Anda di halaman 1dari 4

Journal of Business and Economic Juni 2009 A vailable inline at

Vol. 8 No. 1, p 37 – 40 lemlit@unklab.ac.id


ISSN: 1412-0070

Konsep dan Strategi Penentuan Posisi Produk Dalam Pasar

Ronny H. Walean*
Fakultas Ekonomi Universitas Klabat

Dengan lebih banyak dan beragam produk yang ditawarkan kepada konsumen menyebabkan
penetuan posisi produk perusahaan menjadi strategi yang sangat penting untuk dilakukan perusahaan.
Produk yang mempunyai posisi yang lebih besar dan berarti dalam pikiran konsumen akan mendapatkan
tempat dan menjadi garansi terhadap peningkatan nilai tambah suatu produk. Penelitian ini memberikan
pengetahuan dan strategi penentuan posisi yang dikemukanan oleh para pakar pemasaran. Pembahasan
penelitian ini dilakukan secara sistematis berdasarkan literatur yang tersedia mencakup topik Segmentasi,
Targeting, dan Positioning; Langkah-langkah penentuan posisi produk; Perbedaan dan kesalahan dalam
penentuan posisi produk; Atribut dalam penentuan posisi produk; Pemetaan penentuan posisi; dan
Strategi dalam penentuan posisi dan penentuan posisi kembali suatu produk.

Key words: penentuan posisi produk, segmentasi, targeting

PENDAHULUAN Penentuan posisi berhubungan dengan bagaimana


konsumen menempatkan produk perusahaan didalam
Revolusi transformasi telah terjadi. Persaingan otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga calon
era industri telah berlalu dan saat ini persaingan pelanggan memiliki penilaian tertentu dan
berada pada persaingan era informasi. Pada era mengidentifikasikan dirinya dengan produk tersebut.
informasi, perusahaan bersaing untuk lebih mengerti Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian untuk
keinginan dan kebutuhan konsumen agar dapat menjelaskan secara sistematis informasi dan teori
menawarkan produk yang mempunyai nilai yang lebih yang berhubungan dengan konsep penentuan posisi
baik dibandingkan pesaing lainnya. Dengan lebih produk. Studi komprehensif dan perbandingan teori
banyak dan beragam produk yang ditawarkan kepada penentuan posisi dilakukan secara sistematis
konsumen menyebabkan penentuan posisi produk berdasarkan literatur yang digunakan.
menjadi hal yang sangat penting bagi konsumen. Konsep Penentuan Posisi Produk. Berbagai
Penawaran yang mempunyai identitas yang jelas pengertian penentuan posisi produk dalam literatur
dan berorientasi kepada pasar sasaran yang sesuai pemasaran. Pemasar menggunakan strategi penentuan
bukan hanya akan dibeli oleh konsumen, tetapi juga posisi untuk membedakan perusahaan dari produk
merupakan garansi terhadap peningkatan nilai tambah pesaing. Hal senada dikemukakan oleh Mullins,
produk perusahaan. Walker, dan Boyd (2008) bahwa penentuan posisi
Penentuan posisi produk adalah tindakan pada dasarnya berhubungan dengan perbedaan.
merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga Khasali (1998) mengatakan penentuan posisi menjadi
menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan sangat penting dalam pemasaran barang-barang
berbeda dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler konsumsi yang tingkat persaingannya sangat tinggi
dan Keller, 2009). Berbagai perusahaan berusaha sehingga maksud penentuan posisi adalah
untuk memposisikan produk dalam pikiran konsumen menciptakan citra yang unik dan menarik dalam
dengan berbagai strategi agar memperoleh pikiran konsumen. (Bhat, 1998). Fill (2006)
keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing. Ries mengatakan bahwa penentuan posisi adalah konklusi
dan Trout (1986) berpendapat bahwa produk terkenal daripada suatu proses berurutan yang merupakan
umumnya memiliki suatu posisi tersendiri dalam strategi inti pemasaran. Proses itu adalah segmentasi
benak konsumen. Lebih lanjut dikatakan bahwa pasar (segmentation), pemilihan pasar sasaran (target
penentuan posisi bukan sesuatu yang anda lakukan marketing) yang merupakan prasyarat penentuan
terhadap produk, tetapi seusatu yang anda lakukan posisi (positioning).
terhadap otak calon pelanggan. Penentuan posisi Istilah penentuan posisi produk dipopulerkan
bukanlah strategi produk, tetapi strategi komunikasi. oleh Al Ries dan Jack Trout. Mereka mengatakan
bahwa Penentuan posisi di mulai dengan suatu
produk. Suatu barang, jasa, perusahaan, lembaga,
atau bahkan orang. Tetapi penentuan posisi bukanlah
*alamat korespondensi sesuatu yang anda lakukan pada suatu produk.
Penentuan posisi adalah apa yang anda lakukan pada
benak calon pelanggan. Jadi, anda memposisikan
produk itu dalam benak calon pelanggan (Ries dan
Trout,1982). Hal senada dikemukan Kotler (2006)
bahwa “Positioning as the act of designing teh
38 Ronny Walean

company’s offer so, that it occupies a distinct and bagaimana persepsi konsumen tentang posisi
valued position in the target consumer mind”. pesaing.5. Mengidentifikasi senjang pada posisi yang
Pembeli membuat keputusan pembelian setiap ditempati.6. Merencanakan dan melaksanakan strategi
hari berdasarkan pengetahuan dan informasi yang penentuan posisi.7. Memantau posisi.
didapatkan. Berbagai produk bersaing untuk Walker dan Mullins (2008) menganjurkan
memasuki benak calon pelanggan, maka penjual harus beberapa langkah proses penentuan posisi untuk
berusaha untuk mempengaruhi dan membentuk citra produk dan jasa, yaitu:
yang positif dalam pikiran konsumen. Karena posisi 1. Identify relevant set of competitive products
suatu produk dalam pikiran konsumen bergantung serving a target market. 2. Identify the set of
pada persepsi konsumen perihal attribut produk yang determinant attributes that define the “product space”
di posisikan secara positif dalam benak pelanggan. in which position of current offerings are located. 3.
STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning). Collect informaton form a sample of customers and
Perusahaan yang memutuskan untuk beroperasi dalam potential customers about perception of each product
pasar yang luas menyadari bahwa sulit dapat melayani on teh determinant attributes. 4. Determine product’s
dan memuaskan seluruh pelanggan dalam pasar current location (positioning) in the product space adn
tersebut. Para pelanggan terlalu banyak dan berbeda- intensity thereof. 5.Determinie customers’ most
beda dalam persyaratan pembelian, sehingga prefered combination of determinant attributes
penentuan posisi yang baik sulit dilakukan tanpa 6.Examine the fit between preferences of marekt
mengenal dan menentukan pasar sasaran. Untuk hal segements and current position of product (market
tersebut maka segmentasi dan targeting adalah positioning) Identify position where additional new
prasyarat untuk strategi penentuan posisi yang baik. product might be placed. 7. Write positioning
Kotler (2006) secara rinci menjelaskan tahap model statement or value proposition to guide development
STP pada figur 1. and implementation of marketing strategy.
Hooley dalam Grancutt, Leadley, dan Forsyth
Figur 1. STP (2004) memberikan 8 langkah proses penentuan
posisi produk: 1. Identification of competitors. 2.
Segmentation
- Mengidentifikasi variable
Singling out decision making attributes. 3. Evaluation
segmentasi dan mensegmentasi out of decision making attribute significance. 4.
pasar Identification of competitor position according to teh
- Mengembangkan gambaran most important attributes 5. Identification of
segmen yang dihasilkan
consumer needs 6. Identification of a consumer map
7. Selection of the desired position. 8. Selection fo
positioning strategy.
Lebih lanjut Winner (2007) melihat proses
Targeting keputusan konsumen merupakan langkah yang
- Mengevaluasi daya tarik masing- terpenting dalam langkah proses penentuan posisi.
masing segmen
- Memilih segmen sasaran Beberapa pertanyaan dasar yang perlu
dipertimbangkan dalam keputusan konsumen, (1).
Dimensi apa yang digunakan oleh konsumen dalam
mengevaluasi produk yang ditawarkan pada industri
Positioning atau kategori? (2). Seberapa penting setiap dimensi
- Identifikasi konsep penentuan posisi dalam proses keputusan konsumen? (3) Bagaimana
yang emmungkikan bagi masing- anda dan pesaing membandingkan atau melihat
masing segmen dimensi ini? (4). Proses keputusan apa yang
- Memilih, mengembangkan, dan
mengkomuniksaskin kose digunakan oleh konsumen?
Perbedaan dan Kesalahan Dalam Penentuan
Posisi. Untuk penentuan posisi yang terfokus,
Sumber: Kotler (2006) perusahaan harus memutuskan seberapa banyak
perbedaan dan dimana (misalnya, manfaat,
Langkah-Langkah Penentuan Posisi Produk. keistimewaan) yang perlu diposisikan kepada
Strategi penentuan posisi merupakan hasil persepsi pelanggan sasarannya. Reeves dalam Kotler (1997)
tentang suatu produk atau merek yang mengatakan bahwa suatu perusahaan harus
dikomunikasikan kepada konsumen dan mengembangkan suatu usulan penjualan unik (unique
pengembangan strategi penentuan posisi sangat selling proposition – USP) untuk tiap merek. Ries
bergantung pada tehnik riset pemasaran. Hiam dan dan Trout (1982) juga mendukung satu pesan
Schewe (1994) mengembangkan tujuh langkah penentuan posisi yang konsisten. Setiap merek harus
prosedur untuk mengindentifikasi posisi yang tepat, memilih satu atribut dan berusahan nomor satu dalam
yaitu: 1. Menentukan produk/pasar yang relevan. 2. atribut tersebut, karena konsumen cenderung
Mengidentifikasi pesaing. 3. Menentukanbagaimana mengingat pesan yang nomor satu, terutama dalam
konsumen mengevaluasi pilihan. 4. Mengetahui masyarakat yang mempunyai kelebihan informasi.
Vol. 8, 2009 Konsep dan Strategi Penentuan Posisi Produk Dalam Pasae 39

