Anda di halaman 1dari 21

Uraian

Deskripsi:
Ini adalah jenis planetary gear yang diatur secara
hidraulik dengan elektronik pada transaxle
otomatis 4- kecepatan. Dengan memakai fitur
seperti kontrol langsung untuk unsur-unsur peng
atur perpindahan gigi, kontrol elektronik yang
canggih, dan kontrol slip pada lockup clutch,
transaxle mencapai efisiensi transmissi tinggi dan
menjamin perpindahan gigi yang lembut dan
responsif.

Valve body :
Valve body berada di bagian bawah transaxle
case.Ini terdiri dari katup regulator yang mengatur
tekanan hidraulik yang dihasilkan oleh pompa oli
ke line pressure, berbagai-macam solenoid yang
mengubah tekanan sebagai reaksi terhadap sinyal-
sinyal electrical dari komputar pengatur trans-
missi, katup control yang mengatur tekanan
hidraulik ke pengatur perpindahan gigi sesuai
dengan tekanan hidraulik dari katup-katup dan
katup-katup solenoid, berbagai-macam katup
yang mengubah rute aliran oli sesuai dengan line
pressure, dan unsur-unsur lain.

C1 C2 C3 B1 B2
Lock-up clutch
Cooler Garis besar valve body :
Struktur dasar saluran fluida didalam valve
B1 pressure
control valve
body ditunjukkan dalam gambar ini dan
Solenoid
valve No. 1 Fail safe valve
LUC relay valve sebagian besar memiliki fungsi berikut :
C2 pressure
control valve
LUC control valve

C2 lock valve
Sequence valve
LUC solenoid
1. Untuk membangkitkan tekanan hidroulik.
valve No.5
Solenoid
valve No. 2 Pompa oli memiliki fungsi membangkitkan tekan-
C3 pressure
control valve
Secondary
regulator an hidraulik. Pompa oli membangkitkan tekanan
Solenoid Duty solenoid
valve No. 3
Solenoid moderator valve
valve No.4 hidraulik yang diperlukan untuk operasi transaxle
B2 pressure
control valve
Solenoid relay valve
Primary
regulator valve otomatis dengan digerakkan torque converter
case (mesin).
Switch Solenoid
No.6
Manual valve
2. Untuk mengatur tekanan hidroulik.
Shift
Oil
pump Tekanan hidraulik yang dimampatkan oleh pompa
lever oli diatur dengan primary regulator valve. Juga,
katup throttle menghasilkan tekakan hidroulik
yang disesuaikan dengan output mesin.
3. Untuk memindahkan gigi-gigi(menjadikan
clutch-clutch dan brake-brake bekerja).Ketika
operasi clutch dan brake operations pada planet-
ary gear unit dirubah,gigi-giginya berpin-dah)
Saluran oli dirancang sesuai dengan posisi perpin-
dahan dengan katup manual.Jika kecepatan kenda
raan naik,sinyal-sinyal dikirim ke katup-katup
solenoid dari A/T ECU.(Electronic Control Unit).
Katup-katup solenoid mengoperasikan setiap shift
valve guna memindahkan gigi-gigi.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 1


Uraian

Komponen utama untuk hydraulic control unit adalah ditunjukkan dalam gambar.

C2 C1 B1 F B2

C3

Kopling-kopling dan rem-rem yang meng-


operasikan planetary gear unit dioperasikan
dengan tekanan hidraulik. Hydraulic control unit
membangkitkan dan mengatur tekanan hidraulik
ini dan mengubah salurannya. Gambar memper-
lihatkan kerja elemen-elemen dan faktor pengatur
rangkaian hidraulik untuk model A4B, A4Q,
A4R. Transmissi otomatis mengatur kerja
elemen-elemen dengan tekanan hidraulik melalui
factor-faktor pengatur seperti misalnya berbagai
macam saluran-saluran tekanan hidraulik
(solenoid-solenoid). Secara actual cara kerjanya
menjadi sulit,oleh karena itu dijelaskan
menggunakan ilustrasi ini dan selanjutnya.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 2


Uraian

Valve name Status of valve When


(Not energized
energized)
Solenoid valve Normally
No.1 (B1) closed O=Open
Solenoid valve Normally open
No.2 (C2) O=Closed
Solenoid valve Normally open
No.3 (C3 & B2) O=Closed
F One way
clutch
O=Engaged
Duty solenoid Normally
(No. 4) closed O= Open
LUC solenoid Normally
(No. 5) closed O= Open
Switch solenoid Normally
(No.6) closed O= Open

Tanda “O” menunjukkan aliran arus listrik.


Ini tidak bisa selalu dikatakan bahwa saluran oli
terbuka ketika diberi kekuatan, sebab, ada dua
jenis katup solenoid, satu jenis yang terbuka seca-
ra normal dan lainnya jenis tertutup secara
normal.Dengan contoh yaitu Katup solenoid No.
1 adalah jenis yang biasanya tertutup, oleh karena
itu saat diberi energy katup solenoidnya terbuka.
Katup solenoid No. 2 adalah jenis yang biasanya
terbuka, oleh katrena itu saat diberi energi katup
solenoidnya tertutup.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 3


Uraian

Tabel ini menunjukkan keadaan katup dalam kondisi diberi kekuatan dalam setiap area kerja (rentang.)
Name Linear solenoid Duty solenoid Switch solenoid
Valve No. No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6
Valve name B1 C2 C3&B2 LUC control LUC Switch
P range X O O O X O
Valve closed Energized Energized Energized Valve closed Energized
Valve closed Valve closed Valve opened Valve opened
Neutral X
Valve closed
R range X
4 th O Valve opened X
Energized Valve closed
Valve opened
3 rd X X O
Valve closed Valve opened Energized
2 nd O O Valve opened
Energized Energized
Valve opened Valve closed
1 st X
1 st (L range) Valve closed X O
Valve opened Energized
Valve opened
Normal valve Normally Normally Normally Normally Normally Normally
status closed opened opened closed closed closed

Valve name Status

F Solenoid valve Normally closed


C1 B2 No.1 (B1)
C2 B1
Solenoid valve Normally open
C3 No.2 (C2)
Solenoid valve Normally open
No.3 (C3 & B2)
F One way clutch
C1 C2 C3 B1 B2
Duty solenoid Normally closed
(No. 4)
LUC solenoid Normally closed
(No. 5)

Switch solenoid Normally closed


(No.6)

Gambar ini memperlihatkan posisi dari setiap


clutch dan brake.
CATATAN:
Rangkaian tekanan fluida sesungguhnya adalah
rumit, sehingga aliran fluida dijelaskan menggu-
nakan gambar ini. Selain itu, penjelasan rangkaian
fluida aktual tidak diberikan dikarenakan dengan
part-part komponen bagian dalam valve body
tidak disediakan sebagai suku cadang.
Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 4
Uraian

Gigi ke -1 (1st gear)


Aliran fluida bila dipilih gigi ke-1.
Pada saat ini,karena katup solenoid no.2 tebuka
secara normal, tekanan fluida mengalir ke C2
melalui katup manual.

C1 C3 B1 B2

C2

O X

OIL PUMP

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 5


Uraian

Aliran fluida bila dipilih gigi ke-1 dalam L


range.
Pada waktu ini, karena katup solenoid No.2
adalah terbuka secara normal, tekanan fluida
mengalir ke C2 melalui katup manual.
Selain itu, karena katup solenoid No3 adalah ter-
buka secara normal, tekanan fluida mengalir ke
B2 melalui katup manual.

Sebagai hasilnya, planetary gear carrier dikunci


oleh B2, oleh karena itu keefektifan pengereman
mesin menjadi tinggi..

C1 C3 B1

C2 B2

O
X
O
X

OIL PUMP

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 6


Uraian

Gigi ke-2
Mari lihat aliran fluida ketika memilih gigi ke-2.
Pada waktu ini, karena katup solenoid No.2
adalah terbuka secara normal, tekanan fluida
mengalir ke C2 melalui katup manual.
Selain itu, karena katup solenoid No1 adalah
tertutup secara normal, tekanan fluida mengalir ke
B1 melalui katup manual ketika katup solenoid
diberi energy/tenaga.

C1 C3 B2

C2 B1

O
O
O X

OIL PUMP

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 7


Uraian

Gigi ke-3
Aliran fluida ketika dipilih gigi ke-3
Saat ini, karena katup solenoid No.2 secara
normal adalah terbuka, tekanan fluida mengalir
C2 melalui katup manual.
Selanjutnya, karena katup solenoid No.3 secara
normal adalah terbuka, tekanan fluida mengalir ke
C3 melalui katup manual. Kemudian, katup sole-
noid No.3 tertutup ketika diberi energi setelah
menyelesaikan hubungannya.

C1 B1 B2

C2 C3

O O
O X

OIL PUMP

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 8


Uraian

Gigi ke-4
Aliran fluida ketika dipilih gigi ke-4.
Pada saat ini, karena katup solenoid No.1 secara
normal adalah tertutup, tekanan fluida mengalir
ke B1 melalui katup manual ketika katup sole-
noid no. 1 diberi energi.
Lebih lanjut, karena katup solenoid No.3 secara
normal adalah terbuka, tekanan fluida mengalir ke
C3 melalui katup manual. Kemudian, katup sole-
noid No.3 tertutup ketika diberi tenaga setelah
menyelesaikan hubungannya..

C1 C2 B2

C3 B1

O O
O O

OIL PUMP

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 9


Uraian

Mundur (Reverse )
Aliran fluida ketika dipilih gigi Mundur(R).
Pada saat ini, karena katup solenoid No.3 secara
normal adalah terbuka, tekanan fluida mengalir ke
B2 melalui katup manual. Kemudian, katup sole-
noid No.3 tertutup ketika diberi energi setelah me
yelesaikan hubungannya.
Selain itu, tekanan disalurkan ke C1 diberikan
dari katup manual, tanpa memperhatikan dengan
katup solenoid.

CATATAN:
Penjelasan untuk rangkaian fluida aktual tidak
diberikan dikarenakan part-part bagian dalam
valve body tidak disediakan sebagai suku cadang.

C2 C3 B1

C1 B2

O O

Manual valve OIL PUMP

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 10


Uraian

Kontrol Clutch to clutch :


Ini adalah contoh kontrol clutch to clutch sela-
ma pindah naik dari gigi ke-2 ke gigi ke-3.
Kontrol clutch to clutch ini dilakukan selama
masa transisi untuk pindah-naik atau pindah-
turun untuk mengurangi kejutan /goncangan
perpindahan.
Gambar ini menunjukkan tekanan digunakan ke
C2 dan B1 pada waktu gigi ke-2 dan tekanan di-
gunakan ke C2 dan B1 pada waktu gigi ke-3.

Meskipun tekanan yang digunakan C2 tidak


berubah pada waktu pindah-naik, tetapi tekanan
yang digunakan ke B1 berkurang secara berang-
sur-angsur dan tekanan yang digunakan ke C3
bertambah secara berangsur-angsur.
Hal ini memungkinkan untuk melakukan
kontrol pindah-naik secara lembut tanpa
goncangan perpindahan.
C1 B2

C2 C3 B1

O O
O O
O O
O
O

OIL PUMP

Pompa Oli.
Sebuah pompa oli non-crescent digunakan untuk
meningkatkan efisiensi.
Sebuah pompa yang tidak memiliki bulan-sabit
(pompa non-crescent )tetapi memiliki gigi yang
digerakkan yang lebih kecil dari pompa konven
sional digunakan untuk mengurangi beban pompa
ketika bekerja. Pompa oli terdiri dari body pompa
oli, dan gigi penggerak pompa oli, dan gigi pom-
pa oli yang digerakkan.Digerakkan oleh torque
converter gigi penggerak pompa oli mengisi oli
transmisi otomatis bertekanan ke sistem control
hidroulik.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 11


Uraian

Kontrol langsung(Direct control)


Untuk mengatur tekanan hidraulik yang keluar,
setiap katup solenoid linear mengatur sinyal
tekanan sesuai dengan arus yang diatur oleh
computer perpindahan gigi.

Kontrol transmisi Clutch-to-clutch


Dalam rangkaian perubahan kecepatan, computer
pengatur perpindahan gigi mengatur secara cepat
tekanan hidraulik untuk kopling- kopling (rem-
rem) pada kedua sisi membebaskan dan meng
hubungkan secara bersamaan dalam upaya untuk
mengubah kecepatan secara lembut dan secara
cepat sambil mencegah kenaikan putaran mesin
mendadak dan saling mengunci antara gigi-gigi
planetary. Sesuai dengan informasi mengenai
momen mesin, tekanan oli transmissi, dsb. Yang
diberikan oleh computer pengatur mesin, com-
puter pengatur perpindahan gigi mengatur kontrol
feedback katup solenoid pada kedua sisi membe
baskan dan sisi-menghubungkan kopling-kopling
(rem-rem) sehingga mengubah putaran mesin
pada nilai target dan untuk menjamin fluktuasi
momen ideal untuk outputshaft.
Komputer pengatur perpindahan gigi mempelajari
perubahan tekanan hidraulik pada perhubungan
yang disebabkan oleh perubahan sekuler dalam
mesin dan transmissi, dan mengatur tekanan
hidraulik secara otomatis untuk mencegah
perpindahan gigi terasa berubah terlalu lama.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 12


Uraian

CENTRIFUGAL HYDRAULIC
CANCELLER
(1) Garis besar
Dalam hal piston kopling transmissi otomatis
konvensional, disediakan check valve, yang
mencegah piston digerakkan dikarenakan dengan
dorongan hidraulik oleh gaya centrifugal fluida
dari ruang hidraulik selama waktu kopling OFF.
Akan tetapi, kopling jenis check valve cenderung
untuk dipengaruhi oleh tekanan hidraulik
centrifugal selama waktu kopling ON. Oleh
karena itu, hal ini menjadi sulit untuk melakukan
kontrol hidraulik yang baik selama operasi rpm
tinggi. Dalam hal unit baru pada waktu ini, telah
dipasang pembatalan (canceller) dari-pada check
valve pada setiap kopling mundur (C1), kopling
maju (C2) dan kopling langsung (C3). Sebagai
akibatnya, piston-piston tidak oleh tekanan
hidraulik centrifugal, jadi menjadikan kemung
kinan untuk mencapai kontrol hidraulik yang baik.
Lebih lanjut, karena tidak ada check valve,
karakteristik operasi piston yang responsif telah
diperbaiki. Sebagai contoh membebakan momen
bias dibuat secara instant ketika dilakukan
perpindahan gigi D-N .

(2) Prinsip kerja.


Canceller chamber disediakan di depan piston.A
Dalam canceller chamber ini, gaya dorong
hidraulik A kekuatan yang diperuntukkan untuk
mendorong piston kearah sisi kopling) yang
dihasilkan oleh tekanan centrifugal dalam
hydraulic chamber di sisi belakang piston akan
dinetralkan oleh gaya dorong B (kekuatan yang
diperuntukkan untuk mendorong kembali piston
kearah sisi kopling) yang dihasilkan oleh tekanan
hidraulik centrifugal dalam canceller chamber.
Dengan cara ini, piston tidak lagi dipengaruhi
oleh tekanan hidroulik centrifugal.

Sensor Temperature Oli


Sensor temperatur fluida dipasang di dalam bak
oli. Nilai tahanannya berubah sesuai dengan
temperatur oli. A/T ECU mengubah nilai tahanan
kedalam temperature oli.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 13


Uraian

Solenoid No. 1
Solenoid No. 1 adalah katup solenoid jenis linear,
dimana bagian electromagnetic menyatu dengan
katup pengatur-tekanan. Ketika plunger pada
bagian electromagnetic mendorong katup
pengatur-tekanan, tekanan hidrauliknya sebanding
dengan besar arus yang didapat. Karakteristik
tekanan hidrauliknya adalah jenis tertutup normal
dimana tekanan hidraulik yang keluar adalah nol
ketika arusnya nol.

Solenoid No. 2 dan solenoid No. 3


Solenoid No. 2 dan solenoid No. 3 adalah katup
solenoid jenis linear, dimana bagian electro-
magnetic menyatu dengan katup pengatur tekan-
an. Ketika plunger bagian electromagnetic
mendorong katup pengatur-tekanan, tekanan
hidrauliknya sebanding dengan besar arus yang
didapat. Karakteristik tekanan hidrauliknya
adalah jenis terbuka normal dimana tekanan
hidraulik yang dikeluarkan adalah maksimum
ketika arusnya nol.
.

Duty solenoid
Duty solenoid memiliki pekerjaan duty solenoid.
Tekanan hidraulik pada sisi output diatur dengan
perubahan duty ratio gelombang pulsa yang
dikeluarkan dari ECU. Duty ratio adalah
perbandingan waktu (B) selama tegangan
digunakan untuk masa waktu tertentu ((A) dalam
gambar berikut.
Duty ratio yang lebih tinggi adalah, tekanan
hidraulik pada sisi output menjadi lebih tinggi.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 14


Uraian

LUC solenoid, switch solenoid


Solenoid ini dipicu ON dan OFF oleh sinyal dari
ECU, jadi mengatur tekanan modulator solenoid.
Ketika solenoid dalam keadaan ON,saluran
fluidanya dibebaskan,sebaliknya ketika solenoid
dalam keadaan OFF, saluran fluidanya dialirkan.
.

ONE-WAY CLUTCH GESEKAN RENDAH


(TIPE ROLLER )
(1) Garis besar
Telah digunakan one-way clutch jenis roller
Roller daripada jenis konvensional sprag one-way
Outer race clutch. Dibanding dengan sprag one-way clutch,
(Locked to case) momen putaran pada jenis roller adalah rendah
selama bekerja idling. Sebagai akibatnya,
kehilangan mekanikal selama berjalan adalah
rendah saat kendaraan berjalan pada gigi-gigi
selain dari gigi ke-1. Karena itu, dibanding
dengan one-way clutch konvensional, one-way
clutch jenis baru telah mencapai bentuk yang
kecil dan beratnya berkuraqng.ebih ringan.
Rotating
Locking (2) Komponen-komponennya.
Dilengkapi roller dan per-per diantara inner race
dan outer race. Setiap roller didorong secara
Spring Inner race
ringan dengan per melawan tempat berbentuk-baji,
yang dibentuk oleh inner race dan outer race.

(3) Prinsip kerjanya.


Ketika dibebaskan (idling):
Ketika inner race cenderung berputar dalam arah
kepala panah, kekuatan yang cenderung untuk
membebaskan roller-roller dari baji akan diguna-
kan ke roller-roller. Sebagai akibatnya, roller-
rollernya bebas (idling).
Ketika menggerakkan (mengunci).
Ketika inner race cenderung untuk berputar dalam
arah sebaliknya, roller-roller cenderung ke baji
kedalam ruangannya. Karena itu, inner race dan
outer race mencegah roller-roller dari berputar.
Jadi dilakukan penguncian roller-roller.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 15


Uraian

KETIKA LOCKUP CLUTCH TIDAK


BEKERJA:
Ketika computer pengatur transmissi tidak mem
beri energi lockup control solenoid dan lockup
relay solenoid, lockup control valve bekerja dan
mengubah aliran fluida ke bagian lockup clutch
dalam torque converter, seperti yang ditunjukkan
dalam gambar. Karena itu, lockup clutch dipisah
kan dari tutup torque converter. Sebagai akibat
nya, tenaga dipindahkan melalui torque converter
ini, yang berfungsi sebagai torque converter
normal

Shift Lock Control (Hanya untuk spesifikasi


terbatas).
Telah digunakan perpindahan lantai (floor
shift)jenis enam posisi (P, R, N, D, 2, L dengan
O/D). Mekanisme kontrol perpindahannya adalah
jenis remote control yang menggunakan kabel
dorong-tarik.
Mekanisme shift lock dengan key interlock adalah
jenis mekanikal dimana kerja shift locking dan
key interlock dikontrol menggunakan kabel.

Mekanisme Key Interlock .


Mekanisme key interlock mencegah kunci kontak
diputar ke posisi LOCK, yang berarti kuncinya
tidak bisa dicabut keluar, ketika shift lever berada
diposisi selain dari P.
Ketika shift lever berada diposisi selain dari P.
Ketika shift lever berada di posisi selain dari P,
proyeksi pada bagian bawah shift lock link dikun
ci dengan detent plate, yang berarti bahwa shift
lock link tidak bisa berputar. Sebagai akibatnya,
pin stoppernya dikunci oleh shift lock link. Oleh
karena itu, karena putaran pada cam shaft terkunci,
hal ini tidak memungkinkan untuk memutar kunci
kontak keposisi LOCK.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 16


Uraian

Ketika shift lever berada diposisi P.


Jika shift lever ditempatkan di posisi P, kunci
pada shift lock link dibebaskan, jadi pin stopper
nya juga tidak mengunci.
Karena sekarang cam shaft bisa diputar, hal ini
memungkinkan untuk memutar kunci kontak ke
posisi LOCK.

Mekanisme Shift Lock .


Mekanisme shift lock mencegah shift lever
dipindah dari posisi P ke posisi lainnya kecuali
kalau pedal remnya ditekan (ON) dan kunci
kontak dalam posisi ACC atau ON.
Jika pedal rem tidak ditekan (ini adalah OFF) atau
kunci kontak dalam posisi LOCK. Mekanisme
shift lock terdiri dari detent plate, detent pin, shift
lock link, pin stopper, cam shaft, kabel pembebas
shift lock dan shift lever knob wire.
Detent plate berputar bersama-sama dengan shift
lever. Shift lever knob wire tertarik ketika tombol
knob shift lever ditekan, menggerakkan detent pin.
Camshaft berputar bersama-sama dengan silinder
kunci. Ketika pedal rem OFF,kabel pembebas
shift lock terdorong oleh pedal rem ,yang berarti
bahwa shift lock link tidak bias berputar.
Ketika kunci kontak dalam posisi LOCK, pin
stoppernya terdorong oleh camshaft,mengunci
putaran shift lock link.When the ignition switch is
in the LOCK position, the stopper pin is pushed
by the cam shaft, locking rotation of the shift lock
link. Jika shift lock link tidak berputar, , detent
pin membatasi terhadap tonjolan pada shift lock
link,menguncinya.
berarti bahwa hal ini tidak lagi memungkinkan
untuk menekan tombol knob shift lever. Sebagai
tambahan, karena detent pin mengunci detent
plate,shift lever tidak bias dipindah keposisi
manapun selain P.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 17


Uraian

Ketika pedal rem ditekan (ON) dan kunci kontak


dalam posisi ACC atau ON.
Ketika pedal rem sampai ON, kabel pembebas
shift lock bergerak, membebaskan-penguncian
shift lock link. Ketika kunci kontak diputar dari
posisi LOCK ke posisi ACC atau ON, cam shaft
berputar dan pin stopper tertarik kedalam,
membebaskan penguncian shift lock link.
Ketika dua kunci yang ditunjukkan diatas
dibebaskan, shift lock link berputar oleh per torsi
(putaran searah jarum jam dalam gambar), dan
kunci detent pin dibebaskan. Ini berarti bahwa
jika tombol knob shift lever ditekan, detent pin
berputar dan kunci detent plate dibebaskan, maka
hal ini menjadi memungkinkan untuk
memindahkan shift lever ke posisi selain dari P.

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 18


Latihan

Pertanyaan - 1
Beri tanda setiap pernyataan Benar atau Salah

No. Pertanyaan Benar atau Salah Mengacu


kehalaman

1 Untuk kendaraan dengan transaxle otomatis,mesin tidak dapat Benar Salah


dihidupkan dengan cara didorong jika baterainya mati.

2 Pompa oli terdapat didalam valve body.. Benar Salah

3 Katup solenoid dihubungkan ke shift lever secara langsung untuk Benar Salah
diopereasikan.

4 Baru-baru ini beberapa model mekanisme shift lock dengan key Benar Salah
interlock adalah jenis mekanikal dimana operasi shift locking dan
key interlock dikontrol dengan kabel..

Pertanyaan - 2
Ilustrasi gambar berikut ini menunjukkan valve body. Dari kelompok kata berikut ini, pilihlah huruf
yang cocok dari 1 sampai 5.

Switch solenoid

4.

5.
3. 1. 2.

a. Solenoid valve No.1 1. a b c d e

b. Oil temperature sensor 2. a b c d e

c. Solenoid valve No.2 3. a b c d e

d. Solenoid valve No.3 4. a b c d e

e. Duty solenoid 5. a b c d e

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 19


Latihan

Pertanyaan- 3
Ilustrasi berikut memperlihatkan clutch dan brake. Dari kelompok kata berikut ini, pilihlah huruf yang
paling tepat dari 1sampai 4.

3
C1 2
B1 4

a. 1st & Reverse brake 1. a b c d

b. Forward clutch 2. a b c d

c. One way clutch 3. a b c d

d. Rear clutch 4. a b c d

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 20


Latihan

Pertanyaan - 4
Penjelasan berikut dari 1 sampai 4 adalah beberapa sistem pada transmissi otomatik.Pilihlan nama
komponen yang tersedia dari a sampai d yang cocok dengan 1 sampai 4.

1. Tekanan hidroulik dikontrol dengan jumlah arus yang dikirim dari ECU.

2. Untuk menghemat konsumsi bahan bakar, didalam torque converter interlocked.

3. Untuk melakukan perpindahan naik atau turun dengan lembut, tekanan digunakan atau
dikurangi untuk setiap clutch atau brake pada waktu yang sama.

4. Pengereman mesin menjadi efektif jika dipilih range yang rendah.

a. Cutch to clutch control 1. a b c d

b. 1st & reverse brake 2. a b c d

c. Duty solenoid 3. a b c d

d. Lock-up clutch 4. a b c d

Diagnosis Technician – Course 2 – Automatic Transaxle – Hidraulic Control Uni t 21

Anda mungkin juga menyukai