Referat 12
Referat 12
FLAP SURGERY
Dokter Pembimbing :
dr. Chadijah Rifai SpKK
Oleh :
Nina Amelinda 2013730162
Virni Tiana 2013730168
Hasniar 2013730045
Rezka Fadillah Y 2013730170
Putri Dina 2013730165
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan referat dengan judul “Flap Surgery”
sesuai pada waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini kami buat sebagai dasar kewajiban dari suatu proses kegiatan yang kami
lakukan yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk praktik kehidupan sehari-hari.
Terima kasih kami ucapkan kepada dr. Chadijah Rifai SpKK selaku pembimbing yang
telah membantu kami dalam kelancaran pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Kami harapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menambah kesempurnaan
laporan kami.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
DEFINISI........................................................................................................... 3
SEJARAH.......................................................................................................... 3
KLASIFIKASI................................................................................................... 4
INDIKASI......................................................................................................... 5
MACAM-MACAM TEHNIK SURGERY....................................................... 6
PROSEDUR...................................................................................................... 10
KOMPLIKASI................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 15
iii
PENDAHULUAN
Flap adalah suatu unit jaringan yang dipindahkan dari satu area (donor site) ke area
yang lain (recipient site) dengan masih mempertahankan sistem aliran darahnya sendiri.
Prosedur sistematis yang pertama dengan menggunakan flap untuk memperbaiki hidung yang
hilang pada wanita dewasa dilakukan oleh Susruta pada tahun 1597, kemudian tehnik ini
semakin berkembang. 1
Flap kulit dapat diambil dalam berbagai cara dan bentuk dalam rangka menutup defek
jaringan yang ada pada daerah resipien. Flap kulit digunakan sebagai penutup luka saat
kemampuan vaskuler dari dasar luka dianggap tidak mencukupi kebutuhan yang diperlukan
pada skin graft.1
1
PEMBAHASAN
Sejarah flap
Klasifikasi flap didasarkan pada paradigma yang terus berkembang selama
ditemukannya kegunaan baru dan flap-flap baru. Laporan yang paling awal tentang
sebuah facial flap (the midline forehead flap) ditemukan dalam sebuah kitab suci agama
Hindu, Sushruta Samhita, pada tahun 600 bce. Dalam perkembangannya di kenal dalam
beberapa period.1
2
yang dipindahkan Flaps yang terdiri dari satu tipe jaringan, seperti kulit (cutaneous),
fascia, otot, tulang, and visceral (misal colon, usus halus, omentum) flaps. Composite
flaps termasuk fasciocutaneous (misal radial forearm flap), myocutaneous (misal
transverse rectus abdominis muscle, osseocutaneous (misal fibula flap),
tendocutaneous (misal dorsalis pedis flap), dan sensory/innervated flaps (misal
dorsalis pedis flap dengan deep peroneal nerve). lokasi donor site local flap, jaringan
yang dipindahkan berada dekat dengan area defek. distant flap, dari bagian tubuh
yang berbeda. 1,2
Saat luka tidak dapat tertutup dengan sendirinya karena ukuran luka terlalu
besar, ada ketegangan yang berlebihan, atau hasil fungsional atau kosmetik yang tidak
dapat diterima akan terjadi dari bekas luka linier, prosedur pergerakan jaringan,
seperti flap atau graft, harus dipertimbangkan. Local Skin Flap adalah bagian dari
kulit dengan ketebalan penuh dan jaringan subkutan yang dipindahkan dari tempat
donor yang berdekatan ke dalam kerusakan bedah. Flap mempertahankan suplai
darahnya melalui pedikel vaskular yang tetap terhubung ke situs donor.3
3
Advancement flap merupakan teknik flap paling tua dan merupakan tipe
pemindahan jaringan langsung, pada dasarnya adanya ekstensi secara geometri dan
biomechanical pada ukuran fusiformis maupun lentikuler.6
Advancement flaps menggerakkan kulit pada umumnya pada arah linier yang
dengan memanfaatkan kelemahan pada jaringan yang berdekatan untuk menutup
defek. kebanyakan dari satu sisi defek seperti pada Advancement Burrow Flaps atau
U-plasty atau dari dua sisi seperti pada H-plasty atau O-T flaps. Vektor tegangan
terjadi pada arah penutupan defek primer.7
1. Rotational flaps
Flap rotasi melibatkan gerakan advancment dan kecepatan pada titik
pivot pada pedikel yang luas . pergerakan mungkin terbatas, dan sayatan
panjang dan kerusakan yang luas mungkin diperlukan untuk memobilisasi
jaringan yang sehat; Cacat sekunder ditutup terakhir. Saat berputar menjadi
cacat bedah, flaps 'lose height' dan dengan demikian elevasi yang
dipersonalisasi pada busur rotasi diperlukan terutama saat beroperasi di sekitar
pinggiran kelopak mata bagian bawah, misalnya. Seperti pada advencment
flaps, vektor tegangan terjadi pada arah penutupan defek primer. 7
Luka yang terlalu sempit untuk ditutup pada satu arah dapat diperbaiki
dengan mengatur vector tegangan dari primary motion. Keelastisan kulit
membuat penggunaan flap dapat di rotasi ke defek primer, dan vaktor
tegangan juga dapat menggantikan dog-ears kearah yang lebih
memungkinkan.7
4
gambar 1. Rotational Flaps
2. Transpositional Flaps
Transposisi flaps dapat memanfaatkan jaringan yang tidak segera
menempel pada defek dan dengan demikian menawarkan variasi yang besar.
Vektor tegangan terjadi pada arah penutupan defek sekunder, yang
memungkinkan redireksi vektor tegangan. flaps semacam itu didorong
daripada ditarik ke dalam defek. Transposisi flaps banyak digunakan .
Berbagai macam transposisi flaps didasarkan pada tiga desain sederhana
dengan persiapan yang hati-hati untuk berbagai tempat.7
Transpositional flap dapat menutup luka operative dengan rekonstruksi
kecil daripada advancement dan rotational flap. Garis dari transposition flap
lebih dapat dipindahkan dan di angkat. Hal ini bisa menjadi sebuah kelebihan
maupun kekurangan. Transpositional flap merupakan modifikasi dari
rotational flap. Donor untuk transpositional flap dengan adanya pedicle
sebagai dasarnya.2
5
gambar 2. Transpositional flaps
3. Pedicle Flaps
Pedicle flaps termasuk island pedikel flaps (juga dikenal sebagai V to Y flaps)
dan flaps interpolasi. Pedicle flap memperoleh dukungan nutrisinya dari jaringan
subkutan dan otot, sedangkan pedikel interpolasi memperoleh suplai vaskularnya dari
kulit dan pedikel jaringan subkutan. 7
Island pedicle flap berada pada jaringan kulit yang tervaskularisasi baik. .
konstruksi dari pedicle ditentukan oleh mobilisasi dan vaskularisasi dari flap.
Pergerakan awal dari island mungkin menggunakan advancement atau transposition .
6
island flap mungkin lebih rumit. Contoh adanya luka yang tebal pada lateral ala
mungkin diperbaiki dengan memutar nasolabial island flap yang akan membuat ulang
adanya internal lining and external nare.7
Island pedicle flap adalah prosedur satu tahap sedangkan interpolasi flap
melibatkan pembuatan pedikel kulit seperti jembatan; ini tetap melekat selama 2-3
minggu di lokasi donor dan defek sementara kulit donor menetapkan suplai darah
'sendiri' di lokasi defek. Laporan terbaru, bagaimanapun, mengadvokasi divisi
pedikel pada 1 minggu untuk juga efektif tanpa efek buruk pada hasil fungsional atau
estetika. Interpolasi flaps karena itu selalu melibatkan tahap bedah kedua saat pedikel
harus dibagi dan inset. flaps interpolasi digunakan bila sifat, posisi atau kedalaman
defek berarti bahwa flap lokal atau cangkok kulit yang lebih sederhana tidak dapat
digunakan atau dimana hasil yang tidak optimal akan terjadi. Pedicle flaps paling
sering dipindahkan ke posisinya melalui transposisi, walaupun kehadiran pedikel
memungkinkan eksitasi lebih besar dan tidak bergantung pada lokasi donor dan
penerima yang cocok.6
7
8
Prosedur Flap Surgery
9
ketebalan penuh untuk pemeriksaan histologis (misalnya melanoma) dengan
melakukan eksisi bedah formal. 9
Pemeriksaan dan palpasi lesi kulit akan membantu memperkirakan tingkat,
kedalaman dan kedekatannya dengan pembuluh darah besar, saraf atau struktur
penting lainnya. Garis ketegangan kulit langers sebelumnya digunakan sebagai
panduan untuk sayatan, namun hasil kosmetik terbaik biasanya diperoleh dengan
mengikuti RSTL, yang pada wajah cenderung tegak lurus dengan dasar otot yang
mendasarinya. Garis langer dan RSTL sering bertepatan, seperti pada leher. 2
Permukaan kulit harus dibersihkan sebelum operasi dengan kombinasi
antibaketeri, paling sering mengandung chlorhexidine atau povidone iodine. Ini
membantu mengurangi risiko infekksi luka dengan menghilangkan pathogen dan
mengurangi bakteri-bakteri kutaneous. 9
KOMPLIKASI FLAP
10
Rasa sakit biasanya bisa ditangani dengan penghilang rasa sakit non-narkotika
seperti acetaminophen. Asetaminofen dapat diberikan pada saat operasi dan
dilanjutkan selama 24 jam untuk mengurangi risiko ketidaknyamanan pasca operasi.
Hal ini umumnya lebih mudah untuk mendapatkan di depan rasa sakit daripada untuk
mengejar itu. Pasien harus diinstruksikan untuk menghindari obat antiinflamasi
nonsteroid nonprescribed sampai 48 jam pasca operasi untuk mengurangi memar dan
pendarahan akibat disfungsi trombosit. Sementara rasa sakit yang lebih parah
mungkin memerlukan pemberian resep obat penghilang rasa sakit, sebaiknya diteliti
untuk memastikan masalah yang lebih signifikan seperti infeksi atau hematoma tidak
terjadi. 6
11
dan mereka yang berada di bawah tekanan tinggi lebih cenderung mengembangkan
eritema dan telangiektasia yang persisten. Ini bisa diobati secara efektif dengan laser,
seperti laser pewarna berdenyut, KTP, atau lampu berdenyut intens. 6
Beberapa tingkat ketidak nyamanan, nyeri, atau nyeri tekan sering terjadi
setelah operasi kulit apapun, namun tingkat keparahan yang meningkat dapat
mengindikasikan adanya infeksi, hematoma, atau seroma. Hemostasis intraoperatif
teliti dan penggunaan dressing tekanan dapat meminimalkan risiko hematoma dan
seroma. Dalam kebanyakan kasus, dressing tekanan tidak perlu dilepas dalam 24 jam.
12
Dengan aplikasi yang tepat, dressing seringkali bisa tertinggal di tempat selama 1
minggu.9
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Thorne, Charles H., Techniques And Principles In Plastic Surgery. In: Thorne,
Charles H., Bartlett, Scott P. Beasley, Robert W. et., al. Grabb and Smith’s Plastic
Surgery. 6th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;2007; 3-14.
2. Chung, Chi Y, George H. Rudkin. Skin and Soft Tissue Graft. In Greer, Steven E.
Benhaim Prosper Lorenz, H. Peter. Et., al. Handbook of Plastic Surgery: New York :
Mercel Dekker;2006. P 121-4
3. Sheehan, Jessica M., Kingsley, Melanie, Rohrer, Thomas E.. Excisional Surgery And
Reapir, Flapas, And Grafts. In Susan B, Wolff K, Goldsmith La, Katz Si, Et Al:,.
Fitzpatricks’s Dermatology In General Medicine. 8 Th Ed. Volumes 1: New York:
Mc Graw Hill; 2012. P 2921-2949
4. Huang D, Wang Hai-Wen; Reconstruction Of The Soft Tissue Defect Of The
Extremity With The Perforator Flap From Inguinal Region. Chenese Medical Journal;
2009; 122 (23); 2861-2862. Https://Www.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/Pubmed/20092791
5. Ebrahimi, Ali, Ashayeri Mehdi, And Rasouli Hamid Reza. “Comparison Of Local
Flaps And Skin Grafts To Repair Cheek Skin Defects.” Journal Of Cutaneous And
Aesthetic Surgery 8.2 (2015): 92–96. Pmc. Web. 23 Dec. 2017.
Https://Www.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/Pmc/Articles/Pmc4477469/?Report=Printable
6. Hussain, S. Walayat, Motley, Richard J., Wang, Timothy S. Principles Of Skin
Surgery In Griffiths, Christopher. Barker, Jonathan . Bleiker, Tanya. Et,. Al,. Rook’s
Text Book Of Dermatology Ninth Edition. United Kingdom: John Wiley & Sons
Ltd. ; 2016. 20.14.20.22
7. Goldman, D G, Dzubow LM. Facial Flap Surgery. New York: Mc Graw Hill; 2013 ;P
1- 62
8. Cipto, Herman. Surachmiati, Lis. Bedah Kulit. In Menaldi, Sri Linuwih Sw.
Bramono, Kusmarinah. Indriatmi, Wresti. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi 7.
Jakarta. Balai Penerbit Fkui. 2017. 417
9. Ramsey, Michael L. Pedicle/Interpolation Flaps Treatment & Management. New
York: Medscape ; 2016 https://emedicine.medscape.com/article/1128874-
treatment#d14
14