Anda di halaman 1dari 23

Daftar Isi

Daftar Isi............................................................................................................... i
Daftar Gambar……………………………………………………………………..ii
Daftar Tabel........................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
BAB 2. SKENARIO GAGASAN ........................................................................ 3
2.1 Ide .............................................................................................................. 3
2.2 Sinopsis Panjang......................................................................................... 3
2.3 Rancangan Treatment ................................................................................. 3
2.4 Skenario ..................................................................................................... 4
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN ..................................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN ...................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping ........... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas .......... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana……………………………….19
Lampiran 5.Gambaran Kondisi Futuristik Konstruktif………………………..20

i
Daftar Gambar

Gambar 5 skema pelaksanaan……………………………………………………20

ii
Daftar Tabel

Tabel 3.1 Tahapan Pelaksanaan............................................................................ 5


Tabel 4 ................................................................................................................. 7
Tabel 4.1 Format Rekapitulasi RAB ................................................................. 7
Tabel 4.2 Format Jadwal Kegiatan .................................................................... 7

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
Bali adalah salah satu destinasi pariwisata Indonesia yang terkenal hingga
di kancah internasional. Beragam keindahan dan keunikan disajikan untuk
memanjakan mata wisatawan baik lokal maupun internasional. Namun, saat ini Bali
sedang menghadapi permasalahan yang tidak bisa dianggap remeh, yakni masalah
sampah. Bahkan pemerintah Bali sempat mendeklarasikan “Darurat Sampah” pada
tahun 2017. Hal ini dikarenakan usaha pemerintah masih belum bisa mengatasi
permasalahan tersebut. Pemerintah setempat telah mengerahkan 700 petugas
kebersihan dan 35 truk untuk membuang 100 ton sampah setiap harinya ke tempat
pembuangan sampah terdekat, tetapi keesokan harinya sampah tetap berserakan
(Sartika, 2017). Hal ini menyebabkan pelaku pariwisata merasa terganggu dengan
keberadaan sampah yang mengotori pantai, sungai, dan objek-objek wisata di Bali.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesi (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha
Adnyana mengatakan, permasalahan sampah ini mengganggu kenyamanan
wisatawan dan berdampak pada penurunan lama tinggal (length of stay) wisatawan
Bali (Kabardewara, 2017). Selain itu, sampah ini menganggu keseimbangan
ekosistem darat dan laut Bali. Direktur Nusa Dua Reef Foundation (NRF), Pariama
Hutasoit mengatakan sampah plastik sangat merusak ekosistem laut, termasuk ikan
dan terumbu karang hal ini ditemukan saat dirinya melakukan pemeliharaan
terumbu karang di sepanjang pantai Bali (Esthi, 2018). Bahkan pada kajian FKP
2014 hingga 2015 ditemukan bahwa 80 persen sampah di laut Bali berasal dari
aktivitas manusia baik di darat maupun di laut (Rizky, 2019).
Selain masalah sampah, Bali juga memerlukan energi bersih dan terbarukan.
Hal ini dikarenakan Bali mengalami ketergantungan pasokan energinya dari luar
Bali. Oleh karena itu Bali harus mulai mengupayakan dan menggunakan sumber
energi terbarukan yang melimpah (Muhajir, 2017). Saat ini, Bali terancam
mengalami krisis energi listrik mulai tahun 2021. Dalam RUPTL 2019-2028,
cadangan listrik di Bali akan terus menipis seiring dengan meningkatnya kebutuhan
listrik yang tidak disertai penambahan pasokan di pulau Dewata dan pada tahun
2023 cadangan listrik hanya tersisa 13 persen (Wahyuni, 2019).
Dosen Hukum Lingkungan Universitas Gajah Mada, Agung Wardana
mengatakan dalam mengatasi permasalahan sampah ini haruslah dimulai dari
komitmen pemerintah. Dengan adanya aturan yang tegas dari pemerintah terkain
pengelolaan sampah tersebut, tentunya akan diikuti kesadaran masyarakat
(Kabardewata, 2017). Selain itu, Anggota DPRD Provinsi Bali, Nyoman Tirtawan
menyebutkan solusinya adalah bersama-sama menumbuhkan kesadaran untuk
mengumpulkan dan memilah sampah organik dan anorganik (Agregasi, 2018).
Berdasarkan penjabaran diatas, penulis mencetuskan program “Smart
Waste Bali”. Program ini memiliki tujuan untuk menumbuhkan kesadaran
mengumpulkan, memilah, dan mengelola sampah dengan merangkul pemerintah
2

