Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

(Persalinan Normal Hingga Nifas)

Dosen Pengampu: Ns.Lilis Sundari,S.kep

DISUSUN OLEH:

ANDI AWAL FATURRAHMAN. M

142012020005

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN & BISNIS ST. FATIMAH MAMUJU

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

Sholawat serta salam tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW. Nabi akhir zaman yang

menjadi suri tauladan sepanjang hayat.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada kepada Ibu Ns.Lilis Sundari,S.kep selaku

dosen “Keperawatan Maternitas I” yang telah memberikan tugas ini. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua, keluarga, dan teman-teman yang yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu atas do’a dan motivasinya.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tentunya tidak terlepas dari segala

kekurangan.

Mamuju, 20 Januari 2022

Penyusun

Andi Awal Faturrahman M.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ............................................................................................................. 2

C. Tujuan ............................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................................................................................... 4

A. Definisi ............................................................................................................................. 4

B. Tahap Persalinan ............................................................................................................... 6

C. Asuhan Persalinan ............................................................................................................ 11

D.Tanda-Tanda Persalinan .................................................................................................... 11

BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................................... 13

BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................................... 14

A. Gambaran kasus .............................................................................................................. 22

B. Pengkajian ....................................................................................................................... 27

C. Diagnosa keperawatan .................................................................................................... 31

D. Intervensi......................................................................................................................... 38

E. Implementasi & evaluasi................................................................................................. 41

BAB V PENUTUP..................................................................................................................... 42

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 42

B. Saran ................................................................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 43

iii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam

kehidupan wanita. Proses persalinan memiliki arti yang berbeda disetiap wanita,

dengan belum adanya pengalaman akan memunculkan kecemasan dan ketakutan

yang berlebih selama proses persalinan. Keadaan ini sering terjadi pada wanita

yang pertama kali melahirkan (Wijaya dkk, 2014).

Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir

atau melalui jalan lain, dengan bantuan ataupun tanpa bantuan (kekuatan sendiri)

(Sulistyowati & Nugraheny, 2013). Proses persalinan dipengaruhi lima faktor

berupa passage (jalan lahir), passanger (janin dan plasenta), power (kekuatan

kontraksi), psikologi, dan posisi. Persalinan dapat berjalan dengan normal apabila

kelima faktor terpenuhi dengan baik.

Pada persalinan terjadi perubahan fisik mulai dari Ibu merasa sakit

pinggang dan perut, tidak nyaman, lesu, tidak bisa tidur enak, dan sering

mendapat kesulitab bernapas, serta perubaha psikis. Pada ibu yang pertama kali

menjalani proses persalinan akan takut, cemas, khawatir yang berakibat pada

peningkatan nyeri selama proses persalinan dan dapat menganggu jalan persalinan

menjadi tidak lancar (Wijaya dkk, 2014).

1
Walaupun persalinan yang dilakukan dikatakan normal, bukan berarti ibu

yang akan melahirkan mampu dengan mudah beradaptasi dengan kondisi

perubahan saat hamil dan akan melahirkan. Tentunya dibutuhkan juga Asuhan

Keperawatan dalam membantu proses persalinan normal, oleh karena itu penulis

menyusun makala ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Proses Persalinan

Normal (Intranatal Care) pada Ny. B (Nulipara) di Klinik Bidan Ernita

Pekanbaru”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum pada makalah ini adalah untuk mengetahui

Asuhan Keperawatan Proses Persalinan Normal (Intranatal Care) pada Ny. B

(Nulipara) di Klinik Bidan Ernita Pekanbaru.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui konsep persalinan normal

b. Untuk mengetahui pengkajian pada Ny. B

c. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada Ny.B

d. Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada Ny.B

e. Untuk mengetahui implementasi dan evaluasi keperawatan pada Ny.B

C. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Tempat Praktik

Sebagai bahan informasi dan masukan tentang proses pemberian Asuhan

Keperawatan Persalian Normal.

2
2. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah literatur di perpustakaan sehingga berguna sebagai

media informasi mengenai proses pemberian Asuhan Keperawatan

Persalian Normal.

3. Bagi Penulis Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan

referensi untuk membuat makalah lainnya terkait tentang proses pemberian

Asuhan Keperawatan Persalian Normal.

3
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

➢ Konsep Persalinan Normal

A. Definisi Persalinan

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan

cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala

yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun

janin (sarwono, 2002)

Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup

dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan presentasi belakang kepala

tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan

bayi, dan pada umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam

(Prawirohardjo, 1997)

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi

pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu

maupun pada janin (Saifuddin, 2006)

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari

uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan

cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan di

mulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada

4
serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara

lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan

serviks (JNPK-KR, 2007)

Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus

yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan

kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah. (Rohani, 2011)

➢ Bentuk persalinan berdasarkan teknik :

1. Persalinan spontan, yaitu persalinan berlangsung dengan kekuatan

ibu sendiri dan melalui jalan lahir.

2. Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan

ekstraksi forceps, ekstraksi vakum dan sectio sesaria

3. Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang diperlukan untuk

persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian rangsang.

(Rukiyah; Ai yeyeh; dkk, 2009)

➢ Persalinan berdasarkan umur kehamilan :

1. Abortus adalah terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat

hidup (viable), berat janin di bawah 1.000 gram atau usia kehamilan

di bawah 28 minggu.

