Anda di halaman 1dari 55

Dokumen

SPT
Sumber

Buku Laporan
Besar Keuangan

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021


Free Webinar | 26 Januari 2021 | Pratama–Kreston Tax Research Institute
Dr. Prianto Budi Saptono, Ak., CA, MBA.
Biodata Narasumber
 Nama : Dr. Prianto Budi Saptono, Ak., CA., MBA
 Kontak : 0811.906.181 | prianto.budi@gmail.com | prianto.saptono@ui.ac.id
 TTL : Purwokerto, 8 September 1971
 Keluarga : 1 istri, 6 anak, 2 menantu, 3 cucu
 Pendidikan : D3 STAN (1993) - D4 STAN (1999) - S2 UGM (2012) - S3 FISIP UI (2020)
 Pekerjaan : • Pemeriksa di Karikpa Jakarta Enam Ditjen Pajak (1994 – 1999)
• Auditor/konsultan di KAP Kanaka Puradiredja & Rekan (1999-2004)
• Pemilik PT Pratama Indomitra dgn 110 pegawai (2010 – skrg)
• Dosen S1 Fak. Ilmu Administrasi UI (Sep 2014 – skrg)
• Dosen S1 Fak. Ekonomi & Bisnis Univ. Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (mulai Okt 2021)
• Dosen S2 Fak. Ilmu Administrasi UI (Sep 2020 – skrg)
• Dosen S2 Magister Administrasi Institut STIAMI (Sep 2020 – skrg)
• Dosen S2 Magister Akuntansi Univ. Pancasila (Mulai November 2021)
 Organisasi : • Ketua Kompartemen Akuntan Pajak Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jakarta
• Ketua Bid. Litbang IKPI (Ikatan Konsultan Pajak Indonesia) Pusat
• Anggota Komite Perpajakan IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia)
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 2
Spirit Hidup

‫سأ ْت ُ ْم فَلَ َها‬


َ َ ‫س ْنت ُ ْم ِِلَ ْنفُ ِس ُك ْم َۗواِ ْن ا‬
َ ‫س ْنت ُ ْم ا َ ْح‬
َ ‫اِ ْن ا َ ْح‬
• ...Jika kamu berbuat baik, kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, (kerugian
kejahatan) itu untuk dirimu sendiri ... (QS 17:7)

ِ‫ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟﻨﺎﺱِ ﺃَﻧْﻔَﻌُﻬُﻢْ ﻟِﻠﻨﺎﺱ‬


• Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. (HR. Ahmad, Thabrani,
Daruqutni)

‫اريَ ٍة َو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع ِب ِه َو َولَ ٍد‬ َ ‫ع َملُهُ ِإ اِل ِم ْن ث َ ََلث َ ٍة ِم ْن‬


ِ ‫صدَقَ ٍة َج‬ َ َ‫ان ا ْنق‬
َ ‫ط َع‬ ُ ‫س‬ ِ ْ ‫ات‬
َ ‫اْل ْن‬ َ ‫ِإذَا َم‬
ُ‫عو لَه‬ ُ ‫صا ِلحٍ يَ ْد‬
َ
• Jika seseorang meninggal dunia, terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu
yang
Teknik dimanfaatkan,
Ekualisasi atauWebinar
PPh Badan 2021 | Free doa |anak yang sholeh
Pratama-Kreston (HR.
Tax Research Muslim no. 1631)
Institute 3
4

Spirit Hidup

Aristotle: “If you would understand


anything, observe its beginning and
its development”
(sumber: https://www.goodreads.com/quotes)

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute
Agenda Pembahasan
1. Latar Belakang
2. Konsep Tax Audit & Risk-based Tax Audit
3. Pembahasan: Teknik Ekualisasi PPN & PPh
Badan
4. Pembahasan: Teknik Ekualisasi PPh
Pemotongan/Pemungutan (PPh P2)

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 5
Latar Belakang
Agenda 1

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax


Research Institute 6
Latar Belakang
• Istilah ekualisasi sering ditemukan ketika petugas pajak
melakukan analisis SPT, baik SPT Masa ataupun SPT Tahunan.
• Teknik ekualisasi atau rekonsiliasi ini merupakan salah satu dari
teknik-teknik Pemeriksaan yang dapat digunakan Pemeriksa
Pajak sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-
65/PJ/2013 (“SE-65/2013”) yang mengatur pedoman
penggunaan metode dan teknik pemeriksaan.
• SE-65/2013:
• merupakan pelaksanaan dari PerDirjen Pajak No. Per-
23/PJ/2013 tentang Standar Pemeriksaan,
• merupakan pedoman bagi Pemeriksa Pajak saat
pelaksanaan pemeriksaan, dan Equal
• memberikan kemudahan penggunaan metode dan teknik
pemeriksaan saat pemeriksaan
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 7
Latar Belakang
• Di dalam praktik, teknik ekualisasi (seperti terlihat di gambar
samping) ini juga sering diterapkan oleh Account Representative
(“AR”) saat mereka menggali potensi pajak sebagai bentuk
pelaksanaan pengawasan terhadap kepatuhan pajak.
• Pada kenyataannya, Wajib Pajak seringkali mendapati kesulitan Dokumen
SPT
saat merespon hasil ekualisasi Pemeriksa Pajak ataupun AR Sumber
tersebut, padahal data dan informasi yang digunakan untuk
ekualisasi tersebut bersumber dari Wajib Pajak sendiri.
• Berdasarkan permasalahan Wajib Pajak di atas, pembahasan Laporan
teknik ekualisasi ini diuraikan lebih detil dan mendalam. Buku Besar
Keuangan
Tujuannya adalah untuk memberikan panduan bagi Wajib Pajak
tentang
• bagaimana mengimplementasikan manajemen pajak, dan
• bagaimana merespon teknik ekualisasi kantor pajak
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 8
Konsep Tax Audit & Risk-based Tax Audit
Agenda 2

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax


Research Institute 9
Tax Audit & Auditing
• Teknik ekualisasi yang menjadi pokok bahasan saat ini tidak terlepas dari pemeriksaan pajak karena teknik tersebut
menjadi salah satu teknik pemeriksaan pajak. Terminologi “pemeriksaan pajak” atau “tax audit” berasal dari dua kata,
yaitu:
1) pemeriksaan atau audit; dan
2) pajak atau tax.
• Kata “audit” atau “auditing” sendiri menurut kamus Merriam Webster (https://www.merriam-
webster.com/dictionary/audit, diakses 26 Jan 2021) berasal dari bahasa Latin “audire” yang bermakna “to hear” atau
“audītus” dengan arti "sense of hearing, act of listening, right to judicial hearing, examination of accounts”.
• Auditing merupakan cabang dari ilmu akuntansi (Montgomery, Auditing: Theory & Practice, 1913, hal. 1).
• Menurut Hayes dkk (Principles of Auditing: An introduction to international standards on Auditing 3rd ed, 1999, hal. 2),
aktivitas auditing ditemukan oleh antropolog di era Mesopotamia (3000 SM).
• Aktivitas auditing juga sudah ada di peradaban kuno di China, Romawi, dan Yunani. Pada saat itu, para auditor
bekerja untuk penguasa. Auditor mendengar Wajib Pajak, seperti petani, yang memberi pernyataan publik mereka
tentang hasil usaha mereka dan kewajiban pajak yang harus mereka bayar.
• Di Mesir Kuno, tugas auditor juga mengecek kecurangan (fraud). Satu auditor menghitung barang sebelum disimpan
ke gudang, sedangkan auditor lainnya mengecek barang yang (Anandarajan & Kleinman, 2015, hal. 5),

