Anda di halaman 1dari 12

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

BAB 2
GAMBARAN UMUM

2.1 KONDISI GEOGRAFIS


Kecamatan Grogol merupakan salah satu kecamatan yang berada
di Kota Cilegon dengan luas wilayahnya sekitar 2.143,32 Ha dan berada
di ketinggian 98,75 m diatas permukaan air laut sehingga memiliki iklim
tropis dengan temparatur berkisar diantara 23 – 25,9 0C dengan 2 musim
yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Secara administratif, Kecamatan Grogol berbatasan dengan :
 Kecamatan Pulo Ampel disebelah Utara,
 Kecamatan Citangkil disebelah Selatan,
 Kecamatan Pulo Perak disebelah Barat, dan
 Kecamatan Purwakarta disebelah Timur.
Kecamatan Grogol memiliki 4 (empat) Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Kotasari,
2. Kelurahan Grogol,
3. Kelurahan Rawa Arum, dan
4. Kelurahan Gerem.
Tabel 2.1. Luas Wilayah di Kecamatan Grogol per Kelurahan
Luas Area
No Kelurahan
Ha %
1 Kotasari 350.00 16.33
2 Grogol 362.27 16.90
3 Rawa Arum 398.05 18.57
4 Gerem 1,033.00 48.20
Jumlah 2,143.32 100
Sumber : Kecamatan Grogol Dalam Angka, Tahun 2017

2-1
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

Berdasarkan tabel luas wilayah di atas, dapat diketahui diantara ke


4 (empat) kelurahan yang berada di Kecamatan Grogol bahwa yang
memiliki luas wilayah yang paling besar yaitu Kelurahan Gerem dengan
total luas wilayah 1,033.00 Ha atau hampir 48,20 % dari luas keseluruhan
Kecamatan Grogol. Sedangkan yang memiliki luas wilayah yang paling kecil
berada di Kelurahan Kotasari dengan luas wilayah sekitar 350 Ha atau 16,33 %
dari luas wilayah Kecamatan Grogol.

2.2 Kependudukan
Jumlah penduduk di Kecamatan Grogol berjumlah 44.306 jiwa dengan
komposisi 22.654 jiwa laki-laki dan 21.652 jiwa perempuan. Jumlah
penduduk yang paling tinggi berada di Kelurahan Rawa Arum dengan
jumlah 16.125 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit
berada di Kelurahan Grogol dengan jumlah 3.714 jiwa. Untuk mengetahui
banyaknya jumlah penduduk di Kecamatan Grogol dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk di Kecamatan Grogol per Kelurahan
Penduduk
Kelurahan Jumlah
Laki-laki Perempuan
Kotasari 4,717 4,441 9,158
Grogol 1,904 1,810 3,714
Rawa Arum 8,258 7,867 16,125
Gerem 7,775 7,534 15,309
Total 22,654 21,652 44,306
Sumber : Kecamatan Grogol Dalam Angka, Tahun 2017

Kepadatan penduduk adalah perbandingan dari jumlah penduduk


dibagi dengan luas wilayahnya. Selain faktor angka kelahiran yang tinggi
dan angka kematian yang rendah, kepadatan penduduk juga dipengaruhi
oleh faktor faktor lainya, seperti:
 Faktor Iklim dan tempat strategis, Faktor ini merupakan faktor
yang berpengarug terhadap laju pertumbuhan penduduk.
2-2
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

