PDF Askep Bronkopneumonia
PDF Askep Bronkopneumonia
Disusun oleh :
Yuliana
P27906120038
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
BRONKHOPNEUMONIA
A. Konsep Penyakit
1. Pengertian
Bronkopneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang
dapat disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti virus, bakteri,
jamur, benda asing (Andra & Yessie, 2013). Sebuah penelitian oleh Betz
dan Sowden 2002 (dikutip dalam Andra & Yessie, 2013)
bronkopneumonia adalah peradangan akut parenkim paru yang biasanya
berasal dari infeksi. Kesimpulannya bronkopneumonia merupakan jenis
penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius dan terdapat di
daerah bronkus dan sekitar alveoli.
2. Etiologi
disebabkan dari reaksi imunitas dan inflamasi pejamu. Selain itu, toksin
yang dikeluargkan bakteri dapat secara langsung merusak sel-sel sistem
pernapasan bawah, termasuk produksi surfaktan sel alveolar tipe II.
Menurut corwin (2009) dan Price & Wilson (2006) bronkopneumonia
memiliki empat fase atau stadium yaitu hipertermia, hepatisasi merah,
hepatisasi kelabu, dan resolusi.
Stadium satu, hipertermia (4-12 jam pertama) merupakan respon
inflamasi awal pada daerah paru yang terinfeksi yang disebabkan
pelepasan histamine dan prostaglandin serta mengaktifkan komplemen
konsisi ketika alveolus terisi oleh sel darah merah, eksudat, dan fibrin yang
dihasilkan pejamu sebagai bagian dari proses inflamasi. Stadium tiga,
hepatisasi kelabu (3-8 hari) terjadi ketika sel-sel datrah putih membuat
kolonisasi dibagian paru yang terinfeksi. Pada stadium ini endapan fibrin
5. Pemeriksaan penunjang
b. Laboratorium
1) Pada gambaran darah tepi : Leukositosis :15.000-40.000/mm3
2) Urine : warna lebih tua
b. Pemberian oksigen
c. Empiema
e. Atelektasis
f. Emfisema
g. Meningitis
B. Konsep asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Keluhan utama merupakan hal-hal yang dirasakan oleh pasien
sebelum masuk ke rumah sakit. Riwayat Kesehatan Sekarang
d. Pola Kebutuhan
1) Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan, insomnia
Tanda : Letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas.
2) Sirkulasi
Gejala : Riwayat adanya
Tanda : Takikardia, penampilan kemerahan, atau pucat
3) Makanan/cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat
diabetes mellitus
Tanda : Kistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk,
penampilan kakeksia (malnutrisi)
4) Neurosensori
Gejala : Sakit kepala daerah frontal (influenza)
Tanda : Perusakan mental (bingung)
5) Nyeri/kenyamanan
Gejala : Sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk),
imralgia, artralgi
Tanda : Melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit
untuk membatasi gerakan)
6) Pernafasan
2. Diagnosis keperawatan
4. Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Kegiatan
evaluasi ini adalah membandingkan hasil yang telah dicapai setelah
implementasi keperawatan dengan tujuan yang diharapkan dalam
perencanaan. Dalam dokumentasi dikenal 2 cara yaitu secara sumatif dan
formatif. Biasanya evaluasi menggunakan acuan SOAP atau SOAPIER
Adriana, 2015. Studi Kasus Pada An.A Umur 10 Bulan Dengan Masalah
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatam Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi I Cetakan III (Revisi).Jakarta: DPP
PNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatam Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Cetakan II.Jakarta: DPP PN
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatam Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Cetakan II.Jakarta: DPP PNI
Wara Kustini. 2018. Asuhan Keperawatan Bronkhopneumonia pada An.A
Diruang Anggrek RSUD Kota Yogyakarta. Diakses pada tanggal 26 Januari
2021: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2082/
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERNAPASAN: BRONKHOPNEUMONIA
I. BIODATA
Identitas pasien
Initial pasien : Tn.B
Pekerjaan : Pensiunan guru
Usia : 79 tahun
No. RM :
Jenis kelamin : Laki-laki
Tgl pengkajian : 6 Juni 2018
Agama : Islam
Status pernikahan: Belum menikah
Penanggung jawab
Initial : Tn.A
Usia : 41 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Hub dg pasien : Anak
ekstremitas atas bagian kiri dan ekstremitas bawah klien yang kiri mengalami
kelemahan, anak klien mengatakan kaki klien bengkak, selama dirumah sakit
klien banyak tidur, anak klien mengatakan klien batuk sekali- sekali, anak
klien mengatakan klien batuk kering
mengatakan klien pernah jatuh ± 5 bulan yang lalu sejak saat itu pendengaran
klien mulai terganggu dan anak klien mengatakan klien bicara pelo sajak ± 1
bulan sebelum masuk rumah sakit, selama di rumah semua aktivitas klien di
bantu seperti ke kamar mandi di gendong, duduk di bantu dan mandi di
mandikan, selanjutnya klien pernah di rawat di rumah sakit Lubuk Basung
selama ±5 hari karena batuk hilang timbul sejak bulan Mei dan disarankan
minum obat rutin 6 bulan dan anak klien mengatakan ± 10 hari
mengkomsumsi obat, namun tidak ada kemajuan malah memburuk sehingga
keluarga membawa klien ke Rumah Sakit Madina dan dirawat selama ± 11
hari dan kemudian klien dirujuk kerumah sakit Dr. Achmad Mochtar
Gejala (Subjektif)
Sebelum mrs pasien tidur siang dan malam. Lama tidur kurang lebih 8 jam.