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 10
Tax Audit & Auditing
• Jika ada selisih dan kedua auditor di Mesir Kuno tersebut tidak dapat menjelaskan, keduanya dihukum dan dijadikan
sebagai sesembahan para dewa (hal. 5).
• Collings di dalam bukunya “Interpretation and application of international standards on auditing” (2011, hal. 1)
menyatakan sbb.:
“Historically, auditing was concerned with accounting for government activities and reviewing the work done by tax
collectors. In the early years of auditing, the keeping and maintaining of accounting records was done primarily to
detect fraudulent activity”.
• Akan tetapi, praktik auditing modern saat ini dimulai ketika terjadi Revolusi Industri di Eropa pada abad ke-19.
• Saat itu, di Inggris berkembang industri perkeretapian dan pendukungnya.
• Karena kebutuhan dana besar, para pengusaha mencari modal melalui pasar modal yang disediakan oleh
pemerintah Inggris.
• Pada akhirnya, muncul teori entitas yang memisahkan pemilik modal (investor) dan pengelola modal
(manajemen).
• Karena ada pemisahan tersebut, pemilik modal tidak memiliki informasi cukup terhadap kinerja manajemen
sehingga laporan keuangan yang disajikan manajemen perlu diaudit oleh auditor independen dulu.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 11
Tax Audit & Auditing
• Menurut Collings (2011, hal. 2), mulai awal 1980-an biaya audit yang dikeluarkan perusahaan untuk mengecek
laporan keuangan telah meningkat. Proses audit tersebut bertujuan untuk mencerminkan fakta bahwa audit perlu
dilakukan secara efektif dan efisien.
• Kantor akuntan publik saat itu telah mengembangkan teknik yang dikenal sebagai “risk-based audit” yang melibatkan
auditor di dalam menentukan sifat, waktu, dan luas berbagai prosedur audit.
• Metode audit ini didasarkan pada penilaian auditor atas risiko bahwa laporan keuangan suatu entitas mengandung
salah saji material (hal. 2).
• Dari cerita kebutuhan aktivitas auditing oleh investor atas pengelolaan modal oleh manajemen di slide sebelumnya,
muncul dan berkembang:
• teori keagenan (agency theory)
• stewardship theory, dan
• information asymmetry theory.
• Di dalam teori keagenan, ada dua pihak (prinsipal dan agen) yang berinteraksi dan keduanya sering memiliki
kepentingan berbeda.
• Di perusahaan, investor sering direpresentasikan sebagai prinsipal yang menugaskan kepada manajemen selaku
agen untuk melakukan tugas pengelolaan modal investor.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 12
Tax Audit & Auditing
• Sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen perusahaan (sesuai stewardship theory), dibuat laporan
keuangan untuk menyajikan informasi kepada prinsipal.
• Namun demikian, kedua pihak tersebut memiliki kelengkapan informasi yang berbeda. Manajemen jelas memiliki
informasi yang jauh lebih lengkap dari investor sehingga terjadi asimetri informasi.
• Menurut Pentland & Carlile (Audit The Taxpayer, Not The Return: Tax Auditing As an Expression Game, 1996, hal.
269), teori keagenan (sebagaimana diuraikan di atas, menjadi landasan konseptual dari penerapan pemeriksaan
pajak.
• Jadi, pemerintah selaku prinsipal (melalui otoritas pajaknya) melakukan pengawasan atas perilaku Wajib Pajak selaku
agen yang berkewajiban membayar pajak.
• Pemerintah dapat meminta petugas pajaknya untuk melakukan audit atas pembukuan Wajib Pajaknya jika terdapat
indikasi ketidakpatuhan (non-compliance).
• Secara ideal, semua petugas pajak perlu mengecek kebenaran pelaporan pajak dari Wajib Pajak. Akan tetapi, pada
kenyataannya, semua petugas pajak yang ada tidak akan mungkin melakukan pengawasan terhadap semua Wajib
Pajak.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 13
Kunci Utama Risk-based Tax Audit
• Karena itu, strategi pemeriksaan pajak juga perlu menerapkan cara yang efisien dan efektif. Pada akhirnya,
konsep risk-based audit juga diterapkan di banyak negara sehingga muncul istilah “risk-based tax audit”.
• Secara teoritis di dalam literatur ekonomi, masalah kepatuhan pajak sering dipelajari dari sudut pandang
Wajib Pajak sesuai asumsi klasik berupa maksimalisasi utilitas yang diharapkan (expected utility
maximization) (Andreoni, Erard, dan Feinstein 1998).
• Berdasarkan teori di atas, Wajib Pajak tidak akan membayar pajaknya selama biaya kepatuhan melebihi
manfaat bersih dari ketidakpatuhan.
• Biaya kepatuhan merupakan jumlah pajak yang harus dibayar dan waktu serta sumber daya lain yang
dihabiskan untuk mematuhinya).
• Di dalam kondisi demikian, maksimalisasi utilitas oleh Wajib Pajak tergantung pada probabilitas apakah
otoritas pajak dapat mendeteksi perilaku Wajib Pajak sehingga penegakan hukum menjadi upaya terakhir
kantor pajak.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 14
Kunci Utama Risk-based Tax Audit
• Inti dari strategi pengembangan sistem administrasi perpajakan modern adalah pembentukan praktik good
governance seperti bisnis modern yang mencakup:
a) Membentuk sistem self-assessment,
b) Mendorong voluntary compliance (kepatuhan sukarela),
c) Menerapkan risk management (manajemen risiko),
d) Menyusun struktur organisasi yang tidak didasarkan pada geografis tetapi fokus pada fungsi,
e) Mendorong prinsip keadilan,
f) Fokus pada spesialisasi, dan
g) Memberikan layanan dan fungsi berdasarkan segmentasi klien yang memenuhi kebutuhan berbagai kategori
Wajib Pajak.
• Manajemen risiko merupakan elemen penting dari manajemen kepatuhan yang efektif dan efisien karena alasan
berikut ini:
• Adalah mustahil bagi kantor pajak untuk mengontrol dan memeriksa setiap wajib pajak.
• Kantor pajak tidak perlu membuang sumber daya yang langka untuk secara rutin memeriksa Wajib Pajak yang
berisiko rendah dan patuh.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 15
Kunci Utama Risk-based Tax Audit
• Sama seperti bisnis swasta yang mengalokasikan sumber dayanya ke area yang berpotensi paling besar
menghasilkan pendapatan dan keuntungan, kantor pajak modern harus menerapkan metode yang fokus
pada Wajib Pajak berisiko tinggi untuk menentukan subjek yang diperiksa.
• Target yang difokuskan diharapkan akan meningkatkan penerimaan pajak yang lebih tinggi dan dapat
memberikan “stronger detterence for non-compliance” (pencegahan yang lebih kuat dari ketidakpatuhan)
• Sebagian besar otoritas pajak telah mengembangkan strategi audit yang fokus pada risiko ketidakpatuhan
wajib pajak (OECD, Strengthening Tax Audit Capabilities - General Principles and Approaches, 2006).
• Pengalaman di atas menunjukkan bahwa strategi penentuan audit pajak yang efisien harus mengidentifikasi
Wajib Pajak yang paling mungkin tidak patuh, yaitu, mereka yang memiliki kemungkinan tertinggi untuk
menghasilkan koreksi dan sanksi pajak dengan jumlah besar.
• Berdasarkan hal di atas, otoritas pajak di banyak negara telah mengembangkan strategi pemilihan audit
berdasarkan risk-scoring techniques (teknik penilaian risiko) yang sejalan dengan praktik penentuan klien di
perbankan atau asuransi.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 16
Kunci Utama Risk-based Tax Audit
• Terkait dengan penerapan risk-based tax audit yang
relevan dengan CRM, digunakan data matching. Hal ini
diungkapkan oleh Charles Vellutini (2011) di dalam
Risk
artikelnya “Risk-Based Audits: Assessing the Risks” Management
menulis sbb.: “The first technique used to identify risky Risk-based
Tax Audit
taxpayers is data matching”.
• Berdasarkan teori manajemen risiko di sektor bisnis di
atas, muncul pendekatan Compliance Risk Data
Management (CRM) yang diterapkan oleh otoritas Matching
pajak di banyak negara.
• Pelaksanaan CRM untuk beberapa negara tidak hanya
terbatas pada saat penentuan pemeriksaan, tapi juga
mencakup keseluruhan proses administrasi perpajakan,
yang terdiri dari fungsi atau kegiatan sbb.: (a)
pelayanan, (b) edukasi perpajakan, (c) ekstensifikasi, Compliance Risk Management
(d) pengawasan, (e) pemeriksaan, dan (f) penagihan (CRM)

