Kajian KDK Anggi (3) - 1
Kajian KDK Anggi (3) - 1
Fisik
Anggi pebrina rizki fani munthe/181101017
anggipebrina290200@gmail.com
Abstrak
Pengkajian adalah usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali permasalahan dari klien
meliputi usaha pengumpulan data tentang status kesehatan seorang klien secara
sistematis,mnyeluruh,akurat,singkat dan berkesinambungan.Anamnesa adalah Cara
pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien ( Auto anamnese )
atau pada orang tua atau sumber lain ( Allo anamnese ). 80% untuk menegakkan diagnosa
didapatkan dari anamnese. Pemeriksaan fisik adalah investigasi terhadap tubuh untuk
menentukan status kesehatan. Pemeriksaan fisik melibatkan penggunaan teknik inspeksi,
palpasi, perkusi dan aukultasi serta pengukuran tanda-tanda vital. Pemeriksaan fisik dalam
keperawatan digunakan untuk mendapatkan data objektif daricerita keperawatan klien.
Pemeriksaan fisik berharap dilakukan bersamaan denganwawancara. Fokus pengkajian fisik
keperawatan adalah pada kemampuan fungsionalklien. Misalnya kompilasi klien meningkat
gangguan sistem muskuloskeletal, makaperawat mengkaji apakah gangguan tersebut
berpengaruh klien dalam melaksanakanKegiatan sehari-hari atau tidak.
• Umur, Penduduk, & Pekerjaan Orang pengkajian ini untuk mengetahui tingkat
Tua kemampuan Perawat dalam pengkajian
dan pemeriksaan fisik melalui anamnese keperawatan dalam pemberian asuhan
dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dapat terlaksana dengan
, dan menerapkan konsepnya ketika baik,Klien menjadi percaya kepada
melakukan pelayanan perawat. Hasil analisis menunjukkan
kesehatan .perawat akan lebih banyak ada hubungan yang bermakna antara
membaca baik itu buku maupun jurnal kemampuan memberikan layanan dari
dan ini akan lebih mudah meningkatkan asuhan keperawatan , sehingga
kemampuan berpikir kritis tercapainya Asuhan keperawatan
tersebut.penelitian kualitatif ini tidak bermutu tinggi atau “great nursing”.
menggunakan statistik.
Pembahasan
Hasil
Pemeriksaan fisik dalam keperawatan
Berdasarkan dari pengkajian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data
objektif daricerita keperawatan klien.
tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
Pemeriksaan fisik berharap dilakukan
penelitian ini menjawab seluruh tujuan bersamaan denganwawancara. Fokus
dalam penelitian. Hasil penelitian ini pengkajian fisik keperawatan adalah
pada kemampuan fungsionalklien.
meliputi gambaran Data tentang
Misalnya kompilasi klien meningkat
Konsep dasar dalam asuhan gangguan sistem muskuloskeletal,
keperawatan . Dalam penelitian makaperawat mengkaji apakah
gangguan tersebut berpengaruh klien
kualitatif beberapa metode
dalam melaksanakanKegiatan sehari-
pengumpulan data dalam penelitian hari atau tidak.
kualitatif ini dapat meningkatkan
Metode dan Langkah Pemeriksaan
kemampuan dalam Pemberian asuhan Fisik
oleh perawat kepada klien. Sehingga
1. Inspeksi
dengan adanya pengumpulan data ini
Merupakan metode pemeriksaan pasien
akan membuat mahasiswa lebih banyak
dengan melihat langsung seluruh tubuh
membaca baik itu buku maupun jurnal pasien atau hanya bagian tertentu yang
dan ini akan lebih mudah meningkatkan diperlukan. Metode ini berupaya
kemampuan dalam pemberian asuhan melihat kondisi klien dengan
menggunakan ‘sense of sign’ baik
tersebut.Hasil kajian menunjukkan
melalui mata telanjang atau alat bantu
bahwa perawat yang mempersepsikan penerangan (lampu). Inspeksi adalah
dirinya menerapkan Pelayanan asuhan kegiatan aktif, proses ketika perawat
harus mengetahui apa yang dilihatnya
dan dimana lokasinya. Metode inspeksi a. Palpasi ringan
ini digunakan untuk mengkaji warna
kulit, bentuk, posisi, ukuran dan lainnya Caranya : ujung-ujung jari pada
dari tubuh pasien. satu/dua tangan digunakan secara
simultan. Tangan diletakkan pada area
Pemeriksa menggunakan indera yang dipalpasi, jari-jari ditekan
penglihatan berkonsentrasi untuk kebawah perlahan-lahan sampai ada
melihat pasien secara seksama, hasil.
persistem dan tidak terburu-buru sejak
pertama bertemu dengan cara b. Palpasi dalam (bimanual)
memperoleh riwayat pasien dan Caranya : untuk merasakan isi
terutama sepanjang pemeriksaan fisik abdomen, dilakukan dua tangan. Satu
dilakukan. Inspeksi juga menggunakan tangan untuk merasakan bagian yang
indera pendengaran dan penciuman dipalpasi, tangan lainnya untuk
untuk mengetahui lebih lanjut, lebih menekan ke bawah. Dengan Posisi
jelas dan lebih memvalidasi apa yang rileks, jari-jari tangan kedua diletakkan
dilihat oleh mata dan dikaitkan dengan melekat pd jari2 pertama
suara atau bau dari pasien. Pemeriksa
kemudian akan mengumpulkan dan 3. Perkusi
menggolongkan informasi yang
Perkusi adalah suatu tindakan
diterima oleh semua indera tersebut
pemeriksaan dengan mendengarkan
yang akan membantu dalam membuat
bunyi getaran/ gelombang suara yang
keputusan diagnosis atau terapi.
dihantarkan kepermukaan tubuh dari
2.Palpasi bagian tubuh yang diperiksa.
Pemeriksaan dilakukan dengan ketokan
Merupakan metode pemeriksaan pasien jari atau tangan pada permukaan tubuh.
dengan menggunakan ‘sense of touch’ Perjalanan getaran/ gelombang suara
Palpasi adalah suatu tindakan tergantung oleh kepadatan media yang
pemeriksaan yang dilakukan dengan dilalui. Derajat bunyi disebut dengan
perabaan dan penekanan bagian tubuh resonansi. Karakter bunyi yang
dengan menggunakan jari atau tangan. dihasilkan dapat menentukan lokasi,
Tangan dan jari-jari adalah instrumen ukuran, bentuk, dan kepadatan struktur
yang sensitif digunakan untuk di bawah kulit. Sifat gelombang suara
mengumpulkan data, misalnya metode yaitu semakin banyak jaringan, semakin
palpasi ini dapat digunakan untuk lemah hantarannya dan udara/ gas
mendeteksi suhu tubuh(temperatur), paling resonan.
adanya getaran, pergerakan, bentuk,
kosistensi dan ukuran.