Dengan iklim yang nyaman dan letak tempat strategis


membuat penduduk beramai ramai untuk menetap di wilayah
tersebut. salah satu contoh nya adalah kota Jakarta,
disebabkan karena letak pusat pemerintahan, pusat penddikan,
pusat hiburan, dan psuat perekonomia berada di kota tersebut,
menjadikan kota Jakarta tempat paling strategis bagi penduduk
penduduk daerah untuk mencari peruntungan nasib di Ibu kota
tersebut, itulah mengapa di Kota Jakarta penduduk semakin
padat dari tahun ketahun.
 Faktor Ekonomi, Dengan terbukanya lapangan pekerjaan
disuatu wilayah menyebabkan penduduk berbondong-bondong
untuk menetap di wilayah tersebut.
 Faktor Sosial, Penduduk akan senang dengan suatu tempat
yang wilayahnya relatif aman, Jika suatu wilayah memiliki
kondisi yang relatif tidak aman, maka wilayah tersebut hanya
akan ditempati oleh beberapa penduduk saja.
Tabel 2.3. Jumlah Kepadatan Penduduk di Kecamatan Grogol per Kelurahan
Luas Jumlah
Kelurahan Kepadatan
km 2
Penduduk
Kotasari 2.37 9,158 3,864
4.7
Grogol 3,714 775
9
Rawa Arum 4.19 16,125 3,848
12.0
Gerem 15,309 1,273
3
23.3
  44,306 1,895
8
Sumber : Kecamatan Grogol Dalam Angka, Tahun 2017

Kepadatan penduduk ini menjadi masalah yang serius bagi negara,


karena dengan padatnya penduduk, harus diimbangi dengan
ketersediaan lapangan kerja yang banyak. Mengingat semua penduduk
2-3
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

harus mendapatkan sumber penghasilan untuk biaya kehidupan. Dan


apabila ketersediaan lapangan pekerjaan tidak seimbang dengan
padatnya penduduk, maka masalah yang akan sering timbul
meningkatnya angka kriminalitas pada suatu daerah tersebut. karena
dengan kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan akan menimbulkan
banyaknya pengangguran, dan pengangguran tanpa bekal kreativitas dan
iman akan memaksa mereka untuk mencari penghasilan dengan cara
yang tidak halal, seperti pencurian dan perampokan.
2.3 Perekonomian
Kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, umumnya kegiatan
ekonomi terdiri dari kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi. Kegiatan
perekonomian di Kecamatan Grogol didominasi oleh kegiatan usaha di
bidang kerajinan kayu dengan jumlah 145 unit kegiatan di masing-masing
kelurahan dengan yang terbanyak terdapat di Kelurahan Rawa Arum
dengan jumlah 53 unit kegiatan. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis
usaha dan jumlah usaha di Kecamatan Grogol, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 2.4. Jumlah Kegiatan Usaha & Perdagangan di Kecamatan Grogol
Jenis Kegiatan Usaha/ Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan
No
Perdagangan Kotasari Grogol Rawa Arum Gerem
1 Perusahaan Pertanian 0 0 0 0
2 Kerajinan Kulit 0 0 0 0
3 Kerajinan Kayu 18 23 53 51
4 Kerajinan Logam 0 0 0 0
5 Anyaman 0 0 1 2
6 Gerabah Keramik 0 0 0 0
7 Kerajinan Kain 23 14 1 1
8 Industri Makanan 5 3 18 24
Rumah Tangga
9 Supermarket 1 1 1 3
10 Rumah Makan 1 0 1 3
11 Warung/ Kedai Makan 14 2 32 38
12 Bengkel Kend. 5 1 9 11

2-4
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

Jenis Kegiatan Usaha/ Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan


No
Perdagangan Kotasari Grogol Rawa Arum Gerem
Bermotor
13 Bengkel Alat2 3 2 4 5
Elektronik
14 Fotocopy 1 0 3 2
15 Barber Shop 3 1 4 3
16 Sarana Kecantikan 2 1 2 3
17 Bengkel Las 3 1 3 3
18 Persewaan Alat2 Pesta 3 1 3 4
19 Huller 3 1 2 3
Jumlah 85 51 137 156
Sumber : Kecamatan Grogol Dalam Angka, 2017

2.4 Kesehatan
Seperti yang kita ketahui bahwa upaya kesehatan hanya dapat
diwujudkan dalam suatu wadah pelayanan kesehatan ( health services).
Pelayanan kesehatan adalah tempat atau sarana yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan. Dilihat dari sifat upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan maka dapat dibedakan menjadi
tiga sarana, yaitu:
1. Sarana Pelayanan Kesehatan Primer (primary care)
Sarana pelayanan tingkat pertama ini merupakan pelayanan kesehatan
yang paling dekat dengan masyarakat dan hanya bisa menangani kasus-
kasus ringan. Sarana kesehatan ini mencakup Puskesmas, Poliklinik,
Dokter Praktek.

2. Sarana Pelayanan Kesehatan Tingkat Dua (secondary care)


Sarana pelayanan tingkat dua merupakan pelayanan kesehatan rujukan
bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit dari pelayanan kesehatan primer.
Sarana kesehatan ini mencakup Puskesmas Rawat Inap, RS Kabupaten,
RS tipe C atau RS tipe D serta RS Bersalin.

2-5
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

3. Sarana Pelayanan Kesehatan Tingkat Tiga (tertiary care) 


Sarana pelayanan tingkat tiga merupakan pelayanan kesehatan rujukan
bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit dari pelayanan kesehatan tingkat
dua. Sarana kesehatan ini mencakup RS Provinsi, RS tipe A atau RS tipe B.
Sarana Kesehatan merupakan salah satu sarana yang vital yang
terdapat di Kecamatan Grogol Kota Cilegon. Sarana kesehatan meliputi
rumah sakit pemerintah dan swasta, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Poliklinik atau Balai Pengobatan, BKIA, Dokter dan Bidan Praktek Swasta,
Posyandu, apotek dan laboratorium. Banyaknya sarana kesehatan di suatu
wilayah secara tidak langsung menunjukkan tingkat kesehatan
masyarakat. Meskipun tidak terdapat RSUD di Kecamatan Grogol,
masyarakat sekitar dapat memperoleh pelayanan kesehatan melalui
Puskesmas yang hanya terdapat di Kelurahan Rawa Arum ataupun
mendatangi Pos Klinik Kesehatan yang terdapat di masing-masing
RS.
Kelurahan.
RS. Untuk lebihApotik/
jelasnya
Pos mengenai jumlah sarana dan tenaga
Praktek Praktek Dukun
Kelurahan RSUD Bersalin/ Lab Posyandu Puskesmas Pustu Poliklinik Tabib
Swasta DO Klinik Dokter Bidan Bayi
kesehatan BKIA
yang terdapat di Kecamatan Grogol dapat dilihat pada tabel
Kotasari 0 0 2 0 0 1 4 0 1 1 0 2 1 1
Grogol dibawah
0 0 ini. 0 0 1 8 0 0 0 0 0 3 0
Rawa Arum 0 0 2 0 1 1 23 1 0 1 2 2 2 0
Gerem 0 Tabel
0 2.5. 2Jumlah 0Sarana 1dan Tenaga
1 Kesehatan
35 di
0 Kecamatan
0 1 Grogol2 2 4 1
Jumlah 0 0 6 0 2 4 70 1 1 3 4 6 10 2

Sumber : Kecamatan Grogol Dalam Angka, Tahun 2017

Tabel 2.6. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Grogol


Jumlah PUS menurut Umur Isteri
Kelurahan Jumlah PUS
< 20 thn 20-29 thn > 30 thn
47 2,14
Kotasari 2,629
12 2 5
Grogol 2,446 29 2,13

2-6
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

11 9 6
25 4
Rawa Arum 748
14 9 75
70 5
Gerem 1,336
42 9 85
1,73 5,34
Jumlah 7,159
79 9 1
Sumber : Kecamatan Grogol Dalam Angka, Tahun 2017

Lahirnya Undang-Undang No 52 Tahun 2009 Tentang


Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang
menggantikan Undang-Undang No 10 Tahun 1992 Tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
dapat dijadikan sebagai grand design dalam pengendalian laju
pertumbuhan penduduk. Kehadiran UU ini disesuaikan dengan perubahan
sistem pemerintahan di dalam negeri dari pemerintahan sentralistik ke
desentralisasi. Konsekuensinya, arah pembangunan dapat bereorientasi
pada pembangunan berwawasan kependudukan yang menekankan pada
kualitas SDM dalam pembangunan daerah berbasis kompetensi
Tujuan program Kependudukan dan Keluarga berencana (KB) ,
selain meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, juga menekan laju
pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk akan menjadi
masalah yang besar jika tidak ditangani secara serius, karena
pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa disertai pertambahan produksi
akan menjadi beban yang berat bagi pemerintah.