2. Partus prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada umur

kehamilan 28-36 minggu. Janin dapat hidup, tetapi prematur; berat

janin antara 1.000-2.500 gram.

5
3. Partus matures/aterm (cukup bulan) adalah partus pada umur

kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan di atas 2.500

gram.

4. Partus postmaturus (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2

minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut

postmatur.

5. Partus presipitatus adalah partus yang berlangsung cepat, mungkin

di kamar mandi, di atas kenderaan, dan sebagainya.

6. Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk

memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya Cephalo pelvic

Disproportion (CPD). (Rohani; dkk, 2011)

B. Tahap Persalinan

Persalinan dibagi menjadi 4 tahap. Pada kala I serviks membuka dari 0

sampai 10 cm. Kala I dinamakan juga kala pembukaan. Kala II disebut juga

dengan kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan mengedan,

janin di dorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut juga kala uri,

plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari

lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian. Dalam kala tersebut diobservasi

apakah terjadi perdarahan post partum. (Rohani; dkk, 2011)

a. Kala I (Kala Pembukaan)

Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena

serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh

6
darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena pergeseran-pergeseran, ketika

serviks mendatar dan membuka.

Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan

pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan

kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.

1. Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai

sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan

secara bertahap sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8

jam.

2. Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam

dan dibagi dalam 3 subfase.

a. Periode akselerasi : berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi

4 cm.

b. Periode dilatasi maksimal : berlangsung selama 2 jam,

pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.

c. Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam 2 jam

pembukaan jadi 10 cm atau lengkap.

Pada fase aktif persalinan, frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya

meningkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih dalam

waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih) dan terjadi

penurunan bagian terbawah janin. Berdasarkan kurve Friedman, diperhitungkan

pembukaan pada primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/ jam.

7
Mekanisme membukanya serviks berbeda antara primigravida dan

multigravida. Pada primigravida, ostium uteri internum akanmembuka lebih dulu,

sehingga serviks akan mendatar dan menipis, kemudian ostium internum sudah

sedikit terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan

pendataran serviks terjadi dalam waktu yang sama.

b. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)

Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap

(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipara berlangsung

selama 2 jam dan pada multipara 1 jam. Tanda dan gejala kala II:

1. His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit.

2. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.

3. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum dan/atau

vagina.

4. Perineum terlihat menonjol.

5. Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka.

6. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.

➢ Diagnosis kala II ditegakkan atas dasar pemeriksaan dalam yang menunjukkan :

1. Pembukaan serviks telah lengkap.

2. Terlihat bagian kepala bayi pada introitus vagina.

c. Kala III (Kala Pengeluaran Plasenta)

8
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan

lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30

menit setelah bayi lahir.

➢ Perubahan psikologis kala III

1. Ibu ingin melihat, menyentuh, dan memeluk bayinya.

2. Merasa gembira, lega, dan bangga akan dirinya; juga merasa sangat

lelah.

3. Memusatkan diri dan kerap bertanya apakah vagina perlu dijahit.

4. Menaruh perhatian terhadap plasenta

d. Kala IV (Kala Pengawasan)

Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah proses

tersebut. Observasi yang harus dilakukan pada kala IV :

1. Tingkat kesadaran.

2. Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi,dan pernapasan.

3. Kontraksi uterus.

4. Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal jika

jumlahnya tidak melebihi 400 samapai 500 cc.

➢ Asuhan dan pemantauan pada kala IV

1. Lakukan rangsangan taktil (seperti pemijatan) pada uterus, untuk

merangsang uterus berkontraksi.

2. Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan secara melintang

antara pusat dan fundus uteri.

3. Perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan.

9
4. Periksa perineum dari perdarahan aktif (misalnya apakah ada laserasi atau

episiotomi).

5. Evaluasi kondisi ibu secara umum.

6. Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama kala IV persalinan di

halaman belakang partograf segera setelah asuhan diberikan atau setelah

penilaian dilakukan.

10
Pathway Persalinan Normal

11
C. Asuhan Persalinan

Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang memadai selama

persalinan, dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman

dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi. Kebijakan pelayanan

asuhan persalinan :

1. Semua persalinan harus dihindari dan dipantau oleh petugas kesehatan terlatih.

2. Rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk

menangani kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal harus tersedia 24 jam.

3. Obat-obatan esensial, bahan, dan perlengkapan harus tersedia bagi seluruh

petugas terlatih.

D. Tanda-tanda Persalinan

➢ Tanda dan gejala inpartu

1. Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur.

2. Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak karena

robekan kecil pada serviks. Sumbatan mukus yang berasal dari sekresi

servikal dari proliferasi kelenjar mukosa servikal pada awal kehamilan,

berperan sebagai barier protektif dan menutup servikal selama kehamilan.

Bloody show adalah pengeluaran dari mukus.

3.Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pemecahan membran yang

normal terjadi pada kala I persalinan. Hal ini terjadi pada 12% wanita, dan

lebih dari 80% wanita akan memulai persalinan secara spontan dalam 24 jam.

4. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

12
➢ Berikut ini adalah perbedaan penipisan dan dilatasi serviks antara nulipara

dan multipara.

a. Nulipara

Biasanya sebelum persalinan, serviks menipis sekitar 50-60% dan

pembukaan sampai 1 cm; dan dengan dimulainya persalinan, biasanya ibu

nulipara mengalami penipisan serviks 50-100%, kemudian terjadi

pembukaan.

b. Multipara

Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal persalinan,

tetapi hanya membuka 1-2 cm. Biasanya pada multipara serviks akan

membuka, kemudian diteruskan dengan penipisan.

5. Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi

minimal 2 kali dalam 10 menit)

13
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Gambaran Kasus

Seorang wanita berinisial Ny.B berusia 22 tahun didampingi suami dan ibunya

sedang berada di Klinik Bidan Ernita untuk melahirkan anak pertama sejak 21

Oktober 2018 karena merasa sudah mulai mules dan diperkirakan memang lahir

sekitar minggu ini. Pada pukul 20.00 di tanggal 22 Oktober 2018 saat dilakukan

VT sudah menunjukkan Pembukaan Serviks 6 cm, air ketuban utuh dan

penyusupan 0, Kepala bayi turun 3 cm, DJJ 140 x/menit, Kontraksi 3 x/10 menit

selama 20-40 detik, TD 120/80 mmHg, dengan Suhu 36,8oC.

Klien merasa cemas serta meminta untuk dilakukan persalinan SC, mengeluh

nyeri saat mengedan, rasa nyeri hebat (skala 9).Kontraksi 3 x/10 menit selama

>40 detik setelah sebelumnya diberikan RL drip Ketorolac serta di ajarkan Ny. B

melakukan teknik tarik napas dalam pada pukul 22.00, Klien juga diberi motovasi

dan penjelasan untuk tetap melaksanakan persalinan normal. Ketuban pecah

dengan cairan jernih dan penyusupan 0 pada pukul 22.30.

Pembukaan lengkap berlangsung pada pukul 23.00 dan posisi turunnya kepala

0, Klien berusaha mengedan, namun tetap ragu-ragu, mengeluh nyeri hebat.

Perineum kaku, kemudian dilakukan episiotomi medialateral. Bayi lahir pada

23.30, perempuan dengan BB 3,5 kg, Panjang 50 cm, anus berlubang, nilai

APGAR 10.

14
Plasenta keluar pada pukul 23.45 degan kondisi utuh. Kemudian dilakukan

hecting pada area post episiotomi dan perawatan luka. Observasi Kala IV

dilakukan setelah plasenta keluar dan tidak ada yang tersisa. Pada pukul 02.30

klien ingin BAK dan dilakukan pemasangan kateter dengan pengeluaran urin 200

cc.

B. Pengkajian

➢ Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2019

a. Data Umum

Data Umum Klien

• Nama Klien : Ny. B

• Umur : 22 tahun

• Suku/Bangsa : Batak/WNI

• Agama : Kristen Protestan

• Pendidikan Terakhir : SMA

• Pekerjaan : Pegawai Swasta

• Status Perkawinan : Pernikahan Pertama

• Alamat : Jl. H. Guru Sulaiman

• Diagnosa Medis : G1 P0 A0 (INC Kala II- IV)

• No. RM : 353

• Tanggal masuk RS : 21 Oktober 2018

15
➢ Penanggung Jawab Pasien : Suami

• Nama Suami : Tn. H

• Umur : 23 tahun

• Suku/ Bangsa : Batak/ WNI

• Agama : Kristen Protestan

• Pendidikan : SMA

• Pekerjaan : Pegawai Swasta

b. Data Umum Kesehatan


• TB/ BB : 150 cm/ 60 kg

• BB Sebelum Hamil : 46 kg

• Masalah kesehatan khusus : tidak ada

• Obat-obatan : tidak ada

• Alergi : tidak ada

• Diet Khusus : tidak ada

• Alat Bantu yang digunakan : tidak ada

• Frekuensi BAK : 10 x/hari

• Frekuensi BAB : 1 x/hari

• Kebiasaan waktu tidur : tidak ada

• Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada riwayat penyakit keturunan

c. Data Umum Obsetrik

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

a) Kehamilan sekarang direncanakan : (✓) Ya ( )Tidak

b) Status Obsetrik : G1 P0 A0 (Nulipara)

16
c) Usia Gestasi : 39 Minggu

d) HPHT : 13 Januari 2018

e) Taksiran Partus : 20 Oktober 2018

f) Mengikuti Kelas Prenatal : (✓) Ya (Puskesmas hari Rabu)

g) Jumlah Kunjungan ANC : 6 kali

h) Masalah kehamilan sekarang:

i) Rencana KB : (✓) Tidak

j) Pelajaran yang diinginkan saat ini:

(✓) Manfaat ASI dan cara menyusui yang benar

k) Yang membantu setelah bayi lahir:

(✓) Suami (✓)Orang Tua

2) Riwayat Persalinan Dahulu : belum pernah melahirkan

3) Riwayat Obsetrik dan Ginekologi

a) Menarche : 13 tahun

b) Menstruasi : teratur (lama ± 5 hari)

c) Menderita Tumor/Kista/Penyakit Kandungan: Tidak ada

4) Riwayat Kontrasepsi : belum pernah

d. Riwayat Persalinan Sekarang

1) Mulainya persalinan (kontraksi) : 21/10/2019 (20.00 WIB)

2) Keadaan Kontraksi : 3 x/10 menit selama 20-40 detik

3) Denyut Jantung Janin : 140 x/menit, kuat.

4) Pemeriksaan Fisik

17
Kenaikan BB selama hamil : 18 kg

➢ TTV

Nadi : 80 x/menit

RR : 18 x/mnit

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Suhu : 36,8 oC

a) Kepala dan Leher : Normal, Pembesaran KGB(-) JVP normal.

b) Jantung : S1/S2

c) Paru : Vesikuler

d) Payudara : Simetris, Puting susu menonjol

e) Abdomen : TFU 29 cm, DJJ 140x/menit, Linea Alba (+), Striae (+).

Bising Usus (+).

f) Kontraksi : 3 x/10 menit selama 20-40 detik

g) Ektremitas : Utuh, tidak ada edema

h) Reflek : Reflek Patela (+)

5) Pemeriksaan dalam

Jam Periksa Oleh Hasil

20.00 WIB Bidan Ketuban: Utuh, Penyusupan: 0, Pembukaan

Serviks : 6cm, Turunnya kepala : 3cm

23.00 WIB Bidan

Ketubah: Jernih (Pecah), Penyusupan: 0,

Pembukaan Serviks: 10cm, Turunnya

18
kepala: 0

6) Laboratorium : tidak ada

e. Data Psikososial

1) Penghasilan Keluarga : Rp 3.500.000/bulan

2) Perasaan terhadap kehamilan sekarang : Senang dapat anak pertama

3) Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : senang dapat anak pertama,

namun juga khawatir dengan istri yang akan melahirkan

4) Respon Sibling : tidak ada (anak pertama)

1. Laporan Persalinan

a. Pengkajian Awal

1) Tanggal : 22 Oktober 2019

2) TTV

• Nadi : 80 x/menit

• RR : 18 x/mnit

• Tekanan Darah : 120/80 mmHg

• Suhu : 36,8 oC

3) Pemeriksaan Palpasi Abdomen:

4) Hasil VT :

• Ketuban : Utuh

• Penyusupan :0

• Pembukaan Serviks : 6cm

19
• Turunnya kepala : 3cm

5) Ketuban : Utuh

6) Interpretasi kepala : di bawah masuk PAP

7) Klisma : Tidak dilakukan

7) Keluhan His :

Klien takut mengedan dan meminta untuk di SC saja, Mulainya persalinan

(kontraksi) : 21/10/2019 (20.00 WIB),

Keadaan Kontraksi : 3 x/10 menit selama 20-40 detik, tidak terlalu kuat.

8) Denyut Jantung Janin : 140 x/menit, kuat.

b. Kala Persalinan

1) Kala I

a) Mulai persalinan tanggal : 21 Oktober 2018

b) Tanda dan Gejala : Nyeri Abdomen, terasa kontraksi

c) TTV:

• Nadi : 80 x/menit

• RR : 18 x/mnit

• Tekanan Darah : 120/80 mmHg

• Suhu : 36,8 oC

d) Lama Kala 1 : 10 jam

e) Keadaan Psikososial : cemas dan ingin SC saja sebab nyeri

f) Tindakan : Relaksasi napas dalam dan menjelaskan untungnya

persalinan normal dibanding SC

20
g) Observasi Kemajuan Persalinan

Jam Kontraksi DJJ Ket

20.00 3 x/10mnt 140 Pembukaan 6 cm

20.30 3 x/10mnt 145

21.00 3 x/10mnt 150

21.30 3 x/10mnt 150

22.00 3 x/10mnt 150

22.30 3 x/10mnt 145

23.00 5 x/10mnt 150 Pembukaan

Lengkap

2) Kala II

a) Dimulai tanggal : 22 Oktober 2018

b) TTV:

• Nadi : 90 x/menit

• RR : 20 x/mnit

• Tekanan Darah : 120/80 mmHg

• Suhu : 36,6 oC

c) Lama Kala II : 30 menit

d) Tanda dan Gejala : Vulva dan sfingter ani tampak membuka, Perineum

menonjol, perasaan meneran semakin kuat, peningkatan pengeluaran lendir

dan darah.

e) Upaya meneran : ibu meneran tidak bertahan lama

21
f) Penyulit : Nyeri

g) Cara mengatasi : Teknik relaksasi napas dalam

h) Psikososial : takut jika bayi tidak bisa lahir normal

i) Keadaan Khusus : Perineum kaku

j) Tindakan : Episiotomi Medialateral

3) Kala III

- Mulai jam : 23.45

- Tanda dan gejala : tali pusat memanjang

- TFU : 2 jari diatas Umbilikus

- Kontraksi uterus : baik

- Plasenta keluar : jam 23.55

- Cara lahir : Spontan

- Karakteristik Plasenta

Ukuran: Diameter 20cm, Tebal 2 cm

• Kotiledon : 20 buah

• Selaput : Utuh

• Insersi tali pusat : sentral

• Panjang : 50 cm

• Jumlah pembuuh : 1 arteri, 2 vena

- Perdarahan : 150 cc

- Psikososial : Cemas sudah berkurang

- Kebutuhan Khusus : Laserasi Post episiotomi derajat 1

22
- Tindakan : Peregangan Tali Pusat Terkendali Masase Fundus Uteri Hecting

- Pengobatan : Okstosin 1 U/m Lidocain

4) Kala IV

a) Mulai jam : 23.55

b) Keadaan Umum : baik

c) TTV :

• Nadi : 85 x/menit

• RR : 20 x/mnit

• Tekanan Darah : 120/80 mmHg

• Suhu : 36,6 oC

d) TFU : 2 jari diatas Umbilikus

e) Kontraksi Uterus : Baik

f) Perineum : Episiotomi

g) Bonding Ibu dan Bayi : baik

h) Tindakan : IMD, pemasangan DC

i) Pengobatan:

Vitonal F 1x1 Sesudah makan

Vitonal A 2x1 Sesudah makan

Mefenamic Acid3x1 Sesudah makan

Amoxcilin 3x1 Sesudah makan

23
5) Catatan Kelahiran

a) Jam Bayi Lahir : 23.30

b) Jenis Kelamin : Perempuan

c) APGAR : menit 1: 10 menit 5: 10

d) Kepala : Normal

e) Anus : Berlubang

f) Perawatan tali pusat : Menggunakan betanine

g) Perawatan mata : dikeringkan dengan Kasa

h) Bonding Ibu dan Bayi : baik

i) TTV: DJJ 150x/menit, RR 40 x/menit

j) Pengobatan : -

24
C. Diagnosa Keperawatan

Data Etiologi Masalah

Data Subjektif: Kontraksi Uterus ↑ Nyeri Akut bd.

• Klien mengeluh merasakan nyeri pada ↓ Kontraksi uterus

bagian bawah abdomen saat mengedan, Pelebaran Vulva & saat melahirkan.

nyeri bertambah saat mengedan. Penonjolan Perineum

Data Objektif: ↓

• Kontraksi uterus 3 x/10 menit selama Tekanan otot sekitar ↑

20-40 detik ↓

• Vulva dan sfingter ani tampak Merangsang saraf nyeri

membuka, Perineum menonjol, ↓

perasaan meneran semakin kuat, Nyeri

peningkatan pengeluaran lendir dan

darah.

• Skala Nyeri 9 (Nyeri Hebat)

• Tampak meringis dan memegang

bagian abdomen

• TTV : Nadi 90 x/menit, RR 20 x/mnit,

Tekanan Darah 120/80 mmHg, Suhu

36,6 oC

Data Subjektif: Pengalaman Pertama, tidak Ansietas bd.

• Klien mengatakan hamil ini adalah kuat mengedan, Stressor

25
pengalaman pertama ↓ pengalaman

• Klien mengatakan takut dengan Takut ibu/bayi atau ibu dan pertama

berlangsungnya persalinan normal bayi tak selamat melahirkan

karena tak kuat rasanya untuk ↓

mengedan, meminta untuk di SC saja, Krisis Situassional

namun tidak cukup biaya untuk ↓

melakukan SC. Ansietas

• Klien khawatir jika terjadi yang tidak-

tidak pada bayinya. `

Data Objektif:

• Wajah tampak gelisah dan tegang

• Produksi keringat meningkat

• Nadi : 90 x/menit

• RR : 20 x/menit

Data Subjektif: Perineum kaku Kerusakan

• Klien mengatakan saat persalinan ↓ Integritas Jaringan

dilakukan pelebaran jalan lahir di robek Episiotomi bd. Post

dekat bagian kelaminnya untuk Medialateral episiotomi

membuka jalan lahir. ↓ medialateral

Data Objektif: Laserasi Perineum

• Terdapat luka insisi post episiotomi ↓

medialateral Kerusakan Jaringan

26
• Nyeri Akut pada area perenium

• Luka tampak kemerahan

Data Subjektif: Proses persalinan, Risiko penurunan

• Klien mengatakan saat persalinan episiotomi curah jantung bd.

dilakukan penyayatan di bagian ↓ Trauma proses

kelaminnya untuk membuka jalan lahir. persalinan

Data Objektif: Kehilangan darah

• Klien kehilangan ± 300 cc cairan dan ↓

darah saat intranatal Risiko penurunan perfusi

• Terdapat luka laserasi di perineum jaringan perifer

Prioritas Diagnosa:

1. Nyeri Akut bd. Kontraksi uterus saat melahirkan.

2. Ansietas bd. Stressor pengalaman pertama melahirkan

3. Kerusakan Integritas Jaringan bd. Post episiotomi medialateral

4. Hambatan eliminasi urin bd. Postpartum

27
D. Intervensi

1. Diagnosa: Nyeri Akut bd. Kontraksi uterus saat melahirkan.

Outcome Intervensi

• Tingkat Nyeri • Manajemen Nyeri

• Kontrol Nyeri Aktivitas:

Kriteria Hasil: O: Observasi dan monitor Nyeri

- Skala Nyeri berkurang Secara Komperhensif (Lokasi,

- Ekspresi Wajah tidak meringis Karakeristik, Kualitas, durasi,

- Kontraksi Uterus maksimal frekuensi, skala, pencetus) serta

- TTV Normal TTV

- Mampu mengontrol nyeri N: Bimbing dan motivasi klien

- Melaporkan Nyeri berkurang melakukan teknik non farmakologis

(tarik napas dalam)

