Anda di halaman 1dari 25

KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN

OLEH:
KELOMPOK 2

SRI SUSANTI (218240049)


NUR FADHILAH B. GANI (218240075)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah yang Maha Esa, karena
berkat kemurahan-Nya tugas makalah ini dapat penulis selesaikan dengan
semaksimal mungkin. Dalam makalah ini membahas tentang
“KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN”. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan, yang diberikan oleh dosen
Sukmawati Tamsim, S.Gz., M.Kes.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
adanya kekurangan baik dari segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, penulis menerima segala saran dan kritik dari dosen maupun pembaca agar
kedepannya penulis bisa menyusun makalah yang lebih baik dari sebelumnya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada dosen karena telah
memberikan serta membimbing penulis dalam tugas ini dan penulis berharap
semoga makalah ini dapat diterima dengan baik.

Parepare, 14 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Pengertian Karakteristik.................................................................................3

B. Pengertian Wirausahawan..............................................................................3

C. Ciri-ciri Wirausahawan..................................................................................4

D. Karakteristik Kewirausahawan......................................................................7

E. Etika Wirausaha...........................................................................................14

F. Mengenal Karakter Wirausahawan..............................................................17

BAB III PENUTUP.............................................................................................20

A. Kesimpulan...................................................................................................20

B. Saran.............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian (Muharam, 2019).
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umumnya.Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
unggul (Muharam, 2019).
Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada
saat berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada
waktu menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi
bisnis.Untuk itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang kita
harus mengetahui karakteristiknya. Karena tanpa kita perhatikan karakternya
bisa-bisa kita akan rugi sendiri apabila menjalin hubung-an bisnis dengan
orang yang berkarakter tidak baik. Seorang wirausaha harus memiliki potensi
dan motivasi untuk maju dalam segala situasi dan kondisi, serta mampu
mengatasi masalah yang timbul tanpa mengharapkan bantuan dari pihak lain
(Rorin, Insana, & Mayndarto, 2017).
Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini menjelaskan tentang
Karakteristik Wirausahawan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Karakteristik?
2. Apakah yang dimaksud dengan Wirausahawan ?
3. Apa saja Ciri-ciri Wirausahawan?
4. Apa saja Karakteristik Wirausahawan?
5. Apa saja Etika dalam Wirausaha?
6. Bagaimana Mengenal Karakter Wirausahawan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Karakteristik
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Wirausahawan
3. Untuk mengetahui Ciri-ciri Wirausahawan
4. Untuk mengetahui Karakteristik Wirausahawan
5. Untuk mengetahui Etika dalam Wirausaha
6. Untuk Mengenal Karakter Wirausahawan

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik
Akar kata karakter dari kata latin kharakter, kharassein, dan kharak,
yang maknanya tools for making, to engrave, dan pointed stake. Kata karakter
mulai banyak digunakan kembali dalam bahasa prancis caractere pada abad
ke-14 dan kemudian masuk dalam bahasa inggris menjadi charakter, sebelum
akhirnya menjadi bahasa indonesia karakter. Karakteristik manusia dalam
biologi adalah watak dan sifat-sifat manusia yang mendasar. Ini termasuk
ciri-ciri fisik, tindakan manusia dsb (Rorin et al., 2017).
Dalam kamus poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat,
watak, sifat kejiwaan, akhlak budi pekerti yang membedakan seseorang dari
pada yang lain. Definisi karakteristik adalah fitur pembeda dari seseorang
atau sesuatu (Rorin et al., 2017).
Karakteristik didefinisikan sebagai kualitas atau sifat. Contoh dari
karakteristik adalah kecerdasan. Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri
yang khas dari seseorang atau sesuatu. Dalam ilmu biologi karakteristik
seringkali dikaitkan dengan anatomi dan ciri khas dari hewan lainnya.
Misalnya karakteristik capung adalah mempunyai sayap yang tipis.
Karakteristik amoeba adalah dapat membelah diri dsb. Karakteristik adalah
sesuatu yang khas atau mencolok dari seseorang ataupun sesuatu benda atau
hal (Rorin et al., 2017).