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 17
Pembahasan:
Teknik Ekualisasi PPN & PPh Badan
Agenda 3

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax


Research Institute 18
Rujukan Teknik Ekualisasi
• Administrasi pemerintahan di Indonesia menganut asas legalitas, yaitu setiap perbuatan harus didasarkan
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Asas legalitas tidak hanya dikenal di dalam hukum pidana, tetapi juga di dalam bidang Hukum Administrasi
Negara. Hal ini diatur di dalam Pasal 5 huruf a UU No. 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
“Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan berdasarkan:
a. Asas legalitas”
• Asas legalitas di atas mengandung arti bahwa penyelenggaraan administrasi pemerintahan
mengedepankan dasar hukum dari sebuah keputusan dan/atau tindakan yang dibuat oleh Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan.
• Berdasarkan asas legalitas di atas, teknik ekualisasi dapat ditelusuri ke beberapa ketentuan pajak seperti
terlihat pada tabel di slide halaman berikut. Secara detil teknik ekualisasi diatur di dalam SE-

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 19
Rujukan Teknik Ekualisasi
No Peraturan Kode Formulir
1 UU No. 6/1983 & Pasal 31
perubahannya (1) Tata cara pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
2 PerMenkeu No. Pasal 92
17/PMK.03/2013 Standar Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan sebagaimana dimaksud
(s.t.d.t.d. dalam Pasal 6 dan standar Pemeriksaan untuk tujuan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 diatur
PerMenkeu No. dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak.
18/PMK.03/2021)
3 PerDirjen Pajak No. Pasal 4
Per-23/PJ/2013 Pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus dilakukan
sesuai standar pelaksanaan Pemeriksaan, yaitu:
b. Pemeriksaan dilaksanakan dengan melakukan pengujian berdasarkan Metode Pemeriksaan dan Teknik
Pemeriksaan sesuai dengan Program Pemeriksaan (audit program) yang telah disusun
Pasal 10
(1) Pelaksanaan dan pelaporan Pemeriksaan mengacu pada Pedoman Petunjuk Teknis, dan/atau Petunjuk
Pelaksanaan di bidang Pemeriksaan..
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 20
Rujukan Teknik Ekualisasi
No Peraturan Kode Formulir
4 SE-65/PJ/2013 E. Pengertian
6. Teknik Pemeriksaan adalah cara-cara pengumpulan bukti, pengujian, dan/atau pembuktian yang
dikembangkan oleh Pemeriksa Pajak untuk meyakini kebenaran pos-pos yang diperiksa.
F. Materi
3. Teknik pemeriksaan
a. Teknik-teknik Pemeriksaan yang dapat digunakan Pemeriksa Pajak, meliputi:
1) pemanfaatan informasi internal dan/atau eksternal Direktorat Jenderal Pajak;
2) pengujian keabsahan dokumen;
3) evaluasi;
4) analisis angka-angka;
5) penelusuran angka-angka;
6) penelusuran bukti;
7) pengujian keterkaitan;
8) ekualisasi atau rekonsiliasi;
9) permintaan keterangan atau bukti;
10) konfirmasi;
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 21
Rujukan Teknik Ekualisasi
No Peraturan Kode Formulir
4 SE-65/PJ/2013 11) inspeksi;
12) pengujian kebenaran fisik;
13) pengujian kebenaran penghitungan matematis;
14) wawancara;
15) uji petik (sampling):
16) Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK); dan/atau
17) Teknik-teknik Pemeriksaan lainnya.
e. Uraian dari masing-masing Teknik Pemeriksaan dan Prosedur pemeriksaan terdapat pada Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.
f. Contoh hasil penggunaan suatu Teknik Pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendukung Teknik
Pemeriksaan lainnya terdapat pada Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 22
Rujukan Teknik Ekualisasi
• Menurut Lampiran II SE-65/2013, ekualisasi atau rekonsiliasi merupakan pencocokan saldo 2 (dua) atau lebih angka yang
mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Apabila hasilnya terdapat perbedaan, perbedaan tersebut harus dapat
dijelaskan.
• Prosedur yang dapat ditempuh:
a. tentukan saldo-saldo atau pos-pos yang akan dicocokkan (misalnya penjualan, penyerahan DPP PPN, pembelian);
b. gunakan saldo-saldo:
1) peredaran usaha dan penghasilan lain-lain dengan jumlah penyerahan menurut SPT Masa PPN;
2) peredaran usaha dengan objek PPh Pasal 22 kegiatan usaha di bidang lain;
3) pembelian (bahan baku, barang jadi, dan aktiva) dengan Dasar Pengenaan Pajak PPN Masukan;
4) pembelian dengan objek PPh Pasal 22 pedagang pengumpul;
5) biaya yang merupakan objek pemotongan dan pemungutan PPh dengan objek PPh Pemotongan Pemungutan;
6) objek pemotongan PPh dengan DPP PPN Masukan;
7) objek PPh Pasal 26 dengan objek PPN jasa luar negeri;
8) buku besar bank dengan rekening koran;
9) dan sebagainya,
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 23
Ekualisasi Omzet PPh Badan & SPT PPN
No Uraian Rp
1. Peredaran usaha menurut SPT PPh Badan 2021 1.000.000.000
2 Ditambah:
a. Uang muka pelanggan akhir 20.100.000
b. Pendapatan ditangguhkan akhir (PPN dibayar tahun ini) 20.200.000
c. Penyerahan antar cabang (dalam hal tidak terdapat pemusatan PPN terutang) 20.300.000
d. Harga jual aset Pasal 16D UU PPN 20.400.000
e. Penyerahan tahun sebelumnya difakturkan tahun ini 20.500.000
f. Penggantian biaya yang pajak masukannya telah dikreditkan 20.600.000
g. Pemakaian sendiri 20.700.000
h. Pemberian cuma-cuma 20.800.000
i. Penyerahan BKP/JKP lainnya 20.900.000
j. Lainnya 21.000.000
k. Jumlah [a+...+j] 205.500.000
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 24
Ekualisasi Omzet PPh Badan & SPT PPN
No Uraian Rp
3. Dikurangi:
a. Uang muka pelanggan awal (pastikan telah difakturkan masa sebelumnya) -/- 30.100.000
b. Pendapatan ditangguhkan awal (pastikan telah difakturkan tahun sebelumnya) -/- 30.200.000
c. Penyerahan difakturkan tahun berikutnya -/- 30.300.000
d. ..... dsb -/- 30.400.000
e. Jumlah -/- 121.000.000
4 Jumlah Penyerahan Seluruhnya [1 + 2k – 3e] 1.084.500.000
5 Penyerahan non BKP/JKP 104.000.000
6 Penyerahan BKP/JKP Menurut Pemeriksa Pajak [4 – 5] 980.500.000
Sumber: Lampiran II SE-65/2013

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 25
Ekualisasi Omzet PPh Badan & SPT PPN
• Ekualisasi antara omzet menurut PPh Badan 2021 dan SPT PPN Masa Januari-Desember 2021 mengacu pada jurnal
transaksi yang dibuat oleh Wajib Pajak.
• Secara umum, jurnal transaksi untuk masing-masing pos pada tabel ekualisasi di slide halaman sebelumnya
terangkum sbb.:
• Jurnal penjualan (peredaran usaha)
Db. Piutang usaha 1.065.000.000
Db. Uang Muka PPh 23 [2% x Rp 1M] 20.000.000
Db. Uang Muka PPh 22 [1,5% x Rp 1M] 15.000.000
Kr. Penjualan 1.000.000.000
Kr. Utang PPN Keluaran 100.000.000
• Jurnal uang muka pelanggan akhir yang belum diakui penjualannya
Db. Bank 22.110.000
Kr. Uang muka penjualan 20.100.000
Kr. Utang PPN Keluaran 2.010.000

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 26
Ekualisasi Omzet PPh Badan & SPT PPN
• Jurnal pendapatan ditangguhkan akhir (PPN dibayar tahun berjalan)
Db. Piutang usaha / Bank 22.220.000
Kr. Pendapatan ditangguhkan (deferred / unearned revenue) 20.200.000
Kr. Utang PPN Keluaran 2.020.000
• Jurnal penyerahan antar cabang (tanpa pemusatan)
Db. Persediaan – Cabang A 20.300.000
Db. Uang Muka PPN Masukan 2.030.000
Kr. Persediaan – Cabang B 20.300.000
Kr. Utang PPN Keluaran 2.030.000
• Jurnal penjualan aset tetap (mesin)
Db. Bank 22.440.000
Db. Akumulasi Depresiasi – mesin 100.000.000
Kr. Capital gain 10.000.000
Kr. Mesin (harga perolehan) 110.400.000
Kr. Utang PPN Keluaran 2.040.000

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 27
Ekualisasi Omzet PPh Badan & SPT PPN
• Jurnal penyerahan tahun sebelumnya (2020), tapi difakturkan tahun berjalan (2021)
a. Jurnal pengakuan pendapatan 2020
Db. Unbilled Receivable (piutang blm ditagihkan) 22.500.000
Kr. Pendapatan 20.500.000
b. Jurnal pengiriman invoice ke pelanggan di 2021
Db. Account Receivable 22.550.000
Kr. Unbilled Receivable (piutang blm ditagihkan) 20.500.000
Kr. Utang PPN Keluaran 2.050.000
Note: Jurnal di atas mengacu pada Pasal 17 PP No. 1/2012 juncto PP No. 9/2021 dan SE No. SE-50/PJ/2011
• Jurnal penggantian biaya (reimbursement) yang pajak masukannya telah dikreditkan
Db. Bank 20.660.000
Kr. Pendapatan lainnya / Biaya usaha 20.600.000
Kr. Utang PPN Keluaran 2.060.000
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 28
Ekualisasi Omzet PPh Badan & SPT PPN
• Jurnal pemakaian sendiri
Db. Biaya usaha 22.770.000
Kr. Inventori 20.700.000
Kr. Utang PPN Keluaran 2.070.000
• Jurnal pemberian cuma-cuma
Db. Biaya promosi / sumbangan 20.880.000
Kr. Inventori 20.800.000
Kr. Utang PPN Keluaran 2.080.000
• Jurnal penyerahan BKP/JKP lainnya
Db. Biaya usaha lainnya 20.990.000
Kr. Inventori / Aset tetap 20.900.000
Kr. Utang PPN Keluaran 2.090.000
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 29
Ekualisasi Omzet PPh Badan & SPT PPN
• Jurnal uang muka pelanggan awal
a. Jurnal uang muka pelanggan awal di 2020
Db. Bank 33.110.000
Kr. Uang muka penjualan 30.100.000
Kr. Utang PPN Keluaran 3.010.000
b. Jurnal uang muka pelanggan akhir saat pengakuan penjualan di 2021
Db. Uang muka penjualan 30.100.000
Kr. Penjualan 30.100.000
• Jurnal pendapatan ditangguhkan awal (pastikan telah difakturkan tahun sebelumnya)
a. Jurnal pendapatan ditangguhkan awal di 2020
Db. Bank 33.220.000
Kr. Pendapatan ditangguhkan (deferred / unearned revenue) 30.200.000
Kr. Utang PPN Keluaran 3.020.000
b. Jurnal pendapatan ditangguhkan akhir saat pengakuan pendapatan di 2021
Db. Pendapatan ditangguhkan 30.200.000
Kr. Penjualan 30.200.000

