Anda di halaman 1dari 108

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi, dalam bidang tour dan travel saat ini hampir

menyisihkan keinginan karyawan yang mau berkerja, Namun demikian

karyawan akan tetap dibutuhkan oleh perusahaan , Sebab tanpa karyawan suatu

perusahaan mustahil dapat berjalan dengan sendirinya begitupun sebaliknya.

Karyawan selalu terlibat dalam setiap proses manajemen dan operasional.

Bagi setiap organisasi, meningkatkan daya tahan untuk tetap dapat

bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompetitif ini merupakan suatu

kebutuhan.Namun tidak cukup untuk daya tahan saja. Untuk meningkatkan

kualitas diperlukan perbaikan kinerja secara berkelanjutan. Dalam era

globalisasi saat ini banyak diliputi oleh persaingan yang semakin pesat,

Manajemen kinerja sudah sebaiknya dilakukan oleh setiap organisasi untuk

meningkatkan efektifitas kerja karyawan .

Manajemen Kinerja adalah suatu cara untuk mendapatkan hasil yang lebih

baik bagi organisasi, kelompok dan individu dengan memahami dan mengelola

kinerja sesuai dengan target yang telah direncanakan, standar dan persyaratan

kompetensi yang telah ditentukan.

Dengan demikian manajemen kinerja adalah sebuah proses untuk

menetapkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola dan

pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan

1
2

kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam suatu jangka waktu

tertentu baik pendek maupun panjang. 1

Manajemen kinerja didasarkan kepada suatu asumsi bahwa bilamana orang

tahu dan mengerti apa yang diharapkan dari mereka, diikutsertakan dalam

penentuan sasaran yang akan dicapai maka mereka akan menunjukan kinerja

untuk mencapai sasaran tersebut.

Menurut Wibowo, manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam

mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses

komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan

pendekatan strategis secara terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai

tujuan organisasi. Adapun indikator manajemen kinerja yaitu pembinaan dan

pengembangan kinerja karyawan, pembinaan disiplin kinerja, pemberian motivasi,

pengawasan, evaluasi kinerja.2

Proses manajemen kinerja dapat digunakan untuk mengomunikasikan dan

memperkuat strategi, nilai dan norma organisasi. Manajemen kinerja

memungkinkan individu untuk mengekpresikan pandangan mereka tentang apa

yang seharusnya mereka kerjakan, arah yang akan dituju dan bagaimana

seharusnya mereka kelola. Dengan demikian proses ini memberikan suatu cara

bagaimana sasaran kerja dapat dapat dipahami secara oleh para karyawan dan

manajer.

Manajemen kinerja yang efektif memberikan dasar bagi usaha

mengomunisasikan misi, nilai-nilai dan sasaran organisasi kepada seluruh

1
Surya Dharma, MPA, Manajemen Kinerja :Falsafah, Teori dan Penerapannya, (Pustaka
Pelajar, 2005), h.25.
2
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: Raja Press, 2012), h. 2.
3

karyawan. Pernyataan misi organisasi memberikan kerangka kerja bagi strategi

dan organisasi dan hal ini dapat disampaikan serta didiskusikan dengan para

karyawan di sepanjang proses. Salah satu faktor kunci penilaian kinerja adalah

sejauh mana perilaku seseorang tetap menegakkan nilai-nilai tersebut.

Manajemen merupakan salah satu proses yang sangat penting yang mampu

menggerakkan suatu organisasi. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien

tidak akan ada usaha yang berhasil lama. Tercapai tujuan organisasi baik tujuan

ekonomi, sosial dan publik untuk sebagian besar bertanggung jawab kepada

kemampuan para pelaku dalam melakukan sesuatu hal yang bersangkutan.3

Menurut Siagian “efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan

prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya

untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa dengan mutu tertentu tepat pada

waktunya”. 4
Indikator efektivitas yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja,

pemanfaatan waktu, peningkatan sumber daya manusia.

Sumber daya manusia merupakan unsur penggerak yang paling penting

dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan pembentukan sebuah

perusahaan adalah untuk mencapai tujuan bersama dan kelangsungan sebuah

hidup perusahaan ditentukan oleh keberhasilannya dalam mencapai tujuan

tersebut. Keberhasilan untuk mencapai tujuan bersama tersebut diperlukan

3
Ibrahim Lubis, Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen, (Cet, II;
Jakarta Timur. Ghalia Indonesia,1985), h. 22.
4
Sondang Saigian, Manajemen Sumber Daya Manusia (jakarta : Bumi Aksara, 2009), h. 20.
4

sebuah manajemen yang baik dan benar serta memiliki daya saing dalam

mengelola sumberdaya yang dimiliki.5

Kinerja dapat digunakan untuk mengukur tingkat prestasi atau kebijakan

individu maupun kelompok. Berhasil atau tidaknya tujuan dalam organisasi

tergantung bagaimana proses kinerja itu dilaksanakan. Pengkuran kinerja

organisasi publik penting dilakukan karena berguna sebagai acuan untuk

meningkatkan kinerja organisasi tersebut agar lebih baik lagi di masa yang

akan datang. Mardiasmo menyatakan bahwa penilaian sektor publik dilakukan

untuk memenuhi tiga maksud, yaitu : (1) membantu memperbaiki kinerja

pemerintahan, (2) pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan dan

(3) Mewujudkan pertanggungjawaban organisasi public dan memperbaiki

komunikasi kelembagaan.6

Kinerja pegawai dalam organisasi, merupakan jawaban dari berhasil atau

tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut John Witmore dalam

Coacing for Performance” Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang

dituntut dari seorang atau suatu perusahaan, suatu prestasi, suatu pameran

umum keterampilan”. Sedangkan menurut Robert L Mathis dan John H.

Jackson Terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira”Menyatakan bahwa pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan tidaknya karyawan”.Jadi Kinerja

merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada

pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi

5
Dessler, Gary. Manajemen Daya Manusia.( Jakarta Barat: PT Indeks.2010), edisi.1, h 35.
6
Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik, (Yogjakarta: Andi, 2009), h.187.
5

dihubungkan.dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta

mengetahui dampak positif dan negative dari suatu kebujikan operasional.7

Manajemen kinerja harus mengaitkan kegiatan pegawai dengan tujuan

organisasi. Pelaksanaan strategi tersebut perlu mendefinisikan hasil yang akan

dicapai, perilaku, karakteristik pegawai yang dibutuhkan untuk melaksakan

strategi, mengembangkan pengukuran dan sistem umpan balik terhadap kinerja

pegawai. Kebanyakan organisasi menggunakan informasi manajemen kinerja

khususnya evaluasi kinerja untuk kepentingan keputusan administratife,

seperti: pengajian, promosi, pemberhentian karyawan dan lain-lain.8

Menurut hasil observasi peneliti di PT. Zafa Tour Cabang Palembang

tentang masalah kinerja salah satunya adalah kurangnya komitmen karyawan

dimana masih terdapat karyawan yang kurang disiplin. Masih ada beberapa

karyawan yang tidak mengikuti apel pagi dan sering kali pegawai pulang tidak

sesuai dengan jam kerja yang ditentukan sehingga di PT. Zafa Tour cabang

Palembang sudah agak lenggang setelah istirahat siang.

7
Mathis R.L. & J.H. Jackson, Human Resource Management :Manajemen Sumber Daya
Manusia, Terj Dian Angelia (Jakarta :Salemba Empat, 2006), h.211.
8
Surya Dharma, MPA, Manajemen Kinerja :Falsafah, Teori dan Penerapannya, (Pustaka
Pelajar, 2005), h.19.
6

Tabel 1.2
Rekapitulasi Absensi Karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang Periode,
2018
Sistem Manual Tanda Tangan

Periode Jumlah Izin Sakit Alpa TA T1 T2 T3


Karyawan (Tidak
Absen)
26 90 4,44 21,11 0 0 0 0 0
Desember
s.d 25
Januari
26 Januari 90 10 5,55 0 0 0 0 0
s.d 25
Februari
26 Februari 90 13,33 10 0 0 0 0 0
s.d 25
Maret
26 Maret 92 5,43 30,43 0 0 0 0 0
s.d 25 April
26 April s.d 92 2,17 13,04 0 0 0 0 0
25 Mei
26 Mei s.d 92 8,69 20,65 0 0 0 0 0
25 Juni
26 Juni s.d 108 11,11 12,96 0 260,1 78,7 104,63
25 Juli 8
26 Juli s.d 108 4,63 12,96 2,78 0 220,3 88,89 84,26
Agustus 7
26 Agustus 108 13,89 15,74 0 0 194,4 88,89 105,56
s.d 25 4
September
26 108 5,56 17,59 0,93 0 224,0 65,74 114,81
September 7
s.d 25
Oktober
Jumlah 79,25 160,0 4,64 0 899,0 322,22 409,26
3 6
Sumber : Bagian pengelolaan data (SDM) PT. Zafa Tour Palembang
7

Berdasarkan tabel di atas maka diketahui data rekapitulasi absensi

karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang pada saat kehadiran dan

keterlambatan kerja periode 2018 ada 15 karyawan terlambat masuk kerja

lebih dari 30 menit, kehadiran dipotong 30% per hari. Jadi dengan adanya

sistem finger print pencatatan keterlambatan dan pemotongan tunjangan

kehadiran sesuai dengan keterangan keterlambatan karyawan yaitu T1, T2, T3

seperti yang sudah dijelaskan ditabel 1.1 dapat dilihat presentase keterlambatan

karyawan pada tahun 2018 sangat besar, keterlambatan terjadi karena

ketidaksiapan karyawan untuk mengikuti perubahan peraturan serta kurangnya

adaptasi yang mana peraturan tersebut menuntut mereka untuk mengikuti

disiplin kerja. Oleh karena itu pentingnya pimpinan perusahaan untuk

memberikan dukungan dan pendekatan organisasi tersebut, karena kepuasan

mereka dalam bekerja dan rasa memiliki komitmen terhadap organisasi sangat

berpengaruh terhadap kesiapan karyawan untuk berubah.

Masalah lainnya yaitu mengenai rotasi pegawai. Rotasi yang terjadi dan

jabatan struktural yang diduduki kurang sesuai dengan kemampuan dan

pengalaman. Hal tersebut berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Zafa

Tour Cabang Palembang. Penempatan yang tidak tepat sangat berpengaruh

terhadap kinerja karyawan yang bersangkutan dimana karyawan tersebut harus

mempelajari dari awal tentang semua tugas pokok dan fungsi yang baru,

tempat karyawan berkerja. Karena kurang memperhatikan latar belakang

pendidikan, pengalaman serta kemampuan yang dimiliki, dan karyawan

pegawai belum sempat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan sudah
8

dialih tugaskan ke tempat kerja yang baru lagi mengakibatkan program kerja

yang disusun dan direncanakan belum sempat dilaksanakan sudah harus

ditinggalkan karena adanya surat keputusan untuk menempati posisi lain

dengan tugas pokok dan fungsi baru.

Selain tingkat efektivitas komunikasi yang terjadi antar pimpinan dan

bawahan belum optimal yang berdampak kesalahpahaman dalam pekerjaan dan

kurangnya partisispasi seorang pemimpin yang membawahi bawahannya

dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada karyawan. Adanya

kebijakan dan peraturan yang diterapkan oleh pemimpin. Aturan tersebut

berdasarkan dari setiap bidang dimana tidak semua karyawan mampu

menerapkan peraturan pemimpin yang belum optimal.

Ada beberapa dari karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang Jabatan

Wakil direktur, Job deskripsinya membuat program kerja, Marketing,

Ticketing, Membuat invoice, Penagihan, Customer sevice. Jabatan keuangan,

Job deskripsinya Menyiapkan cek, Laporan keuangan, Laporan penjualan.

Jabatan Pembimbing jamaah, Job deskripsinya Menyiapkan program umrah

dan haji, Membuat kontak agen, Bertanggung jawab penuh dengan divisi

umrah dan haji. Jabatan Staf administrasi, Job deskripsinya membuat surat

menyurat, Membuat program perjalanan umrah, Penerimaan pendaftaran

jamaah, Membuat muktamir data (Manifest).

Dari uraian di atas tentang kurang jelasnya pembagian kerja sebagai

pelayanan di bidang Wakil direktur, keuangan, pembimbing dan staf

administrasi di PT. Zafa Tour Cabang Palembang. Peran yang tidak jelas dapat
9

dilihat seperti adanya sekelompok karyawan yang sibuk dan sekelompok

karyawan lainnya santai sehingga terlihat karyawan tersebut kurang

mempunyai tanggung jawab dan wewenang secara jelas terhadap beban tugas.

Hal ini juga menyebkan efektivitas tidak maksimal.

Lemahnya pengawasan karyawan di PT. Zafa tour cabang Palembang

sendiri masih belum dioptimalkan karena sistem kenaikan pangkat yang

diberlakukan selama ini masih bersifat administrasi dan masih belum dikaitkan

dengan prestasi kerja yang dihasilkan karyawan. Penyebabnya antara lain tidak

ada sistem pengukuran kinerja seperti Balance Scorecard (BSC), Sustainability

Balance Scorecard (SBSC), Cambridge model, Integrated Performance

Measurement (IPMS) sehingga pegawai yang prestasi kerjanya kurang baik

masih memungkinkan untuk naik pangkat atau golongan secara berkala sesuai

ketentuan begitu pula dengan karyawan yang memiliki prestasi yang baik

sehingga kurang adanya penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

Kesempatan peningkatan kemampuan karyawan di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang masih terbatas.

Melihat besarnya peran sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan

organisasi, maka hadirnya karyawan yang memiliki kecakapan dan

keterampilan sangat dibutuhkan. Untuk itulah sumber daya manusia dalam

suatu organisasi termasuk organisasi pendidikan memerlukan pengelolaan dan

pengembangan yang baik dalam melaksanakan tugas dan perannya agar dapat

memberikan kontribusi yang optimal dalam meningkatkan upaya kinerja


10

organisasi, sehingga mereka dapat memberi sumbangan yang makin meningkat

bagi pencapaian tujuan.

Pembinaan karir karyawan di PT. Zafa tour cabang Palembang sendiri

masih belum dioptimalkan penyebabnya antara lain kelemahan sistem

pengukuran kinerja sehingga pegawai yang prestasi kerjanya kurang baik

masih memungkinkan untuk naik pangkat atau golongan secara berkala sesuai

ketentuan begitu pula dengan karyawan yang memiliki prestasi yang baik

sehingga kurang adanya penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

Kesemptan peningkatan kemampuan karyawan di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang masih terbatas.

Pembinaan dan pengembangan kinerja karyawan merupakan kewajiban

dalam rangka menempatkan karyawan untuk berperan dalam suatu organisasi

manager berperan sangatlah penting untuk melaksanakan secara

berkesinambungan. Untuk menjaga kualitas, lembaga organisasi harus

berupaya memberikan pembinaan dan pengembangan kinerja karyawan. Dalam

rangka untuk mengembangkan dan pembinaan karyawan dalam menentukan

bidang yang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dan dengan

demikian harus mendapat pemberian kesempatan untuk berkembang secara

wajar.

Kurangnya disiplin kerja karyawan, terutama disiplin diri, dalam hal ini

sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas kinerja karyawan dalam

suatu organisasi Dengan mengedepankan disiplin kerja sebagai acuan untuk


11

mencapai tujuan yang akan dicapai. Jika acuan itu sudah tercapai maka kualitas

kinerja karyawan akan segera tercipta.

Kurangnya Motivasi yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah

tujuan yang tidak terarah. Setiap karyawan memiliki karakteristik yang

berbeda-beda. Hal tersebut memerlukan perhatian dan pelayanan khusus pula

dari pemimpinnya, agar mereka dapat memanfaatkan waktu untuk

meningkatkan kinerjanya. Perbedaannya tidak hanya terdapat pada fisiknya,

tetapi psikisnya misalnya motivasi. Oleh karena itu untuk meningkatkan

produktivitasnya kerja, perlu diperhatikan motivasi kerjanya dan faktor-faktor

lain yang dapat mempengaruhinya.

Kurangnya Evaluasi kinerja yang dilakukan karyawan secara perorangan

ataupun oleh pimpinan. Karena pemimpin perlu menggali data dan informasi

yang akurat yang berkaitan dengan kinerja karyawan. Evaluasi kinerja

merupakan tahapan yang penting dalam manajemen kinerja.

Dengan berbagai realita yang ditemui di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang, dapat ditarik suatu dasar pemikiran bahwa banyaknya

permasalahan yang menghambat kinerja karyawan di Zafa Tour Cabang

Palembang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi menjadikan tidak

optimal, sehingga adanya suatu kinerja karyawan dalam menunjang

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.9

9
Observasi dan Wawancara peneliti pada Pembimbing Zafa Tour, M. Taufik Saiman, Pada
tgl 28 Oktober 2019.
12

Berdasarkan latar belakang di atas, Maka judul penelitian yang akan di

lakukan adalah “Pengaruh Manajemen Kinerja di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang terhadap Efektivitas Kerja Karyawan.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka hal mendasar yang menjadi

rumusan masalah dalam penulisan adalah:

1. Bagaimana Manajemen Kinerja Karyawan di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang?

2. Bagaimana Efektivitas Kerja Karyawan di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang?

3. Bagaimana Pengaruh Manajemen Kinerja Terhadap Efektivitas Kerja

Karyawan di PT. Zafa Tour Cabang Palembang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Manajemen Kinerja di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang Terhadap Karyawannya.

2. Untuk mengetahui Efektivitas Kerja Karyawan di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang.

3. Untuk mengetahui Pengaruh Manajemen Kinerja Terhadap Efektivitas

Kerja Karyawan di PT. Zafa Tour Cabang Palembang.


13

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu menambah

pengetahuan keilmuan. Bahan informasi bagi mahasiswa untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan Islam di bidang Manajemen Dakwah.

2. Secara Praktis

a) Bagi Peneliti

Diharapkan bisa menjadi bahan awal untuk penelitian selanjutnya,

dapat menambah wawasan pengetahuan keilmuan khususnya, dalam

bidang manajemen kinerja islami dan efektivitas kerja karyawan.

b) Bagi Program Studi

Bagi Prodi, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat

menambah wawasan pengetahuan keilmuan bagi prodi untuk

mengetahui pengaruh manajemen kinerja terhadap efektivitas kerja

karyawan yang lebih efektif dan efisien.

c) Bagi Zafa Tour

Diharapkan juga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi

bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas manajemen kinerja dan

efektivitas kerja karyawan.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Sry Wahyuni ( Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2017)

dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Manajemen Kinerja dalam

Meningkatkan Kualitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Enrekang” Dengan hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa Manajemen Kinerja dan Efektivitas Kerja secara

bersama-sama memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Enrekang, Berdasarkan skripsi diatas mempunyai persamaan

segi tema yaitu tentang Manajemen Kinerja, namun mempunyai perbedaan

dari segi permasalahan yang akan diambil dan segi teknik yang digunakan

adalah Teknik Deskriptif serta objek penelitian yang direncanakan.10

Candra Ladianto (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

2018) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Kinerja Pegawai

Terhadap Produktivitas Organisasi Pada Kantor Dinas Perindustrian Dan

Perdagangan Kab. Deli Serdang”. Dengan hasil penelitiannya yaitu hasil

pengujian secara parsial pada variabel Kinerja Pegawai dapat diketahui

bahwa secara Kinerja Pegawai parsial berpengaruh positif terhadap

10
Sry Wahyuni “Penerapan Manajemen Kinerja dalam Meningkatkan Kualitas Kerja
Pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Enrekang”
(Makasar : UIN Alauddin, 2017)

14
15

produktivitas organisasi pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kab. Deli Serdang di duga hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor internal

maupun eksternal. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi

produktivitas organisasi adalah agama, pendidikan, motivasi, usia, jenis

kelamin. Sementara faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi antara

lain: budaya, sosial politik, kondisi lingkungan. Berdasarkan skripsi diatas

mempunyai persamaan segi tema yaitu tentang kinerja karyawan dan segi

teknik yang digunakan adalah teknik Regresi Liner Sederhana, namun

mempunyai perbedaan dari segi permasalahan yang akan diambil serta

objek penelitian yang direncanakan.11

Dewi Sartika (Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2014)

dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Organisasi

Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten

Pinrang”. Dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Komunikasi

Organisasi dan Efektivitas Kerja Pegawai memeiliki perbedaan dengan

tidak berpengaruh secara signifikan Terhadap Kinerja Karyawan

Sekretariat di Kabupaten Pinrang.12

Berdasarkan skripsi diatas mempunyai persamaan segi tema yaitu

tentang Efektivitas Kerja Karyawan dan segi teknik yang digunakan

adalah teknik Regresi Liner Sederhana, namun mempunyai perbedaan dari

11
Candra Ladianto. “Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Produktivitas Organisasi Pada
Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kab.Deli Serdang” (Medan : UIN Sumatera Utara,
2018)
12
Dewi Sartika. “Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai
Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang”. (Makasar : UIN Alauddin, 2014)
16

segi permasalahan yang akan diambil serta objek penelitian yang

direncanakan.

B. Landasan Teori

1. Manajemen Kinerja

a. Pengertian Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja terdiri dari dua kata, yaitu “manajemen dan

kinerja”. Menurut Stooner yang dikutip oleh Sulistyorini dalam buku

Manajemen Pendidikan Islam, manajemen diartikan sebagai proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha

para anggota organisasi dan pengguna sumber daya- sumber daya

organisasi lainnya agar dapat mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.13Sedangkan menurut Melayu S. P. Hasilbuan yang dikutip

oleh Saefullah dalam buku Manajemen Pendidikan Islam, manajemen

merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia secara efektif, yang didukung sumber-sumber lain dalam

organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.14

Sementara itu, kinerja, diartikan sebagai hasil keja atau prestasi

kenerja. Kinerja mempunyai makna yang luas, bukan hanya hasil kerja,

tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung (implementasi


13
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi,
(Yogyakarta: Teras, 2009), h.11
14
U. Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hlm.
1.
17

dari rencana yang telah disusun) untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari

pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan

bagaimana cara mengerjakannya. Menurut Armstrong dan Baron, yang

dikutip oleh Wibowo dalam buku manajemen kinerja, kinerja merupakan

hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi ekonomi.

Dengan pemahaman tentang manajemen dan kinerja di atas, dapat

dikatakan bahwa manajemen kinerja adalah tentang bagaimana kinerja

dikelola. Dasar untuk melaksanakan manajemen kinerja adalah

perumusan tujuan, terdapatnya konsensus (kesepakatan) dan kerjasama,

sifatnya berkelanjutan, terjadi komunikasi dua arah, dan terdapat umpan

balik.15

Menurut para ahli yang dikutip oleh Uhar Suharsaputra, manajemen

kinerja menurut Bacal adalah komunikasi yang berlangsung terus

menerus, yang dilaksanakan berdasarkan kemitraan, antara seorang

karyawan dengan penyelia langsungnya. Sedangkan menurut Wibowo

manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumber

daya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi

secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan

pendekatan strategis secara terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk

mencapai tujuan organisasi.16


15
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: Raja Press, 2012), h. 2.
16
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, h. 158.
18

Dari beberapa pengertian di atas maka manajemen kinerja

merupakan suatu proses yang dapat mendorong pada pengembangan dan

peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik dan berkualitas, melalui

komunikasi yang berkesinambungan antara pimpinan dengan pegawai

sejalan dengan apa yang diharapkan oleh organisasi.

b. Ruang Lingkup Manajemen Kinerja

Manajemen Kinerja adalah tentang mengelola organisasi. Manajemen

kinerja merupakan proses manajemen secara alamiah. Manajemen kinerja

mengelola kinerja dalam konteks lingkungan bisnis baik internal maupun

eksternal. Hal ini menyangkut bagaimana suatu usaha bisnis

dikembangkan, apa yang ditetapkan untuk dilakukan dan bagaiman

menjalankanya.

Dengan demikian, cakupan manajemen kinerja meliputi kegiatan

menganalisis tujuan unit kerja dan memastikan bahwa terdapat hubungan

dengan tujuan unit kerja dan memastikan bahwa terdapat hubungan

dengan tujuan menyeluruh organisasi, menganalisis keterampilan pekerja

dan penugasan yang diberikan dalam kaitannya dengan tujuan unit kerja.

Mengomunikasikan dengan jelas tujuan dan harapan kinerja setiap pekerja

dan mendapatkan kesepakatan atas tujuan dan harapan tersebut, mengenal

dan memperkenalkan kinerja baik dari setiap pekerja, mengenal dimana

kinerja yang masih perlu diperbaiki dan memberikan dukungan yang

diperlukan pekerja untuk memperbaiki kinerjanya.17

17
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: Raja Press, 2012), h. 20.
19

c. Prinsip Dasar Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja bekerja atas prinsip dasar yang dapat dijadikan

acuan bersama agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip dasar

manajemen kinerja menjadi fondasi yang kuat bagi kinerja organisasi

untuk mencapai tujuan. Sebagai prinsip dasar dalam manajemen kinerja

adalah bersifat strategis, merumuskan tujuan, menyusun perencanaan,

mendapatkan umpan balik, melakukan pengukuran, melakukan

pengembangan, berdasarkan pada kejujuran, memberikan pelayanan,

menjalankan tanggung jawab, dirasakan seperti bermain, adanya rasa

kasihan, terdapat kosensus dan kerja sama serta terjadi komunikasi dua

arah.18

d. Tahapan Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja adalah aktivitas untuk memastikan bahwa sasaran

organisasi telah dicapai secara konsisten dalam cara-cara yang efektif dan

efisien. Manajemen kinerja bisa berfokus pada kinerja dari suatu

organisasi, departemen, karyawan, atau bahkan proses untuk menghasilkan

produk atau layanan, dan juga di area yang lain.

Tahapan manajemen kinerja menurut Williams, terdapat empat

tahapan utama dalam pelaksanaan manajemen kinerja. Tahapan ini

menjadi suatu siklus manajemen kinerja yang saling berhubungan dan

menyokong satu dengan yang lain:

1) Tahap pertama: directing/planning

18
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: Raja Press, 2012), h. 12.
20

Tahap pertama merupakan tahap identifikasi perilaku kerja dan dasar

atau basis Tahap kedua: managing/supporting terhadap perilaku kerja dan

perencanaan terhadap target yang akan dicapai, kapan dicapai, dan bantuan

yang akan dibutuhkan. Indikator- indikator target juga didefinisikan di

tahap ini. Menurut Khera, penentuan target/goal akan efektif bila

mengadopsi SMART, dimana SMART merupakan singkatan dari Spesific,

Measureable, Achievable, Realistic, dan Timebound. Sebuah target harus

jelas apa yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya (spesific),

terukur keberhasilannya (measureable) dan orang lain dapat memahami

atau melihat keberhasilannya. Target harus memungkinkan untuk dicapai,

tidak terlalu rendah atau berlebihan (achievable), masuk akal dan sesuai

kondisi atau realita (realistic), serta jelas sasaran waktunya (timebound).

2) Tahap kedua merupakan penerapan monitoring pada proses

organisasi.

Tahap ini berfokus pada manage, dukungan, dan pengendalian

terhadap jalannya proses agar tetap berada pada jalurnya. Jalur yang

dimaksudkan disini adalah kriteria maupun proses kerja yang sesuai

dengan prosedur berlaku dalam suatu organisasi.

3) Tahap ketiga: review/appraising

Tahap ketiga mencakup langkah evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan

flashback/review kinerja yang telah dilaksanakan. Setelah itu, kinerja

dinilai atau diukur (appraising).

4) Tahap keempat: developing/rewarding


21

Tahap keempat berfokus pada pengembagan dan penghargaan. Hasil

evaluasi menjadi pedoman penentu keputusan terhadap action yang

dilakukan selanjutya. Keputusan dapat berupa langkah perbaikan,

pemberian reward/punishment, melajutkan suatu kegiatan atau prsedur

yang telah ada, dan penetapan anggaran.19

e. Tujuan dan Manfaat Manajemen Kinerja

1) Tujuan Manajemen Kinerja

Menurut Sheila J. Costello, yang dikutip oleh Lijan Poltak dalam buku

kinerja pegawai, tujuan mengalir dari atas kebawah, sedangkan tanggung

jawab bergerak dari bawah ke atas. Diawali dengan membangun visi, dan

misi organisasi yang ditetapkan oleh pimpinan tingkat atas. Visi dan misi

tersebut kemudian diturunkan kepada tujuan jangka panjang organisasi,

selanjutnya tujuan jangka panjang tersebut ditindak lanjuti dengan tujuan

tahunan. Tujuan tahunan ditindak lanjuti oleh tujuan divisi, bagian, seksi,

dan pada akhirnya oleh seluruh pegawai secara berjenjang mulai dari

pimpinan atas hingga pegawai.20

Dengan demikian tujuan manajemen kinerja yaitu untuk

meningkatkan kinerja organisasi, tim dan individu dalam suatu keterkaitan,

19
Bintaro dan Daryanto, Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan, (Yogyakarta: Gava
Media, 2017), h. 3.

20
Lijan Poltak Sinambela, Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan Implikasi,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 33.
22

agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya dalam

kurun waktu tertentu.

2) Manfaat Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja dapat memberikan keuntungan ke berbagai pihak,

baik manajer, pegawai, maupun perusahaan. Menurut Wibowo manfaat

kinerja bagi organisasi antara lain: menyesuaikan tujuan organisasi dengan

tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja, meningkatkan komitmen,

mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki proses pelatihan dan

pengembangan, meningkatkan dasar pelatihan dan pengembangan

berkelanjutan, mengusahakan basis perencanaan karir, membantu menahan

pekerja terampil untuk tidak pindah, mendukung inisiatif kualitas total dan

pelayanan dan pelayanan pelanggan, dan mendukung perubahan budaya.

Manfaat manajemen kinerja bagi manajer antara lain: mengusahakan

klarifikasi kinerja dan harapan prilaku, menawarkan peluang,

menggunakan waktu secara berkualitas, memperbaiki kinerja tim dan

individual, mengusahakan penghargaan non finansial bagi staf,

mengusahakan dasar untuk membantu pegawai yang kinerjanya rendah,

digunakan untuk mengembangkan individu, mendukung kepemimpinan

atasan, proses motivasi dan pengembangan tim, mengusahakan kerangka

kerja untuk meninjau kembali kinerja dan tingkat kompetensi. Sedangkan

manfaat manajemen kinerja bagi individu antara lain: memperjelas peran

dan tujuan, mendorong dan mendukung untuk bekerja dengan baik,


23

membantu untuk mengembangkan kemampuan kerja, menggunakan waktu

sebaik mungkin, menjadi landasan untuk pengukuran kinerjanya.21

3) Siklus Manajemen Kinerja

Menurut Blanchard dan Garry Ridge, yang dikutip oleh Wibowo

dalam buku Manajemen Kinerja, siklus manajemen kinerja terdiri dari 3

bagian, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.22

a) Perencanaan kinerja

Perencanaan kinerja merupakan bagian terpenting dalam manajemen

kinerja. Menurut Bacal, yang dikutip oleh Wibowo dalam buku

Manajemen Kinerja, perencanaan merupakan proses dimana pekerja dan

manajer bekerja bersama merencanakan apa yang harus dilakukan pekerja

dalam setahun mendatang, mendefinisikan bagaimana kinerja harus

diukur, mengidentifikasi dan merencanakan mengatasi hambatan dan

mendapatkan saling pengertian tentang pekerjaan.23Langkah-langkah

dalam membuat sebuah perencanaan yang baik yakni: yang pertama

adalah situational analysis, dilanjutkan dengan go and plan evaluation,

tahap yang keempat goal and plan selection, dan diakhiri dengan

implementation. 24

b) Pelaksanaan Kinerja

21
Wibowo, Manajemen Kinerja, hlm. 10.

22
Wibowo, Manajemen Kinerja, hlm. 33.
23
Wibowo, Manajemen Kinerja, hlm. 67.
24
Thomas S. Bateman and Scott A. Snell, Management Leading and Collaboration in a
Competitive Wordl, (New York: McGraw-Hill), e 7, p. 118-121.
24

Berdasarkan perencanaan kinerja yang telah disepakati bersama antara

manajer dan pekerja, dilakukan implementasi. Pelaksanaan merupakan

implementasi dari perencanaan dalam bentuk kegiatan nyata. Selama

proses pelaksanaan seorang manajer mempunyai tugas penting untuk

menggerakkan para anggotanya. Menurut Terry yang dikutip oleh Syaiful

Sagala dalam buku Manajemen Strategik, menggerakkan merupakan

aktivitas merangsang anggota kelompok agar melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dengan baik.25

Pada tahap pelaksanaan, manajer mengamati dan memonitor kinerja

orangnya, memuji kemajuan dan mengarahkan ulang apa bila diperlukan. 26

Sehingga dalam hal ini, Pemimpin di Tour dan Travel berhak dan perlu

memberikan arahan, bimbingan, dukungan, dan teguran kepada karyawan,

jika ada kegiatan yang tidak sesuai dengan jalur – jalur yang telah

ditetapkan. Namun demikian, bimbingan dan arahan jangan sampai

membuat karyawan amat terkekang dalam melaksanakan kegiatan,

sehingga tidak mencapai sasaran.

3) Evaluasi Kinerja

Menurut Bacal, yang dikutip oleh Wibowo dalam buku Manajemen

Kinerja, evaluasi kinerja merupakan proses untuk menilai dan

25
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,
(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 130.

26
Wibowo, Manajemen Kinerja..., hlm. 33.
25

mengevaluasi kinerja perorangan. Evaluasi kinerja merupkan tahapan yang

penting dalam manajemen kinerja. Evaluasi kinerja dapat dilakukan oleh

pegawai itu sendiri (self-assessment) ataupun oleh pimpinan. Karena

pemimpin perlu menggali data dan informasi yang akurat yang berkaitan

dengan kinerja pegawai.27

f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Kinerja

Amsrtong dan Baron mengemukakan tentang faktor yang

mempengaruhi manajemen kinerja, antara lain sebagai berikut:

1) Personal factor, ditenttukan oleh tingkat keterampilan,

kompetensiyang dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.

2) Leardership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan

dukungan yang dilakukan manajer dan team leader.

3) Team factor, ditunjukan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh

rekan sekerja.

4) System factor, ditunjukan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang

diberikan organisasi

5) Contextual/situational factor, ditunjukan oleh tingginya tingkat

tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.28

2. Efektivitas Kerja

27
Wibowo, Manajemen Kinerja, h. 262.

28
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: Raja Press, 2012), h. 84.
26

a. Pengertian Efektivitas Kerja

Berbagai literatur yang ada bahwa efektif berasal dari kata efek, yang

mempunyai arti hasil atau akibat, sehingga kata efektif selalu diartikan

sebagai hasil atau akibat.Jadi efektivitas kerja pegawai dapat diketahui

dari kemampuannya dalam mencapai hasil yang telah ditargetkan

sebelumnya sehingga apabila hasil yang dicapai tersebut belum mencapai

target yang direncakanan maka hasil pekerjaan tersebut belum dapat

dikatakan efektif atau efektivitas kerja pegawai masih rendah.

Efektifitas kerja adalah adanya kesesuaian antara orang yang

melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju atau keadaan yang

mengandung pengertian mengenai terjadinya sesuatu efek atau akibat yang

di inginkan. Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud

tertentu yang memang di kehendaki, maka orang itu di katakan efektif

kalau menimbulkan akibat sebagai mana yang di kehendakinya.

Menurut Siagian “efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana

dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan

sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa dengan mutu

tertentu tepat pada waktunya”.29

Lebih lanjut Siagian mengatakan bahwa efektivitas kerja menyoroti

empat hal, yaitu: a) Sumber daya, dana, arana dan prasarana yang dapat

digunakan sudah ditentukan dan dibatasi, b) Jumlah dan mutu barang dan

29
Sondang Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (jakarta : Bumi Aksara, 2009),
h. 20.
27

jasa yang harus dihasilkan telah ditentukan, c) Batas waktu untuk

menghasilkan barang dan jasa tersebut sudah ditetapkan sebelumnya, dan

d) Tata cara yang harus ditempuh utuk menyelesaikan tugas sudah

dirumuskan.30

Berdasar pada pendapat beberapa ahli tentang efektivitas, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa efektivitas kerja adalah tercapainya tujuan atau

kesesuaian rencana yang telah ditentukan dengan hasil yang dicapai.

Dengan demikian efektivitas lebih ditekankan pada bagaimana hasil yang

diinginkan itu tercapai sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah

ditentukan. Terlihat jelas bahwa ukuran tingkat efektivitas adalah dengan

perbandingan antara rencana dan target yang telah ditentukan dengan hasil

yang dicapai. Semakin tinggi hasil yang dicapai dibandingkan dengan

target yang direncanakan, maka semakin tinggi pula efektivitasnya.

Dengan demikian usaha atau hasil pekerjaan tersebut itulah yang di sebut

efektif, namun jika usaha atau hasil pekerjaan yang dilakukan tidak

tercapai sesuai dengan apa yang telah ditentukan, maka hal ini dapat

dikatakan tidak efektif.

b. Kriteria Efektivitas Kerja

Ivancevich membagi kriteria efektivitas kerja berdasarkan 3 model

dimensi waktu, yaitu:

30
Sondang Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (jakarta : Bumi Aksara, 2009),
h. 21.
28

Gambar 2. 1 : Dimensi Waktu Efektivitas Kerja

Kriteria Kuantitas Kualitas


Kualitas
Produktivitas Kemampuan beradaptasi
Efisiensi Efisiensi Kelangsungan
Kepuasan Kepuasan

Waktu
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

Kriteria dari masing-masing ketiga model dimensi waktu dari

efektivitas kerja di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kualitas didefinisikan sebagai terpenuhinya ekspektasi dan

kebutuhan konsumen dari barang maupun jasa yang dihasilkan oleh

suatu organisasi

2) Produktivitas merefleksikan hubungan antara input (misalnya jam

kerja, usaha, penggunaan peralatan) dan output (misalnya PC yang

dihasilkan, keluhan konsumen yang ditangani, dan sebagainya).

