( USIA LANJUT )
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Disusun Oleh :
Oktaviana ( 18010550)
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalalah ini . Makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga yang diampu oleh Ns.
Syarkawi,.S.Kep,.MKM
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
makalah ini selesai sesuai dengan waktunya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen mata
kuliah Keperawatan Keluarga sangat penyusun harapkan, guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi penyusun untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para mahasiswa keperawatan yang ingin menambah
wawasan ilmu pengetahuan. Penyusun juga mengharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan suatu arena berlangsungnya interaksi kepribadian atau sebagai sosial
terkecil yang terdiri dari seperangkat komponen yang sangat tergantung dan dipengaruhi oleh
struktur internal dan sistem-sistem lain (padila,2012).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, anggota
keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah
dan ikatan perkawinan atau adopsi (Wahit, 2009).
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan
dan sosial, perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk
kesehatanya, oleh karena itu kesehatan lansia perlu mendapat perhatian khusus dengan tetap
dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan
kemampuanya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan (Mubarak, 2006).
Secara biologis lansia adalah proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan
menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat
menyebabkan kematian (Wulansari, 2011).
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa defenisi keluarga usia lanjut
2. Untuk mengetahui bagaimana tahap perkembangan keluarga usia lanjut
3. Untuk mengetahui bagaimana tugas perkembangan keluarga usia lanjut
4. Untuk mengetahui bagaimana asuahan keperawatan pada keluarga dengan usia lanjut
C. Tujuan masalah
1. Apa defenisi usia lanjut
2. bagaimana tugas perkembangan usia lanjut
3. tugas perkembangan keluarga dengan usia lanjut
4. bagaimana asuahan keperawatan pada keluarga dengan usia lanjut
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan
dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode di mana
seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak
dari waktu yang penuh dengan manfaat.
Secara biologis lansia adalah proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan
menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat
menyebabkan kematian (Wulansari, 2011).
Batasan Lansia menurut Depkes RI (2009) meliputi:
a. Menjelang usia lanjut (45-54 thn) : masa vibrilitas
b. Kelompokusialanjut (55 – 64 thn) : masapresenium
c. Kelompokusialanjut (> 64 thn) : masasenium
Pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Sosial membagi lansia ke dalam 2 kategori
yaitu usia lanjut potensial dan usia lanjut non potensial. Usia lanjut potensial adalah usia lanjut
yang memiliki potensi dan dapat membantu dirinya sendiri bahkan membantu sesamanya.
Sedangkan usia lanjut non potensial adalah usia lanjut yang tidak memperoleh penghasilan dan
tidak dapat mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhannya sendiri (Hayati, 2010).
B. Tahap Perkembangan Keluarga Usia Lanjut
Tahap perkembangan keluarga dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut salah satu
pasangan meninggal. Proses usia lanjut dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat
dihindari karena berbagai proses stresor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Stresor
tersebut adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai hubungan sosial, kehilangan
pekerjaan serta perasaan menurunnya produktifitas dan fungsi kesehatan. Mempertahankan
penataan kehidupan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini. Usia
lanjut umumnya lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah sendiri daripada tinggal bersama
anaknnya.
ASUHAN KEPERAWATAN
1) Diagnosis actual
Diagnosa sehat/wellness digunakan apabila keluarga mempunyai potensi untuk
ditingkatkan, belum ada data maladaptive perumusan diagnosis, keperawatan keluarga
potensial hanya terdiri dari komponen problem (P) saja atau P (Problem) dan S
(sympthom/sign), tanpa komponen etiologi E.
Masalah yang lazim muncul pada adalah
Diagnosis ancaman, digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan, namun
semua sudah ditentukan beberapa data maladaptive yang memungkinkan timbulnya
gangguan. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga resiko, terdiri dari Problem (P),
etiologi dan Symptom/sign (S).
Masalah yang lazim muncul adalah:
1. Risiko jatuh
3) Diagnosis potensial
Dalam hal ini, keluarga tidak mengetahui cara perawatan hipertensi, perawatan dengan
kondisi intoleransi aktivitas, diit hipertensi, pola aktivitas, dan managemen stress.
c. Perencanaan
Kualitas rencana keperawatan dapat menjamin sukses dan keberhasilan rencana keperawatan,
yaitu :
a. Penentuan masalah kesehatan dan keperawatan yang jelas dan didasarkan kepada analisa
yang menyeluruh tentang masalah.
b. Rencana yang realistis, artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilkan apa yang
diharapkan.
4) Pelaksanaan tindakan.
Menurut Suprajitno (2012) tindakan keperawatan keluarga mencakup beberapa hal dibawah
ini :
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber-
sumber yang dimiliki keluarga, dan mendiskusikan konsekuensi setiap tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara
mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah,
dan mengawasi keluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi sehat dengan
cara menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga dan melakukan
perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
1) Independen. Asuhan keperawatan independen adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
perawat tanpa petunjuk dan interaksi dari dokter atau profesi lain.
Setyowati dan Murwani (2008) menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
melakukan tindakan keperawatan keluarga antara lain :
d) Kontrak, persetujuan kerja antara kedua belah pihak yaitu kesepakatan antara keluarga
dan perawat dalam kesepakan dalam asuhan keperawatan.
e) Managment kasus yaitu strategi dan proses pengambilan keputusan melalui langkah
pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (rujukan, koordinasi dan advokasi)
f) Kolaburasi, kerjasama perawat bersama tim kesehatan yang lain dan merencanakan
perawatan yang berpusat pada keluarga.
a. Evaluasi proses, fokus pada evaluasi proses adalah aktivitas dari proses keperawatan dan
hasil kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Evaluasi proses harus segera dilaksanakan
setelah perencanaan keperawatan diimplementasikan untuk membantu menilai efektifitas
interfrensi tersebut.
b. Evaluasi hasil, fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien
pada akhir asuhan keperawatan, bersifat objektif, feksibel, dan efesiensi.
a. Pengkajian
1) Data Umum
1. Nama : Tn. M
2. Umur : 75 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan Terakhir : SD
6. Pekerjaan : Pensiunan PJKA dan berjualan
7. Alamat : Bumijokulon JTI/1075 RT 35/08
Komposisi Keluarga
Genogram
Keterangan :
: Pasien Tn.M
: Pasien Ny.K
: Laki – laki meninggal
: Perempuan meninggal
Pasien aktif ikut kegiatan dimasyarakat : gotong-royong arisan rt, menengok orang
melayat. Keluarga Tn. M sebagai pensiunan PJKA hasil ditambah berjualan sembako.
11. Aktifitas rekreasi keluarga :
Tn. M dan keluarga mengatakan tiap 3 bulan sekali diajak anak- anaknya untuk
berwisata ke pantai maupun ke taman wisata lainnya.
3) Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Tn.M mengatakan rumah yang ditinggali adalah rumah Dinas PJKA,jendela hanya
disekat karena kanan kiri rumah tetangga.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RT|RW :
Tn.M mengatakan lingkungan sekitar tempat tinggalnya penduduknya berekonomi
menengah ke bawah dan rumah padatpenduduk berimpitan tetapi masih berlaku sering
tolong menolong dan bergotong-royong.
3. Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga Tn.M mengatakan saat ini menempati rumah dinas PJKA.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Tn.M mengatakan saat libur anak cucunya sering datang berkunjung, saling tegur
sapa mengobrol diwaktu senggang ataupun luang.
5. Sistem pendukung keluarga :
Keluarganya mempunyai jaminan kesehatan yaitu askes
Ny. K
KU : Compose mentis
TD : 130 /80 mmhg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,7 C
RR : 22 x/menit
BB : 79 kg
TB : 151 cm
Kepala : Kulit bersih, tidak ada benjolan, tidak ada
perubahan warna kulit
Rambut : Bersih sudah mulai beruban
Kulit : Bersih tidak ada perubahan warna kulit
DS: Ketidakmampuan
Keluarga Tn.M mengatakan:. keluarga Tn.M
- Tentang obesitas tidak pernah dibicarakan mengambil
karena tidak ada keluhan keputusan dengan
- anggota
DO: keluarga yang
- Ny. K Terilaht bingung menderita
obesitas
DS: Ketidakmampuan
Keluarga Tn.M mengatakan: keluarga
- Tidak mengerti tentang makanan yang merawat anggota
diperbolehkan untuk penderita obesitas keluarga Tn.M
serta pengertian, penyebab, tanda gejala dengan anggota
serta komplikasi obesitas. keluarga yang
- Makan makanan sehari- hari masak sendri menderita
dan terkadang membeli sayur diluar. Obesitas
- Lebih suka makanan tempe, sayur
santan,tidak ada masakan khusus bagian
anggota keluarga yang menderita obesitas
- Belum pernah tanya tentang obesitas
- Tidak membatasi aktivitas Ny.K dan tidak
pernah mengikuti senam maupun control
rutin di puskesmas.