dan masyarakat. Smart Waste Bali akan dilakukan di Bali dan terfokus di
Kabupaten Badung, Kelurahan Kuta. Hal ini dikarenakan Kuta sebagai daerah
pariwisata yang selalu dikunjungi dan ditempati para wisatawan baik lokal maupun
asing serta daerah yang memiliki volume sampah besar. Volume sampah yang ada
di tiga area pantai Samigita (Seminyak, Legian, dan Kuta) saat ini mencapai 200
ton per harinya (Ermalia, 2021). Ini hanya di daerah pantai saja, belum lagi di
daerah darat yaitu pemukiman warga.
Langkah awal dalam program ini adalah pembangunan fasilitas pengolahan
biogas dan pembangkit listrik tenaga sampah yang membutuhkan waktu 5 tahun.
Langkah selanjutnya adalah melakukan sosialisasi program oleh pemerintah
kelurahan Kuta kepada 13 lingkungan/Banjar. Kemudian sosialisasi dilanjutkan ke
masyarakat oleh kepala lingkungan/banjar masing-masing daerah. Sosialisasi ini
berisi penjelasan program Smart Waste Bali yakni masyarakat akan diminta untuk
membuang dan memilah sampah ke tempat sampah yang sesuai jenisnya
(organik/anorganik) yang telah disediakan pemerintah. Setelah itu, pengambilan
sampah akan dilakukan seminggu sekali dan diletakkan di tempat penampungan.
Setiap banjar/Lingkungan melakukan pendataan berat sampah yang terkumpul dan
dilaporkan kepada Dinas Kebersihan Kelurahan Kuta untuk arsip dan dibawa ke
tempat pengolahan biogas dan pembangkit listrik. Adanya program ini
menyebabkan masyarakat dibawah kelurahan Kuta akan merasakan gas gratis untuk
memasak dan listrik gratis dari sampah yang dikumpulkan.
Smart Waste Bali akan mewujudkan Kuta yang bersih dan asri tanpa
sampah. Selain itu program ini akan membantu menanamkan perilaku membuang,
memilah, dan merasakan sendiri dampak kebiasaan tersebut sehingga masyarakat
akan tertarik, objek wisata maupun lingkungan Kuta akan bersih, serta energi baru
tersedia.
Program ini juga membantu menyukseskan SDGs (Sustainable
Development Goals) di Indonesia. Tepatnya pada pilar pembangunan lingkungan
dan ekonomi, pada point ke-7 energi bersih dan terjangkau, point 14 yakni
ekosistem lautan, dan point 15 ekosistem daratan. Point ketujuh ditunjukan dari
adanya pengelolaan sampah sebagai pembangkit listrik dan sampah organik sebagai
biogas. Point 14 dan 15 ditunjukkan dengan masyarakat yang membuang dan
memilah sampah dengan tepat sehingga tidak ada lagi sampah berserakan yang
mencemari ekosistem darat maupun laut.
3

