Disusun oleh :
2. Jessica Gabriella
6. Vanessa
Comm 24-6SP
2021
COURSEWORK 2
PENGERTIAN HAM
Menurut Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998, Hak Asasi Manusia adalah hak-hak
dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrat, universal dan abadi sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
SEJARAH HAM
Sejarah mencatat 3 negara yang dianggap sebagai peletak Hak Asasi Manusia yaitu :
1. Inggris
Suatu dokumen yang mencatat beberapa hak yang diberikan Raja John kepada
beberapa bangsawan bawahannya atas tuntutan mereka.
Penetapan yang tercantum dalam Magna Charta, kebebasan bertindak bagi kota-kota
dan kebebasan perdagangan. Ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Edward (1272-
1307). Pada masa pemerintahan Edward III (1327-1377) lahirlah parlemen di Inggris.
3. Amerika
Bill of Right (Undang-Undang Hak), suatu naskah yang disusun oleh rakyat Amerika
Serikat pada tahun 1789 (sama tahunnya dengan declaration Perancis), dan menjadi
bagian dari Undang-Undang Dasar Amerika pada tahun 1791.
Sejarah HAM
The four freedom yang diciptakan oleh Presiden Amerika Serikat, yaitu Franklin D.
Roosevelt pada tahun 1941:
Pada tanggal 10 Desember 1948, PBB menerima keputusan bulat hasil pekerja komisi
yakni pernyataan sedunia tentang HAM (Universal Declaration of Human Right)
Indonesia mencantumkan Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945. Dan yang tercantum
tersebar pada beberapa pasal.
Terdapat Hak Asasi Manusia yang tidak dapat di cantumkan dalam UUD 1945, ada
pula beberapa pendapat yang berbeda dari tokoh-tokoh Indonesia.
A. Yang tdak menyetujui HAM dimasukan dalam UUD 1945 antara lain:
Dalam pembahasan UUD 1945, tidak digunakan istilah HAM, melainkan Hak Warga
Negara.
Martabat manusia
Pasal 27:
Ayat 1: Hak katas kedudukan yang sama di dalam hokum dan pemerintahan
Pasal 28 A:
Pasal 28 B:
Ayat 1: Hak membentuk keluarga dan memiliki keturunan dengan perkawinan yang
sah
Pasal 28 C:
Ayat 2: hak memajukan diri dalam memperjuangkan hak nya, untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negara nya
Pasal 28 D
Ayat 1 : Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama dalam hukum.
Ayat 2 : Hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja.
Pasal 28 E
Ayat 1 : Hak bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal.
Pasal 28 F
Pasal 28 G
Ayat 1 : Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda di bawah kekuasaannya, serta hak atas rasa aman.
Pasal 28 H
Ayat 1 : Hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat
lingkungan yang baik dan sehat serta hak atas pelayanan Kesehatan.
Pasal 28 I
Pasal 28 J
Ayat 2 : Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan Undang-Undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain.
Pasal 29
Ayat 2 : Hak untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 30
Ayat 1 : Hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
Pasal 31
Pasal 34
Ayat 1 : Hak fakir miskin dan anak terlantar untuk dipelihara oleh negara.
1. UUD 1945
Hingga saat ini Indonesia telah meratifikasi 4 dari 6 instrumen pokok HAM
Internasional yaitu :
PELANGGARAN HAM
1965
1966
1971
3. Pembangunan taman mini yang telah di sertai penggusurn tanah tanpa ada nya
ganti rugi yang layak
1972
1973
1974
1. Penahanan sejumlah mahasiswq dan mahasiswa dan masyarakat akibat demo anti
jepang yang telah meluas di jakarta disertai pembakaran - pembakaran pada peristiwa
malari.
1975
2. Kasus balibo yang terbunuh nya lima wartawan asing secara misterius.
1977
1. Kasus wasdri seorang pengangkat barang di pasar yang membawakan barang milik
hakim perempuan, tetapi ia malah di tahan polisi karena meminta tambahan atas
bayaran.
1978
1. Pelanggaran pengguanaan karakter huruf cina di setiap barang atau media cetak
indonesia.
3. Pembredelan 7 surat kabar antara lain kompas yang memberitakan peristiwa di atas.
1980
1982
1. Kasus tanah borobudur, objek wisata di jawa tengah memerlukan pembabasan tanah
di sekitarnya, tetapu penduduk tidak dapat ganti rugi yang memadai.
2. Majalah tempo yang di bredel selama dua bulan karena memberitakan insiden
terbunuhnya 7 orang pada peristiwa kampanye pemilu di jakarta.
1983
1. Orang orang sipil bertato yang di duga sebagai penjahat kambuhan di temukan
tertembak secara misterius.
1984
1985
Demokrasi
A. Arti Demokrasi
Etimologis: Berdasarkan (Winarno, 2007: 89-90) sebagai sumber, secara
etimologis kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani. Demos artinya
rakyat, sedangkan Cratos/cratein artinya Pemerintahan/kekuasaan, sehingga
demokrasi artinya Pemerintahan rakyat/kekuasaan rakyat.
Terminologis: Abraham Lincoln berpendapat, arti demokrasi ialah
Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat (government of the
people, by the people, and for the people). Pendapat lainnya datang dari M.
Durverger, yakni Pemerintahan dimana golongan yang memerintah dan
yang diperintah adalah sama dan tidak terpisah-pisah (semua orang
memiliki hak yang sama untuk memerintah dan diperintah),
Berdasarkan (Winarno, 2007: 90) sebagai sumber, konsep demokrasi lahir
di Yunani kuno antara abad ke-4 SM sampai abad ke-6 M. Demokrasi yang
dipraktekkan waktu itu adalah demokrasi langsung (direct democracy),
dimana rakyat mengambil keputusan-keputusan politik yang dijalankan
secara langsung oleh seluruh warga negara. Hal ini dimungkinkan karena
pada waktu itu penduduknya terbatas pada sebuah kota (Polis: Athena,
Sparta) yang berpenduduk sekitar 300.000 orang.
Saat ini demokrasi langsung sulit untuk dipraktekkan karena :
- Tidak ada tempat untuk menampung seluruh warga yang jumlahnya
cukup banyak
- Masalah yang dihadapi negara semakin kompleks
Untuk menghindari kesulitan tersebut dan rakyat tetap memegang
kedaulatan tertinggi, dibentuklah badan perwakilan rakyat. Badan inilah
yang menjalankan demokrasi sehingga mulai dikenal demokrasi tidak
langsung atau demokrasi perwakilan.
B. Macam-Macam Demokrasi
Dikarenakan perkembangan zaman dan faktor-faktor penghambat diatas,
maka demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat terbagi menjadi
dua:
- Demokrasi langsung
Paham demokrasi ini mengikut sertakan setiap warga negaranya dalam
permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum dan undang-
undang
- Demokrasi tidak langsung
Paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan (Pemilu
LUBER).
Berdasarkan Maswadi Rauf (1997), prinsip utama demokrasi secara
subtantif ada dua:
1. Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
2. Kedaulatan Rakyat (people’s sovereignty)
C. Demokrasi sebagai Bentuk Pemerintahan
Menurut Plato pembagian bentuk pemerintahan dibedakan menjadi tiga:
- Monarki: Pemerintahan dipegang oleh seseorang sebagai pemimpin
tertinggi untuk kepentingan rakyat Vs Tirani
- Aristokrasi: Pemerintahan dipegang oleh sekelompok orang dan
dijalankan untuk kepentingan rakyat Vs. Oligarki
- Demokrasi: pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan untuk
kepentingan rakyat Vs. Mobokrasi/Okhlokrasi
D. Demokratisasi
Artinya penerapan kaidah atau prinsip demokrasi pada setiap kegiatan
politik kenegaraan. Demokratisasi juga berarti proses menegakkan nilai-
nilai demokrasi sehingga sistem politik demokratis dapat terbentuk secara
bertahap. Nilai-nilai demokrasi adalah nilai yang diperlukan untuk
mengembangkan pemerintahan yang demokratis, antara lain: kebebasan
(berpendapat, berkelompok, berpartisipasi), menghormati, kesetaraan, kerja
sama, persaingan, dan kepercayaan.
Tahapan demokratisasi :
1. Penggantian dari penguasa non-demokratis ke penguasa demokratis
2. Pembentukan lembaga-lembaga dan tertib politik demokrasi
3. Konsolidasi demokrasi
4. Praktik demokrasi sebagai budaya politik bernegara
Ciri-Ciri Demokratisasi :
- Berlangsung secara evolusioner
- Proses perubahan secara persuasif bukan koersif
- Proses yang tidak pernah selesai
E. Demokrasi di Indonesia
Bangsa Indonesia sejak dahulu sesungguhnya telah mempraktikkan
demokrasi meskipun masih sangat sederhana dan bukan pada tingkat
kenegaraan. Hal ini bermula dengan Demokrasi di Desa. Misalnya:
pemilihan kepala desa dan dengan adanya rembug desa
Berdasarkan (Winarno, 2007: 101) sebagai sumber, demokrasi desa
memiliki 5 (lima) unsur, yaitu :
1. Rapat
2. Mufakat
3. Gotong-royong
4. Hak mengadakan protes
5. Hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut
Demokrasi desa tidak bisa dijadikan demokrasi Indonesia modern. Dikutip
dari (Winarno, 2007: 101), Demokrasi Indonesia modern menurut Moh.
Hatta meliputi tiga hal:
- Demokrasi di bidang politik
- Demokrasi di bidang ekonomi
- Demokrasi di bidang sosial.
F. Demokrasi Pancasila
Bersumber pada ideologinya, demokrasi yang berkembang di Indonesia
adalah demokrasi Pancasila.
Demokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas maupun sempit:
Secara luas: demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
didasarkan pada sila-sila Pancasila dalam bidang politik, ekonomi, dan
sosial
Secara sempit: demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
Demokrasi di Indonesia terus berkembang. Pelaksanaan demokrasi di
Indonesia dapat dibagi dalam periode berikut :
1. Pelaksanaan demokrasi masa revolusi tahun 1945-1950
2. Pelaksanaan demokrasi masa orde lama yang terdiri dari :
a. Masa demokrasi liberal tahun 1950-1959
b. Masa demokrasi terpimpin tahun 1959-1966
3. Pelaksanaan demokrasi masa orde baru tahun 1966-1998
4. Pelaksanaan demokrasi masa reformasi tahun 1998 sampai sekarang
Sistem politik demokrasi memiliki landasan:
1. Pembukaan UUD 1945 alinea keempat (berkedaulatan rakyat)
Alinea IV (Keempat) Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahaan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan
beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan
menurut ketentuan UUD)
Bunyi pasal tersebut yakni, “kedaulatan adalah di tangan rakyat dan
dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”
Berdasarkan (Winarno, 2007: 106-107) sebagai sumber, sendi-sendi pokok
sistem politik demokrasi Indonesia:
1. Ide kedaulatan rakyat
2. Negara berdasar atas hukum
3. Bentuk republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem perwakilan
7. Sistem pemerintahan presidensiil
Dikutip dari (Winarno, 2007: 110-111), Sistem Politik Demokrasi di
Indonesia berkaitan dengan dua hal, yaitu:
- Institusi (struktur) demokrasi
- Perilaku (kultur) demokrasi
Gabriel Almond dan Sydney Verba berpendapat bahwa kematangan budaya
politik akan tercapai bila ada keserasian antara struktur dan kultur
demokrasi.
Pendidikan Demokrasi sendiri telah dipraktekkan dan dikembangkan secara
nyata di sekolah-sekolah serta dimasukkan ke dalam Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.