Anda di halaman 1dari 38

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN


DI TK NEGERI PEMBINA KOTA CIREBON

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam


Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:
RATINI
NIM: 2018.8.1.3.0050

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2021
Moto

Kesuksesan itu butuh perjuangan…


Dengan Nia, do’a, ikhtiar, keyakinan dan kemauan
Berjuanglah selagi kau bisa
Raihlah impianmu ….
Dengan penuh perjuangan keberhasilanmu akan tercapai....

sukses
Sukses tidak datang dari apa yang diberikan oleh orang lain, tapi datang
dari keyakinan dan kerja keras diri sendiri

Persembahan buat ibunda yang telah tiada

Ibu.....
Dikala kau merawatku.....
Kau begitu sabar sayang, dan perhatian yang tulus
Kasih sayangmu tak akan tergantikan.....
Kini ibu telah tiada.....
Namun semangat meraih kesuksesanku berkat bimbinnganmu
Yang tulus dan sayang
Membuatku semangat meraih ilmu setinggi tingginya.....
Ibu…
Pahlawan jiwa ragaku…
Penguat semangatku…
Petuah nasihat-nasihat abadiku.....
Semoga ibu disana bersama illahi syurga abadi
I love you mama

Terima kasih
Untuk suami, anak, keluara, teman, sahabat, dan orang-orang terkasih
yang sudah memberi dorongan semangat serta pengertian mendorong
untuk waktuku dalam menyelesaikan tugas tesis ini
Berkat kuasa illahi aku jadi mampu meraih tahapan-tahapan yang penuh
perjuangan untuk ilmu yang bermanfaat
Semoga ilmuku mampu tersampaikan untuk orang banyak

ABSTRAK

Ratini.2021.Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Peningkatan Mutu


Pendidikan di TK Negeri Pembina Kota Cirebon.
Salah satu TK Negeri yang terakreditasi A di kota Cirebon adalah TK
Negeri Kota Cirebon, untuk mendapatkan akreditasi A terdapat penilaian dari
berbagai aspek termasuk tentang standar sarana dan prasarana di lembaga
pendidikan dan pengelolaannya. Akan tetapi belum ada bidang sarana prasarana
atau personel yang diberikan tanggung jawab terhadap pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan di TK Negeri Pembina kota Cirebon. hal ini menjadi
fenomena menarik di teliti.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana
perencanaan, pengadaan, pengaturan, dan penggunaan sarana dan prasarana
dalam peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri Pembina kota Cirebon.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan
untuk mendeskripsikan fenomena dan konteks dalam manajemen sarana dan
prasarana dalam peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri Pembina kota
Cirebon.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara,
dokumentasi dan triangulasi. Key informan adalah Kepala sekolah TK Negeri
Pembina kota Cirebon, kemudian ditambah informan lainnya yang ada kaitannya
dengan permasalahan yang diajukan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) perencanaan dimulai dengan
analisis kebutuhan sarana dan prasarana apa saja yang akan diadakan. Analisis
kebutuhan dilakukan melalui rapat tim pengembang sekolah TK selanjutnya
disampaikan ke ketua komite kemudian pihak pemerintah. 2) pengadaan sarana
dan prasarana merupakanotonomi taman kanak-kanak dengan anggaran tersendiri
yang berasal dari dana BOP pemerintah.
Proses pengadaan sarana dan prasarana ditetapkan oleh kepala TK
dengan koordinasi bendaharan kemudian guru menyediakan barang apa saja
sesuai kebutuhan. Proses pengadaannya dilakukan dengan cara pembelian. 3)
pengaturan sarana dan prasarana pendidikan di TK Negeri melalui inventarisasi,
penyimpanan dan pemeliharaan yang dilakukan dengan baik. 4) penggunaan
sarana dan prasarana dilakukan dengan penjadwalan serta penunjukan personel
atau petugas yang sesuai dengan keahlian pada bidangnya serta bertanggung
jawab dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah TK Negeri pembina
tersebut.

Kata Kunci: Manajemen, sarana-prasarana, mutu, pendidikan

ABSTRACT

Ratini.2021. Management of Facilities and Infrastructure in Improving


the Quality of Education at the State Kindergarten of the Pembina City of
Cirebon.
One of the State Kindergartens that is accredited A in the city of Cirebon
is the State Kindergarten of the City of Cirebon, to get an A accreditation there is
an assessment of various aspects including the standard of facilities and
infrastructure in educational institutions and their management. However, there is
no field of infrastructure or personnel who has been given responsibility for the
management of educational facilities and infrastructure at the Pembina State
Kindergarten in the city of Cirebon. This is an interesting phenomenon in
research.
The purpose of this study is to find out and describe how the planning,
procurement, regulation, and use of facilities and infrastructure in improving the
quality of education in the Pembina State Kindergarten of Cirebon city. This
study uses a qualitative method, namely research that aims to describe the
phenomenon and context in the management of facilities and infrastructure in
improving the quality of education in the Pembina State Kindergarten in the city
of Cirebon.
Data was collected by means of observation, interviews, documentation
and triangulation. The key informant is the Principal of the Cirebon City
Pembina State Kindergarten, then added other informants who have something to
do with the problems posed.
The results of this study indicate that; 1) planning begins with an analysis
of the needs of what facilities and infrastructure will be held. The needs analysis
is carried out through a meeting of the kindergarten school development team
which is then submitted to the chairman of the committee and then the
government. 2) procurement of facilities and infrastructure is an autonomous
kindergarten with a separate budget originating from the government's BOP
funds.
The process of procuring facilities and infrastructure is determined by
the head of the kindergarten with the coordination of the treasurer and then the
teacher provides any items as needed. The procurement process is carried out by
purchasing. 3) regulation of educational facilities and infrastructure in State
Kindergartens through proper inventory, storage and maintenance. 4) the use of
facilities and infrastructure is carried out by scheduling and appointing personnel
or officers who are in accordance with expertise in their fields and are
responsible for the facilities and infrastructure that exist in the fostering State
Kindergarten school.

Keywords: Management, facilities-infrastructure, quality, education

‫نبذة مختصرة‬

‫ة في‬PP‫ال الحكومي‬PP‫ة األطف‬PP‫ودة التعليم في روض‬PP‫ين ج‬PP‫ة في تحس‬PP‫ة التحتي‬PP‫ إدارة المرافق والبني‬.2021 .‫راتيني‬
‫مدينة بيمبينا في سيريبون‬.
‫دة من‬P‫ واحدة من رياض األطفال الحكومية المعتم‬A ‫ في مدينة‬Cirebon ‫ال‬P‫ة األطف‬P‫هي روض‬
‫ الحكومية في مدينة‬Cirebon ، ‫ للحصول على اعتماد‬A ‫هناك تقييم للجوانب المختلفة بما في ذلك مستوى‬
‫المرافق والبنية التحتية في المؤسسات‪ P‬التعليمية وإدارتها‪ .‬ومع ذلك ‪ ،‬ال يوجد مجال للبنية التحتية أو األف‪PP‬راد‬
‫الذين تم تكليفهم بمسؤولية إدارة المرافق التعليمية والبني‪P‬ة التحتي‪PP‬ة في روض‪P‬ة األطف‪PP‬ال الحكومي‪P‬ة في مدين‪PP‬ة‬
‫‪.‬سيريبون بيمبينا‪ .‬هذه ظاهرة مثيرة لالهتمام في البحث‬
‫الغرض من هذه الدراس‪PP‬ة ه‪PP‬و تحدي‪PP‬د ووص‪PP‬ف كيفي‪PP‬ة التخطي‪PP‬ط والمش‪PP‬تريات والتنظيم واس‪PP‬تخدام‬
‫المرافق والبنية التحتية في تحسين جودة التعليم في روضة أطفال والية بيمبينا في مدينة س‪PP‬يريبون‪ .‬تس‪P‬تخدم‬
‫هذه الدراسة طريقة نوعية ‪ ،‬أي البحث الذي يهدف إلى وصف الظاهرة والس‪PP‬ياق في إدارة المراف‪PP‬ق والبني‪PP‬ة‬
‫‪ TK Negeri Pembina Cirebon.‬التحتية في تحسين جودة التعليم في‬
‫تم جمع البيانات عن طريق المالحظة والمقابالت والتوثيق والتثليث‪ .‬كان المخبر الرئيسي ه‪P‬و‬
‫مدير مدرسة روضة األطفال الحكومية في مدينة سيريبون بيمبينا ‪ ،‬ثم أض‪PP‬اف مخ‪PP‬برين آخ‪PP‬رين ك‪PP‬انوا على‬
‫‪.‬صلة بالمشكالت‪ P‬المطروحة‬
‫تشير نتائج ه‪P‬ذه الدراس‪P‬ة إلى أن‪ )1 :‬يب‪P‬دأ التخطي‪P‬ط بتحلي‪P‬ل احتياج‪P‬ات المراف‪P‬ق والبني‪P‬ة التحتي‪P‬ة ال‪P‬تي س‪P‬يتم‬
‫عقدها‪ .‬يتم إجراء تحليل االحتياجات‪ P‬من خالل اجتماع فريق تطوير مدارس رياض األطفال الذي يق‪PP‬دم بع‪PP‬د‬
‫ذلك إلى رئيس اللجنة ثم إلى الحكومة‪ )2 .‬شراء المرافق والبنية التحتية هو روضة أطفال مس‪PP‬تقلة بميزاني‪PP‬ة‬
‫‪ BOP.‬منفصلة تنشأ من أموال الحكومة‬
‫يتم تحدي‪PP‬د عملي‪PP‬ة ش‪PP‬راء المراف‪PP‬ق والبني‪PP‬ة التحتي‪PP‬ة من قب‪PP‬ل رئيس الروض‪PP‬ة بالتنس‪PP‬يق م‪PP‬ع أمين‬
‫الصندوق ‪ ،‬ثم يقوم المعلم بتوفير أي عناصر حسب الحاجة‪ .‬تتم عملية الشراء عن طريق الشراء‪ )3 .‬تنظيم‬
‫المراف‪PP‬ق التعليمي‪PP‬ة والبني‪PP‬ة التحتي‪PP‬ة في ري‪PP‬اض األطف‪PP‬ال الحكومي‪PP‬ة من خالل الج‪PP‬رد والتخ‪PP‬زين والص‪PP‬يانة‬
‫المناسبة‪ )4 .‬يتم تنفيذ اس‪PP‬تخدام المراف‪P‬ق والبني‪P‬ة التحتي‪PP‬ة من خالل جدول‪PP‬ة وتع‪PP‬يين م‪P‬وظفين أو ض‪P‬باط وفقً‪P‬ا‬
‫للخبرة في مجاالتهم ويكونون مسؤولين عن المرافق والبنية التحتية‬
‫‪.‬الموجودة في مدرسة روضة األطفال التابعة للدولة‬

