Anda di halaman 1dari 14

Makalah Ujian Tengah Semester

Dinamika Sistem
Penentuan Nilai Konstanta Pegas dan Nilai Redaman
dengan Aplikasi Simulator Pegas

Disusun Oleh :
Tiolita Maharani (20/460480/TK/51069)
Teknik Nuklir 2020

Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika


Universitas Gadjah Mada
Tahun Ajaran 2021/2022
semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
I. Judul
Penentuan Nilai Konstanta Pegas dan Nilai Redaman dengan Aplikasi
Simulator Pegas

II. Ringkasan
Pada makalah Penentuan Nilai Konstanta Pegas dan Nilai Redaman
Pegas dengan Aplikasi Simulator Pegas ini dilakukan percobaan dengan
simulator Phet dan Scilab-XCOS dengan tujuan untuk menentukan pengaruh
nilai massa, nilai konstanta, dan nilai damping pada gerak osilasi pegas.
Percobaan ini dilakukan menggunakan simulator Phet dan simulator XCos
dimana beban digantungkan pada pegas dengan konstanta dan damper yang
telah diatur nilainya. Dihitung pula perubahan posisi terhadap waktunya.
Kemudian, hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik dengan beban yang
ditarik agar mendapatkan gaya pegas dan dilepaskan hingga dia berada pada
titik equilibriumnya. Grafik hasil percobaan dibandingkan dengan grafik yang
ditampilkan oleh Scilab-Xcos.
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa nilai rasio redaman
pegas berbanding terbalik dengan massa dan konstanta pegas, tetapi
berbanding lurus dengan koefisien redamannya. Semakin besar nilai
konstanta redamannya, maka makin cepat pegas tersebut mencapai keadaan
steady. Kemudian, semakin besar massa bebannya, maka semakin lama
gerak osilasinya. Semakin besar konstanta pegasnya, maka semakin cepat
gerak osilasinya.

III. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Pegas merupakan komponen yang sering dipakai dalam peralatan
penunjang sehari-hari, seperti bolpoin; trampoline; dan lain-lain. Sistem
pegas merupakan sistem mekanik yang terdiri atas pegas dan massa yang
digantungkan ke pegas. Sistem pegas dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti
konstanta pegas, skala peredaman, dan massa benda (L.Pook,2011).

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh nilai massa, nilai konstanta, dan koefisien
damper terhadap rasio redaman pegas?
2. Apakah dampak dari perubahan nilai massa, nilai damper, dan
konstanta pegas pada gerak osilasi?
3. Bagaimana grafik hasil percobaan dengan simulator Phet dengan
XCos?
c. Tujuan
Pada makalah ini dilakukan percobaan dengan simulator Phet untuk
mengetahui perubahan posisi pegas(dy) terhadap waktu(t), serta mengetahui
pengaruh nilai massa, nilai konstanta, dan nilai damping pada gerak osilasi

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
pegas. Sebagai pembanding, digunakan juga percobaan dengan Scilab-Xcos
untuk mengetahui kebenaran pengamatan dengan simulator Phet.

d. Dasar Teori
Massa adalah sesuatu yang menjelaskan hubungan antara suatu
material dengan gravitasi, semakin besar massa yang ada maka semakin
besar pula gaya yang diperlukan benda tersebut untuk bergerak.(Haliday -
Resnick,2011).Konstanta pegas ada;ah tingkat kemampuan suatu pegas
untuk menghambat pergerakan pegas akibat gaya yang timbul ketika suatu
pegas berubah panjangnya.Sedangkan peredaman adalah suatu f aktor yang
mengurangi kecepatan bergerak berdasarkan hambatan pada gerak suatu
benda(Mobley,1999).
Pada saat setimbang, suatu massa yang dijadikan beban tidak akan
mengalami gaya pegas. Namun, ketika beban tersebut ditarik atau
dipindahkan dari gaya setimbangnya, akan terjadi gaya pegas sesuai dengan
Hukum Hooke yang berbunyi bahwa besar gaya yang bekerja pada benda
sebanding dengan pertambahan Panjang bendanya.Pada system ini juga
terjadi gerak periodik. Gerak periodik atau disebut juga dengan osilasi
merupakan Gerakan suatu benda yang terus berulang, dimana benda
bergerak Kembali ke posisi setimbangnya setelah selang waktu
tertentu(Serway dan Jewett, 2009).