Penentuan posisi nomor satu yang paling umum terbaik”, “harga


dipromosikan adalah “kualitas tebaik”, “pelayanan
termurah”, “nilai terbaik”, “paling aman”, “paling pemasar dalam merancang peta penentuan posisi.
cepat”, “paling nyaman”, “teknologi paling maju”. Sebagai contoh, peta penentuan posisi yang
Tidak setiap orang setuju dengan konsep unique mengindikasikan dua atribut yaitu harga dan kualitas,
selling proposition (USP) dengan manfaat tunggal mengambarkan bagaimana konsumen melihat produk
(single benefit positioning) adalah yang terbaik. perusahaan dibandingkan dengan produk pesaing
Penentuan posisi dengan manfaat ganda (double dalam dua atribut tersebut.
benefit positioning) mungkin juga perlu jika dua Arora (2006) memberikan beberapa alasan
perusahaan atau lebih mengaku menjadi yang terbaik pentingya pembuatan peta dalam penentuan posisi
pada atribut yang sama.Kotler (1997) memberikan produk: Mengembangkan pengertian kekuatan dan
empat (4) kesalahan utama dalam penentuan posisi kelemahan berbagai produk berdasarkan perspepsi
yang dapat menyebabkan risiko ketidakpercayaan dan konsumen; Memberikan informasi perihal persamaan
kehilangan penentuan posisi yang jelas: 1. Penentuan dan perbedaan antar produk dalam pasar; Menolong
posisi yang kurang (underpositioning). – Konsumen dalam proses penentuan posisi kembali produk yang
memiliki pengetahuan yang kurang jelas tentang telah ada dan penentuan posisi untuk produk baru;
merek. 2. Penentuan posisi yang belebihan Peta penentuan posisi digunakan sebagai alat dalam
(overpositioning) – Konsumen memiliki citra yang pengembangan dan pelacakan strategi promosi.
terlalu sempit terhadap merek. Pemasar dapat mengetahui kesenjangan dan
3. Penentuan posisi yang membingungkan (confused kesempatan dalam pasar.
positioning) – Konsumen merasa bingung perihal Pengembangan Strategi Penentuan Posisi dan
merek yang terlalu banyak membuat pengakuan dan Penentuan Posisi kembali. Pengembangan dan
sering mengubah positioning merek. 4. Penentuan pemilihan penetuan posisi dan penentuan posisi
posisi yang meragukan (doubtful positioning) –
kembali adalah hal yang sangat penting dalam tahap
Konsumen sukar mempercayai apa yang diakui oleh
suatu merek dalam positioning. penentuan posisi perusahaan. Boone dan Kurz
Atribut Penentuan Posisi. Penentuan atribut (2001) menyarankan beberapa strategi penentuan
yang mempunyai arti penting bagi konsumen adalah posisi: Penentuan posisi menurut Atribut; Penentuan
hal yang penting dalam positioning. Menurut Aaker posisi menurut Harga/Kualitas; Penentuan posisi