- Tidursiang 1-2 jam
- Jarang Rutin mengatarkan Ny.K control
berobat.
DO:
- kkeluarga Tn.M masih selalu membeli
diluar.
- Tidak ada ukuran makan yang dimakan
setiap harinya.
c. Diagnosa Keperawatan
NO Perencanaan
Diagnosis Keperawatan Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1. Ketidakefektifan management Tupan : - Berikan informasi Jam:11. 10 WIB Jam:11. 10 WIB
kesehatan obesitas Ny. K di keluarga Manajemen kesehatan keluarga mengenai 1. Mengajarkan cara agar S:
Tn.M obesitas Ny.K di keluarga Tn.M management obesitas berat badan tetap ideal - keluarga Tn.M mengatakan
efektif - Demontrasikan diit dalam batas normal bersedia melakukan senam secara
Tupen : untuk penderita S: rutin
1. Setelah dilakukan obesitas - Keluarga Tn.M - Ny. K mengatakan akan selalu
kunjungan sebanyak 3x pada - Anjurkan untuk mengatakan mau mentrolkan berat badannya
bulan November 2020 mengompres hangat melakukannya - Ny. K mengatakan pegel-pegel
keluarga Tn.M pengetahuan - Ajarkan senam secara rutin. badanya
tentang masalah keluarga - Evaluasi keluarga Tn. O: O:
Tn.M dengan anggota M tentang rencana - keluarga Tn.M bisa - Keluarga Tn. M dapat melakukan
keluarga yang menderita pengolahan menu menyebutkan gerakan senam dengan antusias.
obesitas bertambah makan sesuai diit dan kembali tentang diit - Imt Ny. K yaitu 32.8
2. Setelah dilakukan memisahkan makanan obesitas A:
kunjungan sebanyak 3x pada - Evaluasi keluarga - Masalah tupen 1: pengetahuan
bulan Novemberr 2020 mengenai kesediannya Jam 11.50 WIB tentang masalah keluarga Tn.M
keluarga Tn.M mampu melakukan senam 2. Mengevaluasi dengan anggota keluarga yang
mengambil keputusan - Anjurkan keluarga keluarga mengenai menderita obesitas teratasi
dengan anggota keluarga untuk selalu kontrol kesediaan melakukan sebagian
yang menderita obesitas rutin senam lansia untuk - Masalah tupen 2:
3. Setelah dilakukan - Berikan reinforcement mengurangi berat ketidakmampuan mengambil
kunjungan sebanyak 3x pada pada keluarga Tn.M badan keputusan dengan anggota
bulan November 2020 S: keluarga yang menderita obesitas
keluarga Tn.M mampu - Ny. K mengatakan teratasi
merawat anggota keluarga melakukan setiap pagi - Masalah tupen 3:
Tn.M dengan anggota dan mengajak Tn. M ketidakmampuan keluarga
keluarga yang menderita senam merawat anggota keluarga Tn.M
obesitas dengan anggota keluarga yang
4. Setelah dilakukan menderita obesitas teratasi
kunjungan sebanyak 3x pada 3. Memberikan sebagia
bulan November 2020 reinforcemen - Masalah tupen 4:
keluarga Tn. M mampu keluarga Tn.M ketidakmampuan keluarga
memelihara lingkungan - memelihara lingkungan rumah
rumah yang kondusif yang kondusif teratasi
5. Setelah dilakukan - Masalah tupen 3:
kunjungan sebanyak 3x pada ketidakmampuan keluarga
bulan November 2020 memanfaatkan fasilitas
keluarga Tn. M mampu kesehatan teratasi
memanfaatkan fasilitas P : lanjutkan intervensi
kesehatan
1. Berikan informasi mengenai
management obesitas.
2. Demontrasikan diit obesitas.
3. Diskusikan dengan keluarga
Tn.M untuk rencana
mengolah/ memasak
makanan sendiri sesuai diit
obesitas dan pemisahan
makanan untuk Ny.K.
4. Evaluasi keluarga Tn. M
tentang rencana pengolahan
menu makan sesuai diit dan
memisahkan makanan
e. Catatan Perkembangan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi
perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga di sepanjang waktu perubahan ini
terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan kelahiran dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik mental
emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal sifat kegiatan yang
berhubungan dengan individu Dalam posisi dan situasi tertentu peranan individu dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga kelompok dan masyarakat.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
mengetahui dan memahami