Pengertian Teknologi Pangan
Pengertian Teknologi Pangan
Apakah penting mempelajari pangan? Jawabnya iya sangat penting. Mengapa? untuk
menjawabnya, mari kita mulai dari adanya ide tentang Revolusi Hijau. Revolusi Hijau yang
lahir pada tahun 70-an, dikenal juga dengan revolusi agraria yaitu suatu perubahan cara
bercocok tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern untuk meningkatkan
produktivitas pertanian. Definisi lain menyebutkan revolusi hijau adalah revolusi produksi
biji-bijian dari penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari varietas gandum, padi, jagung
yang membawa dampak tingginya hasil panen. Tujuan revolusi hijau adalah meningkatkan
produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan eksperimen bibit unggul. Gagasan tentang
revolusi hijau bermula dari hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766-1834)
yang berpendapat bahwa “Kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang dihadapi
manusia yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan
peningkatan produksi pertanian. Pertumbuhan penduduk sangat cepat dihitung dengan deret
ukur (1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, dst.), sedangkan peningkatan produksi pertanian dihitung
dengan deret hitung (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, dst.)”. Malthus juga mengatakan bahwa
pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan.
Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan
kebutuhan hidup, yang artinya manusia dapat mengalami ancaman kelaparan. Pengaruh
tulisan Robert Malthus tersebut, muncul:
Ilmu dan Teknologi Pangan harus berperan aktif dalam mengarahkan perubahan ini ke
arah yang lebih baik. Ilmu pangan mempunyai pengertian yakni disiplin ilmu yang
menerapkan dasar-dasar biologi, kimia, fisika, dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat,
penyebab kerusakan dan prinsip dalam pengolahan bahan pangan, sedangkan teknologi
pangan merupakan aplikasi penerapan ilmu pangan mulai dari pasca panen hingga menjadi
hidangan dengan memperhatikan aspek-aspek seperti pengembangan, penanganan,
pengolahan, pengawetan hingga pemasaran bahan pangan dengan tidak mengabaikan
penilaian mutu, nilai gizi, dan kesehatan masyarakat guna menunjang kesejahteraannya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu teknologi pangan adalah disiplin ilmu yang
menerapkan teknologi tentang pengolahan bahan pangan mulai pasca panen hingga menjadi
hidangan untuk memperoleh manfaat dan meningkatkan nilai gunanya.
Teknologi pangan adalah suatu teknologi yang menerapkan ilmu pengetahuan tentang
bahan pangan khususnya setelah panen (pasca panen) guna memperoleh manfaatnya
seoptimal mungkin sekaligus dapat meningkatkan nilai tambah dari pangan tersebut. Dalam
teknologi pangan, dipelajari sifat fisis, mikrobiologis, dan kimia dari bahan pangan dan
proses yang mengolah bahan pangan tersebut. Spesialisasinya beragam, di antaranya
pemrosesan, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, dan sebagainya.
Ilmu teknologi pangan mempelajari segala proses pengolahan bahan pangan menjadi
makanan yang bisa dikonsumsi. Proses yang disebut meliputi sortasi, pengawetan,
pengemasan, distribusi, dengan menjaga dan memastikan hasil akhir aman untuk dikonsumsi
dan tetap bergizi. Fokus utama dari ilmu teknologi pangan ialah pada panganan dalam
kemasan.
Dapus Teknologi pangan adalah suatu teknologi yang menerapkan ilmu pengetahuan
tentang bahan pangan khususnya setelah panen (pasca panen) guna memperoleh manfaatnya
seoptimal mungkin sekaligus dapat meningkatkan nilai tambah dari pangan tersebut. Dalam
teknologi pangan, dipelajari sifat fisis, mikrobiologis, dan kimia dari bahan pangan dan
proses yang mengolah bahan pangan tersebut. Spesialisasinya beragam, di antaranya
pemrosesan, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, dan sebagainya.
Ilmu teknologi pangan mempelajari segala proses pengolahan bahan pangan menjadi
makanan yang bisa dikonsumsi. Proses yang disebut meliputi sortasi, pengawetan,
pengemasan, distribusi, dengan menjaga dan memastikan hasil akhir aman untuk dikonsumsi
dan tetap bergizi. Fokus utama dari ilmu teknologi pangan ialah pada panganan dalam
kemasan. Teknologi pangan adalah suatu teknologi yang menerapkan ilmu pengetahuan
tentang bahan pangan khususnya setelah panen (pasca panen) guna memperoleh manfaatnya
seoptimal mungkin sekaligus dapat meningkatkan nilai tambah dari pangan tersebut. Dalam
teknologi pangan, dipelajari sifat fisis, mikrobiologis, dan kimia dari bahan pangan dan
proses yang mengolah bahan pangan tersebut. Spesialisasinya beragam, di antaranya
pemrosesan, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, dan sebagainya.
Ilmu teknologi pangan mempelajari segala proses pengolahan bahan pangan menjadi
makanan yang bisa dikonsumsi. Proses yang disebut meliputi sortasi, pengawetan,
pengemasan, distribusi, dengan menjaga dan memastikan hasil akhir aman untuk dikonsumsi
dan tetap bergizi. Fokus utama dari ilmu teknologi pangan ialah pada panganan dalam
kemasan.
Dapus http://stkom.ac.id/s1-teknologi-pangan/