E: Berikan informasi tentang nyeri

dari kondisi saat ini dan teknik

manajemen nyeri non farmakologis

(tarik napas dalam)

C:Kolaborasi pemberian obat

analgetik (RL drip Ketorolac)

2. Diagnosa: Ansietas bd. Stressor pengalaman pertama melahirkan

Outcome Intervensi

• Tingkat Kecemasan • Pengurangan Kecemasan

28
• Kontrol Kecemasan Diri • Teknik Menenangkan

Kriteria Hasil: • Terapi Relaksasi

- Ekspresi wajah tenang Aktivitas:

- Tidak gelisah O:

- Dapat mengambil keputusan - Identifikasi pemicu kecemasan

- TTV Normal - Identifikasi harapan klien

- Mampu mengatasi kecemasan - Identifikasi dan monitor

perubahan kecemasan klien dan

TTV

- Pertimabangkan kemampuan

klien dalam mengambil

keputusan

N:

- Pertahankan sikap tenang dan

hati-hati

- Pertahankan kontak mata

- Gunakan pendekatan yang

tenang dan meyakinkan

- Bicara dengan Lembut

- Dorong keluarga untuk

mendampingi klien

- Bimbing Klien melakukan

teknik relaksasi napas dalam

29
E: Jelaskan semua prosedur

termasuk sensasi yang

dirasakan/hal lain yang mungkin

dialami saat prosedur

C:Kolaborasi pemberian obat untuk

mengatasi cemas, jika ansietas

berat.

3. Diagnosa: Kerusakan Integritas Jaringan bd. Post episiotomi medialateral

Outcome Intervensi

• Penyembuhan Luka Primer dan Sekunder • Menjahit Luka

Kriteria Hasil: • Perawatan Luka

- Tidak ada tanda-tanda infeksi Aktivitas:

- TTV Normal O:

- Luka menunjukkan terjadinya proses - Indentifikasi Bentuk dan Ukuran

penyembuhan Laserasi

- Perfusi jaringan normal - Identifikasi alergi anastesi,

- Tidak terdapat jaringan nekrosis plaster dah/atau betadine.

- Jaringan pada bekas laserasi tidak terbuka - Identifikasi dan observasi ada

tidaknya tanda-tanda infeksi

- Pastikan tidak ada perdarahan

aktif

N:

- Lakukan pembersihan luka

30
- Lakukan jahitan pada luka post

episiotomi

- Lakukan pembalutan luka

- Jika terdapat perdarahan aktif,

hentikan perdarahan.

E:Jelaskan tentang pentingnya

jadwal kontrol dan perawatan luka

C: Kolaborasi pemberian antibiotik

4. Diagnosa: Hambatan eliminasi urin bd. Postpartum

Outcome Intervensi

• Eliminasi urin • Kateterisasi urin

Kriteria Hasil: O: Observasi dan monitor jumlah

- Bebas dari ISK urin, warna urin, nyeri pada saluran

- Tidak nyeri saat BAK kemih, ada tidaknya retensi urin,

- Tidak ada retensi urin ada tidaknya tanda-gejala ISK.

- Kondisi urin normal (bau, jumlah, warna) N: Lakukan Pemasangan dan

Perawatan Kateter

E: Jelaskan tentang pentingnya

mencatat/mengingat jumlah dan

warna pada urin secara berkala,

serta melapor bila terasa nyeri pada

salurah kemih.

C: Rujuk klien jika ada tahanan

31
saat pemasangan kateter

E. Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa: Nyeri Akut bd. Kontraksi uterus saat melahirkan.

Implementasi Evaluasi

• Melakukan observasi dan monitoring Nyeri 22/10/2018 (22.00 WIB)

Secara Komperhensif (Lokasi, Karakeristik, S:

Kualitas, durasi, frekuensi, skala, pencetus) - Klien mengatakan nyeri mulai sedikit

selama proses persalinan serta TTV berkurang, namun masih terasa.

• Membimbing dan memotivasi klien melakukan - Klien mengatakan mulai mengerti

teknik non farmakologis (tarik napas dalam) tentang penjelasan perawat untuk

• Memberikan informasi tentang nyeri dari mengatasi nyeri menggunakan

kondisi saat ini dan teknik manajemen nyeri non relaksasi napas dalam.

farmakologis (tarik napas dalam) - Klien mengatakan sudah bisa

• Kolaborasi pemberian obat analgetik (RL drip melakukan teknik relaksasi napas

Ketorolac) dalam

O:

- Klien beberapa kali tampak masih

meringis

- Klien tampak berupaya mencoba

melakukan relaksasi napas dalam

- Skala nyeri dari 9 ke 7

32
- Kontraksi uterus 3x/10 menit selama

>40 detik

- TTV : Nadi 90 x/menit, napas 20

x/menit, TD: 120/80, suhu 36,6oC

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan Intervensi sebelumnya

22/10/2018 (23.30 WIB)

S:

- Klien mengatakan nyeri kembali

meningkat saat bayi akan keluar

- Klien mengatakan sudah mengerti

tentang penjelasan perawat untuk

mengatasi nyeri menggunakan

relaksasi napas dalam.

- Klien mengatakan sudah bisa

melakukan teknik relaksasi napas

dalam

O:

- Klien tampak sudah bisa sendiri

melakukan relaksasi napas dalam

- Klien tampak lebih meringis

- Vulva dan sfingter ani tampak

33
membuka, Perineum menonjol,

perasaan meneran semakin kuat,

peningkatan pengeluaran lendir dan

darah.

- Klien tampak berupaya mencoba

melakukan relaksasi napas dalam

sambil meneran

- Skala nyeri dari 7 ke 8

- Kontraksi uterus 5 x/10 menit selama >

40 detik

- TTV : Nadi 90 x/menit, napas 18

x/menit, TD: 120/80, suhu 36,8oC

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan Intervensi sebelumnya

23/10/2018 ( 01.15 WIB)

S:

- Klien mengatakan nyeri berkurang,

tapi sudah lega karna bayi dan plasenta

sudah lahir.

- Klien mengatakan mulai paham

tentang penjelasan perawat untuk

mengatasi nyeri menggunakan

34
relaksasi napas dalam.

- Klien mengatakan sudah bisa

melakukan teknik relaksasi napas

dalam

- Klien mengatakan saat bayi akan lahir

dilakukan robekan sedikit untuk

membuka jalan lahir dan telah dijahit

dan mulai terasa nyeri di daerah

tersebut.

O:

- Ekspresi meringis hanya sesekali

- Skala nyeri dari 8 ke 6

- TTV : Nadi 85 x/menit, napas 18

x/menit, TD: 120/80, suhu 36,6oC

A: Masalah belum teratasi, namun etiologi

perganti dengan post episiotomi.

P: Lanjutkan Intervensi sebelumnya, RL

dan Keto dihabiskan namun tidak terapi

lanjut

Diagnosa: Ansietas bd. Stressor pengalaman pertama melahirkan

Implementasi Evaluasi

• Mengidentifikasi pemicu kecemasan 22/10/2018 (22.05 WIB)

35
• Mengidentifikasi harapan klien S:

• Mengidentifikasi dan monitor perubahan - Klien mengatakan bersedia untuk

kecemasan klien dan TTV dilakukan persalinan normal

• Mertimabangkan kemampuan klien dalam - Klien mengerti dengan prosedur dan

mengambil keputusan hal-hal yang akan terjadi saat

• Mempertahankan sikap tenang dan hati-hati, persalinan normal.

serta kontak mata - Klien mengatakan tidak cemas lagi

• Menggunakan pendekatan yang tenang dan dengan kondisi persalinan saat ini

meyakinkan, serta bicara dengan Lembut O:

• Mendorong keluarga untuk mendampingi klien - Klien mulai memahami kondisi saat

ini
• membimbing Klien melakukan teknik relaksasi
- Ekspresi wajah lebih tenang
napas dalam
- Tidak gelisah
• Menjelaskan semua prosedur termasuk sensasi
- TTV : Nadi 90 x/menit, napas 20
yang dirasakan/hal lain yang mungkin dialami
x/menit, TD: 120/80, suhu 36,6oC
saat prosedur
A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

Diagnosa: Kerusakan Integritas Jaringan bd. Post episiotomi medialateral

Implementasi Evaluasi

- Mengindentifikasi Bentuk dan Ukuran 23/10/2018 ( 01.15 WIB)

Laserasi S:

- Mengientifikasi alergi anastesi, plaster - Klien mengatakan saat bayi akan lahir

dah/atau betadine. dilakukan robekan sedikit untuk

36
- Mengidentifikasi dan observasi ada tidaknya membuka jalan lahir dan telah dijahit

tanda-tanda infeksi dan mulai terasa nyeri di daerah

- Memastikan tidak ada perdarahan aktif tersebut.

- melakukan pembersihan luka O:

- melaakukan jahitan pada luka post episiotomi - Luka pada bagian perineum (+)

- melakukan pembalutan luka - Luka belum sembuh

- Jelaskan tentang pentingnya jadwal kontrol - Perdarahan aktif (-)

dan perawatan luka - Kemerahan (+)

- Kolaborasi pemberian antibiotik - Tidak ada tanda-tanda infeksi, jaringan

nekrosis

- Luka telah di hecting dan tertutup/luka

sudah dibalut)

- TTV : Nadi 85 x/menit, napas 18

x/menit, TD: 120/80, suhu 36,6oC

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan observasi dan perawatan

luka

Diagnosa: Hambatan eliminasi urin bd. Postpartum

Implementasi Evaluasi

- Mengobservasi dan monitor jumlah urin, 23/10/2018 ( 01.30 WIB)

warna urin, nyeri pada saluran kemih, ada S:

tidaknya retensi urin, ada tidaknya tanda-gejala - Klien mengatakan sudah lega, tidak

37
ISK. ada terasa nyeri.

- Melakukan Pemasangan dan Perawatan O:

Kateter - Haluaran urin 200 cc, warna kuning

- menjelaskan tentang pentingnya - Tidak ada tanda-tanda infeksi.

mencatat/mengingat jumlah dan warna pada - Distensi Vesika urinari berkurang

urin secara berkala, serta melapor bila terasa A: Masalah teratasi

nyeri pada salurah kemih. P: Intervensi di hentikan, kateter belum

dilepaskan selama observasi.