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 30
Ekualisasi Omzet PPh Badan & SPT PPN
• Jurnal penyerahan tahun berjalan (2021), tapi difakturkan tahun berikutnya (2022)
a. Jurnal pengakuan pendapatan 2021
Db. Unbilled Receivable (piutang blm ditagihkan) 30.300.000
Kr. Pendapatan 30.300.000
b. Jurnal pengiriman invoice ke pelanggan di 2022
Db. Account Receivable 33.330.000
Kr. Unbilled Receivable (piutang blm ditagihkan) 30.300.000
Kr. Utang PPN Keluaran 3.030.000
Note: Jurnal di atas mengacu pada Pasal 17 PP No. 1/2012 juncto PP No. 9/2021 dan SE No. SE-
50/PJ/2011
• Jurnal penyerahan non-BKP atau non-JKP
Db. Bank 104.000.000
Kr. Pendapatan lainnya (non-BKP / non-JKP) 104.000.000

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 31
Ekualisasi Omzet PPh Badan & SPT PPN
• Berdasarkan uraian di slide-slide sebelumnya, terlihat bahwa teknik ekualisasi antara omzet yang dilaporkan di SPT
PPh Badan 2021 dan penyerahan yang dilaporkan di SPT PPN Masa Januari – Desember 2021 dapat dijelaskan
melalui jurnal transaksi.
• Dengan kata lain, cara merespon temuan petugas pajak pada saat pengawasan (SP2DK) ataupun saat pemeriksaan
adalah dengan menggunakan pendekatan jurnal transaksi. Wajib Pajak harus memahami hal-hal sbb.:
• Jurnal apa saja yang mengakibatkan akun penjualan dikredit atau didebit; dan
• Jurnal apa saja yang menyebabkan akun Utang PPN Keluaran itu dikredit atau didebit.
• Pembuktian yang paling akurat adalah dengan menyertakan jurnal transaksi secara lengkap bila petugas pajak
menggunakan teknik ekualisasi yang merupakan metode tidak langsung di dalam mengawasi atau menguji kepatuhan
Wajib Pajak.
• Ketika Wajib Pajak menggunakan ERP (Enterprise Resource Planning), misalnya program SAP, Wajib Pajak juga
harus melakukan cara sama meskipun jurnal transaksinya lebih panjang karena menggunakan tidak hanya modul FI di
SAP.
• Contoh jurnal transaksi penyebab jurnal lengkapnya lebih panjang adalah penggunaan pos AP Utang (Akun
Perantara) atau akun sejenis lainnya yang bersifat sementara (temporary accounts atau suspense accounts).
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 32
Pembahasan: Teknik Ekualisasi PPh
Pemotongan/Pemungutan & Pajak Masukan
Agenda 4

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax


Research Institute 33
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
No Uraian Teknik Ekualisasi Rp
1. Objek PPh Pemotongan 21/23/26/Final:
a. Macam-macam objek Pos Laba Rugi/Pos Neraca/Pos SPT/Turunan Terkait +/+ 110.000.000
b. Objek-objek lainnya +/+ 11.000.000
c. Objek dari masa sebelumnya +/+ 12.000.000
d. Dipotong/disetor/dilaporkan masa berikutnya -/- 13.000.000
e. Diperhitungkan sebagai objek PPh Pemotongan lain -/- 14.000.000
f. Dipotong/disetor/dilaporkan di KPP lain -/- 15.000.000
2. Objek Pajak Menurut Pemeriksa Pajak [1a+1b+1c-1d-1e-1f] 91.000.000

Sumber: Lampiran II SE-65/2013

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 34
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Formulir Elemen HPP Penjelasan
1771 – III 1. Pembelian bahan/barang dagangan • Isian di formulir 1771-III, khususnya HPP, menggunakan
2. Gaji, upah, bonus, gratifikasi, honorarium, THR, dsb model pencatatan periodic inventory, bukan perpetual
3. Biaya transportasi inventory, sehingga pembelian bahan baku/barang dagangan
4. Biaya penyusutan dan amortisasi langsung dicatat di akun biaya, bukan di akun inventori
5. Biaya sewa (aset).
6. Biaya bunga pinjaman • Teknik ekualisasi PPh P2 dilakukan dengan cara
7. Biaya sehubungan dengan jasa menandingkan antara
8. Biaya piutang tak tertagih • pos-pos biaya yang ada di formulir 1771-II dan/atau
9. Biaya royalti pos-pos biaya di laporan keuangan, termasuk buku
10. Biaya pemasaran/promosi besar, dengan
11. Biaya lainnya • objek pajak yang telah dilaporkan di SPT PPh.
12. Persediaan awal • Isian di formulir 1771-II juga sering ditandingkan dengan PPN
13. Persediaan akhir (-/-) Masukan yang dikreditkan oleh Wajib Pajak yang menjadi
14. Jumlah 1 s.d. 12 dikurangi 13 Pengusaha Kena Pajak (PKP).

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 35
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
1. Pembelian • Format pencatatan persediaan di Formulir 1771-II ini menggunakan metode periodik
bahan/barang • Contoh jurnal pencatatan persediaan dengan metode periodik:
dagangan 1a) Saat pembelian barang dagangan (lokal)
Db. Pembelian (+Biaya) 100.000
Db. Uang Muka PPN Masukan (+Aset) 10.000
Kr. Utang usaha / Bank (+Liabilitas / -Aset) 110.000
1b) Saat pembelian barang dagangan (impor)
Db. Pembelian (+Biaya) 100.000
Db. Uang Muka PPN Masukan (+Aset) 10.000
Db. Uang Muka PPh Pasal 22 (+Aset) 2.500
Kr. Utang usaha / Bank (+Liabilitas / -Aset) 100.000
Kr. Bank (-Aset) 12.500
2) Saat pengakuan persediaan akhir sebesar 20.000
Db. HPP (+Biaya) 80.000
Db. Persediaan (+Aset) 20.000
Kr. Pembelian (-Biaya) 100.000
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 36
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
1. Pembelian • Contoh jurnal pencatatan persediaan dengan metode perpetual (sebagai komparasi):
bahan/barang 1a) Saat pembelian barang dagangan
dagangan Db. Persediaan (+Aset) 100.000
Db. Uang Muka PPN Masukan (+Aset) 10.000
Kr. Utang usaha / Bank (+Liabilitas / -Aset) 110.000
1b) Saat pembelian barang dagangan (impor)
Db. Persediaan (+Aset) 100.000
Db. Uang Muka PPN Masukan (+Aset) 10.000
Db. Uang Muka PPh Pasal 22 (+Aset) 2.500
Kr. Utang usaha / Bank (+Liabilitas / -Aset) 100.000
Kr. Bank (-Aset) 12.500
2) Saat penjualan barang dagangan
Db. HPP (+Biaya) 80.000
Db. Persediaan (-Aset) 80.000
• Berdasarkan jurnal pembelian di atas, seringkali petugas pajak melakukan ekualisasi antara UM PPN Masukan
dengan nilai pembelian yang tercatat di formulir 1771-II, padahal tidak semua transaksi UM PPN berkaitan
dengan pembelian barang dagangan/bahan baku..
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 37
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
1. Pembelian • Metode ekualisasi PPN Masukan dengan transaksi di pos-pos laporan keuangan berkaitan dengan konsep tax
bahan/barang incidence (penanggung pajak) dan destination principle yang memposisikan pembeli sebagai penanggung PPN
dagangan sesuai Pasal 16F UU PPN
• Jurnal transaksi lainnya yang berkaitan dengan jurnal debit PPN Masukan adalah:
1) Saat perbaikan kendaraan di PT Bengkel
Db. Biaya jasa (+Biaya) 100.000
Db. Biaya suku cadang (+Biaya) 60.000
Db. Uang Muka PPN Masukan (+Aset) 16.000
Kr. Utang usaha / Bank (+Liabilitas / -Aset) 116.000
2a) Saat pembayaran uang muka pembelian barang dagangan (lokal)
Db. Uang Muka Pembelian (+Aset) 100.000
Db. Uang Muka PPN Masukan (+Aset) 10.000
Kr. Utang usaha / Bank (+Liabilitas / -Aset) 110.000
2b) Saat penerimaan persediaan barang dagangan dari vendor (metode periodik)
Db. Pembelian (+Biaya) 100.000
Db. Uang Muka Pembelian (-Aset) 100.000
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 38
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
2. Gaji, upah, • Jumlah biaya di pos elemen HPP (1771-II) ini biasanya diekualisasi dengan objek PPh 21 yang dilaporkan
bonus, Wajib Pajak badan di dalam SPT Masa PPh Pasal 21/26 Jan-Des.
gratifikasi, • Metode ekualisasi petugas pajak di atas mengacu pada ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Pemerintah
honorarium, (PP) No. 94/2010 juncto PP No. 9/2021 tentang pengaturan saat pemotongan ketika dibayarkan atau terutang,
THR, dsb mana yang lebih dulu terjadi.
• Secara umum, jurnal pengakuan biaya untuk pegawai menggunakan format sbb.:
Db. Biaya gaji (dan nama akun sejenisnya lainnya untuk benefit in cash) 100.000
Db. Biaya sewa kendr. dinas (dan nama akun sejenis lainnya untuk benefit in kind) 20.000
Db. Biaya pajak / tunjangan pajak (misalnya 10%) 10.000
Kr. Utang PPh 21 10.000
Kr. Bank (untuk membayar sewa kendaraan) 20.000
Kr. Bank (untuk ditransfer ke rekening pegawai) 100.000
• Mulai tahun 2022 sesuai UU HPP, benefit in kind berupa kendaraan dinas pegawai tertentu dapat menjadi
objek PPh 21, tergantung dari pengecualian menurut Peraturan Pemerintah yang menjadi peraturan pelaksana
dari Pasal 4 ayat (3) huruf d UU PPh (hasil revisi UU HPP).
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 39
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
2. Gaji, upah, • Secara umum, objek PPh Pasal 21/26 setara dengan pencatatan akun biaya. Akan tetapi, industri tertentu
bonus, (misalnya hotel dan rumah sakit), objek PPh 21 tidak setara dengan pencatatan di akun biaya.
gratifikasi, • Contoh jurnal pengakuan imbalan pegawai hotel:
honorarium, 1) Saat penerimaan service charge dari tamu hotel
THR, dsb Db. Bank 121.000
Kr. Pendapatan jasa layanan hotel 100.000
Kr. Uang titipan (service charge) 10.000
Kr. Utang pajak hotel [10% x (100.000 + 10.000)] 11.000
2) Saat pembayaran imbalan pegawai
Db. Biaya gaji 60.000
Db. Uang titipan (service charge) 10.000
Db. Biaya PPh 21 / Tunjangan PPh 21 [misalnya 10%] 7.000
Kr. Bank 70.000
Kr. Utang PPh Pasal 21 7.000
• Contoh jurnal pengakuan imbalan dokter (bersambung)
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 40
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
2. Gaji, upah, • Contoh jurnal pengakuan imbalan dokter (sambungan)
bonus, 1) Saat penerimaan pendapatan jasa dokter oleh PT Rumah Sakit
gratifikasi, Db. Bank 121.000
honorarium, Kr. Pendapatan rawat jalan 40.000
THR, dsb Kr. Pendapatan rawat jalan (jasa dokter) 100.000
Kr. Pendapatan instalasi penunjang (instalasi farmasi / apotek) 60.000
2) Saat pembayaran imbalan jasa dokter
Db. Biaya jasa dokter (misalnya prorporsi bagi hasil dokter : RS = 80 : 20) 80.000
Db. Utang PPh Pasal 21 [(50% x 100.000) x 5%; bukan (50% x 80.000) x 5%] 2.500
Kr. Bank 77.500
• Tata cara penghitungan PPh 21 atas imbalan jasa dokter di atas mengacu pada peraturan pelaksana dari
Pasal 21 UU PPh, yaitu:
1. Peraturan Menteri Keuangan No. 252/PMK.03/2008, dan
2. Peraturan Dirjen Pajak No. Per-16/PJ/2016.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 41
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
2. Gaji, upah, • Di dalam praktik untuk BUMN, sering muncul tax dispute yang berasal dari pengaturan tantiem sesuai
bonus, Peraturan Menteri BUMN tentang pedoman penetapan penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan
gratifikasi, Pengawas BUMN sbb.:
honorarium, 1. Per-04/MBU/2014
THR, dsb 2. Per-12/MBU/11/2020 tentang perubahan kelima Per-04/MBU/2014 (berlaku mulai 22 Des 2020); dan
3. Per-13/MBU/09/2021 tentang perubahan keenam Per-04/MBU/2014 (berlaku mulai 27 Sep 2021)
• Tantiem merupakan penghasilan sebagai penghargaan untuk anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan
Pengawas BUMN apabila perusahaan memperoleh laba dan tidak mengalami akumulasi kerugian
• Contoh jurnal biaya tantiem yang munculkan tax dispute ttg kapan pembebanan biaya & saat pemotongan PPh
1) Saat pengakuan biaya tantiem di 2021 sesuai anggaran di RKAP 2021
Db. Biaya tantiem (+Biaya) 120.000
Kr. Accrued tantiem (+Liabilitas) 120.000
2) Saat pembayaran tantiem di 2022 setelah RUPS
Db. Accrued tantiem (-Liabilitas) 100.000
Kr. Utang PPh 21 (misalnya 30%) (+Liabilitas) 30.000
Kr. Bank (-Aset) 70.000
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 42
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
E. TANTIEM/INSENTIF KINERJA/INSENTIF KHUSUS (Per-13/MBU/09/2021)
1. Tantiem/Insentif Kinerja
a. BUMN dapat memberikan Tantiem/Insentif Kinerja (Tantiem/IK) kepada anggota Direksi, Dewan Komisaris,
dan Dewan Pengawas berdasarkan penetapan RUPS/Menteri dalam pengesahan laporan tahunan, apabila:
1) opini yang diterbitkan oleh auditor adalah paling sedikit Wajar Dengan Pengecualian (WDP);
2) realisasi tingkat kesehatan paling rendah dengan nilai 70 (tujuh puluh). Pencapaian dimaksud tidak
memperhitungkan beban/ keuntungan akibat tindakan Direksi sebelumnya dan/atau faktor di luar
pengendalian Direksi;
3) capaian KPI paling rendah sebesar 80% (delapan puluh persen). Pencapaian dimaksud tidak
memperhitungkan faktor di luar pengendalian Direksi;
4) kondisi perusahaan tidak semakin merugi dari tahun sebelumnya untuk perusahaan dalam kondisi rugi,
atau perusahaan tidak menjadi rugi dari sebelumnya dalam kondisi untung. Kerugian tersebut tidak
memperhitungkan faktor di luar pengendalian Direksi; dan
5) Hal-hal di luar pengendalian Direksi sebagaimana dimaksud pada angka 2), angka 3), dan angka 4) di
atas, dinyatakan dalam Laporan Tahunan BUMN dan disetujui oleh RUPS/Menteri.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 43
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
1. Tantiem/Insentif Kinerja (lanjutan)
b. Dalam Tantiem tersebut dapat diberikan tambahan berupa Penghargaan Jangka Panjang (Long Term
Incentive/LTI).
c. Tantiem/IK merupakan beban biaya tahun buku yang bersangkutan dan oleh karenanya harus dianggarkan
secara spesifik dalam RKAP tahun tersebut, kecuali untuk LTI dapat tidak dianggarkan terlebih dahulu.
d. Anggaran Tantiem/IK harus dikaitkan dengan target-target KPI sesuai dengan RKAP tahun yang
bersangkutan.
e. Pemberian Tantiem/IK diberikan secara proporsional berdasarkan capaian kinerja pada tahun yang
bersangkutan serta mempertimbangkan capaian kontribusi dividen kepada Negara atau indikator lainnya
yang ditetapkan oleh RUPS/Menteri dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun yang
bersangkutan.
f. Apabila pemberian Tantiem/IK sebagaimana dimaksud dalam huruf d melebihi anggaran Tantiem/IK dalam
RKAP maka kekurangan anggaran dimaksud diperhitungkan sebagai biaya dalam tahun buku yang
bersangkutan.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 44
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
3. Biaya • Total biaya ini seringkali diekualisasi dengan objek pemotongan PPh Pasal 23 karena biaya sudah terjadi
transportasi sehingga utang usaha sudah dicatat sesuai jurnal sbb.:
1) Saat pengakuan biaya
Db. Biaya transportasi (+Biaya) 100.000
Db. UM PPN Masukan (+Aset) 10.000
Kr. Utang usaha (+Liabilitas) 110.000
2) Saat pembayaran utang
Db. Utang usaha (-Liabilitas) 110.000
Kr. Utang PPh 23 2.000
Kr. Bank 108.000
• Pendekatan ekualisasi di atas digunakan karena kadangkala petugas pajak masih mengacu pada ketentuan Pasal
8 PP No. 138/2000 yang sudah diubah dengan Pasal 15 PP No. 94/2010 (lihat slide halaman berikut).
• Jurnal di atas tidak salah, tapi memunculkan kerumitan ekualisasi karena objek PPh 23 tidak satu jurnal transaksi
dengan utang PPh Pasal 23. Kerumitan akan meningkat ketika pembayaran utang usaha mencakup beberapa
akun biaya sehingga akun kredit Utang PPh 23 tidak dalam langsung diatribusikan dengan objeknya.
• Untuk mengurangi kompleksitas ekualisasi, sangat disarankan jurnal Utang PPh 23 tetap menyatu dengan jurnal
debit Biaya transportasi atau biaya lainnya yang menjadi objek pemotongan PPh 23.
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 45
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Pasal 8 (PP 138/2000)
(3) Pemotongan Pajak Penghasilan oleh pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 Undang-undang Pajak
Penghasilan, terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran atau akhir bulan terutangnya penghasilan yang
bersangkutan, tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu.
Pasal 15 (PP 94/2010)
(3) Pemotongan Pajak Penghasilan oleh pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) dan ayat (3) Undang--
Undang Pajak Penghasilan, dilakukan pada akhir bulan:
a. dibayarkannya penghasilan;
b. disediakan untuk dibayarkannya penghasilan; atau
c. jatuh temponya pembayaran penghasilan yang bersangkutan,
tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 46
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Penjelasan Pasal 15 (PP 94/2010)
Ayat (3)
Saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 23 Undang-Undang Pajak Penghasilan adalah pada saat pembayaran, saat
disediakan untuk dibayarkan (seperti: dividen) dan jatuh tempo (seperti: bunga dan sewa), saat yang ditentukan dalam
kontrak atau perjanjian atau faktur (seperti: royalti, imbalan jasa teknik atau jasa manajemen atau jasa lainnya).
Yang dimaksud dengan “saat disediakan untuk dibayarkan”:
a. untuk perusahaan yang tidak go public, adalah saat dibukukan sebagai utang dividen yang akan dibayarkan, yaitu
pada saat pembagian dividen diumumkan atau ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.
Demikian pula apabila perusahaan yang bersangkutan dalam tahun berjalan membagikan dividen sementara
(dividen interim), maka Pajak Penghasilan Pasal 23 Undang-Undang Pajak Penghasilan terutang pada saat
diumumkan atau ditentukan dalam Rapat Direksi atau pemegang saham sesuai dengan Anggaran Dasar perseroan
yang bersangkutan.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 47
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Penjelasan Pasal 15 (PP 94/2010)
Ayat (3)
b. untuk perusahaan yang go public, adalah pada tanggal penentuan kepemilikan pemegang saham yang berhak atas
dividen (recording date). Dengan perkataan lain pemotongan Pajak Penghasilan atas dividen sebagaimana diatur
dalam Pasal 23 Undang-Undang Pajak Penghasilan baru dapat dilakukan setelah para pemegang saham yang
berhak "menerima atau memperoleh" dividen tersebut diketahui, meskipun dividen tersebut belum diterima secara
tunai.
Yang dimaksud dengan “saat jatuh tempo pembayaran” adalah saat kewajiban untuk melakukan pembayaran yang
didasarkan atas kesepakatan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis dalam kontrak atau perjanjian atau faktur.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 48
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
4. Biaya • Syarat penyusutan menurut Pasal 11 UU PPh adalah bahwa aset berwujud yang disusutkan untuk tujuan pajak
penyusutan terbatas hanya aset yang “dimiliki dan digunakan”.
dan • Sesuai dengan PSAK 73 Sewa, dimungkinkan Wajib Pajak selaku penyewa (lessee) mengakui penyusutan atas
