bin Ali lahir, ibunya Fatimah ingin
mengakikahkannya dengan dua ekor kambing.
Lalu Rasululullah SAW bersabda: “....cukurlah
rambutnya kemudian sedekahlah dengan perak
seberat timbangan rambutnya di jalan Allah atau
berikan kepada orang musafir.” Kemudian (tahun
berikutnya) ketika lahirnya Husain, Fatimah
melakukan seperti itu juga. [HR al-Baihaqi]
5) Melakukan akikah
Dari Aisyah RA, beliau berkata: “Rasulullah
menyuruh kami supaya mengakikahkan anak
perempuan dengan seekor kambing dan anak lelaki,
dua ekor kambing.” [HR Ahmad]
6) Mengkhitankan
Khitan merupakan kewajiban dan bagian
dari   fitrah yang merupakan hak anak yang harus
ditunaikan. Rasulullah SAW bersabda:

BAB VIII
Tuntunan Menyambut Kelahiran Anak 113
ُ ْ ُ ْ‫خ‬
‫التَان َوا ِال ْس ِتح َداد‬ ْ ْ ٌ ْ َ‫ْ ْ ُ مَ ْ ٌ َ م‬
ِ – ‫ال ِفط َرة خس – أ ْو خس ِم َن ال ِفط َر ِة‬
َّ ُّ َ َ ْ ََُْ َ َْ ُ ََْ
‫ارب‬ِ ‫الش‬ ‫ص‬ ‫ق‬ ‫و‬ ‫ط‬ ِ ‫ب‬ ‫اإل‬
ِ ‫ف‬ ‫ار ونت‬
ِ ‫وتق ِليم األظف‬
Fitrah itu ada lima perkara: khitan, mencukur bulu
kemaluan, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak,
dan mencukur kumis.(H.R Muslim).

B. UCAPAN SELAMAT UNTUK KELAHIRAN


ANAK
Tidak terdapat satu hadits pun dari Rasulullah
SAW tentang ucapan selamat, dan tidak ada sesuatu
pun kecuali atsar yang diriwayatkan dari tabi’in. 
Dari Hasan Al-Bashri rahimahullah, bahwasanya
ada seseorang yang bertanya kepadanya,“Bagaimana
cara saya mengucapkan ucapan selamat
(kelahiran)?”  Beliau menjawab, “Ucapkanlah
olehmu:
َ ُ‫َ َ َ ُ ُ َ َ اً َ َ لَىَ ُ ح‬
‫ارك َعليْك َو ع أ َّم ِة م َّم ٍد‬‫جعل اهلل مب‬
JA’ALALLAHU MUBAAROKAN ‘ALAIKA WA
‘ALA UMMATI MUHAMMADIN.
Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi
atasmu dan atas umat Muhammad SAW.

114 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
(Atsar ini diriwayatkan oleh Imam Thabrani).”
Selain dari ucapan tersebut, ada ucapan lainnya:
ََ ْ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ََ َ
‫ َو َبلغ‬،‫ َوشك ْرت ال َوا ِه َب‬،‫اهلل لك يِف ال َم ْوه ْو ِب لك‬ ‫بارك‬
ْ َّ ُ َ
.‫ َو ُر ِزق َت بِ َّر ُه‬،‫أشد ُه‬
BAAROKALLOHU LAKA FIL MAUHUUBI
LAKA WA SAYAKARTAL WAAHIB WA
BALAGHO ASYUDDAHU WA RUZIQTA
BIRROHU. 
Semoga Allah memberkahimu dalam anak yang
diberikan kepadamu. Kamu pun bersyukur kepada
Sang Pemberi, dan dia dapat mencapai dewasa, serta
kamu dikaruniai kebaikannya.
Sedang orang yang diberi ucapan selamat
membalas dengan mengucapkan:
ُ ‫ َو َر َزقَ َك‬،‫اهلل َخ رْ ًيا‬
‫اهلل‬ ُ ‫اك‬ َ ‫ َو َج َز‬،‫ار َك َعلَيْ َك‬
َ ‫اهلل ل َ َك َو َب‬
ُ ‫ار َك‬
َ َ‫ب‬
َ َ َ ْ َ َُْ
‫ َوأج َزل ث َوابَك‬،‫ِمثله‬
BAAROKALLOHU LAKA WA BAAROKA
‘ALAIKA WA JAZAAKALLOHU KHOIRON
WA ROZAQOKALLOHU MITSLAHU AW
AJZALALLOHU TSAWAABAK.
BAB VIII
Tuntunan Menyambut Kelahiran Anak 115
Semoga Allah juga memberkahimu dan melimpahkan
kebahagiaan untukmu. Semoga Allah membalasmu
dengan sebaik-baik balasan, mengaruniakan kepadamu
sepertinya dan melipat gandakan pahalamu.2

C. DOA-DOA MENYAMBUT KELAHIRAN


ANAK

1) Doa untuk ibu hamil (dibaca oleh ibu hamil)


َ َ‫َر ّب إ يّن نَ َذ ْر ُت ل َ َك َما ف َب ْطن حُمَ َّررا ً َفتَ َق ّبَ ْل م يّن إنَّ َك أ‬
‫نت‬ ِ ِِ ِ‫ي‬ ِ‫ي‬ ِِ ِ
ُ‫يع الْ َعليم‬
ُ ‫السم‬ َّ
ِ ِ
Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku bernadzar kepada
Engkau anak yang ada dalam kandunganku menjadi
hamba yang saleh dan berkhidmat (kepada Mu).
karena itu terimalah (doaku) ini. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui. [Q.S. Ali Imran (3): 35]
ً ْ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ َّ ُ
‫ون أمهاتِكم ال تعلمون شيئا‬ ُُ ّ ُ َ َْ َ ُ َ
ِ ‫واهلل أخرجكم ِمن بط‬

2 An-Nawawi, Al-Adzkar, hal. 349. Salim Al-Hilali, Shahih Al-Adzkar


lin Nawawi, II: 713.

116 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
َ ُ ْ َ ُ َّ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َّ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ
‫ار َواألفئِ َدة ل َعلك ْم تشك ُرون‬ ‫وجعل لكم السمع واألبص‬
dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia
memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur. [Q.S. An Nahl(16): 78]

2) Do’a untuk ibu hamil dibaca oleh suami-istri.


َ ْ ْ َ‫َ ح‬ َْ ْ َ َ َّ َْ ُ َ
‫َر َّبنَا ال ت َؤا ِخذنا ِإن ن ِسينَا أ ْو أخ َطأنا َر َّبنَا َوال ت ِمل َعليْنَا‬
ْ ُ‫َ ح‬ َ َّ‫رْ ً َ َ مَ َ ْ َ ُ لَىَ ذ‬
‫ين ِمن قبْ ِلنَا َر َّبنَا َوال تَ ِّملنَا َما‬ َ ‫ال‬ ِ ‫ِإصا كما حلته ع‬
ََ
‫نت َم ْوالنا‬ َ َ‫اغف ْرلنَ َا َو ْار مَحْنَا أ‬ْ َ ُْ َ َ ََ َ َ
ِ ‫ال طاقة لـنا بِ ِه َواعف ع َّنـا َو‬
َ ‫ع الْ َق ْومِ الْ اَكفِر‬
‫ين‬
َ‫َ رُ ْ َ لَى‬
‫فانصنا‬
ِ
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum
kami jika kami lupa atau salah. Ya Tuhan Kami,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebankan   kepada kami beban yang kami
tidak sanggup untuk memikulnya. Berilah kami maaf,
ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah

Tuntunan Menyambut Kelahiran Anak


BAB VIII
117
penolong kami, maka berilah kami pertolongan (untuk
menang didalam menghadapi) orang-orang kafir. [Q.S.
Al Baqarah(2): 286]
ْ ْ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ ْ َ َ‫َ َّ َ َ ْ لن‬
‫اجنَا َوذ ِّر َّياتِنَا ق َّرة أعينُ ٍ َواج َعلنَا‬
ِ ‫ربنا هب ا ِمن أزو‬
ً َ َ َّ ُ ْ
‫لِلمت ِقني إِماما‬
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami dari
isteri-isteri kami dan anak keturunan kami penyenang
hati (keturunan yang baik), dan Jadikanlah kami
pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.[Q.S. Al
Furqan(25): 74]
ُ ْ ْ ُ َُ ْ َ
‫اهلل َونِع َم ال َو ِكيل‬ ‫حسبنا‬
Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah
adalah Sebaik-baik Pelindung. [Q.S. Ali Imran(3):
173]

َّ ‫نِ ْع َم ال ْ َم ْو ىَ ٰل َونِ ْع َم‬


‫انل ِص ُري‬
Dia adalah Sebaik-baik pelindung dan Sebaik-baik
penolong. [Q.S. Al Anfal(8): 40]