BAB 2. SKENARIO GAGASAN


2.1 Ide
2.1.1 Tema
Program Memilah dan Mengolah Sampah
2.1.2 Judul
Program“Smart Waste Bali” Sebagai Solusi Permasalahan Sampah Dan
Energi di Pulau Bali
2.1.3 Premis
Program Atasi Sampah Bali
2.2 Sinopsis Panjang
Visualisasi video ini diawali dengan memperlihatkan sampah berserakan
dan membuang sampah tidak dipilah sesuai jenisnya, mengakibatkan tercemarnya
ekosistem air dan darat di Bali khususnya wilayah Kuta. Setelah itu, dilanjutkan
dengan menunjukkan bukti krisis energi listrik yang akan dialami Bali karena
cadangan listrik yang hampir habis dan Bali yang bergantung pada kiriman energi
listrik dari pulau lain.
Visualisasi dilanjutkan dengan menampilkan produktivitas mesin
pembangkit listrik tenaga sampah dan pengolahan sampah menjadi biogas. Sampah
plastik akan diolah menjadi energi listrik dan sampah organik menjadi biogas.
Mesin ini akan menjadi penunjang dalam program “Smart Waste Bali”. Puncak
video ini ditunjukkan dengan gambaran program ini selama 7 tahun ke depan.
Dimulai dari pembuatan mesin yang memakan waktu 5 tahun, dilanjutkan
sosialisasi, pemilahan sampah, pendataan dan diproses melalui mesin tersebut.
Akhir visualisasi video ini ketika masyarakat mulai terbiasa membuang dan
memilah sampah dengan benar serta mendapatkan dampak secara langsung dari
kebiasaan tersebut yakni listrik dan gas gratis.
2.3 Rancangan Treatment
Cerita diawali dengan memperlihatkan ibu yang bertempat tinggal di Kuta
mengeluh melihat lingkungan sekitar tempat tinggalnya terdapat sampah yang
berserakan dan tidak ada pemilahan sampah. Hal ini membuat lingkungan sekitar
tidak sedap dipandang. Cerita berlanjut saat ibu tersebut memasuki rumah dan
kembali menggerutu karena mahalnya harga gas dan listrik dengan bahasa dan
aksen bali yang khas.
Cerita berlanjut dengan menunjukkan bukti bahwa sampah yang berserakan
bukan hanya di lingkungan ibu tersebut namun juga di sekitar wilayah Kuta lain
tepatnya di objek wisata seperti Pantai Kuta. Dilanjutkan dengan wawancara para
wisatawan yang menyatakan terganggu dengan adanya sampah di objek wisata
yang mereka kunjungi. Cerita berulang pada kejadian yang sama di beberapa objek
wisata yang ada di Kuta. Cerita ini juga memperlihatkan beberapa contoh kasus
pencemaran ekosistem air dan darat di Bali yang disebabkan oleh sampah yang
dibuang sembarangan.
4

Cerita beralih dengan memperlihatkan dampak negatif yang terjadi bila hal ini
tidak segera diatasi, termasuk memperlihatkan turunnya minat wisatawan
berkunjung ke Bali akibat sampah yang merusak keindahan. Cerita didukung
dengan memperlihatkan kemungkinan kemungkinan terburuk akibat krisis sampah
ini.
Cerita beralih dengan menunjukkan beberapa upaya pemerintah untuk
menangani kasus krisis sampah yang belum terealisasi dengan tepat. Cerita
berlanjut dengan memperlihatkan alasan mengapa upaya memperintah dalam
menghadapi kasus krisis sampah dinilai belum terealisasi dengan tepat. Dilanjut
dengan memperlihatkan minimnya fasilitas untuk membuang dan mengelola
sampah dengan baik.
Cerita beralih dengan memperlihatkan bukti krisis energi listrik yang akan
dialami Bali karena cadangan listrik yang hampir habis. Berlanjut dengan
memperlihatkan Bali yang masih bergantung pada kiriman energi listrik dari pulau
lain. Cerita berlanjut dengan memperlihatkan dampak negatif yang bisa saja terjadi
jika hal ini terus berulang.
Cerita berlanjut pada penyelesaian permasalahan yang telah dijabarkan dengan
program yang “Smart Waste Bali” yang mengusung konsep dari kita, oleh kita, dan
untuk kita. Penjelasan ini diawali dengan menampilkan mesin pembangkit listrik
tenaga sampah dan pengolahan sampah menjadi biogas yang menjadi penunjang
dalam program ini. Cerita dilanjut dengan langkah-langkah program ini selama 7
tahun ke depan.
Cerita beralih pada dampak penerapan program “Smart Waste Bali” yang
ditandai dengan masyarakat yang mulai terbiasa untuk membuang dan memilah
sampah dengan tepat serta mendapatkan gas dan listrik gratis. Cerita berlanjut
dengan memperlihatkan pendistribusian mesin ini ke beberapa penjuru Bali jika
berhasil dilakukan di wilayah Kuta.
Cerita berlanjut dengan memperlihatkan perbedaan sebelum dan setelah
terealisasinya program “Smart Waste Bali”. Cerita diakhiri dengan memperlihatkan
ibu ibu yang menggerutu pada awal cerita bisa tersenyum dan berucap bahwa
seperti inilah Bali yang seharusnya, bersih dan nyaman.
2.4 Skenario
No Video Audio
Scene #1 Muncul logo universitas, tim Musik : Hymne Institut Teknologi
pembuat program, disertai Sepuluh Nopember.
tulisan PROGRAM
KREATIVITAS
MAHASISWA-GAGASAN
FUTURISTIK
KONSTRUKTIF disusul
dengan judul.
5

Scene #2 Video pembuka berisi yang Musik Instrumen, Dialog


melihat dan mengeluh menggunakan bahasa bali.
keadaan sekitar rumahnya
dan mengeluh biaya listrik
dan gas yang semakin mahal.
Scene #3 Berisi cuplikan-cuplikan NARATOR :
video courtesy yang bali-ku yang indah engkau dikotori
memperlihatkan sampah yang oleh sampah sampah yang penuh
berserakan di Pantai Kuta dan dengan noda,disamping makin
objek wisata lain serta krisis banyaknya sampah ternyata terjadi
energi yang di hadapi Bali. peningkatan pembangunan yang
Ditampilkan juga dampak tentunya akan menyerap energi
negatifnya. listrik yang semakin besar

Scene #4 Berisi gabungan beberapa NARATOR :


cuplikan artikel tentang upaya Telah banyak program yang
pemerintah yang belum bisa dikeluarkan oleh pemerintah dan
menyelesaikan permasalahan tidak sedikit dana yang dekeluarkan
tersebut namun semua itu belum
mendapatkan hasil
Scene #5 Berisi animasi Penjelasan NARATOR :
program “Smart Waste Bali” INOVASI DAN FUTURISTIK
secara detail. yang dapat menjadi solusi nyata
dan berdampak banyak bagi semua
kalangan
Scene #6 Berisi dampak penerapan NARATOR :
program “Smart Waste Bali” Bagaimana kondisi lingkunganjika
Program Smart Waste Bali ini
berhasil diterapkan ??
Scene #7 Menampilkan penerapan NARATOR :
program ini di wilayah lain Selain berfokus pada pemerintah
dan dampak jangka panjang. kelurahan Kuta untuk percontohan
program inipun dapat diterapkan
diseluruh daerah bali dan seluruh
daerah di indonesia
Scene #8 Menampilkan perbedaan Musik Instrumen
sebelum dan sesudah Ramadan-maher zain menit ke
penerapan program Smart 0:00-0:37
Waste Bali
Scene #9 Menampilkan seorang ibu Musik Instrumen :
tersenyum karena Instrumen piano
menggunakan energi biogas
6

untuk memasak dan listrik


yang berasal sampah serta
terbebas dari tagihan listrik
dan tabung gas.

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN


3.1 Waktu pelaksanaan
Pengkajian masalah hingga upload video ke youtube dilaksanakan selama empat
bulan.
3.2 Penerapan Protokol Kesehatan
Pada pelaksaan pembuatan video metode luring akan menggunakan protocol
kesehatan sebagai berikut.
3.1.1 Melakukan swab test untuk pengambilan video ke lokasi.
3.1.2 Melakukan pengecekan suhu tubuh anggota dan yang terlibat sebelum
melakukan pengambilan video. Proses akan dilanjutkan apabila suhu tubuh
dibawah 37°C.
3.1.3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta selalu menggunakan
hand sanitizer sebelum dan sesudah berinteraksi.
3.1.4 Tidak melepas masker, kecuali pemeran saat melakukan pengambilan video
(bila diperlukan).
3.1.5 Memakai face shield ketika berkumpul dan berinteraksi.
3.3 Tahapan Pelaksanaan
No Reka adegan Durasi Tempat Alat yang Metode
dan dibutuhkan
waktu
1 Menampilkan 90 detik Perumahan Menggunakan Luring
seorang ibu yang ( di Kuta Kamera GO-
melihat dan PR0
mengeluh keadaan 4K,,dengan
sekitar rumahnya dibantu tripod
yang dipenuhi untuk
sampah dan menstabilkan
mengeluh biaya posisi. Dan
listrik dan gas yang aplikasi editing
semakin mahal. adobe ilustrator
2 Sampah yang Mengutip dari Online
berserakan di Pantai Youtube dan (daring)
Kuta dan objek dijelaskan
wisata lain serta secara
krisis energi yang di (dubbing)
hadapi Bali.
7

Ditampilkan juga
dampak negatifnya.
3 Upaya pemerintah Menggabungk Online
yang belum bisa an beberapa (daring)
menyelesaikan cuplikan
permasalahan artikel.
tersebut (Dubbing)
4 Penjelasan program - Menggunakan Virtual
“Smart Waste Bali” Poster,Sketcup -Digital
,Lumion
5 Menampilkan secara Menggunakan Virtual
detail bagaimana Sketcup dan -Digital
Alur pelaksanaan lumion
Program “Bali Smart
Waste” dengan
simulasi
pengangkutan
sampah dari skala
lingkungan/banjar
hingga dibawa ke
tempat pengolahan
biogas dan generator
pembangkit sampah
plastik
6 Dampak penerapan Perumahan Menggunakan Luring
program “Smart Kuta dan Kamera dan
Waste Bali” objek wisata micriphone
untuk
memberikan
efek suara
angin dan
ombak

