diperlukan.
Contoh : membuka ruang rawat baru sementara tidak ada permintaan untuk
itu. Akibatnya adalah terjadi pemborosan dari biaya listrik, kebersihan,
sterilisasi alat, dan lain-lain
8. Defects yaitu setiap aktivitas atau pekerjaan yang tidak dilakukan dengan
RESPONSIBILITY
perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.
DISIPLIN
menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima
sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Disiplin yang harus ditekankan di RS PKU Muhammadiyah Sekapuk:
1. Disiplin waktu
2. Disiplin mejalankan aturan
3. Disiplin beribadah
4. Disiplin berorganisasi
TERAMPIL
mengerjakan sesuatu karena pemahaman keilmuannya serta kemahirannya (skill) terkait bidang
pekerjaan yang menjadi tugasnya (uraian tugas). tenaga terampil mendapatkan keterampilannya
dari sebuah pelatihan. Mengapa pelatihan? Karena dalam sebuah pelatihan kita dituntut untuk
mengembangkan sumber daya tenaga kerja, terutama untuk peningkatan profesionalisme
kerjanya.
KOMPETEN
cakap dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan wewenang dan kompetrensinya (keilmuannya).
disertakan dengan keberadaan bukti kepemilikan sertifikasi atas keahliannya, yang didukung
dengan beberapa referensi terkait keahlian/kemampuannya tersebut, melalui lembaga-lembaga
yang terakreditasi keberadaannya
RAMAH
Selalu bersikap ramah baik terhadap rekan kerja, maupun pengunjung ( dr. tamu, tamu, pasien
dan keluarga) menerapkan Senyum Salam Sapa dan Santun, disetiap pertemuan dan percakapan
baik lisan maupun langsung
PEDULI
Memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap diri sendiri, rekan kerja, lingkungan kerja, perangkat
kerja, aset dan barang- barang milik rumah sakit
Peduli diri sendiri, mulai dari bahasa tubuh / Gestur tubuh, penampilan dan kerapihan berpakaian
Peduli terhadap lingkungan kerja mulai dari kebersihan dan kerapian tempat kerja
Peduli terhadap perangkat kerja, merasa memiliki sehingga selalu merawat dan menjaga barang-
barang yang telah di amanahkan ditempat kerjanya masing masing
Peduli terhadap aset dan barang-barang milik RS, ikut menjaga, merawat dan mengawasi jika
ada penyalahgunaan, perusakan, pencurianpencurian dll
JUKNIS PENERAPAN 5S
RINGKAS / SORT /SEIRI
Tujuan dari kegiatan Sort/Ringkas adalah menyingkirkan barang yang tidak berguna dari area
kerja dengan mempertimbangkan :
- Donasi ( apakah barang tersebut bisa di donasikan atau di lelang )
- Memindahkan ke unit lain yang membutuhkan
- Disimpan di gudang untuk penggunaan di masa yang akan dating
- Pemusnahan
Jika mulai melakukan abadikan foto before dan after
Identifikasi dan pemberian label untuk barang yang tidak diperlukan sebelum disingkirkan.
Meminta setiap orang untuk menyetujui pemindahan, pemusnahan, dan pengelompokan
barang.
Informasi meliputi: nama unit, tanggal, nama petugas, nomor inventaris, serial number (for
accounting purposes).
Membedakan barang yang tidak dibutuhkan dan yang masih dibutuhkan, menghapus item
yang tidak diperlukan, membedakan antara sampah, barang yang bisa di donasikan,
dipindahkan ke tempat lain di RS atau harus ke Gudang
Contoh donasi Rak / Sofa yang tidak terpakai di lelang kepada karyawan
Contoh Relokasi : keranjang yang tidak terpakai di pendaftaran bisa di pindahkan di ruang
farmasi
Contoh Eleminasi barang barang yang sudah tidak terpakai, pemusnahan barang barang
yang kadaluwarsa Pengurangan jumlah barang overstock di gudang
Before After
Memberi bayangan untuk memastikan tempat barang barang yang seharusnya ditempatnya
RESIK/ SHINE/ SEISO
Jika melakukan pembersihan bisa di abadikan melailui foto sebelum dan sesudah
Before After
Before After
Takt Time
Waktu yang tersedia untuk memproduksi suatu barang atau jasa di bagi dengan jumlah
barang atau jasa yang di minta pelanggan dalam kurun waktu tersebut
Waktu yang diminta oleh pelanggan / pasien untuk menghasilkan satu produk / jasa
Karena di minta pelanggan, maka waktinya pun tidak tetap, takt time akan bertambah
singkat jika jumlah pelanggan makin banyak dan sebaliknya bertambah lambat jika
pelanggan semakin sedikit
Contoh
Seorang dokter praktek jam 08,00 – 10.00, selama 2 jam tersebut dia menerima 10 pasien maka
takt timenya adalah 2 jam (120 Menit ) / 10 = 12 menit per pasien
Pada hari lain, dokter tersebut menerima 15 pasien dalam 2 jam, maka takt time adalah 2 jam
(120 menit ) / 15 = 18 menit per pasien
• Jika kita tidak dapat memenuhi takt time, maka akan terjadi masalah antrian, keterlambatan,
kemacetan, atau lebih parah lagi tidak semua pelanggan dapat dilayani
• Cycle time yang kita miliki jangan sampai lebih lambat dari takt time. Kita dikatakan tidak
dapat memenuhi permintaan pelanggan jika cycle time yang kita miliki lebih lambat dari
takt time.
