Anda di halaman 1dari 14

FUNGSIILMU KESEHATAN KELUARGA

OLEH :

KELOMPOK 1
Nama : 1. Bella Rosita ( P05140421010 ) 2. Hilda Hazarani

( P05140421013 )

Kelas : Sarjana Terapan Kebidanan Kelas Alih Jenjang Dosen

Pengampuh : Lusi Andriani, S.S.T., M.Kes.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


BENGKULU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Ilmu Kesehatan
Keluarga”
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat pembelajaran atau tugas untuk
memenuhi kriteria pembelajaran dan juga tugas pada semester ini pada mata kuliah
Ilmu Kesehatan Keluarga. Pada kesempatan ini kami akan membahas mengenai
Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga. Makalah ini tidak terlepas dari partisipasi
berbagai pihak yang telah ikut serta dalam memberikan masukan dan saran dan
bimbingan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menbantu
menyelesaikan makalah ini dan juga pada sumber-sumber yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Kami
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga
akhirnya makalah ini dapat memberikan manfaat. Aamiin.

Bengkulu, Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga .................................................................. 3
B. Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga........................................ 3
C. Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Keluarga.................... 4
1. Faktor Fisik.......................................................................... 4
2. Faktor Psikis........................................................................ 4
3. Faktor Sosial........................................................................ 4
4. Faktor Budaya ..................................................................... 5
D. Interaksi Keluarga Dalam rentang Sehat dan Sakit................... 5
E. Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Yang Dirawat .................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................... 9
B. Saran.......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu keadaan sehat baik secara fisik, spiritual, ataupun
social sehingga membuat seseorang mampu hidup produktif secara social dan
ekonomi (UU Nomor 39 Tahun 2009).
Menurut (Robert.H.Brook, 2017), kesehatan adalah sebuah sumber daya yang
dimiliki semua manusia dan bukan merupakan suatu tujuan hidup yang perlu
dicapai. Kesehatan tidak terfokus kepada fisik yang bugar tetapi meliputi jiwa
yang sehat di mana individu dapat bersikap toleran dan dapat menerima
perbedaan.
Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, keluarga menjadi
salah satu peranan penting yang mendukung terwujudnya hal tersebut. Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkimpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Kemenkes RI, 2018).
Perubahan sekecil apapun yang dialami oleh anggota keluarga secara tidak
langsung akan menjadi perhatian dari orang tua atau pengambil keputusan
dalam keluarga (suprajitno, 2004). Menurut Notoadmojo (2003) diartikan
sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui sebelumnya.
Sesuatu tersebut adalah sesuatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga
haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang dialami pasien yang ada dalam
keluarga.
Oleh karena pentingnya taraf kesehatan dalam keluarga, maka penulis tertarik
untuk membuat makalah dengan judul “Ilmu Kesehatan Keluarga”, yang
didalamnya membahas mengenai pengertian keluarga, pengertian

1
kesehatan keluarga, faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga, interaksi
keluarga dalam rentang sehat sakit dan keluarga sebagai unit pelayanan yang
dirawat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat merumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan keluarga ?
2. Apa yang dimaksud dengan ilmu kesehatan keluarga ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga ?
4. Bagaimana interaksi keluarga dalam rentang sehat dan sakit ?
5. Bagaimana keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawat ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari keluarga.
2. Untuk mengetahui pengertian dari ilmu kesehatan keluarga.
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga. 4. Untuk
mengetahui interaksi keluarga dalam rentang sehat dan sakit. 5. Untuk
mengetahui bagaimana keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan kumpulan anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui ikatan darah, adopsi ataupun perkawinan (Sentya &
Dewinny, 2018).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Kemenkes RI, 2018). Apabila lebih
diuraikan maka keluarga dapat disebut sebagai suatu kelompok masyarakat,
misalnya kelompok usia balita, kelompok usia remaja, kelompok usia dewasa,
kelompok usia lanjut dan lain sebagainya. Istilah tersebut dapat disebut dengan
siklus hidup, sehingga apabila menjelaskan mengenai kesehatan keluarga maka
hal tersebut tidak terlepas dari penjelasan mengenai siklus hidup.

B. Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga


Ilmu kesehatan keluarga merupakan suatu ilmu/pengetahuan yang menjelaskan
mengenai keadaan sehat fisik, jasmani dan social dari individu individu yang
terdapat dalam suatu keluarga. Antara individu yang satu dan individu yang
lainnya akan saling mempengaruhi dalam lingkaran siklus keluarga untuk
mencapai suatu derajat kesehatan keluarga yang optimal (Ali, 2010).
Ilmu kesehatan keluarga menurut PB IDI 1983 merupakan suatu ilmu yang
mencakup seluruh spectrum ilmu kesehatan yang orientasinya untuk
memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan

3
menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosisocialaya. Keluarga
yang sehat adalah salah satu kekayaan yang tak terhingga. Namun, tidak sedikit
dari kita yang masih mencari formulasi yang tepat untuk mengajak seluruh
anggota keluarga memiliki kebiasaan hidup sehat agar tercipta tatanan
kesehatan masyarakat yang sejahtera.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Keluarga 1.


Faktor Fisik
Menurut Ross, Mirowsaky, dan Goldstein tahun 1990 dalam Setiawati.
(2013) menjelaskan jika terdapat gambaran bahwa ada hubungan positif
antara perkawinan dengan kesehatan fisik. Contoh dari hubungan tersebut
antara lain adalah seorang suami sebelum menikah terlihat kurus maka
beberapa bulan kemudian setelah menikah akan terlihat lebih gemuk,
beberapa alasan dikemukakan bahwa dengan menikah suami ada yang
memperhatikan dan pola makan lebih teratur begitu sebaliknya dengan istri.
2. Faktor Psikis
Terbentuknya keluarga akan menimbulkan dampak psikologis yang
besar, perasaan nyaman karena saling memperhatikan, saling memberikan
penguatan atau dukungan. Suami akan merasa tentram dan terarah setelah
beristri, begitupun sebaliknya (Setiawati, 2013).
3. Faktor Sosial
Status sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap fungsi
kesehatan sebuah keluarga. Dalam sebuah keluarga terdapat kecenderungan
yang semakin tinggi tingkat pendapatan yang diterima semakin baik taraf
kehidupannya. Tingginya pendapatan yang diterima akan berdampak pada
pemahaman tentang pentingnya kesehatan, jenis pelayanan kesehatan yang
dipilih, dan bagaimana memberikan respon

4
terhadap masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga. Namun,
status social ekonomu yang renda dalam suatu keluarga dapat memaksa
keluarga untuk memarginalkan fungsi kesehatan keluarganya dengan alasan
kebutuhan dasar lainnya lebih dibutuhkan (Setiawati, 2013).
4. Faktor budaya
Faktor budaya yang mempengaruhi kesehatan keluarga antara lain
terdiri dari (Setiawati,2013) :
a) Keyakinan dan praktek kesehatan
b) Nilai-nilai keluarga
c) Peran dan pola komunikasi keluarga
d) Koping keluarga

D. Interaksi Keluarga Dalam Rentang Sehat Sakit


Menurut Suchulan tahun 1965 dan Doberty & Canphell tahun 1988 dalam
Ali, Z. (2010) yang disederhanakan oleh Marilyn M. Friedman, ada 6 tahap
interaksi antara sehat/sakit dan keluarga :
1. Tahap pencegahan sakit dan penurunan resiko
Keluarga dapat memainkan peran vital dalam upaya peningkatan
kesehatan dan penurunan resiko, misalnya mengubah gaya hidup dari
kurang sehat ke arah lebih sehat (berhenti merokok, latihan yang teratur,
mengatur pola makan yang sehat), perawatan pra dan pasca-partum,
imunisasi, dan lain-lain.
2. Tahap gejala penyakit yang dialami oleh keluarga
Setelah gejala diketahui, diinterpretasikan keparahannya,
penyebabnya, dan urgensinya, beberapa masalah dapat ditentukan. Dalam
berbagai studi Litman tahun 1974 dalam Ali, Z. 2010 disimpulkan bahwa
keputusan tentang kesehatan keluarga dan tindakan penanggulanangannya
banyak ditentukan oleh ibu, yaitu 67%, sedangkan ayah hanya 15,7%.

5
Namun, Tidak sedikit pula masalah kesehatan yang ditemukan pada
keluarga yang kacau/tertekan.
3. Tahap mencari perawatan
Apabila keluarga telah menyatakan anggota keluarganya sakit dan
membutuhkan pertolongan, setiap orang mulai mencari informasi tentang
penyembuhan, kesehatan, dan validasi profesional lainnya. Setelah
informasi terkumpul keluarga melakukan perundingan untuk mencari
penyembuhan/perawatan di klinik, rumah sakit, di rumah, dan lain-lain.
4. Tahap kontak keluarga dengan institusi kesehatan
Setelah ada keputusan untuk mencari perawatan, dilakukan kontak
dengan institusi kesehatan baik profesional atau nonprofesional sesuai
dengan tingkat kemampuan, misalnya kontak langsung dengan peskesmas,
rumah sakit, praktik dokter swasta, paranormal/dukun, dan lain-lain.

5. Tahap respons sakit terhadap keluarga dan pasien


Setelah pasien menerima perawatan kesehatan dari praktisi, sudah
tentu ia menyerahkan beberapa hak istimewanya dan keputusannya kepada
orang lain dan menerima peran baru sebagai pasien ia harus mengikuti
aturan atau nasehat dari tenaga profesional yang merawatnya dengan
harapan agar cepat sembuh. Oleh karena itu terjadi respons dari pihak
keluarga dan pasien terhadap perubahan tersebut.

6. Tahap adaptasi terhadap penyakit dan pemulihan


Adanya suatu penyakit yang serius dan kronis pada diri seorang
anggota keluarga biasanya memiliki pengaruh yang mendalam pada sistem
keluarga, khususnya pada sektor perannya dan pelaksana fungsi keluarga.
Untuk mengatsi hal tersebut, pasien/keluarga harus mengadakan
penyesuaian atau adaptasi. Besarnya daya adaptasi yang diperlukan
dipengaruhi oleh keseriusan penyakitnya dan sentralitas pasien dalam unit
keluarga. Apabila keadaan serius (sangat tidak mampu/semakin buruk) atau

6
pasien tersebut orang penting dalam keluarga, pengaruh kondisinya pada
keluarga semakin besar.
E. Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Yang Dirawat
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan menurut Ali (2010) adalah sebagai
berikut:
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lambaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.

2. Keluarga sebagai suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah,


mengambil atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya.
3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga memang saling berkaitan,
apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka
akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya.
4. Dalam memelihara kesehatan setiap anggota keluarga sebagai individu
(pasien), keluarga tetap berperan sebagai pengambilan keputusan dalam
memelihara kesehatan para anggotanya.
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagi upaya
kesehatan masyarakat.
Dalam melihat keluarga sebagai pasien ada beberapa karakteristik yang
perlu diperhatikan oleh bidan atau tenaga kesehatan diantaranya adalah : 1.
Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah
kesehatan para anggotanya.
2. Memperhatikan perbedaan yang ada dari tiap-tiap keluarga, dari berbagai
segi :
a) Pola komunikasi
b) Pengambilan keputusan
c) Sikap dan nilai-nilai dalam keluarga

7
d) Kebudayaan
e) Gaya hidup
3. Keluarga daerah perkotaan akan sangat berbeda dengan keluarga daerah
pedesaan.
4. Kemandirian dari tiap-tiap keluarga.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. Ilmu kesehatan keluarga merupakan suatu
ilmu/pengetahuan yang menjelaskan mengenai keadaan sehat fisik, jasmani dan
social dari individu-individu yang terdapat dalam suatu keluarga. Antara individu
yang satu dan individu yang lainnya akan saling mempengaruhi dalam lingkaran
siklus keluarga untuk mencapai suatu derajat kesehatan keluarga yang optimal.
Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga yaitu faktor fisik,
psikis, social dan juga faktor budaya. Kemudian menurut Ali (2010) terdapat 6
interaksi rentang sehat/sakit dalam suatu keluarga. Kemudian terdapat 5 alasan
penting menjadikan keluarga sebagai salah satu unit pelayanan yang harus
dirawat oleh bidan ataupun tenaga kesehatan lainnya.

B. Saran
Untuk tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan mampu meningkatkan taraf
kesehatan keluarga dengan memberikan asuhan kebidanan pada keluarga secara
optimal dan efektif agar tercipta angka kesejahteraan dalam masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Kemenkes RI.2018. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Pusat Pendidikan dan


Pelatihan Tenaga Kesehatan.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

Putri, Sentya & Dewinny. 2019. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta:


PUSTAKA BARU PRESS.

Setiawati, S. 2013. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta:


Trans Info Media.

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam Praktik. Jakarta:


EGC.
10

Anda mungkin juga menyukai