‫الكلمات المفتاحية‪ :‬اإلدارة ‪ ،‬البنية التحتية ‪ ،‬الجودة ‪ ،‬التعليم‬

‫‪BAB I‬‬
‫‪PENDAHULUAN‬‬

‫‪A. Latar Belakang Masalah‬‬


‫‪TK merupakan bentuk pendidikan anak usia dini yang berada‬‬
‫‪pada jalur pendidikan formal, sebagai mana dinyatakan dalam undang-‬‬
‫‪undang sistem pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 28‬‬
‫‪“pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk‬‬
‫‪Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal, dan Kelompok Bermain.‬‬
‫‪TK atau Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum‬‬
‫‪jenjang Pendidikan Dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang‬‬
ditujukan pada anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan
pada jalur formal, nonformal, dan informal 1. Sehingga pendidikan anak
usia dini membekali dan menyiapkan anak sejak dini untuk memperoleh
kesempatan dan pengalaman yang dapat membantu perkembangan
kehidupan selanjutnya2 sesuai undang-undang No.20 tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional dan Permendikbud 137 tahun 2014 tentang
standar Nasional PAUD. Ditegaskan kembali dalam pasal 42 ayat 1
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang
meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan3.
Sarana dan prasarana sekolah merupakan suatu faktor yang
sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam proses belajar
mengajar. Tetapi fakta di lapangan banyak ditemukan sarana dan
prasarana yang belum dioptimalkan dan dikelola dengan baik untuk itu
diperlukan pemahaman dan pengaplikasian manajemen sarana dan
prasarana. Sarana dan prasaran merupakan salah satu sumber daya
pendidikan yang perlu dan penting untuk dikelola dengan baik serta
merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari manajemen pendidikan.
Seperti gedung, tanah, perlengkapan administrasi sampai pada sarana
yang digunakan langsung dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal ini
bisa dilihat dari kondisi sarana prasarana yang tersedia masih bisa
digunakan berdasarkan fungsinya masing-masing. Misalnya sarana yang
tersedia berupa alat bermain siswa itu masih dalam kondisi bagus dan
aman digunakan. Pihak sekolah juga mengatur keberadaan sarana dan
prasarana sekolah supaya sekolah menjadi rapih. Tata letak sarana dan
prasarana sekolah disesuaikan dengan fungsiny.

B. Focus Penelitian
Dalam tesis ini akan memfokuskan penelitian pada Manajemen
Sarana dan Prasarana Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di TK Negeri
Pembina Kota Cirebon, sesuai dengan program Akreditasi Pendidikan
Anak Usia Dini, dan undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sarana
dan prasarana pendidikan serta peraturan pemerintah No.19 tahun 2005
1
Permendikbud Standar Nasional PAUD, (137-2014)
2
Mengenal 5 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
www.Parentingclub.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-24.
3
Adriman, Sarana-dan-Prasarana-Pendidikan.html.buku Pedoman Pembelajaran
Anak Usia Dini dg Pendekatan Saintifik Bukit mas, (2013, 1011)
tentang standar Nasional pendidikan pasal 42 ayat 2 menyatakan bahwa
setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasaran 4. Yang akan meliputi
di antaranya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan pada program peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri
Pembina Kota Cirebon.
Fokus penelitian yang akan dilakukan dengan judul “
Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan Di TK Negeri Pembina Kota Cirebon”. Perencanaan
pengembangan sarana dan prasarana, pengorganisasian, pelaksanaan,
serta pengawasan dalam peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri
Pembina apakah sesuai standar Nasional sarana dan prasaran pendidikan
PAUD.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, Peneliti membuat rangkaian
dan batasan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan sarana dan prasarana dalam peningkatan
mutu pendidikan di TK Negeri Pembina Kota Cirebon?
2. Bagaimana pengorganisasian sarana dan prasarana dalam
meningkatkan mutu pendidikan di TK Negeri Pembina Kota
Cirebon?
3. Bagaimanakah pelaksanaan sarana dan prasarana dalam peningkatan
mutu pendidikan di TK Negeri Pembina Kota Cirebon?
4. Bagaiamanakah pengawasan sarana dan prasarana pendidikan di TK
Negeri Pembina Kota Cirebon?

D. Tujuan Penelitian
Menurut Creswell (2014:164) menyatakan tujuan penelitian
kualitatif mencakup informasi tentang fenomena utama (central
phenomenon) yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipan dan lokasi
penelitian5.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pengelolaan sarana dan prasaran
dalam meningkatkan mutu pendidikan di TK Negeri Pembina Kota
Cirebon.
2. Untuk mendeskripsikan pengorganisasian sarana dan prasarana dalam
meningkatkan mutu pendidikan di TK Negeri Pembina Kota Cirebon.
3. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan sarana dan prasarana dalam
meningkatkan mutu pendidikan di TK Negeri Pembina Kota Cirebon.
4. Untuk mendeskripsikan pengawasan sarana dan prasarana dalam
peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri Pembina Kota Cirebon. 6
4
Pedoman Prasarana PAUD – Direktorat Pembinaan PAUD Kemdikbud
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
5
Sugiyono, Creswell, Metode Penelitian dan Pengembangan (Bandung
2014:164)
6
Buku Panduan tesis, Cirebon BBC ( 2019)
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a) Peneliti ini diharapkan dapat menambah khazanah intelektual
keilmuan
b) Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu
manajemen pendidikan terutama dalam bidang manajemen
sarana dan prasarana bagi lembaga pendidikan di sekolah
Taman Kanak-kanak atau PAUD.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai informasi kepada para pengajar dan kepala sekolah
bahwa dalam proses belajar mengajar diperlukan kelengkapan
sarana dan prasarana belajar agar dapat meningkatkan
perkembangan mutu pendidikan anak PAUD.
b. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah agar dapat
melengkapi sarana dan prasarana belajar yang ada guna
meningkatkan perkembangan mutu pendidikan anak PAUD baik
dibidang akademik dan non akademik.
c. Memeberikan pengetahuan kepada para pembaca, khususnya
teman-teman Manajemen Pendidikan Islam (MPI) agar
mengetahui bagaimana manajemen sarana dan prasarana dalam
meningkatkan mutu pendidikan peserta didik di lembaga
pendidikan khusus.7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
1. Manajemen
Menurut George Robert Terry, pengertian manajemen adalah
sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan, yakni
perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan semua
itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai target atau sasaran yang
7
Sugiyono, Creswell, Metode Penelitian dan Pengembangan (Bandung
2014:164)
ingin dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk ingin
dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya.8
Menurut Fattah manajemen merupakan seni untuk melaksanakan
pekerjaan melalui orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati, manajemen mampu mencapai tujuan organisasi mengatur
orang lain, fungsi manajemen diantaranya planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), controlling
(pengawasan).9
Secara etimologi atau bahasa kata manajemen diambil dari
bahasa Prancis kuno, yaitu management, yang artinya adalah seni dalam
mengatur dan melaksanakan. Manajemen dapat juga didefinisikan
sebagai upaya perencanaan, pengoordinasian, pengorganisasian dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan
efektif. Yang mendasari pengertian manajemen adalah sebuah seni dekat
dengan keindahan manajemen yang teratur, rapih, dan terstruktur
berfungsi untuk mengatur dan membuat tatanan terstruktur rapih sehingga
menjadi pola yang baru.
Menurut Mirrian Sjofyan Arif dalam hubungan antara
administrasi, organisasi, dan manajemen menjelaskan bahwa manajemen
adalah inti dari administrasi merupakan alat pelaksana administrasi dan
memiliki peran kemampuan sebagai alat mencapai hasil melalui aktivitas
seseorang untuk mencapai tujuan.10
2. Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan
A. Pengertian Manajamen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manajemen sarana dan prasarana adalah proses pendayagunaan
semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efesien
Process of working with and through other to accomplish organizational
goals efficiently, manajemen sarana prasarana pada dasarnya merupakan
salah satu bidang kajian manajemen sekolah atau administrasi sekolah.
Menurut Mulyono manajemen sarana pendidikan adalah seluruh proses
kegiatan direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-
sungguh dan pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda
pendidikan, agar siap pakai dalam pembelajaran. 11
Menurut Sergiovanni, Burlingame, Coombs dan Tuston (1987)
mendifinisikan manajemen sebagai process of working with and through
others to accomplish organizational goals efficiently. Manajemen sarana
dan prasarana pada dasarnya merupakan salah satu bidang kajian
manajemen sekolah atau administrasi pendidikan dan sekaligus menjadi
tugas pokok manejer sekolah atau kepala sekolah. Jadi manajemen
8
Dwiyana Pangesthi, Brilio.net, (16/04/2020),
9
Menurut Fattah (dalam Minarti, 2012, hlm. 248), Manajemen Sarana dan
Prasarana, (2017)
10
Hanry Fayol, (2013), Pengertian, Unsur, dan Fungsinya", https://tirto.id/ga1a
11
Mulyono, .Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah (2009, hlm.184).
sarana dan prasarana adalah proses kerjasama pendayagunaan semua
sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efesien. 12
Sarana dan prasaran pendidikan dapat dikelompokan dalam
empat kelompok, yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot
sekolah (site,building, equepment, and furniture), untuk pengelolaan
meliputi : perencanaan, pengadaan, pengorganisasi, penyimpanan,
penataan, penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. 13
B. Jenis-jenis Sarana dan Prasarana Pendidika yaitu,
Ditinjau dari habis tidaknya dipakai, Ditinjau dari bergerak
tidaknya pada saat digunakan, Ditinjau dari hubungan dengan proses
belajar mengajar.
C. Sarana dan Prasarana Penunjang Proses Pembelajaran.14
Sarana yang menunjang Proses Pembelajaran, Prasarana yang
menunjang Proses Pembelajaran
3. Standar Sarana dan Pra Sarana yang Seharusnya15
Standar sarana dan prasarana untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
meliputi:
Dalam permendikbud No.137 tahun 2014 Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini telah diatur, salah satunya terkait standar
persyaratan sarana dan prasarana satuan program PAUD, yaitu:
1. Memiliki luas lahan minimal 300m2 (untuk bangunan dan lahan)
2. Memiliki ruang kegiatan anak yang aman dan sehat dengan rasio
minimal 3m2 peranak dan tersedia fasilitas cuci tangan dengan air
bersih.
3. Memiliki ruang guru
4. Memiliki ruang kepala
5. Memiliki ruang UKS
6. Memiliki jamban dengan air bersih yang mudah di jangkau oleh
pengawasan guru
7. Memiliki ruang lainnya yang relevan untuk kebutuhan anak
8. Memiliki alat permainan edukatip yang aman dan sehat sesuai SNI
9. Memiliki fasilitas bermain di dalam maupun di luar yang aman dan
sehat
10. Memiliki tempat sampah tertutup dan tidak tercemar.
4. Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana pendidikan merupakan alat atau benda yang
berfungsi untuk menunjang proses pembelajaran yang ada di sekolah 16
secara teoritis sarana pendidikan tersebut di tinjau berdasarkan jenis,
fungsi, dan sifatnya secara garis besar bila ditinjau dari jenisnya sarana

