Anda di halaman 1dari 14

PARIWISATA KRISTEN

A. Pendahuluan

Pernahkah kamu berwisata? Wisata seperti apakah yang pernah anda


kunjungi? Dalam buku dasar-dasar pariwisata dijelaskan mengenai sejarah
perjalanan manusia yang diawali dari penggunaan uang sebagai alat
pembayaran oleh bangsa Sumeria di Babylonia dan majunya perkembangan
perdagangan yang dimulai kira-kira tahun 4000 SM merupakan titik tolak
dimulainya perjalanan dengan tujuan dagang. Sedangkan menurut data
sejarah traveler pertama (penjelajahan) dilakukan oleh Marcopollo yang
menjelajahi benua Eropa ke Tiongkok (1254-1374).

Sejarah perkembangan pariwisata ada 3 (tiga) fase yakni zaman


prasejarah (prehistory), zaman sejarah, dan zaman pasca sejarah
(posthistory). Dalam sejarah perkembangan pariwisata dunia terbagi atas:

1. Sebelum zaman modern (sebelum tahun 1920).

Adanya perjalanan pertama kali dilakukan oleh bangsa-bangsa primitif


dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk kelangsungan hidup.
Wisata pertama kali dilakukan oleh bangsa Phoenesia dan Polynesia untuk
tujuan perdagangan. Wisata untuk tujuan bersenang pertama kali oleh
bangsa Romawi pada abad I sampai abad V yang umumnya tujuan mereka
bukan untuk kegiatan rekreasi seperti pengertian wisata sekarang ini, tetapi
kegiatan mereka lebih ditujukan untuk menambah pengetahuan cara hidup,
sistem politik dan ekonomi. Tahun 1760-1850 terjadinya revolusi industri
sehingga mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, antara
lain:

Dalam struktur masyarakat ekonomi Eropa:


a. Jumlah pertambahan penduduk, urbanisasi, timbulnya usaha-usaha
yang berkaitan dengan pariwisata di kota-kota industri, lapangan kerja
meluas ke bidang industri, pergeseran penanaman modal dari sektor
pertanian ke usaha perantara seperti bank, termasuk perdagangan
internasional. Hal-hal inilah yang menciptakan pasar wisata.

b. Meningkatnya teknologi transportasi/sarana ankutan

c. Munculnya agen-agen perjalanan. Biro perjalanan pertama kali di


dunia adalah Thomas cook dan Son LTD tahun 1840 (Inggris) dan
American express company tahun 1841 (Amerika Serikat).

d. Bangkitnya industri perhotelan. Dengan perkembangan sistem


transportasi mendorong munculnya akomodasi (hotel), baik di stasiun-
stasiun kereta api maupun di daerah tujuan wisata. Di samping
akomodasi, banyak pula restoran dan bar serta sejenisnya.

e. Munculnya literatur-literatur mengenai usaha kepariwsiataan antara


lain Guide du hotels to France (1900) dan guide to hotels oleh
automobile association (1901).

f. Berkembangnya daerah-daerah wisata di Negara Mesir, Italia, Yunani,


dan Amerika. Perjalanan tersebut diatur dan dikoordinasikan oleh
Thomas cook dan Son LTD pada sekitar permulaan abad ke -19, yaitu
tahun 1861.

2. Pariwisata di dunia modern sesudah tahun 1919.

Ditandai dengan pemakaian angkutan mobil untuk kepentingan


perjalanan pribadi sesudah perang dunia I (1914-1918).Perkembangan
sarana angkutan di abad ke-20. Perkembangan sarana angkutan umum
seperti motor tenaga listrik juga pesawat terbang.
B. Pembahasan

1. Pengertian Pariwisata Secara Umum

Berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang


atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik kepentingan
ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun
kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu, menambah pengalaman
ataupun untuk belajar, karena itu istilah pariwisata berhubungan erat
dengan perjalanan wisata yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal
sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena sesuatu alasan. Bisa
juga karena kegiatan olahraga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan dan
keperluan usaha lainnya.
Pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang
tersusun atas dua suku kata: “pari” dan “wisata”. Pari berarti banyak,
berkali-kali, berputar-putar. Wisata berarti perjalanan, bepergian.

2. Pariwisata dalam Perspektif Alkitab


2.1. Latar Belakang
Perjanjian Lama
Dasar Alkitab mengenai awal manusia melakukan perjalanan disebut
dalam kejadian 11:1-9. Di situ dijelaskan tentang keinginan manusia untuk
berangkat dan menetap ke sebelah timur di tanah Sinear. Mereka pergi
untuk menetap di sana dan melakukan misi membangun menara yang
disebut dengan menara Babel yang tujuannya agar mereka (seluruh
manusia pada waktu itu) menyatukan diri.
Berdasarkan Alkitab.sabda.org kota Babel berasal dari kata Ibrani yaitu
‘bavel’ menerjemahkannya dengan kata Babilonia. Menara Babel sekitar
3000 SM.
Jadi dapat dikatakan bahwa perjalanan (wisata) di dalam Perjanjian Lama
sudah ada sejak masa tersebut. Dengan motivasi untuk menetap (tinggal)
serta mencari kekuatan (kekuasaan). Tentu saja hal ini bertentangan
dengan kehendak Allah yang menginginkan manusia agar memenuhi bumi
dan menguasainya (kej. 1:28). Oleh sebab itu, Allah menggagalkan rencana
mereka dengan mengacaukan bahasa mereka sehingga akhirnya mereka
terserak ke seluruh bumi, mulai saat itu mereka mulai hidup dalam
peradabannya masing-masing (baca Kejadian 11:8).

Perjanjian baru
Perjalanan dimulai ketika Yusuf pergi dari Kota Nazaret di Galilea ke
Betlehem Tanah Yudea, ia membawa Maria yang pada saat itu mengandung
dari Roh Kudus. Hal ini sesuai dengan perintah Tuhan yang disampaikan
melalui malaikatNya melalui mimpi (Matius 1:20-23). Saat itu mereka hidup
pada zaman pemerintahan Herodes.
Ketika itu Herodes mendengar dari orang-orang majus bahwa telah
lahir raja orang Yahudi di Betlehem di Tanah Yudea, Herodes terkejut dan
meminta orang Majus untuk menyelidikinya (Matius 1:18-25 dan Matius 2:1-
12). Herodes ingin membunuh anak itu, maka oleh malaikat Tuhan mereka
disuruh berangkat ke Mesir dan tinggal disana. Maka Yusuf, Maria, dan
Yesus pergi ke Mesir dan menetap disana (Matius 2:13-15).
Dalam hal ini dapat kita pelajari bahwa perjalanan sudah dilakukan
pada masa itu dengan tujuan rohani yaitu melakukan perintah Tuhan dalam
misi penyelamatan Allah kepada umatNya.
Yesus lahir di kandang domba secara teologis dimaksudkan tentang
kekotoran dan kehinaan, sebagaimana Ia datang dalam dunia yang kotor
dan najis (keberdosaan). Ia lahir tidak dengan cara manusia pada
umumnya, ini membuktikan penerimaannya atas kita sebagai orang-orang
yang berdosa. Tetapi Tuhan yang datang untuk menyucikan kita dengan
pengorbanan yakni keselamatan yang diberikanNya. Selain itu, ini juga
menunjukkan bahwa ketidaktersediaan tempat tersebut juga menunjukkan
gambaran hati manusia yang tidak siap dan tidak mau menerima
kehadiranNya dan lebih mementingkan materi. Secara manusiawi, tentu
pertolongan seharusnya diberikan untuk seorang ibu yang akan bersalin.
Secara tidak langsung, ini menunjukkan bagaimana hospitality orang-orang
pada masa itu yang mungkin saja belum/tidak dimiliki/dipahami. Jadi sikap-
sikap yang berhubungan dengan hospitality kepada setiap orang sangat baik
untuk dipelajari bahkan dimiliki.
Melalui berbagai penjelasan di atas, maka dapat kita temukan suatu
makna pula sehubungan konteks hospitality, Yesus lahir di kandang domba
memang karena kehabisan tempat/penginapan, minimnya akomodasi
sebagai pendatang yang butuh tempat. Oleh karena itu dalam hal ini kita
dapat melihat bahwa begitu pentingnya akomodasi bagi mereka yang
sedang melakukan perjalanan dan perlulah bagi kita untuk melihat peluang-
peluang tersebut. Ketersediaan hotel maupun homestay tentu diperlukan
bagi mereka yang melakukan perjalanan.

