Anda di halaman 1dari 7

XI IPS 3

KEHUTANAN
Cecilia Sutanto / 08
HUTAN HUJAN TROPIS
Curah hujan tinggi
Tanahnya subur
Tanaman yang hidup pada hutan hujan tropis biasanya
tergolong jenis tanaman dengan batang yang besar, tinggi,
daunnya lebat, dan tumbuhnya rapat satu sama lain.
Binatang yang hidup di hujan tropis, sangatlah bervariasi
karena terbagi menjadi tiga wilayah dimana setiap hutan dihuni
dengan binatang yang berbeda.

HUTAN BAKAU
Hutan bakau bisa disebut juga dengan hutan
mangrove. Hutan jenis ini tumbuh di kawasan
pasang surut, seperti di wilayah pantai yang
terlindung, di wilayah laguna, serta di daerah
muara sungai. Wilayah hutan mangrove ini
biasanya berada di wilayah yang tergenang
pasang serta bebas dari genangan ketika surut.
HUTAN RAWA GAMBUT
Hutan rawa meliputi daerah rawa-rawa dengan berbagai
jenis tumbuhan. Hutan rawa meliputi daerah rawa-rawa
dengan berbagai jenis tumbuhan.

HUTAN HUJAN
EKUATORIAL
Hutan hujan ekuatorial memiliki ciri pepohonan
yang tingginya dapat mencapai 45 hingga 60
meter dan lokasinya berada pada daerah dengan
ketinggian 0 - 800 meter di atas permukaan laut.
HUTAN SABANA
Hutan sabana merupakan wilayah padang rumput yang
dikelilingi pepohonan serta banyak terdapat semak belukar.
Adapun ciri-ciri dari hutan sabana, diantaranya:
Curah hujan sangat jarang
Hutan ini terdiri dari tumbuhan ilalang dan juga semak-
semak yang banyak, pohon besar terbilang cukup sedikit
Suhu daratan cukup tinggi sehingga menyebabkan
kelembaban hutan ini menjadi sangat rendah.
Cadangan air bisa dibilang sangat rendah.

HUTAN MUSIM
hutan ini disebut hutan musim karena memiliki perbedaan kondisi
pada musim hujan dan musim kemarau yang cukup mencolok.
Adapun ciri-cirinya adalah:
Bisa ditemukan baik didataran tinggi dan juga dataran rendah
Tinggi tanaman yang mengisi hutan musim ini tidak terlalu
tinggi. Berbeda jauh dengan hutan hujan tropis
Jarak antara tanaman satu dengan yang lain di hutan musim
cenderung tidak rapat bahkan bisa dikatakan tersusun rapi
dengan jarak tertentu
POTENSI MANFAAT
KEKAYAAN HUTAN INDONESIA SALAH SATU PENGHASIL OKSIGEN
TERBESAR DI DUNIA SELAIN BRAZIL DAN ZAIRE. HUTAN DISEBUT PARU-PARU DUNIA SEBAB
BERDASAR DATA KEMENTERIAN KEHUTANAN RI, BANYAKNYA TUMBUHAN DI HUTAN ARTINYA

PADA 2011 HUTAN INDONESIA SEKITAR 99,6 JUTA MENGHASILKAN OKSIGEN DAN UDARA SEHAT

HEKTAR. TETAPI LUAS HUTAN SEMAKIN MENURUN. BAGI MANUSIA.


MEMENUHI BERBAGAI KEPERLUAN MANUSIA
LAJU KERUSAKAN HUTAN INDONESIA SEKITAR
HASIL HUTAN DIMANFAATKAN UNTUK BERBAGAI
610.375,92 HEKTAR PER TAHUN DAN TERCATAT
KEPERLUAN MANUSIA. CONTOH, HASIL HUTAN
SEBAGAI TIGA TERBESAR DI DUNIA. INDONESIA
BERUPA KAYU DAN BAMBU DIPAKAI UNTUK
MENJADI PENGEKSPOR HASIL HUTAN KE
BAHAN PEMBUATAN PERABOTAN ATAU
SEJUMLAH NEGARA SEPERTI MALAYSIA DAN
PERKAKAS RUMAH TANGGA.
JEPANG. KARENA LUAS HUTAN DI TIAP NEGARA
SUMBER BAHAN OBAT-OBATAN
BERAGAM DAN TIDAK SEMUA NEGARA PUNYA
HUTAN JUGA MENGHASILKAN BERBAGAI JENIS
SUMBER DAYA HASIL HUTAN YANG CUKUP UNTUK
BAHAN UNTUK OBAT-OBATAN. BEBERAPA JENIS
MEMENUHI KEBUTUHAN. HASIL HUTAN MELIPUTI
TUMBUHAN DIKETAHUI AMPUH UNTUK
KAYU DAN KEKAYAAN SUMBER DAYA HAYATI YANG MENGOBATI SEJUMLAH PENYAKIT.
HIDUP DI DALAMNYA. HUTAN MENJADI SUMBER SUMBER BAHAN PANGAN
PANGAN DAN OBAT-OBATAN. KEANEKARAGAMAN HUTAN DI INDONESIA JUGA DIMANFAATKAN
HAYATI HUTAN DI INDONESIA SANGAT TINGGI PENDUDUK UNTUK SUMBER PANGAN, MISALNYA
DIBANDING NEGARA-NEGARA LAIN. BUAH-BUAHAN DAN BINATANG BURUAN.
PERMASALAHAN

Penebangan hutan Ekonomi Indonesia yang


dalam skala besar masih masih sangat tergantung
terus terjadi di pada sumber alam.
Indonesia.

Perluasan wilayah Tabrakan


pertanian, perkebunan, administrasi.
serta tambang.

Green Thumbs Garden Cafe | Gardening for Food


KEBIJAKAN
a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 22, Pasal 39, Pasal 66, Pasal 80,
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, telah diundangkan
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan
Hutan;
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan pembangunan nasional
berkelanjutan diperlukan beberapa langkah strategis yang dapat mendorong
pertumbuhan investasi, percepatan pembangunan hutan tanaman, pengendalian
degradasi hutan dan peningkatan perekonomian nasional termasuk perekonomian
masyarakat di dalam dan sekitar hutan melalui deregulasi dan debirokratisasi
yang dilandasi prinsip good governance dan pengelolaan hutan lestari;
c. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan
Kawasan Hutan, belum sepenuhnya mampu memfasilitasi keperluan sebagaimana
dimaksud dalam huruf b;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b dan
huruf c, perlu ditetapkan peraturan pemerintah yang baru tentang tata hutan dan
penyusunan rencana pengelolaan hutan, serta pemanfaatan hutan;

Anda mungkin juga menyukai