12
Sergiovanni, Burlingame, Coombs dan Tuston (1987),
Ahmad Nurabadi’Manajemen Sarana dan Prasaran Pendidikan 2014
13
Ahmad Nurabadi’Manajemen Sarana dan Prasaran Pendidikan 2014
14
Afid Burhanuddin, Manajemen Pendidikan (31/12/2013)
15
Muliawati, (2020)
16
Dirjen Dikdasmen Dekdikbud 1997: 134
pendidikan dirancang secara khusus untuk kepentingan pembelajaran
dan sarana pendidikan yang sudah tersedia di lingkungan sekolah, dan
habis tidaknya dipakai dan bergerak tidaknya saat digunakan.
Ruang lingkup manajemen sarana dan prasaran pendidikan meliputi. 17
1. Perencanaan
Dalam kamus besar Indonesia (2005), kata perencanaan berasal dari
kata rencana yang mempunyai arti rancangan atau rangka dari sesuatu
yang akan dilakukan atau dikerjakan pada masa yang akan datang.
Menurut Terry18, perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang digariskan. Menurut
Dwiantara dan Sumarto bahwa perencanaan adalah merupakan kegiatan
pemikiran, penelitian, perhitungan, dan perumusan tindakan-tindakan
yang akan dilakukan di masa yang akan datang, baik yang berkaitan
dengan kegiatan-kegiatan operasional dalam pengadaan, pengelolaan,
penggunaan, pengorganisasian, maupun pengendalian sarana dan
prasarana.19
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu
proses analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses
pembelajaran sehingga muncullah istilah kebutuhan yang diperlukan
(primer) dan kebutuhan yang menunjang dalam proses perencanaan
harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan
kerakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya jenisnya,
kendalanya, beserta harganya. Berkaitan dengan ini bahwa perencanaan
pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus diawali dengan
analisis jenis pendidikan yang di programkan di sekolah. 20
2. Pengorganisasian
Menurut Barnawi dan Arifin21 pengorganisaian merupakan suatu
kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumber daya fisik
untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan
secara efektif dan efesien. Pengorganisasian sarana dan prasarana
berfungsi untuk memudahkan menemukan kesalahan-kesalahan yang
timbul dari proses manajemen serta penyelesaiannya. Kepala sekolah
dalam hal ini dapat membagi pekerjaan pengelolaan sarana dan prasarana
kepada bawahan. Kepala sekolah harus dapat mengorganisasikan dengan
menetapkan orang-orang yang akan melaksanakan tugas atau pekerjaan,
membagi tugas, dan menetapkan kedudukan serta hubungan kerja satu
dengan yang lainnya agar tidak terjadi benturan dan kesimpangsiuran satu
dengan yang lainnya. Orang yang diperlukan untuk mengelola kegiatan
17
Bafadal, Rusydi Ananda, Oda Kinata Banurea, Manajemen Sarana dan
Prasarana Pendidikan, (2003:61),
18
Terry, Sunarto, kamus besar Indonesia (Bandung, 2005, 2004)
19
Menurut Terry, Dwiantara dan Sumarto (2004)
Ahmad Nurabadi, Manajemen Sarana dan Prasaran Pendidikan 2014
20
Sukarna, Ahmad Nurabadi, Manajemen Sarana dan Prasaran Pendidikan 2014
21
Barnawi dan Arifi , Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah .Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media., (2012)
sarana dan prasarana di sekolah adalah kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, bidang sarana prasarana, guru, dan tenaga administrasi sekolah.
Menurut solichin, pengorganisasian adalah suatu proses yang
menyangkut perumusan rincian pekerjaan dan tugas serta kegiatan yang
berdasarkan struktur organisasi formal kepada orang-orang yang memiliki
kesanggupan dan kemampuan melaksanakannya sebagai persyarat bagi
terciptanya kerjasama yang harmonis dan optimal ke arah tercapainya
tujuan secara efektip dan efesien.22
Menurut Nurabadi23 pengorganisasian manajemen sarana dan
prasarana merupakan suatu tindakan mengusahakan hubungan-hubungan
kelakuan yang efektif anatara orang-orang, sehingga mereka dapat
bekerja sama secara efesien dalam pendayagunaan semua sarana dan
prasarana pendidikan. Jadi disimpulkan bahwa pengorganisasian
manajemen sarana dan prasarana adalah suatu proses penentuan,
pengelompokan, dan pengaturan tugas serta tanggung jawab kepada
setiap individu yang memiliki kemampuan dan kesanggupan dalam
mendayagunakan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif
dan efesien.
3. Pelaksanaan
A. Pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan
Efesien.
Pengertian pemanfaatan sarana dan prasarana Menurut Hafidz
dalam susilo, pengertian pemanfaatan sarana dan prasarana adalah 59
pendayagunaan berbagai peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya
proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta
alat-alat dan media pengajaran. Depdikbud pemanfaatan sarana dan
prasarana adalah keseluruhan proses penggunaan fasilitas baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk menunjang jalannya pendidikan
atau pengajaran, seperti halaman, kebun, tanah sekolah, jalan menuju
sekolah, lapangan olah raga dan sebagainya. 24 Adapun manfaat yang
dapat diperoleh dengan dilakukannya perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan, yaitu: (1) dapat membantu dalam menentukan
tujuan, (2) meletakkan dasar-dasar dan menentukan langkah-langkah
yang akan dilakukan, (3) menghilangkan ketidakpastian, dan (4) dapat
dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar untuk melakukan
pengawasan, pengendalian, dan penilaian secara efektif dan efesien.
B. Tujuan pemanfaatan sarana dan prasarana

22
Solichin, Nuarabadi Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (2011;157)
23
Nurabadi, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (2014;310)
24
Hafidz, Susilo, INTI Internasional University 7, (1989), (2007:185)
Colleges, 123 dok, Pengertian Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Tujuan
Pemanfaatan Sarana dan Prasarana, (1995:27)
Menurut Mulyasa dalam Susilo tujuan pemanfataan
sarana dan prasarana adalah memberikan kontribusi yang optimal pada
jalannya proses pendidikan di sekolah, agar kegiatan belajar mengajar
terlaksana dengan lancar dan efektif. Dengan memanfaatkan sarana dan
prasarananya yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang
bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan
baik bagi guru maupun siswa sehingga akan betah berada di sekolah.
C. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Pedidikan
Secara umum tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan
adalah memberikan layanan secara profesional di bidang sarana dan
pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara
efektif dan efesien.25 Tujuan sarana dan prasaran pendidikan adalah:(1).
Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua
perlengkapan yang didapatkan sekolah adalah sarana dan prasarana
pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah
dengan dana yang efesien. (2). Untuk mengupayakan pemakaian sarana
dan prasarana sekolah secara tepat dan efesien.
D. Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
(1) Perencanaan, (2) pengorganisasian (3) pelaksanaan, (4) pengawasan.
E. Faktor yang mempengaruhi Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan.
(a) SDM, (b) Rendahnya kesadaran sebagian guru, (c) Kurangnya lahan
bermain, (d) Faktor lingkungan internal dan eksternal, (e) Peningkatan
Mutu pendidikan
B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tesis yang akan penulis
teliti, antara lain:
Rahmatul Insyirah, tesis berjudul, “Manajemen Sarana Dan
Prasarana Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Mts Muslimat Nu
Palangka Raya” di Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya (2018), di
latar belakangi dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 adalah
bahwa standar Sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan kriteria minimum untuk ruang belajar, tempat
bermain, tempat berkreasi, tempat ibadah, perpustakaan, tempat olah raga,
serta sumber belajar lainnya yang di perlukan untuk menunjang proses
pembelajaran.
Menurut Mulyono manajemen sarana dan prasarana pendidikan
adalah seluruh proses kegiatan direncanakan dan diusahakan secara sengaja
dan bersungguh-sungguh untuk pembinaan secara kontinu terhadap benda

25
Bafadal, Rusydi Ananda, Oda Kinata Banurea, Konsep Dasar Manajemen
Sarana dan Prasarana Pendidikan (2014:5).
pendidikan. Menurut Rohiat manajemen sarana dan prasarana adalah
kegiatan yang mengatur dan mempersiapkan segala peralatan/material atas
terselenggaranya peroses pendidikan di sekolah. Dan menurut Mulyasa
bahwa sarana dan prasarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan
yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan,
khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja,
kursi, serta alat-alat dan media pembelajaran. Depdikmas membedakan
anatara sarana pendidikan dan prasarana pendidikan, Sarana pendidikan
yaitu perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang di gunakan secara
langsung proses pembelajaran, sedangkan prasarana pendidikan adalah
semua perlengkapan dasar yang tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah.
C.Asumsi Penelitian
Ada beberapa hasil dari asumsi penelitian:
1. Kondisi lulusan TK (Taman Kanak-kanak) Negeri Kota Cirebon
2. Siswa lulusan TK Negeri Pembina mayoritas lanjut ke sekolah Negeri yang
ada di kota Cirebon.
3. Memebentuk Karakter yang akan dimiliki anak
4. Siswa lulusan TK Negeri Pembina berkarakter baik bisa menjadi anak sehat,
ceria, cerdas, terampil, berkepribadian mandiri, dan beraklak mulia .
5. Kemandirian yang dimiliki anak menjadi percaya diri
6. Sekolah TK Negeri Pembina membuat peraturan bagi orang tua yang
mengantar putra putrinya ke sekolah sebaiknya sudah di percayakan ke pihak
sekolah oleh karena tidak untuk di tunggui oleh orang tuanya. Pada awalnya
banyak anak berangkat ke sekolah dan di tunggui orang tuanya masih
menangis berkat guru-guru TK Pembina dengan kesabarannya memberi
pengertian ke orang tua bahwa serahkan kepercayan kepada sekolah anak-
anak tidak diperkenankan di tunggui orang tuanya, ternyata orang tua yang
menitipkan anaknya sekolah di TK Negeri Pembina sudah memahami dan
sudah mempercayai ke pihak sekolah akhirnya bisa di tinggal dengan tenang
dan nyaman karena pihak sekolah dengan memberi kepercayaan yang baik
sesuai peraturan sekolah bahwa siswa yang hadir untuk tidak di tunggui agar
anak belajar mandiri dan bisa menyesuaikan adaptasi dengan lingkungan
sekolah serta bisa dekat dengan guru-guru di sekolah, sesuai SOP sekolah
hanya antar dan jemput saat pulang.
7. Kondisi pendidikan di TK Negeri Pembina Kota Cirebon
8. Kondisi pendidikan di TK Negeri pembina Kota Cirebon kondisinya layak
berdaya saing dengan sekolah sekolah lembaga pendidikan yang ada di kota
Cirebon khususnya sekolah pendidikan Taman kanak-kanak anak usia dini.
9. Hubungan kondisi anak dengan perkembangan lingkungan yang baik
10. Hubungan kondisi anak mampu mengikuti pembelajaran di TK Negeri
Pembina dan mengikuti perlombaan yang di selenggarakan lingkungan
sekitar baik tingkat lokal maupun luar Cirebon kota Cirebon, dan tingkat
propinsi.26
11. Hubungan perkembangan anak dalam kesehatan
12. Hubungan perkembangan anak dengan teman-temannya sangat baik saling
mengharagai dan penerapan akhlak secara sopan berbudi luhur.
13. Penting dibekali kemandirian dan kreasi anak
14. Siswa TK Negeri pembina anak-anaknya mengikuti pembinaan dalam
berkreasi ada yang minat seni tari, marching band, seni gambar, bahasa
inggris, dan olah raga.
15. Membudayakan pembiasaan yang aktip dan menyenangkan
16. Siswa TK Negeri Pembina membiasakan cuci tangan antri dan tertib sebelum
makan dan makan bersama bekal yang dibawa masing-masing anak duduk
bersama di kelas.
17. Melaksanakan senam bersama di aula sekolah
18. Menjadikan anak selalu ceria
19. Saat istirahat siswa bermain bersama di area bermain dengan di awasi guru
piket. Anak mengerjakan kreasi sesuai tema, dengan gerakan tepuk,
menyanyi dan berkreasi.
20. Pembiasaan norma-norma agama yang baik.
21. Berdoa dan berbaris sebelum masuk ke kelas masing-masing
22. Membaca ikrar sekolah bersama-sama.
23. Mengucapkan salam dengan baik kepada ibu guru dan sesama teman.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode pendekatan
kualitatif, mendiskripsikan kondisi obyek yang diteliti data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang yang di wawancarai.
Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif sering disebut penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting). Penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau
human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, dilakukan bersifat induktif berdasarkan
fakta-fakta yang ditemukan di lapangan yaitu melakukan pengumpulan
data secara trianggulasi, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
data, dan membuat kesimpulan atas temuan-temuan data 27
Penelitian kualitatif analisis data dilakukan dengan cara pertama
ke lapangan pada tahap pengumpulan data kedua di lakukan ketika
penulisan laporan dilakukan, analisis data dari tahap pengumpulan data
26
Bimbingan online bunda Dian, Cirebon (2021) , Wawancara guru dan kepala sekolah
(2020)
27
Lincoln and Guba , Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan (Bandung:
Alfabeta, 2016)
sampai ke tahap pelaporan-pelaporan. 28 Pendekatan metode kualitatif
dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data deskriptif dari
suatu obyek penelitian secara rinci dan lebih mendalam untuk
mengembangkan konsep pemahaman yang terjadi, hal ini dilakukan
karena peneliti menyadari ada banyak yang belum diungkap melalui
observasi dan pengukuran saja, yang bertujuan untuk memperoleh
gambaran seutuhnya mengenai suatu hal pandangan manusia sebagai
peneliti yang berhubungan dengan suatu ide, pendapat dari orang yang
diteliti.29
Dalam merancang studi kualitatif, penting untuk
mempertimbangkan literatur yang tersedia dan seluruh kerangka
konseptual dari studi yang diusulkan In designing a qualitative study, it is
important to consider the available literature and entire conceptual
framework of the proposed study.30 Penelitian kualitatif dilakukan untuk
memperdalam suatu peristiwa, kejadian, kasus secara natural. Metode
penelitian yang digunakan yaitu studi kasus. Filsafat Postpositivisme
sering juga disebut sebagai paradigma interprentif dan kontruktif31, yang
memandang realita sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks,
dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif
(reciprocal). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang
berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran
peneliti tidak memepengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Studi kasus
merupakan metode penelitian yang dipilih dengan keunggulan dan
kemenarikan suatu program khusunya manajemen pendidikan
enterpreneurship berbasis occupational skill yaitu manajemen Sarana
dan Prasarana dalam peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri
Pembina Kota Cirebon.
Studi Kasus merupakan penelitian kualitatif, dimana peneliti
melakukan penelitian secara mendalam terhadap kejadian, proses,
aktifitas terhadap satu orang atau lebih untuk pengumpulan data secara
mendail, pengumpulan data dalam waktu berkesinambungan. Metode
yang dipakai peneliti menggunakan metode studi kasus untuk mengetahui
penomena atau gejala-gejala yang terjadi dalam waktu tertentu. Metode
ini dipakai untuk mengetahui, menganalisa dan mendiskripsikan apa saja
yang terjadi dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan yang dilakukan oleh TK Negeri Pembina kota Cirebon dalam
manajemen sarana dan prasaranya.
Alasan menggunakan metode studi kasus untuk melakukan
penelitian kualitatif, karena dengan metode ini dapat mengetahui cara
28
Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan, (Bandung: Alfabeta, 2016), 72
29
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2016), 62
30
Linda Hazard “Designing and implementing a qualitative Research Study: The
Vermont Early Hearing Detection and Intervention Example,”The Ben Cao Gang M,
2019,802-14.
31
Sugiyono Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development
(2019, Hal.15)
pandang obyak penelitian lebih mendalam dan dilakukan dengan
trianggulasi (gabungan) agar lebih efektif dalam mengetahui data dan
keabsahan data yang bertujuan untuk mendiskripsikan dan
mengembangkan teori tentang bagaimana perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan tentang Manajemen Sarana dan Prasarana
dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di TK Negeri Pembina kota Cirebon
B. Waktu dan tempat Penelitian
Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Peningkatan mutu
pendidikan di TK Negeri Pembina kota Cirebon dilakukan selama 6 bulan
mulai bulan Januari 2020 sampai Juni 2020. Tempat penelitian dilakukan
di TK Negeri Pembina yang beralamat di Jalan Gunung Rinjani Nomor 2
Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon provinsi Jawa Barat. Adapun alasan
penelitian ini dilakukan di tempat tersebut yaitu:
a. Telah memiliki kurikulum pendidikan 2013 berbasis
entrepreneurship berbasis occupational skills yang didesain oleh
timpengembang kurikulum secara sistematis dan terprogram.
b. Telah memiliki tutor dan tenaga pendidik bersertifikat, tenaga
pendidik yang berkompeten, dan tutor occupational skil keahlian
dibidang seni, kreasi, serta psikologis yang handal.
c. Telah memiliki sarana dan prasarana reseprentative sehingga program
dapat berjalan memenuhi standar minimal.
d. Telah memiliki produk dari kegiatan entrepreneurship berbasis
occupational skil
Alasan peneliti melakukan penelitian di TK Negeri Pembina kota
Cirebon karena sudah memenuhi standar akreditasi dengan nilai A, di
antaranya, STPPA, standar isi, standar prosesnya, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, Sarana dan Prasarana, pengelolaan, pembiayaan,
serta standar penilaian. Namun di bidang sarana dan prasarananya belum
ada orang yang pegang atau bertanggung jawab di bidang sarana dan
prasaranya Untuk itu peneliti tertarik ingin mengetahui sejauh mana
timpengembang sarana dan prasarana di TK Negeri Pembina kota
Cirebon.
C. Sampel Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif, sampel yang diambil dari mereka
yang dijadikan narasumber, atau partisipan, informan, kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, guru dan orang tua siswa. Teknik sampling yang
digunakan yaitu secara purporsive sampling dan bersifat snowball
sampling dalam penelitian kualitatif puporsive sampling adalah teknik
pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu misalnya, orang tersebut yang dianggap paling
tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa
sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi social
yang teliti.
Sedangkan snowball sampling adalah teknik penentu sampel
yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar, ibarat bola salju
yang menggelinding yang lama-lama membesar dalam penentuan sampel
pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang
ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan maka peneliti
mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data
yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga
jumlah sampel semakin bayak.4
Penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu
dengaan purporsive sampling, dalam penelitian ini data yang diperoleh
yakni:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
melalui wawancara dan pengamatan. Dalam penelitian ini berasal
dari informan-informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah
kepala sekolah, guru, staf, karyawan, dan alumni orang tua siswa
di TK Negeri Pembina kota Cirebon.5
2. Data Sekunder
Data sekunder dari penelitian ini diperoleh secara tidak
langsung dari literatur dan berbagai sumber informasi lainnya
seperti buku-buku, jurnal, maupun makalah penelitian yang
berkaitan dengan manajemen sarana dan prasarana pendidikan,,
buku manajemen PAUD, buku perkembangan anak usia dini,
buku pedoman PAUD, buku penilaian perkembangan anak usia
dini, buku pendidikan anak usia dini, pembelajaran anak usia dini. 6
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan wawancara
mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, wawancara mendalam ini
dilakukan kepada seluruh informan yang memenuhi standar sarpras,
untuk mengeksplorasi pendidikan anak usia dini berbasis akreditasi,
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data tentang
pelaksanaan Studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti meliputi
mendalami dokumen kurikulum 13 pendidikan anak usia dini (PAUD)
Dalam teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan
teknik trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah diteliti. Bila peneliti melakukan pengumpulan
data dengan trianggulasi, maka sebenarmya peneliti mengumpulkan data
yang sekaligus menguji kreadibilitas data yaitu mengecek kredibilitas
data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Trianggulasi yang dipakai yaitu: dengan triangulasi teknik, berarti peneliti
menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif,
wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk data yang sama yaitu:

44
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2016)
55
Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan (Bandung: Alfabeta, 2017)
66
, Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan (Bandung: Alfabeta, 2017)
1. Pengamatan/Observasi
Observasi merupakan proses data dari tangan pertama dengan
mengamati lokasi sekolah TK Negeri Pembina kota Cirebon,
observasi dalam penelitian ditujukan untuk memperoleh data-data
tentang manajemen sarana dan prasarana pendidikan berbasis
Akreditasi PAUD (BAN-PNF), macam observasi:32
a. Observasi Partisipatif
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat
dalam keseharian responden.
b. Observasi terus terang atau tersamar
Dalam hal ini peneliti dalam melakukan pengumpulan
data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa peneliti
akan melakukan penelitian, sehingga mereka yang diteliti
mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas si peneliti.
Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau
tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu
data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.
Kemungkinan kalau si peneliti menyatakan terus terang maka
peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan penelitian. 33
c. Observasi tak berstruktur
Observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide
observation. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus
mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati
suatu obyek itu sendiri.
2. Wawancara
Metode intrview atau wawancara merupakan teknik
pengumpulan data dimana pewawancara atau peneliti dalam
mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang
diwawancarai34
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara
langsung dengan informan secara mendalam. Karena peneliti ingin
mengetahui secara menyeluruh bagaimana manajemen sarana dan
prasarana pendidikan di TK Negeri Pembina kota Cirebon berbasis
standar akreditasi PAUD (BAN-PNF)
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu, yang bisa berupa tulisan, gambar, dan karya dari peneliti. 35
Dalam penelitian ini dokumentasi yang dicari oleh peneliti adalah
berupa foto, rekaman suara dan catatan lain yang mendukung dan
berhubungan dengan penelitian.
32
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: 2016)
33
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: 2016)
34
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen ( Bandung, Alfabeta: 2016)
35
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen ( Bandung, Alfabeta: 2016)
4. Trianggulasi
Teknik triangulasi sumber data dari beberapa informan
atau narasumber yang digunakan dari posisi atau kelompok yang
berbeda, sumber data dapat dilakukan dengan menggali informasi
dari sumber-sumber data yang berbeda jenisnya, misalnya
narasumber tertentu, kondisi tertentu, perilaku, atau dari sumber
berupa catatan dan arsip dokumen.
E. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap
penomena sosial atau alam, karena meneliti melakukan pengukuran,
maka harus ada alat ukur yang baik. Dalam penelitian ini metode yang
digunakan yaitu penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat
peneliti adalah peneliti itu sendiri.36
Dalam penelitian ini yang menjadi instrument utama yaitu
peneliti ditambah instrumen penunjang dari pengelola lembaga
pendidikan TK Negeri Pembina kota Cirebon, dalam penelitian kualitatif
segala sesuatu yang akan dicari dari objek penelitian belum jelas dan pasti
masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya belum
jelas. Rancangan penelitian masih belum jelas masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian, maka
peneliti merupakan instrument kunci dalam penelitian kualitatif.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan meliputi tahapan deskripsi,
reduksi, dan seleksi. Pada tahapan deskripsi peneliti melakukan
grandtour, question, dan grandtour question dilaksanakan pada hari
kamis 9 Januari 2020 kemudian melakukan minitour question dan
minitour obsaervation pada hari sabtu 13 Juni 2020 . Kegiatan minitour
question dan minitour observation dilakukan setelah peneliti secara pasti
akan mendalami pendidikan standar sarpras berbasis akreditasi PAUD
di TK Negeri Pembina kota Cirebon. Pada tahapan ini peneliti melakukan
tahapan reduksi. Setelah tahapan reduksi peneliti melakukan penguraian
fokus penelitian menjadi komponen lebih rinci. Adapun yang akan
dialami dari focus penelitian tersebut yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan penggunaan. Pada tahapan ini
peneliti melakukan tahapan seleksi.
G. Analisis Data
Analisa data dilakukan sebelum di lapangan dan selama di
lapangan. Sebelum di lapangan peneliti melakukan literature review
dengan aplikasi manual dan vosviewers, publish, or peris serta atlas.ti.
Literatur review dengan menggunakan atlas.ti dilakukan untuk
mendalami content-content penelitian tentang manajemen pendidikan
sedangkan aplikasi vosviewers, publish, or peris yang diintegrasikan