3. Ragam Jenis Wisata


Pada umumnya sebahagian orang berpikir bahwa tujuan wisata adalah
rekreasi atau bersenang-senang. Tujuan wisata bukanlah hanya untuk
rekreasi, tetapi tujuannya disesuaikan dengan dorongan atau motivasi dari
melakukan wisata itu sendiri. Motivasi yang mendorong wisatawan untuk
mengadakan perjalanan wisata adalah sebagai berikut:
1. Dorongan kebutuhan untuk berlibur dan berekreasi
2. Dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian
3. Dorongan kebutuhan keagamaan
4. Dorongan kebutuhan kesehatan
5. Dorongan kebutuhan terhadap kebudayaan dan kesenian
6. Dorongan kebutuhan kepentingan keamanan
7. Dorongan kebutuhan hubungan keluarga
8. Dorongan kebutuhan politik

Ada berbagai ragam jenis wisata yakni:


 Wisata Budaya
Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan,
untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni
pada masyarakat daerah yang bersangkutan. Seringnya perjalanan serupa
ini disatukan dengan kesempatan-kesempatan mengambil bagian dalam
kegiatan-kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni
musik dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan
sebagainya. Jenis wisata budaya ini jenis yang populer di Indonesia. Jenis
wisata ini adalah jenis wisata yang paling utama bagi wisatawan luar negeri
yang datang ke negeri ini dimana mereka ingin mengetahui kebudayaan
kita, kesenian dan segala sesuatu yang dihubungkan dengan adat istiadat
dan kehidupan seni budaya kita.

 Wisata Kesehatan
Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan
untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia
tinggal demi kepentingan beristirahat alam arti jasmani an rohani, dengan
mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai
iklim udara yang mneyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan
fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.

 Wisata Olahraga
Ini dimasudkan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan
berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif
dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara seperti Asean Games,
Olympiade, Thomas dan Uber Cup, Wimbeldon, Tour de Fance, F1,  World
Cup dan jenis olahraga lainnya. Macam cabang olahraga yang termasuk
dalam jenis wisata olahraga yang bukan tergolong dalam pesta olahraga
atau games, misalnya berburu, memancing, berenang, dan berbagai cabang
olahraga dalam air atau diatas pegunungan.

 Wisata Komersial
Jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran
dan pekan raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran
dagang dan sebagainya. Pada mulanya banyak orang berpendapat bahwa
hal ini tidak dapat digolongkan kedalam jenis pariwisata karena bersifat
komersial, hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
tujuan tertentu untuk bisnis. Tetapi kenyataannnya, dewasa ini pameran-
pameran atau pekan raya yang diadakan banyak sekali dikunjungi oleh
orang yang hanya sekedar melihat-lihat. Maka tak jarang pameran atau
pekan raya dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan pertunjukan kesenian.

 Wisata industri
Erat kaitannya dengan wisata komersial. Perjalanan yang dilakukan oleh
rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang biasa ke suatu
kompleks atau daerah perindustrian yang banyak terdapat pabrik-pabrik
atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan
peninjauan atau penelitian. Hal ini banyak dilakukan di negara-negara yang
telah maju perindustriannya dimana masyarakat berkesempatan
mengadakan kunjungan ke daerah atau kompleks-kompleks pabrik industri
berbagai jenis barang yang dihasilkan secara massal di negara tersebut.

 Wisata Politik
Jenis ini meliputi pejalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau
mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti
peringatan ulang tahun suatu negara/perayaan hari kemerdekaan dimana
fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan berbagai atraksi diadakan secara
megah dan meriah bagi para pengunjung. Selain itu peristiwa-peristiwa
penting seperti konferensi, musyawarah, kongres atau konvensi politik yang
selalu disertai dengan darmawisata termasuk dalam jenis ini.

 Wisata Konvensi
Termasuk dalam jenis wisata politik. Berbagai negara dewasa ini
membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas bangunan
beserta ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta konferensi,
musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya, baik yang bersifat nasional
maupun internasional. Contoh, Jakarta dengan JCC-nya (Jakarta Convention
Center).

 Wisata Sosial
Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada
golongan masyarakat ekonomi lemah (mereka yang tidak mampu
membayar segala sesuatu yang bersifat lux) untuk mengadakan perjalanan.
 Wisata Pertanian
Jenis wisata ini adalah pengorganisasia perjalanan yang dilakukan ke
proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya
dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan
peninjauan untuk tujuan studi ataupun hanya sekedar melihat-lihat.

