Anda di halaman 1dari 12

SEDIAAN LIQUID LARUTAN

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Preskripsi II

Disusun Oleh :
Hanik Endah Paramita
16020201038

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA
SIDOARJO
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Preskripsi II tentang
“Sediaan Liquid Larutan”.
Penulis juga menyampaikan terima kasih untuk Bapak Adinugraha
Amarullah, M.Farm.Klin., Apt yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini. Makalah Preskripsi II ini berisi pengetahuan tentang
sediaan liquid larutan yang penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Preskripsi II.
Penulis berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan sumber-sumber dan
informasi, baik dari buku-buku maupun website terpercaya. Namun, penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna karena kemampuan penulis yang masih
dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca
maupun pemerhati dibutuhkan agar penulis dapat memperbaiki makalah
Preskripsi II tentang “Sediaan Liquid Larutan” ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah Preskripsi II tentang “Sediaan
Liquid Larutan” ini dapat memberikan manfaat dan memperluas pengetahuan
serta menjadi pedoman bagi pembaca.

Sidoarjo, 27 September 2017

Hanik Endah Paramita


NIM : 16020201038

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................2
1.3 Manfaat..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
2.1 Pengertian Larutan.................................................................................3
2.2 Jenis-Jenis Larutan.................................................................................3
2.3 Penggolongan Larutan...........................................................................4
2.4 Keuntungan dan Kerugian Sediaan Larutan..........................................6
BAB III KESIMPULAN............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seiring dengan perkembangan obat di bidang farmasi, sediaan obat
juga semakin bervariasi sehingga mudah dikonsumsi dan dapat disesuaikan
dengan kondisi pasien. Sediaan obat tersebut antara lain sediaan padat seperti
serbuk, tablet dan kapsul. Sediaan setengah padat seperti cream, salep, pasta,
suppositoria dan gel, serta bentuk sediaan cair seperti larutan, suspensi dan
emulsi.
Salah satu contoh sediaan farmasi yang beredar di apotek, instalasi
kesehatan, maupun toko obat adalah sediaan cair atau liquid dengan berbagai
fungsi pembuatan. Sediaan yang ditawarkan sangat beragam mulai dari pemilihan
zat aktif serta zat tambahan seperti bahan pengisi, pemanis, pengawet dan
sebagainya. Pemilihan zat tambahan yang tepat dapat membuat sediaan liquid
tetap stabil dalam penyimpanan dengan jarak waktu yang telah ditentukan.
Sediaan liquid merupakan sediaan dengan wujud cair, mengandung
satu atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi stabil dalam medium yang
homogen pada saat di aplikasikan. Sediaan cair atau liquid lebih banyak di minati
oleh kalangan anak-anak dan lanjut usia karena lebih mudah di konsumsi. Sediaan
cair memiliki keunggulan dalam hal kemudahan pemberian obat dan dosis yang
diberikan relatif lebih akurat dan pengaturan dosis lebih mudah di variasi dengan
penggunaan sendok takar.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang, maka dapat diketahui rumusan masalah
dari makalah “Sediaan Liquid Larutan” antara lain:
1. Apa jenis-jenis dari sediaan larutan?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari sediaan liquid?
3. Apa saja contoh dari sediaan larutan?

1
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diketahui tujuan dari
makalah “Sediaan Liquid Larutan” antara lain:
1. Mempelajari jenis-jenis sediaan larutan
2. Mempelajari kelebihan dan kekurangan sediaan larutan
3. Mempelajari contoh dari sediaan larutan

1.4 MANFAAT
Berdasarkan tujuan, maka dapat diketahui manfaat dari makalah
“Sediaan Liquid Larutan” antara lain:
1. Mengetahui jenis-jenis sediaan larutan
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan sediaan larutan
3. Mengetahui Mengetahui kelebihan dan kekurangan sediaan larutan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Larutan


Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut (Anonim, 1995). Larutan adalah sediaan cair yang
mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain untuk larutan (solution)
steril yang digunakan sebagai obat luar harus memenuhi syarat yang tertera
injection (Anonim, 1979). Sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut
kecuali dinyatakan lain, sebagai pelarut digunakan air suling (Anonim, 1979)
Larutan didefinisikan sebagai canpuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute reatif terhadap jumlah pelarut.
Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah zat terlarut sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam
dimana solute terlarut (Baroroh, 2004).

2.2 Jenis-Jenis Larutan


Larutan dapat dibedakan menjadi beberapa sifat, yaitu sebagai berikut
(Keenan, 1996):
1. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil zat terlarut
relatif terhadap jumlah zat pelarut.
2. Larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar jumlah zat
terlarut.
3. Larutan lewat jenuh adalah larutan yang tidak dapat melarutkan zat terlarut
atau sudah terjadi pengendapan.
4. Larutan belum jenuh adalah larutan yang masih bisa untuk melarutkan zat
terlarut atau belum terjadi atau terbentuk endapan.
5. Larutan tepat jenuh adalah larutan yang menimbulkan endapan.

