Rangga Alianriz Ismail - Analisis Love Language Pasangan Suami Istri Pada Pernikahan Berusia Diatas 10 Tahun
Rangga Alianriz Ismail - Analisis Love Language Pasangan Suami Istri Pada Pernikahan Berusia Diatas 10 Tahun
Dosen Pembimbing :
Yusrinda Silvianis Diwanti, M.Psi., Psikolog
Afifah Ghina Rahmani, M.Psi., Psikolog
Disusun oleh :
Rangga Alianriz Ismail 200207212
KELAS C
DEPARTEMEN PSIKOLOGI
FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2021
ABSTRAK
Laporan ini berisi hasil observasi mengenai love language pada pasangan suami
istri. Lebih spesifik, objek yang kami observasi adalah pasangan suami istri yang usia
pernikahannya sudah diatas 10 tahun. Love Language atau bahasa cinta adalah cara
bagi seseorang untuk mengekspresikan rasa cintanya kepada orang lain. Istilah love
language tidak selalu tentang hubungan romantis sepasang kekasih, namun juga
dalam berbagai hubungan yang lain seperti antar anggota keluarga, cara seorang
kakak menyayangi adiknya, orangtua terhadap anak, dan lainnya.
Pada laporan ini kami melampirkan data hasil observasi kami dengan sepasang
suami istri yang telah menjalankan kehidupan pernikahannya diatas 10 tahun. Kami
mengamati perilaku love language apa saja yang muncul pada prosesnya yang mana
kami mengambil durasi 6 hari untuk menjalankan prosedur observasi ini. Jenis
observasi yang kami jalankan termasuk pada Observasi Non-Participant dalam setting
Natural/in vivo dan menggunakan teknik pencatatan Rating Scale.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kita manusia hidup sebagai makhluk sosial yang selalu memiliki ikatan dengan
sesama, baik itu ikatan profesional atas sesama karyawan, ikatan yang didasari
solidaritas dan empati, serta hubungan yang didasari cinta kasih sayang pada sepasang
kekasih juga antar anggota keluarga yang bedasar pada ikatan darah.
Pada penelitian ini kami akan spesifik membahas tentang hubungan sepasang
kekasih, dan lebih khusus lagi sepasang suami istri yang telah menjalankan kehidupan
pernikahan lebih dari 10 tahun. Setiap individu dibekali rasa cinta dan kasih sayang
yang bisa mereka salurkan kepada orang-orang terkasih, dan setiap invidu memiliki
cara tersendiri untuk menunjukkan rasa cintanya kepada seseorang.
Cara seseorang untuk menunjukkan rasa cintanya disebut dengan istilah bahasa
cinta atau yang lebih dikenal dengan love language. Secara umum, love language
terbagi kepada 5 jenis, dan seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa setiap
individu memiliki love language yang berbeda satusama lain.
Pada hubungan yang baru berjalan dimana biasanya dua sejoli menjalin kasih
dengan perasaan yang sangat berbunga, keduanya menunjukkan love language yang
menggebu dan mungkin kelima jenis love language ditunjukkan dengan intensitas
yang sama kuatnya. Namun, seiring waktu tentunya akan terdapat banyak perubahan
pada individu termasuk pada love language yang ditunjukkannya terhadap pasangan.
1.4. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang berdasar pada rumusan masalah diatas, adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana perilaku love language yang ditunjukkan oleh
pasangan suami istri yang telah menjalankan kehidupan pernikahan diatas 10
tahun.
2. Untuk mengetahui kapan dan dimana observasi ini dilaksanakan.
3. Untuk mengetahui bagaimana teknik yang diterapkan pada observasi ini.
BAB II
METODE OBSERVASI
2.1. Metode
Jenis observasi yang kami jalankan termasuk pada Observasi Non-Participant
dimana observer tidak terlibat langsung dengan kegiatan yang menjadi latar observasi
berlangsung, dilaksanakan dalam setting Natural/in vivo dan menggunakan teknik
pencatatan data Rating Scale.
2.5. Instrumen
Variabel Definisi Definisi Aspek Indikator
Konseptual Operasional
Cara bagi Merupakan cara 1 Quality Time Senang untuk menghabiskan
seseorang untuk seseorang dalam waktu dengan orang tersayang
mengekspresikan mengekspresikan walaupun tidak melakukan
rasa cintanya rasa cinta dan kegiatan apapun. Kebersamaan
kepada orang lain. kasihnya terhadap yang paling penting
Hal demikian tak oranglain,. Tak
selalu tentang selalu tentang 2 Words Of Gemar terhadap apresiasi
hubungan hubungan Affirmation melalui kata-kata indah yang
Love Language romantis, romantis antar menimbulkan rasa dicintai
melainkan juga dua sejoli, namun
dapat berlaku juga dalam 3 Physical Mengekspresikan cinta melalui
dalam berbagai hubungan yang Touch sentuhan (kontak fisik)
hubungan yang lain seperti antar
lain seperti antar anggota keluarga
anggota keluarga, dan kerabat.
cara seorang Dalam 4 Acts Of Mendewakan aksi langsung,
kakak prakteknya, Service merasa sangat dicintai ketika
menyayangi meluangkan pasangan membantu dalam
adiknya, orangtua waktu untuk pekerjaan yang ada dan
terhadap anak, memahami bersedia melakukan suatu hal
dan lainnya. bahasa cinta hanya demi membuat pasangan
orang terdekat bahagia
dan
menyesuaikan 5 Receiving Mendefinisikan cinta melalui
perilaku untuk Gifts pemberian. Pemberian hadiah
mengekspresikan yang berupa objek nyata
rasa cinta menjadi cara utama untuk
terhadap orang mengekspresikan rasa cinta
tersebut demi
hubungan yang
lebih harmonis
BAB III
HASIL DAN ANALISIS
2.6. Hasil Pengambilan Data
2.6.1. Lembar Rekaman Observasi 1
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Januari 2022
Nama Observer : Rangga Alianriz Ismail
Siklus Ke : 1 (Satu)
Aspek Definisi Definisi Operasional Rating Scale
Konseptual TP P S SS
1 Quality Time Senang untuk Meluangkan waktu
menghabiskan ditengah kesibukan
waktu dengan untuk bercengkrama
orang tersayang dengan orang terkasih
walaupun tidak Ketika sedang berada
melakukan diluar rumah tanpa
kegiatan apapun. pasangan, ada
Kebersamaan kecenderungan yang
yang paling kuat untuk cepat
penting kembali pulang dan
menemui sosok
terkasih
Memilih untuk tidak
berkumpul bersama
teman dan lebih
memilih untuk
menghabiskan waktu
bersama kekasih
2 Words Of Gemar terhadap Membangunkan
Affirmation apresiasi melalui pasangan dengan
kata-kata indah pujian dan kalimat
yang indah
menimbulkan rasa Memuji pasangan atas
dicintai pekerjaan yang telah
diselesaikan
Spontan
mengungkapkan rasa
cinta terhadap
pasangan dalam
momen acak
3 Physical Touch Mengekspresikan Menggenggam tangan
cinta melalui pasangan ketika
sentuhan (kontak berbicara berdua
fisik) Mencium
tangan/kening
pasangan ketika
hendak pergi
Menyemangati
pasangan yang sedang
mengerjakan sesuatu
dengan sentuhan
(seperti merangkul dan
memeluk)
4 Acts Of Service Mendewakan aksi Membantu pasangan
langsung, merasa menyelesaikan
sangat dicintai pekerjaan
ketika pasangan Menyediakan
membantu dalam hidangan khusus
pekerjaan yang ketika melihat
ada dan bersedia pasangan kelelahan
melakukan suatu Menyiapkan pelayanan
hal hanya demi khusus sebagai
membuat apresiasi atas sebuah
pasangan bahagia pencapaian atau
pekerjaan yang sudah
diselesaikan
5 Receiving Gifts Mendefinisikan Membawakan hadiah
cinta melalui untuk pasangan
pemberian. sepulang kerja
Pemberian hadiah Memberi kejutan
yang berupa objek untuk pasangan
nyata menjadi sebagai apresiasi sudah
cara utama untuk selesainya sebuah
mengekspresikan pekerjaan
rasa cinta Memberi hadiah
kepada pasangan tanpa
alasan dalam momen
acak
Keterangan :
0 : TP (Tidak Pernah)
1–2 : P (Pernah)
3–4 : S (Sering)
5–6 : SS (Sangat Sering)
2.6.2. Lembar Rekaman Observasi 2
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Januari 2022
Nama Observer : Rangga Alianriz Ismail
Siklus Ke :2
Aspek Definisi Definisi Operasional Rating Scale