118 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
3) Doa Supaya anak terhindar dari gangguan
syaitan
َ
‫ان َوه َّام ٍة َو ِم ْن‬ َ ْ َ ِّ ُ‫ّ َّ ْ ل‬ َ َ َ ُ ْ َ ِّ ‫ا‬
ٍ ‫هلل اتلام ِة ِمن ك شيط‬
ِ ‫ىن أ ِعيذك بِك ِلما ِة ا‬ ِ
ََّ ْ‫لُ ِّ َين‬
‫ رواه ابلخارى‬.‫ك ع ٍ الم ٍة‬
INNÏ U’ÏDZUKA BI KALIMÄTI-L-LÄHI-
T-TÄMMATI MIN KULLI SYAITHÄNIN
WA HÄMMATIN WA MIN KULLI ‘AININ
LÄMMATIN.
Sesungguhnya aku memperlindungkan kepada-
Mu (anak ini) dengan kalimat-kalimat Allah yang
Sempurna, dari segala gangguan syetan dan gangguan
binatang, serta gangguan sorotan mata yang dapat
membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya. (HR
Bukhari)

BAB VIII
Tuntunan Menyambut Kelahiran Anak 119
BAB IX
TUNTUNAN MELEPAS DAN
MENYAMBUT JAMA’AH HAJI

A. MELEPAS JAM’AH HAJI

1. Menggembirakan dan memberikan nasihat


yang baik
2. Menitip doa untuk kebaikan
Diriwayatkan oleh Imam Muslim (hadits no.
2542), yaitu cerita tentang  khoirut-tabi’in  (sebaik-
baiknya tabi’in) Uwais Al-Qorni Al-Yamani,
dimana ketika itu Nabi memerintahkan Umar bin
Khoththob untuk meminta kepada Uwais agar
didoakan dan dimintakan ampun kepada Allah swt.
ْ ُ ُ َ َّ َ ُ َّ‫َ ى‬ َ َُ ُ ْ َ
‫ «يَأت‬:‫ يقول‬،‫اهلل َعليْ ِه َو َسل َم‬ ‫هلل صل‬ ِ ‫س ِمعت رسول ا‬
ُ َ‫ه‬ ْ‫َ ْ ي‬ َْ ْ ُ ُ َ
‫ل‬..… ، ‫َعليْك ْم أ َوي ُس ْب ُن اَع ِم ٍر َم َع أم َدا ِد أه ِل الَ َم ِن‬
ْ َ ْ ْ َ ُ َّ َ َ َ‫لأ‬ َ‫َ ٌ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ لَى‬
‫استَ َطع َت أن‬ ِ ‫ لو أقس َم ع ا‬،‫َوالدِ ة ه َو بِها ب ٌّر‬
‫ ف ِإ ِن‬،‫هلل بره‬

120 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
ْ ْ َ َ َ ْ
»‫ي َ ْستَغ ِف َر لك فاف َعل‬
Umar berkata: “Aku mendengar Rasul saw bersabda:
akan datang nanti Uwais bin ‘Amir bersama rombongan
dari Yaman…. Dia punya ibu yang ia sangat berbekati
sekali kepada ibunya, kalau dia bersumpah kepada
Allah, pastilah Allah mengabulkannya, kalau kamu
bisa memintakan ampun kepada Allah melalui dia,
maka lakukanlah”
Maka ketika musim haji datang, Umar ra
menunggu-nunggu kedatangan rombongan dari
Yaman guna mencari Uwais Al-Qorni agar bisa
didoakan oleh beliau. Akhirnya beliau bertemu juga
dengan Uwais dan meminta dimohonkan ampun
kepada Allah untuknya atas rekomendasi dari Rasul
saw. 
3. Doa-Doa Melepas Jama’ah haji
1) Doa Berangkat Haji (Doa Safar)
ْ َّ َ َِّ‫ّٰ ُ َّ َّ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ر‬
‫ َو ِم َن‬،‫اتلق َوى‬ ‫اللهم إِنا نسألك يِف سف ِرنا هذا الب و‬
َ َ َ َ َ ْ َ ّٰ َ‫َ ى‬ ْ
‫ الل ُه َّم ه ِّون َعليْنَا َسف َرنا هذا َو ْاط ِو‬،‫ال َع َم ِل َما ت ْرض‬
ُ َ ْ‫خ‬ َ َّ
‫السف ِر َوال َ ِليْفة‬ ِ‫ي‬ َّ ‫ اللّٰ ُه َّم أَنْ َت‬،‫َع َّنا ُب ْع َد ُه‬
‫الصا ِح ُب ف‬
BAB IX
Tuntunan Melepas dan Menyambut Jama’ah Haji 121
َ َ َّ َ ْ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ ّ‫ّٰ ُ َّ ي‬ َْ ْ
‫السف ِر َوكآبَ ِة‬ ‫ اللهم إِ ِن أعوذ بِك ِمن وعثا ِء‬،‫يِف األه ِل‬
ْ َ ْ َْ َ َْ ُْ ْ ُ َ َْ َْ
‫ال َواأله ِل‬
ِ ‫المنظ ِر وسو ِء المنقل ِب يِف الم‬
Ya Allah, kami mohon kepadamu dalam
perjalanan ini kebajikan katakwaan dan amal
yang Engkau ridhoi Ya Allah, ringankanlah
atas kami perjalanan ini, dekatkanlah jaraknya
perjalanan ini, Ya Alloh Engkaulah temanku
dalam perjalanan ini dan Engkaulah sebagai
pengganti yang melindungi keluarga. Ya Allah,
aku berlindung kepadaMu dari pada kesusahan
perjalanan ini, dari pemandangan yang
menyakitkan dan dari nasib yang sial dalam harta
dan keluarga. (HR. Muslim)

2) Doa Yang dibacakan kepada orang yang


berangkat haji
َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ
،‫اهلل ِدينَك َوأ َمانتَك َوخ َوا ِتيْ َم ع َم ِلك‬ ‫أ ْستَ ْو ِد ُعك‬
َ َ ْ َ َ‫َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ر‬ ُ ‫َز َو َد َك‬
‫س اخل َ رْ َي لك‬ ‫اتلقوى وغفر لك ذنبك وي‬ ‫اهلل‬
ُْ ُ
‫َحيْث َما كن َت‬

122 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
Aku mohonkan engkau kepada Allah untuk
menjaga agamamu, amanah-amanahmu, dan
amal akhirmu (dengan segala kebajikan),
semoga Allah membekalimu dengan ketakwaan,
mengampuni segala dosamu, dan memudahkanmu
segala kebajikan dimanapun kamu berada. (HR
at-Tirmizi).

3) Doa Selamat untuk Pemberangkatan Ibadah


Haji
َ َ َ َ َ ُ َ ُ َ َ َّ َ ُ ّٰ
‫مح ِتك َو َع َزائِ َم َمغ ِف َرتِك‬ ‫ات ر‬ِ ‫وجب‬ ِ ‫اللهم ِانا نسئلك م‬
َّ َ َ َ َ ٍّ ُ‫َ َ َ َ ل‬ ُ‫َ َّ َ َ َ ل‬
‫ك بِر والفوز بِاجلن ِة‬ ِ ‫ك ِا ٍثم والغ ِنيمة ِمن‬ ِ ‫والسالمة ِمن‬
َ َ َ َ َ‫َ َّ َ َ َ َّ َ ّٰ َ َ لن‬
‫الل ُه َّم ال ت َدع َا يِف َمقا ِمنَا هذا ذنبًا‬, .‫ار‬ ِ ‫وانلجاة ِمن انل‬
َ َ ُ َ َّ َ َ ًَّ َ َ ُ َ َ‫َّ َ َ َ ُ َ َ َ ً َ َ ر‬
‫ِاال غفرته وال عيبا ِاال ستته وال هما ِاال فرجته وال‬
َ ‫اح‬
‫ني‬ َّ ‫رح َم‬ َ َ‫ال قَ َضيتَ َها يَاأ‬
َ َ َ َ َ ًَ َ
ِ ِ‫الر م‬ ‫حاجة يِه لك ِرضا ِا‬
Ya allah, kami memohon kepada-Mu untuk
dikaruniakan rahmat-Mu, segala ampunan-Mu,
keselamatan dari segala dosa, pendapatan dari
setiap kebajikan, keuntungan berupa surga, dan
perlindungan dari siksa api neraka. Ya Allah,
BAB IX
Tuntunan Melepas dan Menyambut Jama’ah Haji 123
janganlah engaku tinggalkan untuk kami dosa
kecuali engkau mengampuninya, tidak pula aib
(cela) kecuali engaku menutupnya, tidak pula
kesulitan kecuali engkau memberikan jalan
keluarnya, tidak pula kebutuhan yang mana
engkau rida kecuali engkau memenuhinya. Wahai
Tuhan yang maha pengasih.
َ َ ‫اجاتنَا ُخ ُص ْو ًصا‬
‫اج ِة‬ َ َ َ ‫له َّم انَّا نَسئَلُ َك اَن َت ْق‬ ُ َّ
ِ‫لح‬ ِ ‫ضح‬ ِ‫ي‬ ِ ‫ال‬
ََ َ
‫_______(م َع َز ْو َج ِت ِه) ِم ْن ادا ِء‬
َ ‫ا ِخيْنَا _____ بن‬
َ َ‫َ َ ْ َ ّ َ ْ ُ ْ َ َ َّ َ ْ ُ رََّ َ َ ِّ َ َ ى‬
ِ‫ار ِة ِال َمقام‬ ‫ والزي‬,‫ والعمر ِة بِمكة المشف ِة‬,‫ِعباد ِة احل ِج‬
َ ْ ْ ْ
‫انل يِب صىل اهلل عليه وسلم بِا َلم ِدينَ ِة ا ُلمنَ َّو َر ِة يِف ه ِذ ِه‬ َّ
َ َ َ‫َ ا‬
‫السنَ ِة ب ِ ُس ُه ْول ٍة َوك ِمل ٍة ىِف ِص َّح ٍة َو اَع ِفيَ ٍة َو َسال َم ٍة ِم ْن‬
َ
ُ ُ َ َ
‫ َوك ْن‬,‫ىت ُر ُج ْو ِع ِه ىِف َو َط ِن ِه‬ َ ‫ا)(ه َما) َح‬ ‫ِابْ ِت َدا ِء َسف ِرهِ (ه‬
َْ ًَ َ َ َ‫ه‬
,‫ُل َصا ِحبًا ىِف َسف ِرهِ َوخ ِليْفة ىِف اه ِل ِه‬
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-
Mu untuk memenuhi segala hajat kami, khususnya
hajat saudara kami ini: __________bin
_______bersama istrinya, untuk menunaikan

124 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
ibadah haji dan Umrah di makah syarif, dan
ziarah ke makam nabi SAW di Madinah al-
Munawarah pada tahun ini, dengan kemudahan
dan kesempurnaan baik dalam kesehatan dan
keselamatan dari permulaan perjalanan hingga
pulangnya ke tanah air. Dan jadilah teman dalam
perjalananya dan pemimpin dalam keluarganya.
َ ْ ‫الرفَث َوا ْ ُلف ُس ْوق َوا‬ َ ُ ْ ْ َّ ُ ّٰ
‫ َو ِم َن‬,‫ال‬ ِ ‫جلد‬ ِ ِ ِ َ ‫اللهم اع ِصمه ِمن‬
ّٰ َ‫ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ رْ ْ َ ْ ُ لُ َ ر‬
‫ الل ُه َّم‬,‫ش‬ ٍ ‫اصف عنه ك‬ ِ ‫و‬, ‫ابلال ِء والوبا ِء وانلقم ِة‬
َ َ َ َ‫ْ َ َ َ َ ُ ّٰ ُ َّ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ لَى‬
‫وس ِهل ع مشق ِة‬, ِ‫ اللهم زلِل صعوبة ام ِره‬,‫اك ِف ِه ما اهمه‬
َ ُ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ‫َ َ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ رْ َ ْ ر‬
,)‫ان‬ ِ ‫ وارزقه ِمن اخل ِي اكث ِمما يطلب(يطلب‬,‫سف ِر ِه‬
َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َّ ُ ّٰ
‫اللهم ِانا نسئلك ونستح ِفظك ونستو ِدعك انفسنا‬
َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ‫َ َ ْ ُ َ ُ َ ْ رُ ْ ُ ىل‬
‫ىت يع َمل بِاِخال ٍص‬ ‫وانفسه وانصه ع ِعبادتِ ِه ح‬
َ َ َ ْ‫َ ر‬ َ
,‫َو َسال َم ٍة ِم ْن غ ِي ش ِك َوال ت ْر ِديْ ٍد‬
Ya Allah lindungilah dia dari perkataan
yang tidak perlu, kefasikan, dan perdebatan.
Lindungilah dia dari segala balak, cobaan, dan
penyakit serta hindarkanlah dia dari segala

Tuntunan Melepas dan Menyambut Jama’ah Haji


BAB IX
125
keburukan. Ya Allah cukupkanlah dia dari apa
yang menjadi keinginanya. Ya Allah hilangkanlah
segala kesulitannya, mudahkanlah perjalananya,
karunikanlah rizki untuknya dari segala kebaikan
yang lebih banyak dari apa yang ia minta. Ya allah
sesungguhnya kami memohon kepada-Mu, mohon
perlindungan kepada-Mu, memasrahkan kepada-
Mu segala jiwa kami dan dia, tolonglah dia atas
ibadahnya hingga ia dapat beramal secara ikhlas
dan selamat dari keragu-raguan dan kebimbangan.

‫لع َم ِل َما‬ َ ْ ‫اتل ْق َوى َوم َن ا‬َ ‫لب َو‬ َ ْ ‫اللّٰ ُه َّم انَا ن َ ْسئَلُ َك َه َذا ا‬
ِ ِ‫ر‬ ِ
ُ َ َ ْ ُ َ ً ْ ُ ْ‫ّٰ ُ َّ ْ َ ْ َ َ ُ َ ً َ ر‬ َ‫حُ ُ َ َ ْ ى‬
‫ اللهم اجعل حجه حجا مبورا وعمرته‬,‫تب وترض‬ ِ
ُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ ً ْ َ ً ْ ُ
‫عم َرة مقبُ ْوال َو َسعيَه َسعيًا مشك ْو ًرا َوذنبَه ذنبًا مغف ْو ًرا‬
َ َ ً َ َ ُ َ َ َ َ ً‫َ َ َ َ ُ َ َ ً ُ َ َ ا‬
‫ َر َبنَا‬,‫ارة ل ْن تبُ ْو َر‬ ‫و ِزيارته ِزيارة مبارك و جِتارته جِت‬
َ َ َ ُ
‫لع ِليْ ُم َوت ْب َعليْنَا ِانك‬ َ ْ ‫السميْ ُع ا‬َ َ َْ َ َ َ ْ َ َ َ
ِ ‫تقبل ِمنا ِانك انت‬
‫الر ِحيْ ُم‬
َ ‫اب‬ َ ‫اَنْ َت‬
ُ ‫اتل َو‬
Ya Allah sesungguhnya kami memhon kepada-
Mu kebajikan dan takwa, dan dari segala amal
yang mana engkau sengan dan ridha. Ya Allah

126 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
jadikanlah hajinya haji yang mabrur, umrahnya
umrah yang maqbul, dan sainya sai yang penuh
kesyukuran, dosoanya diampuni, ziarahnya
diberkahi, dan perniagaanya tidak pernah merugi.
Ya Tuhan kami, kabulkanlah permohonan kami
ini, sesungguhnya engaku adalah maha mendengar
lagi maha mengetahui. Dan terimalah tobat kami,
sesungguhnya Engkau adalah maha penerima
taubat lagi penyayang.

CATATAN: ini bukan doa yang ma’tsur, tetapi do’a


ini sering dibacakan ketika pemberangkatan hajji.
B. Menyambut Jam’ah Haji

1. Menyambut mereka dan memohon mereka


mendoakan kebaikan.
Ketika menyambut kepulangan jemaah
haji, adalah dianjurkan melakukan berikut: (1)
Mengucapkan Salam, Menjabat tangan mereka, dan
menanyakan khabar; (2) Sebelum jemaah memasuki
rumah, mintalah mereka agar mendoakan dosa-
dosa kita untuk diampuni Allah SWT. Rasulullah
SAW bersabda: 
“Apabila kamu bertemu orang haji (yang baru pulang

BAB IX
Tuntunan Melepas dan Menyambut Jama’ah Haji 127
haji), maka bersalamlah dan berjabat tanganlah
dengannya dan suruhlah dia berdoa memohon
keampunan untuk dirimu sebelum dia masuk ke
rumahnya, maka sesungguhnya dia itu telah mendapat
keampunan Allah Taala (doanya dikabulkan).” Doa
yang dibacakan seperti berikut: Allahumagfir lilhajji
Walimanistagfaralahulhaj (Ya Allah berikanlah
keampunan kepada orang yang mengerjakan haji
dan kepada mereka yang dimohonkan ampun oleh
orang yang haji). (Riwayat Ahmad)
2. Mengucapkan selamat dan Mendoakan
kebaikan
Ada riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Sunni
dan At-Thabrani dari Ibnu Umar RA berkata: seorang
pemuda datang kepada Nabi  SAW  dan berkata:
sesungguhnya aku berhaji, lalu Nabi SAW berjalan
bersamanya, dan berkata: “wahai pemuda, semoga
Allah membekalimu dengan ketakwaan, dan
menuntunmu kepada kebaikan, dan mencukupimu
dari kesedihan”, maka tatkala pemuda tersebut
pulang dia mengucapkan salam kepada Nabi SAW,
maka beliau berkata: wahai Pemuda!
َ َ ََ َ َ َ ََ ْ ََ َ ََْ َ َ َ َ َ َ َ ُ ََ ََ
‫عليْك نفقتَك‬ ‫تقبل اهلل حجك وغفر ذنبك وأخلف‬

128 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
TAQABALALLAH HAJJAKA WA GHAFARA
DZANBAKA WA AKHLAFA ‘ALAIKA
NAFAQATAKA
Semoga Allah menerima hajimu, dan mengampuni
dosamu, dan menggantikan nafkahmu. (HR Ibnu
Sunny dan At-Thabrani)
Dalam riwayat lain oleh Sa’id  bin  Manshur
dalam sunannya dari Ibnu Umar bahwa beliau
mengucapkan kepada orang yang kembali dari haji:
َ َََ ََ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ََََ
.‫ َوأخلف نفقتَك‬،‫اهلل َسعيَك َوأعظ َم أج َر َك‬ ‫تقبل‬
TAQABBALALLAHU SA’YAKA WA A’DZAMA
AJRAKA WA AKHLAFA NAFAQATAKA
Artinya: (semoga Allah menerima sa’imu (usahamu),
dan membesarkan pahalamu, dan mengganti
nafkahmu).

BAB IX
Tuntunan Melepas dan Menyambut Jama’ah Haji 129
BAB X
TUNTUNAN BEPERGIAN DAN
PERJALANAN (SAFAR)

A. ADAB-ADAB SAFAR

1. Berpamitan Dan Saling Mendoakan


Bagi musafir dianjurkan untuk berpamitan
kepada keluarga, kerabat dan saudara-saudaranya
dan saling mendoakan. Sebagaimana diriwayatkan
oleh Qaz`ah, dia berkata: Ibnu Umar berkata
kepadaku: Kemarilah, akan saya berpamitan kepada
engkau sebagaimana Rasulullah SAW berpamitan
kepadaku, yaitu beliau mengucapkan doa:
ُ َ َ َ َّ‫َ ْ َ ْ ُ ُ ُ َ ذ‬
‫ال ْي ال ت ِضيْ ُع َودائِ ُعه‬
ِ ‫اهلل‬ ‫أستو ِدعكم‬
Aku menitipkan kamu kepada Allah yang tidak akan
hilang titipan-Nya. [HR. Ahmad, Ibnu Majah].
2. Tidak berpergian Sendirian
Perjalanan dapat menimbulkan bahaya jika
berjalan sendiri, oleh karena itu dianjurkan mencari

130 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
teman, terutama yang sholeh yang dapat menjaga
agama dan menegurnya jika berbuat salah. Dari
Abdullah bin ‘Amr RA, dari Nabi SAW, bersabda:
َ َ ‫اس َما ف ال ْ َو ْح َدة َما أَ ْعلَ ُم َما َس‬
‫ار َرا ِك ٌب بِليْ ٍل‬ َّ ‫ل َ ْو َي ْعلَ ُم‬
ُ ‫انل‬
ِ ِ‫ي‬
ْ
‫َوح َد ُه‬
Sekiranya manusia mengetahui apa-apa yang terjadi
sewaktu bersafar sendirian sebagaimana yang
aku ketahui. Niscaya tidak seorangpun yang akan
melakukan safar di waktu malam sendirian. [HR.
Bukhari].
Larangan safar sendirian juga terdapat dalam
hadits Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash RA, berkata:
Rasulullah SAW bersabda: Yang bersafar sendirian
maka temannya adalah syaithan, dan yang bersafar
hanya berdua maka temannya adalah syaithan, dan
yang bersafar bertiga maka dia yang dinamakan
bersafar. [HR. Abu Daud].
3. Mengangkat Pemimpin Jika Safarnya Tiga
Orang Atau Lebih
Apabila pada safar yang jumlahnya tiga orang atau
lebih tersebut, maka dianjurkan untuk mengangkat
salah seorang dari mereka sebagai pemimpin yang

Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)


BAB X
131
akan membimbing dan mengarahkan mereka bagi
kemaslahatan mereka. Diriwayatkan dari Abu Said
Al-Khudri RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Jika tiga orang keluar untuk safar maka angkatlah
salah satu di antara kalian sebagai pemimpin.” [HR.
Abu Daud]
4. Dilarang Bagi Wanita Safar Tanpa Ada
Mahram
Abu Hurairah RA berkata: Nabi SAW
bersabda:“Tidak halal bagi wanita yang beriman
kepada Allah dan hari akhir untuk bersafar dalam
jarak sehari semalam tanpa didampingi mahram.”
[HR. Bukhari]. Dalam hadis lain: “Tidak halal
bagi wanita Muslimah untuk safar dalam jarak
semalam kecuali bersamanya seorang laki-laki yang
merupakan mahramnya.” [HR. Muslim].
5. Disunnahkan safar pada waktu terbaik
Dianjurkan untuk melakukan safar pada hari
Kamis, saat pagi, dan saat malam hari. Dari Ka’ab bin
Malik, beliau berkata:

‫يس ف‬ َ ْ‫َ َ َ َ ْ َ خ‬ َّ ‫أَ َّن‬


َِّ‫انل ى‬
ِ ‫ب – صىل اهلل عليه وسلم – خرج يوم ال ِم‬
‫يس‬ َ ْ‫ َو اَك َن حُ ُّ َ ْ خَ ْ ُ َ َ ْ َ خ‬، ‫وك‬
َ ُ‫َغ ْز َوة َتب‬
ِ ‫يب أن يرج يوم ال ِم‬ ِ ِ
132 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Nabi  saw keluar menuju perang Tabuk pada hari
Kamis. Dan telah menjadi kebiasaan beliau untuk
bepergian pada hari Kamis.[HR. Bukhari]
Dianjurkan pula untuk mulai bepergian pada
pagi hari karena waktu pagi adalah waktu yang
penuh berkah. Sebagaimana do’a Nabi  SAW pada
waktu pagi:
َ ُ ُ َّ ُ ْ َ‫اللّٰ ُه َّم ب‬
‫ورها‬
ِ ‫ارك ألم ىِت ىِف بك‬
ِ
Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya. [HR.
Abu Daud dan At Tirmidzi]
Juga waktu terbaik untuk melakukan safar adalah
di waktu  duljah. Dari Anas bin Malik, Rasulullah
SAW bersabda:
َّ ُ َ َ َّ َ ْ‫َ َ ْ ُ ْ ُّ ج‬
‫ادلل َ ِة ف ِإن األ ْرض ت ْط َوى بِالليْ ِل‬ِ‫عليكم ب‬
Hendaklah kalian melakukan perjalanan di malam
hari, karena seolah-olah bumi itu terlipat ketika itu.
[HR. Abu Daud, Al Hakim, dan Al Baihaqi]

6. Dianjurkan bersabar, berhati-hati, dan tidak


tergesa-gesa.
ُ ْ َ ْ َ َ‫ُ َ لإْ ْ َ ُ ْ َ َ َ ُ ُ ْ َ َلا‬
‫ون‬
ِ ‫خ ِلق ا ِ نسان ِمن عج ٍل ۚسأ ِريكم آي يِات ف تستع ِجل‬
BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar) 133
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.
Kelak akan Aku perIihatkan kepada kalian tanda-
tanda (azab-Ku), Oleh karena itu, janganlah kalian
minta kepada-Ku untuk mendatangkannya dengan
segera! [QS al-Anbiyâ:37]
Rasûlullâh SAW bersabda:

‫ان‬ ‫ط‬
َّ َ ُ َ َ َ ْ َ
َ ْ‫الشي‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ة‬ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫ع‬‫ال‬‫و‬ ، ‫هلل‬ ‫ا‬ َ ‫اتل َأ يِّن ِم‬
‫ن‬ َّ
ِ ِ
Tidak tergesa-gesa/ketenangan datangnya dari Allâh,
sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan.[HR
Baihaqi]

7. Dianjurkan untuk singgah dan makan secara


bersama di satu tempat.
Diriwayatkan oleh Abu Tsa`labah Al-Khusyani
ra, beliau berkata: “Ketika para sahabat singgah di
suatu tempat, para sahabat tersebut berpencar di
lembah dan wadi, maka Rasulullah SAW bersabda:
Jika kalian berpencar seperti ini ada yang di bukit ada
yang di lembah, sungguh yang demikian ini adalah
termasuk dari godaan syaithan. Setelah itu apabila
mereka turun singgah disuatu tempat mereka tidak
lagi berpencar melainkan mereka saling berkumpul
sebagian dengan sebagian lainnyahingga apabila

134 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
dihamparkan sebuah pakaian kepada mereka niscaya
akan mencakup mereka semua.[HR. Abu Daud].
Dari Husyai bin Harb dari Bapaknya dari
Kakeknya, beliau berkata: Para sahabat Rasulullah
SAW bertanya: “Wahai Rasulullah, kami telah
makan namun kami tidak bisa kenyang.” Rasulullah
saw bersabda: “Mungkin karena kalian makan
dengan terpisah-pisah?Para sahabat menjawab:
“Benar.” Rasulullah saw besabda: “Berkumpullah
kalian dalam makan di satu tempat dan sebutlah
nama Allah, niscaya Allah akan memberikan
barakah pada makanan tersebut bagi kalian.” [HR.
Abu Daud]
8. Ketika Singgah (berhenti), dianjurkan untuk
menepi dan tidak duduk di jalanan
Abu Sa’id al-Khudri RA pernah mengkhabarkan
sebuah hadis Nabi berkaitan hak-hak jalan. Kata
beliau, Nabi SAW bersabda:
َ ِ‫ات َف َقالُوا َما لنَ َا بُ ٌّد إ َّن َما ي‬ َ ُّ َ‫َّ ُ ْ َ جْ ُ َ لَى‬
‫ه‬ ِ ِ ‫ِإياكم والُلوس ع الط ُرق‬
ْ ََ ْ َّ‫جَ َ ُ َ َ َ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ ْ لا‬
‫يها قال فإِذا أبَيتُ ْم إِ ال َم َجال ِ َس فأع ُطوا‬ ‫مالِسنا نتحدث ِف‬
ُّ َ َ َ‫َ َ َ ُّ بْ َ ر‬ َّ ُّ َ َ َ ُ َ َ َّ َ َ َّ
‫ص وكف‬ ِ ‫يق قال غض ال‬ ِ ‫الط ِريق حقها قالوا وما حق الط ِر‬
BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar) 135
َ ْ ْ َ ٌ ْ‫َ َ ي‬ ْ َ ْ ْ َ َ‫لأْ َ َ َ ُّ َّلا‬
‫ه ع ْن ال ُمنك ِر‬ ِ ‫ا ذى َورد الس مِ َوأم ٌر بِالمع ُر‬
‫وف ون‬
“Janganlah kamu duduk-duduk di atas jalan.” Maka
mereka (para sahabat) berkata, “Sesungguhnya
kami perlu duduk-duduk untuk berbincang-bincang.”
Nabi menjawab, “Jika kamu tidak dapat berganjak
melainkan perlu duduk-duduk, maka berikanlah hak-
hak jalan tersebut.” Mereka bertanya, “Apa hak-hak
jalan tersebut wahai Rasulullah?” Nabi menjawab,
“Menundukkan pandangan, tidak mengganggu
(atau menyakiti) orang, menjawab salam, dan
memerintahkan kepada yang ma’ruf serta mencegah
dari kemungkaran.” [HR al-Bukhari]
9. Dianjurkan untuk segera kembali ke
keluarganya setelah selesai urusannya
Disunnahkan bagi seorang musafir apabila
dia telah mencapai maksud dari perjalanannya
tersebut agar segera kembali kepada keluarga.Tidak
berdiam melebihi kebutuhannya. Dalam hadits Abu
Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Safar
itu adalah bagian dari adzab, karena dengan safar ia
terhalang untuk makan, minum, dan tidur. Maka
jika telah selesai keperluannya maka hendaklah ia
segera kembali kepada keluarganya.”[HR. Bukhari].

136 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
10. Ketika pulang menjumpai keluarganya,
tidak dianjurkanpada malam hari tanpa
menginformasikan sebelumnya
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah RA, beliau
berkata:“Nabi SAW melarang seseorang untuk
mengetuk pintu rumah istrinya pada malam hari.”
[HR Muslim]. Dalam hadis lain: “Jika salah seorang
dari kalian datang dari suatu perjalanan, janganlah
mengetuk pintu rumah istrinya hingga istrinya
tersebut telah merapikan dan menyisir rambutnya.
[HR Muslim]
Dari hadits-hadits ini juga dianjurkannya para
istri untuk berhias untuk suaminya untuk melayani
suaminya yang baru datang dari safar.
11. Apabila telah sampai di rumah, disunnahkan
berjima’ dengan istri
Ka’ab bin Malik RA: Rasulullah SAW bersabda:
Jangan tergesa-gesa hingga engkau dapat datang
pada waktu malam (‘Isya’), agar ia (isterimu)
sempat menyisir rambut yang kusut dan mencukur
bulu kemaluannya. Selanjutnya, hendaklah engkau
menggaulinya”(HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, al-
Baihaqiy]

BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar) 137
B. IBADAH SHALAT DAN PUASA SAAT
SAFAR

1. Hendaknya melakukan shalat dua raka’at


ketika hendak pergi
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:
َ َ ْ‫زْ َ َ ّ ْ ين‬ ْ َ َ
‫ِإذا خ َرج َت ِم ْن َم ِنلِك ف َص ِل َرك َعتَ ِ ي ْمنَ َعانِك ِم ْن‬
ْ‫ُّ ْ َ َ َ َ ْ َ ىَ َ زْ َ َ َ ّ َ ْ َ َين‬ َ ْ َ‫خ‬
ِ ‫مر ِج السو ِء وإِذا دخلت إِل م ِنلِك فص ِل ركعت‬
ُّ ‫َي ْمنَ َعان َك ِم ْن َم ْد َخل‬
‫الس ْو ِء‬ ِ ِ
“Jika engkau keluar dari rumahmu, maka
lakukanlah shalat dua raka’at yang dengan ini
akan menghalangimu dari kejelekan yang berada
di luar rumah.Jika engkau memasuki rumahmu,
maka lakukanlah shalat dua raka’at yang akan
menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke
dalam rumah.”[HR. Al Bazzar]

2. Disunnahkan shalat dua rakaat ketika


kembali
Ka’ab bin Malik RA mengatakan: Bahwa
sesungguhnya Nabi SAW, apabila beliau tiba
dari suatu perjalanan pada waktu dhuha,beliau

138 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
mendatangi masjid lalu mengerjakan shalat dua
raka’at sebelum beliau duduk.[HR.Bukhari,
Muslim dan Ahmad].
3. Shalat diatas kendaraanya ketika dalam
perjalanan
Ibnu Umar RA meriwayatkan, beliau
berkata: “Adalah Rasulullah SAW mengerjakan
shalat di atas tunggangan beliau ketika
dalam safar dimana beliau mengarahkan
tunggangannya ke arah kiblat dan shalat dengan
memberi isyarat. Beliau mengerjakannya hanya
pada shalat al-lail tidak pada shalat fardhu
dan beliau mengerjakan shalat witir di atas
kendaraan beliau.”[HR. Al-Bukhari].
4. Disunnahkan  Ketika Safar Untuk
Mengqashar Shalatnya Dan Boleh baginya
untuk menjama’ (menggabung) shalatnya
َ ٌ َ ُ ْ ُ َْ َ ََْ َ َ َ‫َوإ َذا ر‬
‫اح أن‬ ‫عليكم جن‬ ‫ضبْتُ ْم يِف األ ْر ِض فلي َس‬ ِ
َّ‫َ َ ْ َ ُ ُ ذ‬
َ‫الين‬ َ َّ َ ْ ُ ُ‫َ ْ ر‬
ْ‫الة إ ْن خ ْفتُم‬
ِ ‫أن يف ِتنكم‬ ِ ِ ِ ‫تقصوا ِمن الص‬
ْ ََُ
‫كفروا‬

BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar) 139
Dan apabila kamu berpergian di muka bumi,
maka tidaklah mengapa kamu meng-Qashar
shalatmu, jika kamu takut diserang orang-orang
kafir.Sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh
yang nyata bagimu.” [QS an-Nisa’: 101]
Ibnu ‘Umar berkata: “Aku pernah menemani
Rasulullah dalam perjalanannya dan beliau tidak
pernah mengerjakan shalat lebih dari dua rakaat
(bagi setiap shalat). Demikian juga dengan Abu
Bakar, ‘Umar, dan ‘Usman RA. [HR Muslim].
Dan dalam riwayat lain, dari Ibnu ‘Abbas RA,
dia menyatakan: “Allah telah mewajibkan shalat
melalui lisan Nabi Kalian ketika tidak dalam
perjalanan (musafir) adalah empat rakaat dan
ketika dalam perjalanan dua rakaat, serta ketika
menghadapi rasa takut adalah satu rakaat.” [HR
Muslim]
5. Menjadi Imam dan makmum saat safar
Apabila mengimami shalat wajib 4 raka’at
(zhuhur, ashr, ‘isya) (baik makmumnya mukim
atau safar) tetap mengqasharkan shalat. Apabila
diimami shalat wajib 4 raka’at (zhuhur, ashr,
‘isya) oleh mukim, tetap menyempurnakan
shalatnya. Ibnu ‘Abbas RA (ketika bermusafir),

140 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
dia akan shalat empat rakaat jika shalat bersama
imam (yang mukim) dan dua rakaat (Qashar)
jika shalat sendirian.[HR Muslim]
6. Tidak ada shalat sunnah kecuali shalat
sunnah fajar, witir dan shalat sunnah
muthlaqah
Imam Ibnul Qayyim RA berkata:“Kegigihan
dan kesungguhan Rasulullah SAWdalam
memelihara shalat sunnah sebelum Subuh
lebih besar daripada shalat sunnah yang lainnya
sehingga beliau tidak pernah meninggalkannya.
Begitu pula shalat witr, baik ketika dalam
perjalanan mau pun ketika sedang di rumah.
Tidak pernah dinukil bahwa Rasulullah SAW
mengerjakan shalat sunnah rawatib selain shalat
sunnah sebelum subuh dan shalat witr dalam
perjalanannya.”1
7. Tidak ada shålat jum’at bagi musafir
Ibnu Umar RA berkata “Tidak ada shalat
Jum’at bagi Musafir”[HR Ibnu Abi Syaibah,
Ibnul Munzdir dan Al-baihaqi]

1 Ibn al-Qayyim, Zaadul Ma’aad fii Hadyi Khairil ‘Ibaad, Jilid I:315)

BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar) 141
8. Boleh untuk tidak berpuasa, bahkan
dianjukan untuk tidak puasa bagi yang
kepayahan, tapi dianjurkan puasa bagi yang
mampu.
َ ّ ٌ َّ َ َ َ‫ُ َّ ً َ ْ لَى‬
ٰ ‫َف َمن اَك َن ِمنكم م ِريضا أو‬
ٍ‫ع َسف ٍر ف ِعدة ِم ْن أيَّام‬
َ ْ ُ َ َ ٌ َ ْ ُ َ ُ ُ َ َّ‫ع ذ‬ َ‫ُ َ َ َ لَى‬
‫ۖ ف َمن‬ ‫ني‬ ٍ ‫الين ي ِطيقونه فِدية طعام ِمس ِك‬
ِ ‫ۚ و‬ ‫أخر‬
ُ َّ َ َّ‫ه‬
َ ُ ُ َ َ ُ ٌ ْ‫َ َ َّ َ َ رْ ً َ ُ َ َ ر‬
‫ۖ ِإن‬ ‫وموا خ رْ ٌي لك ْم‬ ‫ۚ وأن تص‬ ‫تطوع خيا فهو خي ل‬
َ ََْ ُ
‫كنتُ ْم تعل ُمون‬
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak
hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang
lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan
seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan
hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang
lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui. [QS al-Baqarah:
184]

142 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
C. DOA DAN ZIKIR KETIKA SAFAR
Safar merupakan waktu yang mustajab untuk
berdoa. Rasulullah SAW bersabda, “Terdapat
tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi
padanya: do’a orang yang dizhalimi, do’a orang yang
bersafar, dan do’a orang tua kepada anaknya.” [HR.
at-Tirmidzi].
1. Doa Musafir kepada yang ditinggalkan:
ُ َ َ َ َّ‫َ ْ َ ْ ُ ُ ُ َ ذ‬
‫ال ْي ال ت ِضيْ ُع َودائِ ُعه‬
ِ ‫اهلل‬ ‫أستو ِدعكم‬
ASTAWDI’UKUMULLAH ALLADZI LA
TADHI’U WA DAI’UHU
Aku menitipkan kamu kepada Allah yang tidak
akan hilang titipan-Nya. [HR. Ahmad, Ibnu
Majah].

2. Doa Orang yang ditinggalkan kepada Orang


yang hendak bersafar
َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ََْْ
‫اهلل ِدينَك َوأ َمانتَك َوخ َوا ِتيْ َم أع َمالِك‬ ‫أستو ِدع‬
ASTAUDI’ULLAHA DIINAKA, WA AMANA­
TA­KA WA KHAWATIMA A’MAALIKA
Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agama

BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar) 143
kalian, amanat yang kalian emban, dan akhir
penutup amal kalian.” [HR. Ahmad, at-Tirmidziy]

3. Doa ketika meninggalkan rumah


َ َّ ُ َْ َ َ‫َ لَّ ْ ُ لَى‬
,‫هلل‬ ِ ‫هلل ت َوكت ع ا‬
ِ ‫ ال حول َوال قوة ِإال بِا‬،‫هلل‬ ِ ‫ِمْسِب ا‬
َّ َ ُ َّ َ َ َّ َ ُ َّ َ َ
، ‫ أو أ ِزل أو أزل‬، ‫امهلل إين أعوذ بك أن أ ِضل أو أضل‬
َ َ‫أو أ‬
َّ‫جه َل أو جُي َه َل عيل‬
BISMILLAH, TAWWAKALTU ‘ALALLAH,
LA HAWLA WA LA QUWWATA
ILLA BILLAAH, ALLAHUMMA INNI
‘AUDZUBIKA AN ADHILLA AU A-DHALLA,
AU AZHILLA AU UZALLA, AU AJHALA AU
YUJHALA ‘ALAIY
Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada
Allah, dan tidak ada daya dan upaya kecuali
dengan izin Allah, Ya Allah! sesungguhnya aku
berlindung kepadaMu, jangan sampai aku sesat
atau disesatkan (syetan atau orang yang berwatak
syetan), atau tergelincir dan digelincirkan (orang
lain), atau dari berbuat bodoh atau dibodohi.
[Abu Daud].

144 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
4. Doa menaiki kendaraan
َ َ َ‫َّ لن‬
‫ال ْي َسخ َر َا هذا َو َما‬
َّ‫ُ ْ َ َ ذ‬ ُ ْ ْ‫ِمْسِب ا لح‬
ِ ‫ ا َمد لهلِ ِ {سبحان‬،‫هلل‬ ِ
ْ‫لح‬ َ َْ َ َ‫ى‬ َّ ْ‫ُ َّ هَ ْ ين‬
،ِ ِ‫ َوإِنا ِإل َر ِّبنَا ل ُمنق ِلبُ ْون} ا َ ْم ُد لهل‬. َ ‫كنا ُل ُمق ِر ِن‬
ْ َ ُ ُ َ‫ُ َ ْ رَ ُ ُ َ ْ ر‬ ْ‫لح‬ ْ‫لح‬
،‫اهلل أك رَ ُب‬ ،‫ اهلل أكب‬،‫ اهلل أكب‬،ِ ِ‫ ا َ ْم ُد لهل‬،ِ ِ‫ا َ ْم ُد لهل‬
َ ُ َّ َ ْ َ ْ ْ َ ُ ْ َ َ ْ ِّ‫ُ ْ َ َ َ ّٰ ُ َّ ي‬
‫ فإِنه ال‬،‫س فاغ ِف ْر يِ ْل‬ ِ‫سبحانك اللهم إِن ظلمت نف ي‬
ْ َ َّ ُ ُّ َْ
.‫يغ ِف ُر اذلن ْو َب إِال أن َت‬
Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha
Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini
untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak
mampu menguasainya. Dan sesung-guhnya
kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari
Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci
Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya
diriku, maka ampunilah aku.Sesungguhnya tidak
ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidz)

5. Doa bepergian
ْ َّ َ َِّ‫َ َ َ َ َ ر‬ َ ُ َ َ َّ
‫ َو ِم َن‬، ‫اتلق َوى‬ ‫امهلل إِنا ن ْسألك يِف سف ِرنا هذا الب و‬

Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)


BAB X
145
َ َ َ َ َ َ ْ َ َ‫َ ى‬
‫ َوا ْط ِو‬، ‫ امهلل ه ِّون َعليْنَا يِف َسف ِرنا هذا‬، ‫لع َم ِل َما ت ْرض‬ َ ْ‫ا‬
ُ َ ْ‫خ‬
‫ َوال َ ِليْفة ف‬،‫السف ِر‬
َ َّ َّ ‫ امهلل أَنْ َت‬، ‫َع َّنا ُب ْع َد ُه‬
‫الصا ِح ُب يِف‬
َ َ َّ َْ َ ُ َ ّ َْ ْ
‫ َوكآبَ ِة‬،‫السف ِر‬ ‫ين أ ُع ْوذ بِك ِم ْن َوعثا ِء‬ِ ‫ امهلل ِإ‬,‫األه ِل‬
َ‫ْ َ ْ ْ لد‬ َْ َ َْ ُ ْ ُ َ َْ َْ
ِ ‫ال َو األه ِل َوال َو‬ ِ ‫ وسو ِء المنقل ِب يِف الم‬، ‫المنظ ِر‬
ALLAHUMMA INNI NAS-ALUKA FI
SAFARINA HADZAA BIRRA WAT-TAQ’WA,
WA MINAL ‘AMALI MA TARDHA,
ALLAHUMMA HAWWIN ‘ALAYNAA FII
SAFARINA HADZA WA ATH-WI ‘ANNA
BU’DAH, ALLAHUMMA ANTASH-
SHAHIBU FIS-SAFAR, WAKH-LIFATU FIL
AHL, ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA
MIN WA’TSA-IS-SAFAR, WA KABATIL
MUNZHAR, WA SU-IL MUNQALABI FIL
MALI WAL AHLI WAL WALAD
Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepadaMu
kebaikan dan ketakwaan di dalam perjalanan
kami. Begitu pula amal yang Engkau ridhai. Ya
Allah mudahkan/ ringankanlah perjalanan kami
ini, dan jadikan perjalanan yang jauh menjadi
dekat dari kami. Ya Allah! Engkaulah teman

146 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
di dalam perjalanan, dan Pemimpin/ Penjaga
keluarga dan harta. Ya Allah! sesungguhnya aku
berlindung kepadaMu dari lelahnya perjalanan,
dan sedihnya pemandangan, serta kesia-siaan
tempat kembali, dan buruknya pemandangan
pada harta, keluarga, dan anak. [HR. Abu Daud].

6. Doa Apabila kembali dari safar


Doa di atas dibaca (yakni doa bepergian), dan
ditambah:
َ َ َ َ َ َ
‫آيِبُ ْون تائِبُ ْون اَعبِ ُد ْون ل َر ّبِنَا َحا ِم ُد ْون‬
A-IBUNA TA-IBUNA ‘ABIDUNA LI
RABBINA HAMIDUN
Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah
dan selalu memuji kepada Rabb kami. [HR.
Muslim].

7. Doa ketika singgah di suatu tempat


Dari Khaulah binti Hakim As-Sulamiyyah
RA, beliau berkata: Saya mendengar Nabi SAW
bersabda: “Barangsiapa yang singgah di suatu
tempat kemudian dia berdoa:
َ َ ّ َ‫ْ ر‬ َّ ‫اتل‬ َ ُُْ َ
‫ش َما خل َق‬
ِ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ات‬
ِ ‫ام‬ َّ ‫هلل‬
ِ ‫ا‬ ‫ات‬
ِ ‫م‬َ ‫كل‬
ِ ِ‫أعوذ ب‬
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
BAB X
147
A’UDZUBIKALIMATILLAHIT-TAMMAATI
MIN SYARRI MA KHALAQ
Aku berlindung kepada dengan kalimat Allah yang
sempurna dari kejelekan makhluk yang Engkau
ciptakan. (maka) Tidak akan ada sesuatupun
yang dapat memudharatkan sampai ia berlalu
dari tempat tersebut. [HR. Muslim].

8. Apabila takut terhadap gangguan manusia,


maka hendaklah ia berdoa:

‫ور ِه ْم‬ ُ ُ‫اللّٰ ُه َّم إنَّا جَنْ َعلُ َك ف حُنُ ْ َ َ ُ ُ َ ْ ر‬


ِ ‫ ونعوذ بِك ِمن ش‬،‫ور ِهم‬
ِ ِ‫ي‬ ِ
ALLAHUMMA INNA NAJ'ALUKA FI
NUHURIHIM WA NA’UDZUBIKA MIN
SYURURIHIM
Ya Allah, Sesungguhnya kami menjadikan Engkau
sebagai Penolong dalam menghadapi mereka, dan
sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari
kejahatan-kejahatan mereka. [HR. Abu Dawud]

9. Doa Musafir Ketika Bertemu Waktu Sahur


(Menjelang Shubuh)
NabiSAWketika bersafar dan bertemu dengan
waktu sahur, beliau mengucapkan:

148 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
َ َ
‫هلل َو ُح ْس ِن بَالئِ ِه َعليْنَا َر َّبنَا َصا ِحبْنَا‬ ْ َ ٌ َ َ َّ َ
ِ ‫سمع سا ِمع حِبم ِد ا‬
َّ ‫هلل ِم َن‬ ً َ‫َ َ ْ ْ َ َ ْ َ ا‬
‫ار‬
ِ ‫انل‬ ِ ‫ا‬ِ ِ‫وأف ِضل علينا عئ‬
‫ب‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
SAMMA’A SAMI’UN BI HAMDILLAHI WA
HUSNI BALAA-IHI ‘ALAINA. ROBBANA
SHOHIBNA WA AFDHIL ‘ALAINA
‘A-IDZAN BILLAHI MINAN NAR
Semoga ada yang memperdengarkan pujian kami
kepada Allah atas nikmat dan cobaan-Nya yang
baik bagi kami.Wahai Rabb kami, peliharalah
kami dan berilah karunia kepada kami dengan
berlindung kepada Allah dari api neraka.”[HR.
Muslim]

10. Bertakbir (Allahu Akbar) ketika melewati


tempat yang tinggi, bertasbih (subhanallah)
ketika melewati jalan menurun.
Jabir RA menuturkan: “Apabila (jalan)
kami menanjak, maka kami bertakbir, dan
apabila menurun maka kami bertasbih”. [HR.
Al-Bukhari].

BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar) 149
11. Hendaklah mengucapkan “basmalah” jika
mengalami gangguan dalam perjalanan
Dari Abul Malih dari seseorang, dia
berkata, “Aku pernah diboncengi Nabi SAW,
lalu tunggangan yang kami naiki tergelincir.
Kemudian aku pun mengatakan, “Celakalah
syaithan”. Namun Nabi SAW menyanggah
ucapanku tadi:
َ َ َ َ ْ ُ َ َ َّ َ ُ َّ َ َُْ َ
‫ال تقل ت ِع َس الشيْ َطان ف ِإنك ِإذا قل َت ذلِك ت َعاظ َم‬
ُْ َ َ َّ ُ َ ُ َ َ ْ َ ْ‫َ ىَّ َ ُ َ ْ َ ب‬
‫ك ْن قل‬ ِ ‫الي ِت ويقول بِقو ىِت ول‬ ‫حت يكون ِمثل‬
َ ْ َ ُ َ َّ‫َ َّ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ى‬
‫هلل ف ِإنك إِذا قلت ذلِك تصاغر حت يكون ِمثل‬ ِ ‫ِمْسِب ا‬
‫اب‬ َ ُّ
ِ ‫اذلب‬
Janganlah engkau ucapkan ‘celakalah syaithan’,
karena jika engkau mengucapkan demikian,
setan akan semakin besar seperti rumah. Lalu
setan pun dengan sombongnya mengatakan, ‘Itu
semua terjadi karena kekuatanku’.Akan tetapi,
yang tepat ucapkanlah “Bismillah”.Jika engkau
mengatakan seperti ini, setan akan semakin kecil
sampai-sampai dia akan seperti lalat.”[HR. Abu
Daud]

150 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
BAB XI
TUNTUNAN DOA SEHARI-HARI

1. Doa Mau Makan


ْ َ َ َ‫َّ مْ َ َّ ْ ّٰ ُ َّ َ ْ لن‬
‫ َوقِنَا‬، ‫يما َر َزقتَنَا‬ ‫ارك ا ِف‬
ِ ‫اللهم ب‬. ‫هلل الرح ِن الر ِحي ِم‬
ِ ‫ِمْسِب ا‬
‫ار‬ َّ َ َ َ
ِ ‫عذاب انل‬
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM. ALLAHUMMA
BARIK LANA FIMA RAZAKTANA WA QINA
‘ADZABAN NAR.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih
dan Penyayang. Ya Allah berkahi untuk kami apa
yang telah engkau anugerahkan kepada kami, dan
jagalah kami dari siksa api neraka. (HR Ibn Sunni
dan Ahmad)
Atau
ُْ َ ْ َ‫ّٰ ُ َّ َ ْ لن‬
‫ارك َا ِفي ِه َو ْار ُزقنَا خ رْ ًيا ِمنه‬ ِ ‫اللهم ب‬
Ya Allah berkatilah kami pada makanan ini dan
berilah kami makanan yang lebih baik lagi. (HR Ibn
majah)
BAB XI
Tuntunan Doa Sehari-Hari 151
2. Doa Setelah makan
َ َ َ َّ‫ذ‬ ُ ْ ْ‫لح‬
‫الى أ ْط َع َمنَا َو َسقانا‬
ِ ِ ِ‫ا َمد لهل‬
ALHAMDULILLAH-HILAZI ATH’AMAN WA
SAQANA.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makan
dan minum untuk kami. (HR Ahmad)
ْ‫َ ر‬ َ َ َ َ َّ‫ذ‬ ُ ْ ْ‫لح‬
‫الى أ ْط َع َم ىِن هذا َو َر َزق ِني ِه ِم ْن غ ِي َح ْو ٍل ِمن‬
ِ ِ ِ‫ا َمد لهل‬
ُ َ
.‫َوال ق َّو ٍة‬
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan
kepadaku makanan ini, telah menjadikanya sebagai
rezekiku tanpa daya dan kekuatan dari diriku sendiri.
(HR Tirmiziy)

3. Doa Sewaktu Minum Susu


ُْ َْ َ‫ّٰ ُ َّ َ ْ لن‬
‫ارك َا ِفي ِه َو ِزدنا ِمنه‬ ِ ‫اللهم ب‬
Ya Allah Berkatilah kami pada susu ini, dan
tambahkanlah lebih dari itu. (HR Ibn Majah)

152 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
4. Doa ketika bercermin
ُُ َ ْ َ ْ ْ َ َ ّٰ َ
‫ ف َح ِّس ْن خلق‬,‫الل ُه َّم ك َما أح َسن َت خل يِق‬
ALLAHUMMA KAMA AHSANTA KHALQI,
FAHASSIN KHULUQI
Ya Allah, engkau telah menjadikan ku makhluk yang
baik, maka baguskanlah akhlakku. (HR Ahmad dan
Ibn Hiban)

5. Doa Bangun Tidur


ُ ‫الى أَ ْحيَانَا َب ْع َد َما أَ َم َاتنَا َوإ يَلْه النُّ ُش‬
‫ور‬
َّ‫ذ‬ ُ ْ ْ‫لح‬
ِ ِ ِ‫ا َمد لهل‬
ِ ِ
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami
kembali setelah sebelumnya mematikan kami, dan
hanya kepada-Nyalah tempat kembali. (HR Bukhari
Muslim)

6. Doa Mau Tidur


ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َّ ُ ّٰ
‫اس ِمك أ ُموت‬ِ‫اللهم بِاس ِمك أحيا وب‬
“Ya Allah, dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan
dengan menyebut nama-Mu aku mati” (HR. Muslim)

BAB XI
Tuntunan Doa Sehari-Hari 153
7. Doa Mengenakan Pakaian
ْ‫َ رْ َ ر‬ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ْ‫ّٰ َ َ لح‬
‫الل ُه َّم لك ا َم ُد أن َت ك َس ْوت ِني ِه أسألك ِم ْن خ ِيهِ َوخ ِي َما‬
َ‫ه‬ ُ ُ َ َ ُ َ‫ُ َ ه‬
ِّ َ‫وذ ب َك ِم ْن ر‬
ِّ َ‫ش ِه َو ر‬
‫ش َما ُص ِن َع ُل‬ ِ ‫ص ِنع ل وأع‬
Ya Allah, segala puji bagi-Mu, engkau telah
mengkaruniai pakaian ini kepadaku. Aku memohon
kepada-Mu kebaikan dari pakaian ini dan kebaikan
dari tujuan pakaian ini dibuat. Aku berlindung kepada-
Mu dari keburukan pakaian ini dan keburukan dari
tujuan pakaian ini dibuat. (HR. Abu dawud)

8. Doa Masuk WC
ْ‫خ‬ ْ‫خ‬ َ ُ َ ِّ‫ّٰ ى‬
‫الل ُه َّم إِن أ ُعوذ بِك ِم َن الُبُ ِث َوالَبَائِ ِث‬
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari syetan laki-laki dan syetan perempuan. (Hr.
Bukhari)

9. Doa Keluar WC
َ َ ُْ
‫غف َرانك‬
Ya Allah, ampunilah diriku. (HR. Abu Dawud)

154 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
10. Doa Keluar Rumah
َّ َ َّ ُ َ َ ْ َ َ َ‫َ لَّ ْ ُ لَى‬
.‫هلل‬ ِ ‫هلل ت َوكت ع ا‬
ِ ‫هلل ال حول َوال قوة ِإال بِا‬ ِ ‫ِمْسِب ا‬
Dengan nama Allah aku keluar rumah, aku bertawakal
kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan
dengan pertolongan Allah. (HR Tirmiziy)

11. Doa Masuk Rumah


َ‫ج‬
‫هلل َولْنَا‬
ْ َ ْ ْ‫َ ر‬ ْ َ ْ ْ‫ّٰ ُ َّ ىِّ َ ْ َ ُ َ َ ر‬
ِ ‫اللهم إِن أسألك خ َي المو ِل ِج َوخ َي المخ َر ِج ِمْسِب ا‬
ْ َّ‫َ ل‬ َ‫َ ْ َ لَى‬
‫هلل َر ِّبنَا ت َوكنَا‬
ِ ‫هلل خ َرجنا َوع ا‬ ِ ‫َوِمْسِب ا‬
Ya Allah, Sesungguhnya Aku memohon kepada-Mu
sebaik-baik tempat masuk dan keluar, dengan nama
Allah kami masuk (rumah) dan dengan nama Allah
kami keluar (rumah), dan kepada Allah, Tuhan kami,
kami bertawakal. (HR Abu Dawud)

12. Doa Masuk Masjid


َ َ ْ‫ّٰ ُ َّ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ م‬
‫ح ِتك‬ ‫اللهم افتح ىِل أبواب ر‬
“Ya Allah, Bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu untuk
ku” (HR Muslim)

BAB XI
Tuntunan Doa Sehari-Hari 155
13. Doa Keluar Masjid
َ ْ َ َ ُ َ َ ِّ‫ّٰ ى‬
‫الل ُه َّم ِإن أ ْسألك ِم ْن فض ِلك‬
Ya Allah, Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
dari segala keutamaan-Mu. (HR Muslim)

14. Doa Ketika Berhubungan Badan


ْ َ َّ ِّ َ َّ ْ ِّ ّٰ
‫هلل الل ُه َّم َجنبنَا الشيْ َطان َو َجن ِب الشيْ َطان َما َر َزقتَنَا‬
ِ ‫ِمْسِب ا‬
Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah
kami dari syaitan, dan jauhkanlah syaitan dari apa
yang engkau anugerahkan kepada kami. (HR bukhari)

15. Doa Kaffaratul Majelis


ْ َ ْ َ َّ َ‫َ ْ َ ْ َ ه‬ ّٰ َ َ
‫ُسبْ َحانك الل ُه َّم َو حِبَ ْم ِد َك أش َه ُد أن ال ِإ َل ِإال أن َت أ ْستَغ ِف ُر َك‬
َ َ‫َ َ ُ ُ ي‬
‫وب ِإلْك‬ ‫وأت‬
“Maha suci Engkau ya Allah dengan memuji-Mu,
aku bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi kecuali
Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku
bertaubat kepada-Mu.” (HR Tirmiziy)

156 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah
16. Doa Pada saat Ifthar (Berbuka puasa)
Dibaca Setelah minum saat berbuka puasa:
َ ْ َْ َ ُ ْ َّ ُ َّ ََ
‫ذه َب الظ َمأ َو ْابتَل ِت ال ُع ُروق َوثبَ َت األج ُر إِن ش َاء اهلل‬
Dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah, dan
Insya Allah pahala diperoleh. [HR Abu dawud dan
Baihaqi]
Dibaca Setelah berbuka Puasa:
ُ َْ َ‫لَى‬ َ َ ّٰ
‫الل ُه َّم لك ُص ْم ُت َوع ِر ْزقِك أف َط ْرت‬
Ya Allah untuk-Mu aku telah berpuasa, dan atas rizki-
Mu aku telah berbuka” [HR baihaqi dan Abu dawud]
Atau:
ْ َ َ َّ ْ َ َ ُ َْ َ َ‫لَى‬ َ َ ّٰ
‫الل ُه َّم لك ُص ْم ُت َوع ِر ْزقِك أف َط ْرت فتَق َّبل ِم يِّن إِنك أن َت‬
ُ ‫يع الْ َعل‬
‫يم‬ ُ ‫السم‬َّ
ِ ِ
Ya Allah, untuk-Mu aku telah berpuasa, dan atas
rizki-Mu aku telah berbuka, maka kabulkanlah
ibadahku sesungguhnya engkau maha mendengar lagi
maha mengetahui. [HR Ibn Sunny)

BAB XI
Tuntunan Doa Sehari-Hari 157
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Aly, Drs., M.Ag dan Syamsul Hidayat, Drs., M.Ag,


2009, Serial al-Islam dan Kemuhammadiyahan: al-
Ubudiyah, Surakarta: LPID
Agung Danarta, M.Ag., 2003, Cara berwudhu Menurut
rasulullah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Agung Danarta, M.Ag., 2004, Cara Shalat Menurut Rasulullah,
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Agus Miswanto, S.Ag., dkk, 2005, Tuntunan Jenazah,
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Asep Shalahudin, S.Ag., 2006, Tuntunan Ibadah Praktis,
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Asjmuni Abdurahman, Prof. Drs. H. 2000, Tuntunan Shalat
‘Idul Fitri dan Idul Adha, Yogyakarta: Pustaka SM
Asjmuni Abdurahman, Prof. Drs. H. 2010, Shalat Berjama’ah,
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Hasbi ash-Shidiqiy, 1992, Pedoman Puasa, Jakarta: Bulan
Bintang
Majelis Tabligh dan Dakwah khusus PP Muhammadiyah, 2003,
Tuntunan Ramdhan dan ‘Idul Fitri, Yogyakarta: MTDK
PP Muhammadiyah, Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah,
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Said bin Ali bin Wahf al-qohthoni, 2000, Kumpulan Doa dalam
al-Qur’an dan Hadits, Surabaya: Duta Ilmu
Sulaiman Rasjid, 2008, Fiqih Islam, Bandung: Sinar baru
algensindo
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin, 2002, Shalat
Jenazah Disertai Tata cara Mengurusnya, Solo: at-Tibyan
Maktabah Syamilah, Program Penelurusan Kitab

158 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :


Ibadah, Doa, dan Muamalah

Anda mungkin juga menyukai