 Wisata Maritim (marina) atau Bahari


Jenis wisata ini banyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di
danau, sungai, pantai, teluk atau laut lepas seperti memancing, berlayar,
menyelam, berselancar dan lain-lain. Jenis wisata ini dapat juga disebut
Wisata Tirta. Indonesia yang merupakan daerah kepulauan kaya akan wisata
jenis ini.

 Wisata Cagar Alam


Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam,
kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga
satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat
lain.

 Wisata Buru
Jenis wisata ini banyak dilakukan di negara-negara yang memiliki daerah
atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah (memliki izin).
Pemerintah yang bijaksana mengatur wisata buru ini demi keseimbangan
hidup satwa yang diburu agar tidak punah, dengan memperhitungkan
perkembangbiakannya, antara yang lahir dan yang diburu tetap seimbang.

 Wisata Pilgrim/Wisata Religi


Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan
kepercayaan umat atau kelompok masyarakat. Dapat dilakukan perorangan
atau rombongan ke tempat-tempat suci, makam-makam orang besar atau
yang diagungkan.

 Wisata Bulan Madu


Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah suatu penyelenggaraan
perjalanan bagi pasangan suami istri, pengantin baru yang sedang berbulan
madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan
perjalanan dan kunjungan mereka.

 Wisata petualangan
Dikenal dengan istilah adventure tourism. Jenis wisata ini dilakukan oleh
mereka yang ingin melakukan petualangan atau hal-hal yang menantang,
seperti memasuki hutan belantara, mendaki tebing terjal, bungy jumping,
arung jeram, wisata kutub, wisata ruang angkasa dan lain sebagainya.
Selain jenis-jenis wisata tersebut, masih banyak lagi jenis wisata yang
lain, tergantung kepada kondisi dan situasi perkembangan dunia
kepariwisataan di suatu daerah atau negara yang ingin mengembangkan
industri pariwisatanya. Hal ini tergantung pada selera atau daya kreativitas
para profesional yang berkepentingan dalam industri pariwisata ini. Semakin
kreatif dan banyak gagasan yang dimiliki, semakin bertambah pula bentuk
dan jenis wisata yang dapat diciptakan.

4. Bahasan Khusus
Wisata religi/rohani
Wisata rohani/religi adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan
baik secara pribadi maupun kelompok ke suatu tempat yang memiliki nilai-
nilai keagamaan untuk tujuan memperoleh wawasan keagamaan/keimanan
serta untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Manfaat wisata rohani yaitu:


1. Menambah wawasan
2. Memberikan relaksasi, kesejukan dan ketenangan
3. Memberi ruang untuk perenungan
4. Mempelajari keimanan
5. Mengunjungi tempat-tempat yang memiliki hubungan tentang
berkembangnya keagamaan
6. Mengingat kebaikan Tuhan
7. Kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui
aktivitas kerohanian yang dilaksanakan saat berada di objek wisata

Dari penjelasan tersebut, adapun kriteria agar suatu tempat disebut


sebagai objek wisata religi/rohani ialah:
- Memiliki daya tarik wisata sesuai konsep keagamaannya
- Memiliki suatu nilai sejarah/ wawasan keimanan yang sesuai dengan
latarbelakang tempat religinya
- Memiliki izin dan pengakuan oleh pemerintah dan masyarkat setempat
- Terbuka untuk dikunjungi oleh siapapun khususnya bagi penganut
agama sesuai dengan objek wisata religi yang dikunjungi
- Terdapat aktivitas/kegiatan keagamaan maupun kerohanian seperti
doa, ibadah, dan perenungan sesuai objek wisata rohani tersebut
- Lebih menunjukkan suasana religi sehingga para pengunjungnya dapat
merasakan kerinduan untuk mengalami dan melaksanakan ritual
keagamaan sesuai dengan objek yang dikunjungi
- Dikelola dengan baik dan dengan sarana prasarana yang mendukung
sehingga menarik minat orang untuk berkunjung kembali.
Wisata Ziarah Dalam Iman Kristen (Pilgrime)

Pilgrim adalah suatu bentuk kegiatan wisata tergolong dalam wisata


religi. Wisata religi dan ziarah saat ini sudah sangat diminati oleh wisatawan.
Hal ini diamati dengan banyaknya perjalanan wisata yang dilaksanakan
dengan mengunjungi tempat-tempat ibadah yang bersejarah sekaligus
berkunjung untuk melakukan ritual keagamaan. Seperti halnya ziarah,
dalam wikipedia ziarah adalah salah satu praktik sebagian besar umat
beragama yang memiliki makna moral yang penting. Ziarah biasanya identik
dengan kegiatan berkunjung ke suatu makam atau kuburan seorang
keluarga maupun kerabat dengan melakukan kegiatan tabur bunga dengan
tradisi-tradisi lainnya untuk mengenang kembali mereka yang sudah lebih
dahulu meninggalkan dunia. Kadang-kadang ziarah dilakukan ke suatu
tempat yang suci dan penting bagi keyakinan dan iman yang bersangkutan
dengan tujuan untuk mengingat kembali, meneguhkan iman atau
menyucikan diri. Selain itu berziarah berrati mengingat dan menelusuri asal-
usul tempat suci dan kisah perjuangan/kesetiaan iman dari orang-orang
suci. Dengan mengingat dan merenungkan ajaran, muzijat dan peranan-Nya
dalam kehidupan orang percaya, tidak sedikit orang-orang yang berkunjung
dapat merasakan suatu pengalaman rohani. Dalam sektor wisata dikenal
berbagai istilah seperti wisata budaya, wisata lingkungan (ecotourism),
wisata sejarah (historical tourism), wisata religi dan ziarah (religious and
pilgrim tourism) dan lain-lain. Wisata religi merupakan salah satu jenis
produk wisata, berkaitan erat dengan sisi religius atau keagamaan yang
dianut masyarakat. Hal ini telah menjadi suatu fenomena. Pengertian ziarah
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun, 1990), ziarah
diartikan sebagai “kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia,
misalnya makam, tempat-tempat yang kerap dianggap keramat antara lain
tempat lahir seorang tokoh besar, tempat peninggalan, dan tempat-tempat
yang memiliki nilai sejarah spiritual sejarah yang tinggi”. Jadi, wisata religi
dan ziarah merupakan suatu bentuk kegiatan perjalanan yang berhubungan
dengan daya tarik wisata yakni berkenaan suatu keagamaan maupun
tempat keramat atau tempat yang dianggap mulia/suci. Wisata ziarah
(pilgrime) dalam iman Kristen berarti suatu kegiatan perjalanan
mengunjungi objek-objek wisata keagamaan dalam mengetahui dan
mengenang suatu peristiwa penting tentang keagaamaan khususnya
Kekristenan (missionari) dan serta mengenang tokoh-tokoh yang dianggap
memliki pengaruh terhadap perkembangan pengajaran kekristenan maupun
yang dianggap suci yang telah tiada.

A. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari melaksanakan wisata ziarah (pilgrime) dalam iman
Kristen adalah peneguhan iman seperti ingin merasakan dan merenungkan
penyertaan Tuhan dalam peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya dengan
kerohanian di objek tersebut serta memperkaya wawasan kerohanian dalam
diri seseorang. Adapun objek-objek wisata ziarah (pilgrime) dalam iman
Kristen seperti Graha Maria Annai Velangkani di Kota Medan, Salib Kasih
Tarutung, dan Makam Nommensen di Sigumpar.

LATIHAN

Model A

1. Menurut pendapatmu apakah alasan utama/mendasar bagi seseorang


untuk/dalam melakukan kegiatan pariwisata berpariwisata?
2. Poin-poin penting apakah yang perlu kita ketahui tentang wisata religi?
3. Dapatkah seseorang bertambah imannya dengan melakukan wisata
rohani? Jelaskan!
4. Jika kita menuju ke suatu tempat wisata religi, bagaimana sikap yang
seharusnya kita tunjukkan. Jelaskan!
5. Adakah kelebihan dan kelemahan melakukan kegiatan pariwisata
Kristen?

Model B

1. Apakah yang dimaksud wisata Pilgrim?

2. Samakah melakukan wisata pilgrim dengan melakukan ziarah


sebagaimana umumnya orang berziarah?

3. Apakah yang membedakan antara wisata religi dan pilgrim?

4. Adakah kelebihan dan kelemahan melakukan kegiatan pariwisata


Kristen?

Anda mungkin juga menyukai