3) Efisiensi didefiniskan rasio dari output. Kriteria jangka pendek tidak

berfokus pada seluruh siklus input-proses-output, tepi lebih berfokus

pada elemen input dan proses. Diantara pengukuran efisiensi adalah

tingkat pengembalian mosal atau aktiva, biaya atau per klien.

Pengukuran efisiensi harus dilakukan dalam istilah rasio mafaat


29

terhadap biaya atau terhadap waktu merupakan umum dari

pengukuran ini.

4) Kepuasan. Kepuasan dan moral merupakan istilah serupa yang

berkenaan denga sejauh mana organisaswi memnuhi kebutuhan

karyawan mencakup pengukruan atas sikap karyawan, perputaran

tenaga kerja, absen, keterlambatan dan keluhan.

5) Kemampuan beradaptasi adalah kemampuan sampai sejauh mana

organisasi merespons perubahan internal maupun ekstenal.

Kemampuan beradaptasi pada onteks ini merujuk pada kemampuan

manajemen utnuk merasakan perubahan dalam lingkungan dan

perubahan dalam organisasi itu sendiri. Ketidakefektifan dalam

produksi, efisiensi, dan kepuasan dapat manandakan adanya

kebutuhan mengadaptasi praktik dan kebijakan manajerial.

6) Perkembangan/kelangsungan. Kriteria ini mengukur organisasi

meningkatkan kapasitasnya utnuk menghadapi tuntutan lingkungan.

Sebuah organisasi harus melakukan investasi utnuk dirinya sendiri

agar kesempatannya bertahan dalam jangka panjang meningkat.31

c. Hubungan Kinerja dan Efektivitas Kerja

Para pakar Ilmu Manajemen dan Publik Relation mengatakan bahwa

Kinerja merupakan Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

31
Konopaske Ivancevich dan Matteso, Perilaku dan Manajemen Organisasi, (Jakarta :

Erlangga, 2007) , jilid 1, h. 24


30

suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi

yang tertuang dalam perencanaan strategis suatu organisasi.32Setiap

organisasi pasti senantiasa melaksanakan kegiatan manajemen yang

dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai pada

kegiatan pengawasan dan kegiatan ini hanya akan sukses apabila didukung

oleh pelaksanaan kinerja yang efektif.

Kinerja yang efektif akan dapat mempengaruhi tingkat efektivitas

kerja pegawai sebab dengan adanya efektivitas yang efektif maka setiap

informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh oleh setiap pegawai dalam

rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam manajemen. Jadi

jelaslah bahwa kesuksesan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh

kemampuan seorang pemimpin dalam melakukan kinerja baik dengan

bawahannya maupun pihak-pihak luar organisasi sehingga dapat mencapai

efektivitas kerja dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.

Keeratan hubungan kinerja terhadap efektivitas kerja karyawan

tercipta hubungan kerja yang harmonis dan saling pengertian maka

karyawan diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya kepada

pemimpin melalui proses kinerja sebabb dengan adanya perhatian dari

pimpinan untuk dapat mewujudkan kepuasan kerja karyawan sesuai

dengan hasil pekerjaannya danakan dapat meningkatkan efektivitas kerja

sebab kepuasan kerja merupakan salah satu indicator efektivitas kerja

karyawan.
32
Yusuf Hadijaya. 2012. Administrasi Pendidikan. (Medan: Perdana Publishing,t.t), h.
149 -150
31

Begitupun kemampuan untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi

sebagai salah satu indicator efektivitas kerja dapat tercapai terjalin kinerja

yang baik sebagaimana dikemukakan oleh hammer yang menetapkan tema

sentral dari efektivitas kinerja salah satunya adalah kemampuan seorang

karyawan terutama atasan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-

perubahan yang terjadi, apalagi kalau perubahan itu dirasakan cukup

menekan keadaan mental atau psikologis. Kinerja yang efektif

mengandalkan kemampuan individual untuk menghadapi keadaan yang

ambigu atau tidak pasti.33

Jadi dapat disimpulkan bahwa secara sederhana kinerja dikatakan

mempengaruhi efektivitas kerja karyawan apabila dalam suatu proses

kinerja dari atasan ke bawahan dapat diterima dan dimengerti sehingga

fungsi karyawan dapat terlaksana dengan baik. Dalam melakukan kinerja

adakalanya hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dengan kata lain kinerja tidak berlangsung secara efektif sehingga tidak

mencapai sasaran yang baik.

3. Kerangka Pemikiran

33
Alo Liliweri, Wacana Kinerja Kantor, (Bandung: Mandar maju, 2011), h.243.
32

Sumber : Berdasarkan teori yang relevan

4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan.34

a. Hipotesis Pertama

Ha : Terdapat Pengaruh Manajemen Kinerja di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang.

Ho : Tidak terdapat Pengaruh Manajemen Kinerja di PT. Zafa Tour

Cabang Palembang.

b. Hipotesis Kedua

34
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2015), h.134.
33

Ha : Terdapat Pengaruh Efektifitas Kerja Karyawan di PT. Zafa Tour

Cabang Palembang.

Ho : Tidak terdapat Pengaruh Efektifitas Kerja Karyawan di PT. Zafa

Tour Cabang Palembang.

c. Hipotesis Ketiga

Ha : Terdapat Pengaruh Manajemen Kinerja dan Kerja Karyawan di PT.

Zafa Tour Cabang Palembang.

Ho : Tidak terdapat Pengaruh Manajemen Kinerja dan Efektifitas Kerja

Karyawan di PT. Zafa Tour Cabang Palembang.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analisis regresi sederhana

adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen dengan variabel

dependen. Dalam penelitian ini akan meregresi variabel independen

manajemen kinerja dan efektivitas kerja.

Pendekatan Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang banyak dituntut

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikianlah juga pemahaman akan

kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel,

grafik, bagan, gambar, atau tampilan lain. Selain data yang berupa angka,

dalam penelitian kuantitatif juga ada data berupa informasi kualitatif. 35

35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta,2006), h. 12.

34
35

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif , data kuantitatif

adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang

diangkakan/scoring.36 Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil

perhitungan angket yang telah disebarkan kepada Karyawan di PT. Zafa

Tour Cabang Palembang.

2. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto, sumber data adalah subjek dari mana

data tersebut diperoleh.37 Sumber data dalam penelitian ini menurut cara

memperolehnya dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Sumber data primer yaitu sumber data yang diterima dari tangan

pertama38, yaitu karyawan di PT. Zafa Tour Cabang Palembang. Data

ini diperoleh dan dikumpulkan peneliti langsung melalui angket

(Kuesioner) secara langsung.

b. Sumber data sekunder yaitu sumber informasi yang diterima dari

tangan kedua (tidak secara langsung),39 yaitu data yang sudah diolah

dalam bentuk data absensi, jurnal dan arsip yang ada perusahaan di

PT. Zafa Tour Cabang Palembang.

C. Lokasi Penelitian
36
Sugiyono, Motode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan H & D, (Bandung: Alfabeta,
2002), h. 6.
37
Ibid, h.107.
38
Saipul Annur, Op.Cit., h.41.
39
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h.107.
36

Penelitian ini dilakukan di PT. Zafa Tour Cabang Palembang di Jl.

Angkatan 45 No.2131A, Lorong Pakjo, Ilir Barat I Palembang Sumatera

Selatan 30151 Indonesia.

D. Variabel Penelitian

Agar tergambar dengan jelas apa yang penulis maksudkan, maka variabel

dalam penelitian ini adalah: Variabel X : (Manajemen Kinerja) disebut sebagai

Variabel yang mempengaruhi atau bebas (independen). Sedangkan Variabel Y

(Efektivitas Kerja Karyawan) disebut sebagai Variabel yang dipengaruhi

(Dependen)

Definisi operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini
37

Tabel 1

Operasional Variabel instrumen Penelitian

No Variabel Aspek Indikator Skala Item


Pertanyaan
1 Manajemen 1. Pembinaan 1. Pelatihan Likert 1 s.d 3
Kinerja (X) dan 2.Pengarahan
(Wibowo) Pengembangan 3. Motivasi
Kinerja

2. Pembinaan 1. Waktu
disiplin kerja 2. Peraturan 4 s.d 6
3. Tanggung jawab

3. Pemberian 1. Target kerja


motivasi 2. Komunikasi 7 s.d 10
3. Tanggung jawab

4. Pengawasan 1. Memberikan 11 s.d 13


penilaian
2. Mengadakan
koreksi
5. Evaluasi 14 s.d 16
1. Visi dan misi
kinerja. 2. Pemberdayaan
pegawai
2 Efektivitas 1. Kemampuan 1. Komunikasi 1 s.d 4
Kerja menyesuaikan 2. Kerjasama
Karyawan diri.
(Y)
(Richard M 2.Prestasi 1. Tugas kerjas 5 s. d 7
Steers) Kerja 2. Kualitas Kerja

3.Kepuasan 1. Mencintai
Kerja Pekerjaan. 8 s.d 10
2. Disiplin Kerja

E. Populasi dan Sampel


38

1. Populasi

Populasi “population” atau keseluruhan dari kesatuan atau individu

yang karakteristiknya hendak diduga.40Adapun populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh karyawan di PT. Zafa Tour adalah 90 karyawan.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan

keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan kata

lain, Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari suatu populasi.41

Dalam penelitian ini teknik sampling yang peneliti gunakan adalah

sampling jenuh dimana semua populasi dijadikan sampel.

F. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-buitir

dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Uji validitas ini menggunakan teknik korelasi product moment

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Uji Validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS,

hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df= n-2 dengan

40
Djarawanto, Faktor-Faktor Metode Riset dan Bimbingan Penulisan Skripsi,
(Yogyakarta: Liberti, 1983), h. 42.
41
Kris Setyaningsih, Metodologi Penelitian, (Palembang: IAIN Raden Fatah Press), 2010,
h.76.
39

sig. 5% dengan pengambilan keputusan jika r hitung ≥ r tabel maka

valid begitupun sebaliknya jika r hitung < r tabel maka tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap

seluruh butir pertanyaan. Dengan rumus Croncbach Alfa, yaitu:

Keterangan:

r = koefisien reliability instrument (Cronchbach Alfa)

k = banyaknya butir pertanyaan

∑σ 2b = total varian butir


2
σ t❑ = total varian

e = error term

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan menilai seberan data yang dilakukan

apakah berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal model

regresi yang baik memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

b. Uji Homogenitas

Homogenitas ialah pengujian mengenai sama tidaknya variable-

variable dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah uji homogenitas variabel dan uji

Barlett. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

dalam variabel X dan Y bersifat homogeny atau tidak.


40

c. Uji linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui variabel apakah dua

variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara

significan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam

analisis korelasi atau regresi linear.

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Sederhana

`Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi linier sederhana. Teknik ini dipakai untuk beberapa variabel

independen terhadap variabel dependen. Model persamaan ini

menggunakan rumus sebagai berikut :

Y=a+bX

Keterangan :

Y = Efektivitas Kerja

a = konstanta

b = koefisien regresi

X = Manajemen Kinerja

b. Uji Parsial
41

Uji t bertujuan umtuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat,

menggunakan uji masing-masing koefisien regresi variabel bebas

apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap

variabel terikat.

Pengujuan ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas

(kualitas pelayanan) terhadap variabel terikat (kepuasan konsumen)

secara terpisah atau parsial.

c. Uji Determinan (R2)

Keterangan determinasi adalah salah satu nilai statistic yang

dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara dua

variabel. Nilai koefisien dari determinasi menunjukan persentase

variasi nilai variabel yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi

yang dihasilkan. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara 0

dan 1. Aapabila nilai R2 kecil maka kemampuan variabel

independen manajemen kinerja (X) dalam menjelaskan variabel

dependen Efektivitas kerja (Y) sangat terbatas. Uji determinasi

dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh manajemen kinerja

terhadap efektivitas kerja karyawan di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang.

G. Teknik pengumpulan data


42

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan yang paling utama dari penelitian adalah

mendapatkan data.42 Adapun untuk teknik mengumpulkan data dalam

penenlitian ini, penulis menggunakan bebrapa teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Teknik Kuesioner (Angket)

Angket atau Questionnaire digunakan untuk mendapatkan keterangan

dari sampel atau sumber yang beraneka ragam yang lokasinya sering

tersebar di daerah yang luas, nasional ada kalanya internasional. Angket

dapat digunakan, misalnya untuk memperoleh keterangan tentang

perusahaan (jumlah manajemen, pegawai, ruang rapat, fasilitas, jumlah

dan sebagainya), tentang karyawan (usia, jenis kelamin, jabatan,

kedudukan, kesulitan dalam bekerja, dan sebagainya), tentang sikap

mengenai masalah sosial, ekonomi, politik, moral dan sebagainya.43

2. Teknik Observasi

Teknik observasi yaitu untuk mengamati secara langsung serta

mencatat secara sistematis tentang fenomena-fenomena yang atau terjadi

dilokasi penelitian mengenai Pengaruh Manajemen Kinerja dan

Efektivitas Kerja Karyawan.

3. Teknik dokumentasi

42
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 375.
43
Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.128.
43

Teknik dokumentasi yaitu teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data yang objektif mengenai dokumen yang berkaitan

dengan profil Perusahaan PT. Zafa Tour Cabang Palembang.

H. Teknik Analisa Data

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian regresi linier sederhana

sebuah teknik statistik yang digunakan untuk memprediksi hubungan kausal

satu variable bebas terhadap satu variabel tergantung. Dalam penelitian ini

akan meregresi variabel independen manajemen kinerja serta variabel

dependen efektivitas kerja

Menurut Komarudin, teknik analisis data adalah suatu kegiatan berfikir

untuk menguraikan sesuatu keseluruhan untuk dijadikan menjadi komponen-

komponen sehingga lebih mengenal tanda–tanda komponen, hubungan antara

satu denga yang lain dan juga fungsi masing–masing dalam satu keseluruhan

yang telah terpadu.44

Menurut Moleong, teknik analisis data adalah kegiatan analisis – analisis

dalam penelitian yang dilakuakan dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari instrument penelitian yang terdiri dari dari catatan, rekaman, dokumen, tes,

dan sebagainya.45 Dari definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

teknik analisis data adalah proses penelaahan dalam penelitian yang dilakukan

untuk memfiltrasi hasil data yang didapatkan dari instrument penelitian.

44
Komaruddin. Psikologi Olahrag. (Bandung : Rosda, 2015), h. 35
45
Meleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif, cetakan ke-36. (Bandung :PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2017), h. 66
44

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data

kuantitatif, yaitu suatu kegiatan sesudah data dari seluruh responden

terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif adalah

menggunakan statistic. Seiring perkembangan zaman, teknik analisis data

dalam penelitian kuantitatif dapat dikerjakan menggunakan software khusus

yaitu SPSS (Statistical product and service solution).

I. Sistematika Pembahasan
45

Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka

teori, hipotesis penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II Kerangka teori, yang menguraikan tentang landasan teori yang

berisi Manajemen Kinerja di PT. Zafa Tour Cabang Palembang Terhadap

Efektivitas Kerja Karyawan.

Bab III Deskripsi Wilayah penelitian, yang meliputi profil Perusahaan

(sejarah, visi, misi dan tujuan) dan letak geografis di PT. Zafa Tour Cabang

Palembang, struktur Organisasi di PT. Zafa Tour Cabang Palembang, keadaan

manajer, keadaan tenaga Administrasi, keadaan karyawan, serta keadaan

sarana dan prasarana.

Bab IV Hasil Penelitian, yang berisi tentang analisis data tentang

Manajemen Kinerja di PT. Zafa Tour Cabang Palembang, Analisis Data

Tentang Manajemen Kinerja di PT. Zafa Tour Cabang Palembang, analisis

tentang Pengaruh Manajemen Kinerja di PT. Zafa Tour Cabang Palembang

Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan.

Bab V Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Ringkas PT. Zafa Tour Cabang Palembang

Secara historis, PT. Zafa Tour berdiri Pada Tahun 2014, Zafa Tour

ialah biro perjalanan haji dan umroh yang bernaung dibawah PT Zafa

Mulia Mandiri yang resmi terdaftar sebagai penyelenggara perjalanan

ibadah umroh dari Kementerian Agama RI berdasarkan SK Menteri

RI NO 678 Tahun 2017, memiliki alamat di Jl. Saptamarga NO. 100

Kel. Bukit Sangkal, Kec. Kalidoni Palembang.40

Banyaknya peminat yang ingin bergabung bersama Zafa Tour. Maka PT. Zafa

Tour memberikan penghargaan bagi orang-orang yang baru bergabung di Zafa

Tour sebagai pimpinan, sehingga terbentuklah beberapa Kantor Cabang Zafa Tour

yang ada di Palembang. Sebagai pernyataan dari ustadz Taufik Saiman sebagai

berikut:

Khusus Wilayah Palembang memiliki Kantor Cabang Zafa

Tour terdiri sebanyak 16 Kantor Cabang. Setiap Kantor Cabang

maksimal memerlukan 15 Mitra dibawah binaan Kantor Zafa Tour

Cabang Palembang dan memiliki pegawai tetap dibidang Pelayanan

Administrasi, dan untuk kantor saya sendiri memiliki 15 Mitra dan

satu pegawai tetap yang dibagian bidang pelayanan, yang dimana

staffnya bernama Nova.

46
47

Dari penjelasan diatas, bahwa setiap kantor bisa merekrut

tenaga kerja dan memiliki kesekretariatan untuk melaksanakan proses

penyelenggaraan ibadah umrah yang sesuai dengan ketentuan

perusahaan yang berlaku. Dalam fungsi dari Kantor Zafa Tour selain

Zafa Tour memberikan informasi seputar umrah Zafa Tour juga

memberikan pembinaan kepada para jamaah sebelum dan sesudah

berangkat untuk silaturahmi menjalankan ukhuwah islamiyah.

Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian di Kantor PT.

Zafa Tour Cabang Palembang. Sebagai pernyataan dari ustadz Taufik

selaku kepala cabang.jadi begini Zaina karena PT. Zafa Tour Cabang

Palembang ni banyak ada 16 cabang maka kami menamakan Kantor

kami PT. Zafa Tour Angkatan 45 Cabang Palembang 03. Karena

perusahaan kami ialah cabang ketiga yang didirikan, dan baru

lauching pada bulan Desember 2018 yang di pimpin oleh saya sendiri

Taufik Saiman.46

Dari penjelasan diatas, pernyataan ustadz Taufik, bahwasanya

PT. Zafa Tour Cabang Palembang ini baru lauching pada bulan

Desember 2018, dan PT. Zafa Tour Cabang Palembang yang dikelola

oleh ustadz Taufik ini ialah Kantor Cabang yang ke-3 didirikan diarah

jalan angkatan45. Sejak pertama kali didirikan, Zafa Tour memiliki

komitmen dalam memberikan pelayanan yang baik bagi jamaah


46
Taufik Saiman, Kepala Cabang PT. Zafa Tour Cabang Palembang, Wawancara, Palembang,
Kantor Zafa Tour Cabang Palembang, Rabu, Tanggal 8 Januari 2020.
48

umroh, dan sampai saat ini jamaah terus meningkat dan memberikan

kepercayaan kepada Zafa Tourdan untuk PT. Zafa Cabang Palembang

mendapatkan reward menjadi Kantor Cabang yang terbaik diantara

kantor cabang lainnya, sehingga diberikan penghargaan berupa

sertifikat dan hadiah dari kantor pusat Zafa Tour berupa proyektor

berserta perlengkapannya.

PT. Zafa Tour Cabang Palembang ialah tempat

kesekretariatan kantor, pusat informasi, dan pembinaan jamaah serta

memberikan informasi mengenai persyaratan-persyaratan

pelaksanaan umrah yang akan dilaksanakan pada tanggal yang telah

ditentukan berdasarkan ketentuan dari Kantor Pusat Zafa Tour. Hanya

Kantor Zafa Tour Cabang Palembang saja yang memiliki dan

melayani calon jamaah yang tidak bisa ikut bergabung manasik akbar

yang dikelola pusat, sehingga PT. Zafa Tour Cabang Palembang

membantu calon jamaah yang tidak bisa hadir diacara manasik akbar

diberikan pembinaan manasik umrah tambahan dari PT. Zafa Tour

Cabang Palembang.

Keanggotaan ASITA : No.0132/VII/DPPP2017 Keanggotaan ASPHURINDO

: No 148/ASPHURINDO/2017 Nomor Telepon : 0711-5700782

Mobilephone 081178859958

Email : Zafatourtravel@gamil.com

Website : www.zafatour.com.44
49

1. Tujuan Didirikannya PT. Zafa Tour Cabang Palembang

Dalam dunia organisasi atau perusahaan pasti adanya tujuan

dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Oleh karena itu tujuan

didirikannya PT. Zafa Tour Cabang Palembang adalah, menurut

ustadz Taufik:

Untuk melaksanakan syi’ar Islam yaitu bagaimana syi’ar semakin berkembang

dengan luas serta menyentuh kalangan yang kurang paham dibidang Agama,

sehingga dapat mewujudkan impian masyarakaat yang ingin ke Baitullah dengan

penuh rasa damai, kekeluargaan, ketentraman, kejujuran, dan keamanan serta

amanah dalam memegang janji.47

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Zafa

Tour Cabang Palembang memiliki tujuan yaitu:

1. Untuk mensyiarkan Agama Islam diseluruh kalangan masyarakat

khusunya di Indonesia.

2. Mewujudkan impian masyarakat untuk ke Tanah Suci atau Baitullah


47 45
Taufik Saiman, Kepala Cabang PT. Zafa Tour Cabang Palembang, Wawancara, Palembang,
Kantor Zafa Tour Cabang Palembang, Rabu, Tanggal 29 Januari 2020.
50

3. Memberikan kepuasan buat para jamaah dengan menerapkan sistem

kejujuran, amanah sesuai dengan janji yang diucapkan.


51

2. Struktur Organisasi dan Sarana PT. Zafa Tour Cabang Palembang

Untuk menjalankan proses administras perusahaan perlu

adanya struktur organisasi dalam perusahaan. Oleh karena itu setiap

perusahaan tentu memiliki jajaran struktur organisasi perusahaan baik

perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Untuk mengetahui

struktur organisasi dari kepengurusan PT. Zafa Tour Cabang

Palembang, akan lebih baik di jelaskan melalui bagan. Berikut ini

adalah strukur yang ada di kantor PT. Zafa Tour Cabang Palembang.

Gambar 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. ZAFA TOUR CABANG

PALEMBANG

KETUA DEWAN DIREKTUR UTAMA

KOMISARIS

GUSTI DIANSYAH, M.Sc. RAFIKA FITRIANTI, S.T.

16 KANTOR CABANG WILAYAH PALEMBANG


52

PT. ZAFA TOUR ANGKATAN

45 CABANG PALEMBANG 03

KEPALA CABANG

H.M. TAUFIK SAIMAN, S.Ag,

M.E.

STAFF PELAYANAN

NOVALIA FOU RINA, S.Kom.

15 MITRA ZAFA TOUR CABANG PALEMBANG

Sumber: Dokumentasi PT. Zafa Tour Cabang Palembang 29 Januari 2020.


53

4. Fasilitas PT. Zafa Tour Palembang

Dalam setiap perusahaan membutuhkan yang namanya fasilitas,

yang dimana fasilitas ini akan menjadi sarana buat para jamaah, untuk

itu bagi para calon jamaah Zafa Tour sendiri menyediakan beberapa

fasilitas yang akan menjadi sarana bagi calon jamaah sebagai berikut:

1) Tiket pesawat (PP) sesuai maskapai

2) Bagasi sesuai ketentuan maskapai

3) Visa umrah dari kedutaan Saudi Arabia

Manasik

4) Ziyarah atau City Tour dan makan 3 kali sehari

5) Hotel berbintang sesuai paket

6) Transportasi Bus AC

7) Airport Tax dan Handling

8) Pembimbing (Tour Leader) dan Muthowif atau Guide


54

5. Perlengkapan Umrah Di Kantor Zafa Tour Cabang Palembang

PT. Zafa Tour menyediakan beberapa sarana untuk menunjang

kelengkapan para jamaah umrah yang dimana setiap jamaah akan

membutuhkan kelengkapan tersebut sebagai identitas bahwa jamaah

berangkat umrah melalui Zafa Tourberikut ini perlengkapan umrah

yang disediakan untuk calon jamaah ialah:

“koper, ransel, tas paspor, kain seragam batik, syal, bantal leher, buku panduan

umrah, kain ihram (lk), peci (lk), jilbab (pr) , mukena (pr).”48

B. Pembahasan

1. Deskripsi Data Hasil Kuesioner

Berikut ini dijabarkan deskripsi data dari hasil jawaban kuesioner

terhadap variabel-variabel yang digunakan, terdiri dari variabel tertikat

(Dependen) yaitu Efektivitas Kerja (Y) dan Variabel bebas (Independen)

yaitu Manajemen Kinerja (X) adalah sebagai berikut :

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. Perusahaan memberikan arahan
untuk meningkatkan kinerja 37 % 62 % 0% 0% 0%
karyawan

4849
Brosur Umrah PT. Zafa Tour Cabang Palembang, Palembang, Rabu, Tanggal 29 Januari 2020.
55

2. Breafing adalah salah satu upaya 0


meningkatkan kualitas karyawan 48% 51% 0% 0% 0%

3. Karyawan menyelesaikan pekerjaan


dengan tepat waktu 58% 41% 0% 0% 0%

4. Karyawan mentaati peraturan yang


ditetapkan 58% 41% 0% 0% 0%

5. Saya mempunyai motivasi untuk


mencapai target yang telah 48% 51% 0% 0% 0%
ditetapkan perusahaan

6. Saya bersedia diberikan sanksi jika


tidak maksimal dalam bekerja 48% 51% 0% 0% 0%

7. Perusahaan memberikan penilaian


upaya untuk meningkatkan kinerja
karyawan 51% 48% 0% 0% 0%

8. Perusahaan mengadakan koreksi


upaya untuk meningkatkan kinerja 48%
karyawan 51% 0% 0% 0%

9. Perusahaan melaksanakan evaluasi 48


untuk mencapai tujuan perusahaan 48% 51% 0% 0% 0%

Perusahaan menilai kinerja 44 55, 0 0 0%


10. karyawan 44% 5% % %

a. Deskripsi Instrumen Penelitian Pada Variabel Manajemen

Kinerja (X)
56

Hasil dari instrumen penelitian pada variabel Manajemen Kinerja

(X) dengan menggunakan bantuan dari program SPSS For Windows

Versi 25, adalah sebagai berikut:

Berdasarkan tanggapan responden atas instrumen pada variabel

Manajemen Kinerja (X) pada tabel I.1 diatas, dapat dijelaskan bahwa

karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang menyatakan perusahaan

memberikan arahan lebih kepada karyawannya yang bersedia bekerja

secara lembur dengan posisi jawaban sangat setuju sebesar 37 % dan

jawaban setuju sebesar 62 % , maka mayoritas karyawan PT. Zafa

Tour Cabang Palembang yang bekerja lembur mendapatkan perhatian

yang lebih dari perusahaan berupa insentif lembur.

Pada pernyataan tentang perusahaan tentang breafing, terdapat

100% responden, yang menjawab Sangat setuju sebesar 48 %, Setuju

sebesar 51 %, tidak setuju 0%,dan sangat tidak setuju sebesar 0%,

Maka dapat disimpulkan bahwa PT. Zafa Tour Cabang Palembang

telah mengeluarkan kebijakan dengan baik serta memerhatikan

karyawannya.

Pada pernyataan tentang perusahaan menyelesaikan tepat waktu

menjadi bahan acuan untuk mencapai target perusahaan, terdapat

100% responden, yang menjawab Sangat setuju sebesar 58 %, Setuju

sebesar 41 %, sangat tidak setuju sebesar 0%, Maka dapat

disimpulkan bahwa kesadaran karyawan akan tanggung jawab dapat


57

menjadi salah satu acuan dalam mencapai tujuan dan target

perusahaan.

Pada pernyataan tentang perusahaan mentaati peraturan yang

ditetapkan, terdapat 100% responden, yang menjawab Sangat setuju

sebesar 58 %, Setuju sebesar 41 %, sangat tidak setuju sebesar 0%,

Maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran karyawan akan tanggung

jawab dapat menjadi salah satu acuan dalam mencapai tujuan dan

target perusahaan.

Pada pernyataan tentang perusahaan memberikan motivasi untuk

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu menjadi bahan acuan untuk

mencapai target perusahaan, terdapat 100% responden, yang

menjawab Sangat setuju sebesar 48 %, Setuju sebesar 51 %, sangat

tidak setuju sebesar 0%, Maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran

karyawan akan tanggung jawab dapat menjadi salah satu acuan dalam

mencapai tujuan dan target perusahaan.

Pada pernyataan tentang perusahaan akan memberikan sanksi jika

tidak maksimal dalam berkerja untuk mencapai target perusahaan,

terdapat 100% responden, yang menjawab Sangat setuju sebesar 48

%, Setuju sebesar 51 %, sangat tidak setuju sebesar 0%, Maka dapat

disimpulkan bahwa kesadaran karyawan akan tanggung jawab dapat

menjadi salah satu acuan dalam mencapai tujuan dan target

perusahaan.
58

Pada pernyataan tentang perusahaan memberikan penilaian untuk

mencapai target perusahaan, terdapat 100% responden, yang

menjawab Sangat setuju sebesar 51 %, Setuju sebesar 48 %, sangat

tidak setuju sebesar 0%, Maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran

karyawan akan tanggung jawab dapat menjadi salah satu acuan dalam

mencapai tujuan dan target perusahaan.

Pada pernyataan tentang perusahaan mengadakan koreksi untuk

mencapai target perusahaan, terdapat 100% responden, yang

menjawab Sangat setuju sebesar 48 %, Setuju sebesar 51 %, sangat

tidak setuju sebesar 0%, Maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran

karyawan akan tanggung jawab dapat menjadi salah satu acuan dalam

mencapai tujuan dan target perusahaan.

Pada pernyataan tentang perusahaan menilai kinerja untuk

mencapai target perusahaan, terdapat 100% responden, yang

menjawab Sangat setuju sebesar 48 %, Setuju sebesar 51 %, sangat

tidak setuju sebesar 0%, Maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran

karyawan akan tanggung jawab dapat menjadi salah satu acuan dalam

mencapai tujuan dan target perusahaan.

Pada pernyataan tentang perusahaan menyelesaikan tepat waktu

menjadi bahan acuan untuk mencapai target perusahaan, terdapat

100% responden, yang menjawab Sangat setuju sebesar 44 %, Setuju

sebesar 55 %, sangat tidak setuju sebesar 0%, Maka dapat

disimpulkan bahwa kesadaran karyawan akan tanggung jawab dapat


59

menjadi salah satu acuan dalam mencapai tujuan dan target

perusahaan.

b. Deskripsi Instrumen Penelitian Pada Variabel Efektifitas

Kerja (Y)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
.
1. Saya senang dan terbuka ketika
1. berkomunikasi dengan rekan kerja
maupun pimpinan 48% 51% 0% 0% 0%

2. Dengan berkomunikasi semua


pekerjaan akan mendapatkan hasil
2. yang maksimal 58% 41% 0% 0% 0%

3. Karyawan bekerja bersama team 55% 44% 0% 0% 0%


3. dengan penuh keunggulan
4. Karyawan selalu bekerja sama 51%
4. untuk mencapai tujuan perusahaan 48% 0% 0% 0%

5. Karyawan menyelesaikan tugas 31% 0% 0%


5. yang telah di berikan 69% 0%

6. Karyawan mempunyai inovasi 48


yang tinggi untuk mencapai tujuan % 51% 0% 0% 0%
6. perusahaan

7. Kualitas hasil kerja yang saya


7. lakukan sesuai dengan target yang di 44% 55% 0% 0% 0%
tetapkan

8. Saya mencintai pekerjaan 55% 44% 0% 0% 0%


8.
9. Bekerja dengan tanggung jawab 0% 0%
9. dan mencintai pekerjaan 41% 58% 0%

10. Bekerja disiplin pada porsi 55% 44% 0% 0% 0%


waktu yang tepat
60

Berdasarkan tanggapan responden atas instrumen pada variabel

Efektivitas Kerja (Y) pada tabel I.1 diatas, dapat dijelaskan bahwa

karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang menyatakan terbuka ketika

berkomunikasi jawaban sangat setuju sebesar 48% dan jawaban setuju

sebesar 51 % , maka mayoritas karyawan PT. Zafa Tour Cabang

Palembang bekerja untuk menghidupi keluarga.

Pada pernyataan tentang dengan berkomunikasi semua pekerjaan

dilakukan secara maksimal, terdapat 100% responden, yang menjawab

Sangat setuju sebesar 58%, Setuju sebesar 41,0% . Maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas karyawan setuju jika bekerja itu hanya

untuk belanja diri sendiri.

Pada pernyataan tentang karyawan berkerja bersama team dengan

penuh keunggulan, terdapat 100% responden, yang menjawab Sangat

setuju sebesar 55 %, Setuju sebesar 44%. Maka dapat disimpulkan

bahwa mayoritas karyawan setuju jika bekerja itu hanya untuk belanja

diri sendiri.

Pada pernyataan tentang karyawan menyelesaikan tugas yang yang

diberikan terdapat 100% responden, yang menjawab Sangat setuju

sebesar 31%, Setuju sebesar 69%. Maka dapat disimpulkan bahwa

mayoritas karyawan setuju jika bekerja itu hanya untuk belanja diri

sendiri.

Pada pernyataan tentang karyawan berkerja bersama team dengan

penuh keunggulan, terdapat 100% responden, yang menjawab Sangat


61

setuju sebesar 55 %, Setuju sebesar 44%. Maka dapat disimpulkan

bahwa mayoritas karyawan setuju jika bekerja itu hanya untuk belanja

diri sendiri.

Pada pernyataan tentang karyawan mempunyai inovasi yang tinggi

untuk mencpai tujuan perusahaan, terdapat 100% responden, yang

menjawab Sangat setuju sebesar 48 %, Setuju sebesar 51%. Maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas karyawan setuju jika bekerja itu hanya

untuk belanja diri sendiri.

Pada pernyataan tentang kualitas hasil kerja sesuai target kerja,

terdapat 100% responden, yang menjawab Sangat setuju sebesar 44 %,

Setuju sebesar 55 %. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

karyawan setuju jika bekerja itu hanya untuk belanja diri sendiri.

Pada pernyataan tentang mencintai pekerjaan bersama team dengan

penuh keunggulan, terdapat 100% responden, yang menjawab Sangat

setuju sebesar 55 %, Setuju sebesar 44%. Maka dapat disimpulkan

bahwa mayoritas karyawan setuju jika bekerja itu hanya untuk belanja

diri sendiri.

Pada pernyataan tentang berkerja dengan tanggung jawab, terdapat

100% responden, yang menjawab Sangat setuju sebesar 41 %, Setuju

sebesar 58%. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan setuju

jika bekerja itu hanya untuk belanja diri sendiri.

Pada pernyataan tentang karyawan berkerja disiplin, terdapat 100%

responden, yang menjawab Sangat setuju sebesar 55 %, Setuju sebesar


62

44%. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan setuju jika

bekerja itu hanya untuk belanja diri sendiri.

2. Hasil Analisis Data Penelitian

Pada bagian ini, akan dibahas analisis data, untuk mengetahui apakah

data-data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dapat digunakan

dalam penelitian ini.

a. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian

1) Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Alat uji yang digunakan untuk menguji validitas instrumen

penelitian pada penelitian ini adalah Cronbach ‘s Alpha. Pada metode

Cronbach ‘s Alpha Nilai r-hitung diwakili oleh nilai Corrected Item-

Total Correlation. Uji validitas awal dilakukan pada 29 responden,

maka r-tabel df = n-2 = 29 – 2 = 27 dan r- tabel nya = 0,3115.

Kriteria pengujian menurut Priyatno adalah sebagai berikut:

a) Jika nilai Corrected Item-Total Correlation (r – hitung) ≥ r –

tabel, maka instrumen penelitian dikatakan valid.

b) Jika nilai Corrected Item-Total Correlation (r – hitung) ≤ r –

tabel, maka instrumen penelitian dikatakan tidak valid.49

49
Priyatno, Duwi, Belajar alat Analisis Data dan Cara Pengolahannya Dengan SPSS.
(Yogyakarta, Indonesia: Gava Media 2016), h. 131.
63

Hasil uji validitas instrumen penelitian dengan menggunakan

bantuan program SPSS for Windows Versi 25 untuk variabel

Efektivitas kerja (Y), Manajemen kinerja (X), yaitu sebagai

berikut:

a) Hasil uji validitas instrumen penelitian pada 29 responden

dengan SPSS for Windows versi 25 pada variabel Efektivitas

Kerja (Y), seperti pada tabel berikut

Tabel II. 1

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Pada Variabel Efektivitas Kerja (Y)

NO Instrumen r-hitung vs r- tabel Hasil Pengujian


Penelitian Instrumen
Penelitian
1. Y.1 0,581 > Valid
0,3115
2. Y.2 0,584 > Valid
0,3115
3. Y.3 0,430 > Valid
0,3115
4. Y.4 0,558 > 0,3115 Valid
5. Y.5 0,626 > 0,3115 Valid
6. Y.6 0,340 < 0,3115 Valid
7. Y.7 0,413 > 0,3115 Valid
8. Y.8 0,485 > 0,3115 Valid
9. Y.9 0,670 > 0,3115 Valid
10. Y.10 0,272 < 0,3115 Tidak Valid
Sumber : Olahan data dengan SPSS Versi 25.00
64

Hasil uji validitas instrumen penelitian pada variabel efektivitas

kerja (Y) seperti pada tabel II.1 diatas menjelaskan bahwa ada 1 item

pernyataan kuesioner yang tidak valid, namun kuesioner tetap bisa

diangkut dalam penelitian dikarenakan penelitian ini 1 indikatornya

memiliki 3 item pernyataan dan yang tidak validnya hanya 1 item

pernyataan maka hasil dari 1 indikatornya tetap valid dan yang tidak

valid hasilnya akan dibuang. Setelah itu didapatkanlah hasil sebagai

berikut:

NO Instrumen r-hitung vs r- tabel Hasil Pengujian


Penelitian Instrumen
Penelitian
1. Y.1 0,581 > Valid
0,3115
2. Y.2 0,584 > Valid
0,3115
3. Y.3 0,430 > Valid
0,3115
4. Y.4 0,558 > 0,3115 Valid
5. Y.5 0,626 > 0,3115 Valid
6. Y.6 0,340 < 0,3115 Valid
7. Y.7 0,413 > 0,3115 Valid
8. Y.8 0,485 > 0,3115 Valid
9. Y.9 0,670 > 0,3115 Valid
65

b) Hasil uji validitas instrumen penelitian dengan SPSS for

Windows versi 25 pada variabel Manajemen Kinerja (X),

seperti pada tabel berikut:

Tabel II. 4

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Pada Variabel Manajamen Kinerja (X)

NO Instrumen r-hitung vs r- tabel Hasil


Penelitian Pengujian
Instrumen
Penelitian
1. X1. 1 0,306 < Tidak Valid
0,3115
2. X1. 2 0,349 > Valid
0,3115
3. X1. 3 0,193 < 0,3115 Tidak Valid
4. X1. 4 0,553 > 0,3115 Valid
5. X1. 5 0,564 > 0,3115 Valid
6. X1. 6 0,409 > 0,3115 Valid
7. X1. 7 0,503 > 0,3115 Valid
8. X1. 8 0,291 < 0,3115 Tidak Valid
9. X1. 9 0,263 < 0,3115 Tidak Valid
10. X1. 10 0,631 > 0,3115 Valid
Sumber : Olahan data dengan SPSS Versi 25.00
66

Hasil uji validitas instrumen penelitian 29 responden pada variabel

Manajemen Kinerja pada tabel II.4 , menjelaskan bahwa ada 4 item

pernyataan kuesioner yang tidak valid, namun kuesioner tetap bisa

diangkut dalam penelitian dikarenakan penelitian ini 1 indikatornya

memiliki 3 item pernyataan dan yang tidak validnya hanya 1 item

pernyataan maka hasil dari 1 indikatornya tetap valid dan yang tidak

valid hasilnya akan dibuang. Setelah itu didapatkanlah hasil sebagai

berikut:

NO Instrumen r-hitung vs r- tabel Hasil


Penelitian Pengujian
Instrumen
Penelitian
1. X1. 2 0,349 > Valid
0,3115
2. X1. 4 0,553 > 0,3115 Valid
3. X1. 5 0,564 > 0,3115 Valid
4. X1. 6 0,409 > 0,3115 Valid
5. X1. 7 0,503 > 0,3115 Valid
6. X1. 10 0,631 > 0,3115 Valid
67

2) Hasil Uji Reliabilitas Penelitian

a. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian dengan

menggunakan bantuan program SPSS for Windows versi 25

untuk variabel Efektivitas Kerja (Y) , seperti yang disajikan

pada tabel berikut:

Tabel II. 7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Dengan 29 responden

Pada Variabel Efektivitas Kerja (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.814 10

Sumber : Olahan data dengan SPSS Versi 25.00

Hasil uji reliabilitas pada 29 responden diatas menunjukkan

bahwa semua nilai cronbach’s alpha pada variabel Efektivitas


68

Kerja (Y), berada di atas 0,700 berarti instrumen penelitian pada

variabel Efektivitas kerja reliabel.

b. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian dengan

menggunakan bantuan program SPSS for Windows versi 25

untuk variabel Manajemen Kinerja (X) , seperti yang

disajikan pada tabel berikut:

Tabel II. 9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Dengan 29 responden

Pada Variabel Manajemen Kinerja (X)

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.743 10

Sumber : Olahan data dengan SPSS Versi 25.00

Hasil uji reliabilitas pada 29 responden diatas menunjukkan

bahwa semua nilai cronbach’s alpha pada variabel Manajemen


69

Kinerja (X), berada di atas 0,700 berarti instrumen penelitian pada

variabel Efektivitas kerja reliabel.

b. Hasil Pengujian Normalitas Data

1) Uji Normalitas Dengan Kolmogorov Smirnov Z

Hasil uji normalitas data dengan bantuan SPSS for windows

versi 25.00 untuk variabel Efektivitas Kerja (Y), Manajemen

Kinerja (X), akan di sajikan pada tabel III berikut:

Tabel III

Hasil Uji Normalitas Data


70

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 29

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.05549852

Most Extreme Differences Absolute .081

Positive .052

Negative -.081

Test Statistic .081

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Hasil uji normalitas data menjelaskan bahwa data residual nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200. Jadi nilai signifikansi variabel

menghasilkan lebih besar dari pada α (0,05), maka dapat disimpulkan

bahwa data-data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi

normal.

2) Uji Normalitas Menggunakan Normal Probability Plot

Uji normalitas pada penelitian ini, juga menggunakan Normal

Probability Plot. Deteksi normalitas data dengan melihat penyebaran


71

instrumen pada sumbu diagonal dari grafik Normal Probability Plot,

dengan dasar keputusan apabila instrument menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi.50

Hasil uji normalitas data dengan menggunakan banguan program

SPSS for windows versi 25.00 Untuk variabel Efektivitas Kerja (Y),

dan Manajemen Kinerja (X).

50
Priyatno. 2010, Belajar Analisis Data dan Cara Mengelolahnya Dengan SPSS, h. 129
72

Gambar

Grafik Normalitas Data

Sumber : Olahan Data Dengan SPSS Versi 25.00

Hasil uji normalitas data seperti pada gambar di atas, dapat

dijelaskan bahwa instrumen penelitian pada variabel Efektivitas Kerja

(Y) dan Manajemen Kinerja (X) berada disekitar garis, menyebar dan

mengikuti arah garis diagonal, berarti bahwa instrumen penelitian

pada variabel Efektivitas Kerja (Y) dan Manajemen Kinerja (X)

terdistribusi dengan normal dan layak untuk dianalisis dengan regresi

linier berganda

3. Hasil Pengujian Asumsi Dasar Regresi Linier Sederhana

Pengujian asumsi dasar regresi linier sederhana dilakukan untuk

mengetahui apakah data-data yang digunakan dalam penelitian layak

untuk diuji dengan regresi linier berganda. Pengujian yang dilakukan

adalah pengujian heterokedastisitas, yaitu sebagai berikut:


73

1. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas pada penelitian ini menggunakan scatterplots

dengan melihat scatterplots yaitu jika titik-titik menyebar dengan pola

yang tidak jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi masalah heterokedastisitas pada model regresi. Hasil uji

heterokedastisitas dengan menggunakan SPSS for windows Versi

25.00, akan disajikan pada gambar dibawah ini:

Gambar

Grafik Pengujian heterokedastisitas

Sumber : Olahan Data Dengan SPSS Versi 25.00

Hasil uji heterokedastisitas pada gambar di atas terlihat bahwa titik-

titik pada gambar scatterplots menyebar diatas dan dibawah angka nol

dan tidak membentuk pola-pola tertentu, maka dapat disimpulkan

bahwa pada model regresi tdiak terjadi masalah heterokedastisitas,


74

sehingga layak untuk dianalisis dengan menggunakan regresi linier

sederhana.

1) Hasil Pengujian Koefisien Detreminan

Nilai koefisien determinan dilihat dari nilai R Square (R 2). Jika

nilai R square sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun pengaruh

yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui variabel bebas, yatitu Manajemen

Kinerja (X) secara Parsial atau satu arah terhadap variabel terikat yaitu

Efektivitas Kerja (Y) karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang,

yaitu sebagai berikut:

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .741a .550 .533 2.09322

a. Predictors: (Constant), manajemen kinerja

Sumber : Olahan data dengan SPSS Versi 25.00

Nilai R Square (koefisien determinasi) adalah sebesar 0,741

(74,1%), berarti bahwa Efektivitas Kerja (Y) Karyawan PT. Zafa Tour

Cabang Palembang, dapat dijelaskan oleh Manajemen Kinerja (X)

sebesar 74,1% sedangkan selebihnya sebesar 25,9% dapat dijelaskan

oleh faktor lain berupa dukungan semangat, motivasi kerja, efektifitas

kerja dan masih banyak faktor lainnya.


75

Selanjutnya,berdasarkan tabel IV.3 diatas, diperoleh Adjusted R

Square sebesar 0,533, artinya bahwa pengaruh Manajemen Kinerja

(X) secara satu arah atau parsial terhadap Efektivitas Kerja (Y)

Karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang adalah sebesar 0,553

(53,3%) artinya jika Manajemen Kinerja secara parsial atau satu arah

tinggi, maka dapat meningkatkan Efektivitas Kerja karyawan PT.

Zafa Tour Cabang Palembang sebesar 53,3%.

4. Model dan Rancangan Uji Hipotesis

1) Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana

Hasil pengujian regresi berganda dengan menggunakan SPSS For

Windows Versi 25.00, akan disajikan pada tabel IV.2 dibawah ini:
76

Tabel IV.2

Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana dan Uji Parsial

Sumber : Olahan Data Dengan SPSS Versi 25.00

Nilai koefisien regresi variabel Manajemen Kinerja (X) adalah

sebesar 5,742 artinya pengaruh Manajemen Kinerja (X) terhadap

Efketivitas Kerja (Y) Karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang

adalah sebesar 5,742 (57,42%) artinya jika Manajemen Kinerja

karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang tinggi, maka dapat

meningkatkan Efketivitas Kerja Karyawan pada perusahaan tersebut

sebesar 57,42%. Sebaliknya jika Manajemen Kinerja karyawan PT.

Zafa Tour Cabang Palembang rendah, maka dapat menurunkan

Efketivitas Kerja Karyawan pada perusahaan tersebut sebesar 57,42%.

2) Hasil Pengujian Hipotesis t (Uji Parsial)


77

Nilai t-tabel dengan α = 5%, nilai df (n-2) = 29-2 = 27, sebesar

1,70329 maka dapat diperhitungkan hipotesis t untuk masing-masing

variabel berikut:

Tabel IV.5

Hasil Pengujian Hipotesis T

Ssumber : Olahan Data Dengan SPSS Versi 25.00

1) Uji Hipotesis t Pada Pengaruh Manajemen Kinerja (X) di PT.

Zafa Tour Cabang Palembang Terhadap Efektivitas Kerja (Y)

Berdasarkan tabel IV.5 diperoleh nilai t-hitung variabel

Manajemen Kinerja (X) sebesar 5,742; berarti nilai t-hitung 5,742> t-

tabel 1,703 dan nilai signifikansi t (sig t) sebesar 0,000; berarti sig t

(0,001) < α (0,05), maka menolak Ho dan Menrima Ha, sehingga ada

pengaruh yang positif dan signifikan Manajemen Kinerja terhadap

Efektivitas Kerja Karyawan di PT. Zafa Tour Cabang Palembang.


78

2. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Pembahasan Tentang Pengaruh Manajemen Kinerja (X) di PT.

Zafa Tour Cabang Palembang Terhadap Efektivitas Kerja (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi (Adjusted R

Square) sebesar 0,553 (53,3%) artinya jika Manajemen Kinerja secara

parsial atau satu arah tinggi, maka dapat meningkatkan Efektivitas

Kerja karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang sebesar 53,3%.

Dari uji koefisien determinasi tersebut, maka dapat dijelaskan

bahwa varriabel-variabel, faktor pendukung yang digunakan dalam

penelitian ini sudah mampu untuk menjelaskan efektivitas kerja

karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa manajemen kinerja yang baik, teratur dan

efektivitas kerja digunakan untuk sarana meningkatkan hasrat

keinginan dan kemauan untuk berhasil, dapat meningkatkan

efektivitas kerja karyawan PT. Zafa Tour Cabang Palembang

Efektivitas kerja sangat dibutuhkan bagi karyawan karena, dengan

efektivitas kerja dan semangat yang tinggi, dapat menimbulkan

dampak yang baik bagi diri individu maupun perusahaan, bagi

individu adalah dapat menambah motivasi untuk bekerja menjadi

ibadah, bagi perusahaan adalah untuk dapat mencapai tujuan.

Manajemen kinerja menurut Wibowo adalah gaya manajemen

dalam mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang

melakukan proses komunikasi terbuka dan berkelanjutan dalam


79

menciptakan visi bersama dan pendekatan strategis secara terpadu

sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.


51
Dengan kata lain manajemen kinerja adalah kegiatan yang penting

untuk mengatur manusia sebagai elemen dalam mencapai tujuan

organisasi dan mengedepankan kemajuan serta kemaslahatan

bersama..