Selain itu, pemberdayaan keluarga untuk mencapai keluarga yang


sejahtera, masih perlu ditingkatkan. Pembangunan di bidang
kependudukan dan keluarga pada dasarnya diarahkan untuk
meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran,
penurunan angka kematian, pemberdayaan keluarga, peningkatan
2-7
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

kesehatan reproduksi remaja, pelayanan keluarga berencana, penguatan


kelembagaan dan jaringan KB, serta administrasi kependudukan.
Kegiatan ini akan didukung dengan penyelenggaraan advokasi, konseling
dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) bagi masyarakat, keluarga
pasangan usia subur (PUS) dan remaja yang membutuhkan.

Tabel 2.7. Jumlah Peserta KB Menurut Pemakaian Alat Kontrasepsi dan Jalur
Pelayanan
Kelurahan IUD MOP MOW/ Suntik PIL Kondom Implan
MOP
Kotasari 16 31 13 2
8 3 44 854 9 3 25
Grogol 16 23 9 2
7 6 25 903 0 1 19
Rawa 4 13 5
Arum 3 - 3 182 0 9 73
Gerem 16 11 5 1
6 - 19 428 4 9 09
  54 2,3 79 34 6
4 9 91 67 3 2 26
Sumber : Kecamatan Grogol Dalam Angka, Tahun 2017

Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga yang belum dapat


memenuhi salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya ( basic needs)
Sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan akan pengajaran agama,
pangan, papan, sandang dan kesehatan. Banyak hal yang menyebabkan
keluarga tidak berfungsi dengan baik dalam kehidupan sosial. Salah satu
penyebab sosialisasi yang tidak tepat atau sosialisasi yang tidak
smepurna ialah adanya permasalahan ekonomi yang menjadi fokus
utama mereka.
Misalnya saja pada keluarga pra sejahtera, dalam keluarga
tersebut tidak ada suatu kempuan untuk memeuhi kebutuhan dasar

2-8
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

setiap anggotanya. Sehingga dari bentuk keluarga tersebut akan


menghasilkan satu fokus untuk memulihkan keadaan perekonomian saja,
tanpa memnetingkan sosialisasi antar keluarga. Pada keluarga yang
tergolong memiliki perekonomian rendah, aggota keluarga satu dengan
anggota keluaga lainya akan memiliki sikap yang egois untuk dapat
memenuhi kebutuhannya tersebut.
Dari keluarga yang memiliki suasana yang harmonis serta kondusif
akan menghasilkan suatu warga masyarakat yang baik pula. Karena dari
keluargalah seseorang belajar dasar dari suatu masyarakat. Sehingga
pada keluarga pra sejahtera dikwatirkan akan mengalami kondisi atau
mneghasilkan suatu warga masyarakat yang tidak baik. Dalam keluarga
pra sejahtera memiliki ciri-ciri tamanya yaitu tidak mampu terpenuhinya
kebutuhan keluarga , meliputi:
 Tidak mampunya memenuhi kebutuhan mendasar
 Tidak mampu menjangkau pelayanan kesehatan
 Bagian lantai dari rumah adalah tanah
 Minimnya pendidikan

Tabel 2.8. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera Tahap I, II,
III & III Plus di Kecamatan Grogol
Keluarga Keluarga Sejahtera
Kelurahan Pra Tahap 3
Tahap I Tahap 2 Tahap 3
Sejahtera Plus
4. 1. Kotasari 38 147 1.290 359 143
5. 2. Grogol 35 193 821 54 12
6. 3. Rawa 40 397 2.483 332 74

2-9
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

Arum
7. 4. Gerem 165 325 2.489 362 221
278 1.062 7.083 1.107 450
Sumber : Kecamatan Grogol Dalam Angka, Tahun 2017