Konseptual TP P S SS
1 Quality Time Senang untuk Meluangkan waktu
menghabiskan ditengah kesibukan
waktu dengan untuk bercengkrama
orang tersayang dengan orang terkasih
walaupun tidak Ketika sedang berada
melakukan diluar rumah tanpa
kegiatan apapun. pasangan, ada
Kebersamaan kecenderungan yang
yang paling kuat untuk cepat
penting kembali pulang dan
menemui sosok
terkasih
Memilih untuk tidak
berkumpul bersama
teman dan lebih
memilih untuk
menghabiskan waktu
bersama kekasih
2 Words Of Gemar terhadap Membangunkan
Affirmation apresiasi melalui pasangan dengan
kata-kata indah pujian dan kalimat
yang indah
menimbulkan rasa Memuji pasangan atas
dicintai pekerjaan yang telah
diselesaikan
Spontan
mengungkapkan rasa
cinta terhadap
pasangan dalam
momen acak
3 Physical Touch Mengekspresikan Menggenggam tangan
cinta melalui pasangan ketika
sentuhan (kontak berbicara berdua
fisik) Mencium
tangan/kening
pasangan ketika
hendak pergi
Menyemangati
pasangan yang sedang
mengerjakan sesuatu
dengan sentuhan
(seperti merangkul dan
memeluk)
4 Acts Of Service Mendewakan aksi Membantu pasangan
langsung, merasa menyelesaikan
sangat dicintai pekerjaan
ketika pasangan Menyediakan
membantu dalam hidangan khusus
pekerjaan yang ketika melihat
ada dan bersedia pasangan kelelahan
melakukan suatu Menyiapkan pelayanan
hal hanya demi khusus sebagai
membuat apresiasi atas sebuah
pasangan bahagia pencapaian atau
pekerjaan yang sudah
diselesaikan
5 Receiving Gifts Mendefinisikan Membawakan hadiah
cinta melalui untuk pasangan
pemberian. sepulang kerja
Pemberian hadiah Memberi kejutan
yang berupa objek untuk pasangan
nyata menjadi sebagai apresiasi sudah
cara utama untuk selesainya sebuah
mengekspresikan pekerjaan
rasa cinta Memberi hadiah
kepada pasangan tanpa
alasan dalam momen
acak
Keterangan :
0 : TP (Tidak Pernah)
1–2 : P (Pernah)
3–4 : S (Sering)
5–6 : SS (Sangat Sering)
2.7. Analisa
Observasi dilaksanakan dengan durasi 6 hari, dimana observer menggunakan
bentuk lembar observasi yang sama setiap harinya untuk mengukur perilaku love
language yang muncul. Penilaian dilakukan berdasarkan pada standar yang sudah
ditentukan.
Pada hari pertama penelitian, hampir semua dari ke 5 bahasa cinta terlihat pada
perilaku subjek. Dari bahasa cinta Quality Time subjek menunjukkan dominasi pada
indikator perilaku ketiga dengan nilai 3, dan nilai 0 pada indikator pertama dan kedua.
Kemudian, bahasa cinta lain yang muncul cukup sering pada hari pertama ini adalah
Acts of Services dengan nilai 3 pada indikator pertama, dan nilai 0 pada indikator
kedua dan ketiga. Lalu bahasa cinta lain yang muncul adalah Physical Touch dan
Receiving Gifts yang masing-masing menunjukkan perilaku dengan nilai 1 secara
berurutan pada indikator kedua dan pertama. Sedangkan indikator perilaku dari
Words of Affirmation sama sekali tidak terlihat pada penelitian hari pertama ini
Berlanjut ke penelitian di hari kedua. Mulai terlihat dominasi dari bahasa cinta
Quality Time dimana subjek memperlihatkan indikator ke 3 perilaku dengan nilai 2,
dan nilai 0 pada indikator pertama dan kedua. Bahasa cinta lain yang muncul adalah
Physical Touch pada indikator kedua dengan nilai 1, dan Receiving Gifts dengan nilai
1 pada indikator yang pertama. Bahasa cinta Words Affirmation lagi lagi tidak terlihat
dan semakin menunjukkan bahwa ini menjadi yang terlemah diantara bahasa cinta
yang lain. Perilaku Acts of Service pun tidak terlihat kali ini.
Kemudian penelitian masuk ke hari yang ketiga. Di hari ketiga ini bahasa cinta
Quality Time semakin terlihat dominan dengan nilai 2 pada indikator pertama dan
ketiga, dan nilai 1 pada indikator yang kedua. Bahasa cinta lain yang muncul pada
hari ketiga ini adalah Acts of Service yang hanya terlihat pada indikator pertama
dengan nilai 1 tanpa ada lagi bahasa cinta lain yang muncul.
Pada penelitian hari keempat, bahasa cinta Quality Time masih mendominasi
dengan menunjukkan nilai 2 pada indikator perilaku pertama dan kedua. Diikuti
dengan bahasa cinta Words of Affirmation dan Physical Touch yang masing-masing
menunjukkan perilaku dengan nilai 1 pada indikator yang pertama. Bahasa cinta Acts
of Service dan Receiving Gifts tidak muncul sedikitpun pada penelitian hari ke 4 ini.
Memasuki hari kelima penelitian, bahasa cinta Quality Time semakin
menunjukkan dominasi pada kehidupan pasangan suami-istri ini dengan menunjukkan
indikator perilaku pertama bernilai 4 dan nilai 2 pada indilator perilaku ketiga. Diikuti
dengan indikator pertama Words of Affirmation dan indikator kedua Physical Touch
yang masing-masing bernilai 1.
Hari terakhir penelitian seakan menjadi kesimpulan dari keseluruhan observasi ini
dimana subjek menunjukkan bahasa cinta yang dominan pada Quality Time dengan
nilai masing-masing 2 pada indikator pertama dan kedua, dan nilai 5 pada indikator
ketiga. Diikuti dengan bahasa cinta Pshysical Touch dan Acts of Service yang pada
indikator perilaku pertama masing-masing bernilai 1.
2.8. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka kesimpulan hasil
observasi dapat dengan mudah dibuat. Quality Time menjadi bahasa cinta yang
dominan ditunjukkan oleh subjek selama 6 hari penelitian dimana setiap harinya
indikator perilaku Quality Time hampir selalu menjadi yang paling sering muncul.
Adapun bahasa cinta lain yang intensitasnya dibawah Quality Time dari subjek adalah
Acts of Service yang setiap harinya selalu ada 1 indikator yang ditunjukkan oleh
subjek, sedangkan bahasa cinta yang lain sangat jarang terlihat pada keseharian
pasangan ini.
Mengingat subjek merupakan pasangan suami-istri yang telah menjalani
kehidupan pernikahan diatas 10 tahun, observer menyimpulkan bahwa pada hubungan
yang sudah lama berjalan ini menunjukkan nuansa hubungan yang cukup berbeda
dengan hubungan pada masa muda. Pada hubungan ini gambaran cinta terasa lebih
nyata dimana masing-masingnya tidak memaksakan diri untuk menunjukkan rasa
cinta yang dimiliki, namun semua perilaku muncul mengalir dengan tulus tanpa
dibuat-buat untuk pasangan yang terkasih. Hubungan yang terjalin bukan lagi
hubungan yang berbunga-bunga dimana subjek berusaha membuat pasangannya
terkesan dengan segala tingkah lakunya, namun hubungan yang terjalin sudah
berdasar kepada kepercayaan bahwa mereka hidup bersama sebagai pasangan yang
saling mencintai satu sama lain.
Hal ini terlihat dari bahasa cinta yang mereka tunjukkan dimana Quality Time
yang sangat dominan dibanding dengan bahasa cinta yang lain. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pasangan ini sudah sangat nyaman satu sama lain sehingga
dengan menghabiskan wakktu berdua tanpa ada kegiatan yang berarti pun sudah
sangat membahagiakan. Jadi bukan tentang apa yang dilakukan, namun dengan siapa
waktu dihabiskan.
2.9. Rekomendasi
Penelitian dengan subjek pasangan suami-istri ini cukup menarik untuk dijalankan
dimana kita dapat melihat hubungan berdasar cinta yang sudah terbangun lama.
Namun, mungkin untuk penelitian selanjutnya peneliti menganjurkan untuk
mengobservasi perilaku mengobservasi bahasa cinta yang terdapat pada suami-istri
secara individual jadi data yang didapat akan lebih detail dan akan ada perbandingan
antara bahasa cinta yang ditunjukkan oleh suami dan istri.
Penelitian ini sangat cocok dijalankan dengan setting natural. Karena setting
tersebut meminimalisir adanya indikator perilaku yang sengaja dimunculkan atau
dibuat-buat oleh subjek yang kita observasi. Bahkan secara subjektif peneliti
berpendapat bahwa data yang didapat akan lebih baik lagi jika subjek observasi tidak
mengetahui bahwa dirinya sedang diobservasi.
DAFTAR PUSTAKA