DISUSUN OLEH:
LAILATUL MUFARRAHA
142012020029
KATA PENGANTAR
Adapun tujuan khusus Penyusun menulis makalah ini yaitu sebagai nilai
pihak-pihak yang telah membantu. Kami menyadari Makalah ini jauh dari
pembuatan Makalah ini. Kritik dan saran serta permohonan maaf bila ada
kesalahan dalam pembuatan Makalah ini. Tetapi Kami sudah melakukan yang
terbaik.
Lailatul Mufarraha
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 4
BAB V................................................................................................................... 22
PENUTUP ............................................................................................................ 22
2
BAB I
PENDAHULUAN
kantung ketuban dan kebocoran dari cairan ketuban awal minimal 1 jam
Leonard, 2000)
amnio inin sebelum proses persalinan dimulai baik pada kehamilan cukup
khususnya jika hal ini terjadi di awal kehamilan, karena, setelah ruptur,
perlindungan terhadap janin hilang, dan infeksi uterus dan janin dapat terjadi.
1
Persalian prematur dapat terjadi setelah ruptur membran, meyebabkan
mencakup peningkatan tekanan pada tali pusat (tali pusat memanjang dan
keluar dari lubang uterus masuk ke dalam vagina), biasanya jika ruptur terjadi
pada saat kepala janin masih terlalu kecil untuk ukuran serviks. Janin tersebut
pulmoner.
pada pembukaan <4 cm (fase laten). Hal ini dapat terjadi pada akhir
KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD
kurang bulan, dan mempunyai kontribusi yang besar pada angka kematian
2
d. Bagaimana Anatomi Fisologi KPD?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD
Kejadian KPD berkisar 5-10% dari semua kelahiran, dan KPD preterm
merokok, dan perdarahan selama kehamilan. Beberapa faktor risiko dari KPD
1. Infeksi genitalia
2. Gemeli
3. Hidramnion
4. Kehamilan preterm
4
5. Disproporsi sefalopelvik
10. Trauma
11. Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23
minggu
Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina.
Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan
tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna
darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai
kelahiran. Tetapi bila Anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di
Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah
ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering dan terjadi Inspekulo yaitu tampak air
ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan ketuban sudah kering.
5
2.4 Anatomi Fisiologi
Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan adalah 1000 – 1500 cc
Ciri-ciri kimiawi :
Air ketuban berwarna putih kekeruhan, berbau khas amis, dan berasa
manis, reaksinya agak alkalis atau netral, berat jenis 1,008. Komposisinya
terdiri atas 98 % air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel
bernapas. Bila persalinan berjalan lama atau ada gawat janin atau pada letak
sungsang akan kita jumpai warna ketuban keruh kehijau-hijauan, karena telah
6
6. Meratakan tekanan intra – uterin dan membersihkan jalan lahir bila
ketuban pecah.
4. Pada periksa dalam sepaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah bersih.
5. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada
6. Takikardi pada ibu hamil muncul kemudian, ketika ibu mulai demam.
7
2.5 Patofisiologi
➢ Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan
vaskularisasi.
➢ Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan
➢ Pemeriksaan penunjang
➢ Amniosentesis
➢ Komplikasi
➢ Infeksi
➢ Partus preterm
8
Patofisiologi Ketuban Pecah Dini
Infeksi inflamasi
Kolagenase jaringan
Penjelasan patofisiologi:
Pada kondisi yang normal kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion,
jaringan kolagen dikontrol oleh system aktifitas dan inhibisi interleukin -1 (iL-1)
9
dan prostaglandin, tetapi karena ada infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan
tipis, lemah dan mudah pecah spontan sehingga terjadi ketuban pecah dini.
(Maria, 2009 : 2)
2.6 Penatalaksanaan
sebagai berikut :
sehat
10
mendadak mungkin dilakukan dengan pertimbangan untuk menyelamatkan
➢ Waktu terminasi pada hamil aterm dapat dianjurkan selang waktu 6 jam
11
BAB III
3.1 Pengkajian
1. Identitas ibu
2. Riwayat penyakit
komplikasi
➢ Kelainan pada otot serviks atau genital seperti panjang serviks yang
pendek.
c. Riwayat kesehatan keluarga : ada tidaknya keluhan ibu yang lain yang
12
3.2 Pemeriksaan fisik
hipersekresi mukosa
- Mulut : gigi karies/tidak, mukosa mulut kering, dan warna mukosa gigi.
b. Dada
Thorak
vesikuler
c. Abdomen
13
- Palpasi : TFU, kontraksi ada/tidak, posisi, kandung kemih penuh/tidak.
d. Genitalia
4. Pemeriksaan Diagnostik
janin.
14
3.3 Diagnosa Keperawatan
penyakit.
sendiri/janin.
15
3.4 Intervensi Keperawatan
terjadi
No Intervensi Rasional
menandakan kemajuan.
sesuai indikasi.
16
indikasi. rupture, insiden korioamnionitis
melalui TTV.
- Tekankan pentingnya mencuci
- Mengurangi perkembangan
tangan yang baik dan benar.
mikroorganisme
17
2. Gangguan kerusakan pertukaran gas pada janin berhubungan dengan proses penyakit.
Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan pertukaran gas pada janin
kembali normal.
Kriteria hasil:
a. klien menunjukkan DJJ dan variabilitas denyut per denyut dalam batas normal.
No Intervensi Rasional
1 - Pantau DJJ setiap 15-30 menit. - Takikardi atau bradikardi janin adalah
- Perhatikan dan catat warna serta - Pada presentasi vertex, hipoksia yang
18
kontraksi. Pantau aktivitas uterus kemungkinan penyebab janin rentan
situasi tersebut.
Kolaborasi
perbaikan
berkurang
No Intervensi Rasional
19
1 - Tinjau proses penyakit dan - Memberikan pengetahuan dasar
No Intervensi Rasional
20
1 - Bantu pasien dalam - Agar kebutuhan sehari – hari
tenang
3.5Evaluasi Keperawatan
3. Cemas hilang
kesehatan
21
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
karena dapat membuat kuman masuk melalui jalan lahir , untuk mencegahnya
diharapkan para calon ibu jangan melakukan aktifitas yang berat dan lebih
informasi melalui pendidikan kesehatan kepada para ibu hamil agar dapat
menjaga kehamilan baik dari dalam maupun luar diri agar tidak terjadi
22
Daftar Pustaka
Pillitteri, Adele. 2002. Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. EGC:
Jakarta
Meoandre.blogspot.com/2013/08/asuhan-keperawatan-pada-ketuban-pecah.html
Mikimikiku.wordpress.com/2013/09/23/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-
ketuban-pecah-dini-kpd/
23