(2005) Penentuan atribut bukan hanya dilihat dari menurut competitors; Penentuan posisi menurut
benefit produk dan nilai kepada pengguna, tetapi juga Penggunaan/penerapan; Penenentuan posisi menurut
hubungan dengan proses produk dikonsumsikan dan
pemakai; Penentuan posisi menurut kategori produk.
dengan konsumen itu sendiri. Menurut Kotler,
Armstrong, Saunders, Wong (2003). Atribut menjadi Kotler (2007), Doyle dan Stern (2006)
bernilai apabila memenuhi kriteria dibawah ini : memberikan konsep yang hampir sama perihal
Penting – Perbedaan itu memberikan manfaat strategi penentuan posisi: Fitur Produk;
bernilai tinggi bagi cukup banyak pembeli; Unik – Harga/Kualitas;Pemakai; Competitor;
Perbedaan itu tidak ditawarkan oleh siapapun atau Keuntungan;Produkclass dissociation; Heritage atau
ditawarkan secara lebih tersendiri oleh perusahaan; Simbol Budaya.
Unggul – Perbedaan itu unggul dibandingkan cara- Hal penting perihal strategi penentuan posisi yang
cara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama; dikembangkan oleh beberapa pakar diatas bukanlah
Mendahului – Perbedaan itu tidak mudah ditiru oleh konsep yang baku, karena perubahan dalam
pesaing; Terjangkau – Pembeli mampu untuk lingkungan sering mendorong pemasar untuk
membayar perbedaan tersebut; Menguntungkan – melakukan penentuan posisi kembali dengan strategi
Perusahaan akan memperoleh laba dengan yang berbeda agar dapat mempertahankan posisi
memperkenalkan perbedaan itu. dalam benak konsumen. Beberapa perubahan yang
Sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan sering mendorong perusahaan untuk melakukan
keenam kriteria diatas, tetapi semakin banyak atribut penentuan posisi kembali adalah: Segmen atau target
yang didapatkan semakin menguntungkan perusahaan sasaran menjadi kurang menarik karena terjadi
tersebut dalam melakukan penentuan posisi. persaingan, penurunan jumlah pelanggan atau alasan
Peta Penentuan Posisi. Bagaimana perusahaan lainnya yang menyebabkan profitabilitas menurun.;
memilih suatu posisi dalam melakukan penentuan Strategi atribut penentuan posisi yang dipilih
posisi? Peta penentuan posisi memberikan bantuan perusahaan kurang menarik bagi pasar sasaran.
yang sangat berarti bagi pemasar dalam melakukan
penentuan posisi produk. Peta penentuan posisi
mengambarkan posisi produk perusahaan dengan KESIMPULAN
menggunakan atribut yang dipilih oleh perusahaan
dibandingkan dengan produk pesaing. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik setelah
Analisa posisi produk dan analisa statistik menyelesaikan penelitian perihal penentuan posisi:
menghasilkan persepsi peta yang dapat membantu
38 Ronny Walean

Dalam industri yang kompetitif, penentuan posisi pemasar memilih menggunakan penentuan posisi
memainkan perananan agar suatu produk dapat Unique Selling Proposition (USP) dengan manfaat
bersaing dengan produk pesaing lainnya. Banyak
tunggal, walaupun beberapa pemasar juga menyadari and Brand Management.
bahwa penentuan posisi dengan manfaat ganda Boone, L dan Kurtz, D (2001). Contemporary
(Double Benefit Proposition) juga dilakukan oleh Marketing . Harcourt.
pemasar. Doyle, P dan Stern, Ph. (2006). Marketing
Setelah mengembangkan strategi penentuan Management and Strategy.
posisi yang jelas, perusahaan itu harus Grantcutt, J., Leadley, P., and Forsyth, P. (2004).
mengkomunikasikan penentuan posisi dan menyadari Marketing: essential principles, new realities.
bahwa penentuan posisi kembali penting dilakukan London.
karena lingkungan yang terus berubah. Hiam, Alexander dan Schewe, Charles. (1994). The
Keputusan konsumen merupakan langkah yang Portable MBA Marketing. John Wiley &
terpenting dalam langkah proses penentuan posisi. Sons, Inc.
Beberapa pertanyaan dasar yang perlu Khasali, Rhenald. (1998). Membidik Pasar Indonesia:
dipertimbangkan dalam keputusan konsumen, (1). Segmentasi, Targeting, Positioning. Jakarta.
Dimensi apa yang digunakan oleh konsumen dalam PT. Gramedia Pustaka Utama.
mengevaluasi produk yang ditawarkan pada industri Kotler, Philip. (2006). Marketing Management. New
atau kategori? (2). Seberapa penting setiap dimensi Jersey. Prentice Hall.
dalam proses keputusan konsumen? (3) Bagaimana Kotler, Philip. (2007). Marketing Management. New
anda dan pesaing membandingkan atau melihat Jersey. Prentice Hall.
dimensi ini? (4). Proses keputusan apa yang Kotler, Philip. (1997). Marketing Management. New
digunakan oleh konsumen? Jersey. Prentice Hall.
Empat (4) kesalahan utama dalam penentuan Kotler, Philips dan Keller, Kevin Lane. (2009).
posisi yang dapat menyebabkan risiko Marketing Management. New Jersey.
ketidakpercayaan dan kehilangan penentuan posisi Prentice Hall.
yang jelas: (1). Penentuan posisi yang kurang Mullins, John., Walker, Orville., dan Boyd, Harper.
(underpositioning), (2). Penentuan posisi yang (2008). Marketing Management: A Strategic
belebihan (overpositioning), (3). Penentuan posisi Decision-Making Approach. New York.
yang membingungkan (confused positioning), (4). McGraw Hill.
Penentuan posisi yang meragukan (doubtful Ries, Al dan Trout, Jack (1986). Positioning: The
positioning) battle for your mind. New York: Warner
Books, Inc
Ries, Al dan Trout, Jack. (1982). Positioning: The
REFERENCES Battle for Your Mind. New York, Warner
Books.
Walker, Orville dan Mullins, John. (2008). Marketing
Aaker, D.A (2005). Strategic Marketing Management. Strategy : A decision-focused approach. New
New York: The Free Press York. McGraw-Hill
Arora, R. (2006). Product Positioning Based on Winner, R.S. (2007). Markesting Management.
Search, Experience and Creedence Attributes Upper Saddle River.
Using Conjoint Analysis. Journal of Product

Anda mungkin juga menyukai