B. Pengertian Wirausahawan
Entrepreneur berasal dari bahasa prancis “entrepreneur”, yang secara
harfiah mempunyai arti perantara. Dalam bahasa indonesia, dikenal istilah
wirausaha yang merupakan gabungan dari kata wira (gagah berani, perkasa)
dan kata usaha. Dengan demikian wirausaha berarti seorang yang mampu
memulai dan atau menjalankan usaha secara gagah berani (Indarto & Santoso,
2020).
Dalam kamus umum bahasa indonesia entrepreneur diartikan sebagai
orang yang pandai atau berkat mengenali produk baru, menentukan cara

3
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan
serta mengatur permodalan operasinya. Secara sederhana arti wirausahawan
(entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil
risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa
takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha
dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam
pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan
peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan (Indarto & Santoso,
2020).
Menurut John J. Kao berkewirausahaan adalah usaha untuk
menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen
pengambilan risiko yang tepat, melalui keterampilan komunikasi dan
manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan bahan-bahan baku atau
sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya
terlaksana dengan baik. Sedangkan menurut David E. Rye wirausahawan
adalah seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru (Rorin
et al., 2017).
Seseorang yang memiliki jiwa wirausahawan yang tinggi selalu sadar
dan mempunyai kemampuan yang mendalam untuk melihat segala fenomena
yang ada disekitarnya, merenung dan semangat untuk mewujudkan setiap
perenungan batinnya dalam bentuk nyata dan relistis (Muharam, 2019).

C. Ciri-ciri Wirausahawan
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat
kedepan. Melihat kedepan dengan berfikir penuh perhitungan mencari pilihan
dari berbagai alternatif masalah dan pemecahnnya. Untuk menjadi
wirausahawan seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Percaya Diri

Orang yang percaya diri adalah orang yang sudah matang jasmani
dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan

4
sudah mencapai tingkat maturity (kedewasaan). Percaya diri merupakan
suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaan.
Dalam praktik, sikap kepercayaan ini merupakan keyakinan untuk
memulai, melakukan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri memiliki nilai keyakianan,
optimisme, individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang yang
memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan. Kepercayaan di atas baik
langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi sikap mental seseorang
seperti kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, semangat
berkarya dan sebaginya banyak dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri
seseorang yang berbaur dengan pengetahuan, keterampilan serta
kewaspadaanya (Anggreyni & Santy, Raeni, 2018).
2) Inisiatif

Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu.


Untuk memulai sesuatu diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta
karsa yang besar. Sekali sukses, maka sukses berikutnya akan menyusul,
sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang. Dalam
kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku
inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun dan pengembanganya diperoleh dengan cara disiplin diri,
berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat (Muharam, 2019).
3) Motivasi Prestasi

Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam diri


seorang wirausaha, karena dapat membentuk mental pada diri mereka
untuk selalu lebih unggul dan mengerjakan segala sesuatu melebihi
standar yang ada. Motivasi berprestasi, pertama diartikan sebagai perilaku
yang timbul karena melihat standar keunggulan dan dengan demikian
dapat dinilai dari segi keberhasilan dan kegagalan. Kondisi kedua adalah

5
individu sedikit banyak harus bertangggung jawab atas hasilnya. Ketiga,
terdapat suatu tingkat tantangan dan timbul perasaan tidak pasti. Konsep-
konsep motivasi berprestasi juga sangat menitik beratkan pada kerja
dinamika batiniah. Seseorang yang memiliki motivasi prestasi maka
dalam menjalankan usahanya ia akan berorioentasi pada hasil dan
wawasan ke depan (Indarto & Santoso, 2020).
4) Kepemimpinan
Seorang wirausahawan yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloran dan teladan. Ia selalu ingin tampil beda dan
lebih menonjol. Kepemimpinan ialah kualitas tingkah laku seseorang
yang mempengaruhi tingkah orang lain atau kelompok orang, sehingga
mereka bergerak kearah tercapianya tujuan bersama. Seorang
wirausahawan yang menghendaki kerjasama dengan orag lain hendaknya
memiliki keterampilan kepemimpinan.
Kepemimpinan termasuk faktor kunci bagi seorang wirausahawan.
Dengan keunggulan dibidang ini, maka seorang wirausahawan akan
sangat memperhatikan orientasi pada sasaran, hubungan kerja atau
personal dan efektifitas. Pemimpin yang berorientasi pada ketiga faktor di
atas, senantiasa tampil hangat, medorong pengembangan karir stafnya,
disenangi bawahan, dan selalu ingat pada sasaran yang hendak dicapai
(Senjoyo, 2018).
5) Berani mengambilan Risiko

Setiap usaha, baik usaha baru maupun usaha yang telah lama akan
selalu berhadapan dengan risiko. Risiko selalu ada tanpa dapat diketahui
secara pasti. Seorang wirausahawan harus belajar dari hal-hal yang pernah
terjadi sebelumnya. Berbagai kejadian yang merugikan sebagai dampak
dari timbulnya risiko telah memberikan pelajaran yang sangat berharga
kepadanya.
Seorang wirausaha yang berani menaggung risiko adalah orang
yang selalu ingin menjadi pemenang dan memenagkan dengan cara yang
baik. Keberanian menanggung risiko bergantung pada daya tarik setiap

6
alternatif, siap untuk mengalami kerugian dan kemungkinan relatif untuk
sukses atau gagal. Pemilihan untuk pengambilan risiko ditentukan oleh
keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan untuk menilai
risiko (Senjoyo, 2018).

D. Karakteristik Kewirausahawan
Karakteristik adalah sifat atau tingkah laku dari seseorang. Oleh sebab
itu karakteristik wirausaha dapat diartikan sebagai sifat atau tingkah laku
yang khas dari seorang wirausahawan yang membedakannya dari orang lain
(Anggreyni & Santy, Raeni, 2018).
Di bawah ini terdapat beberapa karakter yang dimilki oleh seorang
wirausahawan. Karakter tersebut antara lain:
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda Motif berprestasi
ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang
terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah
kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow
(1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan,
sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik
(physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs),
kebutuhan harga diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri
(self-actualiazation needs).
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan
untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan
sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul
pada dirinya

7
b) Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat
keberhasilan dan kegagalan.
c) Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
d) Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
e) Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-
fifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha
merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang
paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat
rendah.
Motivasi (Motivation) berasal dari bahasa latin "movere" yang
berarti to move atau menggerakkan, sedangkan Suriasumantri berpendapat,
motivasi merupakan dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Motif
dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan
berperilaku tertentu untuk mencapai tujuan. Motif menghasilkan
mobilisasi energi (semangat) dan menguatkan perilaku seseorang. Secara
umum motif sama dengan drive. Beck (1990: 19), berdasarkan pendekatan
regulatoris, menyatakan "drive” sama seperti sebuah kendaraan yang
mempunyai suatu mekanisme untuk membawa dan mengarahkan perilaku
seseorang.
Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada dua
indikator dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan usaha.
Namun, bila dibandingkan dengan atribusi intrinsik dari Wainer, ada tiga
indikator motivasi berprestasi tinggi yaitu: kemampuan, usaha, dan
suasana hati (kesehatan) (Anggreyni & Santy, Raeni, 2018).
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap
masa dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang
yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif
dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa
depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya.

8
Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta
berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin
dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari
peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh
ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya
yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari
suatu peluang (Rorin et al., 2017).
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk
berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir
sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya
kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau
berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer
dalam buku yang ditulis (Nastiti, 2011) dengan judul buku
“Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan
bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu
yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu
kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada
(generating something from nothing). Dari definisi diatas, kreativitas
mengandung pengertian, yaitu:
a) Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada
b) Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara
baru.
c) Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih
baik.
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi

Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah


sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam proses
belajar untuk berwirausaha. Perilaku inovatif menurut Wess & Farr adalah
semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan,
memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal ‘baru’, yang bermanfaat

9
dalam berbagai level organisasi. Inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan dan
peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (Muharam,
2019).
Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke
bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang
wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan); kedua,
hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life (imbalan atau hasil bagi
kehidupan yang memukau). Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas
tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk
mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau
sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya
sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam "intuisi" yang mendorong
manusia normal untuk bekerja dan berusaha. "Intuisi" ini berkaitan dengan
salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif. Kedua
Karena manusia merupakan satu-satunya mahluk ciptaan Tuhan yang,
antara lain, dianugerahi daya imajinasi kreatif, maka ia dapat
menggunakannya untuk berpikir. Pikiran itu dapat diarahkan ke masa lalu,
masa kini, dan masa depan (Indarto & Santoso, 2020).
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung
Jawab.
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya
dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha
yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut seorang
wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan
menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya, ia
tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko,
bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada
dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang
digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan

10
kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang
wirausaha untuk komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.
Salah satu sumber bala yang menimbulkan bencana nasional akhir-
akhir ini adalah karena tidak dimilikinya etos kerja yang memadai bagi
bangsa kita. Belajar dari negara lain, Jerman dan Jepang yang luluh lantak
di PD II. Tetapi kini, lima puluh tahun kemudian, mereka menjadi bangsa
termaju di Eropa dan Asia. Mengapa? Karena etos kerja mereka tidak ikut
hancur.Yang hancur hanya gedung-gedung, jalan, dan infrastruktur fisik
(Rorin et al., 2017).
6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk
menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different)
melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang
dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus
mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan
pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya,
dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus
bergantung pada orang lain.
Seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang
baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada
disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan
baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen
(Anggreyni & Santy, Raeni, 2018).
7. Berani Menghadapi Risiko
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah
entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah
seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan
hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang
matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah

11
diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko
yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen
yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang
sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif,
dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah
satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita
S. Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah
orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara
yang baik”.
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang
lebih menantang untuk lebih mencapai kesuksesan atau kegagalan dari
pada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang
menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Keberanian untuk
menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan
risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar
diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara
realistis. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak
ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin
berhasil. Pilihan terhadap risiko ini sangat tergantung pada:
a) Daya tarik setiap alternatif
b) Kesediaan untuk rugi
c) Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Untuk bisa memilih, sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha
untuk mengambil risiko antara lain:
a) Keyakinan pada diri sendiri
b) Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang
dan kemungkinan memperoleh keuntungan.
c) Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis.

12
Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan diri sendiri.
Artinya, semakin besar keyakinan seseorang pada kemampuan sendiri,
maka semakin besar keyakinan orang tersebut akan kesanggupan
mempengaruhi hasil dan keputusan, dan semakin besar pula kesediaan
seseorang untuk mencoba apa yang menurut orang lain sebagai risiko.
Oleh karena itu, pengambil risiko ditemukan pada orang-orang yang
inovatif dan kreatif yang merupakan bagian terpenting dari perilaku
kewirausahaan (Indarto & Santoso, 2020).

8. Selalu Mencari Peluang


Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang
untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang
lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif
untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan
yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang
pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis serta wirausaha yang
bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi
pelanggan/masyarakat (Indarto & Santoso, 2020).
9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil
berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan
kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang
dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu
menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi
pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu
memamfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu,
perbedaan bagi sesorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan
sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul
untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang
kemudian dijadikan peluang.

13
Leadership Ability adalah kemampuan dalam kepemimpinan.
Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan
pengaruh tanpa kekuatan (power), seorang pemimpin harus memiliki
taktik mediator dan negotiator dari pada diktaktor (Senjoyo, 2018).
10. Memiliki Kemampuan Manajerial

Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang


wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang
digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan
usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha
dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan
mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu adalah
merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari seorang
wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh tetapi
kegagalan uasaha yang diperoleh (Muharam, 2019).

E. Etika Wirausaha
Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang
berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para
pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usaha yang telah
dijalankan umtuk memperoleh simpati dari berbagai pihak. Pada akhirnya,
etika tersebut ikut membentuk pengusaha yang bersih dan dapat memajukan
serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif lebih
lama. Dalam etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya
(Muharam, 2019).
Adapun ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum
adalah sebagai berikut:
1) Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang
berlaku dalam suatu negara atau masyarakat.
2) Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik,
sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.

14
3) Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat
dan waktu yang berlaku.
4) Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan,
penuh tata krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5) Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan
gerak-gerik yang dapat mencurigakan.
Kemudian, etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa
setiap pengusaha adalah sebagai berikut:
1) Kejujuran, Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam
berbicara maupun bertindak. Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya
terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak akan
maju dan tidak di percaya konsumen atau mitra kerjanya.
2) Bertanggung Jawab, pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala
kegiatan yang dilakukan dalam bidang sahanya. Kewajiban terhadap
berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya
terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya,
masyarakat dan pemerintah.
3) Menepati Janji, pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya
dalam hal pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali
seorang pengusaha ingkar janji hilanglah kepercayaan pihak lain
terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah
dibuat dan disepakati sebelumnya.
4) Disiplin, pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu
pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
5) Taat Hukum, pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang
berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah.
Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan telah dibuatkan berakibat
fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi
pengusaha apabila tidak diselesaikan segera.

