Modul 3. (Pertanian Global, Aspek Sosial Kultural, Ekonomi Dan Ekologi)
Modul 3. (Pertanian Global, Aspek Sosial Kultural, Ekonomi Dan Ekologi)
3
pertanian indonesia
2. Memberikan gambaran mengenai usahatani di berbagai negara
3. Menambah pengetahuan mengenai tantangan usahatani di era global
4. Studi kasus : Usahatani Rumah Tangga di Selandia Baru
Page 2 of 11
Manajemen Usahatani University of Brawijaya 2019
keterbatasan dalam pencetakan lahan baru, penurunan kualitas lahan, rata-rata
kepemilikan lahan yang sempit, serta menurunnya minat generasi muda.
Konversi lahan sawah sekitar 80 % terjadi di wilayah sentra produksi pangan
nasional yaitu Pulau Jawa. Hal ini berdampak pada persoalan ketahanan pangan,
mau tidak mau harus didukung oleh lahan yang produktif. Sebagian besar lahan
pertanian di Indonesia sudah mengalami penurunan kualitas, bahkan banyak yang
termasuk kategori kritis. Hal ini akibat pemakaian bahan kimia anorganik
berlebihan. Pemakaian pupuk kimia anorganik berlebihan menyebabkan struktur
tanah menjadi padat dan daya dukung tanah bagi pertumbuhan tanaman menurun.
Hal ini didukung dengan artikel pada Sahabat Petani, 2015 bahwa Indonesia
menempati negara dengan biaya usaha tani tertinggi setelah China disebabkan oleh
biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dan pestisida lebih tinggi dibanding
negara lainnya. Tingginya biaya usaha tani di China, lebih disebabkan oleh
mahalnya biaya tenaga kerja yang diakibatkan adanya pengembangan sektor
industri yang sangat pesat, sehingga biaya untuk tenaga kerja sektor pertanian
menjadi mahal. Hal menarik lainnya dari komponen biaya usaha tani adalah,
Indonesia merupakan negara dengan biaya tertinggi dalam penggunaan pestisida
untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman padi.
Pada tahun 2012, luas penguasaan lahan per petani yaitu 0,22 hektar dan
diperkirakan akan menjadi 0,18 hektar pada tahun 2050. Hal ini menyulitkan upaya
peningkatan kesejahteraan petani, penyempitan penguasaan lahan mengakibatkan
tidak efisien dalam berusahatani. Tantangan ke depan adalah bagaimana
mengubah pola pikir generasi muda kita terhadap pertanian, bahwa masih banyak
potensi pertanian yang masih belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tarik generasi muda pada
sektor pertanian adalah membangun pertanian lebih maju dan modern berbasis
inovasi dan teknologi yang mampu menghasilkan produk yang bernilai ekonomi
tinggi yang dibutuhkan pasar.
Page 3 of 11
Manajemen Usahatani University of Brawijaya 2019
teknologi di berbagai bidang termasuk di bidang pertanian telah diterapan dan
China berhasil menerapkan program diversifikasi pangan tidak sama halnya dengan
Indonesia yang masih mengkonsumsi satu jenis komoditas (beras).
Dalam pemenuhan kebutuhan pangan utama yaitu beras, Pemerintah
Indonesia telah menerapkan berbagai macam teknologi di sektor pertanian untuk
mencapai ketahanan pangan dalam pembangunan pertanian. Usaha pembangunan
pertanian secara terus menerus ditingkatkan melalui kegiatan intensifikasi,
ekstensifikasi, dan rehabilitasi. Kebutuhan beras Indonesia mencapai 31.2 juta ton
pertahun yang setidaknya mampu dipenuhi dengan lahan seluas 7.8 juta hektar
dengan produksi 6.5 ton per hektar dalam sekali produksi. Sedangkan kebutuhan
beras China per kapitanya sebesar 60% dari kebutuhan per kapita rakyat Indonesia
yaitu sekitar 93.6 juta ton per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus
disediakan lahan beririgasi teknis seluas 23.4 juta hektar areal panen setiap tahun
nya dengan produktivitas padi 6.5 ton per hektar. Pembangunan pertanian di China
dilakukan secara menyeluruh, yaitu mengitegrasikan pembangunan hutan sebagai
reservoir air, penggunaan teknologi, yang tepat guna, pemilihan komoditi spesifik
lokasi, orientasi pasar, dan yang tidak kalah pentingnya pemberdayaan rakyat.
Thailand merupakan negara di Asia yang usahatani berasnya menjadi
penyumbang devisa Negara dan mampu bersaing dengan negara-negara produsen
beras lain di Asia. Meskipun lahannya sempit, biaya produksi padi di Thailand
tergolong tinggi, US$ 129 per ton dan menjadi eksportir beras utama dengan
pangsa 40-45% dari total beras di pasar dunia, diikuti Amerika Serikat, India,
Pakistan, dan China. Berikut sebagai perbandingan usahatani beras sebagai
komoditas pangan utama di berbagai negara di Asia:
Page 4 of 11
Manajemen Usahatani University of Brawijaya 2019
Thailand memiliki garapan padi mutu unggul 14 ribu are dengan produksi
gabah kering giling setiap tahun 20 juta ton. Tahun lalu Thai mengekpor beras 8,9
juta ton, konsumsi domestik 6,5 juta ton, cadangan negara 2,2 juta ton, dan yang
lain diolah menjadi makanan jenis beras. Ekspor beras Thai menghasilkan devisa
sekitar US$ 4 miliar, sehingga negara ini menduduki peringkat pertama ekspor
beras dunia selama 10 tahun berturut-turut. Pemerintahpun mengalokasikan dana
yang cukup besar untuk petani, baik dalam berbagai skema subsidi maupun untuk
membangun bendungan dan jaringan irigasi. Selain memberikan subsidi kredit
ekspor dan pinjaman bank tanpa agunan, Thailand memiliki skema paddy mortgage
oleh Bank of Agriculture and Cooperative. Semua dilakukan untuk satu tujuan
utama: memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri (self sufficiency).
3. STUDI KASUS
Tinggal di negara yang memiliki empat musim dalam satu tahun, membuat
masyarakat Selandia Baru harus menerima keadaan bahwa asupan kebutuhan
konsumsi akan sayur mayur tidak dapat diperoleh sepanjang tahun. Fluktuasi
harga sayuran yang sangat mencolok terutama dimusim panas dan dimusim dingin
juga harus dirasakan oleh masyarakat Selandia Baru. Seperti contohnya,
masyarakat dinegara ini dapat membeli tomat dimusim panas dengan harga NZD1
saja per kilonya, dan bahkan bisa kurang dari harga tersebut diwaktu-waktu
tertentu dimusim panas. Akan tetapi dimusim dingin harga tomat ini bisa
melambung menjadi NZD15 per kilonya. Keadaan ini mengharuskan masyarakat
Selandia Baru menjadi lebih kreatif untuk mengatur pengeluaran rumah tangga
dikala kenaikan harga-harga sayur dan buah sedang mencapai puncaknya,
terutama dibulan Juli hingga September.
Cara masyarakat Selandia Baru menghemat pengeluaran akan buah dan
sayur adalah dengan cara menyisakan sedikit lahan dipekarangan depan,
belakang, atau samping kiri dan kanan rumah untuk bercocok tanam sayur dan
buah demi mencukupi kebutuhan akan konsumsi produk tersebut selama harga
buah dan sayur dipasar atau disupermarket meroket tajam. Kebiasaan bercocok
tanam ini, kiranya sudah diperkenalkan sedari dini. Sekolah-sekolah dasar di
Selandia Baru memiliki kelompok yang bernama Enviro Group yang menampung
anak-anak yang memiliki ketertarikan akan dunia cocok tanam untuk langsung
Page 5 of 11
Manajemen Usahatani University of Brawijaya 2019
terjun kelapang melakukan usaha tani. Anak-anak ini, selain bertugas
menggemburkan sepetak lahan yang disediakan oleh sekolah (termasuk mengatur
jumlah cacing yang harus dbagikan disetiap petaknya), juga diwajibkan menjaga
pertumbuhan tanaman tersebut. Hasil yang didapat dari petak lahan tersebut
biasanya ditawarkan oleh sekolah kepada orang tua/ wali murid, yang
pendapatannya nanti akan masuk ke kas sekolah. Anak-anak yang masuk didalam
Enviro Group ini juga memiliki tugas mengawasi pertumbuhan tanaman-tanaman
disekitar sekolah secara bergantian pada jam istirahat sekolah. Diharapkan
nantinya, dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan sedari dini
akan bercocok tanam, sehingga anak-anak juga dapat mengaplikasikan apa yang
didapat disekolah dirumah masing-masing, yang tentunya juga akan berlanjut
kegenerasi penerus mereka dimasa yang akan datang.
Page 6 of 11
Manajemen Usahatani University of Brawijaya 2019
Gambar 2. Sedikit hasil panen yang didapat oleh anak tersebut dirumahnya
(Credit photo: Mr. Pandu Satriawan)
Suatu kegiatan usaha tani tidak akan berhasil jikalau tidak didukung oleh
sarana dan prasarana yang baik dan memadai. Untuk kegiatan usaha tani rumah
tangga seperti ini, pemerintah Selandia Baru sangat memberikan dukungan secara
penuh. Contohnya, secara berkala koran lokal akan membahas masalah tata cara
bercocok tanam dirumah. Terutama jika memasuki pergantian musim. Koran lokal
tersebut akan membahas bagaimana mempersiapkan tanah dipetak lahan yang
akan ditanami; sayur, buah, dan bunga apa saja yang cocok dan akan tumbuh
dengan baik dimusim berikutnya; dan bagaimana aplikasi dan pestisida serta
vitamin apa yang cocok untuk pertumbuhannya. Sementara itu, koran nasional
akan lebih banyak membahas prakiraan cuaca serta pergerakan arah angin secara
garis besar disetiap hari Sabtu, dan bagaimana dampaknya terhadap tanaman.
Departemen Pertanian akan menyebarkan pamflet dari rumah ke rumah. Pamflet
tersebut membahas tentang hama dan gulma yang diwaspadai akan tumbuh atau
berkembang biak secara subur dimusim yang akan datang.
Page 7 of 11
Manajemen Usahatani University of Brawijaya 2019
Page 8 of 11
Manajemen Usahatani University of Brawijaya 2019
pupuk, pestisida, peralatan bercocok tanam, benih jadi dan benih yang masih
berupa biji-bijian.
Selain itu, dikarenakan banyak dari masyarakat Selandia Baru yang juga
memiliki usaha peternakan seperti domba, kuda, sapi, dan kijang, mereka
biasanya menjual kotoran ternak mereka dipinggir jalan raya seharga NZD1 per
karung. Cara mereka menjual adalah dengan menggunakan konsep “honesty box”,
yaitu meninggalkan karung-karung kotoran tersebut dipinggir jalan, disertain
dengan kotak untuk menaruh koin pembayaran bagi si pembeli serta papan
keterangan yang mencantumkan harga per karung kotoran hewan tersebut. Hal
semacam inilah yang dimanfaatkan oleh masyarakat Selandia Baru untuk
mengembangkan usaha tani rumahan mereka.
Page 9 of 11
Manajemen Usahatani University of Brawijaya 2019
Ketika hasil usaha tani rumah tangga melebihi dari konsumsi rumah tangga
masing-masing, biasanya masyarakat Selandia Baru akan menjual hasil usaha tani
mereka. Seperti penjualan kotoran hewan diatas, masyarakat Selandia Baru juga
menjual hasil panen usaha tani rumah tangga mereka dipinggir jalan depan
rumah. Untuk skala yang lebih besar, pemerintah Selandia Baru juga menyediakan
lahan untuk masyarakatnya berjualan hasil usaha tani rumah tangga mereka.
Seperti contohnya Sunday Market di Christchurch, yang mana ditempat tersebut
pengunjung tidak hanya menemukan produk-produk hasil kebun tetapi juga
makanan camilan dan hiburan musik yang dapat dinikmati secara bersamaan
dalam satu waktu.
Page 10 of 11
Manajemen Usahatani University of Brawijaya 2019
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa melakukan usaha tani tidak hanya
memerlukan sarana dan prasarana yang baik serta dukungan dari banyak pihak
yang terkait, akan tetapi juga kebiasaan dan kecintaan yang perlu dilatih sedari
usia dini.
REFERENSI
Fajri Iyan. 2015. Analisis Usaha Tani Padi Lahan Irigasi. Tabloit Sahabat Petani
Kementerian Pertanian. 2015. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun
2015-2019. Kementrian Pertanian Republik Indonesia
Soekartawi. 1984. Ilmu Usahatani Dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani
Kecil, UI-Press- Jakarta
Sugiarto Sigit. 2015. Perbandingan Pertanian di Indonesia dengan di China.
Kajian Pertanian
PROPAGASI
Cari artikel mengenai usahatani di negara-negara berkembang. Reviewlah artikel
tersebut maksimal 3 lembar; tambahkanlah pendapat anda dan informasi-
informasi lain yang terkait artikel tersebut dari berbagai sumber. (Tugas Individu)
Page 11 of 11