51
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: Raja Press, 2012), h.2.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat diuraikan beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

Manajemen kinerja karyawan adalah menangani atau mengatur kerja dari

atasa (manajer) kepala bawahannya langsung dari proses kerja itu berlangsung,

yaitu mulai dari perencanaan kerja, pengorganisasian, pelaksanaan kerja,

sampai mendapatkan hasil dari pekerjaan tersebut, serta mengevaluasi

kekurangan yang ada hingga mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dalam perencanaan manajemen diatur sesuai denganrencana kinerja

karyawan dengan pimpinan. Terdapat juga sarana dan prasarana yang

menunjang keberhasilan PT. Zafa Tour Cabang Palembang. Tanpa adanya

perencanaan mustahil proses kegiatan manajemen bisa berjalan dengan baik.

Dalam pengelompokkan kerja ada pembagian tugas beserta tanggung

jawab dan kewenangan karyawan. Pembagian tugas tersebut sangant penting

untuk menjalankan program-program yang telah direncanakan. Dengan adanya

struktur organisasi beserta job description yang telah ditentukan apa saja

tanggung jawab, hak dan kewajiban, serta wewenangnya semua pekerjaan di

PT. Zafa Tour Cabang Palembang bisa terselesaikan oleh masing masing

bagian dengan baik.

80
81

Manajemen kinerja di PT Zafa Tour Cabang Palembang adalah cukup

baik, jika di pengaruhi beberapa faktor dan indikator sebagai tindakan

koordinasi, meningkatkan kinerja karyawan dan membagi informasi.

Efektifitas kerja di PT Zafa Tour Cabang Palembang adalah cukup baik

jika dipengaruhi beberapa faktor dan indikator di antaranya: tingkat

produktivitas kerja karyawan , efesiensi, kepuasan kerja dan kemampuan

beradaptasi karyawan.

Ada pengaruh yang positif dan signifikan manajemen kinerja karyawan di

PT. Zafa Tour Cabang Palembang secara parsial atau satu arah terhadap

efektivitas kerja karyawan dengan t-hitung (5,742) > t-tabel (1,703) sedangkan

nilai sig t sebesar (0,000) < α (0,05).


82

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisis data peneitian, maka penulis memberikan

beberapa saran yang mungkin berguna bagi PT. Zafa Tour Cabang Palembang

untuk meningkatkan Efektivitas kerja, yaitu sebagai berikut:

1. Upaya untuk meningkatkan Efektivitas Kerja karyawan adalah selalu

mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa serta selalu menghadirkan

Allah SWT disetiap aktivitas kita, karena sikap optimis, percaya diri, yakin

akan kemampuan merupakan bentuk keyakinan kita kepada Rabb peencipta

kita. Selain itu juga karyawan harus mampu memotivasi diri, menyesuaikan

diri dengan lingkungan kerja , beri’tikad baik, serta menjaga kerukunan antar

sesama karyawan agar terciptanya lingkungan kerja yang harmonis.

2. Dalam keadaan sedang bekerja, hendaknya disertai dengan kemampuan

mengendalikan diri, mengenali pola untuk mengatur manajemen pekerjaan,

sehingga harapan untuk bekerja lebih baik dapat terlaksana dan keluargapun

dapat merasakan hasil baik dari kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan

kerja tuntas yang telah dilakukan.

3. Bagi Prodi, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah

wawasan pengetahuan keilmuan bagi prodi untuk mengetahui pengaruh

manajemen kinerja terhadap efektivitas kerja karyawan yang lebih efektif

dan efisien.
83

DAFTAR PUSTAKA

Bateman and Scott A. Snell Thomas S., Management Leading and


Collaboration in a Competitive Wordl, New York: McGraw-Hill 2012.

Brosur Umrah PT. Zafa Tour Cabang Palembang, Palembang, Rabu, Tanggal
29 Januari 2020.

Daryanto Bintaro, Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan, Yogyakarta:


Gava Media, 2017.

Dharma, Surya, Manajemen Kinerja :Falsafah, Teori dan Penerapannya,


Pustaka Pelajar, 2005.

Djarawanto, Faktor-Faktor Metode Riset dan Bimbingan Penulisan Skripsi,


Yogyakarta: Liberti, 1983.
Gary Dessler, Manajemen Daya Manusia. Jakarta Barat: PT Indeks.2010.

Hadijaya Yusuf. 2012. Administrasi Pendidikan. Medan: Perdana


Publishing,t.t.

Ibrahim Lubis, Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen,


Cet, II; Jakarta Timur. Ghalia Indonesia,1985.
Ivancevich dan Matteso Konopaske, Perilaku dan Manajemen Organisasi,

Jakarta : Erlangga, 2007.

J.H. Jackson &Mathis R.L., Human Resource Management :Manajemen


Sumber Daya Manusia, Terj Dian Angelia Jakarta :Salemba Empat, 2006.

Komaruddin. Psikologi Olahrag. Bandung : Rosda, 2015.

Ladianto Candra. “Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Produktivitas


Organisasi Pada Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kab.Deli
Serdang” Medan : UIN Sumatera Utara, 2018.

Liliwer Alo i, Wacana Kinerja Kantor, Bandung: Mandar maju, 2011.

Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik, Yogjakarta: Andi, 2009.

Meleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif, cetakan ke-36. Bandung :PT.


Remaja Rosdakarya Offset, 2017.

Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.


84

Observasi dan Wawancara peneliti pada Pembimbing Zafa Tour, M. Taufik


Saiman, Pada tgl 28 Oktober 2019.
Poltak Sinambela Lijan, Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan Implikasi,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Priyatno, Duwi, Belajar alat Analisis Data dan Cara Pengolahannya Dengan
SPSS. Yogyakarta, Indonesia: Gava Media 2016.

Priyatno, Belajar Analisis Data dan Cara Mengelolahnya Dengan SPSS 2010.

Sagala Syaiful, Manajemen Strategik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,


Bandung: Alfabeta, 2007.

Sartika Dewi. “Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Kerja


Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang”. Makasar : UIN
Alauddin, 2014.

Saiman Taufik, Kepala Cabang PT. Zafa Tour Cabang Palembang,


Wawancara, Palembang, Kantor Zafa Tour Cabang Palembang, Rabu,
Tanggal 29 Januari 2020.

Setyaningsih Kris, Metodologi Penelitian, Palembang: IAIN Raden Fatah


Press, 2010.

Siagian Sondang, Manajemen Sumber Daya Manusia jakarta : Bumi Aksara,


2009.
Sugiyono, Motode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan H & D, Bandung:
Alfabeta, 2002.

Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi,


Yogyakarta: Teras, 2009.
U. Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.

Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, Manajemen Kinerja, Jakarta:


Raja Press, 2012.
.
Wahyuni Sry “Penerapan Manajemen Kinerja dalam Meningkatkan Kualitas
Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Enrekang” Makasar : UIN Alauddin, 2017.

Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta: Raja Press, 2012.


LAMPIRAN
LAMPIRAN 2

TABULASI VARIABEL MANAJEMEN KINERJA (X1)

X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 TOTAL
5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 47
5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48
4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 47
4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 46
5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 47
4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 43
5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 46
4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 45
5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 46
5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 44
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 45
4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 44
5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 43
4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42
4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 43
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 46
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 47
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 45
5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 43
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43
TABULASI VARIABEL EFEKTIVITAS KERJA (Y)

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 TOTAL
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 48
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48
4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 47
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49
5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 45
5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 45
4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 43
5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 45
4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 45
4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 43
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 42
5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 45
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 45
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 42
4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 46
4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 43
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 44
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 48
5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

Lampiran 3
Validitas Penelitian Manajamen Kinerja (X)

NO Instrumen r-hitung vs r- tabel Hasil


Penelitian Pengujian
Instrumen
Penelitian
1. X1. 1 0,306 < 0,3115 Tidak Valid
2. X1. 2 0,349 > 0,3115 Valid
3. X1. 3 0,193 < 0,3115 Tidak Valid
4. X1. 4 0,553 > 0,3115 Valid
5. X1. 5 0,564 > 0,3115 Valid
6. X1. 6 0,409 > 0,3115 Valid
7. X1. 7 0,503 > 0,3115 Valid
8. X1. 8 0,291 < 0,3115 Tidak Valid
9. X1. 9 0,263 < 0,3115 Tidak Valid
10. X1. 10 0,631 > 0,3115 Valid

RELIABILITAS MANAJEMEN KINERJA (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.743 10

Validitas Efektivitas Kerja (Y)


NO Instrumen r-hitung vs r- tabel Hasil Pengujian
Penelitian Instrumen
Penelitian
1. Y.1 0,581 > 0,3115 Valid
2. Y.2 0,584 > 0,3115 Valid
3. Y.3 0,430 > 0,3115 Valid
4. Y.4 0,558 > 0,3115 Valid
5. Y.5 0,626 > 0,3115 Valid
6. Y.6 0,340 < 0,3115 Valid
7. Y.7 0,413 > 0,3115 Valid
8. Y.8 0,485 > 0,3115 Valid
9. Y.9 0,670 > 0,3115 Valid
10. Y.10 0,272 < 0,3115 Tidak Valid

RELIABILITAS EFEKTIVITAS KERJA (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.814 10

NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 29

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.05549852

Most Extreme Differences Absolute .081

Positive .052

Negative -.081

Test Statistic .081

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.


Regresi Linier Sederhana

Heterokedastisitas
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MANAJEMEN KINERJA DI PT. ZAFA TOUR CABANG

PALEMBANG TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PETUNJUK PENGISIAN JAWABAN:

1. Kuesioner ini dibuat untuk menjawab seluruh pernyataan yang telah

disediakan.

2. Pilihlah sesuai dengan pendapat dan pengalaman anda bekerja di PT.

Zafa Tour Cabang Palembang serta berikan tanda (√ ) pada jawaban yang

anda pilih.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

3. Saat anda menjawab pernyataan ini, pernyataan tidak ada yang salah,

maka dimohon untuk menjawab semua pernyataan yang disediakan.

4. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih karena telah

mensukseskan penelitian ini.


A. Identitas Responden

Sebelum anda memberikan jawaban terhadap pernyataan dibawah ini,

lengkapilah identitas diri anda sebagai berikut :

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki

b. Perempuan

3. Umur :

a. 20-25 tahun

b. 25-30 tahun

c. 30-40 tahun

d. > 40 tahun

4. Posisi/jabatan :

B. Manajemen Kinerja

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. Perusahaan
memberikan
arahan untuk
meningkatkan
kinerja karyawan

2. Breafing adalah
salah satu upaya
meningkatkan
kualitas karyawan
3. Karyawan
menyelesaikan
pekerjaan dengan
tepat waktu

4. Karyawan
mentaati peraturan
yang ditetapkan

5. Saya mempunyai
motivasi untuk
mencapai target
yang telah
ditetapkan
perusahaan

NO. PERNYATAAN SS S KS TS STS


6. Saya bersedia
diberikan sanksi
jika tidak
maksimal dalam
bekerja

7. Perusahaan
memberikan
penilaian upaya
untuk
meningkatkan
kinerja karyawan

8. Perusahaan
mengadakan
koreksi upaya
untuk
meningkatkan
kinerja karyawan

9. Perusahaan
melaksanakan
evaluasi untuk
mencapai tujuan
perusahaan

10. Perusahaan
menilai kinerja
karyawan
C. Efektivitas Kerja

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
.
1. Saya senang dan terbuka ketika
berkomunikasi dengan rekan kerja
maupun pimpinan

2. Dengan berkomunikasi semua


pekerjaan akan mendapatkan hasil
yang maksimal

3. Karyawan bekerja bersama team


dengan penuh keunggulan
4. Karyawan selalu bekerja sama untuk
mencapai tujuan perusahaan

5. Karyawan menyelesaikan tugas yang


telah di berikan

6. Karyawan mempunyai inovasi yang


tinggi untuk mencapai tujuan
perusahaan

7. Kualitas hasil kerja yang saya


lakukan sesuai dengan target yang di
tetapkan
NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
.
8. Saya mencintai pekerjaan

9. Bekerja dengan tanggung jawab dan


mencintai pekerjaan

10. Bekerja disiplin pada porsi waktu


yang tepat
*Kritik, saran, dan kesan anda untuk PT. ZAFA TOUR CABANG

PALEMBANG

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi

Nama : M. Sahid Tapta Jani


Tempat, tanggal lahir : Cianjur, 29 Oktober 1996
Umur : 23 Tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Nama Orang Tua
Ayah : Agun Apip Hubudin
Ibu : Ayi Nina Marlina
Nama Saudara Kandung
Adik : Hiban Taqiyudin
: Dimas Sihabudin
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jln. Padat Karya Sugiwaras Rt.04 Rw.01 Kel.Talang
jambe Kec. Sukarami Palembang

Riwayat Pendidikan

NO SEKOLAH TEMPAT TAHUN KETERANGAN

1. SD NEGERI 143 PALEMBANG 2009 IJAZAH


PALEMBANG

2. SMP NEGERI 49 PALEMBANG 2012 IJAZAH


PALEMBANG

3. MAN 2 PALEMBANG PALEMBANG 2015 IJAZAH

Palembang, September 2020

.
Sahid
NIM : 1635600057

Anda mungkin juga menyukai