Melihat tabel diatas memberikan penjelasan bahwa di Kecamatan


Grogol masyarakatnya banyak yang tergolong ke dalam keluarga
sejahtera Tahap 2 dengan jumlah 7.083 keluarga dan yang paling tinggi
berada pada Kelurahan Geream sebanyak 2.489 keluarga.
Kajian yang dilakukan Gani dkk. (2008) menemukan bahwa model
Jamkesda yang dikembangkan di kabupaten/kota dan provinsi sangat
bervariasi. Variasi yang terjadi meliputi berbagai aspek seperti badan
pengelola, paket manfaat, manajemen kepesertaan, pembiayaan, iuran,
dan pooling of resource. Penelitian tersebut merekomendasikan bahwa
jika ditinjau dari perspektif luas dan diversitas antar wilayah Indonesia,
pengembangan Jamkesda yang bervariasi sesuai dengan karakteristik dan
kemampuan daerah memang seharusnya terjadi dalam era desentralisasi
kesehatan.
Dari segi manajemen pengelolaan, di akhir tahun 2011 telah
disahkan Undang-undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS) untuk menjalankan amanah
konstitusi UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN). Penyelenggaraan jaminan kesehatan secara nasional
dilaksanakan oleh BPJS, seperti telah diamanatkan oleh pasal 1 ayat (1)
UU BPJS yang menyatakan bahwa BPJS adalah badan hukum yang
dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Menurut Pasal
2 UU BPJS, BPJS bertugas menyelenggarakan Sistem Jaminan Sosial
Nasional berdasarkan asas kemanusiaan, manfaat, dan keadilan sosial
bagi semua rakyat Indonesia. Dalam hal ini jelas bahwa semua bentuk
penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan secara

2-10
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

nasional oleh BPJS, termasuk jaminan kesehatan didalamnya. Hal ini


diperkuat oleh Pasal 6 UU BPJS yang menyatakan bahwa BPJS Kesehatan
menyelenggarakan program jaminan kesehatan.
Menghadapi hal tersebut pemerintah telah menyusun roadmap
menuju pencapaian UHC, temasuk integrasi Jamkesda kedalam Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang dimulai pada 1 Januari 2014. Namun
dalam mengintegrasikan Jamkesda tsb, Pemerintah menghadapi kendala
karena sangat bervariasinya Jamkesda yang ada di level Provinsi,
Kabupaten dan Kota, dihadapkan pada berbagai faktor antara lain
kemampuan fiskal daerah, komitmen pimpinan daerah serta penyesuaian
dengan regulasi yang ada baik di daerah maupun di pusat. Hal ini
menuntut perhatian pemerintah pusat untuk dapat menyusun skenario
kebijakan terbaik sekaligus menerapkan best practices berdasarkan
pelaksanaan Jamkesda sehingga pelaksanaan BPJS akan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Pengintegrasian manajemen pengelolaan yang
tepat akan mencegah terjadinya tumpang tindih ( overlapping) wewenang
dan tanggung jawab, baik pada pemerintah pusat, daerah maupun BPJS.
Dengan demikian hal tersebut pula yang mendorong seluruh
pemerintah daerah untuk melayani masyarakat dalam hal penanganan
masalah kesehatan agar tidak terhambat karena factor keuangan atau hal
lainnya. Jumlah peserta Jaminan Kesehatan di Kecamatan Grogol
berjumlah 1.120 jiwa dari total keseluruhan penduduk 44.306 jiwa. Tentu
saja hal ini membuktikan bahwa masih banyak masyarakat di Kecamatan
Grogol yang belum memiliki Jaminan Kesehatan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini tentang jumlah peserta Jaminan
Kesehatan Daerah di Kecamatan Grogol Tahun 2016.
Tabel 2.9. Jumlah Peserta Program Jaminan Kesehatan Daerah
di Kecamatan Grogol

2-11
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon 2017

Kelurahan Jiwa KK

8. 1. Kotasari 192 25
9. 2. Grogol 343 34
3. Rawa 252 52
Arum
4. Gerem 333 61
Jumlah 1.120 172
Sumber : Kecamatan Grogol Dalam Angka, Tahun 2017

2-12

Anda mungkin juga menyukai