15
6) Suka Membantu, pengusaha secara moral harus sanggup membantu
berbagai pihak yang memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat
ditunjukan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang
terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
7) Komitmen dan Menghormati, pengusaha harus komitmen dengan apa
yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak
lain. Pengusaha yang menjungjung komitmen terhadap apa yang telah
diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.
8) Mengejar Prestasi, pengusaha yang sukses harus selalu berusaha
mengejar prestasi setinggi mungkin tujuannya agar perusahaan dapat
terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu
terus ditingkatkan. Di samping itu, perusaha juga harus tahan mental
tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang
dihadapi. Sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang
Wirausahawan.
Seorang wirausahawan harus mempunyai beberapa sikap, yaitu:
a. Mampu berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif
b. Mampu bekerja tekun, teliti dan dan produktif
c. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
d. Mampu berkarya dengan semnagat dan kemandirian
e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis dan berani mengambil resiko.
Sedangkan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha
adalah:
a. Memiliki rasa percaya diri (teguh pendirian, tidak tergantung pada
orang lain, berkepribadian yang baik, optimis terhadap pekerjaannya)
b. Berorientasi pada tugas dan hasil (haus akan prestasi, berorintasi pada
laba, tekun dan tabah, mempunyai motivasi tinggi dan kerja keras)
c. Pengambil resiko (energik dan berinisiatif, mempu mengambil resiko,
suka pada tantangan, bertingkah laku sebagi pemimpin, dapat
menanggapi saran dan kritik)

16
d. Keorisinilan (inovatif, kreatif dan fleksibel, serba bisa dan mengetahui
banyak hal)
e. Berorientasi pada masa depan (optimis pada masa depan)
Di samping harus memiliki sikap dan perlaku tersebut diatas
seorang wirausaha harus juga memiliki keterampilan untuk
menunjang keberhasilannya, yaitu keterampilan dasar dan
keterampilan khusus.
1. Keterampilan dasar:
a) Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b) Memiliki kepribadian yang unggul
c) Pandai berinisiatif
d) Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
2. Ketrampilan khusus:
a) Keterampilan konsep (conceptual skill): keterampilan
melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan
konsep yang dibuat.
b) Keterampilan teknis (technical skill): keterampilan
melakukan teknik tertentu dalam mengelola usaha.
c) Human Skill: keterampilan bekerjasama dengan orang lain,
bawahan dan sesama usahawan (Indarto & Santoso, 2020).

F. Mengenal Karakter Wirausahawan


Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat
berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu
menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi bisnis. Untuk
itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang kita harus mengetahui
karakteristiknya. Karena tanpa kita perhatikan karakternya bisa-bisa kita akan
rugi sendiri apabila menjalin hubungan bisnis dengan orang yang berkarakter
tidak baik (Rorin et al., 2017). Karakteristik yang perlu dimiliki seorang
wirausaha, antara lain adalah:
1. Disiplin

17
Kerja keras dan disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan
seseorang dalam berwirausaha. Selain kerja keras ia juga harus disiplin
dalam melaksanakan usahanya, sebab meskipun orang bekerja keras tetapi
kalau tidak disiplin, usahanya kurang berarti. Para wirausaha yang
mempunyai kemauan keras dan penuh disiplin akan dapat menggerakkan
motivasi untuk bekerja secara bersungguh-sungguh.
2. Komitmen tinggi
Sikap yang memegang teguh prinsip-prinsip kebenaran yang
berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri,
serta selalu berusaha menyesuaikan kata dan perbuatan.
3. Jujur
Sikap jujur dalam berwirausaha artinya bahwa seorang wirausaha
harus mau dan mempu mengatakan apa adanya, kejujuran dapat disamakan
dengan amanah yang harus dijalankan. Amanah yang diartikan apabila
diberi kepercayaan tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar, jika
berjanji tidak ingkar.
4. Kreatif dan Inovatif
Menurut Theodore Levitt, kreativitas adalah kemampuan untuk
berpikir yang baru dan berbeda. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang
baru (thinking new thing), oleh itu menurutnya kewirausahaan adalah
berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru. Menurut Woolfolk, kreativitas adalah kemampuan
individu untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau asli atau pemecahan
suatu masalah. Conny Semiawan, menyatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk baru.
Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003:24) dalam bukunya
“Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan
bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu
yang lama dan berpikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh itu kreativitas
adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating
something from nothing). Jadi, secara umum kreativitas bisa diartikan

18
kemampuan untuk membuat kombinasi baru atau produk baru. Dapat juga
kreativitas diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Kreativitas adalah
kemampuan seseorang melahirkan sesuatu (produk) yang baru.
Innovation is the ability to apply creative solutions to those
problems and opportunities to enhance or to enrich people’s live, Inovasi
adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan
memperkaya kehidupan. Inovatif merupakan terobosan baru. Inovatif
dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk dapat mengubah peluang
usaha menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan uang. Apabila
seorang wirausaha ingin sukses, ia harus dapat membuat produk yang
dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru. Salah satu penyebab kegagalan
dalam berwirausaha biasanya terletak pada keterlambatan berinovasi
dalam produk, pelayanan serta pemasarannya.
5. Mandiri dan realistis
Sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus
dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan memang karena
kemampuannya sendiri serta tidak pernah merasa besar karena orang lain,
tetapi besar karena usaha kerasnya. Pribadi mandiri ialah dia yang tahu
siapa dan apa dia itu, dia adalah seorang manusia yang tahu apa yang
dilakukannya, karena sadar apa yang dituju. Pribadi itu utuh dan tidak
berantakan. Ia tahu akan menerima baik keunggulan maupun
kelemahannya. Ia menerima dirinya sendiri dan orang lain apa adanya. Ia
tidak berkelit menghadapi kenyataan. Dalam menjalankan pekerjaannya ia
selalu berdasarkan atas bakat dan kemampuan yang dimilikinya (realistis)
dan bekerja menurut keyakinan serta kemampuannya sendiri (mandiri) dan
percaya kepada nasibnya sendiri. Seorang wirausaha dia dapat
menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang
lain (Senjoyo, 2018).

19
20
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang wirausahawan haruslah mempunyai karakter dan mental yang
kuat dan gigih dalam menghadapi segala macam kendala sehubungan dengan
upaya untuk meraih sukses kedepannya. Kesuksesan tidak datang begitu saja
melainkan harus dengan usaha yang keras dan kegigihan dalam menghadapi
segala kemungkinan kegagalan. Semakin mendekati kesuksesan semakin
besar pula rintangan yang akan dihadapi seorang wirausahawan. Keberanian
dalam mengambil tindakan, pintar dalam membaca peluang, tekun serta
mempunyai sikap yang baik (jujur) merupakan modal untuk meraih
kesuksesan dalam berwirausaha.

B. Saran
Melalui makalah ini dapat memberi kita pemahaman yang baru untuk
bisa mengembangkan potensi kita dalam memenuhi tantangan dan
menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

21
DAFTAR PUSTAKA

Anggreyni, A., & Santy, Raeni, D. (2018). Pengaruh Karakteristik Wirausaha Dan
Kompetensi Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Sentra Industri
Boneka Warung Muncang Bandung. Ekonomi Dan Bisnis, 1(2), 1–11.
Indarto, & Santoso, D. (2020). Karakteristik Wirausaha, Karakteristik Usaha Dan
Lingkungan Usaha Penentu Kesuksesan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah.
Jurnal Riset Ekonomi Dan Bisnis, 13(1), 54–69.
Muharam, H. (2019). Orientasi Kewirausahaan dan Karakteristik Perusahaan
terhadap Perkembangan Usaha ( Studi pada Industri Kecil Bidang Agro dan
Hasil Hutan di Kabupaten Garut ). Jurnal Wacana Ekonomi, 18(2), 074–087.
Nastiti, D. (2011). Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke. Gambaran Faktor
Risiko Kejadian Stroke, 117.
Rorin, D., Insana, M., & Mayndarto, C. (2017). Pembangunan Karakter
Wirausaha Mahasiswa Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kewirausahaan. Jurnal Ekonomi, 19(3), 348–356.
Senjoyo, I. K. S. (2018). Pengaruh Karakteristik Wirausahawan Terhadap
Kesuksesan UMKN di Kota Surabaya. Agora, 6(2), 1–6.

22

Anda mungkin juga menyukai