Pasien selalu bangun pada subuh. Tidak ada kesulitan tidur. Semua aktivitas
klien di bantu seperti ke kamar mandi di gendong, duduk di bantu dan mandi
di mandikan.
Sesudah mrs pasien tidur pagi, siang, dan malam. Lama tidur kurang lebih 10
jam. Pasien terbangun pada malam hari dan pagi hari. Tidak ada kesulitan
tidur. Semua aktivitas tampak di bantu oleh anaknya.
Tanda (Objektif)
Pasien tampak mengalami kelemahan pada ekstermitas atas dan ekstermitas
bawah bagian kiri. Kekuatan Otot : 555 444.
555 444
konjungtiva anemis, sclera klien tampak berwaran putih, pupil klien tampak
isokor.
V. SIRKULASI
Gejala (Subjektif)
Anak klien mengatakan kaki klien bengkak
Tanda (Objektif)
Denyutan jantung teraba jelas, tidak teraba adanya pembengkakan, ichtus
INTEGRITAS EGO
Gejala (Subjektif)
Pasien mengatakan dirinya seorang laki-laki dan seorang ayah dan
mengatakan ingin cepat pulang. Pasien berusaha untuk sembuh dengan
mematuhi peraturan yang ada di Rumah Sakit seperti minum obat dengan
teratur dan memakan makanan yang di berikan oleh pihak rumah sakit.
Tanda (Obyektif)
Status emosional: pasien tampak tenang.
ELIMINASI
Gejala (Subjektif)
Sebelum mrs pasien BAB 1 x/hari, warna kuning, bau khas, konsitensi lunak.
BAK kurang lebih 4 x/hari, warna kuning, bau khas. Dibantu oleh keluarga.
Sesudah mrs pasien BAB terpasang pampers, warna kuning kecoklatan, bau
khas, konsitensi lembek. BAK pasien terpasang kateter urine, warna
kemerahan, bau khas. Dibantu oleh keluarga.
Tanda (Objektif)
Abdomen klien tampak simetris kiri dan kanan, perut klien tampak datar,
tidak tampak ada lesi, tidak ada pembengkakan pada abdomen, warna kulit
abdomen sama dengan kulit yang lain. Tampak terpasang kateter, urin klien
tampak berwarna kemerahan karna faktor pengeruh obat, jumalah urin klien
100 cc.
MAKANAN/ CAIRAN
Gejala (Subjektif)
Anak pasien mengatakan pasien tidak mau makan (nafsu makan menurun)
dan mual. Selama sakit pasien minum kurang lebih 3 gelas sehari.
Tanda (Objektif)
Porsi diet pasien tampak tidak habis hanya habis 3 sendok makan. BB sehat
50 kg, BB sakit 40 kg. Tinggi badan 158 cm. IMT 16,06 (tidak normal).
Mukosa bibir tampak kering. Bising usus 8 x/mnt. Turgor kulit pasien jelek.
HIGIENE
Gejala (Subjektif)
Aktivitas sehari-hari, mobilitas, makan, hygiene, toileting dibantu oleh
keluarga
Tanda (Objektif)
Gigi pasien tampak ada sisa-sisa makan, lidah pasien tampak kotor, mukosa
bibir tampak kering, kuku tangan pasien tampak kotor, tidak ada bau badan.
NEUROSENSORI
Gejala (Subjektif)
Anak pasien mengatakan pasien pernah jatuh ± 5 bulan yang lalu sejak saat
itu pendengaran pasien mulai terganggu dan anak pasien mengatakan pasien
bicaranya pelo.
Tanda (Objektif)
Status mental baik. Kesadaran compos mentis. Tidak menggunakan
kacamata. Pupil mengecil ketika diberikan reflek cahaya. Pasien bicara tidak
jelas/pelo, pasien tersedak saat minum, lidah klien deviasi ke kiri, fungsi
pendengaran klien mengalami gangguan sehingga menggunakan alat bantu
dengar
NYERI/ KETIDAKNYAMANAN
Gejala (Subjektif)
Tidak ada keluhan
Tanda (Objektif)
Pasien tampak terbaring ditempat tidur.
PERNAPASAN
Gejala (Subjektif)
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit pada penafasan. Pasien tidak
merokok.
Tanda (Objektif)
Dada pasien tampak simetris kiri dan kanan, pernafasan tampak dangkal, RR
16 x/menit (tachypnea), tidak terpasang O2, tidak menggunakan otot bantu
pernafasan, terdengar suara ronchi
KEAMANAN
Gejala (Subjektif)
Anak klien mengatakan klien tidak memiliki alergi terhadap makanan dan
obat-obatan.
Tanda (Objektif)
Suhu tubuh 36,5 ℃C. Integritas kulit turgor kulit klien jelek. Punggung tidak
terdapat lesi ataupun luka dekubitus
INTERAKSI SOSIAL
Gejala (Subjektif)
Status perkawinan sudah menikah. Hidup dengan anaknya. Pasien
berkomunikasi kurang jelas karena pelo.
Tanda (Objektif)
Hubungan dengan keluarga selama di rumah sakit tampak baik, dan klien
dapat bersosisalisasi dengan baik dengan para petugas dirumah sakit.
Pemeriksaan
laboratorium
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin
9.3 gr/dl 10.5 – 12.9 gr/dl Low
Analisa Data
Hipersekresi mucus
DO:
- Diet pasien tampak
habis 3 sendok. Mual
- BB sakit 40 kg bb
sehat 50 kg
- IMT 16,06
- Mukosa bibir kering.
- Turgor kulit jelek.
- Bising usus 8 x/mnt
- Gigi pasien tampak
ada sisa-sisa makan
- lidah pasien tampak
kotor
3. DS: Kuman masuk ke dalam saluran Intoleransi aktivitas
nafas
Anak pasien mengatakan
\
aktivitas pasien selama Proses peradangan
dirumah sakit di bantu
karena ekstremitas atas Kuman berHmbang biak
dan ekstremitas bawah
bagian kiri pasien Kuman sampai ibronkus terjadi
mengalami kelemahan. proses peradangan di bronkus dan
Anak pasien mengatakan alveoli
kaki pasien bengkak.
Dinding alv li meradang
DO:
- konjungtiva anemis Peningkatan ker otot pernapasan
- ekstremitas tampak
oedem Kebutuhan 2 dalam
- RR 26 x/ menit otot meningkat
- pasien tampak
terbaring ditempat SesaJnafas
tidur
- semua aktivitas kele ahan
tampak dibantu oleh
keluarga
- Kekuatan Otot
: 555 444
555 444
Diagnosis Keperawatan
1) (D.0001) Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan.
2) (D.0019) Defisit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan metabolisme.
diharapkan Terapeutik
kemampauan
• Posisikan semi fowler atau fowler
membersihkan sekret • Berikan oksigen, jika
atau obstruksi jalan perlu Edukasi
napas untuk
• Ajarkan teknik batuk efektif
mempertahankan jalan
• Anjurkan asupan cairan 200
napas tetap paten
ml/hari, jika tidak kontraindikasi
meningkat dengan
kriteria hasil:
a. Produksi sputum
cukup menurun
(4)
b. Frekuensi napas
membaik (5)
c. Pola napas
membaik (5)
2 D.0019 L.03030 Status I.03119 Manajemen Nutrisi
Defisit nutrisi
Nutrisi Observasi
b.d peningkatan
Setelah dilakukan • Identifikasi status nutrisi
kebutuhan
tindakan keperawatan • Identifikasi alergi dan intoleransi
metabolisme.
selama 3 x 24 makanan
jam • Identifikasi makanan yang disukai
diharapkan • Monitor asupan makanan
keadekuatan asupan
• Monitor berat
nutrisi untuk
badan Terapeutik
memenuhi kebutuhan
metabolisme membaik • Lakukan oral hygiene sebelum
ditandai dengan makan
kriteria hasil: Edukasi
h. Porsi makanan • Anjurkan posisi duduk, jika
yang dihabiskan mampu
meningkat (5) Kolaborasi
i. Berat badan cukup • Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
membaik (4) menentukan jumlah kalori dan
j. Indeks Masa jenis nutrien yang dibutuhkan
Tubuh (IMT)
cukup membaik
(4)
k. Nafsu makan
membaik (5)
l. Membran mukosa
membaik (5)
3 D.0056 (L.05047) Toleransi (I. 05178) Manajemen Energi
Intoleransi Aktivitas Observasi
aktivitas b.d Setelah dilakukan Identifkasi gangguan fungsi
kelemahan intervensi selama 3 x tubuh yang mengakibatkan
24 jam, maka toleransi kelelahan Monitor kelelahan fisik
aktivitas meningkat, dan emosional
dengan kriteria hasil: Monitor pola dan jam tidur
a. Keluhan lelah Monitor lokasi dan
menurun (5) ketidaknyamanan selama
b. Perasaan lemah melakukan aktivitas
menurun(5) Terapeutik
• Sediakan lingkungan nyaman
dan rendah stimulus (mis.
cahaya,
suara, kunjungan)
• Lakukan rentang gerak
pasif dan/atau aktif
• Berikan aktivitas distraksi
yang menyenangkan
• Fasilitas duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi
• Anjurkan tirah baring
• Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa
Tindakan Keperawatan Respons Tanda
. Keperawatan
tangan
06
1 JuniD.0001
2018 S: Yuliana
• Bersihanpola
Memonitor jalan
napas Anak pasien mengatakan Tn.B masih
napas tidak • Memonitor bunyi batuk tetapi tidak sering. Pasien juga
efektif b.d napas tambahan mengatakan tidak merasa sesak
sekresi yang • Anak pasien mengatakan Tn.B sudah
Memonitor sputum
tertahan minum kurang lebih 3 gelas
• Mengajarkan teknik
batuk efektif
O:
• Menganjurkan asupan
- Pola napas normal
cairan 200 ml/hari
- Pasien tampak batuk tetapi tidak
berdahak.
- Tekanan darah 120/70 mmHg.
- Nadi 87 x/menit.
- RR 16 x/ menit
- Suhu 36,5 ℃C
- Pernafasan tampak dangkal.
- Tampak tidak terpasang O2
- Bunyi nafas Ronchi
Memonitor berat
badan O:
• Melakukan oral - Porsi diet pasien tampak tidak
hygiene sebelum habis, hanya 3 sendok makan
makan - BB 40 kg
• Menganjurkan posisi - IMT 16,06
duduk, jika mampu - Gigi tampak bersih
• Berkolaborasi dengan - Lidah tampak bersih
ahli gizi untuk - Membran mukosa tampak sedikit
menentukan jumlah kering
kalori dan jenis - Pasien tampak bisa duduk dengan
nutrien yang dibantu oleh keluarga
dibutuhkan
A: Masalah defisit nutrisi teratasi
sebagian
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien: An. A
Keperawatan Tangan
08/06/1 D.0001 S:Yuliana
8 Bersihan jalan Anak pasien mengatakan Tn.B sudah tidak sesak lagi dan kadang batuk
napas tidak
efektif sekresi
b.d yang
tertahan
O:
- Pasien tampak batuk dan dapat
mengeluarkan dahak sedikit berwarna
bening
Tekanan darah 90/60 mmHg.
Nadi 88 x/menit.
RR 16 x/ menit
Suhu 37 ℃C
Pola napas normal
Bunyi nafas Ronchi
Produksi sputum sedang (3)
Frekuensi napas membaik (5)
Pola napas membaik (5)
P:Intervensimanajemenjalannapas
dialnjutkan sebagian
peningkatan
kebutuhan metabolisme.O:
Porsi- diet pasien tampak habis
BB 40- kg
IMT-16,06
Gigi tampak bersih Lidah tampak bersih
-
Pasien tampak duduk dengan dibantu oleh anaknya
Porsi- makanan yang dihabiskan cukup meningkat (4)
Berat- badan sedang (3)
Indeks Masa Tubuh (IMT) sedang (3) Nafsu makan membaik (5)
Membran mukosa cukup membaik (4)
-
-
-
-
O:
Kaki pasien tampak oedem
Semua aktivitas pasien tampak dibantu.
Pasien tampak banyak tidur
Pasien tampak dapat menggerakan jari- jari tangan dan kaki
Keluhan lelah sedang (3)
Perasaan lemah sedang (3)