amortisasi Aset Hak Guna (right-of-use asset) untuk tujuan akuntansi, tapi penyusutan untuk tujuan fiskal tidak
diperkenankan
5. Biaya sewa • Seperti penjelasan atas biaya transportasi (lihat no. 3), biaya ini seringkali diekualisasi dengan objek pemotongan
1. PPh Pasal 4(2) untuk sewa tanah/bangunan,
2. PPh Pasal 15 untuk charter pesawat atau kapal laut,
3. PPh Pasal 23 untuk sewa selain aset di atas, atau
4. PPh Pasal 26 untuk semua sewa dengan lessor sebagai Wajib Pajak luar negeri.
• Ketika lessee menerapkan PSAK 73, lessee tidak akan lagi mencatat biaya sewa karena pendekatan
akuntansinya menggunakan right-of-use asset accounting model. Selama masa sewa sesuai PSAK 73, di laporan
keuangan saat pembayaran sewa akan muncul jurnal sbb.:
Db. Biaya bunga (+Biaya) [yang dihitung berdasarkan konsep time value of money] 10.000
Db. Utang sewa pembiayaan (-Liabilitas) [mrpk amortisasi uang sewa pembiayaan] 90.000
Kr. Bank (-Aset) [setara dengan biaya sewa sebelum penerapan PSAK 73] 100.000
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 49
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
6. Biaya bunga • Biaya ini seringkali dikaitkan dengan transaksi afiliasi yang memerlukan pengujian Arm’s Length Principle (ALP)
pinjaman sesuai Per-43/PJ/2010 jo. Per-32/PJ/2011 dan pendokumentasian tambahannya melalui PerMenkeu No..
213/PMK.03/2016.
• Biaya ini juga seringkali dikaitkan dengan ketentuan SAAR (Specific Anti-Avoidance Rule) tentang Thin
Capitalization di Pasal 18 ayat (1) UU PPh. Peraturan pelaksana dari pasal tersebut mengacu pada PerMenkeu
No. 169/PMK.03/2015 dengan ketentuan di antaranya dikutip di slide halaman berikut.
• Biaya ini juga sering diekualisasi dengan objek pemotongan PPh Pasal 23/26 yang telah dilaporkan di dalam
SPT Masa PPh Pasal 23/26.
7. Biaya • Seperti penjelasan atas biaya transportasi (lihat no. 3), biaya ini seringkali diekualisasi dengan objek
sehubungan pemotongan
dengan jasa 1. PPh Pasal 4(2) untuk imbalan jasa konstruksi (perencanaan, pengawas, atau pelaksana) yang
dibebankan di akun biaya dan akun Construction in Progress (Aset).
2. PPh Pasal 21 untuk imbalan terkait pekerjaan, jasa, atau kegiatan oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam
negeri,
3. PPh Pasal 23 untuk pemberi jasa yang penghasilannya tidak dipotong PPh Pasal 21, atau
4. PPh Pasal 26 untuk semua imbalan jasa yang disediakan oleh Wajib Pajak luar negeri.
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 50
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Pasal 1 (PerMenkeu No. 169/PMK.03/2015)
(1) Untuk keperluan penghitungan Pajak Penghasilan ditetapkan besarnya · perbandingan antara utarig dan modal bagi Wajib
Pajak badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia yang modalnya terbagi atas saham-saham.
(2) Utang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah saldo rata-rata utang pada satu tahun pajak atau bagian tahun pajak,
yang dihitung berdasarkan:·
a. rata-rata saldo utang tiap akhir bulan pada tahun pajak yang bersangkutan; atau
b. rata-rata saldo utang tiap akhir bulan pada bagian tahun pajak yang bersangkutan.
(3) Saldo utang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi saldo utang jangka panjang maupun saldo utang jangka pendek
termasuk saldo utang dagang yang dibebani bunga.
(4) Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah saldo rata-rata modal pada satu tahun pajak atau bagian tahun pajak,
yang dihitung berdasarkan:
a. rata-rata saldo modal tiap akhir bulan pada tahun pajak yang bersangkutan; atau
b. rata-rata saldo modal tiap akhir bulan pada bagian tahun pajak yang bersangkutan.
(5) Saldo modal sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi ekuitas sebagaimana dimaksud dalam standar akuntansi
keuangan yang berlaku dan pinjaman tanpa bunga dari pihak yang memiliki hubungan istimewa.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 51
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
8. Biaya piutang • Secara akuntansi, pengakuan beban piutang tak tertagih menggunakan dua metode, yaitu:
tak tertagih 1. Metode tidak langsung
a. Saat pengakuan biaya
Db. Bad debt expense (+Biaya) 100.000
Db. Allowance for bad debt expense (-Aset) 100.000
b. Saat penghapusan piutang tak tertagih
Db. Allowance for bad debt expense (+Aset) 100.000
Db. Account Receivale (-Aset) 100.000
2) Metode langsung
Db. Bad debt expense (+Biaya) 100.000
Db. Account Receivale (-Aset) 100.000
• Biaya piutang tak tertagih menurut ketentuan pajak mengadopsi metode langsung dan memiliki persyaratan
khusus sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf h UU PPh.
• Untuk industri tertentu yang memiliki risiko tinggi, ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf c UU PPh mengadopsi
metode tidak langsung di atas, tapi harus terpenuhi persyaratan khusus sesuai peraturan pelaksana dari pasal
tersebut.
Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 52
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Elemen HPP Keterangan
9. Biaya royalti • Biaya ini seringkali dikaitkan dengan transaksi afiliasi yang memerlukan pengujian Arm’s Length Principle (ALP)
sesuai Per-43/PJ/2010 jo. Per-32/PJ/2011 dan pendokumentasian tambahannya melalui PerMenkeu No..
213/PMK.03/2016.
• Biaya ini juga sering diekualisasi dengan objek pemotongan PPh Pasal 23/26 yang telah dilaporkan di dalam
SPT Masa PPh Pasal 23/26 dan objek PPN sesuai Pasal 4 ayat (1) UU PPN sesuai konsep destination
principle.
10. Biaya • Biaya ini seringkali dikaitkan dengan persyaratan formal sesuai Pasal 6 PerMenkeu No. 02/PMK.03/2010
pemasaran/ sesuai kutipan di slide terlampir
promosi
11. Biaya lainnya • Biaya ini harus dirinci berdasarkan akun-akun yang ada di laporan laba rugi komersial dan seringkali diuji
dengan pendekatan matching cost against revenue.

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 53
Teknik Ekualisasi PPh P2 & PM
Pasal 6 PerMenkeu No. 02/PMK.03/2010
(1) Wajib Pajak wajib membuat daftar nominatif atas pengeluaran Biaya Promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
yang dikeluarkan kepada pihak lain.
(2) Daftar nominatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit harus memuat data penerima berupa nama,
Nomor Pokok Wajib Pajak, alamat, tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, nomor bukti pemotongan dan
besarnya Pajak Penghasilan yang dipotong.
(3) Daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat sesuai format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran
Peraturan Menteri Keuangan ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan
ini.
(4) Daftar nominatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan sebagai lampiran saat Wajib Pajak menyampaikan
SPT Tahunan PPh Badan.
(5) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) tidak dipenuhi, Biaya Promosi
tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute 54
55

Teknik Ekualisasi PPh Badan 2021 | Free Webinar | Pratama-Kreston Tax Research Institute

Anda mungkin juga menyukai