F = -ky
Tanda minus menjelaskan gaya pemulih pada pegas yang akan
mengembalikan posisi pegas pada keadaan semula(Kreyszig, 2011).

IV. Metode
Pada tugas pertama, percobaan dilakukan dengan simulator Phet.
Bagian simulator yang digunakan adalah bagian “Lab”. Untuk percobaan ini
dibutuhkan beberapa alat dan bahan, antara lain beban, pegas, mistar, dan
stopwatch. Untuk membantu simulasi, perlu untuk mengaktifkan opsi
“Displacement, Natural length, dan velocity”.
Pada tugas pertama bagian A.1, dilakukan pengukuran perubahan
posisi beban dengan memvariasikan nilai konstanta pegas dan massa.
Percobaan dilakukan dengan massa dan konstanta yang bervariasi sesuai
dengan angka terakhir NIU. Beban dipasang pada pegas dan ditunggu sampai
mencapai titik setimbangnya lalu dicatat posisi bebannya. Kemudian,
divariasikan nilai beban seuai dengan nilai massa yang telah ditentukan lalu
dihitung perubahan posisi beban setelah diberi beban dengan rumus dy= y-y0
dengan y merupakan posisi beban setelah dipasangkan pada pegas dan y0
merupakan posisi ujung pegas sebelum diberi beban. Percobaan tersebut
dilakukan berulang sebanyak tiga kali dan dilakukan juga untuk nilai
konstanta yang bervariasi sesuai nilai yang telah ditentukan.
Pada bagian A.2 dilakukan percobaan dengan mengalibrasi nilai
redaman. Percobaan dilakukan dengan nilai massa dan konstanta pegas yang
telah ditentukan dan nilai redaman yang bervariasi. Percobaan dilakukan
dengan merekam bentuk respon bebas dan ditampilkan dalam grafik dy

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
terhadap t untuk tiap nilai skala redaman. Percobaan dilakukan menggunakan
simulator Phet dengan cara meletakkan posisi Player ke keadaan Pause dan
juga Timer pada keadaan Pause. Setelah itu, beban ditarik ke bawah(posisi
lebih rendah) dan respon bebas dilihat dengan menekan tombol Player ke
keadaan Start. Posisi beban diukur dengan mistar dan waktu juga dicatat
dengan cara menghentikan sementara Gerakan dengan memanfaatkan
tombol player ke Pause secara berulang. Perhitungan nilai rasio redaman (D)
dan nilai koef isien redaman (b) ditentukan dari nilai amplitude dua puncak
gelombang pada grafik. Nilai D dan b dapat ditentukan dengan rumus akhir
𝛿 = 1/n ln (Xn/X0)

D = 𝛿 /(4𝜋 2 + 𝛿 2 )0,5

b = 2D√ 𝐾. 𝑚
dengan n : banyaknya gelombang
Xn : amplitude awal
X0 : amplitude akhir
K : konstanta pegas
M : massa

Pada bagian A.3, percobaan dilakukan dengan cara yang sama dengan
bagian A.2 dengan variasi massa m1, m2, skala pegas K1, K2, skala redaman
R1, R2 berdasarkan angka terakhir NIU. Hasil percobaan ditampilkan dalam
bentuk graf ik hubungan massa, konstanta pegas, dan koefisien redaman
terhadap nilai rasio redaman (grafik D f ungsi m; D f ungsi k; D f ungsi b).
Pada percobaan tugas kedua, digunakan aplikasi scilab-Xcos yang
dapat diunduh melalui halaman www.scilab.org . Pada tugas kedua ini
dgunakan pegas, massa, penggaris, struktur pemasangan, dan alat perekam
yang nyata. Cara mengambil datanya menggunakan perekam video (yang
dapat menggunakan f itur slow motion).Alat disusun seperti gambar berikut:

Gambar pegas dengan beban satu kunci dan 2 kunci


Setelah mendownload scilab-Xcos, akan terlihat tampilan awalnya
seperti gambar berikut:

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
Untuk masuk ke laman Xcos dapat dengan cara memilih opsi
“Applications” di pojok kanan atas, lalu memilih “Xcos”. Akan muncul dua tab,
yaitu “Pallete Browser” dan “Xcos”. Komponen yang dibutuhkan pada aplikasi
Scilab-Xcos pegas ini yaitu STEP_FUNCTION, SUMMATION, GAIN_f (3),
INTEGRAL_f (2), CSCOPE, CLOCK c dan rangkaian disusun seperti gambar
berikut:

SUMMATION dibuat agar memiliki tiga input dengan cara menekan


SUMMATION hingga muncul tampilan block parameters dan dapat diatur
sebagai berikut:

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
Kemudian, untuk komponen STEP_FUNCTION diatur sebagai berikut:

Untuk komponen INTEGRAL_f pertama yaitu 0, sedangkan yang kedua sesuai


dengan Panjang y saat pegas ditarik dengan t=0.
Kemudian, untuk komponen GAIN_f, terdapat tiga komponen. Untuk
komponen GAIN_f yang tersambung dengan output SUMMATION diisi dengan
nilai 1/massa. Untuk GAIN_f yang terhubung dengan input negative yang
kedua diisi dengan nilai b (koef isien redaman). Kemudian, untuk GAIN_f yang
terhubung dengan input negative yang ketiga diberi nilai k (konstanta pegas).

Untuk komponen SCCOPE diatur sebagai berikut:

Nilai y minimum dan y maksimum dapat diubah sesuai nilai minimal lebih
besar dari Panjang y saat pegas ditarik.

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
Untuk komponen terakhir yaitu nilai pada komponen CLOCK_C sebagai
berikut:

Kemudian, Langkah terakhir untuk menampilkan grafik hasil dari Scilab-Xcos


yaitu dengan menekan kolom “simulation” dan “start”

v. Hasil dan Pembahasan


Pada percobaan pertama bagian A.1 dilakukan percobaan dengan
tujuan menentukan nilai konstanta pegas dengan skala konstanta yang
bervariasi. Hasil dari percobaan ini ditampilkan dalam table A-1, A-2, dan A-3
sebagai berikut:

Tabel A1
∆y=y-
massa y y0 k
155 99 51 2,97843137
230 124 76 2,96578947
130 91 43 2,9627907
220 120 72 2,99444444
130 91 43 2,9627907
230 123 75 3,00533333
155 99 51 2,97843137
230 123 75 3,00533333
130 91 43 2,9627907
220 120 72 2,99444444
155 99 51 2,97843137
220 120 72 2,99444444
rata rata 2,981954638
standar deviasi(σ) 0,016407965

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
Tabel A2
∆y=y-
massa y y0 k
155 86 38 3,99736842
230 104 56 4,025
130 79 31 4,10967742
220 101 53 4,06792453
130 80 32 3,98125
230 99 51 4,41960784
Tabel A3 155 86 38 3,99736842
massa y ∆y=y-y0 k 230 105 57 3,95438596
130 80 32 3,98125
155 61 13 11,6846154
220 103 55 3,92
230 67 19 11,8631579
155 86 38 3,99736842
130 59 11 11,5818182
220 102 54 3,99259259
220 66 18 11,9777778
rata rata (k) 4,0369828
130 59 11 11,5818182
standar deviasi(σ) 0,130099717
230 67 19 11,8631579
155 61 13 11,6846154
230 67 19 11,8631579
130 59 11 11,5818182
220 66 18 11,9777778
155 60 12 12,6583333
220 66 18 11,9777778
rata rata (k) 11,85798548
standar deviasi(σ) 0,297353014

Dari percobaan yang telah dilakukan dengan simulator Phet, dapat


diketahui perubahan posisi massa pada pegas dengan skala konstanta yang
bervariasi. Didapatkan pula hasil perhitungan nilai konstanta pegas nyata
berdasarkan perhitungan dengan Hukum Hooke. Pada table A-1 dengan nilai
K=0, didapatkan nilai konstanta pegas nyata sebesar 2,981954638 dengan
standar deviasinya sebesar 0,016407965. Pada table A-2 dengan K=1, didapatkan nilai
konstanta pegas nyata sebesar 4,0369828 dan standar deviasinya sebesar 0,130099717.
Sedangkan pada table A-3 dengan K=9, didapatkan nilai konstanta pegas nyatanya
sebesar 11,85798548 dan standar deviasinya sebesar 0,297353014. Dari data tersebut
dapat diketahui bahwa semakin besar nilai skala konstanta pegasnya(K), maka akan
semakin besar nilai konstanta pegas nyatanya(k).
Pada percobaan bagian A.2 juga telah dilakukan percobaan kalibrasi nilai
redaman untuk menentukan nilai koefisien redaman(b) dan rasio redaman(D) dengan
nilai massa dan skala pegas yang telah ditentukan. Dari percobaan ini didapatkan hasil
yang ditampilkan dalam bentuk grafik untuk setiap nilai redaman. Hasil dari percobaan
ini ditampilkan dalam table dan grafik berikut:

no skala redaman m D b
1 0,5 150 0,036083 0,040823
2 1 150 0,065461 0,074061
3 5,5 150 0,344244 0,389468
4 6 150 0,330247 0,373631
5 5,5 150 0,344244 0,389468
6 1 150 0,065461 0,074061
7 0,5 150 0,036083 0,040823

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
8 1 150 0,065461 0,074061
9 5,5 150 0,344244 0,389468
10 6 150 0,330247 0,373631
11 0,5 150 0,036083 0,040823
12 6 150 0,330247 0,373631

Grafik R = 0.5
40

30

20

10

0
0 5 10 15 20
-10

-20

-30

Grafik R = 1
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10
-10
-20
-30

Grafik R = 5.5
12
10
8
6
4
2
0
-2 0 0,5 1 1,5 2
-4

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
Grafik R =6
10
8
6
4
2
0
-2 0 0,5 1 1,5 2

-4

Dari graf ik hasil percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa


semakin besar skala redaman(damping), maka semakin besar nilai koefisien
redaman dan rasio redamannya. Dari hal tersebut dapat diketahui pula bahwa
nilai rasio redaman dan koefisien redaman dapat memengaruhi gerak osilasi.
Semakin besar nilai rasio redaman dan koefisien redamannya, maka semakin
singkat gerak osilasi yang terjadi pada pegas.
Pada percobaan untuk bagian A.3, dilakukan percobaan untuk
mengetahui pengaruh massa, pegas, dan damper terhadap rasio redaman.
Percobaan dilakukan dengan satu variable tetap dan dua variable lain yang
divariasikan. Variabel-variabel tersebut yaitu massa, skala pegas, dan skala
redaman. Setiap unit percobaan tersebut dilakukan sebanyak tiga kali. Hasil
dari percobaan ini ditampilkan dalam bentuk graf ik hubungan massa,
konstanta pegas, dan koefisien redaman sebagai berikut:

Pengaruh Massa terhadap Rasio Redaman


0,25
Rasio Redaman (D)

0,2

0,15

0,1

0,05

0
50 100 150 200 250 300
1k1b1 2k1b1 3k1b1 1k1b2
massa (g) 2k1b2 3k1b2
1k2b1 2k2b1 3k2b1 1k2b2 2k2b2 3k2b2

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
Pengaruh Konstanta Pegas terhadap Rasio
0,3
Redaman
rasio redaman (R)

0,2

0,1

0
1m1b1 2m1b1 3m1b1 1m1b2
0 2 4 6 8 10 12 14
2m1b2 3m1b2 1m2b1 2m2b1
koefisiem pegas
3m2b1 1m2b2 2m2b2 3m2b2

Pengaruh Koefisien Redaman terhadap


0,3
Rasio Redaman
Rasio Redaman (D)

0,2

0,1

0
1m1k1 2m1k1 3m1k1 1m1k2
0,1 0,15 0,2 0,25 0,3
2m1k2 3m1k2 1m2k1
Axis Title 2m2k1
3m2k1 1m2k2 2m2k2 3m2k2

Dari hasil graf ik tersebut dapat dilihat bahwa dari graf ik pengaruh
massa terhadap rasio redaman dapat disimpulkan semakin besar massanya,
akan semakin besar rasio redamannya. Untuk grafik pengaruh konstanta
pegas terhadap rasio redaman dapat diketahui bahwa semakin besar
konstanta pegasnya, semakin kecil rasio redamannya. Sedangkan untuk
graf ik pengaruh koefisien redaman terhadap rasio redaman dapat diketahui
semakin besar koefisien redamannya, semakin besar pula rasio redamannya.
Kemudian, untuk percobaan terakhir dilakukan percobaan pegas nyata
dengan tujuan untuk kalibrasi nilai konstanta pegas(k), kalibrasi nilai rasio
redaman(D) dan koefisien redaman(b) dengan variasi massa. Hasil
ditampilkan dalam grafik oleh simulasi dan Xcos sebagai berikut:

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
Grafik Massa 1
8

0
0 2 4 6 8 10 12
-2

-4

-6

-8

Grafik Massa 2
6

0
0 5 10 15 20 25 30
-2

-4

-6

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
Graf ik massa 1 dengan Xcos

Graf ik massa 2 dengan Xcos


Dari graf ik hasil tersebut dapat diketahui bahwa grafik excel dan grafik
Xcos hampir sama meskipun pada grafik massa 1 terdapat sedikit perbedaan
yang mengindikasikan bahwa ada kesalahan praktikan saat mengambil data
pengukuran dan simulator Xcos memiliki ketelitian dan keakuratan yang
sangat baik. Namun, dapat disimpulkan pula bahwa pengamatan yang
dilakukan oleh praktikan sudah benar karena sudah sesuai dengan teori,
dimana pegas berosilasiterlihat dari grafik kurva yang naik turun.

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan data hasil percobaan
dapat disimpulkan bahwa:
1. Semakin besar massa benda dan konstanta pegas, maka semakin kecil
rasio redamannya, dan sebaliknya.
2. Semakin besar nilai koef isien redaman, maka semakin besar besar
pula rasio redamannya.
3. Semakin besar nilai damper, maka semakin kecil tingkat osilasinya
atau semakin cepat mencapai keadaan steady.
4. Semakin besar massa beban, maka gerak osilasinya akan semakin
lama. Sedangkan semakin kecil massa bebannya, maka semakin cepat
gerak osilasinya.
5. Semakin besar nilai konstanta pegas, maka tingkat osilasinya akan
semakin cepat, dan sebaliknya.
6. Graf ik oleh simulator Xcos meghasilkan grafik yang lebih teliti dan
akurat.

VII. Daftar Pustaka


Halliday-Resnick,W.(2011). Fundamentals of Physics 9 th Edition. New Jersey:
John Wiley and sons
Mobley,R.(1999).Vibrations Fundamental.Massachusets: Butterwoth-
Heinemann.
Serway, Raymond A dan John W. Jewett 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta;
Salemba Teknika
Pook,L.(2011).Understanding Pendulums : A Brief Indroduction. Netherlands:Springer

semua yang tertera dalam makalah adalah karya sendiri dan bebas dari copy & paste
dari karya orang lain serta bersedia menerima konsekuensi jika terindikasi ada
pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai