Anda di halaman 1dari 7

KUTUB AL-TIS’AH

A. PENGERTIAN

Kutub al-Tis’ah yang berasal dari 2 kata dalam bahasa Arab ‫ ُكتُب‬yang berarti
kitab-kitab dan kata al-Tis’ah berasal ‫ ْالتِ ْسعَة‬yang berarti sembilan.
Jadi secara istilah, kutub al-Tis’ah adalah kitab yang memuat hadits-hadits yang
populer yang diriwayatkan oleh 9 (sembilan) imam dalam kitab hadits yang telah
disusun oleh mereka masing-masing. Adapun sembilan Imam yang dimaksud yaitu
antara lain :
1. Imam Bukhari/lebih dikenal dengan sebutan shohih Bukhari
2. Imam Muslim/lebih dikenal dengan sebutan shohih Muslim
3. Sunan Abu Daud
4. Sunan Tirmidzi
5. Sunan An-nasa’i
6. Sunan Ibnu Majah
7. Musnad Ahmad
8. Muwattho Malik
9. Sunan Ad-Darimi

B. BIOGRAFI PENYUSUN

a) Nama dan Nasab serta Tahun Kelahiran dan wafatnya

Ahmad ibn Hanbal dengan nama kunyah Abū ’Abdillāh merupakan keturunan
Arab dari suku Bani Syaiban dari Rabi’ah dengan nama lengkap Ahmad ibn
Muhammad ibn Hanbal ibn Hilāl ibn Asad ibn Idris ibn ’Abdillāh bin Hayyān
ibn ’Abdillāh bin Anās ibn ’Auf ibn Qasit ibn Mazin ibn Syaiban ibn Zulal ibn Isma’il
ibn Ibrahim. Beliau lahir pada bulan Rabī’ul Awwal tahun 164 H di Merv (saat ini
bernama Mary di Turkmenistan, utara Afganistan dan utara Iran) di kota Baghdad,
Irak. Kakeknya, Hanbal ibn Hilāl adalah Gubernur Sarakhs di bawah pemerintahan
Umayah tetapi bersama Dinasti Abbasiyah aktif menentang dinasti Umayah di
Khurasan. Ayahnya, Muhammad ibn Hanbal, merupakan seorang pegawai tentara
kerajaan dan wafat ketika Imam Ahmad masih kecil. Imam Ahmad wafat pada waktu
Dhuha hari Jum’at, 12 Rabi’ul Awwal 241 H.1

b) Guru-guru, Murid-murid, dan Karya-karyanya

Imam Ahmad berguru kepada banyak ulama yang tersebar di berbagai negeri
seperti di Makkah, Kufah, Bashrah, Baghdad, Yaman dan negeri lainnya. Di antara
guru Imam Ahmad yaitu Husyaim, Sufyan ibn Uyainah, Jarir, Abdurrazzaq, Imam
Syafi’i, Muhammad ibn Ja’far, dan Abu Yusuf.
Adapun yang murid-muridnya antara lain yaitu Imam Bukhari, Muslim, Abu
Daud, An-Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah, Imam Asy-Syafi’i, Shalih bin Imam Ahmad
bin Hambal, Abdullah bin Imam Ahmad bin Hambal, Hambal bin Ishaq.
Imam Ahmad merupakan seorang ilmuwan yang produktif. Beliau banyak menulis
kitab, di antaranya kitab al-’Ilal, al-Tafsir, al-Nasikh wa al-Mansukh, al-Zuhd,
al-Masa‘il, Fadha‘il al-Sahabah, al-Fara‘id, al-Manasik, al-Iman, al-Asyribah, Tha’at
al-Rasul, al-Ra’d ’ala Jamiyah, dan kitab paling agung an termasyhur, yaitu Musnad
Ahmad.

C. NAMA-NAMA KITAB DAN MODEL PENYUSUNAN

A. Al-Jami’ Sahih Bukhari


1. Kitab tentang permulaan turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW
2. Kitab tentang iman
3. Kitab tentang ilmu
4. Kitab tentang wudhu
5. Kitab tentang mandi besar
6. Kitab tentang tayammum
7. Kitab tentang shalat
8. Kitab tentang tabir pembatas orang yang melakukan shalat
9. Kitab tentang waktu shalat
10. Kitab tentang azan
Adapun sistematika penulisan kitab shahih Al-bukhari disusun dengan membagi

1 Christopher Melchert, Ahmad ibn Hanbal, (London: 2006), 1-4


beberapa judul tertentu dengan istilah kitab yang berjumlah 97 buah. Istilah kitab
dibagi menjadi beberapa sub judul dengan istilah bab yang berjumlah 4.550 buah. Jika
diperhatikan sepintas, komposisi kitab dan bab yang tidak sesuai atau kurang relevan.
Namun, jika dicermati secara mendalam, setidaknya ada dua hal yang dapat diperoleh:
a. Judul kitab atau bab yang dikemukakan menunjukkan kedalaman pemahaman
imam bukhori terhadap kandungan hadist yang disebutkan.
b. Judul kitab dan bab merupakan representasi dari sikap imam bukhari terhadap
masalah tertentu. Dengan lain kata, judul tersebut merupakan hasil ijtihadnya tentang
kandungan hadist yang dikemukakan.

B. Al-Jami’’ Sahih Muslim


1. Kitab tentang iman
2. Kitab tentang haid
3. Kitab tentang salat
4. Kitab tentang salat safar
5. Kitab tentang salat jum’at
6. Kitab tentang salat id
7. Kitab tentang salat istisqa’
8. Kitab tentang salat atas janazah
9. Kitab tentang puasa
10. Kitab tentang i’tikaf
Muslim tidak menetapkan sarat-sarat tertentu yang dipakai dalam sahihnya, tetapi
para ulama’ telah menggali saratnya itu melalui pengkajian terhadap kitabnya. jika
dibandingkan dengan kitab koleksi hadis yang lain, sahih muslim memiliki beberapa
keunikan, antara lain:
a. Hadis-hadisnya berkualitas sahih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
oleh muslim.
b. Hadis-hadis yang terhimpun di dalamnya terdapat juga di dalam sahih bukhori,
tetapi dengan sanad (mata rantai periwayatan) yang berbeda.
c. Susunan isinya sangat tertib dan sistematis
d. Pemilihan matannya sangat teliti dan cermat
e. Seleksi sanadnya sangat teliti, tidak tumpang tindih, tidak lebih dan tidak kurang.
f. Hadis-hadisnya ditempatkan dan dikelompokkan pada tema-tema tertentu sehingga
sedikit sekali terjadi pengulangan.

Sistematika penulisan kitab Shahih Muslim diakui oleh banyak ulama sebagai
sistematika yang lebih baik. Pertama, ia menyebut menempatkan hadis-hadis yang
semakna beserta sanadnya dalam satu kelompok tertentu. Kedua, ia menghimpun
sanad yang muttafaqun alaihi (disepakati oleh ulama) dan yang tidak dengan metode
tahwil (berpindahnya jalur rawi) dengan menggunakan lambang huruf ha( ‫)ح‬. Ketiga,
ia lebih banyak mengutip hadis-hadis riwayat bi al-lafzhi. Ini merupakan satu
kelebihan di banding hadis-hadis riwayat Imam al-Bukhari. Keempat, ia sangat
memperhatikan matan hadis. Jika ada dua rawi yang menyampaikan hadis, maka ia
menyebutkan lafaz dari perawi tertentu. Atau juga bila ada ziyadah (tambahan lafaz),
maka ia juga menyebutkannya.

C. Sunan At-Tirmidzi
1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang salat jum’at
4. Kitab tentang zakat
5. Kitab tentang puasa
6. Kitab tentang haji
7. Kitab tentang janazah
8. Kitab tentang nikah
9. Kitab tentang menyusui
10. Kitab tentang talaq dan sumpah

Sistematika penulisannya dipandang cukup baik. Pertama, ia merangkum


hadis-hadis menyangkut berbagai bidang keagamaan. Kedua, Membuat judul bab dan
meletakan satu, dua atau tiga hadis. Ketiga, menunjukan adanya hadis yang
diriwayatkan oleh sahabat lain. Keempat, menunjukan kualitas hadis, dan terdakang
menjelaskan kualitas rawinya dengan istilah-istilah baru, seperti: shahih, hasan, hasan
shahih, shahih gharib, hasan ligharih dan hasan lidzatih. Kelima, menerangkan makna
hadis dan pendapat-pendapat hukum ulama.