• Perhitungan takt time dapat dipakai untuk merencanakan penyediaan produk / jasa secara
berkesinambungan, lancar, tanpa hambatan. Contoh penerapan: seorang dokter mempunyai
cycle time 10 menit untuk memeriksa satu pasien. Jika takt time pasien adalah 12 menit,
maka dokter itu dapat melayani setiap pasiennya dengan lancar. Tapi, ketika takt time pasien
berubah menjadi 8 menit, maka dokter itu akan mendapat masalah dalam hal waktu
pelayanan
• Takt time dapat menghindarkan kita dari pemborosan akibat produksi yang berlebihan,
dengan cara memproduksi barang / jasa sesuai dengan permintaan pelanggan.
• Takt time ini sangat berguna untuk menentukan secara tepat apakah kita telah memproduksi
barang / jasa sesuai permintaan pelanggan. Caranya dengan membandingkan antara takt time
dengan cycle time
• Jika takt timenya lebih cepat dibandingkan cycle time, maka sudah waktunya kita
menambah sumber daya.
• Tapi jika takt timenya masih lebih lambat dari cycle time, tidak ada alasan bagi kita untuk
menambah sumber daya.
• Bahkan, jika takt timenya jauh lebih lama dibandingkan cycle time, perlu dilakukan evaluasi
untuk mengurangi sumber daya yang ada.
• Memudahkan kita menetapkan berbagai kemungkinan skenario produksi yang berubah-ubah
sesuai permintaan pelanggan.
• Memungkinkan kita menetapkan target waktu yang tepat untuk produksi.
• Takt time mendorong kita membangun sistim dan cara bekerja yang terstandar, sehingga
meningkatkan mutu dan efisiensi
Heijunka
Heijunka adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti “leveling” atau “meratakan”.
Maksudnya adalah mengupayakan seluruh proses pekerjaan berlangsung pada level tertentu
yang sama dan rata pada semua kondisi.
Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya fluktuasi. Karena fluktuasi berarti sesuatu
yang tidak terencana.
Sesuatu yang tidak terencana berarti sesuatu yang sulit untuk diantisipasi. Dan kita sering
melakukan upaya lebih untuk menghadapi sesuatu yang sulit untuk diantisipasi ini.
Dan melakukan upaya lebih dari yang diperlukan berarti pemborosan.
Menurut Ohno, kura-kura yang lambat tetapi konsisten lebih baik dari kelinci yang berlari cepat
tetapi ada kalanya berhenti untuk istirahat. Bahkan, beliau bilang Toyota Production
System dapat terlaksana hanya jika seluruh pekerja menjadi kura-kura.
Sekarang kita bayangkan, betapa menyenangkannya suasana di rumah sakit kita jika setiap saat
pasien datang dalam jumlah yang dapat kita tentukan. Kemudian pasien-pasien itu dapat segera
dilayani oleh seluruh staf rumah sakit dan dokter dengan jumlah yang dapat kita tentukan sesuai
jumlah pasien yang datang. Tidak ada fluktuasi jumlah pasien, tidak ada overload beban kerja
staf, semuanya mengalir dengan mulus dan lancar. Jika itu bisa terjadi, tentu saja semua pihak
baik pasien maupun staf rumah sakit akan senang.
JUKNIS KOMUNIKATIF
Kepala bidang/bagian, kepala unit, koordinator , pelaksanan melaksanan tugas masing masing,
dan mengkomunikasikan baik secara Vertikal, (menyampaikan dan memastikan hasil keputusan
rapat sampai pada pelaksana, menyampaikan aspirasi dari pelaksana dan membawa ke dalam
rapat koordinasi ) dan Horisontal ( penyampaian pesan maupun edukasi yang berkesinambungan
antara satu petugas kepada petugas yang lain atau tranfer informasi ) memberikan informasi
secara tegas,jelas, dan transparan
- Setiap program yang telah di sepakati semua pelaksana paham dan mengerti tujuannya
- Ada laporan bulanan,triwulan semester dan akhir tahun
- Ada penilain kinerja karyawan
- Ada rapat rutin maupun insidentil
- Tidak ada Mis Komunikasi dalam Transfer pesan maupun operan