Pembahasan Umum Pembuatan Etilen Glikol
Pembahasan Umum Pembuatan Etilen Glikol
BAB I
PEMBAHASAN UMUM
1.1. Pendahuluan
daya alam dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Salah satu wujud
Etilen glikol merupakan salah satu jenis produk industri petrokimia yang
industri, antara lain : PET bottle-grade resin, polyester film, polyester engineering
resin, aircraft deicing fluid, cooling agent, anti-freeze serta industri lainnya.
Pelanggan utama produk etilen glikol adalah produsen serat sintesis dan industri
dalam negeri, Indonesia masih harus mengimpor dari banyak negara seperti
Jepang, Kanada, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat, dengan kebutuhan yang
terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari data impor bahan
1
2
pabrik petrokimia yang menghasilkan etilen glikol dengan kapasitas yang mampu
lapangan kerja baru bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan pajak negara dan
sebagai bahan baku maupun memproduksi bahan baku untuk pembuatan etilen
glikol.
Pembangunan etilen glikol diawali oleh Wurtz pada tahun 1859 melalui
natrium hidroksida. Pada tahun 1860, etilen glikol dibuat dengan reaksi hidrasi
etilen oksida. Etilen glikol mulai diproduksi pada perang dunia 1 di Jerman yang
peledak.
tahun 1917. Pabrik etilen glikol dengan skala besar pertama dibangun oleh
Carbide and Carbon Chemical Co. (sekarang Union Carbide Corp) pada tahun
1925 di South Charleston, West Virginia. Mulai tahun 1929, sebagian besar etilen
Penggunaan etilen glikol sebagai zat anti beku pada air system pendingin
dipatenkan pertama kali pada tahun 1917, tetapi aplikasinya baru dikembangkan
3
sampai akhir tahun 1920-an. Pemasaran sebagai zat anti beku petama kali
dilakukan pada tahun 1930 oleh National Carbin Co. (sekarang Union Carbide
Corp) dengan merek dagang “Preston”. Pada tahun 1937, Carbide memulai
pembangunan pabrik etilen glikol dengan proses lefort (oksidasi fase uap dari
etilen oksida). Sedangkan pada tahun 1940, Dupont membangun pabrik etilen
glikol dengan proses formaldehid methanol. Pada tahun 1965 etilen glikol mulai
Saat ini penggunaan etilen glikol antara lain sebagai bahan baku industri :
PET bottle, polyester fiber, polyester film, dan industri lain yang terkait.
H+
CO + CH2O + H2O HOOCCH2OH
1. Proses Katalitik
dan etilen oksida dalam reaktor adiabatik katalitik. Etilen oksida murni atau
campuran air dengan etilen oksida (keduanya dalam fasa cair), digabungkan
dengan air recycle dengan perbandingan mol air dengan etilen oksida 5 : 1,
pemisahan antara monoetilen glikol dengan air yang tidak bereaksi (Mc Ketta dan
Cunningham,1984).
membentuk monoetilen glikol dengan hasil samping berupa dietilen glikol dan
trietilen glikol. Mula-mula etilen oksida murni atau campuran air dengan etilen
oksida digabungkan dengan air recycle dengan perbandingan mol air dengan
etilen oksida = 20 : 1 ( air dalam jumlah yang sangat berlebih digunakan untuk
reaksi pada reaktor tubular untuk diubah menjadi monoetilen glikol dengan hasil
samping berupa dietilen glikol dan trietilen glikol (Mc Ketta dan
menjadi etilen glikol. Unit oksidasi etilen dengan proses langsung menghasilkan
etilen oksida yang kemudian diabsorbsi oleh suatu larutan absorben sebelum
masuk ke unit hidrolisis untuk membentuk etilen glikol ( Kawabe dkk, 1998 ).
Keuntungan yang paling signifikan pada proses ini yaitu konversi etilen
oksida menjadi etilen glikol yang hampir sempurna dimana hanya sekitar 1%
dihasilkan dietilen glikol dan senyawa glikol lain ( Kirk dan Othmer, 1990 ).
Ada 3 reaksi utama dalam pembuatan etilen glikol dari etilen dengan
terlibat, zat inert dan sistem pembersihan (purging system). Proses ini terbagi atas
3 tahap utama yaitu, absorbsi etilen oksida dengan menggunakan suatu larutan
absorban yang terdiri atas etilen glikol, etilen karbonat yang di-recycle dan air.
Tahap kedua yaitu, proses karbonasi etilen oksida dengan CO 2. Tahap yang
Gambar 2.3 flow diagram pembuatan etilen glikol dengan proses karbonasi
1.4.1. Air
Formula : H2O
Wujud : Liquid
Wujud : Cair
Wujud : Cair
o
• Titik didih : 244,8 C
o
• Flash point : 290 F
o
• Titik beku : -10,5 C
• Viskositas : 35,7 Cp
Wujud : Gas
Wujud : Liquid
o
• Titik didih : 278.3 C
o
• Titik beku : -7 C
• Wujud : Liquid