Anda di halaman 1dari 3

ANALISA PENYEBAB KECELAKAAN LIFT

A. Artikel berita (sumber dan linknya)


Sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/pria-yang-tewas-terjepit-lift-di-tanah-
abang-adalah-mekanik.html

Tesk Artikel :
Pekerja perbaikan lift tewas mengenaskan dengan luka di bagian kepala disebuah
rumah toko (Ruko) penjual bahan pakaian di Toko No AA 28, Pasar Eks Auri,
samping Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban tewas setelah kehabisan
darah lantaran terjepit lift.
Korban diketahui bernama Sanwani (47), warga Tanggerang ini ditemukan
tergeletak tewas bersimbah darah di lantai dua, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Petugas kepolisian yang berada di lokasi segera melakukan pemasangan garis polisi
di sekitar lift tempat kejadian. Sementara Tim Identifikasi dari Polrestro Jakarta
Pusat yang tiba di lokasi, juga melakukan olah TKP dan melakukan
pengidentifikasian terhadap tubuh korban. Selanjutnya, jasad korban dibawa ke
RSCM.
Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Santoso menuturkan, kejadian
bermula ketika korban sedang ngelas roda lift. Tiba tiba lift bergerak naik ke atas, di
tempat korban bekerja. Korban yang tidak mengetahui ada lif bergerak naik pun
terus mengelas. Kemudian dirinya terdorong lift.
"Korban tidak sempat menyelamatkan diri karena langsung terdorong," terangnya
kepada wartawan di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Santoso mengatakan, pihaknya masih mencari keterangan terkait berjalannya lift di
kawasan tersebut. Pihaknya juga sudah minta keterangan lima orang saksi terkait
bergeraknya lift ke atas.
Dari keterangan pengurus gedung korban memang setiap empat bulan melakukan
perawatan lift seorang diri. "Lift dalam kondisi nyala atau tidak. Makanya mau kita
selidiki dulu penyebab pastinya, apakah kesalah itu dari pihak ruko atau kelalaian
korban," kata dia.
Mamat (32), Saksi mata mengatakan, dirinya mengetahui korban tewas ketika ada
seorang rekannya yang mau mengajak korban untuk makan siang. Namun ketika
ditelepon, korban tidak menjawab. Selanjutnya Mamat mendatangi korban di
tempatnya bekerja. Setelah diteliti ternyata korban sudah tewas. "Saya mengetahui
korban sudah tewas karena ada tetesan darah," tuturnya.
Lebih lanjut Mamat mengatakan, setelah mengetahui ada bercak darah dalam lift,
mamat memeberitahu hal ini kepada petugas keamanan dan dilanjutkan ke Polsek
Tanah Abang. Menurutnya, proses evakuasi memakan waktu agak lama karena
petugas kesulitan untuk masuk ke dalam ruang lift yang sempit.
Setelah dua jam dilakukan evakuasi, akhirnya korban bisa diangkat dan dibawa ke
mobil Jenazah. "Sempat terjadi perdebatan ketika petugas hendak melakukan
evakuasi," tuturnya.
Lebih lanjut lima orang saksi termasuk pemilik toko dibawa ke Polsek untuk
dimintai keterangan.

B. Analisa kerugian
Kejadian ini, didapat bahaya fisiknya berupa naiknya lift yang rusak secara tiba-tiba.
Kejadian yang tiba-tiba ini membuat kepala mekanik tersebut (Sarwani) terbentur
dengan dinding di bangunan tersebut. Dan pada saat lift turun, mekanik pun
meninggal karena lukanya yang parah dan kondisi lift nya yang membuat korban
kecelakaan ini terjepit. Dari kejadian ini disebabkan oleh :
- Kurangnya kesadaran pekerja terhadap resiko bahaya yang dapat menimpanya.
Kesadaran yang kurang ini dapat diperlihatkan dari tidak adanya pengecekan
ulang apakah lift tersebut sudah dalam kondisi mati mesinnya.
- Tidak adanya SSOP yang valid mengenai prosedur saat memperbaiki lift.
Walaupun terdengar sederhana, SSOP itu sangat penting. Apabila kita lihat
kejadian ini, terlihat belum adanya SSOP yang diterapkan. Korban yang bekerja
hanya mengenakan pakaian yang bukan standar untuk pekerjaannya (hanya kaos
dan celana pendek). Selain itu juga terlihat bahwa SSOP dalam pengecekan mesin
lift sangat kurang diterapkan.

C. Identifikasi kerugian
Kerugian yang ditimbulkan meliputi kerugian terhadap pihak pusat grosir, pemerintah
dan keluarga korban.
- Keluarga korban. Kematian Sarwani jelas sangat memberikan pengaruh besar
terhadap keluarga korban karena Sarwani merupakan tulang punggung keluarga.
- Pemerintah. Kecelakaan ini memberikan tamparan keras terhadap pemerintah
setempat. Hal ini karena pemerintah belum begitu menyadarkan betapa
pentingnya penerapan prinsip K3 yang baik dalam setiap jenis kecelakaan dengan
segala kemungkinan penybeb dan jenis bahayanya.
- Pihak pusat grosir. Kecelakaan ini menyebabkan kerugian materi bagi pihak pusat
grosir Tanah Abang. Hal ini dikarenakan mereka harus membayar ganti rugi atau
biaya tanggung jawab mereka karena secara tidak langsung menyebabkan seorang
kepala keluarga (Sarwani) tewas.

D. Rekomendasi

- Perlu adanya pengawasan dan penerapan K3 dalam penggunaannya lift


- Perlu adanya SSOP yang valid mengenai prosedur saat memperbaiki lift.
- Perlu adanya sosialisasi mengenai resiko bahaya saat melakukan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai