Anda di halaman 1dari 16

National Heroism

Rangkuman ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


National Heroism

Dosen Pengampu : Lerman Sinaga, M. Si.

Disusun oleh :

1. Dewinta Andini Larasati

2. Jessica Gabriella

3. Salma Putri Alliyyah Zafira

4. Sara Danila Tambayong

5. Savira Jasmine Nuraulia

6. Vanessa

Comm 24-6SP

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

INSTITUT KOMUNIKASI DAN BISNIS LSPR

2021
COURSEWORK 2

PENGERTIAN HAM

Menurut Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998, Hak Asasi Manusia adalah hak-hak
dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrat, universal dan abadi sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

SEJARAH HAM

Sejarah mencatat 3 negara yang dianggap sebagai peletak Hak Asasi Manusia yaitu :

1. Inggris

a. Magna Charta (Piagam Agung, 1215)

Suatu dokumen yang mencatat beberapa hak yang diberikan Raja John kepada
beberapa bangsawan bawahannya atas tuntutan mereka.

b. The Great Charter of Liberties (Tahin 1227)

Penetapan yang tercantum dalam Magna Charta, kebebasan bertindak bagi kota-kota
dan kebebasan perdagangan. Ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Edward (1272-
1307). Pada masa pemerintahan Edward III (1327-1377) lahirlah parlemen di Inggris.

c. Bill of Right (Undang-Undang Hak, 1689)

Suatu Undang-Undang yang diterima oleh parlemen Inggrissesudah berhasil dalam


tahun sebelumnya mengadakan perlawanan terhadap Raja James II dalam suatu
revolusi tidak berdarah. Perkembangan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi di Inggris,
tidak dapat dipisahkan dari pemikiran para cendekiawan seperti Thomas Hobbes
(1588-1679), John Locke (1632-1704).
2. Perancis

Pada tanggal 27 Agustus 1789, Perancis Menyusun pemerintahan barun dan


mengumumkan adanya Declaration Des Droits De’i Hommes Et Du Citoyen
(Pernyataan Hak-Hak Manusia dan Warga Negara).

3. Amerika

Bill of Right (Undang-Undang Hak), suatu naskah yang disusun oleh rakyat Amerika
Serikat pada tahun 1789 (sama tahunnya dengan declaration Perancis), dan menjadi
bagian dari Undang-Undang Dasar Amerika pada tahun 1791.

Sejarah HAM

The four freedom yang diciptakan oleh Presiden Amerika Serikat, yaitu Franklin D.
Roosevelt pada tahun 1941:

1. Kebebasan bicara dan menyatakan pendapat (freedom of speech)

2. Kebebasan beragama (freedom of religion)

3. Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear)

4. Kebebasan dari kemelaratan (freedom from want$

PBB membentuk komisi HAM pertama kali pada tahun 1946.

Pada tanggal 10 Desember 1948, PBB menerima keputusan bulat hasil pekerja komisi
yakni pernyataan sedunia tentang HAM (Universal Declaration of Human Right)

48 negara setuju, 1 negara menantang, 8 negara abstain dan 2 negara absen


Amerika Serikat menjadikan HAM sebagai salah satu basis strategi politik luar
negerinya untuk memperkuat posisi HAM sebagai peraturan internasional pada tahun
1970-an.

[11. B] HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Indonesia mencantumkan Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945. Dan yang tercantum
tersebar pada beberapa pasal.

Terdapat Hak Asasi Manusia yang tidak dapat di cantumkan dalam UUD 1945, ada
pula beberapa pendapat yang berbeda dari tokoh-tokoh Indonesia.

A. Yang tdak menyetujui HAM dimasukan dalam UUD 1945 antara lain:

1. Ir Soekarno, dengan alasan HAM berdasarkan Individualisme

2. Dr Soepomo, HAM bersifat Individualisme, sehingga bertentangan

Dengan Negara Kekeluargaan

B. Yang menyetujui HAM dimasukan dalam UUD 1945 antara lain:

1. Mohammad Hatta, dengan alasan untuk menghindari penyalahgunaan

Kekuasaan oleh negara terhadap negara

2. Mohammad Yamin, sebagai perlindungan terhadap kemerdekaan warga


Negara Indonesia

Dalam pembahasan UUD 1945, tidak digunakan istilah HAM, melainkan Hak Warga
Negara.

Hak dalam pembukaan UUD 1945:

1. Hak kebebasan memeluk agama


2. Hak kebebasan dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahk

Martabat manusia

3. Ha katas status Warga Negara Indonesia

4. Ha katas kebebasan menyatakan pendapat

5. Hak hidup sejahtera lahir dan batin

Pasal 27:

Ayat 1: Hak katas kedudukan yang sama di dalam hokum dan pemerintahan

Ayat 2: Ha katas pekerjaan dan kehidupan yang layak

Ayat 3: Hak ikut serta dalam membela negara

Pasal 28 A:

hak untuk hidup, dan mempertahankan hidupnya

Pasal 28 B:

Ayat 1: Hak membentuk keluarga dan memiliki keturunan dengan perkawinan yang
sah

Ayat 2: Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, berkembang, dan Ha katas


perlindungan terhadap diskriminasi dan kekerasan

Pasal 28 C:

Ayat 1: hak mengembangkan diri, berpendidikan, dan memperoleh manfaat dari


IPTEK, seni dan budaya

Ayat 2: hak memajukan diri dalam memperjuangkan hak nya, untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negara nya

Pasal 28 D

Ayat 1 : Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama dalam hukum.
Ayat 2 : Hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja.

Ayat 3 : Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

Ayat 4 : Hak atas status warga negara.

Pasal 28 E

Ayat 1 : Hak bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal.

Pasal 28 F

Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi


dan lingkungan sosialnya.

Pasal 28 G

Ayat 1 : Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda di bawah kekuasaannya, serta hak atas rasa aman.

Pasal 28 H

Ayat 1 : Hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat
lingkungan yang baik dan sehat serta hak atas pelayanan Kesehatan.

Pasal 28 I

Ayat 1 : Identitas budaya dan masyarakat tradisional dihormati selaras dengan


perkembangan zaman dan peradaban.

Pasal 28 J

Ayat 2 : Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan Undang-Undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain.
Pasal 29

Ayat 2 : Hak untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.

Pasal 30

Ayat 1 : Hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara

Pasal 31

Ayat 1 : Hak mendapat pendidikan.

Pasal 34

Ayat 1 : Hak fakir miskin dan anak terlantar untuk dipelihara oleh negara.

LANDASAN HUKUM HAM

Dasar hukum Hak Asasi Manusia dalam perundang-undangan di Indonesia yaitu :

1. UUD 1945

2. TAP MPR NO. XVII/MPR/1998 Tentang Hak Asasi Manusia

3. UU RI No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

4. UU RI No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

Hingga saat ini Indonesia telah meratifikasi 4 dari 6 instrumen pokok HAM
Internasional yaitu :

1. Konvensi penghapusan diskriminasi terhadap perempuan.

2. Konvensi hak anak.

3. Konvensi menentang penyiksaan.

4. Konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial.


Peraturan di Indonesia untuk melindungi hak-hak perempan dan anak-anak dari upaya
trafficking yaitu dengan :

1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.

2. KEPPRES No. 59 Tahun 2002 tentang rencana aksi penghapusan bentuk-


bentuk pekerjaan terburuk anak.

3. KEPPRES No. 87 Tahun 2002 tentang rencana aksi nasional Penghapusan


Eksploitasi Seksual Komersial Anak (PESKA).

4. KEPPRES No. 88 Tahun 2002 tentang aksi nasional Penghapusan Perdagangan


Perempuan dan Anak (P3A).

Dalam hal kelembagaan, pemerintahan Indonesia telah membentuk beberapa komisi


yang berkaitan dengan HAM, yaitu :

1. Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), dibentuk tahun 1993

2. Komisi Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, dibentuk tahun 1998

3. Komisi Perlindungan Anak Indonesia, dibentuk tahun 2003

PELANGGARAN HAM

1965

1. Penculikan dan pembunuhan terhadap tujuh Jenderal Angkatan Darat.

2. Penangkapan, penahanan dan pembantaian massa pendukung dan mereka yang


diduga sebagai pendukung Partai Komunis Indonesia.

1966

1. Penahanan dan pembunuhan tanpa pengadilan terhadap PKI terus berlangsung,


banyak yang tidak terurus secara layak, termasuk mengalami siksaan dan intimidasi di
penjara.

2. Sekolah-sekolah Cina di Indonesia ditutup pada bulan Desember.


1967

Koran-koran berbahasa Cina ditutup oleh pemerintah.

1971

1. Usaha peleburan partai-partai

2. Intimidasi calon pemilu ’71 serta kampanye berat dari golkar

3. Pembangunan taman mini yang telah di sertai penggusurn tanah tanpa ada nya
ganti rugi yang layak

4. Pemerkosaaan sum kuning, penjual jamu di yogyakarta pemuda-pemuda yang masih


mempunyai hubungan darah dengan sultan paku alam.

1972

Kasus sengketa tanah di gunung balak dan lampung

1973

Kerusuhan para anti cina meletus di bandung

1974

1. Penahanan sejumlah mahasiswq dan mahasiswa dan masyarakat akibat demo anti
jepang yang telah meluas di jakarta disertai pembakaran - pembakaran pada peristiwa
malari.

2. Pembredalan koran dan majalah “indonesia raya” pimpinan Mutchar Lubis.

1975

1. Invansi tentara indonesia ke timor-timur

2. Kasus balibo yang terbunuh nya lima wartawan asing secara misterius.
1977

1. Kasus wasdri seorang pengangkat barang di pasar yang membawakan barang milik
hakim perempuan, tetapi ia malah di tahan polisi karena meminta tambahan atas
bayaran.

2. Kasus subversi komando jihad.

1978

1. Pelanggaran pengguanaan karakter huruf cina di setiap barang atau media cetak
indonesia.

2. Pembungkaman gerakan mahasiswa yang menuntut koreksi atas berjalan nya


pemerintahan ada beberapa mahasiswa di tahan antara lain Heri Ahmadi.

3. Pembredelan 7 surat kabar antara lain kompas yang memberitakan peristiwa di atas.

1980

1. Kerusuhan anti cina di solo selama 3 hari.

2. Penekanan terhadap pendatangan petisi 50 dilarang untuk ke luar negeri.

1982

1. Kasus tanah borobudur, objek wisata di jawa tengah memerlukan pembabasan tanah
di sekitarnya, tetapu penduduk tidak dapat ganti rugi yang memadai.

2. Majalah tempo yang di bredel selama dua bulan karena memberitakan insiden
terbunuhnya 7 orang pada peristiwa kampanye pemilu di jakarta.

1983

1. Orang orang sipil bertato yang di duga sebagai penjahat kambuhan di temukan
tertembak secara misterius.

2. Pelanggaran gencatan senjata di tim-tim oleh ABRI.

1984

1. Berlanjutnya pembunuhan misterius di indonesia .


2. Peristiwa pembantaian di tanjuk priuk.

3. Tuduhan subversi terhadap dharsono.

1985

Pengadilan terhadap aktivis islam yang terjadi di berbagai pulau jawa.

Demokrasi

A. Arti Demokrasi
Etimologis: Berdasarkan (Winarno, 2007: 89-90) sebagai sumber, secara
etimologis kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani. Demos artinya
rakyat, sedangkan Cratos/cratein artinya Pemerintahan/kekuasaan, sehingga
demokrasi artinya Pemerintahan rakyat/kekuasaan rakyat.
Terminologis: Abraham Lincoln berpendapat, arti demokrasi ialah
Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat (government of the
people, by the people, and for the people). Pendapat lainnya datang dari M.
Durverger, yakni Pemerintahan dimana golongan yang memerintah dan
yang diperintah adalah sama dan tidak terpisah-pisah (semua orang
memiliki hak yang sama untuk memerintah dan diperintah),
Berdasarkan (Winarno, 2007: 90) sebagai sumber, konsep demokrasi lahir
di Yunani kuno antara abad ke-4 SM sampai abad ke-6 M. Demokrasi yang
dipraktekkan waktu itu adalah demokrasi langsung (direct democracy),
dimana rakyat mengambil keputusan-keputusan politik yang dijalankan
secara langsung oleh seluruh warga negara. Hal ini dimungkinkan karena
pada waktu itu penduduknya terbatas pada sebuah kota (Polis: Athena,
Sparta) yang berpenduduk sekitar 300.000 orang.
Saat ini demokrasi langsung sulit untuk dipraktekkan karena :
- Tidak ada tempat untuk menampung seluruh warga yang jumlahnya
cukup banyak
- Masalah yang dihadapi negara semakin kompleks
Untuk menghindari kesulitan tersebut dan rakyat tetap memegang
kedaulatan tertinggi, dibentuklah badan perwakilan rakyat. Badan inilah
yang menjalankan demokrasi sehingga mulai dikenal demokrasi tidak
langsung atau demokrasi perwakilan.

B. Macam-Macam Demokrasi
Dikarenakan perkembangan zaman dan faktor-faktor penghambat diatas,
maka demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat terbagi menjadi
dua:
- Demokrasi langsung
Paham demokrasi ini mengikut sertakan setiap warga negaranya dalam
permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum dan undang-
undang
- Demokrasi tidak langsung
Paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan (Pemilu
LUBER).
Berdasarkan Maswadi Rauf (1997), prinsip utama demokrasi secara
subtantif ada dua:
1. Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
2. Kedaulatan Rakyat (people’s sovereignty)
C. Demokrasi sebagai Bentuk Pemerintahan
Menurut Plato pembagian bentuk pemerintahan dibedakan menjadi tiga:
- Monarki: Pemerintahan dipegang oleh seseorang sebagai pemimpin
tertinggi untuk kepentingan rakyat Vs Tirani
- Aristokrasi: Pemerintahan dipegang oleh sekelompok orang dan
dijalankan untuk kepentingan rakyat Vs. Oligarki
- Demokrasi: pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan untuk
kepentingan rakyat Vs. Mobokrasi/Okhlokrasi

D. Demokratisasi
Artinya penerapan kaidah atau prinsip demokrasi pada setiap kegiatan
politik kenegaraan. Demokratisasi juga berarti proses menegakkan nilai-
nilai demokrasi sehingga sistem politik demokratis dapat terbentuk secara
bertahap. Nilai-nilai demokrasi adalah nilai yang diperlukan untuk
mengembangkan pemerintahan yang demokratis, antara lain: kebebasan
(berpendapat, berkelompok, berpartisipasi), menghormati, kesetaraan, kerja
sama, persaingan, dan kepercayaan.
Tahapan demokratisasi :
1. Penggantian dari penguasa non-demokratis ke penguasa demokratis
2. Pembentukan lembaga-lembaga dan tertib politik demokrasi
3. Konsolidasi demokrasi
4. Praktik demokrasi sebagai budaya politik bernegara
Ciri-Ciri Demokratisasi :
- Berlangsung secara evolusioner
- Proses perubahan secara persuasif bukan koersif
- Proses yang tidak pernah selesai

E. Demokrasi di Indonesia
Bangsa Indonesia sejak dahulu sesungguhnya telah mempraktikkan
demokrasi meskipun masih sangat sederhana dan bukan pada tingkat
kenegaraan. Hal ini bermula dengan Demokrasi di Desa. Misalnya:
pemilihan kepala desa dan dengan adanya rembug desa
Berdasarkan (Winarno, 2007: 101) sebagai sumber, demokrasi desa
memiliki 5 (lima) unsur, yaitu :
1. Rapat
2. Mufakat
3. Gotong-royong
4. Hak mengadakan protes
5. Hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut
Demokrasi desa tidak bisa dijadikan demokrasi Indonesia modern. Dikutip
dari (Winarno, 2007: 101), Demokrasi Indonesia modern menurut Moh.
Hatta meliputi tiga hal:
- Demokrasi di bidang politik
- Demokrasi di bidang ekonomi
- Demokrasi di bidang sosial.

F. Demokrasi Pancasila
Bersumber pada ideologinya, demokrasi yang berkembang di Indonesia
adalah demokrasi Pancasila.
Demokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas maupun sempit:
Secara luas: demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
didasarkan pada sila-sila Pancasila dalam bidang politik, ekonomi, dan
sosial
Secara sempit: demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
Demokrasi di Indonesia terus berkembang. Pelaksanaan demokrasi di
Indonesia dapat dibagi dalam periode berikut :
1. Pelaksanaan demokrasi masa revolusi tahun 1945-1950
2. Pelaksanaan demokrasi masa orde lama yang terdiri dari :
a. Masa demokrasi liberal tahun 1950-1959
b. Masa demokrasi terpimpin tahun 1959-1966
3. Pelaksanaan demokrasi masa orde baru tahun 1966-1998
4. Pelaksanaan demokrasi masa reformasi tahun 1998 sampai sekarang
Sistem politik demokrasi memiliki landasan:
1. Pembukaan UUD 1945 alinea keempat (berkedaulatan rakyat)
Alinea IV (Keempat) Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahaan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan
beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan
menurut ketentuan UUD)
Bunyi pasal tersebut yakni, “kedaulatan adalah di tangan rakyat dan
dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”
Berdasarkan (Winarno, 2007: 106-107) sebagai sumber, sendi-sendi pokok
sistem politik demokrasi Indonesia:
1. Ide kedaulatan rakyat
2. Negara berdasar atas hukum
3. Bentuk republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem perwakilan
7. Sistem pemerintahan presidensiil
Dikutip dari (Winarno, 2007: 110-111), Sistem Politik Demokrasi di
Indonesia berkaitan dengan dua hal, yaitu:
- Institusi (struktur) demokrasi
- Perilaku (kultur) demokrasi
Gabriel Almond dan Sydney Verba berpendapat bahwa kematangan budaya
politik akan tercapai bila ada keserasian antara struktur dan kultur
demokrasi.
Pendidikan Demokrasi sendiri telah dipraktekkan dan dikembangkan secara
nyata di sekolah-sekolah serta dimasukkan ke dalam Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.

Anda mungkin juga menyukai