BAB IV

PEMBAHASAN

➢ Interpretasi dan Diskusi

Adapun diagnosa yang telah di tegakkan adalah Nyeri Akut bd.

Kontraksi uterus saat melahirkan, Ansietas bd. Stressor pengalaman pertama

38
melahirkan, Kerusakan Integritas Jaringan bd. Post episiotomi medialateral, dan

Hambatan eliminasi urin bd. Postpartum. Hal ini juga sesuai dengan Reeder

(2011) yang berpendapat bahwah kemungkinan diagnosa yang muncul saat

persalinan normal di masing-masing Kala:

a. Kala I:

- Perubaha perfusi jaringan: plasenta

- Defisit volume cairan

- Perubahan membran mukosa oral

- Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

- Rasa nyaman: nyeri

- Gangguan Pola tidur

- Defisit pengetahuan

- Koping tidak efektif

- Ansietas

b. Kala II

- Ketidakefektifan koping individu

- Gangguan rasa nyaman: Nyeri

- Ketakutan berhubungan dengan lingkungan baru

- Kerusakan

c. Kala III dan IV

- Gangguan rasa nyaman: Nyeri

- Gangguan Pola tidur

39
- Gangguan Eliminasi Urin

- Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

- Perubahan peran menjadi orang tua

- Duka cita

- Risiko infeksi

- Risiko defisit volume cairan

Selain itu, untuk intervensi keperawatan yang telah di implementasikan

dirasa cukup efektif dilakukan terutama pada intervensi utama(Nyeri Akut),

Menurut Rosanty (2015) dalam penelitiannya berjudul “Efektivitas Relaksasi

Napas Dalam Terhadap Tingkat Nyeri Kontraksi Uterus Kala I Aktif Pada

Persalinan Normal” di dapatkan hasil bahwa Relaksasi napas dalam lebih efektif

mengatasi tingkat nyeri yang disebabkan oleh kontraksi uterus.

Hambatan dalam Pengelolaan Kasus

Hambatan dalam pengelolaan kasus ini adalah pada penilaian patograf, karna

keterbatasan pengetahuan dari mahasiswa mengenai pengisian lengkap patograf.

Pada pengelolaan patograf, kelompok baru mulai mencatat perkembangan

persalinan pada pembukaan serviks 6 (22/10/20018), sedangkan klien sudah di

Klinik sejak tanggal 21 Oktober 2018.

40
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang hidup dari dalam uterus

dan keluar melalui vagina secara spontan pada kehamilan cukup bulan (38-42

minggu) tanpa bantuan alat dan tidak terjadi komplikasi pada ibu ataupun janin

41
dengan presentasi bawah kepala dan berlangsung kurang dari 24 jam dimulai dari

Kala I (Pembukaan), Kala II( Pengeluaran janin), Kala III (pengeluaran plasenta), dan

kala IV (pengawasan). Pada persalinan normal, ibu akan mengalami adaptasi

fisiologis dan psikologis yang membutuhkan perawatan dalam persalinan tersebut.

Pengkajian dilakukan mulai dari Kala I- IV meliputi Data Umum Klien dan

Suaminya, Data Umum Kesehatan, Data Umum Obsetrik, Riwayat persalinan saat ini,

Laporan Persalinan serta catatan kelahiran. Dan dari pengkajian di dapatkan 4

diagnosa keperawatan yang menjadi prioritas saat persalinan, yaitu Nyeri Akut bd.

Kontraksi uterus saat melahirkan, Ansietas bd. Stressor pengalaman pertama

melahirkan, Kerusakan Integritas Jaringan bd. Post episiotomi medialateral, dan

Hambatan eliminasi urin bd. Postpartum. Kemudian dibuatlah intervensi untuk

mengatasi masalah yang ada berdasarkan Nursing Outcome Classification dan

Nursing Intervention Classification, lalu di implementasikan pada klien.

Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan bahwa belum semua diagnosa keperawatan

yang telah ditegakkan teratasi karena perlu waktu yang lebih lama untuk mengatasi

nyeri akut (dengan etiologi post episiotomi) dan kerusakan integritas jaringan.

B. Saran

Saran untuk makalah selanjutnya adalah meningkatkan pemahaman

tentang penulisan patograf, sebaiknya pengelolaan kasus dilanjutkan dengan

Home Visite, sehingga intervensi yang telah direncanakan dapat dilakukan lebih

lama. Selain itu juga bisa melakukan penyuluhan kesehatan tentang perawatan

42
pada Ibu dan Bayi, sehingga meningkatkan kemandirian klien dalam mengatasi

masalah keperawatan yang sedang ia hadapi

DAFTAR PUSTAKA

Rosanty, Anita dan St. Nurhayani. 2015. Efektivitas Relaksasi Napas Dalam

Terhadap Tingkat Nyeri Kontraksi Uterus Kala I Aktif Pada Persalinan Normal.

Kendari: Poltekes Kendari.

43
Reeder, Sharon J. 2011. Keperawatan Maternitas: Kesehatan wanita, bayi, &

Keluarga. Jakarta: EGC

44

Anda mungkin juga menyukai