3
2.3 Penggolongan Larutan
a. Berdasarkan Cara Penggunaannya
1. Larutan Oral
Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau
lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut
dalam air atau campuran kosolven air (Anonim, 1995).
a) Sirup
Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar
tinggi (sirup simplex adalah sirup yang hampir jenuh dengan sukrosa). Larutan
oral yang tidak mengandung gula tetapi bahan pemanis buatan seperti sorbitol
atau aspartam, dan bahan pengental, seperti gom selulosa sering digunakan untuk
penderita diabetes.
Contoh :

b) Eliksir
Larutan oral yang mengandung etanol (95%) sebagai kosolven
(pelarut), untuk mengurangi kadar etanol yang dibutuhkan untuk pelarut, dapat
ditambahkan kosolven lain seperti gliserin dan propilen glikol.
Contoh :

4
2. Larutan Topikal
Larutan yang biasanya mengandung air, tetapi sering kali
mengandung pelarut lain seperti etanol dan poliol untuk penggunaan pada kulit,
atau dalam larutan lidokain oral topikal.
a) Lotio
Lotio (larutan atau suspensi) yang digunakan secara topikal.
Contoh :

b) Larutan Otik
Larutan yang mengandung air atau gliserin atau pelarut lain dan bahan
pendispersi. Penggunaan telinga luar, misalnya larutan otik benzokain dan
antipirin, larutan otik neomisin B sulfat, dan larutan otik hidrokortison.
(Syamsuni, A, 2006).
Contoh :

5
b. Berdasarkan Sistem Pelarut dan Zat Terlarut
1. Tingtur
Larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol yang dibuat dari
bahan tumbuhan atau senyawa kimia.
2. Air Aromatik
Larutan jernih dan jenuh dalam air, dari minyak, mudah menguap atau
senyawa aromatik, atau bahan mudah menguap lainnya. Pelarut yang biasa
digunakan:
a) Air untuk melarutka garam – garam
b) Spiritus untuk melarutkan kamfer, iodin, mentol
c) Eter untuk melarutkan kamfer, fosfor sublimat
d) Gliserin untuk melarutkan tannin, zat samak, boraks, fenol
e) Minyak untuk melarutkan kamfer
f) Paraffin liquidum untuk melarutkan cera dan cetasium
g) Kloroform untuk melarutkan minyak – minyak, lemak
(Syamsuni, A. 2006)

c. Berdasarkan jumlah zat A yang dilarutkan dalam air atau pelarut lain
1. Larutan encer yaitu larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A yang
terlarut.
2. Larutan yaitu larutan yang mengandung sejumlah besar zat A yang terlarut.
3. Larutan jenuh yaitu larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang
dapat larutdalam air pada tekanan dan temperatur tertentu.
4. Larutan lewat jenuh yaitu larutan yang mengandung jumlah zat A yang
terlarut melebihi batas kelarutannya di dalam air pada temperatur tertentu.
(Syamsuni, A. 2006)

2.4 Keuntungan dan Kerugian Sediaan Larutan


a. Keuntungan dari sediaan larutan antara lain:
1.   Merupakan campuran homogen
2.      Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan
3.      Dapat diberikan dalam larutan encer, sedangkan kapsul dan tablet sulit

6
diencerkan
4.      Kerja awal obat lebih cepat, karena obat cepat di absorbsi
5.      Mudah diberi pemanis, pengaroma, pewarna
6.      Untuk pemakaian luar mudah digunakan

b. Kerugian dari sediaan larutan ntara lain:


1. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan
2.      Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan
(Syamsuni, A. 2006)

7
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah “Sediaan Liquid Larutan” antara lain:


1. Jenis-jenis larutan dibedakan menjadi 3 yaitu berdasarkan cara
penggunaannya, berdasarkan sistem pelarut dan zat terlarut, dan berdasarkan
jumlah zat A yang dilarutkan dalam air atau pelarut lain.

2. Sediaan larutan memiliki kelebihan yaitu dosis dapat di ubah-ubah dalam


pembuatan, dapat diberikan dalam larutan encer, kerja obat lebih cepat, dan
mudah di beri zat tambahan. Sedangkan kekurangannya antara lain salah satu
komposisi atau zat di dalam larutan ada yang tidak stabil, rasa dan bau sukar
ditutupi.

3. Beberapa contoh dari sediaan larutan antara lain OBH Combi, bisolvon
eliksir, galdom suspensi, dan braito.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia. Jakarta

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia. Jakarta

Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Universitas Lambung


Mangkurat. Banjar Baru

Kleinfelter, Keenan. 1996. Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta

Syamsuni, A. 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai