TB 1 Paper Teori Akuntansi Broriyanto 43219110061
TB 1 Paper Teori Akuntansi Broriyanto 43219110061
Dibuat Oleh:
Broriyanto (43219110061)
2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut
setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen
perusahaan menjadi lebih professional. Bertambahnya pesaing di setiap saat,
mengharuskan setiap perusahaan menampilkan yang terbaik, baik dari segi kinerja
perusahaan, dan strategi yang matang dalam segala segi termasuk dalam
manajemen keuangan.
Akuntansi sendiri merupakan aktivitas manusia dan akan
mempertimbangkan hal seperti “perilaku dan orang – orang”. Dalam hal informasi
keuangan, atau alasan mengapa orang dalam organisasi dapat memilih untuk
memberikan informasi tertentu ke kelompok pemangku kepentingan tertentu.
Teori akan mencakup pertimbangan akan tujuan pelaporan eksternal, didasarkan
pada perspektif tertentu peran akuntansi, memprediksi teori akuntansi positif,
memprediksi bahwa kekuatan relatif dari kelompok pemangku kepentingan
tertentu, pemberian informasi akuntansi kepada orang-orang diluar organisasi,
memprediksi informasi akuntansi yang sah dan bahwa informasi akuntansi dapat
digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan mempertahankan Teori Legitimasi.
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam
memprediksikan dan menjelaskan perilaku serta kejadian - kejadian akuntansi.
Teori didefinisikan sebagai konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan suatu
pandangan sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar
variabel yang bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksikan fenomena
tersebut.
Akuntansi keuangan membahas tentang bagaimana prosedur, metode, dan
tehnik pencatatan transaksi keuangan, dilakukan untuk mencapai tujuan pelaporan
keuangan yang telah ditetapkan. Standar akuntansi memberi pedoman
( pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen –
2
elemen atau pos – pos laporan keuangan ) perlakuan akuntansi terhadap suatu
kejadian.
Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya tidak terjadi
begitu saja secara ilmiah namun praktik yang dijalankan dirancang dan
dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Dan praktik
akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan ( sosial, ekonomi, politis ). Karena
itu, struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara negara yang satu dengan
yang lainnya ( perbedaan muncul dikarenakan struktur dan praktik tersebut
disesuaikan dengan kondisi negara, tempat dimana akuntansi tersebut dijalankan ).
3
BAB II
SEJARAH AKUNTANSI
A. Sejarah Akuntansi
Pada masa ini sudah ada perdagangan dan sudah ada pencatatan sederhana
dalam bentuk tanah liat yang diberi tanda titik-titik sebagai tanda angka
yang disebut CLAY, yang berfungsi mengungkapkan secara simbolis nilai
asset dan transaksi ekonomis.
Pada jaman ini akuntansi sudah digunakan sebagai alat untuk membantu
perencanaan, untuk pertimbangan dalam ekspansi wilayah Negara,
mengatur Negara yang kemudian disebut sebagai pengembangan akuntansi
pemerintahan.
Peradaban islam dimulai sejak zaman Nabi Muhammad yang juga telah
mengembangkan system pencatatan, berdasarkan Surat Al Baqarah ayat
282, yang menyinggung tentang kewajiban bagi semua pihak yang
bermuamalat untuk mencatat kegiatan muamalat meliputi aktivitas jual beli,
sewa menyewa, utang piutang, simpan pinjam dsb.
Pada masa ini sudah dikenal single entry atau tata buku tunggal. Selanjutnya
di Italia pada abad 14 mulai dikenal double entry bookkeeping oleh Luca
Pacioli seorang ahi matematika tepatnya Tahun 1494. Awal pencatatan
dimulai dari adanya dua kegiatan penting yang dilakukan oleh para
bangsawan saat itu. Kegiatan tersebut adalah: Kegiatan pencatatan
penarikan pajak/pendapatan sewa dan Kegiatan pencatatan perjalanan
perdagangan per 1 kali jalan. Kegiatan diatas dilakukan dengan suatu
pencatatan yang teratur dan berkelanjutan. Hasil dari aktifitas inilah yang
menjadikan Luca Pacioli menghasilkan sebuah karangan yang berjudul:
“Summa de aritmatica geometria proportiono et proportionalita”.
Pada masa ini membutuhkan dana yang besar untuk berekspansi, sehingga
mulai dikenal menjual saham kepada masyarakat, mulai dsadari pentingnya bisnis
entity dan cost accounting serta muncul akuntansi untuk depresiasi dan income
tax.
• statement no 3 tntang financial statement restate for general price level change
SAK
SAK SYARIAH
SAK ETAP
SAK EMKM
D. Pengertian Akuntansi
E. Teori Akuntansi
1. Pendekatan Deduktif
2. Pendekatan Induktif
3. Pendekatan Etika
4. Pendekatan Sosiologi
5. Pendekatan Ekonomi
6. Pendekatan Elektik
BAB III
CONCEPTUAL FRAMEWORK
Dari Gambar 3.1 di atas dapat diketahui bahwa proses perekayaan akuntansi
melalui banyak tahap mulai dari tujuan makro dari suatu negara sebagai legislator
13
yang kemudian diadopsi pada standar akuntansi yang digunakan oleh setiap
instansi yang berkewajiban membuat laporan keuangan.
B. Kerangka Konseptual
Secara luas dapat diketahui manfaat dan tujuan laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Berguna bagi pihak yang memiliki pemahaman memadai tentang bisnis dan
ekonomi dalam pengambilan keputusan investasi serta kredit,
2. Membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial,
serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus
kas masa depan,
3. Tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan
perubahan di dalamnya.
Konsep-Konsep Fundamental
15
a. Kualitas Primer
Laporan keuangan harus memilki kualitas primer agar dapat dipergunakan
sebaik-baiknya dan bermanfaat untuk para penggunanya. Kualitas primer laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
1. Relevansi (relevant)
c) Azas Netralitas.
4. Netral (neutrality)
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak
bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.
5. Keberdayaujian (verifiability)
Untuk meningkatkan kredibiltas penyusun laporan keuangan dan
menunjukkan bahwa kebenaran Laporan Keuangan yang disusun tidak
hanya berdasarkan pada penyusun saja, namun bersifat umum.
6. Kejujuran penyajian (representational faithfulness)
Representational Faithfulness yaitu informasi menggambarkan dengan
jujurt ransaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Representational
faithfulness juga berhubungan dengan teori pengukuran
17
b. Kualitas Sekunder
Selain kualitas primer, laporan keuangan juga harus memilki kualitas
sekunder agar lebih meyakinkan para penggunanya dan bermanfaat untuk para
penggunanya. Kualitas sekunder laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Keberdaya bandingan (comparability)
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan organisasi antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
antar organisasi untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan secara relatif.
2. Konsistensi (consistency)
Teori mengatakan bahwa dalam penyusunan laporan keuangan harus
menerapkan konsep konsistensi, dan apabila ada perubahan dalam metode
harus dijelaskan dan dicatat dalam catatan atas laporan keuangan.
Kendala
BAB IV
CRITICAL REVIU ATAS SEJARAH DAN
PERUMUSAN CONCEPTUAL FRAMEWORK
“History Of Origins And Development Of System Of International
Accounting”
Nataliya MELNYK
lintas negara dimulai. Dua badan internasional – IASC dan IFA dibentuk,
dan aktivitas mereka secara bertahap diakui dan didukung oleh lembaga-
lembaga internasional besar.
Tahap ketiga: Sejak akhir abad XX hingga saat ini, upaya untuk
menyelaraskan sistem akuntansi berkembang menjadi konsep «konvergensi
internasional» yang lebih luas. Standar akuntansi internasional diterima
secara resmi di banyak negara dan sebagian besar ekonomi global bergerak
ke arah penggunaan IFRS. Sistem akuntansi internasional bergerak menuju
sistem akuntansi global.
IFRS diizinkan atau diwajibkan untuk penggunaan penuh atau sebagian oleh
perusahaan publik di 128 negara di dunia dan oleh perusahaan yang tidak terdaftar
di 106 negara. Penggunaan IFRS yang meluas seperti itu menunjukkan
penerimaan global terhadap sistem akuntansi internasional.
Perlu dicatat bahwa mungkin sulit untuk mengukur tingkat sebenarnya dari
proliferasi IFRS, sebagian karena informasi yang bertentangan atau tidak ada.
Beberapa negara yang menggunakan standar akuntansi mereka sendiri (sebagai
contoh negara Jepang) masih menyatakan bahwa standar mereka didasarkan pada,
sebanding atau bahkan sesuai dengan IFRS. Selain itu, ada perbedaan substansial
dalam terminologi, klasifikasi standar yang diterima, tenggat waktu untuk adopsi
mereka. Terkadang IFRS diadopsi hanya sebagian. Oleh karena itu, IFRS
digunakan "sebagaimana adanya" mungkin di lebih sedikit negara (Penggunaan
IFRS oleh yurisdiksi).
BAB V
KESIMPULAN
23
SAK
SAK SYARIAH
SAK ETAP
SAK EMKM
IFRS diizinkan atau diwajibkan untuk penggunaan penuh atau sebagian oleh
perusahaan publik di 128 negara di dunia dan oleh perusahaan yang tidak terdaftar
di 106 negara. Penggunaan IFRS yang meluas seperti itu menunjukkan
penerimaan global terhadap sistem akuntansi internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Belkoui dan Ahmed Riahi. 2016. Teori Akuntansi Edisi 6. Jakarta, Salemba
Empat
Juan, Ng Eng and Wahyuni, Ersa Tri. 2012. Panduan Praktis Standar Akuntansi
Keuangan, Edisi 2. Jakarta, Selemba Empat
Melnyk, Nataliya. 2013. Journal Of European Economy Vol. 12 (No. 4): History Of
Origins and Development Of System Of International Accounting. Ukraine