7 Menampilkan Menampilkan Virtual-


penerapan program peta indonesia Digital
ini di wilayah lain dan akan di edit
dan dampak jangka dengan
panjang. meberinya
simbol lokasi
8 Menampilkan Menggunakan Luring
perbedaan sebelum kamera GO-
dan sesudah PRO 4K dan
8

penerapan program aplikasi editing


Smart Waste Bali Adobe
ilustrator untuk
mebandingkan
foto
lingkungan

9 Menampilkan Menggunakan Luring


seorang ibu DSLR dan
tersenyum karena aplikasi adobe
menggunakan energi ilustrator,serta
biogas untuk efek suara
memasak dan listrik piano dari
yang berasal sampah youtube
serta terbebas dari (dubbing)
tagihan listrik dan
tabung gas.
Tabel 3.1 Shot List
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan 1.425.000
2 Bahan Habis Pakai 2.800.000
3 Perjalanan 4.200.000
4 Lain-lain 600.000
Jumlah 9.025.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Format Jadwal Kegiatan

No Jenis Bulan Person


Kegiatan Penanggun
g-jawab
1 2 3 4

1 Pengkajia Cakra
n masalah Krishna
Utama
9

2 Penyusun Cakra
an Krishna
Laporan Utama
kemajuan

3 Pembuata Ni Nyoman
n Video Kensari
Dharmaputri

4 Uplod Ertina
Video di Kartika
Youtube Puspaningty
as

.5 Laporan Muhammad
Akhir Irsyad
Ahnafi
10

DAFTAR PUSTAKA
Antara, Agregasi. 2018. Masalah Sampah di Bali Jadi Sorotan Wisatawan. URL:
https://travel.okezone.com/read/2018/04/11/406/1885115/masalah-sampah-di-
bali-jadi-sorotan-wisatawan. Diakses pada 26 Februari 2021.
Ermalia, Ulita. 2021. Pantai Kuta Bali Terima Sampah Plastik Sampai 200 Ton Per
Hari. URL: https://bali.idntimes.com/news/bali/ayu-afria-ulita-ermalia/pantai-
kuta-bali-terima-sampah-plastik-kiriman-sampai-200-ton-per-hari-1/3. Diakses
pada 26 Februari 2021.
Febriani, Rizky. 2019. Sampah Plastik di Bali Semakin Memprihatinkan, Ancam
Pariwisata hingga Ikan Mola-Mola. URL:
https://www.tribunnews.com/travel/2019/02/23/sampah-plastik-di-bali-semakin-
memprihatinkan-ancam-pariwisata-hingga-ikan-mola-mola. Diakses pada 26
Februari 2021.
Kabar Dewata. 2017. Masalah Sampah Bisa jadi Boomerang Bagi Pariwisata Bali.
URL: http://www.kabardewata.com/berita/berita-utama/pariwisata/masalah-
sampahbisa-jadi-boomerang-bagi-pariwisata-bali.html#.WtfimM4rz-A. Diakses
pada 26 Februari 2021.
Maharani, Esthi. 2018. Sampah Plastik Rusak Ekosistem Terumbu Karang Bali.
URL: https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/11/22/pildnu335-
sampah-plastik-rusak-ekosistem-terumbu-karang-bali. Diakses pada 26 Februari
2021.
Muhajir, Anton. 2017. Bali Memerlukan Percepatan Energi Bersih dan
Terbarukan. URL: https://www.mongabay.co.id/2017/06/21/bali-memerlukan
percepatan-energi-bersih-dan-terbarukan/. Diakses pada 26 Februari 2021.
Sartika, R. E. Ayu. 2017. Bali Deklarasikan “Darurat Sampah”, Apa yang Harus
Dilakukan?.URL:https://sains.kompas.com/read/2017/12/29/180100023/balidekla
rasikan-darurat-sampah-apa-yang-harus-dilakukan. Diakses pada 26 Februari
2021.
Wahyuni, Dwi. 2019. Bali Terancam Krisis Listrik, Ini Solusi PLN. URL:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3998993/bali-terancam-krisis-listrik-ini-
solusi-pln. Diakses pada 26 Februari 2021.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping

1. Biodata Ketua
12

2. Biodata Anggota 1
13

3. Biodata Anggota 2
14

4. Biodata Anggota 3
15

5. Biodata Dosen Pendamping


16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
1. Perlengkapan yang Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
diperlukan
a. Pembelian Kamera 3 buah 300.000 900.000
GOPRO 4K
b. Pembelian MIC 3 buah 135.000 405.000
Kamera
a. Pembelian 1 buah 80.000 80.000
Thermogun H123
b. Sewa Lighting 1 buah 195.000 195.000
SUB TOTAL (Rp) 1.580.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
c. Kertas HVS A4 1 rim 50.000 50.000
paper-one
d. Pembelian 12 pcs 2000 24.000
Bolpoin JOYKO
e. Pembelian masker 2 box 30.000 60.000
f. Pembelian 1 Liter 80.000 80.000
Handsanitizer
PURELIZER
a. Kuota internet 4 orang 100.000 400.000
SUB TOTAL (Rp) 614.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Survei Lokasi 4 orang 300.000 1.200.00
b. Swab Test 4 orang 175.000 700.000
c. Penginapan 4 orang 400.000 1.600.000
SUB TOTAL (Rp) 3.500.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. berlanggana kelas 2 orang 800.000 1.600.000
desain lumion
b. Berlangganan 2 orang 800.000 1.600.000
kelas desain
animasi
SUB TOTAL (Rp) 3.200.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 8.894.000
(Terbilang Sepuluh Juta Rupiah)
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


No. Nama/NRP Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Cakra Krishna Teknik Design 15jam/mingg Melakukan
Utama Mesin Sketchup u pendesinan
Industri sekema
program
Smart Waste
Bali
2 Muhammad Teknik Animasi 15 Melakukan
Irsyad Ahnafi Mesin Lumion jam/minggu rendering
Industri terhadap
hasil desain
sehingg dapat
bergerak
3 Ertina Kartika Teknik Desain 15jam/mingg Bertugas
Puspaningtyas Konversi Poster u melakukan
Energo dan shooting
editing video beserta
video editing , dan
pembuatan
poster
4 Ni Nyoman Teknik Sistem 15jam/mingg Melakukan
Kensari konversi kerja u pencarian
Dharmaputri Energi energi informasi
tentang cara
kerja energi
sehingga
dapat
diaplikasikan
dalam desain
oleh cakra
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

\
20

Lampiran 5 . Gambaran Kondisi Futuristik Konstruktif

Gambar 5.skema pelaksanaan

Penjelasan :

Program “Smart Waste Bali” merupakan program yang dirancang selama 7


tahun. Dimulai dari pembuatan pabrik biogas dan pembangkit listrik tenaga
sampah. Pembuatan kedua mesin ini memerlukan waktu selama 5 tahun karena
proses untuk membuat mesin tersebut tidaklah mudah, memerlukan waktu untuk
observasi, perancangan, perakitan, dan evaluasi. Setelah mesin itu selesai, langkah
kedua dari program ini adalah melaksanakan sosialisasi. Sosialisasi akan dilakukan
oleh pemerintah Kuta ke pengurus banjar/lingkungan/desa lalu ke masyarakat
setempat. Sosialisasi berisi bagaimana bergunanya langkah kecil yaitu,
memisahkan sampah sesuai jenisnya (anorganik/organik) terhadap kehidupan
masyarakat. Setelah sosialisasi, maka berlanjut ke tahap penerapan kegiatan
pemisahan sampah. Langkah ketiga, sampah-sampah tersebut akan dikumpulkan
dan didata setiap wilayahnya serta diangkut ke pabrik pengelolaan sampah.
Langkah Keempat, sampah anorganik akan diolah menjadi pembangkit listrik dan
organic menjadi biogas. Hasil akhir pabrik ini adalah tersedianya cadangan listrik
dan biogas untuk elpiji. Program ini akan dipantau selama 2 tahun, jika menunjukan
hasil yang signifikan maka akan diterapkan di wilayah lain. Penerapan program ini
diharapkan dapat membuat Bali menjadi bersih dan terbebas dari masalah krisis
sampah dan krisis energi yang dialaminya.

Anda mungkin juga menyukai