36
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen ( Bandung, Alfabeta: 2016)
dengan medeley dilakukan untuk menentukan novelty (kebaruan) terkait
focus penelitian37.
Analisa data selama di lapangan meliputi reduksi data, display
data dan verifikasi data. Pada tahapan reduksi data, peneliti merangkum
memilih hal-hal pokok memfokuskan pada hal-hal penting tentang
pendidikan berstandar sarpras berbasis akreditasi PAUD (BAN-PNF),
dengan melakukan coding digital pada aplikasi atlas.ti setelah dilakukan
coding digital peneliti melakukan analisis dengan visualisasi atlas.ti pada
tahapan ini sudah masuk pada tahap displey. Displey data dilakukan
dengan bentuk deskripsi, skema yang diinport dari atlas.ti flowchart,
diagram dan table. Setelah display data selesai peneliti membuat
verifikasi.
H. Pengujian keabsaan Data
Keabsahan data data penelitian ini dilakukan dengan uji
kredibilitas data, uji transferabilitas, uji depenability, dan uji
confirmobility. uji kredibilitas dilakukan oleh peneliti yaitu perpanjangan
pengamatan, triangulasi, peningkatan ketekunan dan diskusi dengan
teman. Pada uji trasferabilitas, hasil penelitian ini dapat
diimplementasikan yang memiliki karakteristik social, ekonomi,
pendidikan dan budaya yang sama. Pada uji dependability peneliti
melakukan proses bimbingan secara intensif dengan pembimbing 6 kali
selama 6 bulan Januari 2020 sampai Juni 2020. Uji confirmability
dilakukan oleh peneliti setelah selesai melakukan wawancara mendalam
dengan menandatangani verbatim wawancara dan ketika ada hal-hal yang
perlu pendalaman.
Teknik yang digunakan untuk pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain adalah teknik triangulasi, baik
triangulasi sumber maupun metode. Triangulasi sumber berarti
membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif hal itu dapat dicapai dengan beberapa jalan, diantaranya: (1)
Membandingkan data hasil pengamatan dan data hasil wawancara, (2)
Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan. Pada triangulasi dengan metode, terdapat dua strategi yaitu :
(1) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa
teknik pengumpulan data dan (2) Pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

37
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung;Alfabet, 2016)
Dalam penelitian ini sebagaimana tertera dalam bab I tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui “Manajemen Sarana dan Prasarana
Dalam Peningkatan mutu Proses Pembelajaran di TK Negeri Kota Cirebon”.
Untuk bab IV ini peneliti akan menganalisis hal tersebut, sesuai metode
yang digunakan yaitu, dengan pendekatan metode kualitatif menggunakan
metode studi kasus. Sebagaimana dalam rumusan masalah penelitian ini,
penulis menganalisis 4 aspek rumusan masala diantaranya, bagaimanakah
perencanaan sarana dan prasarana dalam peningkatan mutu Pendidikan di
TK Negeri Pembina kota Cirebon? bagaimanakah pengorganisasian sarana
dan prasarana dalam peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri kota
Cirebon? bagaimanakah pelaksanaan sarana dan prasarana dalam
peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri kota Cirebon? bagaimanakah
pengawasan sarana dan prasarana dalam peningkatan mutu pendidikan di
TK Negeri kota Cirebon?
1. Perencanaan Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di TK Negeri Pembina Kota
Cirebon
Perencanaan yang dilaksanakan dalam sarana dan prasarana
standar akreditasi di TK Negeri Pembina Kota Cirebon meliputi
berbagai aspek yang harus dipersiapkan meliputi: (a) Sumber daya
manusia, Sumber daya manusia yang ada di TK Negeri Pembina kota
Cirebon tenaga kependidikan berjumlah 7 orang, kepala sekolah 1, TU
ada 2 orang, petugas perpustakaan 1 orang, penjaga TK 1 orang,
Pembantu TK 1 orang, petugas keamanan 1 orang. Sedangkan tenaga
pendidik (guru) berjumlah 14 orang. Status kepegawaian 8 orang sudah
PNS, 12 orang non PNS. Dari segi akademik lulusan S1 PAUD
berjumlah 14 orang, lulusan S1 Akuntasi 1 orang, lulusan SD 1 orang,
lulusan SMA 2 orang, lulusan D2 perpustakaan 1 orang, lulusan D3
Manajemen 1 orang, total seluruh berjumlah 21 orang. 38 (b) Sarna dan
Prasarana, Sarana dan Prasarana di TK Negeri Pembina Kota Cirebon
meliputi luas tanah 3.120 m2, luas gedung 1.921 m2, dan beberapa
bangunan ruangan-ruangan. (c) Anggaran, Anggaran sekolah TK Negeri
Pembina kota Cirebon adalah berasal dari Anggaran Operasional
bantuan pemerintah daerah dan pusat, serta dari iuran siswa.(d)
Menyusun program kerja, TK Negeri Pembina menyusun program kerja
dengan tujuan mengembangkan pendidikan di tingkat anak usia dini,
menjadikan lembaga unggulan terbaik dan menjadikan lembaga
pendidikan yang mampu meluluskan peserta didik berpotensi, berakhlak
mulia dan mandiri. Di lihat dari persiapan yang dilakukan lembaga
pendidikan TK Negeri Pembina Kota Cirebon ini, sudah cukup
terpenuhi, sekolah berbasis standar akreditasi, namun ada yang perlu
penambahan dari beberapa bidang memfasilitasi lemabaga dengan
sesuai standar Akreditasi PAUD, bidang yang menangani sarana dan
prasarana perlu di bentuk dengan baik dan bertanggungjawab.

38
Data profil TK Negeri Pembina kota Cirebon, (Cirebon: 2020)
2. Pengorganisasian Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di TK Negeri Kota Cirebon
Pengorganisasian di TK Negeri Pembina Kota Cirebon terdiri dari:
1) Ketua/kepala sekolah
Kepala sekolah adalah orang yang bertugas bertanggung
jawab atas pelaksanaan berlangsungnya kegiatan dalam
penyelenggaraan pendidikan di TK Negeri Pembina Kota Cirebon,
salah satunya membawahi pertanggung jawaban fasilitas sarana dan
prasarana sekolah. Dari merumuskan, menetapkan, dan
mengembangkan visi, misi serta tujuan sekolah, membuat rencana
kerja dan kegiatan sekolah, mengelolah pembiayaan, kemitraan,
melaksanakan program kerja serta mengevaluasi. Bertanggung
jawab pada semua sarana dan prasarana di sekolah.
3. Pelaksanaan Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di TK Negeri Kota Cirebon
Dalam Pelaksanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di TK
Negeri Pembina Kota Cirebon ada beberapa tahapan yang diprogramkan
yaitu:
1. Penyediaan lahan
TK Negeri Pembina mempunya luas lahan 3.120 m2,
status kepemilikan milik pemerintah daerah kota Cirebon,
beralamat di Jalan Rinjani No. 2 Kelurahan Larangan Kecamatan
Harjamukti Kota Cirebon propinsi Jawa Barat.
2. Penyediaan gedung
Gedung TK Negeri didirikan tahun 1997, luas bangunan
gedung 1.921 m2
3. Manajemen Lembaga TK
Lembaga TK sudah di SK kan No. 001a/0/1999, NSM
001026302211, NPSN No.20265753 No.tlp.(0231) 8815446
4. Penyediaan alat bermain luar dan dalam
Tersedianya alat bermain luar seperti: jungkitan, ayunan,
srodotan, tangga majemuk, tangga laba-laba, gawang bola. Alat
bermain dalam adanya area imtaq dengan isisnya, area balok,
area bermain peran, area ilmu pengetahuan, area membaca dan
menulis, area berhitung, area musik, area pasir dan air, serta alat
permainan di kelas.
5. Penyediaan Standar pelayanan minimal
Standar Pelayanan minimal (SPM) adanya beberapa komponen
diantaranaya:
 Kurikulum
 Anak didik
 Pembiayaan
 Manajemen TK
 Peran serta masyarakat.
6. Program kerja
Program kerja dilaksanakan sesuai program yang di buat
dengan adanya Prota, Prosem, RPPM, RPPH. Pelaksana program
sesuai jabatannya masing-masing, membuat program unggulan,
pengembangan pendidikan berkarakter, program ekstrakurikuler di
antaranya, menggambar, bahasa Inggris, menari, Drumband,
merakit robot.
7. Ketata usahaan
Keberadaan tenaga tata usaha seperti: administrasi
kepegawaian, administrasi kesiswaaan, administrasi keuangan,
administrasi Sarana dan Prasarana, administrasi persuratan dan
pengarsipan.
8. Status kepegawaian
Pendidik dan tenaga kependidikan da kepala sekolah, guru,
tenaga TU, penjaga TK, pembantu TK, dan tenaga lainnya.
9. Pelayanan sarana dan prasarana
Pelayanan tersedia dari adanya brosur, pelayanan yang
selalu berinovasi mengikuti peraturan dan jaman, mengutamakan
kepuasan pelanggan. Pencatatan barang yang rusak dan baik,
mengajukan proposal bantuan baik fisik maupun non fisik ke
pemerintah pusat dan daerah

4. Pengawasan Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam


Peningkatan Mutu Pendidikan di TK Negeri Kota Cirebon
Pengembangan Manajemen Sarana dan Prasarana hal sangat
penting untuk mendukung proses kegiatan lembaga sekolah di tingkat
PAUD. Manajemen Sarana dan Prasarana bertujuan sebagai kendali
keberlangsungan sebuah organisasi agar berjalan sesuai fungsinya
dengan baik, dalam hal ini pengawasan/controlling dilakukan ada
tahapan pengawasanyaitu:
1. Pengawasan waktu
Dalam pengawasan waktu pihak lembaga melakukan
pengawasan di lihat dari job skill,laporkan secara harian, mingguan,
bulanan, tahunan sesuai dengan kebutuhan lembaga sekolah
tujuannya untuk mengevaluasi dan memonitoring kinerja pendidik
dan tenaga kependidikan.
2. Pengawasan biaya
Dalam pengawasan biaya lembaga bagian bidang pengembagana
sarana dan prasarana lembaga sekolah selalu memantau dan
mengevaluasi catatan pemasukan dan pengeluaran sarana dan
prasarana di TK Negeri Pembina kota Cirebon.
3. Pengawasan anggaran
Pengawasan anggaran pihak lembaga bidang pengembangan
sarana dan prasarana sekolah memantau catatan pemasukan anggaran
yang di sediakan lembaga, baik dari pemerintah pusat, pemerintah
daerah, ataupun dari swadaya masyarakat, Anggaran untuk harian,
mingguan,bulanan, dan tahunan sebagai monitoring catatan anggaran.
Dengan adanya pengawasan dan evaluasi dari tiga pokok
anggaran utama seperti pengawasan waktu, pengawasan biaya,
pengawasan anggaran, maka dengan adanya tahapan dan laporan
tersebut lembaga sekolah akan menjadi lebih terprogram dengan baik
sesuai pemakaian dan kebutuhannya.
B. Pembahasan:
1. Pembahasan perencanaa sarana dan prasarana dalam peningkatan
mutu proses pembelajaran di TK Negeri Pembina Kota Cirebon
adalah,
Proses pertama manajemen sarana dan prasarana adalah
perencanaan. TK Negeri Pembina kota Cirebon dalam mengelola sarana
dan prasarana melakukan proses perencanaan yang bertahap. Kegiatan
dalam proses perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan yang dilakukan atau kesediaan yang sudah habis
merupakan langkah untuk menetapkan kebutuhan sarana dan prasarana
yang akan di gunakan dan akan dimiliki.
Analisis kebutuhan sarana dan prasarana yang jenisnya habis
pakai di adakan rapat terlebih dahulu bersama staf, guru, dan penjaga
sekolah, serta petugas kebersihan, bertujuan untuk bisa menyampaikan
ide atau pendapat serta masukan untuk pengurangan atau penambahan
sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah dan membuat
perencanaan yang akan di beli maupun diperbaiki. Proses perencanaan
sarana dan prasarana di TK Negeri pembina dilakukan dengan
menampung usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang akan
diajukan dan memilih barang yang akan diadakan dan dibeli. Sebelum
pengadaan barang terlebih dahulu mengadakan rapat kepala sekolah,
bersama staf, guru, penjaga sekolah, dan petugas kebersihan, bertujuan
untuk bisa menyampaikan ide atau pendapat serta masukan untuk
pengurangan atau penambahan tentang sarana dan prasarana pendidikan
yang ada di sekolah dan membuat perencanaan yang akan di beli
maupun diperbaiki. Dengan menampung usulan pengadaan
perlengkapan sekolah yang akan diajukan dan memilih barang-barang
yang akan diadakan. Hal ini sesuai yang dipaparkan kepala sekolah
sebagai berikut.“Dalam rapat menampung ide yang di usulkan untuk
perencanaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang diajukan
sesuai kebutuhan dengan anggaran sekolah yang tersedia”
Perencanaan sarana maupun prasarana yang sudah dianalisis di
rapat seluruh guru dan staf dilakukan di awal tahun ajaran baru. Dari
kepala sekolah, wakil kepala, guru, komite, dan staf, membahas
program sekolah. Dalam manajemen sarana dan prasarana di TK Negeri
Pembina Kota Cirebon sebagai langka awal selalu rapat perencanaan,
rapat dilakukan bersama dengan tim pengembang sekolah pada awal
tahun ajaran baru menganalisis kebutuhan yang akan dibutuhkan selama
satu tahun.
Dalam merumuskan program kerja kepala TK Negeri Pembina
mengadakan rapat rutin, Rapat mingguan, bulanan, awal semeter dan
rapat tahunan untuk membahas program sekolah serta kebutuhan sarana
dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah TK Negeri Pembina kota
Cirebon. Rapat tim pengembang di hadiri kepala sekolah, wakil kepala,
guru, dan staf tim dipimpin kepala sekolah TK Negeri Pembina,
kemudian wakil kepala dan guru serta staf saling memebri masukan
untuk mencapai kesepakatan program serta kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan di TK Negeri Pembina kota Cirebon.
Di tahun 2019 TK Negeri Pembina melakukan perubahan
pembangunan dari sarana dan prasarana yang ada, dari mulai ruang kelas
dan penempatan posisi APE luar. Ibu kepala sekolah menyampaikan
bahwa di TK Negeri Pembina akan ada perubahan posisi dan tambahan
ruang kelas serta renovasi ruang, serta penataan area lingkungan sekolah,
dari penataan taman, kelas, serta halaman bermain, juga toilet.
Ibu kepala sekolah sempat menyampaikan ke peneliti bahwa TK
Negeri Pembina selama penjabatan di pegang kepala bu Nia akan ada
perombakan di ruang toilet, yang awal toilet ruangannya agak menyelip
pintunya tidak terlihat bentuk menyamping, ke depan merencanakan
akan ada perubahan ruangan toilet akan dihadapakan ke luar menghadap
ke halaman sekolah agar siswa yang menggunakan masuk ke toilet bisa
kepantau dari guru-guru atau orang yang ada di sekelilingnya, bertujuan
jika ada sesuatu yang tidak di inginkan bisa terpantau. Bangunan toilet
yang lama bentuknya pintu agak kedalam jadi kurang terpantau
pengawasannya.
Perencanaan dilakukan untuk penetapan kebutuhan sarana dan
prasarana TK Negeri Pembina kota Cirebon, merupakan langkah
menentukan kebutuhan sarana dan prasarana untuk program TK Negeri
yang disepakati untuk meningkatkan mutu pendidikan. Penetapan
kebutuhan sarana dan prasarana dilakukan pada saat rapat tim
pengembang TK Negeri di awal semester. Proses penetapan kebutuhan
sarana dan prasarana berdasarkan kesepakatan bersama pada awal
semester. Hal tersebut di nyatakan oleh kepala TK Negeri Pembina Kota
Cirebon ibu Sania, penetapan ini ditentukan secara langsung hasil
kesepakatan di awal semester awal, untuk tahun ini program rencana
untuk toilet dan ruang kelas serta halaman penataan taman sekolah.
Program prioritaskan penataan taman dan kelas.
Sarana dan prasarana lainnya yang akan di rencanakan program
adalah tentang penghapusan kegiatan belajar yang awalnya ada full day
mulai tahun 2018, full day sudah tidak ada karena ini TK Negeri tidak
diijinkan ada full day, jadi anak-anak pulang seperti biasa jam normal
masuk jam 7.30 – 10.30 wib. untuk pembelajaran lebih mengarahkan ke
anak dan tetap ada kegiatan eskul anak satu minggu sekali, untuk tahun
ini masih masa pandemi eskul sementara belum dilaksanakan terlebih
dahulu.
Sarana dan prasarana yang ada agar mutu pendidikan dapat
ditingkatkan terus menerus perencanaan sarana dan prasarana rumah
tangga TK Negeri Pembina kota Cirebon untuk masa yang akan datang
berdasarkan kondisi sarana dan prasarana yang ada akan terus
ditingkatkan untuk mutu pendidikan melalui serangkaian tahapan-tahapan
seperti: pelaporan kebutuhan, pengelolaan data laporan, serta penetapan
kebutuhan sarana dan prasarana kebutuhan sekolah TK Negeri Pembina
Kota Cirebon.
Pelaporan kebutuhan di TK Negeri kota Cirebon merupakan
kebutuhan sarana dan prasarana rumah tangga kepada penanggung jawab
sarana dan prasarana sekolah, proses pelaporan kebutuhan sekolah
dilakukan oleh penanggung jawab ruang kerja dan penanggung jawab
kelas. Semua sarana dan prasarana pendidikan apa saja yang sudah habis
perlu diadakan laporan masing-masing, penanggung jawab sebagai bahan
laporan di sampaikan ke bagian pengelolaan data kebutuhan sekolah
setiap awal tahun ajaran. Hal tersebut berdasarkan pernyataan staf TU
menyatakan yang bertanggung jawab di setiap ruang itu, terus ditetapkan
kebutuhan masing-masing ruang. Kebutuhan sekolah sudah dianggarkan
untuk barang habis pakai, dan barang yang sudah rusak, serta barang yang
hilang.
TK Negeri pembina ini milik pemerintah jadi anggaran untuk
sarana dan prasarana pendidikan harus membuat pengajuan proposal
terlebih dahulu ke pusat untuk penambahan atau perbaikan sarana dan
prasarana pendidikan yang39 ada di sekolah TK Negeri Pembina ini.
Sebelum pengajuan ada rapat terlebih 40 dahulu dengan guru, staff dan
kepala sekolah menyampaikan kebutuhan yang akan di anggarkan dan
untuk siap pakai.
Dilakukan oleh kepala sekolah dengan koordinasi dengan
bendaharan karena pengelolaan kebutuhan sekolah merupakan otonomi
sekolah TK Negeri Pembina kota Cirebon. Penetapan kebutuhan sarana
dan prasarana rumah tangga sekolah TK Negeri Pembina berdasarkan
data laporan dari penanggung jawab sarana dan prasarana yang
bersumber dari laporan masing-masing penanggung jawab ruang kerja
dan penanggung jawab kelas. Perencanaan untuk kebutuhan rumah
tangga ini bersifat fleksibel, menyesuaikan dengan keadaan, perubahan,
situasi dan kondisi yang tidak terduga. Sedangkan analisis kebutuhan
prasarana yang bersifat tahan lama secara tidak langsung menunjang
peroses pembelajaran contohnya seperti, pembuatan taman, aula,
mushola, toilet, ruang uks, perpustakaan, ruang kelas, ruang penjaga, dan
lainnya di lakukan semua fasilitas ini melalui pengajuan proposal karena
yang melakukan pembangunan adalah pemerintah, sekolah Negri ini
untuk pengembangan sarana dan prasarana yang beranggung jawab
tertinggi adalah selain kepala sekolah adalah pemerintah.

39
Wawancara observasi, di TK Negeri Pembina Kota Cirebon (2020)
40
Wawancara observasi, di TK Negeri Pembina Kota Cirebon (2020)
Pengorganisasian untuk mengupayakan peningkatan sarana dan
prasarana adalah komite dan tenaga administrasi sekolah bekerja sama
untuk kelangsungan pengembangan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah, kebutuhan tersebut di rapat komite. Setelah disetujui baru kepala
sekolah membuat pengajuan ke pemerintah setempat dan di lanjutkan ke
pusat karena ini lembaga TK Negeri.
Anggaran rehab gedung melalui dana DAK dan APBD, dan BOP
pusat kepala sekolah menyampaikan: bahwa tahun 2019 dapat menerima
bantuan DAK dan APBD Kota Cirebon untuk perbaikan prasarana,
perbaiakn ruang dan atap toilet serta taman dan halaman sekolah. Dana
sarana dan prasarana TK Negeri Pembina di bantu dana pemerintah pusat
dan daerah.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di TK Negeri
Pembina berbasis akreditasi PAUD dengan standar sarpras dalam
perencanaannyaadalahyaitu:
a. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang ada di TK Negeri Pembina
Kota Cirebon seluruhnya ada 21 orang di dalamnya ada lulusan
S1 linier PAUD sebanyak 14 orang (8 sudah PNS, 6 honorer), S1
akuntansi (1 orang), D2 (1 orang), D3 (1 orang), SMA (1 orang),
SMK (1 orang), SD (2 orang) jumlah seluruhnya ada 21 orang.
b. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana di TK Negeri Pembina kota
Cirebon meliputi tanah seluas 3.120m2, kelas ada 7, ruang
kepala, ruang guru, ruang TU, ruang UKS, ruang dapur, gudang,
kamar mandi / WC guru, kamar mandi/WC anak, rumah penjaga,
ruang terbuka/aula, tempat cuci tangan, ruang tunggu, halaman
sekolah, ruang perpustakaan, mushola, pagar, tempat parkir,
tempat sampah, papan nama sekolah, gantungan alat kebersihan,
media belajar APE luar dan dalam.41
 Konsep relevan
Dari tesis Rahmatul Isyiroh bahwa konsep perencanaan
dalam manajemen pendidikan seperti di katakan menurut Bintoro
Tjokroaminoto ialah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
Prajudi Atmosudirjo mendefinisikan perencanaan adalah
perhitungan dan penentuan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu, perencanaan merupakan suatu proses kegiatan
menggambarkan yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan. Perencanaan merinci rancangan pembelian,
pengadaan, rehabilitasi, penyewaan, penukaran, peminjaman,
distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan sesuai
dengan kebutuhan42

41
Wawancara observasi, di TK Negeri Pembina Kota Cirebon (2020)
42
Hasil penelitian yang relevan tesis Rahmatul Insyiroh (2018)
Analiasis data dengan metode kualitatif yaitu wawancara
secara mendalam, pengumpulan data dan dokumentasi. Menurut
teori Miles and Huberman analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung,
dan selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban
yang diwawancarai.43
2. Pembahasan pengorganisasian sarana dan prasarana dalam
peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri Pembina Kota
Cirebon.
Pengorganisasian untuk mengupayakan peningkatan sarana dan
prasarana adalah komite dan tenaga administrasi sekolah bekerja sama
untuk kelangsungan pengembangan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah, kebutuhan tersebut di rapat komite. Setelah disetujui baru
kepala sekolah membuat pengajuan ke pemerintah setempat dan di
lanjutkan ke pusat karena ini lembaga TK Negeri.
a) Data
Untuk pengorganisaian dalam menata sarana dan prasaran
pendidikan di TK Negeri Pembina ada masing-masing yang
bertugas dan bertanggung jawab dalam:
1) Ketua Lembaga/kepala sekolah
Ketua/kepala sekolah merupakan orang yang
bertanggung jawab atas keberlangsungan dari sebuah
penyelenggaraan, tugas pokok dari seorang ketua lembaga
sekolah di TK Negeri Pembina Kota Cirebon bertugas dalam
mengatur dan menata segala kegiatan yang ada di lembaga
sekolah TK Negeri Kota Cirebon.44
Tugas pokok kepala sekolah
Kepala TK Negeri Pembina Kota Cirebon bertanggung jawab
dalam:
a. Menyusun dan mengembangkan program sekolah
b. Kelancaran proses belajar mengajar
c. Mengkoordinasikan guru-guru dan karyawan
d. Mengelola administrasi sekolah
e. Mengevaluasi kinerja guru dan karyawan
f. Memotivasi guru dan karyawan agar dapat melaksanakan
tugas dengan baik.
10. Guru-guru bertanggung jawab dalam:
a. Menyusun rencana pembelajaran
b. Mengelola pembelajaran sesuai dengan perkembangannya
a. Mencatat perkembangan anak
b. Mengevaluasi perkembangan anak
c. Menyusun laporan perkembangan anak

43
Sugiyono, Metode penelitian dan pengembangan (2015)
44
Profil TK Negeri Pembina kota Cirebon
Melakukan kerja sama dengan orang tua dalam program
parenting.
11. Tenaga Administrasi (TU)
a. Bertanggung jawab dalam:
b. Mengelola sarana dan prasarana PAUD
c. Mengelola keuangan
d. Memperlancar administrasi penerima peserta didik
e. Membuat laporan keuangan
f. Memberikan pelayanan administrasi kepada guru, orang
tua, dan peserta didik.
12. Komite sekolah bertanggung jawab dalam:
a. Meningkatkan kesejahteraan guru
b. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam
rangka optimalisasi sumber dana dan sumber belajar
c. Mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana
sekolah
d. Mengembangkan pendidikan di TK Negeri Pembina
e. Membangun kerjasama yang harmonis dengan
masyarakat.
b) Teori/konsep
menurut Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga
dapat muda dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan ke
orang lain.
c) Analisis data,
Dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke
dalam unit-unit, melakukan sintesis, meyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan yang adapat diceritakan ke orang lain.
 Konsep relevan
Tesis suharti bahwa pengorganisasian di kepalai oleh
kepala sekolah yang mengatur sedemikian rupa supaya tenaga
pendidika yang ada dapat terkakomodasi dengan baik, serta bidang
sarana dan prasarana terpantau dengan baik. Analisis data
menggunakan metode kualitatif yaitu pengumpulan data, observasi,
Dokumentasi dan teknik wawancara.
3. Pembahasan pelaksanaan sarana dan prasarana dalam
peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri Pembina Kota
Cirebon adalaha
1. Data
Beberapa tahapan data yang dilalui dalam pelaksanaan sarana
dan prasarana dalam peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri
Pembina diantaranya:
b) Penyediaan Perangkat elektronik untuk pelayanan yang menggun
yang menggunakan elektronik, seperti
1. laptop/komputer
2. buku-buku administrasi
3. wifi
4. printer
5. tipe recorder
6. penyediaan sarana ruang tunggu
c) Bagi orang tua yang mengantar jemput anaknya disediakan ruang
tunggu
d) Penyediaan alat-alat kesehatan / obat-obatan dan ruang UKS
Untuk yang membutuhkan, tempat merawat yang sakit
untuk sementara.
e) Penyediaan toilet training bagi anak yang ingin ke toilet dampingi
oleh gurunya
f) Penyambutan anak yang datang dan pulang disambut oleh
gurunya dan di dampingi saat penjemputan dari orang tuanya.
g) Penyediaan perpustakaan untuk menambah wawasan siswa
disediakan buku-buku bacaan cerita untuk menunjang
pembelajaran.
h) Penyediaan cuci tangan bagi siswa yang mau membersihkan
tanggannya sebelum dan sesudah makan
i) Mushola dalam pengenalan di bidang keagaamaan/imtaq
j) Penyediaan kantin untuk yang orang tua antar jemput atau siswa
yang tidak bawa bekal.
k) Penyediaan tempat bermain Saat istirahat siswa di dampingi dan
di awasi dalam bermain media pembelajaran setiap kelas di
sediakan media pembelajaran . dan akan di gunakan sesuai tema.
l) Penyedian ruang eskul
m) Gudang untuk penyimpanan barang yang tidak di gunakan Aula
n) Tempat untuk sarana berbaris, berdoa, senam, dan bermain
memakai media, rapat, dan eskul.45
2. Teori/konsep
Menurut teori Cooper & Schidler (2003) mengemukakan
bahwa a theory is a set of systematically interrelated, concepts,
defenition, and proposition that are advanced to explain and
predict phenomena yaitu seperangkat konsep, definisi dan
proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat
digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena46.
3. Pelaksanaan analisis.
Dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-
menerus sampai tuntas sehingga datanya samapai jenuh.
 Konsep relevan
Dari tesis Miftahul jannah, yaitu Keberhasilan program
pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi sarana dan

45
Wawancara dengan kepala sekolah
46
Sugiyono Metode Penelitian dan Pengembangan, (Afabeta cv.Bandung, 2017)
prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah dan oleh optimalisasi
pengelolaan dan pemanfaatan. 3) adapun pelaksanaan manajemen
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah pada dasarnya
meliputi: perencanaan, pengadaan, pendistribusian, inventarisasi,
penggunaan, perawatan, dan penghapusan. 4) metode penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan memiliki
karakteristik sebagai berikut: 1) menggunakan makna atau
konteks, dan persepektif emik, 2) proses penelitian lebih
berbentuk siklus daripada linier (pengumpulan dan analisa data
berlangsung simultan), 3) lebih mengutamakan kedalam daripada
keluasan cakupan penelitian, 4) observasi dan wawancara
mendalam bersifat sangat utama dalam proses pengumpulan data,
5) peneliti sendiri merupakan instrumen utama tidak hanya itu,
peneliti juga mengamati secara berkala terhadap fenomena yang
tampak, situasi serta kondisi dari objek penelitian yang
informasinya dapat diambil dari berbagai responden dan
dokumen-dokumen pendukung lainnya.
4. Pembahasan pengawasan sarana dan prasarana dalam peningkatan
mutu pendidikan di TK Negeri Pembina Kota Cirebon adalah
a) Data
Dalam upaya pengawasan sarana dan prasarana pendidikan
di TK Negeri Pembina kota Cirebon dilakukan setiap waktu,
bertujuan agar pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan tetap
terjaga dan bisa diketahuai keberadaan dalam pemakaian dan
penyimpanan barang yang dimiliki. Pengawasan sarana dan
prasarana di TK Negeri Pembina dilakukan pengecekan secara
berkala, perbaikan berdasarkan kondisi sarana dan prasarana yang
ada.
Proses pengawasan dan pengaturan sarana dan prasarana
meliputi inventarisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan, berikut
pemaparan pelaksanaan sarana dan prasarana pendidikan di Tk
Negeri Pembina Kota Cirebon:
a. Inventarisasi
b. bertanggung jawab adalah TU yang sudah di tugaskan
c. Pemeliharaan Sarana dan prasarana di TK Negeri Pembina
dalam pemeliharaannya menjaga pemakaian sarana dan
parasarana dengan kontinu untuk menjaga mutu pendidikan si
TK Negeri Pembina kota Cirebon.
Dalam pengawasan sarana dan prasarana di TK Negeri
Pembina kota Cirebon yang bertanggung jawab adalah Kepala
sekolah, guru, dan staf, karyawan, serta komite sekolah. Jika ada
kerusakan atau hilang di catat dan dilaporkan ke kepala sekolah
dibuat catatan, untuk pergantian atau penambahan mengikuti
prosedur diajukan ke pemerintah pusat dan daerah. Karena
sekolah TK Negeri Pembina milik pemerintah segala kegiatan
dan sarana prasarana pendidikan di TK Negeri Pembina
dituangkan dalam proses adminitrasi pencatatan.
b) Teori/konsep
Pengawasan/ contoroling yang dilakukan oleh pihak kepala
sekolah ke pihak lembaga diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pengawasan waktu
Pengawasan waktu pihak lembaga melakukan
pengawasanya dilihat dari job shet yang dilaporkan secara
harian, bulanan dan tahunan sesaui dengan kebutuhan pimpinan
lembaga, tujuanya yaitu untuk memonitoring kinerja guru-guru
dan staf di TK Negeri Pembina Kota Cirebon.
b. Pengawasan Biaya
Pengawasan biaya pihak lembaga selalu memantau
catatan pemasukan dan pengeluaran sesuai dengan pemasukan
dan bantuan dari pemerintah. Di cocokan dengan realiasi
pembiayaan tersebut, serta pengawasan pengadaan sarana dan
prasarana yang dimiliki.
c. Pengawasan Anggaran
Pengawasan anggaran pihak lembaga selalu memantau
catatan pemasukan atau anggaran yang disediakan lembaga
yang masuk darimanapun.
c) Pengawasan analisis
Dari beberapa pemaparan di atas bahwa pengawasan sekolah
memang cukup baik ini dibuktikan dengan beberapa dokumen yang
ada di lembaga tersebut. Beberapa dokumen tersebut diantaranya:
a. Rekap anggaran harian, Bulanan dan tahunan
b. Rekap kunjungan atau rapat secara Harian, bulanan dan
tahunan
c. Catatan pengeluaran keuangan harian, bulanan dan tahunan
d. SPJ bulanan dan tahunan
e. Rekap pemakaian pembelian pengadaan barang.
f. Rekap catatan data sarpras yang tersedia
g. Catatan pendaftaran siswa baru
h. Rekapitulasi koleksi yang ada di TK Negeri Pembina Kota
Cirebon.
 Konsep relevan
Tesis Hajeng Damastuti yaitu dalam pengawasan sesuai
struktur penanggungjawab bidangnyapengawasan bulanan,
persemesteran, dan tahunan, Kegiatan inventarisasi perlengkapan
pendidikan meliputi dua kegiatan: a) kegiatan 47 yang
berhubungan dengan pencatatan dan pembuatan kode barang
perelngkapan, b) kegiatan yang berhubungan dengan laporan,
bahwa semua perlengkapan pendidikan di sekolah harus
47
Jurnal Hajeng Darmastuti, Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Upaya
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pada Jurusan Teknik Komputer Dan Informatika Di
SMK Negeri 2 Surabaya, Jurnal Manajemen Sarpras, UN Surabaya, ( 2014)
dilaporkan, termasuk perlengkapan baru kepada pemerintah, dan
yayasan. 4) dan melaksankan program supervisinya dengan a)
pengadaan dan perencanaan sarana dan prasarana dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran di SMK Negeri 2 Surabaya, b)
pendistribusian sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan
kualitas pembelajaran di SMK Negeri 2 Surabaya, c) penggunaan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan
kualitas pembelajaran di SMK Negeri 2 Surabaya, d) inventarisasi
sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan kualitas
pembelajaran, e) penghapusan sarana dan prasarana dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran. 4) Metode pendekatan dalam
penelitian yaitu dengan pendekatan kualitatif dengan rancangan
studi kasus. Data dan sumber data pada penelitian diperoleh dari
data hasil wawancara mendalam kepada informan, dan data
berupa keterangan-keterangan, gambar, gambar, dan dokumen
tertulis yang ditemukan di lokasi penelitian.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dibuat
kesimpulan tentang manajemen sarana dan prasarana dalam
peningkatan mutu pendidikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan, TK Negeri
Pembina mengadakan perencanaan sarana dan prasarana
dengan jelas di awal tahun melalui rapat tim pengembang
pengelola sekolah, dengan perencanaan bersifat fleksibel yaitu
menyesuaikan dengan keadaan atau perubahan situasi yang
mungkin akan terjadi di pertengahan semester dengan kondisi
tidak disangka. Melaksanakan perencanaan dengan mengikuti
pedoman atau standar jenis, kuantitas dan kualitas sesuai
dengan skala prioritas dan kesiapan dana proses perencanaan
sarana dan prasarana di TK Negeri Pembina kota Cirebon
sesuai teori dan program yang ada.
2. Pengorganisasian
Dalam pengorganisasian untuk perawatan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana di TK Negeri Pembina Kota Cirebon,
mempunyai personel yaitu dari kepala sekolah bu Sania,
penjaga sekolah Zaenal mansyur, dan guru-guru, serta penjaga
keamanan sekolah Wawan setiawan.
3. Pelaksaanaan
Dalam pelaksanaan pemakaian sarana dan prasarana
TK Negeri Pembina kota Cirebon dengan tersedianya
pengadaan barang menggunakan anggaran bantuan dari dana
Pemerintah Pusat dan Daerah berupa dana DAK, BOP, dan
APBD. pengadaan sarana dan prasarana berdasarkan keputusan
kepala sekolah dan bendahara. Proses pelaksanaan dengan
pembelian berdasarkan kebutuhan kemudian di distribusikan di
masing-masing kelas, dan ruang kerja. Serta untuk kelengkapan
sarana dan prasarana sekolah di TK Negeri kota Cirebon.
4. Pengawasan
Dalam pengawasan sarana dan prasarana di TK Negeri
Pembina meliputi:
a. Inventarisasi
Semua sarana dan prasaran di TK Negeri pembina
di arsipkan catatnya di buku inventaris sarana prasarana
pendidikan .
b. Penyimpanan
Pencatatan penyimpanan barang yang rusak dan
yang masih baru di simpan di gudang sekolah.
c. Pemeliharaan
Sarana dan prasarana sekolah TK Negeri pembina
di pelihara dan di awasi oleh penjaga sekolah dan personel
sekolah yang bertanggung jawab oleh kepala sekolah.
d. Penggunaan
Sarana dan prasarana sekolah di gunakan untuk
media pembelajaran siswa dan guru-guru TK Negeri
Pembina Kota Cirebon.

B. Saran
Untuk mendapatkan lulusan siswa yang bermutu adalah
adanya penunjang sarana dan prasaran yang lengkap, dan
berkesinambungan, merawat, menjaga sarana dan prasarana sekolah
serta terjaga kebersihannya agar membuat anak nyaman belajar.
Penjagaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah agar menjadi
awet dan lebih nyaman berkala dengan adanya kebersamaan dalam
pemeliharaan, pengecatan, serta pemakaian yang efektif dan efesien.
Serta adanya pencatatan dan pengelolaan yang tertib dan selalu
menjadi prioritas utama untuk menunjang berlangsungnya
pembelajaran di sekolah dengan baik menjadikan anak lebih nyaman
dan menyenangkan.
Mengutamakan kepentingan bersama agar anak bisa
mendapatkan penggunaan dalam pemakaian sarana dan prasarana
yang ada. Halaman sekolah sebaiknya lebih di beri pohon-pohon
yang rindang agar udara lebih sejuk dan nyaman tidak panas.
Penataan alat edukasi luar sebaiknya di tata sesuai usia dan
keterjangjauan anak agar lebih mudah dan menyenangkan.
Pengawasan dalam bermain lebih di tingkatkan. Dalam hal
keadministrasian untuk informan lebih dipermudah supaya data lebih
akurat dan jelas. Untuk semua itu dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengorganisasian, serta pengawasannya harus ada yang bertanggung
jawab dalam bidang Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Permendikbud 137-2014 standar nasional PAUD


"Mengenal 5 Aspek Perkembangan Anak Usia
Dini". www.parentingclub.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses
tanggal 2018-05-24.
Lincoln and Guba , Sugiyono, Metode Penelitian dan
Pengembangan (Bandung: Alfabeta, 2016)
Maria Montessori, the Absorbent Mind, Pustaka pelajar,
Yogyakarta,2008
Suyadi, konsep dasar paud, Rosdakarya, Bandung, cet I, 2013 tim
pustaka Familia, warna-warni kecerdasan anak dan
pendampingannya, Kanisius, Yogyakarta 2006
Pacific cross Healthline / edisi tiga belas PT.international
services pacific cross
Maade Astika, perkembangan anak usia dini,19 september
2016
Mansur,Pendidikan anak usia dini dalam islam,
(Yogyakarta:pusat pelajar 2005) h.19
Sitta Sakinatu Yassaroh, mutu pendidikan,kualitas ssdm,
budaya belajar, berita kampus, RDKF
Adriman 1011, http://abdullahqiso.2013/06/sarana-dan-
prasarana-pendidikan.html.buku pedoman pembelajaran anak usia
dini dg pendekatan saintifik bukit mas
Adriman 1011, http://abdullahqiso. 2013/06/sarana-dan-
prasarana-pendidikan.html.buku pedoman pembelajaran anak usia
dini dg pendekatan saintifik bukit mas
Buku panduan sarana prasarana
Buku panduan sarana dan prasaran kemendikbud paud dan
Panduan tesis
Rina Atriana/detikom mulia.TribunNews.com.JktTribunjabar.Id
Indramayu,Dalliya ni;matul maula skripsi

Survai langsung ke daerah Babakan kabupaten Cirebon


Linda Hazard “Designing and implementing a qualitative
Research Study: The Vermont Early Hearing Detection and Intervention
Example,”The Ben Cao Gang M, 2019,802-14.
Usman,2014:5, Rusydi Ananda, Oda Kinata Banurea,
Manajemen sarana dan Prasarana Pendidkan, Editor Syarbini Saleh,
Hersey dan Blancard, 1988:4
Ahmad Nurabadi’Manajemen sarana dan prasaran pendidikan
2014
Rusydi Ananda, Oda Kinata Banurea, Konsep dasar
Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan 2014
Rusydi Ananda, Oda Kinata Banurea, Werang, 2016:142
Sarana dan Prasaran Pendidikan
Bafadel Dirjen Dikdasmen Dekdikbud 1997: 134
(2003:61)
Bafadal , Sarana dan Prasaran Sekolah, Arah Baru
Pendidikan, (Jakarta, 2003)
Ahmad Yusuf Sobri,Imam Gunawan, buku pemeliharaan
sarana dan prasarana
Rusydi Ananda , Oda Kinata Banurea, Konsep dasar
Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan 2014
Rusydi Ananda, Oda Kinata Banurea, Werang,2016:142
Saran
dan Prasaran Pendidikan
Bafadel, Dirjen Dikdasmen Dekdikbud 1997: 134
(2003:61)
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung:
Alfabeta, 2016
Martin, Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan
Prasarana Pendidikan (2018).
Data profil TK Negeri Pembina kota Cirebon, (Cirebon: 2020)
Afid Burhanuddin, Manajemen Pendidikan (31/12/2013)Dirjen
Dikdasmen Dekdikbud 1997: 134

Anda mungkin juga menyukai