D. Sunan Abi Daud


1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang zakat
4. Kitab tentang harta temuan
5. Kitab tentang manasik
6. Kitab tentang nikah
7. Kitab tentang talaq
8. Kitab tentang puasa
9. Kitab tentang jihad
10. Kitab tentang sembelihan
Sistematika penulisan sunan abi daud: disusun berdasarkan bab-bab fiqih, 35 kitab
dan 1871 bab. Ini berbeda dengan kitab sunan lainnya yang masih memuat
pembahasan diluar masalah fiqih seperti keutamaan dalam beramal (fadail al-a’mal),
tafsir, dan sebagainya. Dan Sistematika penulisan Kitab Sunan Abu Daud sangat baik.
Pertama, ia memberi komentar terhadap kualitas sebagian hadis. Kedua, sangat
memperhatikan matan hadis sehingga ia menyebutkan lafaz hadis ini dari si fulan.
Demikian pula bila ada tambahan ia pun menyebutkan bahwa pada matan hadis ini
ada ziyadah. Ketiga, ia juga menghimpun beberapa jalur sanad yang lain bahkan
terkadang sampai tiga jalur sanad untuk satu hadis.
Dalam setiap bab, imam abu daud mengemukakan dua hadis, meskipun banyak hadis
yang terkait dengan pembahasan tersebut. Hal itu dia lakukan agar materi hadis lebih
mudah dicerna oleh pembacanya.
E. Sunan Ibnu Majah
1. Kitab tentang bersisuci dan sunah-sunahnya
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang adzan dan sunahnya
4. Kitab tentang masjid dan jamaah
5. Kitab tentang menegakkan salat dan sunahnya
6. Kitab tentang janazah
7. Kitab tentang puasa
8. Kitab tentang zakat
9. Kitab tentang nikah
10. Kitab tentang talaq
F. Sunan An-Nasa’i
1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang air
3. Kitab tentang kiblat
4. Kitab tentang haid dan istihadah
5. Kitab tentang mandi dan tayamum
6. Kitab tentang salat
7. Kitab tentang waktu salat
8. Kitab tentang adzan
9. Kitab tentang masjid
10. Kitab tentang kiblat
G. Sunan Ad-Darimi
1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang zakat
4. Kitab tentang puasa
5. Kitab tentang manasik
6. Kitab tentang berqurban
7. Kitab tentang berburu
8. Kitab tentang makanan
9. Kitab tentang minuman
10. Kitab tentang mimpi
H. Al-Muwatta’ Imam Malik
1. Kitab tentang waktu salat
2. Kitab tentang bersisuci
3. Kitab tentang lupa
4. Kitab tentang salat jumat
5. Kitab tentang salat dalam bulan ramadhan
6. Kitab tentang salat malam
7. Kitab tentang salat jamaah
8. Kitab tentang qasar salat dalam perjalanan
9. Kitab tentang salat ied
10. Kitab tentang salat khouf
Dari 5 kitab hadis (suna abu daud, sunan nasa’I, ad-darimi, ibnu majah, muwatta’)
diatas sisematika penulisan hadisnya menggunakan sistematika fiqh, karena penulisan
kitab hadis tersebut terjadi pada pasca imam mazhab al-arbaah.
I. Musnad Ibnu Hambal
1. Hadist abu bakar as-sidiq
2. Hadist umar ibnu al-hattab
3. Hadist usman bin affan
4. Hadist Ali bin Abi Talib
5. Musnad abi muhamad talhah bin ubaidillah
Sitematika penyusunannya berbeda dengan kitab-kitab koleksi hadist sebelumnya,
yang disusun berdasarkan tema-tema tertentu. Imam ahmad menyusunnya
berdasarkan nama sahabat pertama yang meriwayatkan hadist itu dari Nabi.
Sahabat-sahabat tersebut disusun dengan klasifikasi yang pertama kali masuk islam,
kemudian berdasarkan keturunan (‘asyirah), selanjutnya asal daerah, tempat sahabat
tersebut menetap. Oleh karena itu, kata yang sering dijumpai pada kitab ini adalah
“musnad” seperti musnad Abi bakr, musnad ‘umar bin al-khattab, musnad ahl-bait,
musnad al-madaniyyin, dan sebagainya. Jumlah sahabat nabi yang terhimpun didalam
kitab musnad ini mencapai 800 orang, bahkan al-Albani, 904 orang.

D. ISI DALAM KUTUB AL-TIS’AH

Anda mungkin juga menyukai